Professional Documents
Culture Documents
Model Perhitungan Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Model Perhitungan Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Dumairy
dumdumairy@yahoo.com
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
Syamsul Hadi
syamsulhadi@ugm.ac.id
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Muhammad
22jan.yassar@gmail.com
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STIES) Yogyakarta
Abstract
In conventional economics one will find a basic macroeconomic model formulated as
Y=C+I+G. This basic model is a formulae for counting national income with expenditure
approach. Economists and economic students are quite familiar with it. According to
conventional economists, in any economy there are three sectors that spend expenditures
and earn income; those are household, business, and the government sectors. Economic
actors or agents in household sector are individuals or families. Actors in business sector
consist of firms, companies, or corporations. The actor in the government sector is the
central government as an institutional entity. In the aforementioned model C symbolizes
expenditures spent by household sector, I reflects investment spending by business sector,
while G represents the government expenditure. This article is the product of a research
which reveals that the basic macroeconomic model Y=C+I+G is less realistic. National
income figures resulted from applying that model have been underestimated. Not only the
model less realistic, underlying assumptions in building the model also are not Islamic. It
is even worse that those assumptions have also been proven unfitted to the real
world.Endowed with concepts in Islamic economics, this article provides a new model, a
model that is not merely Islamic but more realistic as well. In the model being proposed
here an additional economic sector is introduced, namely, social sector. Economic actors
or agents in this sector consist of social organizations and non-profit institutions, a
segment of community whose role and economic contributions have so far been neglected
in conventional economics. Now in our presently proposed model, by recognizing them
as a specific economic entity the new basic macroeconomic model is to be
Y=”C”+”I”+G+A.
ملخص
هذا النمط شكل. Y=C+I+G ىف جمال علم االقتصاد التقليدي يوجد النمط األساسي لالقتصاد الكلي وهو
وهو معروف جدا لدى خرباء وطالب االقتصاد،من أشكال النظرايت ىف تعداد الدخل القومي مبقاربة املصروفات
وهي القطاع، وقد نص علماء االقتصاد على أن وكالء االقتصاد ىف دولة من الدول يتوزعون إىل ثالثة قطاعات.
وىف، وكالء االقتصاد ىف القطاع اخلاص ميثل هلم األفراد واألسر. والقطاع احلكومي، والقطاع التجاري، اخلاص
رمز ملصروفاتC ، ىف ذلك النمط. وىف القطاع احلكومي احلكومة املركزية، القطاع التجاري الشركات واملصانع
174
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
تتناول هذه املقالة ذلك النمط. للقطاع احلكوميG و، رمز ملصروفات القطاع التجاريI و، القطاع اخلاص
وذلك ألن مبلغ العدد للدخل القومي احملصول من، األساسي الذي يعترب غري الواقعي ىف االقتصاد الكلي
استنادا إىل نظرايت االقتصاد. ابإلضافة إال أنه ليس مبنيا على ضوابط الشريعة، استخدام هذا النمط يعترب قليال
ويضاف ىف هذا النمط اجلديد قطاع. يقدم هذا البحث منطا جديدا متميزا بكونه واقعيا وشرعيا، اإلسالمي
داخلي رابع وهو القطاع االجتماعي الذى ميثله منظمات اجتماعية ومؤسسات غري رحبية الىت مل يزل دورها
Y=”C”+”I”+G+A : وأصبح شكل هذا النمط اجلديد مثل اآلتى. وإسهاماهتا أمهله االقتصاد التقليدي
.
. االقتصاد الكلي، الدخل القومي، االقتصاد اإلسالمي، منط التعداد: الكلمات املفتاحية
175
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
176
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
tambah produk (barang dan jasa) yang adalah jumlah nilai pengeluaran yang
dihasilkan oleh semua sektor ekonomi di dibelanjakan oleh sektor-sektor
sebuah negara.Dalam kaitan ini, rumahtangga, bisnis, dan pemerintah;
perekonomian dikelompokkan secara serta sektor perdagangan luar negeri jika
garis besar menjadi beberapa sektor perekonomian bersifat terbuka, yakni
ekonomi atau lapangan usaha. Jumlah terdapat kegiatan ekspor (X) dan impor
sektor ekonomi atau lapangan usaha untuk (M).
keperluan penghitungan pendapatan Pelaku ekonomi di sektor rumah
nasional ini bervariasi antarnegara, tangga adalah orang perorangan atau
bahkan antarwaktu di satu negara yang rumahtangga-rumahtangga.Pelaku di
sama. sektor bisnis adalah perusahaan-
Dalam metoda pendapatan, perusahaan.Adapun pelaku di sektor
pendapatan nasional adalah jumlah pemerintah ialah pemerintah pusat negara
pendapatan yang diterima oleh seluruh yang bersangkutan.Pengeluaran agregat
sektor di dalam perekonomian sebuah sektor rumah tangga tercermin dari
negara.Untuk konteks ini, perekonomian pengeluaran konsumsi masyarakat atau
digolong-golongkan menjadi empat sektor penduduk, yakni bagian dari pendapatan
penerima pendapatan.Keempat sektor yang tidak ditabung.Pengeluaran agregat
dimaksud adalah sektor rumahtangga sektor rumah tangga dilambangkan
(household sector), sektor bisnis atau dengan huruf C, inisial dari Consumption
perusahaan (business sector), sektor expenditure. Pengeluaran agregat sektor
pemerintah (the central government bisnis diwakili oleh nilai investasi yang
sector), serta sektor perdagangan dengan dibelanjakan oleh perusahaan-perusahaan
pihak luar negeri (foreign trade (Investment expenditure), dilambangkan
sector).Dalam metoda pengeluaran, dengan I. Pengeluaran agregat sektor
pendapatan nasional adalah jumlah pemerintah maksudnya ialah belanja rutin
pengeluaran yang dibelanjakan oleh pemerintah (Government expenditure),
seluruh sektor di dalam perekonomian. diisyaratkan dengan G.Dengan demikian,
Dalam kaitan ini, perekonomian pendapatan nasional (Y) berdasarkan
dikelompokkan menjadi empat sektor pendekatan pengeluaran dapat
yang sama seperti pensektoran dalam dirumuskan sebagai:
metoda pendapatan. Y = C+ I+ G [01]
Hasil perhitungan pendapatan Dalam rumusan [01] ini tersirat
nasional berdasarkan ketiga metoda tadi bahwa perekonomian negara bersifat
secara teoretisakanmenghasilkan angka tertutup, tidak ada hubungan ekonomi
yang sama, untuk negara yang sama pada dengan pihak luar negeri atau negara lain.
tahun yang sama. Kalaupun terdapat Apabila perekonomian bersifat terbuka,
perbedaan, biasanya nilainya relatif kecil terdapat ekspor (X) dan impor (M), maka
atau tidak material.Di antara ketiga rumus perhitunganY menjadi
metoda perhitungan, yang paling lazim Y = C+ I+ G + (X – M) [02]
digunakan dan disajikan oleh negara- Rumusan [01] dan [02]
negara di dunia adalah perhitungan merupakan ‘model dasar’
dengan metoda atau pendekatan makroekonomi.Model dasar tersebut
pengeluaran.Perhitungan pendapatan sangat populer di kalangan para ekonom
nasional dengan pendekatan pengeluaran dan mahasiswa ekonomi.Akademisi,
berakar dari salah satu “kitab kuning” peneliti, dan pengambil keputusan jajaran
ilmu ekonomi, yaitu “The General Theory pemerintahan menggunakannya sebagai
of Employment, Interest, and Money” alat analisis dan landasan kebijakan
karya John Maynard Keynes.Berdasarkan makroekonomi. Popularitas model dasar
pendekatan pengeluaran (expenditure itu tidak hanya di khasanah ilmu ekonomi
approach), pendapatan nasional (Y) konvensional, tapi juga di khasanah ilmu
177
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
ekonomi Islam. Teoretisi dan praktisi konsumsi sektor rumah tangga, menurut
ekonomi Islam pun menganalisis teori makroekonomi ditentukan oleh besar
perekonomian pada tataran (level) makro kecilnya pendapatan disposabel mereka.
dengan model dasar tersebut. C = Co + c.Yd [03]
Model dasar Y=C+I+G dalam hal ini: Co > 0 dan 1
menunjukkan keseimbangan antara >cMPC=C/Yd> 0 [04]
permintaan agregat dan penawaran Konstanta Co adalah pengeluaran
agregat. Pengeluaran konsumsi sektor konsumsi otonom, yaitu besarnya
rumah tangga (C) mencerminkan nilai pengeluaran konsumsi yang tidak
segala macam barang dan jasa yang dipengaruhi oleh (tidak bergantung pada,
diminta oleh (demanded by) penduduk bukan merupakan fungsi dari) pendapatan
sebuah negeri. Pengeluaran investasi oleh disposabel. Koefisien c disebut Marginal
sektor bisnis (I) sama maknanya dengan Propensity to Consume (MPC),
nilai barang dan jasa yang diminta oleh merupakan nisbah perubahan pengeluaran
perusahaan-perusahaan. Adapun G konsumsi terhadap perubahan pendapatan
mencerminkan nilai segala macam barang disposabel, cMPC=C/Yd. Pendapatan
dan jasa yang diminta oleh pemerintah. disposabel ialah pendapatan neto yang
Ruas kanan model ini (C+I+G) yang dapat dipakai atau dibelanjakan oleh
merupakan jumlah pengeluaran agregat penduduk suatu negara, yaitu pendapatan
tak lain adalah nilai permintaan agregat, total atau pendapatan nasional (Y)
yaitu nilai permintaan akan segala macam dikurangi pajak-pajak yang dibayarkan
barang dan jasa oleh semua sektor di (Tx) dan ditambah pembayaran transfer
sebuah negara. Sementara sisi kiri model dari pemerintah kepada lapisan tertentu
(yaitu Y) mencerminkan nilai penawaran penduduk (Tp).
agregat, nilai segala macam barang dan Yd = Y – Tx + Tp [05]
jasa yang ditawarkan atau dipasok oleh Sebagian pendapatan disposabel (Yd) ini
semua sektor di sebuah negara. digunakan untuk membayar pengeluaran
konsumtif (C), sebagian lagi disimpan
Alur Pendapatan-Pengeluaran menjadi tabungan (S, savings). Jadi,
Terbentuknya rumus perhitungan Yd = C + S [06]
pendapatan nasional atau model dasar Yd dalam kesamaan [05] adalah Yd
Y=C+I+Gdapat diterangkan dengan berdasarkan sumbernya, sedangkan Yd
konsep akuntansi sederhana, yakni dalam kesamaan [06] adalah Yd menurut
melalui ‘alur pendapatan-pengeluaran’ di alokasi penggunaannya. Berdasarkan [06]
antara akun-T sektor-sektor ekonomi di maka S=Yd–C. Dari sini, dengan
dalam sebuah negara. Akun-T di sini menyubstitusi C dari kesamaan [03],
maksudnya ialah neraca ringkas yang dapat dibentuk persamaan tabungan
menggambarkan sumber-sumber masyarakat yaitu
pendapatan dan alokasi S = –Co + (1–c).Yd [07]
penggunaannya.Mengingat pelaku atau S = So + s.Yd [08]
ekonomi dalam negeri terdiri atas tiga dalam hal ini: So = –Co dan s = 1–c
sektor, maka secara akuntansi terdapat [09]
tiga akun-T sektoral dalam perekonomian Bertolak dari kesamaan sumber
sebuah negara.Ayat-ayat pendapatan dan pembentukan pendapatan disposabel [05]
pengeluaran pada neraca setiap sektor dan kesamaan alokasi penggunaannya
merujuk ke perilaku permintaan oleh [06], dapat dibentuk sebuah akun-T yang
sektor yang bersangkutan, perilaku menunjukkan alur atau aliran pendapatan
masing-masing C dan I serta G. dan pengeluaran sektor rumah tangga.
Perilaku permintaan akan segala Tabel 1 memperlihatkan akun-T
macam barang dan jasa oleh sektor rumah dimaksud.
tangga, dengan kata lain pengeluaran
178
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
179
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
180
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
181
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
zakat dan pengeluaran sosial (lihat Tabel merupakan penerimaan bagi sektor sosial.
4: Akun-T Sektor Rumah Tangga). Dana Begitu juga pengeluaran sosial sektor
zakat yang dibayarkan oleh sektor rumah rumah tangga, disumbangkan kepada
tangga mengalir ke penerimanya organisasi sosial atau lembaga nirlaba.
(mustahiq) melalui lembaga amil zakat,
182
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
Ayat-ayat sebelah kiri dari Tabel berbeda. Namun demikian, C dalam [19]
4 hingga Tabel 7 merupakan unsur-unsur ini masih beralasan disebut pengeluaran
pendapatan senegara, sementara ayat-ayat sektor rumah tangga, sepanjang tidak
di sisi kanan merupakan unsur-unsur ditafsirkan sama persis dengan C dalam
pengeluaran senegara. Berdasarkan ayat- model-model konvensional. Dalam
ayat tersebut maka rumusan model [19] hanyaG yang layak
Pendapatan total senegara = Y + S + L + dinyatakan samapersis dengan variabel
TR + TB + PSR + CSR + Z [14] berlambang serupa dalam model
Pengeluaran total senegara = makroekonomi konvensional.
Z+TR+C+S+PSR+I+TB+CSR+D+G+S Y dalam [19] tidak lain adalah
RE+SI [15] jumlah pengeluaran empat sektor pelaku
Mengingat pengeluaran oleh ekonomi dalam negeri. Dengan
suatu pihak pada dasarnya tidak lain memberikan sebutan dan lambang baru
adalah pendapatan bagi pihak lain yang kepada pengeluaran keempat sektor
menjadi mitra transaksi, maka di dalam tersebut menjadi sebagai berikut:
lingkup sebuah negara pendapatan total C sebagai Household
akan sama dengan pengeluaran total. Expenditures (disingkat HE)
Dengan kata lain, [14]=[15]. [20]
Y + S + L + TR + TB + PSR + (I+D–L) sebagai Business
CSR + Z = Z + TR + C + S + Expenditures (disingkat BE) [21]
PSR + I + TB + CSR + D + G + G sebagai Government
SRE + SI [16] Expenditures (disingkat GE) [22]
dan dapat disederhanakan menjadi (SRE+SI) sebagai Social
Y + L = C + I + D + G + SRE + Expenditures (disingkat SE) [23]
SI [17] maka rumusan [19] tadi dapat ditulis-
Dengan memindahkan variabel L ke ruas ulang menjadi
kanan, kesamaan [17] bisa ditulis ulang Y = HE + BE + GE + SE [24]
menjadi Notasi [24] dapat dinyatakan
Y = C + I + D – L + G + SRE + dengan menggunakan lambang-lambang
SI [18] yang selama ini sudah lazim di ranah
Y = C + (I + D – L) + G + (SRE makroekonomi.HE berganti lambang
+ SI) [19] menjadi “C”, BE berubah simbol menjadi
(I+D–L) mencerminkan “I”. Pembubuhan tanda kutip (“.”) pada
pengeluaran total sektor bisnis, yakni kedua lambang ini mengisyaratkan bahwa
gabungan atau penjumlahan pengeluaran mereka tidak sama persis dengan lambang
investasi dan pengeluaran operasional serupa yang ada selama ini. GE dapat
perusahaan, bukan hanya pengeluaran diganti dengan G saja, tanpa memerlukan
investasi seperti yang ditemukan dalam tanda kutip karena memang sama persis
model dasar makroekonomi konvensional. dengan G di dalam model-model yang
(SRE+SI) adalah pengeluaran total sektor sudah dikenal selama ini. Terakhir, SE
sosial, meliputi pengeluaran rutin dan diganti dengan A; maknanya sama yaitu
investasi sektor tersebut. C adalah Altruistic expenditures. Dengan
pengeluaran konsumsi sektor rumah penyesuaian-penyesuaian ini rumusan
tangga. Meskipun berlambang sama dan model [24] dapat juga ditulis sebagai
bermakna serupa, C dalam [19] tidak Y = “C” + “I” + G + A [25]
sepenuhnya sama seperti C dalam [01] Model usulan ini, yakni rumusan
atau [13], sebab asal-usul perolehannya [24] atau [25], bukan sekadar
183
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
184
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
Haneef, M.A. dan Furqani, H., 2011, Lunati, M.T., 1997, Ethical Issues in
“Methodology of Islamic Economics – From Altruism to
Economics: Overview of Present Cooperation to Equity, London:
State and Future Direction”, Macmillan Press Ltd.
International Journal of
Economics, Management & Mahomedy, A.C., 2016, “When
Accounting, Volume 19 No. 1. Economics Neglected
Epistemics: How Islamic
Ismail, A.G. dan Arshad, N.C., 2009, Economics was Implicated”,
“Islamic Economic System: SAEF Working Paper No.
From Principles to 2016/01/14, December.
Microeconomics and
Macroeconomics Fields”, Nienhaus, V., 2013, “Method and
Selangor - Malaysia: Universiti Substance of Islamic
Kebangsaan Malaysia, Working Economics: Moving Where?”,
Paper in Islamic Economics and JKAU Islamic Economics,
Finance No. 0911. Volume 26 No. 1.
Kahneman, D. dan Tversky, A., 1979, Shinsuke, N., 2012, “Critical Overview
“Prospect Theory: An Analysis of the History of Islamic
of Decisions under Risk”, Economics: Formation,
Econometrica, Volume 47 No. Transformation, and New
2. Horizon”, Asian and African
Area Studies, Volume 11 No. 2.
Kendrick, J.W., 2008, “National Income
and Product Accounts”, Webb, R., 1986, “The National Income
International Encyclopedia of and Product Accounts”,
the Social Sciences, Thomson Economic Review, Federal
Gale (internet), Reserve Bank of Richmond.
http://www.encyclopedia.com
(diakses pada tanggal 28 Wickens, M., 2008, Macroeconomic
Agustus 2017). Theory – A Dynamic General
Equilibrium Approach,
185
Jurnal CMES Volume XI Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2018
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
186