You are on page 1of 20

PERANAN UNICEF DALAM MENJAMIN HAK ANAK

DALAM BIDANG KESEHATAN DI INDONESIA

Abstract

The international relations in Indonesia currently are dominated by


cooperative patterns of relationships, so that a more peaceful relationship can
be created between the countries in the mutually cooperating world. In
international relations, we are familiar with the so-called International
Cooperation. In this case, international cooperation can be formed due to
international life covering various fields, such as ideology, politics, economy,
social, health, environment, culture, defense, and security. So with the
development of international world order, now appear the commitments of
international organizations in improving the living standards of the world
community. One of the international organizations that play a role in this
regard is UNICEF.
UNICEF is an international organization under the auspices of the
United Nations that deal with various issues concerning children. This study
aims to analyze the cooperation between the Government of Indonesia with
UNICEF in the field of health, on the problem of malnutrition that occurred in
the province of NTT. Seeing the malnutrition cases occurring in Indonesia to
date has not been resolved, the Government of Indonesia and UNICEF
collaborated by launching a work program called Community-Based
Management of Acute Malnutrition (CMAM). CMAM is a methodology for
treating acute malnutrition in children who use case-finding and triage
approaches.

1
Implementation of programs currently underway in addressing
malnutrition issues through CMAM Program has three components that can
help overcome malnutrition that occurred in NTT province are: Community
Mobilisation, Outpatient programs for very thin children who do not
experience complications, Outpatient programs for very slim children with
medical complications, and Baby and child feeding counseling. The
achievement by the cooperation between the Government of Indonesia and
UNICEF is that children who suffering from malnutrition are handled more
quickly by the health service in NTT province. However, this cooperation has
not been fully effective because there are still some obstacles; the point is
that malnutrition in NTT has not been completely lost.

Keywords: International Cooperation, International Organization,


Government of Indonesia, UNICEF, Malnutrition.

Abstrak

........ Hubungan Internasional saat ini di Indonesia di dominasi dengan


pola-pola hubungan yang kooperatif, sehingga hubungan yang lebih damai
dapat tercipta di antara negara-negara di dunia yang saling bekerjasama.
Dalam hubungan internasional dikenal dengan apa yang disebut dengan
Kerjasama Internasional. Dalam hal ini, Kerjasama Internasional dapat
terbentuk karena kehidupan internasional melalui berbagai bidang, seperti
ideologi, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, lingkungan hidup, kebudayaan,
pertahanan serta keamanan. Sehingga dengan berkembangnya tatanan
dunia internasional saat ini muncul komitmen-komitmen Organisasi
Internasional dalam melakukan perbaikan taraf hidup masyarakat dunia.
Salah satu Organisasi Internasional yang berperan dalam hal ini adalah
UNICEF.

2
..UNICEF merupakan Organisasi Internasional di bawah naungan PBB
yang menangani berbagai permasalahan menyangkut anak-anak. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan
UNICEF dalam bidang kesehatan, mengenai permasalahan Gizi Buruk yang
terjadi di provinsi NTT. Melihat kasus gizi buruk yang terjadi di Indonesia
sampai saat ini belum dapat terselesaikan, Pemerintah Indonesia dan
UNICEF melakukan kerjasama dengan meluncurkan sebuah Program kerja
yang disebut dengan Community BasedManagemet of Acute Malnutrition
(CMAM). CMAM merupakan sebuah metodologi untuk mengobati gizi buruk
akut pada anak-anak yang menggunakan kasus temuan dan pendekatan
triase.

Implementasi program yang saat ini sedang berjalan untuk mengatasi


permasalahan gizi buruk, yaitu melalui Program CMAM memiliki tiga
komponen yang dapat membantu mengatasi gizi buruk yang terjadi di
provinsi NTT adalah : mobilisasi masyarakat, program rawat jalan untuk
anak-anak sangat kurus yang tidak mengalami komplikasi medis, program
rawat inap untuk anak-anak sangat kurus yang mengalami komplikasi medis,
dan konseling pemberian makanan bayi dan anak. Adapun hasil pencapaian
dari kerjasama Pemerintah Indonesia dan UNICEF yaitu anak yang
menderita gizi buruk lebih cepat ditangani oleh dinas kesehatan di provinsi
NTT. Namun, kerjasama ini belum sepenuhnya efektif karena masih adanya
beberapa kendala, pasalnya gizi buruk di NTT belum sepenuhnya hilang.

Kata Kunci: Kerjasama Internasional, Organisasi Internasional, Pemerintah


Indonesia, UNICEF, Gizi Buruk

3
BAB I hubungan anarkis, konflik, maupun

PENDAHULUAN perang.

1.1 Latar belakang


Sebagai akibat dari adanya
Hubungan Internasional saat ini
pola-pola hubungan yang lebih
didominasi dengan pola-pola
kooperatif di antara negara-negara di
hubungan yang kooperatif, sehingga
dunia maka isu-isu yang berkembang
hubungan yang lebih damai dapat
pada hubungan Internasional saat ini
tercipta di antara negara-negara di
adalah isu-isu yang terkait dengan isu
dunia yang saling bekerjasama.1
kemanusiaan, lingkungan hidup,
Hubungan kerjasama ini kemudian
pendidikan, kesehatan, gender, dan
membentuk suatu hubungan yang
Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu
saling menguntungkan bagi setiap
hasil dari adanya interaksi dalam pola
pihak.2 Selain itu, pola-pola hubungan
perilaku hubungan Internasional
yang saling ketergantungan satu sama
adalah kerjasama internasional.
lain juga menjadi salah satu yang
Kerjasama Internasional dilakukan
dipilih oleh negara-negara di dunia
untuk meningkatkan hubungan
Internasional saat ini daripada pola
bilateral maupun multilater untuk

mencapai tujuan nasionalnya.


1
Sefriani, 2017, Hukum Internasional
Suatu Pengantar, Sinar Grafika, Jakarta, h. 02
2
Boer Mauna, 2018, Hukum Isu utama dari kerjasama
Internasional (Pengertian Peranan dan
Fungsi Dalam Era Dinamika Global), Sinar internasional yaitu berdasarkan pada
Grafika, Jakarta, h. 35

4
sejauh mana keuntungan bersama yang UNICEF menanggapi kebutuhan-

diperoleh melalui kerjasama dapat kebutuhan yang tidak terungkap tapi

mendukung konsepsi dari kepentingan sangat mendesak dari sekian banyak

tindakan yang unilateral dan anak yang tidak terhitung jumlahnya di

kompetitif. Dalam hal ini, salah satu negara-negara berkembang. Hal

kerjasama Internasional yang tersebut menyebabkan program

terbentuk karena kehidupan UNICEF bergeser keluar sampai

internasional yaitu di bidang kesehatan proyek-proyek sektoral, mengaitkan

terhadap anak. Untuk mencari solusi proses sosial dengan perkembangan

atas berbagai masalah tersebut maka umat manusia. Dengan menyisihkan

beberapa negara membentuk suatu perbedaan antara kemanusiaan dan

kerjasama internasional.3 Salah satu tujuan pembangunan, UNICEF mulai

organisasi Internasional yang menjangkau negara terbelakang dan

mengurus tentang permasalahan di berkembang dalam program yang

bidang kesehatan terhadap anak adalah berkaitan dengan kesehatan terhadap

UNICEF. UNICEF didirikan untuk anak. Adapun masalah yang sering

membantu anak-anak yang menjadi dijumpai dalam kesehatan terhadap

korban akibat peperangan akan tetapi anak yaitu masalah gizi buruk terhadap

tetap dalam keberadaannya untuk anak. UNICEF menyatakan bahwa

melakukan peranan yang lebih luas. anak-anak perlu dikhususkan dalam

3
Anak Agung Banyu Perwira,2005, penanganannya, karena merekalah
Pengantar Hubungan Internasional, Bandung
, PT. Remaja Rosdakarya, h.35. yang paling berat menerima dampak

5
akibat dari segala perlakuan dan ada di Indonesia.4

kejadian yang merugikan dunia.


Terlebih lagi di bidang

UNICEF pertama kali kesehatan, masalah yang banyak

membantu Indonesia pada tahun 1948. terjadi adalah masalah gizi buruk

Pada saat itu terjadi situasi darurat terhadap anak. Gizi buruk merupakan

yang memerlukan penanganan cepat suatu keadaan kekurangan konsumsi

akibat kekeringan hebat yang terjadi di zat gizi yang disebabkan oleh

Lombok. Kerjasama resmi antara rendahnya konsumsi energi protein

Pemerintah Indonesia dengan UNICEF dalam makanan sehari-hari, sehingga

dijalin pertama kali pada tahunn 1950. secara klinis terdapat tiga-tipe yaitu,

UNICEF tetap dianggap sebagai mitra marasmus, kwashiorkor, dan

Indonesia yang berkomitmen untuk marasmus kwashiorkor yang pertama.

memperbaiki taraf kesehatan anak di Marasmus merupakan kekurangan

Indonesia dan keluarganya. UNICEF asupan energi dalam semua bentuk,

berkembang menjadi organisasi termasuk protein. Kedua Kwashiorkor

pembangunan yang lebih diartikan sebagai kondisi kekurangan

terkonsentrasi pada kesejahteraan anak atau bahkan ketiadaan asupan protein.

dibandingkan sekedar bantuan dan yang ketiga Marasmus-

kemanusiaan. Pada tahun 1962, Kwashiorkor merupakan keadaan

UNICEF melaksanakan program gizi 4


Sejarah singkat UNICEF di Indonesia,
di 100 desa dari delapan provinsi yang dalam
htpp://www.unicef.org/id/overview_3108.html
, diakses 08 April 2019

6
kurang gizi yang disebabkan daerah atau wilayah jangkauan

rendahnya konsumsi energi dan program bersangkutan. Tingkatan

protein dalam makanan sehari-hari harapan hidup sepuluh dari seribu anak

sehingga tidak memenuhi angka laki-laki dan perempuan dapat

kecukupan gizi.5 diselamatkan setiap harinya, karena

telah dilaksanakan antisipasi atau


Oleh sebab itu, berdasarkan
tindakan preventif terhadap penyebab
World Declaration on the survival,
kematian mereka. Tingkat kematian
Protection, and Development of
anak dan bayi yang tinggi tidak
Children yang diputuskan pada World
mendapat solidaritas lagi diseluruh
Summit For Children di New York
dunia, akan tetapi penurunannya juga
pada 30 September 1990, maka
tidak dapat dilakukan secara dramatis
UNICEF sebagai organisasi
dan perhatian, pelayanan, dan
Internasional yang memiliki
dukungan yang lebih mendalam pada
kredibilitas internasional dianggap
anak-anak yang menderita dan berada
sebagai ujung tombak dalam
di lingkungan buruk.
menjalankan tugas yang tercantum

dalam amanat deklarasi tersebut yaitu Indonesia sebagai Negara

meningkatan kesehatan dan gizi anak- berkembang, dalam keadaannya

anak merupakan tugas yang paling sekarang ini masih kesulitan

penting, utama dan wajib menentukan permasalahan mengenai kesehatan


5
Kevin White, 2015, Pengantar
dan gizi buruk terhadap anak. Padahal
Sosiologi Kesehatan Dan Penyakit, Sinar
Grafika, Jakarta, h. 22

7
dalam Undang-Undang Nomor 35 sebab itu, Pemerintah Indonesia

Tahun 2014 tentang perubahan atas melakukan kerjasama bersama

undang-undang No. 23 Tahun 2002 UNICEF sebagai suatu organisasi

tentang perlindungan anak dalam yang memfokuskan kegiatan dalam

pasal 59 ayat 1 dijelaskan permasalahan perkembangan anak-

“Pemerintah, Pemerintah Daerah dan anak di dunia. Kerjasama tersebut

lembaga Negara lainnya akan menyatukan sumber daya

berkewajiban dan bertanggung jawab keuangan dan sumber daya teknis

untuk memberikan perlindungan untuk menyampaikan tingkat

khusus kepada anak. Perlindungan kekhawatiran atas terhambatnya

khusus yang dimaksud adalah pertumbuhan tinggi badan di

penanganan yang cepat termasuk kalangan anak-anak Indonesia yang

pengobatan dan/atau rehabilitasi tidak sesuai dengan usianya, juga hal-

secara pisik, psikis, dan social serta hal lain terkait dengan masalah gizi

pencegahan penyakit dan gangguan

kesehatan lainnya pada anak. Salah 1.2 Rumusan Masalah

satunya dengan membentuk


1. Bagaimana peran UNICEF dalam
kerjasama dari berbagai pihak.
menjamin hak kesehatan anak di
Akan tetapi melihatnya
Indonesia?
kenyataan sekarang ini, perlunya

bantuan dari hubungan Internasional

dengan negara-negara lain. Oleh

8
2. Bagaimana Kerjasama Pemerintah bagian dari suatu pola hubungan

Indonesia-UNICEF dalam Mengatasi kerjasama yang menyatakan berbagai

Gizi Buruk pada Anak-Anak di NTT? lembaga pembangunan PBB, dan

badan-badan pemberi bantuan bilateral

dan lembaga-lembaga swadaya


BAB II PEMBAHASAN
masyarakat.

2. 1 Peran UNICEF dalam


Pada awal-awal tahun, sumber
Menjamin Hak Kesehatan Anak di
dana UNICEF digunakan untuk
Indonesia
kebutuhan darurat untuk anak-anak di

Sidang umum PBB dengan Eropa dan Cina pasca perang untuk

keputusan bulat pada tanggal 11 pengadaan pangan, obat-obatan dan

Desember 1946 memutuskan sandang atau pakaian. Pada bulan

berdirinya UNICEF yang saat itu Desember tahun 1950, sidang umum

dinamakan United Nations mengubah mandat UNICEF untuk

International Children's Emergency menanggapi kebutuhan-kebutuhan

Fund (Dana Darurat Anak yang tidak diungkapkan tapi sangat

Internasional PBB) dan dibentuk mendesak dari sekian banyak anak

berdasarkan keprihatinan terhadap yang tidak terhitung jumlahnya di

kondisi anak-anak pada masa itu dan negara berkembang. Pada bulan

hendak memberikan perlindungan bagi Oktober 1953, sidang umum

anak-anak serta kaum muda adalah memutuskan bahwa UNICEF harus

9
meneruskan tugasnya sebagai badan Pengertian Gizi Buruk menurut

tetap PBB. Dengan menyisihkan Depkes RI Tahun 2008, menyatakan

perbedaan antara kemanusiaan dan bahwa: Gizi buruk merupakan suatu

tujuan pembangunan, UNICEF mulai keadaan kurang gizi tingkat berat pada

menjangkau negara terbelakang dalam anak berdasarkan indeks berat badan

proyek terutama dengan cara saling menurut tinggi badan (BB/TB) kurang

terkait, menyangkut gizi, pelayanan dari 3 standar deviasi WHO-NCHS

kesehatan primer dan pendidikan dasar dan atau ditemukan tanda-tanda klinis

bagi ibu dan anak, yang melibatkan marasmus, kwashiorkor dan marasmus

sebanyak mungkin anggota kwashiorkor.6

masyarakat. Kekurangan gizi merupakan

Pada akhir tahun, Sidang Umum rendahnya asupan energi dan protein

memberikan UNICEF tanggung jawab dalam waktu yang cukup lama yang

untuk menarik perhatian dunia dengan ditandai dengan berat badan yang

kebutuhan dan masalah umum yang menurun yang tidak sesuai dengan

dihadapi anak-anak baik di negara umur. Kekurangan gizi termasuk

industri maupun di negara dalam gangguan kesehatan akibat

berkembang. UNICEF berbeda dengan kekurangan atau ketidakseimbangan

Organisasi Internasional lainnya, zat gizi yang diperlukan untuk

karena dalam melaksanakan 6


Memahami Faktor Penyebab gizi
buruk"
mandatnya, UNICEF hanya dalamhtpp://helpingpeopleideas.com/publiche
alth/epidemiologi-gizi-buruk, diakses 8 April
bergantung pada dana sukarela. 2019

10
pertumbuhan, aktivitas berfikir dan a. Memberi arah serta

semua hal yang berhubungan dengan alternatif pemecahan bagi

kehidupan. Dewan menetapkan negara-negara yang

kebijaksanaan-kebijaksanaan UNICEF menghadapai masalah

meninjau program-program serta tentang anak.

menyetujui pengeluaran-pengeluaran b. Memberi nasehat serta

untuk kerjasama UNICEF di negara- bantuan bagi rencana dan

negara berkembang dan untuk biaya penerapan usaha-usaha

operasi. Dalam hal ini, UNICEF kesejahteraan anak.

menjadi salah satu dari beberapa c. Mendukung latihan-latihan

Organisasi Internasional di dunia yang bagi para pekerja sosial

memiliki tujuan mulia dalam UNICEF di seluruh Negara.

menciptakan lingkungan nyaman serta d. Mengkoordinasi proyek-

layak bagi anak-anak yang ada di proyek bantuan dalam skala

seluruh dunia, UNICEF adalah kecil untuk melakukan

kekuatan pendorong yang membantu metode yang lebih baik.

membangun dunia, di mana hak-hak e. Mengkoordinasi proyek-

setiap anak terealisasikan. Sebagai proyek yang lebih luas.

organisasi yang memberikan perhatian f. Bekerjasama dengan

khusus terhadap anak-anak, UNICEF partner Internasional untuk

memiliki beberapa fungsi, yaitu memberi bantuan eksternal

11
bagi negara yang UNICEF telah membantu

membutuhkan. Indonesia sejak tahun 1950 untuk

Salah satu Negara berkembang memenuhi kebutuhan pokok anak-

yang bekerjasama dengan UNICEF anak. Untuk masa 1990-1995 tujuan

adalah Negara Indonesia. UNICEF pokok kerjasama Pemerintah

adalah bagian dari suatu pola Indonesia - UNICEF adalah untuk

hubungan kerjasama yang meningkatkan kelangsungan hidup dan

mengkaitkan berbagai lembaga pengembangan anak-anak dengan

pembangunan PBB dan badan-badan perhatian khusus pada percepatan

pemberi bantuan bilateral dan NGOs penurunan tingkat kesakitan dan

dengan memperoleh dana dari kematian bayi, anak dan wanita.

berbagai sumber dan menciptakan Kerjasama meliputi program yang

berbagai keterampilan teknis dan mempunyai dampak langsung pada

operasional untuk memperkuat kematian bayi dan anak-anak serta

keefektifan suatu program yang ikut program yang mempersiapkan dan

memanfaatkan dana yang ada pada meningkatkan peran serta masyarakat.

UNICEF. Penyusunan program Program tersebut mencakup program

UNICEF yang sifatnya sangat disiplin pelayanan kesehatan terpadu (gizi,

ilmu ini menghendaki kerjasama yang imunisasi, kesehatan ibu dan anak,

erat kaitannya dalam koordinasi antar serta penanggulangan penyakit diare),

departemen di suatu Pemerintahan. penyediaan air dan penyehatan

lingkungan, pembangunan desa,

12
pendidikan, pelayanan area dan anak di Indonesia atau kira-kira

kampung, serta pelayanan pendukung 18.200.000 anak di bawah usia lima

program. tahun. Secara khusus UNICEF

mendukung 29 proyek yang saling


Program kerjasama
terkait yang kesemuanya sangat
menempatkan prioritas utama pada
tergantung pada latihan dan
lima provinsi (Jawa Barat, Sulawesi
pemanfaatan kader-kader desa.
Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Dukungan juga diberikan kepada
Tenggara Timur, Timor Timur) dan
perluasan Nasional Usaha Perbaikan
sepuluh kota (Palembang, Medan,
Gizi Keluarga dan Program
Padang, Bandung, Semarang,
Peningkatan Imunisasi.7 Namun dari
Pontianak, Banjarmasin, Surabaya,
semua daerah yang mengalami gizi
Probolinggo, dan Pasuruan) yang
buruk, yang menjadi fokus dari
dipilih oleh Pemerintah dan UNICEF
kerjasama UNICEF dengan Indonesia
berdasarkan kriteria tingkat kematian
adalah hak kesehatan anak di daerah
bayi, tingkat buta huruf, angka harapan
NTT karena berdasarkan data yang
hidup dan pendapatan regional per
diperoleh NTT merupakan daerah
kapita. Tujuh provinsi lainnya juga

memperoleh bantuan untuk 7


Kegiatan UNICEF bekerja sama
dengan Pemerintah Indonesia, organisasi-
mendukung kegiatan pelayanan
organisasi setempat, sektor swasta, dan
masyarakat untuk melindungi hak-hak anak
terpadu. Kesebelas provinsi itu yang paling mendasar - dengan fokus utama
pada mereka yang paling rentan. dalam
mencakup 35% dari seluruh populasi https://www.unicef.org/indonesia/id/activities.
html, diaskes pada 10 April 2019

13
yang memiliki tingkat Gizi Buruk bekerjasama dengan sektor sukarela.

yang tertinggi dibandingkan dengan Mereka bekerjasama dengan

daerah lain. Maka dari itu, Pemerintah perusahaan-perusahaan multi-nasional,

Indonesia mengedepankan bantuan perusahaan nasional dan usaha kecil

dari adanya kerjasama UNICEF menengah untuk mengidentifikasi,

dengan Indonesia ke daerah NTT. merancang dan mengimplementasikan

aliansi yang memanfaatkan kekuatan


2.2 Kerjasama Pemerintah
dari sektor korporasi atas nama anak-
Indonesia-UNICEF dalam
anak di dunia. Banyak organisasi non
Mengatasi Gizi Buruk pada Anak-
pemerintah, seperti lembaga-lembaga
Anak di NTT
profesional, bantuan pembangunan,
Kerjasama UNICEF disusun
pelayanan dan agama telah menjadi
bersama dengan pemerintah negara
mitra kerja UNICEF dengan
anggota yang melaksanakan dan
menyediakan saluran untuk dukungan
bertanggung jawab atas program yang
promotif yang ditargetkan. Hal
akan dijalankan, baik secara langsung
tersebut terjalin dengan
maupun melalui organisasi yang
mengumpulkan dan secara langsung
ditugaskan. Dukungan yang relatif
terlibat dalam pelaksanaan program.
lebih besar diberikan kepada program-
Pada tingkat nasional dan daerah,
program yang menguntungkan anak-
peranan NGOs dalam program yang
anak dari negara-negara yang kurang
menguntungkan bagi anak-anak, telah
berkembang. UNICEF selalu
meningkat dengan menekankan pada

14
pelayanan untuk masyarakat memanfaatkan dana yang ada pada

didalamnya. Dalam situasi tertentu, UNICEF. Penyusunan program

NGOs dapat ditugaskan pemerintah UNICEF yang sifatnya sangat disiplin

bersangkutan untuk melaksanakan ilmu ini menghendaki kerjasama yang

sebagian program kerjasama dengan erat kaitannya dalam koordinasi antar

UNICEF. Beberapa NGOs yang aktif departemen di suatu Pemerintahan.

dalam penanganan masalah anak-anak, Dalam hal ini kerjasama yang dijalin

yaitu Amnestyn International,Anti antara Pemerintah Indonesia dan

Slavery international, Center for UNICEF guna mengatasi salah satu

Europe's Children's Righ Information permasalahan yang terjadi di Indonesia

Network (CRIN). yaitu menyangkut bidang kesehatan.

Kegiatan UNICEF dilakukan bersama


UNICEF adalah bagian dari
dengan Pemerintah Indonesia guna
suatu pola Hubungan Kerjasama yang
melaksanakan dan bertanggung jawab
mengkaitkan berbagai lembaga
atas program secara langsung ataupun
pembangunan PBB dan badan-badan
melalui organisasi-organisasi yang
pemberi bantuan bilateral dan NGOs
ditugaskan pemerintah. Dukungan
dengan memperoleh dana dari
yang sangat besar diberikan kepada
berbagai sumber dan menciptakan
program-program yang menangani
berbagai keterampilan teknis dan
masalah anak-anak di Indonesia.
operasional untuk memperkuat

keefektifan suatu program yang ikut

15
UNICEF menggunakan Pemerintah Indonesia

pengetahuan di tingkat masyarakat bekerjasama dengan UNICEF guna

untuk mengembangangkan intervensi mengatasi masalah- masalah yang

yang inovatif untuk memastikan terjadi di Indonesia serta membantu

bahwa perempuan dan anak-anak anak-anak yang menderita gizi buruk.

dapat mengakses layanan dasar seperti UNICEF bertujuan untuk membantu

air bersih, pengunjung kesehatan dan mengatasi masalah gizi buruk yang

fasilitas pendidikan, dan bahwa terjadi di Indonesia, maka dari itu

layanan yang berkualitas tinggi. Pada UNICEF pun bekerjasama dengan

saat yang sama, UNICEF menjangkau pemerintah agar tidak ada lagi masalah

langsung ke keluarga untuk membantu gizi buruk yang terjadi di Indonesia,

mereka dalam memahami apa yang khususnya di provinsi NTT. Kegiatan

harus mereka lakukan untuk UNICEF dilakukan bersama dengan

memastikan anak-anak mereka pemerintah Negara yang bersangkutan,

berkembang. UNICEF juga ingin melaksanakan dan bertanggung jawab

mereka merasakan rasa kepemilikan atas program, secara langsung ataupun

layanan ini. Program UNICEF yaitu melalui organisasi-organisasi yang

mencakup program kesehatan dan gizi, ditugaskan pemerintah. Dukungan

program air sanitasi dan lingkungan, yang sangat besar di berikan kepada

program pendidikan, program program-program yang menangani

penanggulangan HIV/AIDS, serta anak-anak di Indonesia. Indonesia

program perlindungan anak. menandatangani program kerjasama

16
senilai US$ 48 juta denganThe United sosial, termasuk menangani anak-anak

Nations Children's Fund (UNICEF). kebutuhan khusus dan meningkatkan

Program yang diprioritaskan di empat kesiagaan dalam kondisi darurat.

provinsi ini bertujuan untuk


BAB III
meningkatkan kehidupan para ibu dan
PENUTUP
anak-anak di Indonesia pada tahun
3.1 Simpulan
2010. Empat provinsi yang menjadi

prioritas adalah Nanggroe Aceh 1. Dalam hal ini, UNICEF menjadi


Darussalam, Nusa Tenggara Timur, salah satu dari beberapa Organisasi
Papua, dan Papua Barat. Wilayah Internasional di dunia yang memiliki
tersebut diidentifikasi oleh Pemerintah tujuan mulia dalam menciptakan
dan PBB sebagai daerah yang lingkungan nyaman serta layak bagi
memerlukan dukungan dalam anak-anak yang ada di seluruh dunia,
percepatan proses pembangunan. Saat UNICEF adalah kekuatan pendorong
ini Indonesia melalui kebijakan dan yang membantu membangun dunia, di
alokasi anggaran menempatkan mana hak-hak setiap anak
kelangsungan hidup dan pemenuhan terealisasikan. Sebagai organisasi yang
hak-hak anak-anak dan ibu sebagai memberikan perhatian khusus terhadap
fokus prioritas pembangunan nasional. anak-anak, UNICEF memiliki
Tujuan kerjasama tersebut untuk beberapa fungsi yaitu memberi arah
membuat kebijakan lebih baik dan serta alternatif pemecahan bagi negara-
memperkuat sistem serta layanan

17
negara yang menghadapai masalah Indonesia, maka dari itu UNICEF pun

tentang anak, memberi nasehat serta bekerjasama dengan pemerintah agar

bantuan bagi rencana dan penerapan tidak ada lagi masalah gizi buruk yang

usaha-usaha kesejahteraan anak, terjadi di Indonesia, khususnya di

mendukung latihan-latihan bagi para provinsi NTT. Kegiatan UNICEF

pekerja sosial UNICEF di seluruh dilakukan bersama dengan pemerintah

Negara, mengkoordinasi proyek- Negara yang bersangkutan,

proyek bantuan dalam skala kecil melaksanakan dan bertanggung jawab

untuk melakukan metode yang lebih atas program, secara langsung ataupun

baik, mengkoordinasi proyek-proyek melalui organisasi-organisasi yang

yang lebih luas, bekerjasama dengan ditugaskan pemerintah. Dukungan

partner Internasional untuk memberi yang sangat besar di berikan kepada

bantuan eksternal bagi negara yang program-program yang menangani

membutuhkan. anak-anak di Indonesia.

2. Pemerintah Indonesia bekerjasama 3.2 Saran

dengan UNICEF guna mengatasi


1. Dalam melaksanakan tugasnya,
masalah- masalah yang terjadi di
UNICEF harus meningkatkan
Indonesia serta membantu anak-anak
lagi kinerjanya dalam
yang menderita gizi buruk. UNICEF
menghadapi permasalahan
bertujuan untuk membantu mengatasi
dalam bidang kesehatan di
masalah gizi buruk yang terjadi di
Negara-negara berkembang

18
seperti di Indonesia serta harus DAFTAR PUSTAKA

memiliki upaya-upaya atau


Buku :
cara-cara yang lebih optimal
Sefriani, 2017, Hukum Internasional
untuk mengiplementasikan
Suatu Pengantar, Sinar Grafika,
program-programnya.
Jakarta
2. Untuk kerjasama antara Anak Agung Banyu Perwira,2005,
Pengantar Hubungan Internasional,
Pemerintah Indonesia dengan
Bandung , PT. Remaja Rosdakarya
UNICEF harus tetap
Kevin White, 2015, Pengantar
dipertahankan bahkan Sosiologi Kesehatan Dan Penyakit,
Sinar Grafika, Jakarta
ditingkatkan kerjasamanya,

karena mengingat masalah-


Internet
masalah yang terjadi di bidang Sejarah singkat UNICEF di
Indonesia, dalam
kesehatan khususnya tentang
htpp://www.unicef.org/id/overview_31
gizi buruk di dunia khususnya
08.html, diakses 08 April 2019
Indonesia sebagai Negara Memahami Faktor Penyebab gizi
buruk"
berkembang masih banyak
dalamhtpp://helpingpeopleideas.com/p
dijumpai. Selain itu,
ublichealth/epidemiologi-gizi-buruk,
pemerintah Indonesia dengan diakses 8 April 2019

UNICEF dalam kinerjanya Kegiatan UNICEF bekerja sama

harus saling bersinergi dan dengan Pemerintah Indonesia,


organisasi organisasi setempat, sektor
mendukung.
swasta, dan masyarakat untuk

19
melindungi hak-hak anak yang paling
mendasar - dengan fokus utama pada
mereka yang paling rentan. dalam
https://www.unicef.org/indonesia/id/ac
tivities.html, diaskes pada 10 April
2019

20

You might also like