You are on page 1of 13

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

STUDI DESKRIPTIF ORANG DENGAN OBSESIVE COMPULSIVE DISORDER


DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA

Rahmawati1, Bangun Yoga Wibowo1, Wika Hardika Legiani2


1
Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2
Prodi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
E-mail: rzrahmawati@untirtaac.id

Abstract

This study aims to understand individuals with Obsessive-compulsive disorder (OCD) and their influence
on interpersonal relationships with their partners. Obsessive-compulsive disorder (OCD) is a disorder
experienced by many people, which is one of the disorders that can arise due to difficulties. Research is
useful in helping further problems in the next process. The method used is qualitative research which
consists of descriptive phenomenology. The population has taken the characteristics of OCD respondents
and family members of respondents. While sampling 2 respondents and sampling was purposive sampling.
Data collection techniques by observing and interviewing using the Yale-Brown Obsessive Compulsive
Scale or Y-BOCS checklist (studying OCD conditions) and Sack Sentence Completion Test (SSCT). From
the results of the study found an explanation of compulsion obsession and several complaints related to
OCD. The OCD habit description according to the BOSC checklist in assessing aspects: (1)Aggressive
Obsessions ; (2)Contamination Obsessions; (3)Sexual Obsesions: (4) Hoarding/ Saving obsesions:
(5)Religious Obsessions; (6)Obsession With Need For Symmetry Or Exactness; (7)Miscellaneous
Obsessions; (8)Somatic obsession; (9)Cleaning/Washing Compulsions; (10)Checking Compulsions;
(11)Repeating Compulsions; (12)Counting Compulsions; (13)Ordering/ Arranging Compulsions;
(14)Hoarding/ Collecting Compulsions; (15)Miscellaneous Compulsions. There are problems with
interpersonal relationships with partners, there are some responses that do not pose a problem for the
couple and there are several complaints regarding the problem of interpersonal relationships with
partners. OCD appears just as respondents force other people to do the same behavior that they think is
right.

Keywords: Obsessive compulsive disorder (OCD), Interpersonal Relationships

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memahami individu dengan Obsessive compulsive disorder (OCD) dan
pengaruhnya pada hubungan interpersonal dengan pasangannya. Obsessive compulsive disorder (OCD)
adalah termasuk gangguan kecemasan yang dialami banyak orang, yang merupakan salah satu
gangguan kepribadian yang dapat muncul karena distress. Penelitian bermanfaat dalam membantu
penyelesaian masalah pada proses berikutnya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif
berbentuk deskriptif phenomenologi. Populasi yang diambil dengan karakteristik responden OCD
dan anggota keluarga responden. Adapun samplenya berjumlah 2 orang responden dan
keluarganya secara purposive sampling. Teknik pengambilan data secara observasi dan wawancara
dengan menggunakan ceklist Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale atau Y-BOCS (mengetahui
kondisi OCD) dan Sack Sentence Completion Test (SSCT). Dari hasil penelitian ditemukan
gambaran perilaku obsesi compulsi dan beberapa keluhan berkaitan dengan OCD. Gambaran
perilaku OCD sesuai ceklist-BOSC terdapat gambaran pada aspek : (1) Obsesi Agresif; (2) Obsesi
Kontaminasi; (3) Obsesi Seksual: (4) Obsesi Menyimpan / Menyimpan: (5) Obsesi Keagamaan; (6) Obsesi
dengan Kebutuhan Untuk Simetri Atau Ketepatan; (7) Obsesi lain-lain; (8)Obsesi somatik; (9) Kompulsi
Pembersihan / Pencucian; (10) Kompulsi Memeriksa; (11) Kompulsi Berulang; (12) kompulsi Hitungan;
(13)Kompulsi Memesan / Mengatur; (14)Kompulsi Penimbunan / Pengumpulan; (15)Kompulsi Lain-Lain.
Adapun permasalah terkait hubungan interpersonal subjek dengan pasangan, ada beberapa keluhan
yang tidak menimbulkan masalah bagi pasangan dan ada beberap keluhan yang menimbulkan
permasalahan hubungan interpersonal dengan pasangan. Perilaku yang dianggap menimbulkan
masalah bagi pasangan saat perilaku OCD muncul seperti responden memaksakan orang lain
melakukan perbuatan yang sama yang dianggapnya benar.
Kata Kunci: Obsesive compulsive disorder (OCD), hubungan interpersonal

PENDAHULUAN Kemunculan gangguan kepribadian tersebut


Dewasa ini banyak orang-orang yang berawal dari distress. Salah satu gangguan
mengalami gangguan kepribadian tidak merasa kepribadian yang dapat muncul karena distress
cemas dengan perilaku maladaptifnya. tersebut adalah obsesif kompulsif, kepribadian

694
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

obsesif kompulsif adalah adanya preokupasi dengan pemaparan terhadap situasi atau objek
(keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan yang spesifik, seringkali disertai dengan
serta kontrol mental dan interpersonal. Karyawan penghindaran stimulus tersebut; (f) Fobia sosial :
lebih rentan untuk terkena gangguan kepribadian kecemasan yang secara klinis signifikan,
obsesif kompulsif mungkin dikarenakan tekanan berhubungan dengan pemaparan terhadap situasi
yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari sosial atau situasi performa (harus melakukan
atau dalam pekerjaan. sesuatu), seringkali disertai penghindaran
Obsessive-compulsive disorder (OCD) terhadap situasi tersebut; (g) Gagguan obsesi-
adalah termasuk gangguan kecemasan yang kompulsi : obsesi dan atau kompulsi yang
dialami banyak orang sesuai pendapat Fyer, berulang; (h) Gangguan stress pasca trauma :
Lisitz, Mannuzza, Aronowitz (2005) bahwa OCD pengalaman mengalami kembali suatu peristiwa
adalah ganguan yang menahun yang terjadi 1-3 % yang sangat traumatis disertai dengan
dari populasi. Setengah dari para pasien sukar meningkatnya keterangsangan dan penghindaran
untuk disembuhkan dan kebanyakan menderita stimuli yang diasosiasikan dengan peristiwa
berbagai kesulitan yang terus menerus. tersebut; (i) Gangguan stress akut : ciri-ciri yang
Gangguan Kecemasan serupa dengan gangguan stress pascatrauma
Gangguan kecemasan menurut Nevid, Rathus, tetapi terbatas pada hari-hari atau minggu-
dan Greene (2005) adalah suatu keadaan minggu sesudah pemaparan terhadap trauma.
aprehensi atau keadaan khawatir yang Obsesive Compulsive Disorder
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan Suatu obsesi (obsession) adalah pikiran, ide, atau
segera terjadi. Dari hal tersebut terdapat beberap dorongan yang intrusif dan berulang yang
tipe-tipe kecemasan berdasarkan ciri-ciri sepertinya berada diluar kemampuan seseorang
diagnostik dari gangguan-gangguan kecemasan untuk mengendalikan. Obsesi dapat menjadi
yang dikode pada aksis I dalam DSM-IV adaptasi sangat kuat dan persisten sehingga mengganggu
dari DSM-IV-TR (APA 2000; Nevid, et al, 2005) kehidupan sehari-hari dan menimbulkan distress
adalah sebagai berikut : (a) Agorafobia: serta kecemasan yang signifikan. Termasuk
ketakutan dan penghindaran terhadap tempat atau didalamnya adalah keragu-raguan, impuls-
situasi dimana akan sulit untuk memalukan bila impuls, dan citra (gambaran) mental. Sedangkan
harus melarikan diri, atau diman bantuan tidak kompulsi (compulsion) adalah tingkah laku yang
mungkin ditemukan bila terjadi serangan panik repetitif (seperti mencuci tangan dan memeriksa
atau simtom seperti panik; (b) Gagguan panik kunci pintu atau gembok) atau tindakan mental
tanpa agorafobia : timbulnya serangan-serangan repetitif (seperti berdoa, mengulang kata-kata
panik yang tidak terduga dan berulang, dan tertentu atau menghitung) yang dirasakan oleh
adanya keprihatinan yang persisten tentang hal seseorang sebagai suatu keharusan atau
tersebut, tetapi tanpa disertai dengan agorafobia; doronganyang harus dilakukan. Kompulsi sering
(c) Gangguan panik dengan agorafobia : muncul sebagai jawaban akan pikiran obsesif dan
timbulnya serangan-serangan panik yang tidak muncul cukup sering dan kuat sehingga
terduga dan berulang dan adanya keprihatinan mengganggu kehidupan sehari-hari atau
yang persisten tentang hal tersebut, disertai menyebabkan distress yang signifikan (APA,
adanya agorafobia; (d) Gangguan kecemasan 2000; dalam Nevid, J.S. et al 2005).
menyeluruh : tingkat kecemasan dan Obsesi (pengulangan pikiran) dapat
kekhawatiran yang berlebihan serta persisten mempengaruhi menjadi compulsi (perilaku
yang tidak terkait dengan suatu objek, situasi dan berulang)seperti adanya tekanan stress,
aktivitas tertentu; (e) Fobia spesifik : kecemasan bayangan, atau dorongan obsesif yang kuat
yang secara klinis signifikan, berhubungan selama gejala nampak. Besarnya obsesi dapat

695
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

menjadi karakter yang menetap, yang dibentuk (Childers et al. 1998; Berthier et al, 2001;
dari pengalaman diri individu, pengaruh sosial Cavallaro et al, 2002; dalam Fyer et al, 2005).
budaya, dan pengalaman kegagalan hidup masa OCD dapat disebabkan karena simptom
lalu. OCD adalah gangguan kecemasan yang neurogical. Suatu pendekatan memperkirakan
lebih memperhatikan pikiran berulang-ulang dan bahwa OCD mempunyai faktor genetic.
atau perilaku berulang-ulang dengan Beberapa studi menemukan indeks terbaaik
menghabiskan banyak waktu ( > 1 jam per hari) untuk obssi dan kompulsif pada monoamine
dan / atau menyebabkan distress atau distress or twins daripada dizygotic twins. Kromosom 9
kecacatan fungsional (DSM-IV-TR;APA, 2000; berisikan suatu daerah yang berhubungan dengan
dalam Clark, David A., Beck, Aaron T. 2010). OCD. Tidak semua kasus dari OCD mempunyai
Dari pengertian OCD terdapat sebuah faktor genetik, gangguan kadang-kadang muncul
kekuatan hubungan antara dua phenomena, setelah ada kerusakan otak yang disebabkan
secara normal pikiran berulang-ulang beberapa hal seperti trauma kelahiran.
berhubungan signifikan dengan peningkatan dari Encephalitis, dan trauma kepala. Beberapa
kecemasan, distress, atau kebersalahan, pertimbangan gejala OCD berkaitan dengan
mengikuti perilaku berulang-ulang dirancang rusaknya atau disfungsi dari basal gangla,
untuk mengurangi atau mengahapuskan cingulated gyrus, dan prefrontal cortex (Nevid, et
kecemasan atau ketidaknyamanan yang al 2005).
disebabkan pikiran berulang-ulang (D. A. Clark, Infeksi penyakit terkadang dapat berakibat
2004; dalam Clark, David A., Beck, Aaron T. ada basal ganglia dan produksi dari gejala OCD.
2010). Kasus pada 25 tahun laki-laki yang tidak diobati
Adapun prevalensi kejadian berdasar hasil sakit tenggorokannya (dia hidup pada kelompok
penelitian lebih dari 1000 pasien (1992-1998) religius yang melarang antibiotic) berkembang
melaporkan bahwa kecemasan karena menjadi penyakit autoimun yang memproduksi
kontaminasi 50% dan kemungkinan gangguan obsesi dan kompulsif. Peneliti menemukan
patologis 42% yang paling umum obsesi, ketidak antibody untuk tipe bagian dari streptococcus
simetrisan 32%, penyerangan 31%, jenis kelamin bacterium pada darahnya dan MRIs scans
24% dan agama 10% merupakan kemungkinan mengindikasikan adanya abnormalITs pada basal
yang paling kecil. Meskipun kriteria diagnostic ganglia. Penelitian MRI dari 34 anak dengan
dari OCD dapat ditemui dengan kemunculan dari streptococcus berhubungan tics atau OCD.
pikiran berulang ulang atau perilaku berulang- Penemuan tentang peningkatan ukuran basal
ulang, mayoritas besar dari individu dengan OCD ganglia yang membeRKn atribusi peradangan
(75–91%) memiliki kedua-duanya dari pikiran autoimun pada daerah ini (Nevid, et al, 2005).
berulang-ulang dan perilaku berulang-ulang Terdapat gejala obsesi saat berhubungan
(Akhtar et al., 1975; Foa & Kozak, 1995; dalam sekresi tubuh, kotor, kuman, dan lainnya
Clark, David A., Beck, Aaron T. 2010). Gagguan inidividu akan ada pikiran takut pada sesuatu
ini dialami 2% sampai 3% masyarakat umum yang buruk mungkin terjadi dan butuh sesuatu
pada suatu saat dalam hidup mereka (APA, 2000; untuk menghilangkannya atau melengkapinya.
Taylor, 1995; dalam Nevid, et al, 2005). Adapun kompulsif merupakan salah satu atau
OCD merupakan ganguan yang menahun kesemua dari kategori perhitungan, mengecekan,
yang terjadi 1-3 % dari populasi (Weissman et al, membersihkan, dan menghindar . Contoh
1994; dalam Fyer et al, 2005). Setengah dari para menghitung ulang tentang mengunci pintu,
pasien sukar untuk disembuhkan dan kebanyakan mencuci tangan sebanyak mungkin dalam sehari
menderita berbagai kesulitan yang terus menerus. meskipun tangan mereka bersih. Lainnya sangat
OCD dapat terjadi karena simptom neurogical cermat pada kebersihan rumah, cucian,

696
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pengeringan, lipatan pakaian mereka. Beberapa Hubungan interpersonal adalah hubungan


menjadi takut untuk meninggalkan rumah karena antara dua orang atau lebih yang dapat berkisar
takut terkontaminasi dan menolak untuk dalam durasi dari singkat untuk bertahan.
bersentuhan pada anggota lainnya pada kelaurga Hubungan ini mungkin didasarkan pada
mereka. Jika tanpa sengaja terkontaminasi kesimpulan, cinta, solidaritas, interaksi bisnis
mereka biasanya melakukan ritual pembersihan biasa, atau beberapa jenis lain dari komitmen
sebanyak mungkin (Nevid, et al, 2005). sosial. Hubungan ini juga terbentuk dalam
Prevalensi kejadian OCD adalah 1-2%. konteks pengaruh sosial, budaya dan lainnya.
WanIT lebih sering terjadi daripada pria. OCD Konteksnya dapat bervariasi mulai dari hubungan
sebagian besar mulai muncul pada usia dewasa keluarga atau kekerabatan, persahabatan,
muda. Orang dengan gejala gangguan ini tidak perkawinan, hubungan dengan rekan, kerja, klub,
tertarik menikah, karena obsesi ketakutan pada lingkungan, dan tempat-tempat ibadah. Pada
hal yang kotor dan terkontaminasi karena malu prosesnya bisa jadi mereka diatur oleh hukum,
berhubungan dengan ritual ketika mereka dipaksa adat, atau kesepakatan bersama, dan merupakan
untuk tampil, disebabkan penghindaran kontak dasar dari kelompok-kelompok sosial dan
sosial. Beberapa peneliti percaya bahwa perilaku masyarakat secara keseluruhan.
kompulsif terlihat pada OCD yang merupakan Sebuah hubungan biasanya dipandang
tipe perilaku-contoh merawat, memberishkan sebagai hubungan antara individu, seperti
dan perhatian pada hal-hal yang berbahaya- yang hubungan romantis atau intim, atau hubungan
keluarnya dari secara mekanisme control yang orangtua-anak. Individu juga dapat memiliki
normal melalui disfungsi otak. Perilaku yang hubungan dengan kelompok-kelompok
terlihat dari OCD merupakan patologis sederhana masyarakat, seperti hubungan antara seorang
sebagai contoh perilaku natural yang cenderung pendeta dan jemaatnya, paman dan keluarga, atau
untuk membangun dan rutinitas praktik sosial. walikota dan kota. Akhirnya, kelompok atau
Contohnya orang menunjukkan budaya untuk bahkan negara mungkin memiliki hubungan satu
tanda peralihan atau mengubah status sosial, sama lain, meskipun ini adalah domain yang lebih
untuk diagnose atau pengobatan penyakit, untuk luas daripada yang tercakup dalam topik
pemulihan berhubungan dengan dewa, atau hubungan interpersonal.
menjamin keberhasilan menanam (Nevid, et al, Hubungan interpersonal biasanya
2005). melibatkan beberapa tingkat saling
Banyak penelitian tentang OCD yang ketergantungan. Orang-orang dalam suatu
memberi pengetahuan dan pemahaman akan hubungan cenderung mempengaruhi satu sama
individu yang mengalami OCD. Kebanyakan dari lain, berbagi pikiran dan perasaan mereka, dan
penelitian tersebut meneliti akibat atau hubungan terlibat dalam kegiatan bersama. Karena saling
diantara kelompok tritmen dan variabel yang ketergantungan ini, hal yang paling bahwa
berbeda seperti umur, tipe, macam-macam OCD, perubahan atau dampak salah satu anggota
tingkat depresi, dan tipe dari pengukuran hasil hubungan akan memiliki beberapa tingkat
tritmen. Sedikit sekali penelitian OCD yang dampak pada anggota lain.
berhubungan dengan psikologis sosial untuk Studi tentang hubungan interpersonal
mengetahui kehidupan sehari-hari dari melibatkan beberapa cabang ilmu-ilmu sosial,
penderitanya. Padalah jika kita kaitkan bahwa termasuk disiplin ilmu seperti sosiologi,
subjek yang mengalami tidak merasa cemas akan psikologi, antropologi, dan pekerjaan sosial.
perilaku maladaptifnya, bisa jadi ada permasalah Penelitian ilmiah tentang hubungan berkembang
yang terjadi didalam hubungan interpersonal. selama 1990-an dan datang untuk disebut sebagai
Hubungan Interpersonal 'ilmu hubungan', yang membedakan dirinya dari

697
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

bukti yang bersifat anekdot atau pseudo-ahli Saling percaya adalah penting untuk
dengan mendasarkan kesimpulan pada data dan mempertahankan hubungan.
analisis obyektif. Hubungan interpersonal juga d. Deterioration/ Penurunan
subjek dalam sosiologi matematika. Tidak semua hubungan memburuk, tetapi
Hubungan interpersonal adalah sistem mereka yang cenderung menunjukkan tanda-
dinamis yang berubah terus menerus selama tanda masalah. Kebosanan, kebencian, dan
keberadaan mereka. Seperti organisme hidup, ketidakpuasan dapat terjadi, dan individu
hubungan memiliki awal, umur, dan akhir. dapat berkomunikasi lebih sedikit dan
Mereka cenderung untuk tumbuh dan menghindari pengungkapan diri. Kehilangan
meningkatkan secara bertahap, sebagai orang- kepercayaan dan pengkhianatan dapat terjadi
orang saling mengenal satu sama lain dan sebagai spiral terus, akhirnya mengakhiri
menjadi lebih dekat secara emosional, atau hubungan. (Bergantian, para peserta dapat
mereka secara bertahap memburuk seperti orang menemukan beberapa cara untuk
menjauh, melanjutkan kehidupan mereka dan menyelesaikan masalah dan membangun
membentuk hubungan baru dengan orang lain. kembali kepercayaan.)
Salah satu model yang paling berpengaruh dalam e. Termination / Penghentian
perkembangan hubungan diusulkan oleh psikolog Tahap akhir menandai akhir dari hubungan,
George Levinger. Model ini diformulasikan baik dengan kematian dalam kasus hubungan
untuk menggambarkan heteroseksual, hubungan yang sehat, atau dengan pemisahan.
romantis dewasa, tetapi telah diterapkan untuk Persahabatan mungkin melibatkan
jenis lain dari hubungan interpersonal juga. beberapa derajat transitivitas. Dengan kata lain,
Menurut model, perkembangan alami dari seseorang dapat menjadi teman dari teman
hubungan berikut lima tahap: seorang teman yang sudah ada. Namun, jika dua
a. Acquaintance/ Perkenalan orang memiliki hubungan seksual dengan orang
Menjadi berkenalan tergantung pada yang sama, mereka dapat menjadi pesaing
hubungan sebelumnya, kedekatan fisik, ketimbang teman-teman. Dengan demikian,
kesan pertama, dan berbagai faktor lainnya. perilaku seksual dengan pasangan seksual dari
Jika dua orang mulai saling menyukai, seorang teman dapat merusak persahabatan (lihat
interaksi lanjutan dapat menyebabkan tahap segitiga cinta). Kegiatan seksual antara dua
berikutnya, tapi perkenalan dapat dilanjutkan teman cenderung mengubah hubungan tersebut,
tanpa batas. baik dengan "membawanya ke tingkat
b. Buildup/ Membangun berikutnya" atau dengan memutuskan hal itu.
Selama tahap ini, orang mulai percaya dan Karenya peneliti ingin mengetahuai
peduli satu sama lain. Kebutuhan akan bagaimana keadaan orang dengan OCD saat
keintiman, kompatibilITs dan agen filtering berinteraksi dengan lingkungan terutama saat ada
seperti latar belakang dan tujuan bersama hubungan interpersonal didalam keluarga.
akan mempengaruhi apakah atau tidak Apakah hal tersebut menimbulkan masalah dan
interaksi berlanjut. bagaimana mereka dapat menangani
c. Continuation/ Kelanjutan permasalahan yang ditimbulkan sebagai dampak
Tahap ini mengikuti komitmen bersama dari keadaan OCD salah satu pasangan atau
untuk persahabatan jangka panjang, keduanya. Pada penelitian ini penting bagi
hubungan romantis, atau pernikahan. Ini peneliti untuk meneliti lebih dalam kondisi OCD
umumnya merupakan periode, panjang relatif pada sukarelawan yang bersedia menjadi
stabil. Namun demikian, pertumbuhan dan responden dengan syarat kerahasiaan data.
perkembangan akan terjadi selama waktu ini. Pengambilan subjek berdasarkan kriteria Yale-

698
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Brown Obsessive Compulsive Scale (Y-BOCS) didapatkan dalam data; (4) Berdasarkan tema
yang digunakan sebagai alat identifikasi dan tersebut, mulai merefleksikan konstruksi data
penggalian data lebih dalam dari hasil yang yang merupakan individual struktur deskription
diberikan. berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti bertujuan memahami phenomena.
kehidupan sehari-hari pekerja dengan OCD dan Metode pengumpulan data secara : (1)
dampaknya pada hubungan interpersonal. Wawancara : wawancara dilakukan secara in-
Adapun kegunaan pelaksanaan dan hasil depth interview dengan teknik wawancara
penelitian sebagai studi phenomenology untuk terstruktur dan semi tersetruktur; (2) Observasi :
memahami individu yang mengalami OCD dan observasi dilingkungan tempat tinggal
pengaruhnya pada hubungan interpersonal responden, dimana peneliti terlibat dalam
disekelilingnya. Hal tersebut selain itu juga aktivitas keluarga responden; (3) Alat yang
bermanfaat dalam membantu dalam penyelesaian digunakan diantaranta :
proses berikutnya. a. Lembar Inform Concent (lembar pernyataan
kesediaan subjek).
METODE PENELITIAN b. ceklist Y-BOCS untuk mengetahui kriteria
Menelitian yang ambil berbentuk kualitatif OCD dan melakukan inquiry wawancara.
berbentuk deskriptif phenomenologi, dengan c. Alat recorder untuk merakam percakapan
pengambilan sample sejumlah 2 responden dan sesuai kesepakatan, alat tulis untuk
keluarganya secara purposive sampling terhadap dokumentasi pencatatan data saat
responden yang mengalami OCD dan bersedia wawancara.
terlibat dalam penelitian. Adapun karakteristik d. SSCT untuk mengetahui hubungan
populasi yang diambil adalah responden yang interpersonal dan alat tersebut digunakan
mengalami OCD dan anggota keluarga/ pasangan sebagai alat inquiry saat wawancara.
yang berinteraksi dengan responden. Sementara
kehadiran peneliti dalam observasi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara dengan responden dan keluarga pada Deskripsi Data Responden
beberapa pertemuan yang disepakati. Responden pertama bernama BT, berusia
Proses pencatatan data saat wawancara dan 29 tahun dan bekerja sebagai karyawan disalah
dokumentasi hasil observasi, dokumen pribadi, perusahaan swasta asing, selain bekerja BT
hasil ceklist Y-BOCS dan hasil Sack Sentence tercatat sebagai mahasiswa program pascasarjana
Completion Test (SSCT). Sedangkan proses di perguruan tinggi. Sedangkan responden kedua
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh bernama PN berusia 27 tahun seorang pegawai
data yang tersedia dari sumber pengamatan, swasta yang juga sedang mengambil pendidikan
wawancara, yang ditulis dalam catatan laporan, pascasarjana di perguruan tinggi (swasta dan
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, negeri).
dan lain-lain (Moleong, 2009). BT tinggal bersama istrinya bernama IT,
Metode analisis berikutnya menurut selama hampir 2 tahun. Mereka belum memilki
Moustakas (1994), yaitu : (1) Penelitian memulai keturunan. IT berusia 24 tahun, juga merupakan
dengan pemahaman deskriptif tentang pegawai swasta yang sedang mengambil program
pengalaman subjek terhadap phenomena; (2) pascasarjana diperguruan tinggi. Sedangkan
Reduction dan elimination yang dimaksud untuk responden 2 bernama PN, ia juga tinggal bersama
menghindari tema-tama yang bukan fokus istrinya bernama RK, berusia 28 tahun yang
penelitian; (3) Pengelompokkan dalam tema- bekerja diperusahan asing diluar kota. Intensitas
tema khusus/ makna-makna yang sudah pertemuan antara BT dan IT setiap hari selepas

699
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

bekerja, sementara PN dan RK tidak setiap hari Perilaku ini menurut IT baik karena BT
mereka bertemu. RK sangat sibuk, sekarang RK sangat menyayanginya.
sedang mendapat tugas kerja diluar negeri dalam Cemas akan kemungkinan lain yang
waktu yang lama. disebabkan kejadian atau kesalahan yang
Hasil Analisis Data terjadi. Misal apakah ia sudah mengunci
Data dari responden pertama pintu depan rumah, mengunci motor, anta
Dari hasil wawancara dengan responden dan mengunci pintu kamar. Hal ini tidak
pasangan dengan gued wawancara cecklist Y- menimbulkan masalah karena BT memang
BOC pada didapatkan beberapa gejala obsesive menunjukan keseriusan usahanya untuk
compulsive yang dialami subjek dan mengingat ulang apa yang sudah terjadi.
permasalahan yang dialami pasangan, antara lain Kecemasan yang lain adalah saat berada pada
sebagai berikut: ketinggian. Seperti berada pada tepi jurang,
1. Agressive Obsessions naik tangga yang tinggi saat membetulkan
BT menyampaikan kecemasan bila bagian rumah. Hal ini menimbulkan masalah
menyakiti perasan orang lain, melakukan saat BT tidak segera mengganti lampu yang
sesuatu yang memalukan, akan merugikan mati karena takut berada diketinggian saat
orang lain, hal yang mungkin terjadi karena naik tangga.
disebabkan atas kesalahan yang sudah 2. Contamination Obsessions
terjadi, dan takut akan ketinggian. Rasa Kecemasan disini antara lain merasa jijik
cemas yang mungkin membahayakan orang dengan kotoran atau sekresi dari tubuh,
lain. Contoh saat pasangannya menangis, ia kuman, barang-barang rumah tangga,
tidak akan melakukan aktifitas apapun binatang, mendapat sakit dari kontaminasi,
sebelum memastikan pada pasangan bahwa dan mendapat penyakit lain akibat
bukan dia penyebabnya. Sikap ini membuat kontaminasi. Adapun merasa jijik dengan
IT merasa bosan dan marah. Karena nantinya kotoran atau sekresi dari tubuh. BT akan
IT harus mengakui kesalahan mengartikan segera membersihkan diri setelah
sikap BT. berhubungan sexual. karena sekret yang
Contoh lain apabila BT terlambat dikeluarkan akan menyebabkan alergi pada
memberikan donatur kepada orang lain. Ini tubuhnya berupa mumps atau benjolan-
membuat IT tidak suka karena pada akhirnya benjolan kecil. Hal ini menjadi masalah saat
IT akan terlibat untuk membantu memenuhi BT juga mengharuskan IT melakukan hal
kekurangan kebutuhan mereka. yang sama sementara IT ingin istirahat.
Mengenai cemas akan melakukan sesuatu Selain itu saat menggunakan toilet umum, ia
yang memalukan. BT khawatir akan terlihat harus pastikan bahwa toilet tersebut bersih
bodoh didepan tim kerja dan teman- dengan cara membersihkan terlebih dahulu
temannya. Karenanya akan mempersiapakan sebelum dipakai. Ini membuat IT harus
diri bekerja, mencari informasi, dan berita- bersabar menunggu saat mereka pergi
berita terkini. Ini membuat IT tidak senang persama.
karena merasa tidak diperhatian dan harus Kecemasan dengan kotoran atau kuman
terlibat membantu pekerjaan BT. berupa perilaku segera mencuci tangan atau
Tentang kecemasan merugikan orang lain, menggunakan antiseptic setelah berjabat
karena tidak memperhatikan penuh. tangan dengan orang lain. Hal ini menurut IT
kekhawatiran saat IT menunjukkan merepotkan saat mereka berada ditemapt
perubahan wajah seperti reaksi tidak suka. umum. Karena BT akan pergi mencati toilet
untuk mencuci tangannya.

700
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Terlalu cemas pada barang-barang rumah menyelesaikan pekerjaan timnya sendiri,


tangga. BT selalu merasa tidak puas saat IT agar tidak terjadi kesalahan. Bagi IT ini
membantu mencuci baju BT (baik proses menjadi masalah jika pekerjaan menjadi
pencuciaan atau hasilnya). Oleh karenya IT alasan pembatalan acara mereka.
memilih untuk tidak membantu BT dalam 5. Obsession with need for symetry or exactness
mencuci pakaian-pakaianya. BT sangat perhatian sekali tentang penataan
BT memang cemas mendapat kontaminasi barang dirumah. Semua harus berda dalam
dari binatang berupa anjing bila berada tempatnya. Jika tidak tertib menurutnya
didepan pintu gerbangnya. Karena takut merupakan awal dari kegagalan pada proses
terinfeksi oleh gigitannya. IT justru senang berikitnya. IT merasa lelah dengan ini,
jika BT perhatian terhadap hal ini, karena IT karena harus terlibat dalam proses
juga takut tetapi buka karena kuman yang merapikan.
bisa ditularkan. 6. Missellaneous obsession
Kecemasan berikutnya adalah khawatir akan Kecemasan disini antara lain membutuhkan
mendapatkan sakit atas kontaminasi. Contoh untuk mengetahui atau mengingat hal-hal
BT akan menanyakan apakah pasangan spesifik, tidak mengatakan kecuali hal-hal
memiliki penyakit tertentu. Selain itu saat yang benar, dan terganggu oleh suatu suara-
pulang bepergian BT akan selalu mandi dan suara atau bunyian.
menuntut IT melakukan hal yang sama. Butuh untuk mengetahui atau mengingat hal-
Menurut IT ini kadang menimbulkan konflik hal spesifik berupa mengingat kata-kata
diantara mereka. penting yang orang lain pernah sampaikan
Selain itu BT juga khawatir mendapat (janji atau penjelasan). Alasan agar suatu saat
penyakit karena terkontaminasi saat orang tidak melakukan kesalahan penting. Hal ini
lain melayani memberi makanan atau tidak mengganggu hubungan mereka.
minuman. Saat dirumahpun BT selalu Kecemasan tidak mengatakan kecuali hal-hal
menuntut IT segera mencuci tangan dengan yang benar saja. Ini sering kali terjadi saat
sabun antiseptic setelah memasak. Hal ini berhubungan dengan orang lain, atau saat
membuat IT malu saat dengan mendapat dalam rapat, atau diskusi dengan tim. Ia
makanan dari kerabat mereka. merasa cukup informasi, tetapi memilih
3. Sexual Obsesions untuk diam terlebih dahulu daripada
Obsesi seksual yang ada berupa perilaku melakukan kesalahan. Menurut IT ini baik
kebutuhan sexual yang tinggi. BT merasa tetapi kadang membuatnya kesal pada BT,
penting menjaga hubungan intimacy dengan karena saat istirahat masih diajak diskusi.
pasangnya. Caranya adalah dengan pada Terganggu oleh suatu suara-suara atau
intensitas hubungan sexual. Menurut IT bunyian. Bisa istirahat di kamar yang gelap,
awalnya tidak nyaman, tetapi akhirnya tidak tanpa suara mengganggunya saat istirahat. Di
masalah. tidak nyaman dan sangat terganggu dengan
4. Religious Obsessions suara gemericik air dari kamar mandi saat
Kecemasan akan kebenaran atau kesalahan malam hari, saat pasangannya melakukan
secara moralitas. BT merasa cemas jika aktifitas. IT juga terganggu saat dilarang
pasangan tidak percaya atau menganggapnya melakukan aktifitas dimalam hari.
tidak jujur. Di pekerjaan ia takut jika 7. Cleaning/ Washing Compulsions
melakukan kesalahan dan marah jika Mencuci pergelangan tangan berkali-kali
rekannya melakukan kesalahan. Hal ini atau ritual. Berupa penggunaan sabun untuk
membuatnya merasa nyaman untuk mencuci tangannya ada 2 macam (sabun

701
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

sulfur dan sabun wangi anti bakteri). IT juga tidak mengkontaminasi sayuran atau
menyampaikan bahwa dikamar mandinya makanan lain. Hal ini menurut IT sangat
terdapat beberapa jenis sabun yang berbeda berpengaruh dalam hubungan interpersonal
digunakan BT. Jika mandi BT akan lama diantara mereka. Karena tiap kali IT
sekali hampir sekitar 20-30 menit. berbelanja daging atau ikan, banyak sekali
Melakukan pengulangan dalam melakukan pertanyaan yang ditanyakan BT. Seolah ia
menyiraman bagian tubuh, mandi, bersikat tidak percaya dengan apan yang dilakukan
gigi, perawatan diri, atau rutinitas toilet. BT IT.
secara tertib melakukan sikat gigi setiap 8. Checking Compulsions
bangun tidur, setelah makan, setelah jajan, Memeriksa pernah atau tidak akan merugikan
dan sebelum tidur (hal ini dilakukan tiap kali orang lain. Seperti berkaitan dengan
selama 5 menit). Saat mandi, subjek hubungan dengan rekan kerja. Karena ia
menggunakan handuk kecil sebagai takut orang lain menganggapnya buruk, atau
pengganti spon mandi karena cukup kuat tidak mampu, atau tidak berkualitas. Dengan
membersihkan badan. Saat mandi cara menanyakan pada yang bersangkutan
menggunakan air hangat membutuhkan melalui telp atau email.
waktu sampai 30 menit untuk mandi. Hal Memeriksa apakah tidak pernah atau tidak
yang menurut IT membosankan karena jika akan merugikan diri sendiri. menurut BT
IT lupa setelah makan tidak segera sikat gigi, badanya sangat berharga, maka saat
maka BT akan menegurnya. mendapat sedikit keluhan pada kulitnya saja,
Berkali-laki atau secara ritual melakukan ia akan segera kedokter untuk memastikan.
membersihkan barang-barang rumah atau Menurut IT bahwa kekhawatiran BT
barang tidak hidup lainnya. BT akan selalu berlebihan. Hal ini dilakukan agar BT yakin
membersihkan dapur setelah selesai setelah mendapat informasi dari dokter.
memasak, dengan beberapa kali Memeriksa bahwa tidak akan melakukan
menggunakan sabun. Bagi IT ini kesalahan. Menurutnya agar tidak
menyenangkan karena BT akan mendapatkan kesalahan ataupun akibat
membersihkan dapur dengan sangat bersih. buruk. Misal pengecekan berulang untuk
Tapi jika IT yang masak, maka BT akan memastikan (tentang kunci pintu, mematikan
segera komentara kepada IT untuk segera listrik kamar). Selain itu saat pengerjakan
membersihkan. Begitu juga dengan toilet tugas-tugas, ia akan membaca berulang agar
segera dibersihkan setiap dipakai orang lain. tidak melakukan kesalahan. IT merasa
Meski lantai rumah telah ia bersihkan, setiap marah, saat akan pergi maka BT akan
hari didalam rumah ia masih tetap kembali lagi masuk rumah untuk memastikan
menggunakan sandal rumah. Hal ini sebagain periksa ulang.
proteksi dari kuman atau jamur. Bagi IT 9. Repeating Compulsions
pemakaian sandal masuk kekamar tidur, hal Mengulang membaca atau menulis. BT akan
yang tidak ia sukai. mengulang-ulang berkali-kali dalam
Melakukan langkah-langkah lain untuk membaca laporan atau tugas pekerjaannya.
mencegah atau menghindari kontak dengan Menurut IT sangatlah membosankan, karena
kontaminasi. BT akan menanyakan makanan butuh banyak waktu untuk pekerjaannya.
yang dibeRKn kepadanya apakah sudah Membutuhkan untuk mengulang aktivitas
aman. Saat masakan dimasukkan kedalam rutin. BT nyaman jika kerjakan sesuatu
lemari espun, ia selalu memastikan bahwa dengan urut, agar tidak lakukan kesalahan.
makanan tersebut tertutup rapat agar bau Seperti membaca rubrik atau tabloid dia

702
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

lakukan sacara urut. Jika seprti ini IT merasa dengan mematikan film yang mereka lihat
tidak diperhatikan. bersama.
10. Miscellaneous Compulsions Cemas akan melakukan sesuatu yang lain *
Butuh untuk menceritakan, menanyakan, memalukan. PN merasa cemas pada
atau mengakui. Saat mereka terjadi konflik, penampilan bila memakai pakaian yang
BT menanyakan secara detail masalah yang tidak rapi, tidak senada warnanya.
ada. Saat tidak cocok dengan orang lain, dia Menurutnya merasa tampil bodoh.
merasa harus mengungkapkan langsung, Karenanya ia akan menyiapkan dalam waktu
meski ia sadar terkadang situasinya tidak yang relatif lama. RK tidak suka saat harus
tepat dan membuat orang lain tersinggung. menunggu dan membantu merapikan
Memeriksa agar mencegah kerusakan atau pakaian-pakaian yang tidak jadi digunakan.
masalah pada diri atau orang lain. BT tidak 2. Contamination Obsessions
mau menyimpan benda-benda tajam dalam Kecemasan atau merasa jijik dengan kotoran
kamarnya (gunting). atau sekresi dari tubuh. PN tidak nyaman jika
Perilaku makan yang ritual. BT menganggap berada lama ditempat umum. Karena takut
harus makan dimeja makan dan ditemani terkontaminasi udara yang tercemar.
makan. Ia tidak mau makan sendiri. Menurut RK, tidak bisa menikmati suasana
Sesudahnya harus makan buah-buahan. santai berbelanja.
Setelah makan, harus segera sikat gigi dan Kecemasan dengan kotoran atau kuman. PN
juga meminta pasangan melakukan hal yang merasa bila harus menunggu duduk lama di
sama. Terkadang IT menginginkan makan fasilitas umum. Karena ditempat umum
dikamar tetapi BT mengganggap tidak perlu banyak kuman penyakit. RK tidak senang
dilaksanakan, karena potongan makanan dengan ini karena tiap mereka pergi bersama,
yang jatuh didalam kamar akan membut maka PN akan minta pulang.
datangnya semut ataupun kuman-kuman. Khawatir akan mendapat penyakit lain
dengan penyebaran kontaminasi (agresif).
Data dari responden kedua PN tidak nyaman jika setelah melakukan
Dari hasil wawancara dengan responden dan satu aktivitas tidak mencuci anggota
pasangan dengan gued wawancara cecklist Y- tubuhnya terlebih dahulu, sebelum dia
BOC pada didapatkan beberapa gejala obsesive melakukan aktiftas lainnya. Hal ini
compulsive yang dialami subjek dan dilakukan beberapa kali hingga ia yakin
permasalahan yang dialami pasangan, antara lain dirinya benar-benar steril. PN lebih
sebagai berikut: memilihmemasak sendiri karena bahaya
1. Aggressive Obsessions kuman masuk dalam tubuh jika tidak
Cemas yang mungkin membahayakan orang selektif. Saat dirumah bagi RK ini tidak
lain. Saat membeRKn nasehat kepada orang menjadi masalah, tetapi saat dijamu oleh
lain ia akan berusaha memastikan kebenaran teman, PN hanya akan makan sedikit,
bahwa orang lain paham. Pada keadaan ini sehingga membuat RK malu.
RK merasa tidak ada masalah baginya. 3. Religious Obsessions
Kekerasan atau pikiran mengerikan. PN tidak Cemas berlebihan tentang benar atau salah,
suka menonton berita, kasus, atau film yang moralitas. PN takut sekali mendapat
menampilkan bentuk-bentuk kekerasan, penipuan dari orang lain. Contohnya ia
karena membuatnya teringat terus kejadian. sangat hati-hati sekali dalam memutuskan
Hal yang membuat RK tidak suka, saat PN membeli barang atau benda. karenanya RK
berusaha menghentikan jalannya cerita

703
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

memilih untuk berbelanja sendiri, daripada Memeriksa kunci sering ia lakukan, karena
RK akan lelah keluar masuk beberapa toko. takut kunci tertinggal dimotor. Bagi RK
4. Obsession With Need For Symmetry Or wajar saja, tetapi ia harus menunggu PN
Exactness mengecek kunci saat mereka bepergian.
Ditemani oleh pikiran gaib (seperti khawatir Memeriksa bahwa tidak akan melakukan
ibu akan mendapat kecelakaan kecuali bila kesalahan. Misalnya saat membuat laporan ia
benda-benda berada pada tempat yang benar) akan mengulangnya berkali-kali. Saat
obsessive akan keadaan simetri atau memperkiraan pembelanjaan bulanan, ia
ketelitian. PN merasa benda-benda harus akan mencatat semua pembelanjaan dan
ditata dalam keadaan rapi, begitu pulan buku, perkiraan pembelanjaan. Hingga ia yakin
buku, pakaian, dan perlengkapan- tidak melakukan kesalahan dalam berbelanja.
perlengkapan didalam rumah harus Menurut RK benar, tetapi RK tidak suka saat
dikembalikan dalam keadaan semula setelah PN menggunakan kertas terlalu banyak
digunakan. Jika tidak maka akan dalam bekerja.
membuatnya tidak nyaman istirahat. Selain 7. Repeating Compulsions
itu lampu dikamar juga harus mati, agar bisa Mengulang membaca atau menulis. Saat
istirahat. Saat kerjakan tugas-tugas dia menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
mengharuskan semuanya harus sempurna. membaca berulang-ulang tulisannya untuk
Bagi RK hal yang menjadi masalah adalah mengetahui kesalahan yang ia perbuat.saat
saat PN menghabiskan banyak kertas. ini RK memilih untuk tidur diruang terpisah.
5. Cleaning/Washing Compulsions 8. Ordering / Arranging Compulsions
Mencuci pergelangan tangan berkali-kali Membutuhkan perintah atau peritah ulang,
atau ritual. Hal ini dilakukan setelah merencanakan dan merencanakan kembali
bersentuhan dengan orang lain atau barang item-itemnya. PN mengalami keadaan
atau benda yang dimungkinkan adanya dimana dirinya seringkali melakukan
kuman atau penyakit. Karennya didalam tas pekerjaan merapikan barang-barang seperti
selalu tersimpan sabun cair dan tissue. Hal buku, atau pena, atau kertas-kertas yang ada
yang mengganggu saat pagi hari, disaat harus dimeja kerjanya saat ia sedang melakukan
bergantian memakai kamar mandi. komunikasi telp dengan orang lain. Menurut
Berkali-laki atau secara ritual melakukan RK, hal tersebut dilakukan PN.
mandi dan harus secara urut. Saat mandi 9. Hoarding / Collecting Compulsions
dengan air hangat akan dilakukan berkali-kali Kompulsif untuk menimbun atau
sampai airnya benar-benar habis. mengumpulkan barang-barang .
RK tidak sabar melihat PN mandi yang Hasil Inqury : pada keadaan ini catatan-
terlalu lama tahapnya. catatan yang masih tersimpan rapi adalah
Berkali-laki atau secara ritual melakukan catatan belanja harian. Karena baginya
membersihkan barang-barang rumah atau penting untuk menyimpannya, jika suatu saat
barang tidak hidup lainnya. Semua perabot berharga. Botol-botol kaca atau plastik juga
yang telah digunakan harus di bersihkan disimpan olehnya dalam keadaan tertata rapi
langsung setelah memasak sehingga menurut di dapur. Hal ini dilakukan karena pasti suatu
RK, PN akan lama sekali didapur. Sedangkan saat ia membutuhkan.
untuk toilet ia akan membersihkan setiap hari Hasil inquiry dari pasangan : RK, seringkali
tiap kali selesai menggunakannya. RK tidak menawarkan agar botol-botol bekas
suka karena PN lama sekali di kamar mandi. minuman dirumah untuk dibeRK kepada
6. Checking Compulsions tukang pengambil sampah. Tetapi menurut

704
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

PN tidak perlu, karena suatu saat mereka keluhan berkaitan dengan OCD. Didapatkan pula
akan menggunakannya lagi. PN sarankan permasalah terkait hubungan interpersonal subjek
untuk simpan saja, yang penting ditata rapi. dengan pasangan. Ada beberapa keluhan yang
10. Miscellaneous Compulsions tidak menimbulkan masalah bagi pasangan tetapi
Ritual mental (berbeda dari memeriksa atau ada beberap keluhan yang menimbulkan
menghitung). PN kerap menghadirkan kata permasalahan bagi pasangan. Sedangkan perilaku
atau kalimat saat penampila ada yang salah yang dianggap menimbulkan masalah bagi
(misal baju terkena noda, atau dia salah pasangan saat perilaku OCD pada subjek muncul,
memakai kostum saat berada pada pesta). dan terutama saat subjek memaksakan orang lain
RK menyampaikan saat baju PN terkena melakukan hal yang sama atau sesuai dalam
Noda, PN akan sangat marah dan minta pikiran subjek. Karena menurut subjek adalah hal
pulang dengan segera. Butuh untuk yang benar.
menceritakan, menanyakan, atau mengakui. Dari dua pasangan masing-masing subjek
Misalnya saat ada masalah dengan pasangan, tersebut, juga terdapat perbedaan bagaimana
PN akan menanyakan berkali-kali apakan pasangan memandang perilaku yang muncul
perilakunya salah atau tidak. RK merasa PN pada subjek. Bagi RK tidak banyak hal yang
selalu tidak mau mengakui bahwa ia yang membuatnya harus terganggu, terutama saat
bersalah. perilaku OCD yang mengunutungkan seperti
Berdasarkan teori bahwa obsesi membersihkan perlengkapan rumah tangga dan
(obsession) adalah pikiran, ide, atau dorongan rumah, RK merasa hal ini membantunya. Tetapi
yang intrusif dan berulang yang sepertinya berada bagi IT ada banyak hal yang membuatnya
diluar kemampuan seseorang untuk terganggu akan perilaku OCD yang dimunculkan
mengendalikan. Obsesi dapat menjadi sangat BT, terutama saat hal tersebut memaksa IT
kuat dan persisten sehingga mengganggu melakukan hal kebenaran seharusnya yang
kehidupan sehari-hari dan menimbulkan distress menurut BT.
serta kecemasan yang signifikan. Termasuk
didalamnya adalah keragu-raguan, impuls- KESIMPULAN
impuls, dan citra (gambaran) mental. Sedangkan Berdasarkan penelitian ini ditemukan
kompulsi (compulsion) adalah tingkah laku yang bahwa perilaku obsesi dan compulsi selain
repetitif (seperti mencuci tangan dan memeriksa didapat beberapa hasil keluhan berkaitan dengan
kunci pintu atau gembok) atau tindakan mental OCD. Didapatkan pula permasalah terkait
repetitif (seperti berdoa, mengulang kata-kata hubungan interpersonal subjek dengan pasangan.
tertentu atau menghitung) yang dirasakan oleh Ada beberapa keluhan yang tidak menimbulkan
seseorang sebagai suatu keharusan atau masalah bagi pasangan tetapi ada beberap
doronganyang harus dilakukan. Kompulsi sering keluhan yang menimbulkan permasalahan bagi
muncul sebagai jawaban akan pikiran obsesif dan pasangan. Sedangkan perilaku yang dianggap
muncul cukup sering dan kuat sehingga menimbulkan masalah bagi pasangan saat
mengganggu kehidupan sehari-hari atau perilaku OCD pada subjek muncul, dan subjek
menyebabkan distress yang signifikan (APA, memksakan orang lain melakukan hal yang sama.
2000; dalam Nevid, J.S. 2005). Karena menurut subjek adalah hal yang benar.
Hal tersebut sesuai hasil penelitian Dari dua pasangan masing-masing subjek
ditemukan beberapa perilaku obsesi dan tersebut, juga terdapat perbedaan bagaimana
compulsi yang dilakukan oleh subjek. Masing- pasangan memandang perilaku yang muncul
masing subjek mengalami keluhan yang tidak pada subjek. Bagi RK tidak banyak hal yang
sama. Tetapi selain didapat beberapa hasil mebuatnya harus terganggu, tetapu bagi Ita ada

705
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 694-706 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

banyak hal yang membuatnya terganggu akan 35(11):1623-1631. York State


Psychiatric Institute, NY, USA :
perilaku OCD yang dimunculkan Beta.
Cambridge University Press.
SARAN
Moleong, Lexy. (2009). Metodologi Penelitian
Berdasarkan adanya perbedaan permasalah
KualITtif. Bandung : PT. Remaja Rosaja.
yang dirasakan oleh pasangan orang dengan
Moustakas, Clark. (1994). Phenomenological
OCD. Maka perlu adanya cara penanganan yang Research. California : Sage Publication.
berbeda bagaimana membantu dalam Inc.
penyelesaian masalah. Pada proses berikutnya Nevid, J. S., & Greene, B. (2008). Abnormal
penambahan pengkajian lebih mendalam Psychology in a Changing World. (7th
ed.) Upper Saddle River, NJ: Prentice-
bagaimana kebribadian pasangan berpengaruh Hall, Inc.
terhadap proses berjalanya gejala pada subjek.
Nevid, J.S. (2007). Kant, cognitive
psychotherapy, and the hardening of the
DAFTAR PUSTAKA categories. Psychology and
Psychotherapy: Theory. Journal
Clark, David A., Beck, Aaron T. (2010). Psychology and Psychotherapy : theory,
Cognitive Therapy of Anxiety Disorders. research, and practice. 80(4):609-615.
New York : The Guilford Press (A Wiley : The British Psychological
Division of Guilford Publications, Inc). Society
www.guilford.com.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., dan Greene, B.
Firestone, Robert W., Joyce Catlett. 2009. The 2005. Psikologi Abnormal. Terjemahan
Ethics of Interpersonal Relationships. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Bioethical Inquiry 8:301–302. Springer
Science and Business Media London : Sookman, Debbie.; Leahy, Robert L.
Karnac Books. (2010).Treatment Resistent Anciety
Disorder, Resolving Empasses to
Fyer, A.J., Lisitz, J.D., Mannuzza, S.,Aronowitz, Symptom Remission. United States of
B. (2005). A direct interview study of America : Taylor and Francis Group,
obsessive-compulsive disorder I. Jurnal : LLC
Psychological Medicine. Pg 1611-1621.
Columbia University, NY, USA :
Cambridge University Press.

Haggerty, J. C., Nevid, J. S. (1998). Journal


Anxiety and cognitive performance in
adolescent women with disruptive
behavior disorders. Journal of Clinical
Psychology. 54:1017-1027.

Hamilton, J. M. (2008). Culture bound anxiety


disoreder in adolesecence : a case study.
Journal of Child and Adolescent
Psychiatric Nursing. 21(3):186-190.

Hollander, Eric., Zohar, Joseph., Sirovatka, Paul


J., Regier, Darrel A. (2011). Obsessive
Compulsive Spectrum Disorder, Refining
the Research Agenda for DSM-V.
Arlington, Virginia : American
Psychiatric Publishing, Inc.

Lipsitz, J.D., Mannuzza, S., Chapman, T.F., Foa,


E.B. 2005. A Direct Interview Family
Study of Obsessive-Compulsive
Disorder. II. Contribution of Proband
Informant Information. Journal
Psychological Medicine. 35(11):1623-
1631. ProQuest Research Library

Lipsitz, J, D., Mannuzza, S., Chapman, T.F., Foa,


E.B. 2005. A direct interview family
study of obsessive–compulsive disorder.
II. Jurnal Psychological Medicine.

706

You might also like