You are on page 1of 13

Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018

Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

MODEL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Dumairy
dumdumairy@yahoo.com
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Syamsul Hadi
syamsulhadi@ugm.ac.id
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Muhammad
22jan.yassar@gmail.com
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STIES) Yogyakarta

Abstract
In conventional economics one will find a basic macroeconomic model formulated as
Y=C+I+G. This basic model is a formulae for counting national income with expenditure
approach. Economists and economic students are quite familiar with it. According to
conventional economists, in any economy there are three sectors that spend expenditures
and earn income; those are household, business, and the government sectors. Economic
actors or agents in household sector are individuals or families. Actors in business sector
consist of firms, companies, or corporations. The actor in the government sector is the
central government as an institutional entity. In the aforementioned model C symbolizes
expenditures spent by household sector, I reflects investment spending by business sector,
while G represents the government expenditure. This article is the product of a research
which reveals that the basic macroeconomic model Y=C+I+G is less realistic. National
income figures resulted from applying that model have been underestimated. Not only the
model less realistic, underlying assumptions in building the model also are not Islamic. It
is even worse that those assumptions have also been proven unfitted to the real
world.Endowed with concepts in Islamic economics, this article provides a new model, a
model that is not merely Islamic but more realistic as well. In the model being proposed
here an additional economic sector is introduced, namely, social sector. Economic actors
or agents in this sector consist of social organizations and non-profit institutions, a
segment of community whose role and economic contributions have so far been neglected
in conventional economics. Now in our presently proposed model, by recognizing them
as a specific economic entity the new basic macroeconomic model is to be
Y=”C”+”I”+G+A.

Keywords: a model of counting, islamic economics, national income, macroeconomic.

‫ملخص‬
‫ هذا النمط شكل‬. Y=C+I+G ‫ىف جمال علم االقتصاد التقليدي يوجد النمط األساسي لالقتصاد الكلي وهو‬
‫ وهو معروف جدا لدى خرباء وطالب االقتصاد‬،‫من أشكال النظرايت ىف تعداد الدخل القومي مبقاربة املصروفات‬
‫ وهي القطاع‬،‫ وقد نص علماء االقتصاد على أن وكالء االقتصاد ىف دولة من الدول يتوزعون إىل ثالثة قطاعات‬.
‫ وىف‬، ‫ وكالء االقتصاد ىف القطاع اخلاص ميثل هلم األفراد واألسر‬. ‫ والقطاع احلكومي‬،‫ والقطاع التجاري‬، ‫اخلاص‬
‫ رمز ملصروفات‬C ، ‫ ىف ذلك النمط‬. ‫ وىف القطاع احلكومي احلكومة املركزية‬، ‫القطاع التجاري الشركات واملصانع‬

174
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

‫ تتناول هذه املقالة ذلك النمط‬. ‫ للقطاع احلكومي‬G ‫ و‬، ‫ رمز ملصروفات القطاع التجاري‬I ‫ و‬، ‫القطاع اخلاص‬
‫ وذلك ألن مبلغ العدد للدخل القومي احملصول من‬، ‫األساسي الذي يعترب غري الواقعي ىف االقتصاد الكلي‬
‫ استنادا إىل نظرايت االقتصاد‬. ‫ ابإلضافة إال أنه ليس مبنيا على ضوابط الشريعة‬، ‫استخدام هذا النمط يعترب قليال‬
‫ ويضاف ىف هذا النمط اجلديد قطاع‬. ‫ يقدم هذا البحث منطا جديدا متميزا بكونه واقعيا وشرعيا‬، ‫اإلسالمي‬
‫داخلي رابع وهو القطاع االجتماعي الذى ميثله منظمات اجتماعية ومؤسسات غري رحبية الىت مل يزل دورها‬
Y=”C”+”I”+G+A : ‫ وأصبح شكل هذا النمط اجلديد مثل اآلتى‬. ‫وإسهاماهتا أمهله االقتصاد التقليدي‬
.
. ‫ االقتصاد الكلي‬،‫ الدخل القومي‬،‫ االقتصاد اإلسالمي‬،‫ منط التعداد‬: ‫الكلمات املفتاحية‬

Pendahuluan khusus yakni air minum kemasan dengan


Frasa atau istilah Pendapatan merek tersebut, atau bermakna umum
Nasional mengandung beberapa yaitu segala merek air minum kemasan.
konotasi.Ia bisa berarti Produk Domestik
Bruto atau PDB(Gross Domestic Product, Lintasan Sejarah
GDP), bisa juga bermakna Produk Pendapatan nasional—baik dalam
Nasional Bruto atau PNB (Gross National arti khusus maupun arti umum—lazim
Product, GNP). Ia dapat pula berarti dilambangkan dengan huruf Y.
National Income (NI), yang memang Perhitungan (lebih tepatnya penaksiran)
merupakan terjemahan dari Pendapatan pendapatan nasional pertama kali
Nasional. PDB (GDP), PNB (GNP), dan dilakukan di Inggris pada tahun 1665 oleh
NI merupakan ukuran yang lazim Sir William Petty. Hasilnya ia sajikan di
digunakan untuk menilai prestasi tahunan dalam makalah berjudul “Verbum
perekonomian sebuah negara.Di samping Sapienti”, tidak diterbitkan (Kendrick,
ketiga ukuran ini masih terdapat beberapa 2008). Ketika itu Petty menamakannya
ukuran lain untuk menilai prestasi “Pendapatan Masyarakat” (income of the
ekonomi sebuah negara.Orang awam pada people), yang merupakan penjumlahan
umumnya tidak tahuapa sesungguhnya dari nilai upah yang diterima oleh
yang dimaksud dengan pendapatan masyarakat dalam setahun dan nilai
nasional di dalam sebuah artikel, berita, pendapatan yang diterima oleh negara
atau karangan; apakah pendapatan dalam setahun.Yang disebut terakhir ini
nasional di situ maksudnya GDP, atau bersumber dari perolehan sewa, bunga,
GNP, ataukah NI. dan keuntungan perusahaan
Tidak demikian halnya dengan negara.Karena disajikan dalam bentuk
orang yang pernah dan sedang belajar akuntansi lema-ganda (double-entry
ilmu ekonomi. Ketika membaca tulisan accounting), pendapatan masyarakat
atau mendengar berita tentang pendapatan sekaligus juga merupakan pengeluaran
nasional ia akan bertanya-tanya, ingin masyarakat, yaitu pengeluaran konsumsi
mendapat kepastian, apa yang dimaksud masyarakat dan surplus pendapatan yang
dengan ‘pendapatan nasional’ di dalam tidak dikonsumsi. Dengan kata lain,
konteks artikel atau berita tersebut. Hal ini pendapatan masyarakat yang ditaksir oleh
mengingat iadapat berarti khusus, yaitu Petty saat itu sudah memakai pendekatan
sebagai terjemahan dari NI; atau berarti pendapatan dan pendekatan pengeluaran.
umum, yakni salah satu dari GDP, GNP, Penaksiran yang lebih sistematik
dan NI. Tafsir ganda semacam ini mirip dikerjakan oleh Gregory King pada tahun
dengan kata ‘aqua’ dalam kehidupan 1696. King menambahkan nilai investasi
sehari-hari.Sebutan ‘aqua’ bisa berarti

175
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

(yearly increase of wealth) sebagai salah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB,


satu unsur pendapatan nasional. United Nations).Ketiga, terbentuknya
Perancis adalah negara kedua International Association for Research in
yang menghitung pendapatan nasional, Income and Wealth pada tahun 1947.
dirintis pertama kali oleh Pierre le Pesant Di samping semua itu, pada tahun
de Boisguillebert pada tahun 1690an. 1953 PBB menerbitkan “A System of
Pada awal tahun 1700an Marshall Vauban National Accounts and Supporting
menyempurnakan perhitungan dengan Tables” (biasa disingkat SNA), dan
perluasan cakupan.Menjelang akhir abad dibagikan kepada negara-negara
ke-18 Francois Quesnay dan sejumlah anggotanya.Sejak tahun 1968 SNA versi
fisiokrat merintis perhitungan pendapatan perbaikan menjadi acuan perhitungan
nasional Perancis dengan pendekatan pendapatan yang memungkinkan
produksi.Rintisannya dilanjutkan oleh perbandingan antarnegara.Konsep SNA
Lavoisier dan kemudian disajikan dalam senantiasa diperbaiki menyesuaikan
bentuk tabel ekonomi (tableau dengan perkembangan ekonomi, transaksi
economique), yang mengilhami keuangan dan teknologi.SNA terbaru
terbentuknya input-output yang sekarang digunakan adalah SNA
analysis(Kendrick, 2008).Russia dan 2008 (EC et al, 2009).
Amerika Serikat merupakan negara ketiga Negara pertama yang menghitung
dan keempat.Penaksiran pendapatan pendapatan nasional dengan konsep
nasional Russia dirintis oleh BFG Produk Nasional Bruto adalahAmerika
Hermann dan AN Radishchevsekitar akhir Serikat, dikenalkan kepada publik pada
abad ke-18. Penaksiran di Amerika tahun 1942.Negara ini baru menyajikan
Serikat sudah dirintis sejak tahun 1843 pendapatan nasional dengan konsep
oleh George Tucker dari University of Produk Domestik Bruto pada tahun
Virginia. Namun penaksiran yang lebih 1991.Selain mengacu pada SNA, Amerika
saksama baru dilakukan pada awal Serikat memiliki acuan sendiri berjuluk
dasawarsa 1930an oleh sebuah tim yang “National Income and Product Accounts
dipimpin oleh Simon Kuznets. of the U.S.”, biasa disingkat NIPA.
Sampai dengan sebelum Perang Negara-negara Eropa juga mempunyai
Dunia I berakhir tercatat ada 13 negara pedoman sendiri dengan nama “European
yang menghitung pendapatan nasionalnya. System of Accounts”, disingkat ESA.
Di sepanjang kurun antara dua Perang Seperti halnya SNA dan NIPA, ESA juga
Dunia negara yang menghitung atau selalu disempurnakan.ESA terbaru yang
menaksir pendapatan nasional bertambah kini diacu oleh negara-negara Eropa
secara signifikan, dari 13 negara pada adalah ESA 2010 (Eurostat,
tahun 1919 menjadi 33 negara pada tahun 2013).Dewasa ini semua negara di bumi
1939. Jumlah ini meningkat pesat menjadi menghitung pendapatan nasionalnya,
93 negara selama dasawarsa pertama terutama dengan konsep PDB, sehingga
sesudah perang. Minat besar negara- kinerja ekonomi antarnegara bisa
negara untuk menghitung pendapatan dibandingkan.Perhitungan pendapatan
nasional dipicu antara lain oleh tiga hal. nasional di Indonesia mengacu pada SNA
Pertama, terbitnya “The General Theory” 2008.
Keynes yang mengenalkan teori tentang
penentuan pendapatan nasional.Kedua, Metode Penghitungan
terbitnya “Measurement of National Pendapatan nasional (Y) dapat
Income and the Construction of Social dihitung dengan tiga macam pendekatan
Accounts” oleh Liga Bangsa-Bangsa atau metoda yaitu metoda produksi,
(League of Nations) pada tahun 1947 metoda pendapatan, dan metoda
(Kendrick, 2008).Liga Bangsa-Bangsa pengeluaran.Dalam pendekatan produksi,
kemudian bermetamorfosa menjadi pendapatan nasional adalah jumlah nilai

176
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

tambah produk (barang dan jasa) yang adalah jumlah nilai pengeluaran yang
dihasilkan oleh semua sektor ekonomi di dibelanjakan oleh sektor-sektor
sebuah negara.Dalam kaitan ini, rumahtangga, bisnis, dan pemerintah;
perekonomian dikelompokkan secara serta sektor perdagangan luar negeri jika
garis besar menjadi beberapa sektor perekonomian bersifat terbuka, yakni
ekonomi atau lapangan usaha. Jumlah terdapat kegiatan ekspor (X) dan impor
sektor ekonomi atau lapangan usaha untuk (M).
keperluan penghitungan pendapatan Pelaku ekonomi di sektor rumah
nasional ini bervariasi antarnegara, tangga adalah orang perorangan atau
bahkan antarwaktu di satu negara yang rumahtangga-rumahtangga.Pelaku di
sama. sektor bisnis adalah perusahaan-
Dalam metoda pendapatan, perusahaan.Adapun pelaku di sektor
pendapatan nasional adalah jumlah pemerintah ialah pemerintah pusat negara
pendapatan yang diterima oleh seluruh yang bersangkutan.Pengeluaran agregat
sektor di dalam perekonomian sebuah sektor rumah tangga tercermin dari
negara.Untuk konteks ini, perekonomian pengeluaran konsumsi masyarakat atau
digolong-golongkan menjadi empat sektor penduduk, yakni bagian dari pendapatan
penerima pendapatan.Keempat sektor yang tidak ditabung.Pengeluaran agregat
dimaksud adalah sektor rumahtangga sektor rumah tangga dilambangkan
(household sector), sektor bisnis atau dengan huruf C, inisial dari Consumption
perusahaan (business sector), sektor expenditure. Pengeluaran agregat sektor
pemerintah (the central government bisnis diwakili oleh nilai investasi yang
sector), serta sektor perdagangan dengan dibelanjakan oleh perusahaan-perusahaan
pihak luar negeri (foreign trade (Investment expenditure), dilambangkan
sector).Dalam metoda pengeluaran, dengan I. Pengeluaran agregat sektor
pendapatan nasional adalah jumlah pemerintah maksudnya ialah belanja rutin
pengeluaran yang dibelanjakan oleh pemerintah (Government expenditure),
seluruh sektor di dalam perekonomian. diisyaratkan dengan G.Dengan demikian,
Dalam kaitan ini, perekonomian pendapatan nasional (Y) berdasarkan
dikelompokkan menjadi empat sektor pendekatan pengeluaran dapat
yang sama seperti pensektoran dalam dirumuskan sebagai:
metoda pendapatan. Y = C+ I+ G [01]
Hasil perhitungan pendapatan Dalam rumusan [01] ini tersirat
nasional berdasarkan ketiga metoda tadi bahwa perekonomian negara bersifat
secara teoretisakanmenghasilkan angka tertutup, tidak ada hubungan ekonomi
yang sama, untuk negara yang sama pada dengan pihak luar negeri atau negara lain.
tahun yang sama. Kalaupun terdapat Apabila perekonomian bersifat terbuka,
perbedaan, biasanya nilainya relatif kecil terdapat ekspor (X) dan impor (M), maka
atau tidak material.Di antara ketiga rumus perhitunganY menjadi
metoda perhitungan, yang paling lazim Y = C+ I+ G + (X – M) [02]
digunakan dan disajikan oleh negara- Rumusan [01] dan [02]
negara di dunia adalah perhitungan merupakan ‘model dasar’
dengan metoda atau pendekatan makroekonomi.Model dasar tersebut
pengeluaran.Perhitungan pendapatan sangat populer di kalangan para ekonom
nasional dengan pendekatan pengeluaran dan mahasiswa ekonomi.Akademisi,
berakar dari salah satu “kitab kuning” peneliti, dan pengambil keputusan jajaran
ilmu ekonomi, yaitu “The General Theory pemerintahan menggunakannya sebagai
of Employment, Interest, and Money” alat analisis dan landasan kebijakan
karya John Maynard Keynes.Berdasarkan makroekonomi. Popularitas model dasar
pendekatan pengeluaran (expenditure itu tidak hanya di khasanah ilmu ekonomi
approach), pendapatan nasional (Y) konvensional, tapi juga di khasanah ilmu

177
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

ekonomi Islam. Teoretisi dan praktisi konsumsi sektor rumah tangga, menurut
ekonomi Islam pun menganalisis teori makroekonomi ditentukan oleh besar
perekonomian pada tataran (level) makro kecilnya pendapatan disposabel mereka.
dengan model dasar tersebut. C = Co + c.Yd [03]
Model dasar Y=C+I+G dalam hal ini: Co > 0 dan 1
menunjukkan keseimbangan antara >cMPC=C/Yd> 0 [04]
permintaan agregat dan penawaran Konstanta Co adalah pengeluaran
agregat. Pengeluaran konsumsi sektor konsumsi otonom, yaitu besarnya
rumah tangga (C) mencerminkan nilai pengeluaran konsumsi yang tidak
segala macam barang dan jasa yang dipengaruhi oleh (tidak bergantung pada,
diminta oleh (demanded by) penduduk bukan merupakan fungsi dari) pendapatan
sebuah negeri. Pengeluaran investasi oleh disposabel. Koefisien c disebut Marginal
sektor bisnis (I) sama maknanya dengan Propensity to Consume (MPC),
nilai barang dan jasa yang diminta oleh merupakan nisbah perubahan pengeluaran
perusahaan-perusahaan. Adapun G konsumsi terhadap perubahan pendapatan
mencerminkan nilai segala macam barang disposabel, cMPC=C/Yd. Pendapatan
dan jasa yang diminta oleh pemerintah. disposabel ialah pendapatan neto yang
Ruas kanan model ini (C+I+G) yang dapat dipakai atau dibelanjakan oleh
merupakan jumlah pengeluaran agregat penduduk suatu negara, yaitu pendapatan
tak lain adalah nilai permintaan agregat, total atau pendapatan nasional (Y)
yaitu nilai permintaan akan segala macam dikurangi pajak-pajak yang dibayarkan
barang dan jasa oleh semua sektor di (Tx) dan ditambah pembayaran transfer
sebuah negara. Sementara sisi kiri model dari pemerintah kepada lapisan tertentu
(yaitu Y) mencerminkan nilai penawaran penduduk (Tp).
agregat, nilai segala macam barang dan Yd = Y – Tx + Tp [05]
jasa yang ditawarkan atau dipasok oleh Sebagian pendapatan disposabel (Yd) ini
semua sektor di sebuah negara. digunakan untuk membayar pengeluaran
konsumtif (C), sebagian lagi disimpan
Alur Pendapatan-Pengeluaran menjadi tabungan (S, savings). Jadi,
Terbentuknya rumus perhitungan Yd = C + S [06]
pendapatan nasional atau model dasar Yd dalam kesamaan [05] adalah Yd
Y=C+I+Gdapat diterangkan dengan berdasarkan sumbernya, sedangkan Yd
konsep akuntansi sederhana, yakni dalam kesamaan [06] adalah Yd menurut
melalui ‘alur pendapatan-pengeluaran’ di alokasi penggunaannya. Berdasarkan [06]
antara akun-T sektor-sektor ekonomi di maka S=Yd–C. Dari sini, dengan
dalam sebuah negara. Akun-T di sini menyubstitusi C dari kesamaan [03],
maksudnya ialah neraca ringkas yang dapat dibentuk persamaan tabungan
menggambarkan sumber-sumber masyarakat yaitu
pendapatan dan alokasi S = –Co + (1–c).Yd [07]
penggunaannya.Mengingat pelaku atau S = So + s.Yd [08]
ekonomi dalam negeri terdiri atas tiga dalam hal ini: So = –Co dan s = 1–c
sektor, maka secara akuntansi terdapat [09]
tiga akun-T sektoral dalam perekonomian Bertolak dari kesamaan sumber
sebuah negara.Ayat-ayat pendapatan dan pembentukan pendapatan disposabel [05]
pengeluaran pada neraca setiap sektor dan kesamaan alokasi penggunaannya
merujuk ke perilaku permintaan oleh [06], dapat dibentuk sebuah akun-T yang
sektor yang bersangkutan, perilaku menunjukkan alur atau aliran pendapatan
masing-masing C dan I serta G. dan pengeluaran sektor rumah tangga.
Perilaku permintaan akan segala Tabel 1 memperlihatkan akun-T
macam barang dan jasa oleh sektor rumah dimaksud.
tangga, dengan kata lain pengeluaran

178
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

Tabel 1Akun-T Sektor Rumah Tangga


Pendapatan Pengeluaran
Pendapatan awal-total Y Pajak-pajak yang dibayarkan Tx
Pembayaran transfer diterima Tp Pengeluaran konsumsi C
Tabungan (Savings) S

Tabungan disimpan di bank, kemudian sebagai penggunaan dana. Pada


oleh bank dipinjamkan kepada para perekonomian yang dalam keadaan
investor atau bisniswan. Tabungan (S) seimbang S=I. Tabel 2 menggambarkan
merupakan sumber dana investasi (I). alur pendapatan-pengeluaran di sektor
Jadi, melalui lembaga perbankan, S bisnis.
sebagai sumber dana menjelma menjadi I

Tabel 2 Akun-T Sektor Bisnis


Pendapatan Pengeluaran
Tabungan (Savings) S Pengeluaran investasi I

Pajak-pajak yang dibayarkan oleh pemerintah (G).Sebagian lagi ditransfer-


masyarakat (Tx) menjadi sumber utama balik kepada masyarakat berupa
pendapatan pemerintah. Sebagian besar pembayaran alihan (Tp).Tabel 3
penerimaan pajak ini digunakan untuk menunjukkan alur pendapatan-
membiayai pengeluaran konsumsi rutin pengeluaran pemerintah.

Tabel 3 Akun-T Sektor Pemerintah


Pendapatan Pengeluaran
Penerimaan pajak Tx Pengeluaran konsumsi rutin G
Pembayaran transfer Tp

Bertolak dari tiga neraca sektoral Y=C+I+G [13]


di atas, maka pendapatan total yang Dari ketiga akun-Tsektoral yang
diterima oleh semua sektor di suatu ada, yang bermuara ke rumusan [13],
negara (‘pendapatan total senegara’) ialah tidak terlihat keberadaan organisasi sosial
jumlah pendapatan dari ayat-ayat yang dan lembaga nirlaba.Pengeluaran yang
terletak di sisi kiri akun-akun sektoral mereka belanjakan untuk melayani
tersebut, yaitu masyarakat digabungkan ke dalam
Pendapatan total senegara = Y + Tp + S + pengeluaran sektor rumah
Tx [10] tangga.Penggabungan atau “penitipan” ini
Di lain pihak, jumlah pengeluaran mengisyaratkan “pengakuan setengah
dari ayat-ayat yang terletak di sisi kanan hati” terhadap organisasi sosial dan
merupakan ‘pengeluaran total senegara’. lembaga nirlaba. Peranan ekonomi
Pengeluaran total senegara = Tx + C+ S + mereka diakui, akan tetapi keberadaannya
I + G + Tp [11] sebagai sebagai sebuah entitas (sektor
Mengingat pendapatan pada ekonomi) tersendiri belum diterima.
dasarnya juga adalah pengeluaran
(bergantung dari sisi siapa atau pihak Signifikansi Sektor Sosial
mana kita melihat), maka pendapatan total Keberadaan dan peran sektor
senegara akan sama dengan pengeluaran sosial tidak layak dipandang dengan
total senegara. Jadi, [10]=[11]. sebelah mata.Bukan saja karena sektor ini
Y + Tp + S + Tx = Tx + C + S + I memberdayakan masyarakat yang
+ G + Tp [12] dilayani dan menghidupi orang-orang
dan tersederhanakan menjadi yang bergabung untuk berkiprah

179
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

bersamanya.Akan tetapi juga karena pendapatan nasional negara-negara di


setiap orang pada dasarnya teranugerahi dunia selama ini sebetulnya kekecilan
sifat kepedulian sosial. Ujud kepedulian sebab sumbangsih sektor sosial tidak turut
sosial itu mulai dari sekadar menunjukkan dihitung. Padahal organisasi sosial dan
simpati, menolong dengan perbuatan, lembaga nirlaba terdapat di seantero
mencegah orang lain dari kegiatan negatif setiap negara. Sebagai contoh: di
dan sakwasangka, memberi bantuan Perancis, pada tahun 2008 terdapat lebih
materi, bekerja sukarela, hingga dari satu juta lembaga nirlaba (dalam
sekaliber—kalau perlu—mengorbankan nomenklatur Perancis disebut
diri sendiri demi keselamatan orang lain. associations). Lembaga-lembaga nirlaba
Manusia tidak selalu bersifat selfish ini mempekerjakan 1,6 juta orang pekerja
sebagaimana diasumsikan oleh teori berbayar, dan 8 juta orang pekerja
ekonomi. Bahkan, menurut Rabin (2002), sukarela. Sekitar 16 juta orang penduduk
semakin besar pengorbanan yang harus Perancis berusia di atas 16 tahun
diberikan untuk menolong orang lain (sepertiga jumlah penduduk dengan usia
semakin besar hasrat untuk menolongnya. tersebut) merupakan anggota lembaga
Dalam kehidupan yang semakin nirlaba. Di Jepang, pada tahun 2011
kompleks kini kehadiran sektor sosial— tercatat 41.600 unit lembaga nirlaba
dengan organisasi sosial dan lembaga (WikipediA, 5 Juni 2018).
nirlaba selaku aktornya—kian diperlukan. Di Amerika Serikat pada tahun
Orang-orang yang super sibuk 2014 terdaftar lebih dari 1,5 juta
membutuhkannya sebagai perantara organisasi nirlaba. Dana sumbangan yang
penyaluran dermanya; baik zakat, infaq, mengalir ke mereka ditaksir mencapai
maupun sumbangan lain. Sejumlah US$358,58 miliar, meningkat 7,1% dari
dermawan juga lebih suka jika pihak taksiran tahun 2013. Sepertiga dana itu
penerima derma tidak mengetahui siapa mengalir ke organisasi keagamaan, 15%
pemberi derma, agar tidak menimbulkan ke lembaga-lembaga pendidikan, 12% ke
rasa inferior atau rendah diri pihak lembaga layanan kemanusiaan, dan 40%
penerima. Penyaluran derma melalui selebihnya ke berbagai macam organisasi
pihak ketiga—termasuk zakat—juga nirlaba. Organisasi-organisasi nirlaba ini
memungkinkan danaderma atau zakat menyumbang sekitar 10% PDB
terdistribusi lebih baik, efektif dan efisien. AS.Sepanjang kurun 2010–2014 sekitar
Sangatlah naif jika aktor-aktor di sektor 25% penduduk berusia di atas 16 tahun
sosial tidak beroleh pengakuan yang bekerja sukarela untuk organisasi
setara dengan pengakuan terhadap aktor- nirlaba.Tujuh dari 10 orang Amerika
aktor di sektor lain. Sektor sosial bukan menyumbang ke setidak-tidaknya satu
sekadar media atau sarana penyaluran organisasi nirlaba.Sasaran donasi yang
dana pengeluaran sosial. Sebagian mereka paling disukai oleh orang Amerika ialah
bahkan berkarya mandiri.Mereka juga organisasi keagamaan (Wikipedia, 5 Juni
menjadi wahana para sukarelawan yang 2018).
hendak mengabdi pada masyarakat.Dalam Pengeluaran sosial adalah
banyak kasus, organisasi sosial dan pengejawantahan kepedulian seseorang
lembaga nirlaba juga menjadi ajang terhadap orang lain, kepedulian suatu
orang-orang muda untuk membentuk pihak terhadap pihak lain. Islam sudah
kepribadian dan memantapkan jati diri. mengatur dan menuntun urusan ini
Keberadaan sektor sosial adalah dengan jelas-tegas melalui kewajiban
fakta.Nilai ekonomi yang diciptakannya berzakat bagi orang-orang yang
niscaya tidak remeh.Andaikata nilai memenuhi syarat harus berzakat, serta
ekonomi mereka turut diperhitungkan, atas harta kekayaan tertentu yang telah
angka pendapatan nasional pastilah memenuhi nishab.Di samping itu, Islam
menjadi lebih besar. Dengan kata lain, juga menganjurkan ummatnya untuk

180
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

bersedekah dan berinfaq. Anjuran ini makro dengan sampel negara-negara


berlaku bagi setiap muslim, tanpa bagian di Amerika Serikat (Çokgezan,
memandang tingkat kemampuan ekonomi. 2017). Sebuah survey ringan terhadap
Bahkan tidak memandang situasi sesaat 4.000 responden di Inggris pada tahun
apakah sedang lapang rezeki atau sedang 2013 melaporkan bahwa, dalam hal
sempit rezeki. Anjuran tanpa syarat ini, jumlah uang yang disumbangkan, orang
dan secara hukum berkedudukan sunnah, Islam menyumbang lebih banyak daripada
mengisyaratkan betapa ummat Islam penganut agama lain. Setiap orang Islam
senantiasa harus memiliki kepedulian menyumbang rata-rata £371 per tahun,
terhadap orang lain, harus sedapat orang Yahudi £270, orang-orang
mungkin menolong orang lain, sebab beragama lain lebih rendah lagi (Gledhill,
sebaik-baik manusia adalah yang 2013 dalam Çokgezan, 2017).
bermanfaat bagi orang lain. Dengan Eratnya keterkaitan fenomena
demikian, setiap muslim semestinya sosial dengan kegiatan ekonomi
memiliki kepedulian sosial! Setiap merupakan isyarat bahwa sektor sosial
muslim seharusnya terlekati sifat tidak layak diabaikan dalam percaturan
kedermawanan, selalu tergerak untuk ekonomi.Akan tetapi signifikansi peran
menolong orang lain. sektor sosial, yang para pelakunya terdiri
Menolong orang lain bukan hanya atas organisasi-organisasi sosial dan
mendatangkan manfaat bagi orang yang lembaga-lembaga nirlaba, tidak turut
ditolong, tapi juga membuahkan diperhitungkan dalam telaah-telaah
kebahagiaan tersendiri bagi pihak yang ekonomi.Model dasar makroekonomi
menolong. Sebuah studi terhadap 600 dalam khasanah ilmu ekonomi
orang mahasiswa di Amerika Utara (AS konvensional memarginalkan mereka.
dan Kanada) menunjukkan bahwa
mahasiswa yang menyumbangkan Model Pendapatan Nasional Islami
sebagian rezekinya kepada orang lain Pengabaian sumbangsih-ekonomi
terdeteksi lebih bahagia dibandingkan sektor-sosial merupakan “cacat akademis”
dengan yang menghabiskannya untuk diri model dasar makroekonomi konvensional.
sendiri (Dunn, Aknin & Norton, 2008 Perhitungan pendapatan nasional menjadi
dalam Aknin, dkk, 2010). Studi lain yang kurang realitas, hasil hitungan menjadi
lebih “spektakuler”—dengan responden kekecilan (under-estimated).Ilmu
sebanyak 234.917 orang dewasa di 136 ekonomi konvensional telah
negara, sepanjang kurun 2006-2008— memarginalkan satu segmen
menunjukkan bahwa di 122 dari 136 masyarakat.Ilmu ekonomi islami, melalui
negara terdapat hubungan positif antara artikel ini, menawarkan model dasar
pengeluaran sosial (pemberian donasi) makroekonomi (rumusan perhitungan
dengan kenyamanan hidup penyumbang. pendapatan nasional) yang lebih
Di negara yang berpendapatan lebih tinggi realistis.Sebuah model yang tidak
lebih banyak orang yang menyumbang. mengabaikan segmen tertentu
Sebagai perbandingan ekstrim: 66% masyarakat.Pelaku ekonomi di dalam
responden di Kanada menyumbang, negeri bukan hanya tiga tetapi empat
sementara di Uganda hanya 13% (Aknin, sektor.Sektor keempat adalah sektor
dkk, 2010). Penelitian lain menemukan sosial.
bahwa tingkat pendapatan merupakan Model rancangan di sini bukan
variabel penentu mengapa dan seberapa sekadar berunsurkan empat akun-T, tetapi
orang menyumbang. Orang yang juga jabaran-jabaran akun-T yang lebih
berpendapatan lebih tinggi memberikan terinci. Alokasi pendapatan (Y) sektor
sumbangan lebih besar. Temuan terakhir rumah tangga bukan hanya sebatas untuk
ini valid baik di aras mikro yang pembayaran pajak, pengeluaran konsumsi,
sampelnya rumah tangga, maupun di aras dan tabungan; akan tetapi juga untuk

181
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

zakat dan pengeluaran sosial (lihat Tabel merupakan penerimaan bagi sektor sosial.
4: Akun-T Sektor Rumah Tangga). Dana Begitu juga pengeluaran sosial sektor
zakat yang dibayarkan oleh sektor rumah rumah tangga, disumbangkan kepada
tangga mengalir ke penerimanya organisasi sosial atau lembaga nirlaba.
(mustahiq) melalui lembaga amil zakat,

Tabel 4 Akun-T Sektor Rumah Tangga


Pendapatan Pengeluaran
Pendapatan total Y Setoran zakat Z
Setoran pajak TR
Pengeluaran konsumsi C
Tabungan (Savings) S
Pengeluaran Sosial PSR
Catatan: TR = pajak perorangan, PSR = Personal Social Responsibility

Sumber dana atau pendapatan Bisnis). Pendapatan pemerintah


sektor bisnis tidak hanya tabungan (S) dari bersumber dari pajak-pajak perorangan
sektor rumah tangga, tetapi juga dari laba yang disetorkan oleh sektor rumah tangga
usaha mereka (L). Dengan dana total (TR) dan pajak setoran perusahaan-
sebesar S+L perusahaan-perusahaan perusahaan (TB). Dengan dana pajak
membiayai investasi, membayar pajak, tersebut pemerintah membiayai
membelanjakan untuk CSR, dan sebagian pengeluaran-pengekluaran rutinnya (Tabel
laba dibagikan sebagai dividen atau 6: Akun-T Sektor Pemerintah).
ditahan (simak Tabel 5: Akun-T Sektor

Tabel 5Akun-T Sektor Bisnis


Pendapatan Pengeluaran
Tabungan S Pembiayaan investasi I
Laba usaha L Setoran pajak TB
Belanja CSR CSR
Laba dibagikan/ditahan D

Tabel 6Akun-T Sektor Pemerintah


Pendapatan Pengeluaran
Setoran pajak dari rumah tangga TR Belanja rutin G
Setoran pajak dari perusahaan TB
Catatan: TR = pajak perorangan dari sektor rumah tangga, TB = pajak dari sektor
bisnis
Pendapatan sektor sosial membiayai pengeluaran rutin (SRE)
bersumber dari dana zakat, sumbangan mereka. Sebagian dana mereka gunakan
sosial perorangan, dan sumbangan sosial untuk belanja investasi (SI) seperti
perusahaan (Tabel 7: Akun-T Sektor penambahan fasilitas fisik dan perbaikan
Sosial). Berbekal dana tersebut organisasi sarana dan prasarana.
sosial dan lembaga-lembaga nirlaba

Tabel 7Akun-T Sektor Sosial


Pendapatan Pengeluaran
Dana zakat titipan Z Belanja operasional rutin SRE
Sumbangan sosial perorangan PSR Belanja investasi SI
Sumbangan sosial perusahaan CSR

182
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

Catatan: PSR = Personal Social Responsibility, CSR = Corporate Social


Responsibility, SRE = Social Routine Expenditure, SI = Social
Investment.

Ayat-ayat sebelah kiri dari Tabel berbeda. Namun demikian, C dalam [19]
4 hingga Tabel 7 merupakan unsur-unsur ini masih beralasan disebut pengeluaran
pendapatan senegara, sementara ayat-ayat sektor rumah tangga, sepanjang tidak
di sisi kanan merupakan unsur-unsur ditafsirkan sama persis dengan C dalam
pengeluaran senegara. Berdasarkan ayat- model-model konvensional. Dalam
ayat tersebut maka rumusan model [19] hanyaG yang layak
Pendapatan total senegara = Y + S + L + dinyatakan samapersis dengan variabel
TR + TB + PSR + CSR + Z [14] berlambang serupa dalam model
Pengeluaran total senegara = makroekonomi konvensional.
Z+TR+C+S+PSR+I+TB+CSR+D+G+S Y dalam [19] tidak lain adalah
RE+SI [15] jumlah pengeluaran empat sektor pelaku
Mengingat pengeluaran oleh ekonomi dalam negeri. Dengan
suatu pihak pada dasarnya tidak lain memberikan sebutan dan lambang baru
adalah pendapatan bagi pihak lain yang kepada pengeluaran keempat sektor
menjadi mitra transaksi, maka di dalam tersebut menjadi sebagai berikut:
lingkup sebuah negara pendapatan total C sebagai Household
akan sama dengan pengeluaran total. Expenditures (disingkat HE)
Dengan kata lain, [14]=[15]. [20]
Y + S + L + TR + TB + PSR + (I+D–L) sebagai Business
CSR + Z = Z + TR + C + S + Expenditures (disingkat BE) [21]
PSR + I + TB + CSR + D + G + G sebagai Government
SRE + SI [16] Expenditures (disingkat GE) [22]
dan dapat disederhanakan menjadi (SRE+SI) sebagai Social
Y + L = C + I + D + G + SRE + Expenditures (disingkat SE) [23]
SI [17] maka rumusan [19] tadi dapat ditulis-
Dengan memindahkan variabel L ke ruas ulang menjadi
kanan, kesamaan [17] bisa ditulis ulang Y = HE + BE + GE + SE [24]
menjadi Notasi [24] dapat dinyatakan
Y = C + I + D – L + G + SRE + dengan menggunakan lambang-lambang
SI [18] yang selama ini sudah lazim di ranah
Y = C + (I + D – L) + G + (SRE makroekonomi.HE berganti lambang
+ SI) [19] menjadi “C”, BE berubah simbol menjadi
(I+D–L) mencerminkan “I”. Pembubuhan tanda kutip (“.”) pada
pengeluaran total sektor bisnis, yakni kedua lambang ini mengisyaratkan bahwa
gabungan atau penjumlahan pengeluaran mereka tidak sama persis dengan lambang
investasi dan pengeluaran operasional serupa yang ada selama ini. GE dapat
perusahaan, bukan hanya pengeluaran diganti dengan G saja, tanpa memerlukan
investasi seperti yang ditemukan dalam tanda kutip karena memang sama persis
model dasar makroekonomi konvensional. dengan G di dalam model-model yang
(SRE+SI) adalah pengeluaran total sektor sudah dikenal selama ini. Terakhir, SE
sosial, meliputi pengeluaran rutin dan diganti dengan A; maknanya sama yaitu
investasi sektor tersebut. C adalah Altruistic expenditures. Dengan
pengeluaran konsumsi sektor rumah penyesuaian-penyesuaian ini rumusan
tangga. Meskipun berlambang sama dan model [24] dapat juga ditulis sebagai
bermakna serupa, C dalam [19] tidak Y = “C” + “I” + G + A [25]
sepenuhnya sama seperti C dalam [01] Model usulan ini, yakni rumusan
atau [13], sebab asal-usul perolehannya [24] atau [25], bukan sekadar

183
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

menambahkan satu sektor pelaku ekonomi Approach”, Journal of


dalam negeri. Model ini juga dapat Research in Islamic Economics.
menilai kadar keeratan sosial masyarakat Volume 2 No. 2.s
atau kadar kesosialan perekonomian
sebuah negeri, yakni dengan mengamati Aknin, L.B. dan kawan-kawan, 2010,
perkembangan sumbangsih (contribution) “Prosocial Spending and Well-
sektor A dalam membentuk Y. Apabila Being: Cross-Cultural Evidence
tahun demi tahun sumbangsih A dalam Y for a Psychological Universal”,
semakin besar, maka berarti dari waktu ke Harvard Business School.
waktu kadar kesosialan perekonomian
kian tinggi, kesosialan masyarakat Azid, T., 2010, “Anthology of Islamic
semakin erat. Lebih lanjut dapat pula Economics: Review of Some
ditelaah siapa yang paling berperan dalam Basic Issues”, Review of
mengeratkan kehidupan sosial tersebut, Islamic Economics, Volume 13
yakni dengan menyingkap anatomi akun- No. 2.
T sektor sosial.
Pendapatan sektor sosial, Barro, R.J. dan Sala-i-Martin, X., 2014,
sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 7, Economic Growth, Edisi 2,
berasal dari titipan dana zakat masyarakat, Cambridge - Massachusetts: The
sumbangan sosial perorangan, dan dana MIT Press.
tanggungjawab sosial perusahaan.
Perbandingan di antara Z dan PSR serta Blaug, M., 1998, Economic Theory in
CSR dapat mengungkap siapa aktor yang Retrospect, edisike-5, cetakan-
lebih berperan dalam men-sosial-kan ulang. Cambridge: Cambridge
kehidupan perekonomian.Apabila CSR< University Press.
(Z+PSR) berarti sektor rumah tangga
(orang perorangan) lebih berperan Borghans, L., Duckworth, A.L.,
daripada sektor bisnis (perusahaan- Heckman, J.J., dan Weel, B.T.,
perusahaan).Sebaliknya, jika CSR> 2008, “The Economics and
(Z+PSR) berarti justru sektor bisnis yang Psychology of Personal Traits”,
lebih berperan dalam menggerakkan Bonn: The Institute for the
kehidupan sosial.Model makroekonomi Study of Labor (IZA),
konvensional tidak mampu menjelaskan Discussion Paper No. 3333.
hal ini.
Choudhury, M.A., 2005, “Islamic
Daftar Pustaka Macroeconomics?”,Internationa
l Journal of Social Economics,
Ahmad, A., 1984, “A Macro Model of Volume 33 No. 2.
Distribution in An Islamic
Economy”, Journal of Research Çokgezan, M., 2018, “Islamic Economics
in Islamic Economics, Volume 2 in Real Life: Do Muslims Give
No. 1. More than the Others?”, Paris:
HAL Working PaperNo.
Ahmed, H. (penyunting), 2002, 01349872.
Theoretical Foundations of
Islamic Economics, Jeddah: Denzin, N.K. dan Lincoln, Y.S.
IRTI – IDB. (penyunting), 2009, Handbook
of Qualitative Research,
Al-Jarhi, M.A., 1985, “Towards an terjemahan oleh Dariyatmo dkk,
Islamic Macro Model of Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Distribution: A Comparative

184
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

EC et al (European Communities, Khan, M.F., 1984, “Macro Consumption


International Monetary Fund, Function in an Islamic
Organization for Economic Co- Framework”, Journal of
operation and Development, Research in Islamic Economics,
United Nations and World Volume 1 No. 2.
Bank), 2009, System of National
Accounts 2008, New York. ---------------, 2013, “Theorizing Islamic
Economics: Search for a
Eurostat, 2013, European System of Framework for Islamic
Accounts – ESA 2010, Economic Analysis”, JKAU
Luxembourg: Publications Islamic Economics, Vol. 26 No.
Office of the European Union. 1.

Haneef, M.A. dan Furqani, H., 2011, Lunati, M.T., 1997, Ethical Issues in
“Methodology of Islamic Economics – From Altruism to
Economics: Overview of Present Cooperation to Equity, London:
State and Future Direction”, Macmillan Press Ltd.
International Journal of
Economics, Management & Mahomedy, A.C., 2016, “When
Accounting, Volume 19 No. 1. Economics Neglected
Epistemics: How Islamic
Ismail, A.G. dan Arshad, N.C., 2009, Economics was Implicated”,
“Islamic Economic System: SAEF Working Paper No.
From Principles to 2016/01/14, December.
Microeconomics and
Macroeconomics Fields”, Nienhaus, V., 2013, “Method and
Selangor - Malaysia: Universiti Substance of Islamic
Kebangsaan Malaysia, Working Economics: Moving Where?”,
Paper in Islamic Economics and JKAU Islamic Economics,
Finance No. 0911. Volume 26 No. 1.

Kahneman, D., 2003, “A Psychological Rabin, M., 2002, “A Perspective on


Perspective on Economics”, Psychology and Economics”,
The American Economic European Economic Review,
Review, May, Volume 93 No. 2. Volume 46, Elsevier.

Kahneman, D. dan Tversky, A., 1979, Shinsuke, N., 2012, “Critical Overview
“Prospect Theory: An Analysis of the History of Islamic
of Decisions under Risk”, Economics: Formation,
Econometrica, Volume 47 No. Transformation, and New
2. Horizon”, Asian and African
Area Studies, Volume 11 No. 2.
Kendrick, J.W., 2008, “National Income
and Product Accounts”, Webb, R., 1986, “The National Income
International Encyclopedia of and Product Accounts”,
the Social Sciences, Thomson Economic Review, Federal
Gale (internet), Reserve Bank of Richmond.
http://www.encyclopedia.com
(diakses pada tanggal 28 Wickens, M., 2008, Macroeconomic
Agustus 2017). Theory – A Dynamic General
Equilibrium Approach,

185
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta

Princeton and Oxford: Princeton


University Press.

Williamson, S.D., 2008,


Macroeconomics, edisi 3.
Boston: Pearson Education Inc.

Zaman, A., 2009, “Islamic Economics: A


Survey of the Literature”,
Islamic Stuides, Volume 48
Issue 3.

----------------, 2018, “Islam versus


Economics”, Handbook on
Islam and Economic Life,
Research Gate, February.

Zarqa, M.A., 200,. “Method and


Substance of Islamic
Economics: Moving
Where?”,JKAU Islamic
Economics, Volume 26 No. 1.

186

You might also like