You are on page 1of 10

EFISIENSI PENGGUNAAN WAKTU PENGISIAN BAHAN BAKAR ALAT

BERAT PADA PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK BAYA KUTAI


KARTANEGARA

Ari Mustopa1
1
Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.
arimustofa01@gmail.com

ABSTRACT

Efficient Use of Fuel Filling Time At PT. Pamapersada Baya district in village location
Buana Tenggarong Seberang Jaya subdistrict, Kutai regency, East Kalimamtan under
the guidance of Mrs. Elfreda A. Lau and Mr Adi Suroso.
PT. Pamapersada is open cast mining contracting company which is engaged in coal
mining, and has many locations and work areas are scattered throughout the
Indonesian, one of which is a district located in the village aged Buana Jaya, Seberang
Tenggarong district, Kutai regency, East Kalimantan Province. In the production of PT.
Pamapersada using heavy equipment, which includes equipment loaders and
excavators as damp as a tool hauler truck .
Main problems of writing this research is: What level of usage time refueling machine
at PT. Pamapersada Baya district has efficient ?
Objective: To determine whether or not the system is efficient fueling of heavy
equipment and the level of delay time and lost time that occurred during refueling took
place at PT. Pamapersada Baya district, Kutai regency.
Hypothesis: The use of queuing systems with Configuration Model Single Channel Multi
Phase (Single Phase Multi Cannel) by PT. Pamapersada very appropriate because it
will yield accurate information about the lost time that occurs during refueling.
Kofigurasi System Single Channel Multi Phase (Single Phase Multi Cannel) a time
efficient approach lost time during refueling queue. With queuing theory Configuring
Single Channel Multi Phase (Single Phase Multi Cannel) obtained results: 1) the level
of busyness system ρ = 0.7894 hours or 47.367 minutes to complete 30 units of heavy
equipment that has 2 outlet refueling. 2) In one hour there is a system busy time spare
minute 12.633 or 13.23 %. So based on the data for normal refueling 3.16 minutes, still
save time of 1.59 minutes.
Can be concluded: 1) The application of queuing theory calculations Configuration
Single Channel Multi Phase (Single Phase Multi Cannel) is very effective. 2) From the
results of the study and after calculation, that the hypothesis is accepted and efficient
because the value of ρ is 1.57 minutes for the one-time refueling of heavy equipment.

Keywords: Efficiency and Queue.

436
PENDAHULUAN kenaikan. Dalam pelaksanaan pengisian
bahan bakar, antrian alat berat yang
Latar Belakang. terjadi harus diminimalkan agar loss
Penetapan mekanisme sistem time yang terajadi tidak terlalu tinggi
antrian dalam pengisian bahan bakar sehingga tujuan dalam departemen
alat merupakan sistem efisiensi untuk produksi ini dapat tercapai dan sesuai
menghemat waktu dan meminimalkan yang telah di tentukan.
loss time yang terjadi saat produksi
berlangsung. Manajemen produksi dan PERUMUSAN MASALAH
operasional merupakan kegiatan utama Sistem efisiensi mempunyai
dalam proses produksi yang peranan yang sangat penting dalam
membutuhkan pengelolaan waktu mendukung keberlangsungan
operasional yang efektif sehingga loss perusahaan, sehingga dapat disajikan
time yang terjadi dapat diminimalkan. dengan rumusan sebagai berikut:
Dalam menjalankan produksi “Apakah tingkat penggunaan waktu
yang efective dan efficien, tiap lini di pengisian bahan bakar alat berat
departemen produksi dari plant operasi pada PT. Pamapersada Nusantara
hingga operasional dilapangan yang Distrik Baya telah efisien?”
berupa kegiatan utama produksi. Proses
produksi batu bara maupun DASAR TEORI
overburdent, dapat menghasilkan hasil Manajemen Produksi dan Operasi.
yang maksimal sesuai yang diharapkan Penulis mengutip beberapa
sehingga mampu meminilkan biaya pendapat para ahli yang dapat menjadi
opesional (operation cost) dan pendukung penelitian ini, serta
mengindari loss time yang tinggi dalam mengarahkan penalitian ini agar sesuai
pngisian bahan bakar. dengan permasalahan dalam latar
Dalam upaya meningkatkan belakang penelitian ini. Bebarapa teori
produktivitas agar sesuai target yang yang penulis kemukakan adalah sebagai
telah ditetukan, diperlukan kerjasama berikut:
yang efektif dari operator dan petugas Menurut Muhamad Ali (2011:2)
pengisi bahan bakar (fuelman), agar “Manajemen Produksi dan Operasi
antrian yang terjadi saat pengisian adalah Proses perencanan,
bahan bakar sesuai prosedur yang pengorganisasian, pengarahan dan
diharapkan. Hal inilah yang mendasari pengendalian berbagai sumber daya
pemikiran penulis bahwa fungsi-fungsi untuk melakukan pengubahan input
manajemen operasional damun menjadi uotput melalui proses
manajemen produksi perlu dijalankan di transformasi atau produksi secara
lingkungan operation, terutama efisien dan efektif.”
departemen produksi. Berdasarkan pendapat Sukanto
Operator sebagai pelaksana utama Reksohadiprodjo (2009:3),
yang langsung terjun kelapangan mengetengahkan “Manajemen Produksi
mengoprasikan alat berat, mempunyai dan Operasi adalah Kegiatan bertalian
kontribusi dan andil besar akan dengan penciptaan barang-barang dan
ketercapaian dari produksi yang telah jasa-jasa melalui pengubahan
direncanakan. Sedangkan bahan bakar masukan/faktor produksi menjadi
(fuel) berupa solar ini merupakan keluaran/hasil produksi.”
konsumsi utama alat berat dengan harga Dari pemikiran yang kemukakan
yang relatif tinggi dan selalu mengalami oleh Pontas M. Perdede (2003:13)

437
“Manajemen Operasi dan Produksi service by transforming input into
adalah Sebagai pengaruh dan input.”
pengendalian berbagai kegiatan yang Menurut Muhamad Ali (2011:2)
mengolah berbagai jenis sumber daya “Manajemen Operasi adalah Usaha
untuk membuat barang dan jasa secara optimal penggunaan faktor
tertentu.” produksi yang meliputi tenaga kerja,
Berdasarkan pendapat Chase, Jacobs, mesin-mesin, peralatan, dan faktor
Aquilano (2004:6) “Operations produksi lainnya dalam proses
Management (OM) is Definited as the transformasi menjadi berbagai produk
design, operation, and inprovement of baik barang maupun jasa.”
the systems that created ad delivery the Berdasarkan penjelasan dari para
firm’s premary products and serveces. ahli yang telah disajikan bahwa,
Menurut Sukanto Manajemen Produksi adalah suatu
Reksohadiprodjo (2003:3) menayajikan kegiatan atau aktifitas-aktifitas produksi
“Manajemen Produksi dan Operasi yang dilakukan guna menambah nilai
adalah suatu kegiatan yang bertalian atau manfaat suatu barang untuk
dengan penciptaan barang-barang dan menghasilkan keuntungan.
jasa-jasa melalui pengubahan masukan Menurut Suhardi Sigit (2007:74)
atau faktor produksi menjadi keluaran, menyatakan “Produksi adalah salah satu
yang mana membutuhkan perencanaan, fungsi-fungsi yang ada pada
pengorganisasian, pengarahan, perusahaan, yang mana fungsi-fungsi itu
pengkoordinasian, dan pengawasan agar antara lain : pembelian, pemasaran,
tujuan dapat tercapai secara efisien dan transportasi, keuangan, pembukuan,
efektif”. penggudangan, dan kegiatan-kegiatan
Menurut J. Sudarsono (2009:153) lainnya yang dilakukan perusahaan
menyatakan “Manajemen Produksi untuk mendapatkan laba”.
adalah suatu kegiatan untuk mengatur Menurut Arman Hakim Nasution
guna menambah nilai sesuatu atau (2003:6) “Produksi adalah semua
menciptakan kegunaan (Utility) barang kegiatan mulai dari pengangkutan bahan
dan jasa.” galian dari cadangan sumber daya alam
Berdasarkan pendapat Pontas M. terbukti kepermukaan bumi sampai
Perdede (2003:13) “Manajemen dipasarkan, dan dimanfaatkan atau
Produksi adalah Suatu kegiatan yang diolah lebih lanjut”.
meliputi pengolahan sumberdaya yang Menurut Pendapat Murdifin Haming
terdiri dari bahan-bahan baku untuk dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:24)
menghasilkan barang.” “Produksi adalah Suatu kegiatan
Menurut Umantha Ginting dan mengolah masukan dalam proses
S.M Sibarani (2007:6) berpendapat dengan memakai metode metode untuk
“Manajemen Produksi adalah proses menghasilkan keluaran yang ditetukan
manajemen dalam produksi, agar sebelumnya, baik berupa barang
kegiatan produksi dapat mencapai hasil maupun jasa”.
yang sebaik-baiknya , efektif, dan Menurut Agus Ahyari (2002:3)
mencapai efisiensi yang tinggi.” bahwa “Proses Poduksi adalah Sebagai
Berdasarkan pendapat Jay Heizer suatu cara atau metode maupun tehnik
dan Berry Render (2005:4) “Operation bagaimana menambah manfaat atau
Management is The set of Activities that penciptaan faedah baru yang
creates value in the firm’s of good and dilaksanakan perusahaan.” Sedangkan
menurut Umumtha Ginting dan S.M

438
Sibarani (2005:1) menjelaskan proses Model konfigurasi antrian yang
produksi adalah sebagai berikut: “Suatu mempunyai beberapa server atau
cara, metode maupun menciptakan pelayan dalam sistem dan masih
faedah baru atau menambah faedah baik mempunyai hubungan dengan
barang maupun jasa dengan server berikutnya.
menggunakan sumber daya yang ada.” 3) Kanal Tunggal Multi Fase (Single
Cannel Multi Phase) adalah model
Pengertian Antrian. konfigurasi antrian yang mana
mempunyai beberapa fasilitas
Menurut pendapat P. Siagian
server atau pelayanan yang saling
(2006:390) ”Antrian adalah suatu garis
berhubungan satu sama lain dan
tunggu dari satuaan yang membutuhkan
dalam satu garis lurus antrian, hal
layanan dari satu atau lebih fasilitas
ini sehingga sangat tergantung pada
layanan”.
pola dan waktu pelayanan
”Teori antrian ( Queueing Theory )
sebelumnya.
diawali oleh Agner Kraup Erlang (1
4) Multi Kanal Multi Fase (Multi
Januari 1878 – 3 Februari 1909) yang
Channel Multi Phase) adalah model
pertama kali dipublikasikan dalam
konfigurasi antrian yang mana
makalahnya mengenai Queuieing
mempunyai beberapa fasilitas
Theory pada tahun 1909. Kemunculan
server atau pelayanan yang saling
ini dilatar belakangi oleh masalah
berhubungan satu sama lain, namun
keterbatasan kapasitas pelayanan
dalam server atau pelayanan
telepon pada pelenggan pada jam-jam
berikutnya tidak dalam satu garis
tertentu. Didalam sistem dan parameter
lurus.
mempunyai empat pendekatan yang
dominan diantaranya adalalah Batas Menurut P. Siagian ( 2006:390 )
Sistem, Input, Proses, dan Output.” ”Antrian adalah suatu garis tunggu dari
Menurut Siswanto (2004:225) satuaan yang membutuhkan layanan
sistem dan parameter dalam pendekatan dari satu atau lebih fasilitas server atau
sistem, dipengaruhi oleh variabel yang layanan”. Menurut pendapat Aminudin
dominan yang membentuk garis antrian, (2004:6) menyatakan, bahwa elemen–
yaitu: Tingkat kedatangan (ƛ) dan elemen dasar yang menentukan dari
tingkat pelayanan (µ) dimana semakin model antrian di tentukan oleh beberapa
besar tingkat kedatangan (ƛ), maka faktor yaitu :
kemungkinan pembentukan garis 1) Sifat pemanggilan Populasi, elemen
antrian akan semakin besar. Hal ini ini ditentukan oleh besar kecilnya
sangat di pengaruhi oleh Konfigurasi pemanggilan populasi, sifat
Model Antrian, diantaranya adalah kedatangan dari populasi, dan
sebagai barikut : tingkah laku pemanggilan dari
1) Kanal Tunggal Fase Tunggal ( populasi itu sendiri.
Single Channel Single Phase ) 2) Sifat fasilitas pelayanan, elemen
adalah model dasar dan paling pokok ini ditentukan oleh tingkat
sederhana untuk memberikan tatanan fisik dari sistem antrian,
gambaran mengenai kasus antrian disiplin antrian, dan distribusi
yang hanya terdiri dari satu garis probabilitas yang sesuai atas waktu
antrian dan mempunyai satu server pelayanan.
untuk melayani. 3) Struktur-struktur antrian dasar,
2) Multi Kanal Fase Tunggal (Multi dimana elemen ini dipengaruhi oleh
Channel Single Phase) adalah Single Channel Single Phase, Multi

439
Channel Single Phase, Single 4) Waktu mengayun bucket atau
Cannel Multi Phase, Multi Channel swing empty.
Multi Phase. Waktu siklus atau cycle time
terdiri dari beberapa unsur menurut
Pengertian Efisiensi. pendapat Ahmad Kholil (2012:8) ,
Menurut SP. Hasibuan (2004:233) diantaranya adalah sebagai berikut:
yang mengutip pernyataan H. Emerson 1) Loading Time adalah Waktu Muat
adalah “Efisiensi adalah perbandingan yang dibutuhkan oleh satu alat
yang terbaik antara input (masukan) dan untuk memuat material kedalam
output (hasil antara keuntungan dengan alat angkut sesuai dengan kapasitas
sumber-sumber yang dipergunakan), alat angkut tersebut.
seperti halnya juga hasil optimal yang 2) Hauling Time atau Waktu Angkut
dicapai dengan penggunaan sumber adalah Waktu yang dibutuhkan oleh
yang terbatas. Dengan kata lain alat angkut untuk bergarak dari
hubungan antara apa yang telah tempat pemuatan atau loading point
diselesaikan.” ketempat pembuangan atau
Efisiensi Alat dan Waktu dumping point.
Menurut Effri Vernandest 3) Spotting Time atau Waktu tunggu
(2011:7), Efisiensi alat dan waktu siklus adalah Waktu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pengerjaan dengan untuk menuggu antrian sampai alat
alat berat terdapat faktor yang diisi kembali.
mempengaruhi produktifitas suatu alat
berat yaitu efisiensi alat, dimana METODE PENELITIAN
efektifitas alat berat ini sangat Tehnik Pengumpulan Data
dipengaruhi dan tergantung oleh Tehnik yang digunakan dalam
beberapa hal, diantaranya adalah : pengumpulan dan memperoleh data
1) Kemampuan operator dalam yang diperlukan dalam penelitian ini
mengoprasikan alat. adalah sebagai berikut :
2) Pemilihan dan pemeliharaan alat. a. Riset Lapangan (Field Research).
3) Perencanaan dan pegaturan letak Observasi, dalam hal ini dalam
alat. mengumpulkan data dengan cara
4) Topografi dan volume pengerjaan. melakukan pengamatan secara
5) Kondisi cuaca. langsung pada obyek yang di teliti,
6) Metode pelaksanaan alat. yaitu proses produksi excavator dan
Waktu siklus operasional alat alat hauler atau damp truk.
produksi Menurut Effri Vernandest Wawancara, yang hal ini dilakukan
(2011:8) sangat dipengaruhi oleh kepada operator damp truk,
beberapa hal berdasarkan informasi operator excavator, pengawas
dari, dan dimana waktu siklus excavator dilapangan, dan fuelman guna
yang paling mendasar dipengaruhi oleh mendapatkan data yang di butuhkan
beberapa hal, diantaranya adalah dalam penelitian ini.
sebagai berikut: b. Riset Kepustakaan (Library
1) Waktu mengisi atau land bucket. Research).
2) Waktu mengayun atau swing Penelitian Kepustakaan yaitu
loaded. dengan mengadakan bebarapa
3) Waktu membongkar beban atau pendekatan dan orientasi dari
damp bucket. berbagai informasi seperti dari
dokumen perusahaan, internet, dan

440
dari riset kepustakaan yang
dimaksud untuk mendapatkan PA = Pₒ
informasi penting lainnya, serta
dasar teori dari beberapa buku-buku Dimana :
ilmiah lainya yang berhubungan PA = Probabilitas damp truk dalam
dengan masalah yang akan sedang garis tunggu
dihadapi. e. Waktu rata-rata alat berat dalam
garis tunggu atau W A.

Alat Analisis WA =
Dalam penelitian ini alat analisis
Dimana :
yang digunakan untuk mendukung
sistem perhitungan yang digunakan W A = Waktu antri atau waiting
menggunakan pendapat Siswanto in the Queue
(2006:233) dalam Teori Antrian PA = Probabilitas alat berat
(Queuing Theory) dilakukan dalam dalam garis tunggu
beberapa langkah: f. Waktu rat-rata alat berat berada di
a. Tingkat kesibukan sistem atau maintank fuel W s.
server. W s = WA
ρ= Dimana :
Dimana : W s = Waktu rata-rata alat berat
ρ = Tingkat kesibukan Sistem dalam sistem.
𝝀 = Tingkat pelayanan
k = Jumlah Server
µ = Jumlah Kedatangan g. Jumlah rata-rata alat berat dalam
b. Probabilitas tidak ada alat berat maintank fuel atau Ps.
dalam sistem. P s = PA
P
P = Rata-rata alat berat dalam
s
maintank fuel.

HASIL PENELITIAN DAN


Dimana : PEMBAHASAN
Pₒ= Probalitas Tidak ada Hasil Penelitian
pelanggan Dalam hasil penelitian penulis
= Jumlah antrian yang dilakukan pada Efisiensi
c. Probabilitas alat berat yang harus Penggunaan Waktu Excavator Pada PT.
menunggu. Pamapersada Nusantara Distrik Baya,
dapat sajikan data-data penelitian bagai
P = berikut:
Survey Tingkat Pelayanan Fuelm
Dimana : Tingka
P = Probablitas damp truk yang No Nama be
harus datang menunggu Fuelm
d. Rata-rata jumlah alat berat dalam 1 Sugeng 3
garis tunggu. 2 Supri 3

441
3 Teguh Maka28tingkat kesibukan dari
4 Irul sistem atau32outlet pengisian fuel adalah
5 Ali : 29
6 Wahyu 31 ρ =
7 Adi 29
Average 30 ρ =
Sumber : Data Olahan 2013
ρ = 0,7894
Dari data ini disajikan jumlah alat berat yang berhasil diisi berdasarkan servey pendapat
ρ = 0,7894 jam 47,364
fuelman yang mampu melakukan pengisian bahan bakar kedalam tangki bahan bakar
menit untuk melayani 30 unit alat berat.
alat berat dalam satu jamnya.
b. Probabilitas tidak ada alat berat
Sampel Data Surve Tingkat Pelayanan Pengisian Fuel Di Maintank
dalam outlet pengisian fuel atau
Rata-Rata µ DT Rata-Rata µ DT Outlet
tidak ada alat berat di maintank.
No Bulan per Haur/Bulan Haur/Day Pengisian
Shif I Shif PII Shif I Shif II k
1 Januari 775 651 25 21 2
2 Februari 667 609 23 21 2
3 Maret 558 496 18 19 2
4 April 600 630Dimana 20 21 2
5 Mei 620 620n : 4 20alat berat.20 2
6 Juni 570 690 19 P23 2
7 Juli 527 775 17 25 2
8 Agustus 558 589 18 19 2
9 September 510 540 17 18 2
10 Oktober 465 434 15 14 2
11 November 480 510 16 17 2
12 Desember 527 465 17 15 2
Everage 571,416 584,083 18,75 19,4
2
Jumlah 6857 7009 225 233

Dari hari penelitian bahwa untuk


satu outlet pengisian fuel seorang
fuelman mampu manyelesaikan 30 alat
berat perjamnya dengan antrian
maksimal 4 damp truk maka jadi 13,23%
perhitungan tingkat lost time yang Jadi probabilitas tidak ada alat berat
terjadi untuk alat berat, dimana saat didalam sistem adalah 13,23%
mengisi fuel adalah sebagai berikut : c. Probabilitas alat berat yang harus
a. Tingkat kesibukan sistem atau menunggu.
server :
Dimana P =
𝜆 : 30 unit per jam
µ : 19 alat betat/outlet dalam
per jam P =
k : 2 outlet pengisian

442
P = P s = PA+

P = P s = 2,572+
P s = 4,15
P = Jadi jumlah rata-rata alat berat di
P =0,3740 dalam maintank adalah 4,1 damp
Jadi P = 37,40% truk.
Jadi probabilitas alat berat yang
harus menunggu adalah 37,40%.
d. Rata-rata jumlah alat berat
dalam tunggu atau PA
Pembahasan
Berdasarkan perhitungan tingkat
PA = Pₒ deviasi dan lost time yang terjadi saat
pengisian bahan bakar pada alat berat
berlangsung dengan menggukan alat
PA = 0,1323
analisis Konfigurasi Kanal Tunggal
PA = 0,1323 Multi Fase (Single Cannel Multi Phase).
Dalam perhitungan ini nilai =
PA = 30 unit per jamnya, = 2 outlet
PA = pengisian, dan = 19 damp truk
Jadi rata-rata alat berat yang berada berdasarkan penelitian jumlah
dalam garis tunggu adalah 2,5 unit kedatangan tiap jam per harinya di
per jamnya. maintank pengisian bahan bakar.
e. Waktu rata-rata alat berat dalam Dari persamaan yang telah
garis tunggu atau W A adalah : disajikan, untuk mencari nilai ρ
didapatkan nilai 47,367 menit untuk
WA = melayani 30 unit damp truk, dengan
demikian dalam satu kali pelayanan
WA = pengisian satu alat berat mambutuhkan
W A = 0,1351 waktu 1 menit 57 detik yang artinya
Jadi waktu rata-rata alat berat dalam perhitungan penelitian ini
dalam antrian maintank fuel adalah tingkat pelayanan pengisian alat berat
0,1351 = 8,106 menit. pada maintank dengan 2 outlet
f. Waktu rat-rata alat berat berada pengisian yang terdapat dimaintank
di maintank fuel atau W s north production, dengan jumlah
kedatangan 30 alat berat masih efisien,
W s = WA namun dalam perkembanganya nilia ini
W s = 0,1351 masih akan terus meningkat apabila
jumlah kedatangan dan antrian alat
W s = 0,1877 berat dump truk ke maintank
Jadi rata-rata waktu alat berat meningkat, waktu yang dibutuhkan pun
berada dalam maintank adalah akan ikut meningkat.
0,1877 menit. Dengan jumlah kedatangan damp
g. Jumlah rata-rata alat berat di truk per jam 30 unit, prosentase
dalam maintank fuel atau Ps probabilitas alat berat yang harus
menunggu didalam garis tunggu (P )

443
adalah sebesar 37,40% dengan jumlah (µ), dan dan jumlah server yang
alat berat yang harus menunggu (PA ) membarikaan pelayanan (k) dimana
adalah 2,5 unit tiap menitnya. Nilai ini semakin besar tingkat kedatangan (
masih berubah dan bersifat fluktuatip. ƛ ), maka kemungkinan
Sedangkan waktu yang dibutuhkan alat pembentukan garis antrian akan
berat untuk mengantri menunggu (W A ) semakin besar.
mendapatkan pelayanan pengisian 2. Berdasarkan hasil perhitungan yang
bahan bakar adalah 8,106 menit. Waktu dibuat untuk pengujian hipotesis
yang dibutuhkan alat berat yang kedua dengan menggunakan uji Tingkat
yang mengantri (W s) untuk sampai kesibukan sistem (ρ) yang
mendapatkan pelayanan ditambah didapatkan nilai 0,7894 jam atau
lamanya pengisiahan bahan bakar 47,364 menit untuk melayani 30
menjadi 11,262 menit. unit alat berat. Dengan demikian
Dalam pelaksanaan satu kali pelayanan pengisian satu
operasionalnya jumlah kedatangan ( ) alat berat mambutuhkan waktu 1
akan bersifat fluktuatif, tergantung menit 57 detik yang artinya dalam
kondisi fuel tank dari alat berat, data ini perhitungan penelitian ini tingkat
diambil berdasarakan rata-rata alat berat pelayanan pengisian alat berat
yang datang tiap jamnya. Ketika dengan dua server yang melakukan
jumlahnya meningkat atau menurun pengisian. Maka (ρ) < tabel
bahkan terdapat kekosongan (P ) di standarisasi waktu (ρ) yaitu 3menit
maintank pengisian. Dimana 16detik, sehingga (ρ) diterima. Hal
kemungkinan kekosongan ini sebesar ini menunjukan bahwa adanya
13,27% yang apabila jumlah antrian hubunga yang efektif antra operator
damp truk hanya 4 dump truk di tiap alat berat dan fuelman.
outlet pengisian fuelnya. 3. Komunikasi efektif terjadi di
Dari semua perhitungan yang tingkat leader up, sebaliknya
telah disajikan, terdapat faktor lain yang komunikasi tingkat bawah antara
mempengaruhi tingkat kenaikan antrian operator dan fueman berlangsung
atau penurunan jumlah antrian. Dimana kurang efektif yang disebabkan
faktor alat yang di karenakan kondisi kurang konsistennya pimpinan
dari fuel tank alat berat yang memang dalam menjalankan program-
kritis dan perlu mendapatkan program kerja yang ada dilapangan.
penambahan bahan bakar yang Saran
ditambah kurangnya tingkat kesadaran Adapun saran yang dapat
operator akan efisiensi waktu. disampaikan penulis dalam penelitian
PENUTUP ini adalah sebaai berikut :
Kesimpulan 1. Model komunikasi antara pimpinan
Berdasarkan hasil analisis data di tiap depertemen tidak hanya
yang dihimpun dilapangan, maka dapat menyentuh pada level leader up,
diambil bebarapa kesimpulan sebagai tetapi sampai dan dapat
berikut : dilaksanakan secara konsisten
1. Dari hasil analisis di ketahui hingga level bawah, meskipun
Variabel yang dominan yang dalam pelaksanaan tugas tidak
membentuk garis antrian, yaitu: terlepas dari adanya kepentingan-
Dimana Tingkat kesibukan sistem kepentingan tertentu yang
sangat dipengaruhi Tingkat mempengaruhinya proses
kedatangan (ƛ), tingkat pelayanan pelaksanaanya.

444
2. Dibutuhkan kerjasama yang baik [9] Heiser, Jay and Berry Render,
serta adanya kesadaran dari semua 2005, Operations Management,
pihak untuk mendukung program- Seventh Edition, by Pearson
program guna meningkatkan Education, Inc. Upper Sanddle
produksi. River, New Jersey.
3. Pemberian penghargaan masih [10] Nasution, A Hakim, 2005,
belum bisa mendukung Manajemen Industri, Edisi Ke I,
paningkatan progaran efisiensi PT ANDI, Yogyakarta.
dalam peningkatan produksi, masih [11] Pardede, M Pontas, 2003,
dibutuhkan sosoalisasi lebih lanjut Manajemen Operasi dan
agar informasi dan program baru Produksi, Edisi Revisi, PT
dapat terkomunikasi dengan efektif ANDI, Yogyakarta.
dalam upaya mendorong [12] Reksohadipradja, S dan
produktivitas karyawan. Gutosudarmo, Jilid l, 2006
Manajemen Produksi, Edisi Ke
Empat, BFPE, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA [13] Siagian, P, 2004, Penelitian
Oprasional, Edisi Pertama.
[1] Ahyari, A. 2004. Menajemen Universitas indonesia, Jakarta.
Produksi Dan Perncanaan [14] Siswanto, 2006, Oprations
Sistem Produksi, BPFE, Research, Jilid II, Cetakan Ke
[2] Jakarta. dua, ERLANGGA, Jakarta.
[3] Ali, M. Januari 2011 Web [15] Sukanto, R, 2009,
http://muhal.wordpress.com. Manajemen Produksi dan
Diakses pada 15 April 2012 Operasi, Edisi Ke 2, BPFE,
[4] Aminudin, 2004, Prinsip- Yogyakarta.
Prinsip Riset dan Oprasi, Edisi [16] Sumardjo, 2005, Manajemen
Pertama, Cetakan Logistik Peralatan dan Alat
a. Pertama, Penerbi Berat, PANCA USAHA Jakarta.
ERLANGGA Jakarta. [17] Vernandest, E. januari
[5] Chase, Jacobs, Aquilano, 2004, 2011 Web
Operations and Management, http://id.scribd.com/doc/526888
Tenth Edition, McGraw-Hill, 31/Diktat-MPK-NEW. Diakses
Singapore. pada 7 april 2013.
[6] Ginting, U dan Sabrani, S. M,
2005, Manajemen Produksi ,
Pusat Pengambangan Politehnik,
Bandung.
[7] Gitosudarmo, Indrio, 2000,
Manajemen Produksi, Edisi Ke
Dua Cetakan Ke Lima,
BPFE,Yogyakarta.
[8] Haming, M dan
Nurmajanuddin, M, 2007,
Manajemen Produksi Modern
Manufaktur dan Jasa Buku
1,Cetakan Pertama, PT Bumi
Aksara.

445

You might also like