You are on page 1of 10

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DAN AKUISISI


Prisya Esterlina
Nila Nuzula Firdausi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: prisyastp@gmail.com

ABSTRACT

The research aimed to examine the conditions of companies' financial performance before and after
conducting merger and acquisition. Indonesia Stock Exchange (IDX known as BEI) noticed that a whole
sector in thirty companies did a merger and acquisition during 2010-2012 periods, except financial
sector.Using financial ratio as the parameter of financial performance, it turned out to be the variables that
used in this research were current ratio, total asset turnover, fixed asset turnover, debt to equity ratio, debt to
asset ratio, net profit margin, return on equity, return on asset,earnings per share. This research used
descriptive quantitative and the data was collected fromwww.idx.co.id. Paired sample t-test, wilcoxon sign
rank test and manova test were used as the hypothesis test. There are two results which occurred in this
research, the first is using manova test at once toward whole financial ratios and there is no significant
difference in entire comparison periods. The second result of a partial test which was using paired sampel t-
test and wilcoxon sign rank testis obtained by the difference of some significant financial ratios such as current
ratio, total asset turnover, fixed asset turnover, debt to equity ratio, net profit margin, return on asset, earnings
per share over several comparison periods.

Keyword : Financial Ratios, Financial Peformance, Mergers And Aquisition

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keadaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah
melakukan merger dan akuisisi. Terdapat 30 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, kecuali sektor
keuangan yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi pada periode 2010-2012. Kinerja keuangan
perusahaan diukur melalui rasio keuangan dengan menggunakan variabelcurrent ratio, total asset turnover,
fixed asset turnover, debt to equity ratio, debt to asset ratio, net profit margin, return on equity, return on
asset, earnings per share. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif, dan pengambilan data
berasal dari www. idx.co.id. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji Paired Sampel T-Test, wilcoxon sign rank
test, dan Manova. Ada dua hasil yang di dapatkan dari penelitian ini, yang pertama menggunakan uji manova
untuk menguji seretak semua rasio keuangan, dan hasilnya tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada
seluruh periode perbandingan. Kedua,hasil dari uji parsial dengan menggunakan paired sampel t-test dan
wilcoxon sign rank test didapatkan adanya perbedaaan yang signifikan pada beberapa rasio keuangan seperti
current ratio, total asset turnover, fixed asset turnover, debt to equity ratio, net profit margin, return on asset,
earnings per share pada beberapa periode perbandingan.

Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan, Merger Dan Akuisisi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 39


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN Penilaian tentang keberhasilan merger dan
akuisisi bergantung oleh beberapa hal, seperti
Berkembangnya teknologi, semakin mudahnya penilaian akurat perusahaan target dan membuat
mendapatkan sumber daya dan munculnya era perkiraan prospek kedepannya. Sinergi yang
perdagangan bebas menyebabkan persaingan antar dihasilkan perusahaan merger dan akuisisi dapat
perusahaan semakin ketat, sehingga perusahaan meningkat dalam jangka waktu yang panjang,
harus menciptakan strategi bisnis yang ditunjukkan apabila perusahaan menggunakan sumber daya
untuk menciptakan sebuah keunggulan yang dengan efektif. Hal yang harus diperhatikan dalam
kompetitif (Kamaludin dkk, 2015:46). Strategi melakukan merger dan akuisisi yaitu perlunya
bisnis yang dibuat oleh perusahaan akan keputusan manajerial yang matang. Keputusan
menghasilkan sebuah keputusan strategik yang melakukan merger dan akuisisi kadang tidak
merupakan pilihan dari alternatif yang terlepas dari masalah, bisa saja dengan biaya yang
dirancangkan untuk mencapai tujuan utama dari mahal, perusahaan tidak mendapatkan hasil yang
perusahaan. Salah satu keputusan strategik yaitu diharapkan (Mamduh, 2014:674).
keputusan investasi. Keputusan investasi yaitu Perusahaan dikatakan mengalami keuntungan
bagaimana manajer keuangan dapat ataupun kerugian dari melakukan merger dan
mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk akuisisi dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah
investasi, yang diharapkan akan mendatangkan melakukan penggabungan usaha. Kinerja
keuntungan di masa yang akan datang bagi perusahaan yaitu upaya yang telah dicapai sesuai
perusahaan (Sutrisno, 2011:5). dengan tujuan dalam meningkatkan nilai
Keputusan investasi sangat berkaitan erat perusahaan tersebut. Pada saat menentukan kinerja
dengan pengembangan usaha. Pengembangan usaha keuangan perusahaan, maka diperlukan rasio
atau sering disebut ekspansi diperlukan bagi keuangan yang digunakan dalam menilai sebuah
perusahaan dalam mencapai efisiensi, kompetetif perusahaan yang telah melakukan merger dan
serta peningkatkan profit. Ekspansi dibagi atas dua akuisisi. Rasio yang digunakan yaitu likuditas
yaitu ekspansi internal dan ekspansi eksternal. (current ratio), aktivitas (total asset turnover, fixed
Ekspansi internal dilakukan tanpa melibatkan asset turnover), solvabilitas (debt to equity, debt to
organisasi diluar perusahaan, seperti menggunakan asset), profitabilitas (net profit margin, return on
metode penjualan yang baru serta meningkatkan asset, return on equity) serta rasio pasar (earnings
kapasitas produksi, sedangkan ekspansi eksternal per share).
melakukan pengembangan dengan penggabungan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
usaha yaitu dengan cara merger dan akuisisi. mengetahui kinerja keuangan perusahaan sebelum
(Sitanggang, 2013:199) dan sesudah merger dan akuisisi yang ditinjau dari
Pengembangan usaha dengan merger dan dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas,
akuisisi akan lebih cepat terealisir karena tidak profitabiltas serta rasio pasar.
perlunya melakukan riset pasar atau tes pasar serta
penyiapan fasilitas diversifikasi produk. B. KAJIAN PUSTAKA
Pengembangan usaha pada perusahaan dapat 1. Pengembangan Usaha
memperbesar ukuran perusahaan dan mengurangi Persaingan yang ketat membuat perusahaan
persaingan. harus memiliki strategi bisnis yang bertujuan untuk
Banyaknya perusahaan yang melakukan merger mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
dan akuisisi disebabkan perusahaan tersebut serta mengembangkan usaha. Strategi bisnis
memiliki tujuan tertentu. Tujuan mendasar menciptakan suatu keputusan strategik yang yang
perusahaan melakukan merger dan akuisisi ialah merupakan pilihan alternatif untuk mencapai tujuan
sebagai pembuktian diri atas pertumbuhan dan perusahaan. Salah satu keputusan strategik yaitu
pengembangan (ekspansi) aset dari perusahaan keputusan investasi yang berkaitan dengan
maupun penjualan sehingga dapat meningkatkan pengembangan usaha (Sutrisno, 2011:5).
sinergi perusahaan (Utari dkk, 2014:280). Sinergi Pengembangan usaha atau ekspansi dibagi atas
mengacu kepada optimalisasi peningkatan nilai dan dua yaitu ekspansi internal dan eksternal. Ekspansi
manfaat yang dirasakan baik, bagi pihak pengambil internal yaitu pengembangan usaha dari dalam
alih dan yang diambil alih, serta berkaitan dengan perusahaan dengan melakukan perluasan bisnis
optimalnya aktivitas operasional yang mengarah yang berkaitan atau pun tidak dengan bisnis
pada peningkatan output dan outcome dari sebelumnya. Ekspansi internal membutuhkan
implementasi konsep economic of scale (Kamaludin persiapan yang panjang seperti riset pasar dan test
dkk, 2015:44). pasar. Ekspansi eksternal dapat dilakukan dengan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 40
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melakukan penggabungan usaha dengan cara sebelum merger plan disampaikan kepada
merger dan akuisisi. Penggabungan usaha ini pemegang saham perusahaan target.
menguntungkan disebabkan diperolehnya kepastian 2) Unfriendly merger
pangsa pasar, pengematan biaya bahan baku dengan Unfriendly mergeryaitu perusahaan
menggunakan fasilitas serta sarana yang ekonomis. pengambil alih membeli saham perusahaan
target secara langsung kepada pemegang saham
2. Merger perusahaan target, tanpa mengubungi pihak
Merger merupakan penggabungan dua direksi perusahaan target.
perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan, b. Teknik Melakukan Akuisisi
dimana perusahaan pengambil alih(acquiring Berdasarkan cara pelaksanaannya, akuisisi
company) tetap memiliki identitas, sedangkan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi
perusahaan perusahaan diambil alih (target (Kamaludin dkk, 2015:131) yaitu:
company) menghentikan kegiatan usahanya,dan 1) Akuisisi Saham
meleburkan badan hukumnya (Tampubolon, Akuisisi saham yaitu transaksi jual beli
2013:266). perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kepemilikan saham yang besar akan menjadi
3. Akuisisi pemilik perusahaan tersebut.
Akuisisi merupakan pengambilalihan suatu 2) Akuisisi aset
perusahaan oleh perusahaan lain dengan tetap Akuisisi aset yaitu perusahaan mengambil
mempertahankan identitas dari perusahaan yang alih sebagian atau seluruh aktiva pada
diambil alih. Perusahaan pengambil alih disebut perusahaan terget.
dengan acquiring company, sedangkan perusahaan
yang diambil alih disebut dengan perusahaan target 6. Alasan Melakukan Merger Dan Akuisisi
(target company) (Sitanggang, 2013:201). Terdapat 13 alasan perusahaan melakukan
merger dan akuisisi yaitu nilai sinergi, modal kerja,
4. Tipe-Tipe merger Dan Akuisisi finansial, penjualan, manajemen profesional,
a. Tipe-Tipe Merger kompetisi efektif, skala ekonomi, persaingan, posisi
Menurut (Sartono, 2012:366) tipe-tipe pemegang saham, resiko industri baru, kapasitas
merger dibagi atas empat bagian, yaitu utang, penyebaran resiko, pertumbuhan (kamaludin,
1) Merger Horizontal 2015:131).
2) Merger vertikal
3) Merger congeneric 7. Proses Merger dan Akusisi
4) Mergerconglomerate a. Proses Merger
b. Tipe-Tipe Akuisisi Ada beberapa proses tahapan yang harus
Menurut (Kamaludin dkk, 2015:29) tipe-tipe dilakukan pada saat perusahaan ingin
akuisisi dibagi atas tiga bagian, yaitu: mengambil alih perusahaan target
1) Akuisisi horizontal (Simanjuntak, 2004:39), yaitu :
2) Akuisis vertikal 1) Pre Merger (Sebelum Merger)
3) Akuisisi conglomerate Ada beberapa hal yang diperhatikan saat pre
merger yaitu menunjuk pihak profesional yang
5. Teknik Melakukan Merger dan Akuisisi terkait dengan proses merger dan akuisisi,
Sebelum perusahaan menetapkan pilihan untuk memeriksa aspek hukum perusahaan target dan
melakukan merger maupun akuisisi, maka perlu penyusunan rencana penggabungan usaha
diperhatikan teknik pengambilan dasar yang 2) At stage dan Post merger
digunakan perusahaan untuk mengambil alih Tahap kedua yaitu at stage dan post merger
perusahaan lain. Berikut ini klasifikasi yang dengan melakukan permohonan persetujuan
digunakan dalam melakukan merger dan akuisisi: Menteri Kehakiman atas perubahan anggaran,
a. Teknik Melakukan Merger melaporkan perubahan anggaran ke Menteri
Berdasarkan cara pelaksanaannya, merger Kehakiman, penandatangan akte merger,
dapat diklasifikasikan atas dua bagian yaitu melakukan pendaftaran perusahaan dan
friendly merger dan unfriendly merger pengumuman di dalam berita Negara serta
(Simanjuntak, 2004:31): peralihan hak dan kewajiban dalam hukum.
1) Friendly merger b. Proses Akuisisi
Friendly merger terlebih dahulu Menurut Moin (2007:122) proses akuisisi
menghubungin pihak direksi perusahaan target dibagi atas tiga bagian yaitu i:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 41
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1) Perencanaan yaitu dengan mengumpulkan yang lain pada laporan keuangan yang
informasi terhadap perusahaan target dan mempunyai kaitan yang signifikan.
melakukan screening menyaring dan b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
kemudian memilih target yang akan Beberapa rasio yang digunakan untuk
diakuisisi. mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah
2) proses dengan melakukan due diligence sebagai berikut :
(investigasi perusahaan target), negosiasi, 1) Rasio Likuditas
serta closing (persetujuan telah terjadinya a) Current Ratio (CR)
pengambilan alih perusahaan target). Rasio ini digunakan dalam mengukur
3) Pasca akuisisi yanga rtinya dimulainya kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
“kehidupan yang baru” setelah merger dan ataupun membayar kewajiban jangka pendek
akuisisi. yang akan segera jatuh tempo (Munawir,
2012:72). CR dihitung dengan rumus:
8. Pro Kontra Merger Dan Akuisisi Aktiva lancar
Berikut ini alasan perusahaan menyetujui CR Hutang lancar
adanya terjadinya merger dan akuisisi (kamaludin : (Utari dkk, 2014:60)
dkk, 2015 :123): 2) Rasio Aktivitas
a. Mencaripasar potensi baru. a) Total Asset Turnover (TATO)
b. Meningkatkan penjualan dan pendapatan. Rasio ini digunakan mengukur perputaran
c. Sebagai cara untuk memasuki bisnis baru dari semua aktiva yang dimiliki oleh
dan pasar dengan cara akuisisi. perusahaan serta mengukur berapa jumlah
d. Baiknya prospek profitabilitas perusahaan penjualan yang didapat dari setiap rupiah
target. aktiva yang dimiliki perusahaan (Kasmir,
e. Meningkatkan pangsa pasar dan keunggulan 2013:209).
kompetitif. Penjualan
f. Langkah mengurangi kompetisi TATO :
Total Harta
g. Mengurangi kapasitas yang belum optimal.
h. Memperluas portofolio merek. (Utari dkk, 2014:65)
i. Alternatif meningkatkan skala ekonomi. b) Fixed Asset Turnover (FATR)
j. Upaya dalam pengembangan produk Fixed asset turnover disebut perputaran
teknologi dan sumber daya yang baru. aktiva yang menunjukan efisiensi perusahaan
k. Meningkatkan efisiensi sebagai efek menggunakan aktiva untuk menghasilkan
sinergis pasca akusisi dan merger. penjualan (Gitman, 2006:55).
l. Mencapai legalisasi bisnis, mengikuti trend Penjualan
FATR
industri. Harta tetap Bersih
Perusahaan yang melakukan merger dan :
(Utari dkk, 2014:65)
akuisisi bisa saja membawa dampak negatif jika
tidak dikelola dengan efektif. Ada dua 3) Rasio Solvabilitas
kemungkinan yang menyebabkan gagalnya merger a) Debt to Equity Ratio (DER)
dan akuisisi, pertama perusahaan membayar terlalu Kegunaan dari rasio ini yaitu untuk
mahal, yang membuat peningkatan biaya melebihi mengetahui jumlah pinjaman utang yang
manfaat merger dan akuisisi, yang kedua yaitu diberikan kreditur dibandingkan dengan
manajemen pada saat post-merger yang kurang baik jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh
sehingga proses peralohan menjadi tidak lancar. perusahaan (Syamsuddin, 2011:54).
DER : Total Utang
9. Kinerja Keuangan Total Ekuitas
a. Metode Analisis Kinerja keuangan (utari dkk, 2014:61)
Menggunakan Rasio Keuangan
Kinerja keuangan dapat dijadikan salah satu b) Debt to Asset Ratio (DAR)
tolak ukur apakah merger dan akuisisi memberi Debt to asset ratio ialah rasio utang yang
dampak postif ataupun negatif bagi perusahaan. digunakan dalam mengukur perbandingan
Analisis kinerja keuangan dilakukan dengan antara total utang dengan total aktiva. Rasio
menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan ini mengukur berapa besar dari aktiva yang
merupakan perbandingan angka yang diperoleh dibiayai oleh kreditur (Syamsuddin, 2011:54).
dari perbandingan antara satu pos dengan pos
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 42
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Total Utang 3. Variabel Operasional Penelitian
DAR :
Total Aktiva Variabel penelitian yang digunakan yaitu rasio
(Utari dkk, 2014:61) likuditas (current ratio), aktivitas (total asset
turnover, fixed asset turnover), solvabilitas (debt to
4) Rasio Profitabilitas equity, debt to asset), profitabilitas (net profit
a) Net Profit Margin (NPM) margin, return on asset, return on equity) serta rasio
Net profit marginadalah salah satu rasio pasar (earnings per share).
yang digunakan dalam menilai persentasi laba
atas setiap penjualan setelah dikurangkan 4. Populasi Dan Sampel
dengan adanya biaya – biaya dan pengeluaran Terdapat 30 perusahaan yang dijadikan sampel,
lainnya (Syamsuddin, 2011:62) dengan mengambil data menggunakan metode
purposive sampling. Kriteria perusahaan yang
NPM :
Laba Bersih dijadikan sampel yaitu perusahaan yang melakukan
Total merger dan akuisisi tahun 2010-2011 yang tercatat
(UtariPenjualan
dkk, 2011 :63)
di Bursa Efek Indonesia, perusahaan yang tidak
b) Return on Equity (ROE) bergerak dalam sektor keuangan, serta memiliki
Return on equitydigunakan dalam mengukur laporan keuangan yang lengkap.
laba bersih yang sudah dikurangin pajak dengan
modal sendiri (Kasmir, 2013:204). 5. Jenis dan Sumber Data
Laba Bersih Jenis data yang digunakan peneliti dalam
ROE : Total Ekuitas penelitian ini ialah data sekunder.Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini annual report
(Utrari dkk,
dan laporan keuangan. Sumber data diperoleh dari
c) 2014:63)
Return on Asset(ROA)
Return on assetdigunakan untuk mengukur PT Bursa Efek Indonesia dengan website resmi
keuntungan yang didapatkan dari setiap rupiah (www.idx.co.id).
aset dalam perusahaan(Hery, 2016:144).
Total Penjualan 6. Teknik Pengumpulan Data
ROA :
Total Aktiva Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi, yaitu
(Utari dkk, 2014:63)
dengan mengumpulkan data yang berbentuk annual
5) Rasio Penilaian atau Rasio Pasar report dan laporan keuangan yang didapatkan
a) Laba Per lembar Saham Biasa (Earnings Per melalui website resmi Bursa Efek Indonesia
Share) (www.idx.co.id).
Earnings per share merupakan rasio dalam
mengukur keberhasilan manajemen 7. Analisis Data
memberikan keuntungan kepada pemegang Analisis data yang digunakan dalam penelitian
saham biasa (Hery, 2016:144). yaitu memperbandingkan periode kinerja
Laba Bersih perusahaan sebelum dengan sesudah merger dan
EPS : Saham Biasa Beredar akuisisi, dengan menggunakan statistik deskriptif,
(Hery, 2016:144) uji normalitas serta uji hipotesis. Uji hipotesis yang
digunakan yaitu paired sampel t-test untuk data
C. METODE PENELITIAN berdistribusi normal serta wilcoxon untuk data yang
1. Jenis penelitian tidak berdistribusi normal.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini melakukan pengelolaan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
data dalam bentuk angka, lalu diberi penjelasan atau 1. Statistik Deskriptif
pandangan terhadap data tersebut. Statistik deskriptif menggambarkan informasi
2. Lokasi Penelitian tentang beberapa variabel penelitian. Hasil yang
Lokasi pengambilan data yaitu pada website didapatkan nilai rata-rata current ratio menurun
resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. pada saat satu tahun dan dua tahun setelah merger
dan akuisisi, dan meningkat kembali pada tiga tahun
sesudah merger dan akuisisi. Nilai rata-rata CR

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 43


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
turun satu tahun sesudah merger dan merger dan akuisisi. Hal ini disebabkan oleh laba
akusisidisebabkan oleh aktiva lancar yang menurun perusahaan yang menurun dikarenakan muncul
diikuti oleh naiknya utang lancar, atau adanya pesaing baru dan adanya biaya (beban pajak) yang
naiknya aktiva lancar tidak sebanding dengan harus dibayar perusahaan.
naiknya utang lancarnya. Pada tiga tahun sesudah Hasil perhitungan return on equity yang dapat
merger dan akuisisi CR mulai mengalami kenaikan, dilihat dari uji deskriptif menyatakan bahwa nilai
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mulai rata-rata ROE naik pada satu tahun sesudah merger
meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi dan akuisisi artinya kemampuan perusahaan
utang jangka pendeknya. menghasilkan laba dari modal sendiri semakin baik.
Nilai rata-rata total asset turnovermenurun pada ROE menurun pada dua tahun sesudah merger dan
satu tahun, dua tahun maupun tiga tahun setelah akuisisi, disebabkan beberapa perusahaan memiliki
melakukan merger dan akuisisi, jika dibandingkan nilai ekuitas yang negatif. Nilai rata-rata ROE
dengan sebelum merger dan akuisisi. Setelah kembali naik pada tiga tahun setelah merger dan
melakukan penggabungan usaha perusahaan akuisisi.
pengambil alih memiliki penambahan aktiva, akan Nilai rata-rata return on asset pada saat satu
tetapi menurunnya TATO ini disebabkan oleh tahun sesudah naik sedikit dibanding dengan satu
kurang efektif perusahaan menggunakan atau tahun sebelum merger dan akuisisi.Hal ini
mengelolah aktiva yang ada. disebabkan aktiva perusahaan semakin bertambah,
Nilai rata-rata fixed asset turnovermenurun pada akan tetapi peningkatan laba bersih yang dihasilkan
satu tahun, dua tahun maupun tiga tahun setelah tidak terlalu tinggi. ROA menurun pada tahun
melakukan merger dan akuisisi.FATR setelah selanjutnya yaitu dua tahun dan tiga tahun sesudah
merger dan akuisisi juga lebih rendah jika merger dan akuisisi yang disebabkan oleh
dibandingkan sebelum merger dan akuisisi. FATR peningkatan aktiva tidak diikuti oleh peningkatan
menurun dapat disebabkan oleh investasi aktiva laba bersihnya. Laba bersih mengalami penurunan
tetap yang berlebih, akan tetap aktiva tetap tidak diakibatkan oleh naiknya penjualan tidak terlalu
digunakan secara efektif oleh manajemen. besar sedangkan perusahaan harus beban yang harus
Nilai rata-rata debt to equity pada saat satu tahun ditanggung meningkat.
sebelum merger dan akuisisi menujukkan nilai Nilai rata-rata earnings per share naik pada satu
minus hal ini disebabkan ada beberapa perusahaan tahun sesudah merger dan akuisisi banding sebelum
yang memiliki ekuitas bernilai minus yang berarti melakukan merger dan akuisisi. Hal ini disebabkan
bahwa seluruhnya modal perusahaan berasal dari naiknya pendapatan perusahaan sehingga laba yang
utang. Nilai rata-rata DER naik pada saat satu disediakan untuk pemegang saham meningkat. EPS
tahun, dua tahun dan tiga tahun sesudah merger dan menurun pada tahun berikutnya yaitu dua tahun dan
akuisisi. Hal ini disebabkan pada saat setelah tiga tahun sesudah merger dan akuisisi, yang
merger dan akuisisi perusahaan melakukan kegiatan disebabkan laba bersih perusahaan mengalami
perusahaan lebih mengutamakan dana dari kreditor penurunan dari tahun sebelumnya.
sehingga menyebabkan total utang semakin
meningkat. 2. Uji Normalitas
Hasil perhitungan nilai rata-rata debt to asset Data yang berdistribusi normal
yang dapat dilihat dari uji deskriptif menyatakan menggunakanpaired sampel t-test (α > 0,05) yaitu
bahwa pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi TATO dua tahun sebelum dengan dua tahun
DAR menurun, dan naik pada dua tahun setelah sesudah merger dan akuisisi, TATO tiga tahun
merger dan akuisisi, dan menurun kembali pada tiga sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan
tahun setelah merger dan akuisisi. DAR menurun akuisisi. DAR tiga tahun sebelum dengan satu
disebabkan oleh naiknya aktiva perusahaan tidak tahun, dua tahun serta tiga tahun sesudah merger
sebanding dengan naiknya jumlah utang dan akuisisi.
perusahaan. Data yang tidak berdistribusi normal
Nilai rata-rata net profit margin pada saat satu menggunakan wilcoxon signed ranks test (α< 0,05)
tahun sudah merger dan akuisisi mengalami yaitu CR, FATR, DER, NPM, ROE, ROA EPS pada
peningkatan dibandingkan satu tahun sebelum periode perbandingan satu tahun sebelum dengan
merger dan akuisisi. Adanya penggabungan usaha satu tahun, dua tahun dan tiga tahun sesudah merger
menyebabkan naiknya pendapatan perusahaan bagi dan akuisisi, periode perbandingan dua tahun
pihak perusahaan pengambil alih. Pada tahun ke dengansatu tahun, dua tahun dan tiga tahun sesudah
dua nilai rata-rata NPM mengalami penurunan dan merger dan akuisisi, serta periode perbandingan
mengalami nilai negatif pada tahun ketiga sesudah tiga tahun dengansatu tahun, dua tahun dan tiga
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 44
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tahun sesudah merger dan akuisisi. Rasio TATO wilcoxon pada seluruh rasio keuangan, didapatkan
pada periode perbandingan satu tahun sebelum bahwarasio CR, TATO, FATR, DER, DAR,
dengan satu tahun, dua tahun, tiga tahun sesudah ROAmengalami perbedaan yang signifikan.
merger dan akuisisi, periode perbandingan dua
tahun dengan satu dan tiga tahun sesudah merger Tabel 3. Uji Hipotesis Satu Tahun Sebelum Dengan
dan akuisisi, serta pada periode perbandingan tiga Tiga Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi
tahun sebelum dengan satu dan tiga tahun sesudah Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
H1 CR 0,002 0,05 Berbeda
merger dan akuisisi. Rasio DAR pada periode
H2 TATO 0,003 0,05 Berbeda
perbandingan satu tahun sebelum dengan satu H3 FATR 0,012 0,05 Berbeda
tahun, dua tahun, tiga tahun sesudah merger dan H4 DER 0,009 0,05 Berbeda
akuisisi, serta dua tahun sebelum dengan satu tahun, H5 DAR 0,524 0,05 Tidak berbeda
dua tahun dan tiga tahun sesudah merger dan H6 NPM 0,057 0,05 Tidak berbeda
akuisisi. H7 ROA 0,128 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,029 0,05 Berbeda
H9 EPS 0,734 0,05 Tidak berbeda
3. Uji Hipotesis
Sumber: data diolah (2017)
Uji hipotesis satu tahun sebelum dengan satu
tahun sesudahmerger dan akuisisi menggunakan Uji hipotesis dua tahun sebelum dengan satu
dengan uji wilcoxon pada seluruh rasio keuangan, tahun sesudah merger dan akuisisi menggunakan uji
didapatkan bahwa hanya FATR yang mengalami wilcoxon pada seluruh rasio keuangan, didapatkan
perbedaan yang signifikan. hanyarasio EPS yang mengalami perbedaan yang
signifikan.
Tabel 1. Uji Hipotesis Satu Tahun Sebelum
Dengan Satu Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi
Tabel 4. Uji Hipotesis Dua Tahun Sebelum
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
Dengan Satu Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi
H1 CR 0,082 0,05 Tidak berbeda
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
H2 TATO 0,052 0,05 Tidak berbeda
H1 CR 0,116 0,05 Tidak berbeda
H3 FATR 0,009 0,05 Berbeda
H2 TATO 0,217 0,05 Tidak berbeda
H4 DER 0,096 0,05 Tidak berbeda
H3 FATR 0,102 0,05 Tidak berbeda
H5 DAR 0,558 0,05 Tidak berbeda
H4 DER 0,417 0,05 Tidak berbeda
H6 NPM 0,428 0,05 Tidak berbeda
H5 DAR 0,719 0,05 Tidak berbeda
H7 ROA 0,643 0,05 Tidak berbeda
H6 NPM 0,075 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,289 0,05 Tidak berbeda
H7 ROA 0,399 0,05 Tidak berbeda
H9 EPS 0,254 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,719 0,05 Tidak berbeda
Sumber: Data diolah (2017) H9 EPS 0,008 0,05 Berbeda
Sumber: Data diolah (2017)
Uji hipotesis satu tahun sebelum dengan dua
tahun sesudah merger dan akuisisi menggunakanuji Uji hipotesis dua tahun sebelum dengan dua
wilcoxon pada seluruh rasio keuangan didapatkan tahun sesudah merger dan akuisisi menggunakan
bahwa hanya TATO, FATR dan DER yang uji paired sampel t-test (TATO) danuji wilcoxon
mengalami perbedaan yang signifikan. (CR, FATR, DER, DAR, NPM, ROA, ROE, EPS)
didapatkan bahwa hanya rasio FATR yang
mengalami perbedaan yang signifikan.
Tabel 2. Uji Hipotesis Satu Tahun Sebelum Dengan Tabel 5. Uji Hipotesis Satu Tahun Sebelum
Dua Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi Dengan Dua Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
H1 CR 0,051 0,05 Tidak berbeda H1 CR 0,106 0,05 Tidak berbeda
H2 TATO 0,026 0,05 Berbeda H2 TATO 0,172 0,05 Tidak berbeda
H3 FATR 0,011 0,05 Berbeda H3 FATR 0,030 0,05 Berbeda
H4 DER 0,043 0,05 Berbeda H4 DER 0,136 0,05 Tidak berbeda
H5 DAR 0,339 0,05 Tidak berbeda H5 DAR 0,139 0,05 Tidak berbeda
H6 NPM 0,289 0,05 Tidak berbeda H6 NPM 0,551 0,05 Tidak berbeda
H7 ROA 0,171 0,05 Tidak berbeda H7 ROA 0,861 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,098 0,05 Tidak berbeda H8 ROE 0,405 0,05 Tidak berbeda
H9 EPS 0,644 0,05 Tidak berbeda H9 EPS 0,072 0,05 Tidak berbeda
Sumber: Data diolah (2017) Sumber: Data Diolah (2017)
Uji hipotesis satu tahun sebelum dengan tiga
tahun sesudah merger dan akuisisimenggunakanuji
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 45
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Uji hipotesis dua tahun sebelum dengan tiga Pada uji hipotesis tiga tahun sebelum dengan
tahun sesudah merger dan akuisisi menggunakan uji duatahun sesudah merger dan akuisisi
wilcoxon pada semua rasio keuangan, didapatkan menggunakan uji paired sampel t-test (DAR) dan uji
bahwa CR, TATO, FATR yang mengalami wilcoxon (CR, TATO, FATR, DER, NPM, ROA,
perbedaan yang signifikan. ROE, EPS), didapatkan hanya TATO dan FATR
yang mengalami perbedaan yang signifikan.
Tabel 6. Uji Hipotesis Dua Tahun Sebelum
Dengan Tiga Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi Tabel 9. Uji Hipotesis Tiga Tahun Sebelum
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil Dengan Tiga Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi
H1 CR 0,015 0,05 Berbeda Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
H2 TATO 0,009 0,05 Berbeda
H1 CR 0,159 0,05 Tidak berbeda
H3 FATR 0,005 0,05 Berbeda
H4 DER 0,072 0,05 Tidak berbeda
H2 TATO 0,024 0,05 Berbeda
H5 DAR 0,225 0,05 Tidak berbeda H3 FATR 0,017 0,05 Berbeda
H6 NPM 0,213 0,05 Tidak berbeda H4 DER 0,229 0,05 Tidak berbeda
H7 ROA 0,718 0,05 Tidak berbeda H5 DAR 0,679 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,230 0,05 Tidak berbeda H6 NPM 0,651 0,05 Tidak berbeda
H9 EPS 0,441 0,05 Tidak berbeda H7 ROA 0,530 0,05 Tidak berbeda
Sumber : Data diolah (2017) H8 ROE 0,537 0,05 Tidak berbeda
H9 EPS 0,658 0,05 Tidak berbeda
Uji hipotesis tiga tahun sebelum dengan satu Sumber : Data diolah (2017)
tahun sesudah merger dan akuisisi menggunakan uji
paired sampel t-test (DAR)dan uji wilcoxon (CR, Pada pengujian serentak rasio keuangan
TATO, FATR, DER, NPM, ROA, ROE, EPS), menggunakan uji manova menujukkan bahwa
didapatkan hanya NPM dan EPS yang mengalami perbandingan pada satu tahun sebelum dengan satu
perbedaan yang signifikan. tahun sesudah merger dan akuisisi (sig. 0,964), satu
tahun sebelum dengan dua tahun sesudah merger
Tabel 7. Uji Hipotesis Tiga Tahun Sebelum
Dengan Satu Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi dan akuisisi (Sig. 0,936), serta satu tahun dengan
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil tiga tahun sesudah merger dan akuisisi (Sig. 0,266)
H1 CR 0,517 0,05 Tidak berbeda
tidak mengalami perbedaan yang signifikan.
H2 TATO 0,178 0,05 Tidak berbeda
H3 FATR 0,120 0,05 Tidak berbeda Periode perbandingan dua tahun sebelum dengan
H4 DER 0,607 0,05 Tidak berbeda satu tahun sesudah merger dan akuisisi (sig. 0,957),
H5 DAR 0,817 0,05 Tidak berbeda
H6 NPM 0,030 0,05 Berbeda dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah
H7 ROA 0,153 0,05 Tidak berbeda merger dan akuisisi (Sig. 0,914), serta dua tahun
H8 ROE 0,388 0,05 Tidak berbeda
H9 EPS 0,032 0,05 Berbeda
dengan tiga tahun sesudah merger dan akuisisi
Sumber: Data diolah (2017) (Sig.0,559) dengan menggunkan uji manova tidak
Pada uji hipotesis tiga tahun sebelum mengalami perbedaan signifikan. Periode
dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi Perbandingan tiga tahun sebelum dengan satu tahun
menggunakan uji paired sampel t-test (TATO dan sesudah merger dan akuisisi (sig. 0,949), tiga tahun
DAR) dan uji wilcoxon (CR, FATR, DER, NPM,
sebelum sengan dua tahun sesudah merger dan
ROA, ROE, EPS), didapatkan bahwa
rasiokeuangan tidak mengalami perbedaan yang akuisisi (Sig. 0,870), serta tiga tahun dengan tiga
signifikan pada saat sebelum dan sesudah merger tahun sesudah merger dan akuisisi (Sig. 0,746)
dan akuisisi. dengan uji manova, juga tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Tabel 8. Uji Hipotesis Tiga Tahun Sebelum Dengan
Dua Tahun Sesudah Merger Dan Akuisisi E. KESIMPULAN DAN SARAN
Hipotesis Rasio Sig ∝ Hasil
H1 CR 0,206 0,05 Tidak berbeda 1. Kesimpulan
H2 TATO 0,251 0,05 Tidak berbeda a. Nilai rata-rata CRmengalami menurun pada
H3 FATR 0,072 0,05 Tidak berbeda
H4 DER 0,229 0,05 Tidak berbeda
satu tahun serta dua tahun sesudah merger dan
H5 DAR 0,519 0,05 Tidak berbeda akuisisi, dan meningkat kembali pada tiga
H6 NPM 0,551 0,05 Tidak berbeda
tahun setelah merger dan akuisisi. Hasil uji
H7 ROA 0,558 0,05 Tidak berbeda
H8 ROE 0,905 0,05 Tidak berbeda wilcoxon menyatakan terdapat perbedaan CR
H9 EPS 0,178 0,05 Tidak berbeda yang signifikan yaitu pada satu tahun sebelum
Sumber : Data Diolah (2017)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 46
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan tiga tahun sesudah merger dan akuisisi, wilcoxon menyatakan bahwa NPM terdapat
serta dua tahun sebelum dengan yang tiga tahun perbedaan pada tiga tahun sebelum dengan
sesudah menyatakan mean CR sebelum merger satu tahun sesudah merger dan akuisisi dengan
mean NPM sebelum merger dan akuisisi <
dan akuisisi > mean CR sesudah merger dan
mean NPM sesudah merger dan akuisisi.
akuisisi. g. Pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi
b. Nilai rata-rata TATO setelah merger dan nilai rata-rata ROE naik dibandingan satu tahun
akuisisi menurun baik satu tahun, dua tahun, sebelum merger dan akuisisi, dan menurun
maupun tiga tahun setelah merger dan akuisisi. pada dua tahun serta mengalami naik kembali
Hasil ujiwilcoxon menyatakan terdapat pada tiga tahun setelah merger dan akuisisi.Uji
perbedaan TATOyang signifikan pada satu wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan
tahun sebelum dengan dua tahun dan tiga tahun yang signifikan antara sebelum dengan sesudah
sesudah merger dan akuisisi, pada dua tahun merger dan akuisisi baik pada seluruh periode
sebelum dengan tiga tahun sesudah merger dan pengamatan.
akuisisi, serta tiga tahun sebelum dengan tiga h. Nilai rata- rataROA satu tahun setelah meger
tahun sesudah merger dan akuisisi, dengan dan akuisisi tidak mengalami kenaikan yang
mean TATO sebelum merger dan akuisisi > besar, dan pada dua tahun serta tiga tahun
mean TATO sesudah merger dan akuisisi. sesudah merger dan akuisisi nilai rata-rata
c. Nilai rata-rata FATR setelah merger dan ROA menurun. Uji wilcoxon menyatakan
akuisisi menurun baik satu tahun, dua tahun, adaanya perbedaan ROA pada satu tahun
maupun tiga tahun setelah merger dan akuisisi. sebelum dengan tiga tahun sesudah merger dan
Hasil uji wilcoxon menyatakan terdapat akuisisi dengan mean ROA sebelum merger
perbedaanyang signifikan pada beberapa tahun dan akuisisi > mean ROA sesudah merger dan
yaitusatu tahun sebelum dengan satu tahun, dua akuisisi.
tahun dan tiga tahun sesudah merger dan i. Nilai rata-rata EPS naik pada satu tahun
akuisisi. Pada dua tahun sebelum dengan dua sesudah merger dan akuisisi dan menurun
tahun dan tiga tahun sesudah merger dan berturut-turut pada dua tahun serta tiga tahun
akuisisi, serta tiga tahun sebelum dengan tiga setelah merger dan akuisisi. Uji wilcoxon
tahun sesudah merger dan akuisisi, dengan menyatakan bahwa EPS terdapat perbedaan
mean FATR sebelum merger dan akuisisi > yang signifikan pada beberapa tahun yaitu pada
mean FATR sesudah merger dan akuisisi. dua tahun sebelum dengan satu tahun sesudah
d. Pada saat satu tahun sebelum akuisisi nilai rata- merger dan akuisisi dan pada tiga tahun
rata DER mengalami nilai negatif. Setelah sebelum dengan satu tahun sesudah merger dan
terjadi penggabungan usaha DER naik pada akuisis, dengan mean EPSsebelum merger dan
satu tahun, dua tahun serta tiga tahun sesudah akuisisi < mean EPS sesudah merger dan
merger dan akuisisi. Uji wilcoxon menyatakan akuisisi.
DER terdapat perbedaan kinerja keuangan j. Pada saat dilakukan simultan terhadap semua
perusahaan satu tahun sebelum dengan dua variabel menggunakan uji Manova, hasil yang
tahun dan tiga tahun sesudah merger dan didapat yaitu tidak terdapat perbandingan
akuisisi dengan mean DER sebelum merger dan kinerja keuangan perusahaan pada saat sebelum
akuisisi < mean DER sesudah merger dan dengan sesudah merger dan akuisisibaik pada
akuisisi. seluruh periode pengamatan.
e. Pada satu tahun sesudah meger dan akuisisinilai
rata-rata DAR menurun, dan naik pada dua 2. Saran
tahun setelah merger dan akuisisi, serta a) Bagi investor yang akan menanamkan
menurun kembali pada tiga tahun setelah investasi di perusahaan yang telah
merger dan akuisisi. DAR menunjukkan tidak melakukanpengembangan usaha, diharapkan
adanya perbedaan yang signifikan antara menganalisis secara mendalam keadaan
sebelum dengan sesudah merger dan akuisisi kinerja perusahaan tersebut.
baik pada seluruh periode pengamatan. b) Bagi penelitian selanjutnya hendaknya
f. Pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi melakukan perpanjangan masa
nilai rata-rata NPM naik dibandingan satu pengamatan,dan menggunakan uji hipotesis
tahun sebelum merger dan akuisisi, dan dengan alat analisis satu arah (one tailed)
menurun berturut-turut pada dua tahun serta untuk melihat perbedaan keuangan sebelum
tiga tahun setelah merger dan akuisisi. Uji dan sesudah merger dan akuisisi.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 47
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif &
Aprilita. 2013.“ Analisis Perbandingan Kinerja Kualitatif RND. Bandung: Alfabeta
Keuangan PerusahaanSebelum dan Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori,
Sesudah Akuisisi”. Jurnal Manajemen Dan
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia
Bisnis Sriwijaya, Vol 11, No. 2.
Bursa Efek Indonesia. 2015. Laporan Keuangan Surendra dan P.K Jain. 2015.“Financial
Tahunan Perusahaan Tercatat (online) performance analysis of mergers and
(www.idx.co.id, diakses pada 5 November acquisitions: evidence from India”.
2015) Management Research News, Vol. 25, No.
4, pp. 402- 423.
Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Tampubolon, Manahan. 2013.Manajemen
Program IBM SPSS 21.Edisi7. Semarang:
Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media
Universitas Diponogoro.
Utari, Dewi., Ari Purwanti., dan Darsono
Hanafi, Mamduh M. 2014. Manajemen Keuangan,
Prawironegoro. 2014. Manajemen
Edisi 1. Yogyakarta:BPFE
Keuangan: Edisi Evisi, Jakarta: Mitra
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Wacana Media.
Yogyakarta:CAPS
Kamaludin, Karona, dan Bert. 2015. Restrukturisasi
merger dan akuisisi, Bandung: Bandar Maju
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Pers
Kumar, Raj. 2009. “Post-merger corporate
performance: an Indian perspective”.
Management Research News Vol. 32,
Nomor 2, pp.145-157.
Moin, Abdul. 2007. Merger, Akuisisi & Divestasi.
Yongyakarta: Ekonisia
J.P.Sitanggang. 2013. Manajemen Keuangan
Perusahaan Lanjutan. Jakarta:Mitra
Wacana Media
Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta:Bumi Aksara
Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sartano,Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori
dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE
Simanjuntak, Cornelius. 2004. Hukum Merger
Perseroan Terbatas, Teori dan Praktek.
Bandung: Citra Aditya Bakti
Siregar, Sofyan. 2013. Statistik Parametrik Untuk
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.2 Juni 2017| 48


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like