You are on page 1of 10

HUBUNGAN PELAKSANAAN KONSELING GIZI DENGAN

KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
ANIK SUPARNI
J 310 121 010

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
RELATIONSHIP IMPLEMENTATION OF NUTRITION COUNSELING WITH
PATIENT SATISFACTION IN THE GENERAL HOSPITAL dr. SOEHADI
PRIJONEGORO SRAGEN

Anik Suparni * (J310121010)


Pembimbing: Siti Zulaekah A., M.Si., Dwi Sarbini, S.ST., M.Kes

*Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammmadiyah


Surakarta; Email: anik.suparni@yahoo.co.id

ABSTRACT

Introduction: Nutritional counseling is one indicator of a successful nutrition


services at the Hospital. Qualified nutritional counseling will increase the
effectiveness and efficiency of resources and will increase patient satisfaction. So
it is necessary to evaluate the factors counseling relationship with patient
satisfaction in the implementation of nutritional counseling in hospitals. Such an
evaluation is needed to determine the priority aspects that need to be improved.
Objective: To determine the relationship between these factors counseling with
patient satisfaction in the implementation of nutrition counseling in general
hospital dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Research Method: The type of research is observational approach used was
crossectional study. Number of sample is 33 patient. Data collections included
the description of nutrition counseling factors consisted of counselors attitude,
materials, media, time, and place conseling based on questionnaires completed
directly by hospitalized adult patients. Spearman Rank Correlation was used to
determine factors counseling relationship with patient satisfaction
Result: The results showed that the attitude of counselors (84,8%), material
(93,9%), media (93,9%), a long time (87,9%), place counseling (90,9) is a
significant with patients satisfaction
Conclusion: There is a significant relationship between implementation of
nutrition counseling with patient satisfaction (p-value =0,000) in general hospital
dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Keywords : Implementation of Nutrition Conseling, Patients Satisfaction,


Bibliography : 41 : 1980 to 2013
PENDAHULUAN (Tjiptono, 2006). Kepuasan pasien
Pelayanan Gizi Rumah Sakit dapat dipengaruhi oleh unsur
menurut SK Menkes budaya, unsur ekonomi dan
No.134/Menkes/SK/IV/1978 terdiri karakteristik pasien (Wardhana,
dari 4 kegiatan yaitu : (1) kegiatan 2011).
pengadaan, (2) kegiatan pelayanan Aspek-aspek yang diperlukan
gizi di ruang rawat inap, (3) kegiatan dalam pelaksanaan konseling gizi
penyuluhan/konsultasi dan rujukan meliputi : konselor, metode, materi,
gizi, (4) kegiatan penelitian dan media, tempat, waktu, dan frekuensi
pengembangan gizi terapan (Depkes (Depkes RI, 1991). Pelayanan
RI, 2003). Peran konseling gizi konseling gizi yang baik apabila
adalah gizi membantu klien/pasien pelayanan tersebut handal, canggih,
dalam mengubah perilaku yang modern, lengkap, dan cepat dalam
positif hubungannya dengan merespon pasien serta lokasi yang
makanan dan gizi, mengenali mudah dijangkau dan strategis,
permasalahan kesehatan dan gizi sehingga pasien bisa mengambil
yang dihadapi, mengatasi masalah, keputusan untuk menggunakan jasa
mendorong klien untuk mencari cara tersebut dan akan timbul sikap
pemecahan masalah, mengarahkan tentang kepuasan pasien (Kotler,
klien untuk memilih cara pemecahan 2000).
masalah yang paling sesuai dan Hasil penelitian Martiana (2006)
membantu proses penyembuhan menunjukkan bahwa tingkat
penyakit melalui perbaikan gizi klien kepuasan terhadap konselor 100%
(Persagi, 2013). puas, terhadap metode 89,7 % puas,
Kegiatan konseling gizi di rumah terhadap materi 98,5 % puas,
sakit merupakan kegiatan terhadap media 91,2 % puas,
penyampaian pesan-pesan gizi terhadap tempat 89,7 % puas,
dengan tujuan menanamkan dan terhadap lama konseling gizi 80,9 %
meningkatkan pengertian, sikap puas, dan terhadap frekuensi
serta perilaku sehat bagi individu kunjungan ahli gizi (konselor) 66,2 %
dan masyarakat rumah sakit. puas. Penelitian Sulasty (2008)
Sasaran kegiatan konseling gizi menunjukkan bahwa tingkat
adalah golongan masyarakat yang kepuasan pasien tidak ada
sedang menghadapi masalah hubungannya dengan sikap, materi,
kesehatan tertentu dan metode, dan media terhadap
mengharapkan suatu pemecahan pelaksanaan konseling gizi,
bagi persoalannya (Deri, 2000). sedangkan waktu, tempat dan
Kepuasan pasien merupakan frekuensi kunjungan konselor
nilai subyektif terhadap kualitas berhubungan dengan tingkat
pelayanan yang diberikan. kepuasan pasien dalam
Subyektifitas pasien dipengaruhi pelaksanaan konseling gizi.
oleh pengalaman pasien dimasa Penyelenggaraan Gizi di RSUD
lalu, pendidikan, situasi psikis saat dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,
itu, dan pengaruh lingkungan selama ini belum pernah melakukan
(Firdaus, 2007). Kepuasan atau evaluasi tentang pelayanan
ketidak puasan merupakan respon konseling gizi dilihat dari segi
pelanggan sebagai hasil dan kepuasan pasien. Selain itu juga
evaluasi ketidaksesuaian tindakan belum diketahui aspek-aspek yang
yang dirasakan sebagai akibat dari menjadi prioritas utama yang perlu
tidak terpenuhinya harapan diperbaiki dalam pelayanan
konseling gizi yang mencakup sikap
konselor, materi, media, lama, dan Tabel 1 menunjukkan bahwa
tempat konseling. Oleh karena itu, komposisi jenis kelamin
perlu dilakukan penelitian tentang responden perempuan sebesar
hubungan pelaksanaan konseling 57,6% lebih banyak
gizi dengan kepuasan pasien di dibandingkankan responden laki-
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro laki sebesar 42,4%.
Sragen dalam rangka meningkatkan
mutu dan kualitas layanan konseling Tabel 2. Hasil Penilaian Responden
gizi. terhadap Sikap Konselor
Tujuan penelitian ini adalah Sikap Konselor N %
untuk mengetahui hubungan Sangat Puas 28 84,8
pelaksanaan konseling gizi dengan Puas 3 9,1
kepuasan pasien di RSUD dr. Tidak Puas 2 6,1
Soehadi Prijonegoro Sragen. Jumlah 33 100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa


METODE PENELITIAN sebagian besar responden sangat
Jenis penelitian yang digunakan puas terhadap sikap konselor yaitu
yaitu observasional metode sebesar 84,8%. Dasar dari
crossectional. Sampel yang keterampilan konselor adalah
digunakan adalah pasien rawat inap keterampilan komunikasi yang baik
di RSUD dr. Soehadi prijonegoro dengan menggunakan berbagai cara
Sragen. Pengambilan data berkomunikasi, respon mendengar,
dilaksanakan pada bulan Mei 2014 melakukan, dan saling berbagi
dengan jumlah sampel yaitu 33 (Persagi, 2013).
orang. Data diperoleh termasuk
deskripsi konseling gizi yang terdiri Tabel 3. Hasil Penilaian Responden
dari sikap konselor, materi, media, terhadap Materi konseling
waktu, dan tempat konseling Materi Konseling N %
berdasarkan kuesioner langsung
Sangat Jelas 31 93,9
dari pasien dewasa yang dirawat di
Jelas 0 0
RSUD dr. Soehadi prijonegoro
Tidak Jelas 2 6,1
Sragen. Spearman Rank Correlation
digunakan untuk menentukan Jumlah 33 100,0
hubungan pelaksanaan konseling
gizi dengan kepuasan pasien. Tabel 3. menunjukkan bahwa
sebagian besar responden sangat
puas terhadap materi konseling yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 93,9%. Hasil penelitian
Martiana (2006) menunjukkan
Karakteristik Responden bahwa responden yang sangat puas
terhadap materi konseling 98,5%.
Tabel 1. Distribusi Responden Materi konseling disesuaikan
Berdasarkan Jenis Kelamin dengan permasalahan pasien.
Variabel N % Pemberian materi dilakukan secara
bertahap mengingat manusia
Jenis Kelamin
mempunyai keterbatasan.
Laki-laki 14 42,4
Penjelasan diawali tentang hal-hal
Perempuan 19 57,6
yang mudah sampai hal yang rumit,
Jumlah 33 100
dari yang bersifat umum kepada hal-
hal yang lebih bersifat khusus 2000). Hasil penelitian Sulasty
(Depkes dan Kessos, 2000). (2008) menunjukkan bahwa
responden sangat puas terhadap
Tabel 4. Hasil Penilaian Responden lama konseling sebesar 75,4%.
terhadap Media Konseling
Media Konseling N % Tabel 6. Hasil Penilaian Responden
Sangat Puas 31 93,9 terhadap Tempat Konseling
Puas 0 0 Tempat Konseling N %
Tidak Puas 2 6,1 Sangat Puas 30 90,9
Jumlah 33 100,0 Puas 0 0
Tidak Puas 3 9,1
Tabel 4 menunjukan bahwa Jumlah 33 100,0
sebagian besar responden sangat
puas terhadap media konseling yaitu Tabel 6 menunjukkan bahwa
sebesar 93,94%. Manfaat alat sebagian besar responden sangat
peraga yang paling utama adalah puas terhadap tempat konseling
memperjelas pesan-pesan yang yaitu sebesar 90,91%. Responden
akan disampaikan, juga dapat merasa nyaman dengan tempat
menambah efektivitas proses yang sesuai dengan kelasnya,
pendidikan dan konseling gizi hanya ada beberapa yang kurang
(Supariasa, 2013). Hasil penelitian nyaman karena tidak sesuai dengan
Sulasty (2008) di Rumah Sakit keinginan responden yaitu
Umum Mataram menyatakan kelas/ruang yang diharapkan sudah
penilaian responden terhadap media penuh. Hasil Penelitian Martiana
dengan menggunakan leaflet dan (2006) menyatakan nyaman dengan
bahan penukar makanan penukar tempat konseling gizi sebesar
sebesar 91,2% sangat puas. 89,7%. Pada prinsipnya konseling
bisa dilaksanakan dimana saja asal
Tabel 5. Hasil Penilaian Responden memenuhi konsep kenyamanan dan
terhadap Lama Konseling informasi yang disampaikan klien
Lama Konseling N % tidak didengar orang yang tidak
Sangat Puas 29 87,9 berkepentingan serta dijamin
Puas 0 0 kerahasiaannya (Supariasa, 2013).
Tidak Puas 4 12,1
Jumlah 33 100,0 Tabel 7. Hasil Penilaian Responden
terhadap Pelaksanaan Konseling
Tabel 5 menunjukkan bahwa Gizi
sebagian besar responden sangat Pelaksanaan
N %
puas terhadap lama konseling yaitu Konseling Gizi
sebesar 87,88%. Lama yang Sangat Puas 29 87,9
dilakukan untuk konseling Puas 3 9,1
tergantung dari kasus yang ditangani Tidak Puas 1 3
dan tidak dapat ditentukan secara Jumlah 33 100,0
pasti. Lama atau waktu yang baik
untuk konseling adalah selama 30 Tabel 7 menunjukkan bahwa
sampai 60 menit, dengan sebagian besar responden sangat
pembagian waktu kira-kira 30 menit puas terhadap pelaksanaan
untuk menggali data dan selebihnya konseling gizi yaitu sebesar 87,9%,
untuk diskusi dan pemecahan sedang yang puas 9,1% dan yang
masalah (Depkes dan Kessos RI, tidak puas 3%.
Tabel 8. Hasil Penilaian Responden dampak pada kepuasan pasien
terhadap Kepuasan Pasien dalam yang tidak puas sebesar 100%.
Pelaksanaan Konseling Gizi Hasil pengolahan data pada tabel 16
Kepuasan Pasien N % terlihat bahwa ada kecenderungan
Sangat Puas 30 90,9 semakin memuaskan pelaksanaan
Puas 2 6,1 konseling gizi maka semakin puas
Tidak Puas 1 3,0 pula kepuasan pasien.
Jumlah 33 100,0 Hasil uji korelasi Rank
Spearman pada uji korelasi
Tabel 8 menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling dengan
sebagian besar responden sangat kepuasan pasien diperoleh nilai p =
puas terhadap pelaksanaan 0,0000, karena nilai p < 0,05 maka
konseling gizi yaitu sebesar 90,91%. H0 ditolak yang berarti ada
Adanya konseling gizi, responden hubungan antara pelaksanaan
merasa dibantu untuk mempercepat konseling gizi dengan kepuasan
kesembuhan penyakitnya dan lebih pasien dan memilki kekuatan
percaya diri. Kepuasan adalah hubungan yang kuat karena memiliki
harapan pelanggan akan hasil nilai koefisien > 0,05 (0,616).
kinerja yang diberikan, pelayanan Hasil penelitian ini sesuai
yang diberikan dan harga yang dengan penelitian Martiana (2006)
sudah ditentukan sehingga tercipta menunjukkan bahwa ada hubungan
keputusan yang dapat tingkat kepuasan pasien dengan
mempengaruhi kepuasan pelanggan pelaksanaan konseling gizi yang
dan dapat memberikan kepercayaan terdiri dari konselor, metode, materi,
(Santoso, 2012). media tempat, lama konseling, dan
frekuensi kunjungan ahli gizi.
Depkes RI (1991) menyatakan
Hubungan antara Pelaksanaan aspek-aspek yang diperlukan dalam
Konseling Gizi dengan Kepuasan pelaksanaan konseling gizi yaitu
Pasien pola pelaksanaan kegiatan konseling
gizi yang terdiri dari cara pendekatan
Berdasarkan tabel 9 yang dilakukan, materi, waktu dan
menunjukkan bahwa pelaksanaan frekuensi. Depkes dan Kessos
konseling gizi yang sangat (2000) menyebutkan persyaratan
memuaskan mempunyai dampak penyelenggaraan konseling gizi
pada kepuasan pasien yang sangat meliputi persyaratan konselor,
puas sebesar 100%. Sebaliknya kondisi klien, tempat dan lama,
pelaksanaan konseling gizi yang makanan yang dianjurkan.
tidak memuaskan mempunyai

Tabel 9. Hubungan Pelaksanaan Konseling Gizi dengan Kepuasan Pasien


*
Kepuasan Pasien
Pelaksanaan Total
Sangat Tidak
Konseling Puas Nilai p
Puas Puas
gizi
N % N % N % N %

Sangat 29 100 0 0 0 0 29 100


memuaskan KESIMPULAN
Memuaskan 1 33,3 2 66,7 0 0 3 100 0,0000*
Tidak
0 0 0 0 1 100 1 100
Memuaskan
Uji Rank Spearman
KESIMPULAN 4. Lama konseling dalam
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pelaksanaan konseling gizi di
sebagai berikut : RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen, menunjukkan sebagian
1. Sikap konselor dalam
besar pasien sangat puas yaitu
pelaksanaan konseling gizi di
sebanyak 87,9%.
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
5. Tempat konseling dalam
Sragen, menunjukkan sebagian
pelaksanaan konseling gizi di
besar pasien sangat puas yaitu
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
sebanyak 84,8%.
Sragen, menunjukkan sebagian
2. Materi konseling dalam
besar pasien sangat puas yaitu
pelaksanaan konseling gizi di
sebanyak 90,9%.
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
6. Kepuasan pasien dalam
Sragen, menunjukkan sebagian
pelaksanaan konseling gizi di
besar pasien sangat puas yaitu
RSUD dr Soehadi Prijonegoro
sebanyak 93,9%.
Sragen, menunjukkan sebagian
3. Media konseling dalam
besar pasien sangat puas yaitu
pelaksanaan konseling gizi di
sebanyak 90,9%.
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
7. Ada hubungan antara
Sragen, menunjukkan sebagian
pelaksanan konseling gizi
besar pasien sangat puas yaitu
dengan kepuasan pasien di
sebanyak 93,9%.
RSUD dr Soehadi Prijonegoro
Sragen.

DAFTAR PUSTAKA
Deri. 2000. Tingkat Kepuasan
Departemen Kesehatan RI. 1991. Pasien terhadap Pelayanan
Buku Pedoman Pengelolaan Konsultasi Gizi di Poliklinik
Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Gizi Rumah Sakit Umum dr.
Dirjen Pelayanan Medik Zainoel Abidin Banda Aceh.
Direktorat Rumah Sakit Skripsi. Fakultas Kesehatan
Khusus dan Swasta. Jakarta. Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan
Depkes dan Kessos RI. 2000.
Pedoman Konseling Gizi Kotler, P. 2000. Marketing
(Buku Modul Akademii Gizi). Management. Edisi Indonesia
Dirjen Kesehatan Masyarakat oleh Hendra Teguh, Ronny
Direktorat Gizi Masyarakat. dan Benjamin Molan). PT
Jakarta. Indeks. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 2003. Martiana, 2006. Tingkat Kepuasan


Pedoman Pelayanan Gizi Pasien Rawat Inap terhadap
Rumah Sakit. Direktorat Bina Pelaksanaan Konsultasi Gizi
Gizi Masyarakat. Jakarta. Ruangan di RSUD
Banyumas. Skripsi Program
Departemen Kesehatan RI. 2006. Studi S – 1 Gizi Kesehatan
Pedoman Praktis Terapi Gizi Fakultas Kedokteran
Medis. Dirjen Bina Kesehatan Universitas Gadjah Mada
Masyarakat Direktorat Gizi Yogyakarta
Masyarakat. Jakarta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia 2013, Tingkat Kepuasan Pasien
Konseling Gizi, Penerbit Rawat Inap terhadap
Penebar Swadaya Grup. Pelaksanaan Konsultasi Gizi
Jakarta 2013 : 12 – 61 Ruangan di Rumah Sakit
Umum Mataram. Skripsi
Santoso, 2012. Analisis Pengaruh Program Studi S-1 Gizi
Pelayanan terhadap Kesehatan Fakultas
Kepuasan Pasien Rawat Inap Kedokteran Universitas
Klas III pada Rumah Sakit gadjah Mada Yogyakarta.
Roemani Muhammmadiyah
Semarang. Skripsi Fakultas Tjiptono, F. 2006. Manajemen
Ekonomi Universitas Pelayanan Jasa. Penerbit
Diponegoro Semarang. Andi. Yogyakarta.

Supariasa, I. D. N. 2013. Wardhana, A. 2011. Analisis


Pendidikan dan Konsultasi Kepuasan Pasien di Rawat
Gizi. Penerbit Buku Inap Paviliun Kartika Jakarta
Kedokteran EGC. Jakarta Pusat. Tesis Program Studi
2013 : 7 - 153 Kajian Administrasi Rumah
Sakit Fakultas Kesehatan
Sulasty, S. U. 2008. Faktor-Faktor Masyarakat. UI Depok.
yang Berhubungan dengan

You might also like