Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Introduction: Cataract is a type of eye disease that occurs in the lens the immature that was around 9.1%, borderline outcome tended
of the eye. Cataract occurs not only due to the age factor, but also can to be experienced by group with immature senile cataract of
occur in children born with these conditions or congenital factors. This 23.8% while the dominant senile cataract outcome was 81.8%.
study aimed to find out visual acuity outcome after senile cataract Patients undergoing SICS procedures tended to have a poor
surgery at RSUP Sanglah Denpasar on October 2016 - June 2017 period. outcome compared to those undergoing a phacoemulsification
Method: The type of this research was descriptive cross-sectional procedure of 16.7%. Borderline outcome tended to the group
conducted at RSUP of Sanglah Denpasar using the medical records of undergoing phacoemulsification procedures, and 83.3% of the
the period of October 2016 - June 2017. The sampling technique used good outcome tended to be experienced by the group undergoing
the total sampling, with the number of samples of 32 subjects. The SICS procedures.
result of this research was processed by using a computer software. Conclusion: This research concludes that good outcome come from
Result: The postoperative patients with poor outcome tended to cataract senile mature group (81.8%) and the group that doing SICS
be experienced by the senile cataract of mature group compared to procedure (83.3%)
ABSTRAK
Latar Belakang: Katarak adalah suatu jenis penyakit mata yang yang imatur yaitu berkisar 9,1%, borderline outcome cenderung
terjadi pada lensa mata. katarak terjadi karena faktor usia, namun dialami oleh kelompok dengan katarak senilis imatur yaitu 23,8%
juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut sedangkan good outcome dominan pada katarak senilis matur yaitu
atau faktor bawaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 81,8%. Pada pasien yang menjalani prosedur SICS cendrung memiliki
hasil tajam pengelihatan pasien katarak senilis pasca operasi di RSUP poor outcome dibandingkan dengan yang menjalani prosedur
Sanglah Oktober 2016 - Juni 2017. phacoemulsification yaitu 16,7%, borderline outcome cenderung
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif crossectional yang pada kelompok yang menjalani prosedur phacoemulsification, dan
dilaksanakan di RSUP Sanglah Denpasar menggunakan catatan rekam good outcome sebesar 83,3% cendrung dialami oleh kelompok yang
medis periode Oktober 2016 – Juni 2017. Teknik pengambilan sampel menjalani prosedur SICS.
1
Program Studi Pendidikan Dokter menggunakan total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 32 subjek. Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa good outcome
Fakultas Kedokteran Universitas Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan software komputer. terbanyak pada kelompok dengan katarak senilis mature (81,8%) dan
Udayana
2
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Hasil: Pasien pasca operasi yang memiliki poor outcome cenderung kelompok yang menjalani prosedur SICS (83,3%).
Mata, Fakultas Kedokteran dialami oleh kelompok katarak senilities matur dibandingkan dengan
Universitas Udayana-RSUP
Sanglah Denpasar
Kata kunci : katarak, pasca operasi, outcome
*
Correspondence to: Cite Pasal Ini: Asmara, A.A.G.A., Budhiastra, P., Susila, N.K.N. 2019. Hasil tajam pengelihatan pasca operasi katarak senilis di RSUP Sanglah
Anak Agung Gde Arisena Asmara, Denpasar periode Oktober 2016 - Juni 2017. Intisari Sains Medis 10(2): 263-267. DOI: 10.15562/ism.v10i2.187
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana
agung_arisena@yahoo.com
PENDAHULUAN
Katarak adalah suatu jenis penyakit mata yang terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi
Diterima: 29-03-2018
terjadi pada lensa mata. Katarak merupakan keker- pada anak-anak yang lahir dengan kondisi terse-
Disetujui: 28-04-2018 uhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi but atau faktor bawaan. Katarak juga dapat terjadi
Diterbitkan: 01-08-2019 lensa, sehingga sinar yang masuk terhalang. Katarak setelah trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya.1
264 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 263-267 | doi: 10.15562/ism.v10i2.187
ORIGINAL ARTICLE
dengan phacoemulsification yaitu dengan proporsi dengan phacoemulsification yaitu dengan proporsi
16,7%, sedangkan borderline outcome cenderung 83,3%.
dialami oleh kelompok subjek yang menjalani
prosedur phacoemulsification dibandingkan
PEMBAHASAN
dengan SICS yaitu dengan proporsi 23,1%, sedang-
kan good outcome cenderung dialami oleh kelom- Hasil penelitian menemukan rerata usia pada pasien
pok yang menjalani prosedur SICS dibandingkan katarak adalah 64 tahun. Penelitian lain oleh Claudia
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 263-267 | doi: 10.15562/ism.v10i2.187 265
ORIGINAL ARTICLE
(2017) mengenai survival katarak dalam 30 tahun, operatif.9 Studi lain yang dilakukan oleh Gogate
menemukan bahwa kasus katarak pada usia (2007) mengenai perbandingan penggunaan
45-64 tahun dengan proporsi 9,07%, usia 65-69 tahun phacoemulsifikasi dengan teknik SICS di India,
dengan proporsi 9,73%, usia 70-74 tahun dengan menemukan bahwa metode Phacoemulsifikasi
proporsi 16,23%, usia 75-79 tahun dengan proporsi lebih sering digunakan dibandingkan dengan
24,19%. Temuan ini juga menemukan bahwa katarak metode SICS yaitu dengan proprosi 53%.10
memiliki kecendrungan untuk lebih sering terjadi Penelitian lain yang dilakukan oleh Venkatesh
seiiring dengan peningkatan usia.5 (2010) mengenai perbandingan teknik phacoemul-
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih banyak sification dan SICS pada katarak, terhadap
dibandingkan dengan perempuan yaitu dengan 133 subjek yang menjalani prosedur phacoemul-
proporsi 78,1%. Studi lain oleh Salomao (2009) sification dan 137 subjek yang menjalani prosedur
mengenai prevalensi dan outcome operasi katarak SICS. Visus pasca operasi <2/200 (poor outcome)
di brazil menemukan bahwa jenis kelamin perem- cenderung lebih banyak terjadi pada kelompok
puan lebih banyak mengalami katarak yaitu dengan subjek yang menjalani prosedur SICS yaitu dengan
proporsi 58%, temuan ini merupakan temuan yang proporsi 1,7%, sedangkan perbaikan visus 20/20 –
bertolak belakang dengan yang ditemukan.6 20/30 cenderung lebih banyak pada kelompok yang
Suatu ulasan mengenai epidemiologi dan faktor menjalani suatu prosedur phacoemulsification yaitu
resiko terkait dengan katrak senilis oleh Sheila dengan proporsi 45,1%. Penelitian tersebut menya-
(1995) menyatakan jenis kelamin perempuan takan tidak terdapat perbedaan yang bermakna
memiliki suatu resiko yang sedikit lebih besar pada kedua prosedur tersebut, namun pada kelom-
mengalami katarak dibandingkan dengan laki-laki, pok yang menjalani prosedur phacoemulsifica-
yang diduga oleh karena adanya peranan hormonal tion memiliki tajam UDVA (Uncorrected distance
yang berhenti pada fase menopause yang menye- visual acuity) yang sedikit lebih baik dibandingkan
babkan terjadinya fenomena tersebut.7 dengan kelompok yang menjalani prosedur SICS.11
Berdasarkan stadium katarak, sampel penelitian
yang mengalami katarak senilis imatur lebih banyak SIMPULAN
dibandingkan dengan sampel yang mengalami
katarak senilis matur yaitu dengan proporsi 65.6%. Poor outcome cenderung dialami oleh kelompok
Penelitian yang dilakukan oleh Hussain dkk (2005) dengan katarak senilis matur dibandingkan
mengenai prevalensi katarak pada daerah pinggi- dengan katarak senilis imatur yaitu dengan
ran Indonesia, studi ini menemukan tingkat keker- proporsi 9,1%, borderline outcome cenderung
uhan katarak yang semakin tinggi seiring dengan dialami oleh kelompok dengan katarak senilis
peningkatan usia. Pada penelitian ini usia yang imatur dibandingkan dengan katarak senilis matur
lebih banyak adalah kelompok usia 45-64 tahun, yaitu dengan proporsi 23,8%, dan good outcome
sehingga kemungkinan hal ini yang mendasari cenderung dialami oleh kelompok dengan katarak
suatu keadaan adanya katarak senilis imatur yang senilis matur dibandingkan dengan katarak senilis
lebih banyak dibandingkan dengan katarak senilis imatur yaitu dengan proporsi 81,8%. Poor outcome
matur.8 cenderung dialami oleh kelompok subjek yang
Berdasarkan jenis operasi yang dilalui sampel, menjalani prosedur SICS dibandingkan dengan
metode phacoemulsification lebih banyak digu- phacoemulsification yaitu dengan proporsi
nakan dibandingkan dengan metode SICS yaitu 16,7%, borderline outcome cenderung dialami
dengan proporsi 81,3%. Phacoemulsification oleh kelompok subjek yang menjalani prosedur
merupakan suatu prosedur pilihan dalam operasi phacoemulsification dibandingkan dengan
katarak. Teknik ini melalui suatu prosedur pembu- SICS yaitu dengan proporsi 23,1%, dan good
kaan terhadap bagian anterior dari kapsula lensa, outcome cenderung dialami oleh kelompok yang
kemudian lensa di lakukan emulsifikasi menggu- menjalani prosedur SICS dibandingkan dengan
nakan gelombang ultrasonic dan kemudian dilaku- phacoemulsification yaitu dengan proporsi 83,3%.
kan aspirasi melalui insisi yang telah dilakukan.
Dibandingkan dengan suatu ekstraksi katarak DAFTAR PUSTAKA
ekstrakapsular, teknik ini memungkinkan adanya
1. American Academy of Ophthalmology Staff. Lens
insisi yang lebih kecil sehingga menyebabkan and Cataract. American Academy of Ophthalmology.
proses rehabilitasi yang lebih baik. Selain itu teknik 2012;11(1):3-231
ini menurunkan adanya komplikasi bedah seperti 2. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Staff. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Pusat
keadaan bilik mata depan yang dangkal pada saat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014.
intra operatif, prolapse iris, dan astigmatisme post 2-12
266 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 263-267 | doi: 10.15562/ism.v10i2.187
ORIGINAL ARTICLE
3. Abraham A. Age Related or Senile Cataract: Pathology, 9. Liu YC. 2017. Seminar Cataracts. The Lancet Journals.
Mechanism and Management. Austin Journal of Clinical 2005;390: 600-612
Ophthalmology. 2016. 1-8 10. Gogate P. Why Do Phacoemulsification? Manual Small-
4. Ahmad K. Gendered Disparities in Quality of Cataract Incision Cataract Surgery Is Almost as Effective, but
Surgery in a Marginalised Population in Pakistan: The Less Expensive. American Academy of Ophthalmology.
Karachi Marine Fishing Communities Eye and General 2007;114:965-968.
Health Survey. Plos One. 2015:1-12 11. Venkatesh R. Phacoemulsification versus manual small-in-
5. ClaudiaG, JonuscheitS. Effectof individual-leveland cision cataract surgery for white cataract. J Catarct refact
socioeconomicfactors on long-term survival after cata- Surg. 2010;36: 1849-1854.
ract surgery over a 30-year period. J Catarct Refact Surg. 12. Supradnya A, Jayanegara IGN, Sugiana IGNM,
2017;43(2):537-542 Widiana IGR. Phacoemulsification and sutureless
6. Salomo SR. Prevalence and Outcomes of Cataract Surgery large-insicion manual cataract extraction change corneal
in Brazil: The São Paulo Eye Study. Am J Opthmol. sensibility. Bali Medical Journal. 2013;2(3):108-112.
2009;148:199-206.
7. Sheila KW, Valmadrid CT. Public Health And The Eye.
Survey of Ophthalmology. 1995;39:323-334.
8. Husain R. Prevalence of Cataract in Rural
Indonesia. American Academy of Ophthalmology.
2005;112:1255-1262. This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 263-267 | doi: 10.15562/ism.v10i2.187 267