Professional Documents
Culture Documents
Integrasi Antar Sistem Informasi Yang Heterogen Menggunakan Metode Web Service Soap Muhamad Fatkhur Rohim
Integrasi Antar Sistem Informasi Yang Heterogen Menggunakan Metode Web Service Soap Muhamad Fatkhur Rohim
2
tanpa melakukan perubahan terhadap berisi tiga entitas dan tiga operasi. Seperti
aplikasi-aplikasi dan struktur datanya, yang terlihat pada gambar di bawah ini [1].
mana hal ini merupakan efektifitas dalam hal
pembiayaan [5].
2.2 Sistem Homogen dan Heterogen
Sistem homogen artinya sistem database
terdistribusi yang menghubungkan DBMS
yang bertipe sama, kompatibel, struktur dan
deskripsi datanya sama. Sedangkan yang
menghubungkan DBMS yang tidak
kompatibel adalah sistem yang heterogen.
Gambar 1: Model Arsitektur SOA
Sedangkan sistem heterogen membutuhkan
standar yang dapat menginterkoneksi 2.6 SOAP
database dari pembuat yang berbeda. [10] Simple Object Access Protocol (SOAP)
adalah protokol untuk saling bertukar pesan
2.3 Web Service
dalam format XML antar komputer di dalam
Web service adalah sekumpulan
jaringan, biasanya menggunakan
fungsionalitas operasi yang dapat diakses
HTTP/HTTPS. Dalam penelitian ini
dalam sebuah jaringan melalui pesan XML
menggunakan SOAP sebagai protokol
yang telah distandarkan. W3C
pengiriman pesannya. Dalam menjalankan
mendefinisikan web service sebagai sebuah
tugasnya, SOAP menggunakan struktur
sistem perangkat lunak yang dirancang untuk
XML tertentu dalam mengirimkan paket
mendukung inter-operability mesin ke mesin
request kepada web service. Penerimaan
di sebuah jaringan. Web service merupakan
respon dari web service pun memiliki
komponen perangkat lunak loosely coupled,
strukturnya sendiri [1].
dapat digunakan ulang, kemudian
didistribusikan, dan dapat diakses dengan
3. Analisis dan Perancangan
menggunakan protokol internet yang telah
distandarkan. Web service biasanya 3.1 Analisis Sistem Integrasi
digunakan untuk eliminir pada suatu sistem Analisis dari sistem integrasi dari
karena ada perbedaan platform yang beberapa sub sistem yang heterogen adalah
digunakan agar masing-masing sistem saling sebagai berikut:
integrasi [2]. a. Integrasi antara Sistem Kependudukan
2.4 XML dengan Sistem Puskesmas.
Extensible Markup Language (XML) b. Integrasi antara Sistem Kependudukan
merupakan bahasa markup, yang dan Sistem Rumah Sakit.
menggunakan tag sebagai tanda, kategori, c. Integrasi antara Sistem Puskesmas
dan mengorganisasi informasi secara dengan Sistem Dinas Kesehatan.
spesifik. Markup mendeskripsikan dokumen d. Integrasi antara Sistem Rumah Sakit
atau struktur data dan organisasi. Content, dengan Sistem Dinas Kesehatan.
seperti teks, gambar, dan data merupakan 3.2 Identifikasi Masalah
dari kode yang mengandung banyak markup Ada permasalahan yang timbul dari
tag. XML tidak terbatas pada kumpulan interaksi antar sistem tadi yaitu sebagai
markup tertentu. Fleksibilitas XML berikut:
membawa pada tersebar luasnya pemakaian a. Masalah integrasi antara sistem Dinas
pertukaran data pada banyak form [12]. Kependudukan dan sistem Puskesmas
2.5 SOA dalam menggunakan data
The Service Oriented Architecture (SOA) kependudukan yang akan digunakan
memberikan model teori untuk semua web menjadi data pasien di Puskesmas. Ada
service. SOA memiliki model yang simpel,
3
beberapa masalah yang timbul yaitu untuk melakukan query langsung
sebagai berikut: ke database sistem Puskesmas.
1. Untuk mengambil data penduduk 2. Untuk melakukan integrasi dan
tidak mungkin melakukan query sinkronisasi data laporan dan data
langsung ke database sistem penderita penyakit yang akan
Kependudukan karena alasan disimpan di data center sistem
privasi. Dinas Kesehatan ada perbedaan
2. Perbedaan nama tabel. Nama tabel arsitektur sistem, struktur atribut
pada sistem Kependudukan adalah tabel dan penamaan tabel. Berikut
tabel_penduduk, sedangkan tabel adalah gambar skema integrasi
pasien yang ada pada sistem dan sinkronisasi serta perbedaan
Puskesmas adalah t_pasien. arsitektur, penamaan tabel, serta
3. Perbedaan struktur atribut tabel struktur atribut tabel dari database
antara tabel_penduduk dengan sistem Puskesmas dengan sistem
t_pasien pada sistem Puskesmas. Dinas Kesehatan.
b. Masalah integrasi antara sistem Rumah d. Masalah integrasi dan sinkronisasi
sakit dengan sistem Kependudukan antar sistem Rumah sakit dengan
dalam menggunakan data penduduk sistem Dinas Kesehatan adalah
yang akan digunakan untuk membuat sebagai berikut :
data pasien di sistem Rumah sakit, ada 1. Untuk mengambil data – data
beberapa masalah yaitu sebagai laporan tidak memungkinkan
berikut: untuk melakukan query langsung
1. Untuk mengambil data penduduk ke database sistem Puskesmas.
tidak mungkin sistem Rumah sakit 2. Ada perbedaan jenis Database
langsung melakukan query ke Management System (DBMS),
sistem Kependudukan, karena pada sistem Rumah sakit
alasan privasi data. menggunakan DMBS
2. Perbedaan jenis Database PostgreeSQL sedangkan pada
Management System (DBMS), sistem Dinas Kesehatan
pada sistem Kependudukan menggunakan DBMS Mysql.
DBMS yang digunakan adalah 3. Ada perbedaan pada arsitektur
MySQL sedangkan sistem Rumah sistem, penamaan tabel yang
sakit menggunakan DBMS berbeda, serta struktur tabel yang
PostgreSQL. berbeda.
3. Perbedaan nama tabel, nama tabel e. Masalah integrasi antar Sistem Dinas
pada sistem Kependudukan yaitu Kesehatan untuk memerikan data
tabel_penduduk, sedangkan nama ICD penyakit yang telah distandarkan
tabel pada sistem Rumah sakit adalah sebagai berikut:
adalah tabel_pasien. 1. Untuk mengambil data – data
4. Perbedaan struktur atribut tabel laporan tidak memungkinkan
antara tabel_penduduk dan untuk melakukan query langsung
tabel_pasien. Berikut adalah ke database sistem Dinas
struktur atribut tabel penduduk Kesehatan.
pada sistem Kependudukan. 2. Adanya perbedaan penggunaan
c. Masalah integrasi dan sinkronisasi Database Management System
laporan dari Puskesmas ke Dinas dari sistem yang akan mengambil
Kesehatan. Ada beberapa masalah data.
yaitu sebagai berikut: 3. Perbedaan penamaan tabel, serta
1. Untuk mengambil data – data struktur atribut tabel yang
laporan tidak memungkinkan berbeda.
4
3.3 Usulan Pemecahan Masalah 1. getLaporanW1RS
Ada beberapa usulan untuk memberikan 2. getLaporanW2RS
solusi dari permasalahan di atas, diantara 3. getLaporanLB1RS
yaitu sebagai berikut: 4. LaporanPenderitaPenyakitW1
5. LaporanPenderitaPenyakitW2
a. Integrasi data penduduk antara sistem 6. LaporanPenderitaPenyakitLB1
Kependudukan dengan Sistem d. Integrasi data ICD penyakit antara
Puskesmas dan Sistem Rumah Sakit sistem Puskesmas dan sistem Rumah
dibuat service untuk membagi data Sakit dengan sistem Dinas Kesehatan
penduduk ke sistem lain dibuat service untuk membagi data
menggunakan web service SOAP ICD penyakit ke sistem lain
dengan komunikasi data menggunakan web service SOAP
menggunakan XML. Berikut adalah dengan komunikasi data
web service yang diberikan oleh menggunakan XML. Berikut adalah
sistem Kependudukan. web service yang diberikan oleh
1. getPenduduk sistem Dinas Kesehatan.
b. Integrasi dan sinkronisasi antara 1. getDataICD
sistem Puskesmas dengan sistem 3.4 Rancangan Integrasi
Dinas Kesehatan dalam proses
monitoring data laporan
menggunakan service data laporan
dan service data penderita
menggunakan web service SOAP
dengan komunikasi data XML.
Berikut adalah web service sistem
Puskesmas untuk melihat data
laporan penyakit dan laporan
penderita penyakit.
1. getLaporanW1
2. getLaporanW2
3. getLaporanLB1
4. getPenderitaW1
5. getPenderitaW2
6. getPenderitaLB1
c. Integrasi dan sinkronisasi antara
sistem Rumah sakit dengan sistem
Dinas Kesehatan dalam proses
monitoring data laporan penyakit dan
laporan penderita penyakit
menggunakan service menggunakan Gambar 2: Desain Interaksi Web Service
web service SOAP dengan antar Sistem
komunikasi data XML. Berikut Penjelasan dari desain interaksi web
adalah web service sistem Rumah service antar sistem yaitu sebagai berikut:
sakit untuk memerikan data laporan a. Sistem Informasi Dinas Kependudukan
penyakit dan laporan penderita
penyakit.
5
Web Service Server Web Service Client
Database
Database Postgre
Mysql
tabel_penduduk tabel_pasien
db_rumahsakit
Sis_kependudukan
XML SOAP Request
XML SOAP Response INTERNET
Web Service
Web Server
ServiceDinasKependuduk
Sistem Rumah sakit
Web Server an
Sistem Kependudukan
t_stat_penyakit
Database laporan_penyakit
Mysql Database
Mysql
puskesmas_a
db_dinkes
t_pasien
laporan_penderita
tabel_survilence
Database laporan_penyakit
Postgre Database
Mysql
db_rumahsakit
db_dinkes
tabel_pasien
laporan_penderita
6
Web Service Server Web Service Client
Database Database
Mysql Mysql
Icd_penyakit
db_dinkes
t_penyakit puskesmas_a
Database Database
Mysql Postgre
Icd_penyakit
db_dinkes
tabel_icd_penyakit db_rumahsakit
Gambar 7: Arsitektur Integrasi Sistem Dinas Kesehatan dengan Sistem Rumah sakit
3 10
$jmllappuskesmas=count($result if($jmllappuskesmas==0 &&
); $jmllapdb==0){
}
11
4
$hasil='nodata';
else{ }
$jmllappuskesmas=0;
12
5 elseif ($jmllappuskesmas>0 &&
$jmllapdb==0) {
} //end if
13
6
$hasil='nosinkron';
}
14
8
elseif ($jmllappuskesmas>0 && } //end foreach
$jmllapdb>0 &&
$jmllappuskesmas==$jmllapdb) { 21
16 22
$pre=$kon->prepare("SELECT $hasil="nosinkron2";
jumlah_penyakit }
FROM
laporan_penyakit 23
WHERE
kode_icd=:kdicd return $hasil;
AND
tanggal_laporan=:tgl
AND b. Flow Chart Proses Sinkronasi
kode_instansi=:kdinstansi");
$pre- 1
>bindParam(":kdicd",$value['ko
depenyakit']); Y
2
N
$pre-
>bindParam(":tgl",$tanggal); 3 4
$pre-
>bindParam(":kdinstansi",$kdin 5
stansi); N
Y
$pre->execute(); 6
$res=$pre->fetchAll();
7 8
foreach ($res as $nil) {
$jmlpenyakitdb=$nil['jumlah_pe
9
nyakit'];
}
N N N
10 12 14 21
Y Y
17 Y Y
11
13 15 22
if($value['jmlpenyakit']!=$jml
penyakitdb){ 16
Y
17 18
18 N
19
$hasil="nosinkron2";
break; 20
} 23
19
else{
Gambar 12 Flow Chart Proses Sinkronasi
$hasil='sinkron';
}
20
9
d. Flow Graph Proses Sinkronisasi 4. Hasil Penelitian