You are on page 1of 16

PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI PEPPERMINT OIL

TERHADAP FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS SRITEJO KENCONO KECAMATAN KOTA GAJAH
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2019
HE INFLUENCE OF OIL PEPPERMINT AROMA TERAPY TOWARD VOMITING FREQUENCY IN
PREGNANT MOTHER IN SRITEJO KENCONO PUSKESMAS KECAMATAN KOTA GAJAH
CENTRAL LAMPUNG DISTRICT
IN 2019

ULFI UKRIMAH1, YONA DESNI SAGITA2, FERI KAMELIAWATI3, EKA TRIWULANDARI4


Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah
Pringsewu Jl. A. Yani No. 1A Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Lampung 35372

ABSTRACT
Based on the pre-survey conducted at the Sritejo Kencono Health Center, Kota Gajah Subdistrict, Central
Lampung Regency, there were 15 first trimester pregnant women who experienced nausea and vomiting. 5 times
per day, and 6 pregnant women experience nausea and vomiting with a frequency of 6-7 times per day. After
interviewing 15 pregnant women with nausea, vomiting said they did not know how to prevent nausea and vomiting.
The purpose of this study was to determine the effect of peppermint oil aromatherapy on handling nausea and
vomiting in pregnant women at the Sritejo Kencono Health Center, Kota Gajah District, Central Lampung Regency
in 2019.

This type of research used in this study is quantitative. The design is one of the plans, structures and strategies of the
research approach. This study uses one group pre-test Pre-test - Post-test method. The population in this study were
all pregnant women TM I in the Sritejo Kencono Health Center, Kota Gajah Subdistrict, Central Lampung Regency,
amounting to 15 respondents. In this study the sampling technique used was total population.

Based on statistical tests, the T Test was obtained p-value 0,000, or p-value <0.05, so it can be concluded that there
is an effect of peppermint oil aromatherapy on the mual dan muntah event at the Sritejo Kencono Health Center,
Kota Gajah Subdistrict, Central Lampung Regency in 2020. Expected results this study, so that mothers routinely
make visits to health services and conduct health checks to the nearest health facility places, such as BPS, Clinic,
Health Center or Hospital, so that pregnant women know about how to deal with excessive nausea and vomiting.

Keywords: Aromatherapy Peppermint Oil & Occurrence of Vomiting Nausea

ABSTRAK
Berdasarkan pra survei yang dilakukan di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten
Lampung Tengah, didapatkan 15 ibu hamil trimester I yang mengalamai mual dan muntah, dari hasil wawancara
dengan ibu hamil yang mengalami mual muntah, terdapat 9 ibu hamil yang mengalami mual dengan frekuensi 4-5
kali perhari, dan 6 ibu hamil mengalami mual dan muntah dengan frekuensi 6-7 kali perhari. Setelah dilakukan
wawancara terhadap 15 ibu hamil dengan mual muntah mengatakan belum mengetahui cara mencegah mual dan
muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint oil terhadap
penanganan mual muntah pada ibu hamil di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2019.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan merupakan salah satu rencana,
struktur dan strategi pendekatan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen one group Pre-test
– Post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan
Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 15 responden. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah total populasi.
Berdasarkan uji statistik, Uji T di dapatkan p-value 0,000, atau p-value<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian aromaterapi peppermint oil terhadap kejadian mual dan muntah Di Puskesmas Sritejo
Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. Diharapkan hasil penelitian ini, agar ibu
selalu rutin melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan serta melakukan pemeriksaan kesehatan ke tempat-tempat
fasilitas kesehatan terdekat, seperti BPS, Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit, sehingga ibu hamil mengetahui
tentang cara menangani mual dan muntah yang berlebihan.

Kata Kunci : Aromaterapi Peppermint Oil & Kejadian Mual Muntah

PENDAHULUAN

Mual dan muntah di masa kehamilan dengan frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah dari

pada morning sickness. Pada morning sickness, mual dan muntah biasanya hanya berlangsung

dalam 14 minggu pertama periode kehamilan dan umumnya dialami di pagi hari. Beberapa gejala

di antaranya: Mual dan muntah parah secara berkepanjangan, pusing, sakit kepala, jantung

berdebar, sulit menelan makanan atau minuman, mengeluarkan air liur secara berlebihan dan

sangat sensitif terhadap aroma (Junaidi, 2015).

Berdasarkan Profil Kemenkes Republik Indonesia, pada tahun 2017 jumlah ibu hamil paling

tinggi ada Di Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 633.034 dan yang mengalami hiperemesis

mencapai 2,1%, dan yang paling rendah adalah Provinsi Kalimantan Utara berjumlah 13.351

dan yang mengalami hiperemesis mencapai 1,1%, sedangkan pada Tahun 2018 jumlah ibu

hamil paling tinggi berada Di Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 656.200 dan yang

mengalami hiperemesis mencapai 3,1% dan yang paling rendah ada Di Provinsi Kalimantan

Utara yang berjumlah 13.700 dan yang mengalami hiperemesis mencapai 1,3% (Kemenkes.RI,

2018).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, pada tahun 2018 jumlah ibu hamil mencapai

170.921 orang. Salah satu Kabupaten dengan jumlah ibu hamil tertinggi adalah Kabupaten

Lampung Tengah, pada tahun 2018 berjumlah 24.063 orang (Profil Dinkes Kabupaten Lampung

Tengah, 2018).

Kabupaten Lampung Tengah yang terdiri dari 20 Puskesmas, dimana rata-rata jumlah ibu hamil

per Puskesmas berjumlah 13 orang, sehingga jumlah keseleruhan ibu hamil Tahun 2018
mencapai 2.600 orang, salah satunya adalah Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah.

Pada tahun 2019, pada bulan Januari 2019 terdapat 4 ibu hamil yang mengalami mual abnormal,

dengan frekuensi 7-8 kali per hari, bulan Februari 2019 meningkat menjadi 5 ibu hamil yang

mengalami mual abnormal dengan frekuensi 7-8 kali per hari, sedangkan bulan Maret 2019

terdapat 8 ibu hamil yang mengalami muntah abnormal, dengan frekuensi 4-5 kali per hari (Profil

Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah, 2019).

Salah satu penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah adalah dengan

cara memberikan aromaterapi peppermint oil. Aromaterapi peppermint mengandung minyak

atsiri menthol memiliki efek karminatif dan antispasmodik yang bekerja di usus halus pada

saluran pencernaan sehingga mampu mengatasi ataupun menghilangkan mual dan muntah.

Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis

yaitu melalui sistem sirkulasi dan sistem penciuman (Koensoemardiyah, 2015).

Aromaterapi dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil

trimester pertama. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak

essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi

lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri,

antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal. Ketika minyak essensial

dihirup, molekul

masuk ke rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak (Koensoemardiyah, 2015).

Penelitian Astriana, Putri Dan Aprilia tentang pengaruh lemon inhalasi aroma therapy terhadap

mual pada kehamilan Di BPM Lestari Batu puru Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2015, berdasarkan kesimpulan penelitian diketahui ada pengaruh pemberian aroma terapi

mual pada kehamilan, diperoleh nilai P-value 0.000.

Penelitian Santi tentang Tentang Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil

terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban,

menyebutkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p=0,0001(p<0,05).


Berdasarkan pra survei yang dilakukan di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah

Kabupaten Lampung Tengah, didapatkan 15 ibu hamil trimester I yang mengalamai mual dan

muntah, dari hasil wawancara dengan ibu hamil yang mengalami mual muntah, terdapat 9 ibu

hamil yang mengalami mual dengan frekuensi 4-5 kali perhari, dan 6 ibu hamil mengalami mual

dan muntah dengan frekuensi 6-7 kali perhari. Setelah dilakukan wawancara terhadap 15 ibu

hamil dengan mual muntah mengatakan belum mengetahui cara mencegah mual dan muntah.

Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “pengaruh

pemberian aromaterapi peppermint oil terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil di

Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang

berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis (Sulistyaningsih, 2016).

Rancangan merupakan salah satu rencana, struktur dan strategi pendekatan penelitian. Penelitian

ini menggunakan metode pre eksperimen one group Pre-test – Post-test yaitu dilakukan dengan

cara melakukan satu kali pengukuran didepan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment)

dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test) (Notoatmodjo, 2010). Bentuk rancangan ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
one group pre test - post test Puskesmasign

Pretes Treatment Postes

Kelompok Eksperimen 01 X 02

Keterangan :

01 Menilai mual dan muntah sebelum diberi aroma terapi papermint oil
X Perlakuan dengan memberikan aroma terapi peppermint oil
02 Menilai mual dan muntah sesudah diberikan aroma terapi peppermint oil
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I Di Puskesmas Sritejo

Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 15

responden. Dikarenakan penelitian ini bersifat eksperimental, maka peneliti

menggunakan sampel minimum yaitu 15 responden.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Maret – 30 Maret 2020.

Dalam penelitian ini digunakan uji Uji-Paired Sample Test dengan tingkat

kemaknaan 0,05 dengan pengertian apabila P-value < 0,05 maka terdapat

pengaruh yang bermakna antara pemberian pemberian peppermint oil terhadap

mual dan muntah atau Ha diterima dan apabila P-value > 0,05 maka pemahaman

organ reproduksi dan perawatan organ reproduksi sebelum dan sesudah diberikan

informasi kesehatan tidak bermakna atau Ha ditolak, analisis ini menggunakan

program komputer (Notoatmodjo, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Karateristik Responden
a) Usia Responden
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Usia Responden Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota
Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020

Usia Responden Frekuensi Persentase Mual Muntah


(%) Sebelum Sesudah
25 – 30 Tahun 7 46,6 22,7 15,4
32 – 40 Tahun 8 53,4 22,8 14,8
Jumlah 15 100,0 - -

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, sebagian besar responden berusia 32-40

tahun yang berjumlah 53,4%.


b) Paritas
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Paritas Responden Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota
Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020

Paritas Frekuensi Persentase Mual Muntah


(%) Sebelum Sesudah
Anak 1 6 40,0 22,1 16,1
Anak Ke 2-3 9 60,0 23,5 15,5
Jumlah 15 100,0 - -

Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, sebagian besar responden mempunyai

anak 2-3 yang berjumlah 9 responden (60,0%).

c) Usia Kehamilan
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota
Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020

Usia Kehamilan Frekuensi Persentase Mual Muntah


(%) Sebelum Sesudah
7 Minggu 2 13,3 20,5 15,0
8 Minggu 4 26,7 22,7 17,2
9 Minggu 4 26,7 24,5 17
10 Minggu 4 26,7 23,7 13,7
12 Minggu 1 6,7 21,0 15,0
Jumlah 15 100,0 - -

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, sebagian besar responden mempunyai

usia kehamilan 8,9, dan 10 minggu yang masing-masing berjumlah 4 responden (26,7%)

d) Pendidikan
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi PendidikanDi Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah
Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2020

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Mual Muntah


Sebelum Sesudah
SD 1 6,7 20,0 14,0
SMP 3 20,0 23,3 16,3
SMA 7 46,7 23,0 15,7
D3 3 20,0 21,6 14,0
S1 1 6,7 23,0 16,0
Jumlah 15 100.0 - -

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, sebagian besar responden mempunyai

pendidikan SMA berjumlah 7 responden (46,7%).

e) Pekerjaan
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah
Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2020

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Mual Muntah


Sebelum Sesudah
IRT 6 40,0 23,3 16,8
Swasta 4 26,7 22,0 14,5
Wiraswasta 5 33,3 23,4 15,6
Jumlah 15 100,0 - -

Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, sebagian besar responden mempunyai

pekerjaan sebagai IRT berjumlah 6 responden (40,0%)

Analisis Univariat

a) Kejadian Mual dan muntah Sebelum Diberikan Aromaterapi Peppermint Oil


Tabel 6.
Kejadian Mual dan muntah Sebelum Diberikan Aromaterapi Peppermint Oil Di Puskesmas
Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020

Mual dan N Nilai Nilai Rata-Rata Standar


muntah Terendah Tertinggi Deviasi

Sebelum 15 18 29 23,00 2,777

Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) kejadian mual dan muntah

sebelum diberikan aromaterapi peppermint oil Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan


Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 adalah 23,00 dan standar deviasi sebesar

2,777 dengan nilai terendah 18 dan tertinggi 29. Dimana terdapat 7 responden yang memiliki

nilai dibawah rata-rata dan 8 responden memiliki nilai di atas rata-rata.

b) Kejadian Mual dan muntah Sesudah Diberikan Aromaterapi Peppermint Oil


Tabel 7.
Kejadian Mual dan muntah Sesudah Diberikan Aromaterapi PeppermintOil Di Puskesmas Sritejo
Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020

Mual dan N Nilai Nilai Rata-Rata Standar


muntah Terendah Tertinggi Deviasi

Sesudah 15 13 20 15,80 2,426

Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) kejadian mual dan muntah

sesudah diberikan aromaterapi peppermint oil Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 adalah 15,80 dan standar deviasi sebesar

2,426 dengan nilai terendah 13 dan tertinggi 20.Dimana terdapat 6 responden yang memiliki

nilai dibawah rata-rata dan 9 responden memiliki nilai di atas rata-rata.

Analisis Bivariat

Untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint oil terhadap kejadian mual

dan muntahDi Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2020, digunakan uji-T (One-SampleT-Test), yaitu:

a) Pengaruh Pemberian Aromaterapi Peppermint Oil Terhadap Kejadian Mual dan

muntah

Tabel 8
Pengaruh Pemberian Aromaterapi PeppermintOil Terhadap Kejadian Mual dan muntahDi
Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2020

Variabel N Mean SD P-Value


Sebelum Diberi Peppermint Oil 23,00 2,777
15 0,000
Sesudah DiberiPeppermint Oil 15,80 2,426

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020, rata-rata mual dan muntah sebelum

diberikan aromaterapi peppermint oil 23,00 dengan standar deviasi 2,777 dan rata-rata

mual dan muntah sesudah diberikan aromaterapi Peppermint oil 15,80 dengan standar

deviasi 2,426. Berdasarkan uji statistik, Uji T di dapatkan p-value 0,000, atau p-value <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian aromaterapi

peppermint oil terhadap kejadian mual dan muntah Di Puskesmas Sritejo Kencono

Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.

B. Pembahasan

Kejadian Mual dan muntah

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) kejadian mual dan

muntah sebelum diberikan aromaterapi Pepperrmint oil Di Puskesmas Sritejo Kencono

Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 adalah 23,00 dan standar

deviasi sebesar 2,777 dengan nilai tertendah 18 dan tertinggi 29, sedangkan berdasarkan

hasil penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) kejadian mual dan muntah sesudah

diberikan aromaterapi Peppermint oil Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 adalah 15,80 dan standar deviasi sebesar

2,426 dengan nilai tertendah 13 dan tertinggi 20.

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Ratna Dewi Putri tentang pengaruh lemon

inhalasi aroma therapy terhadap mual pada kehamilan Di BPM Varia Mega Lestari

S.ST.,M.Kes Batu puru Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun2015,

frekuensi mual sebelum diberikan lemon inhalasi aromatherapy diperoleh nilai rata-rata
frekuensi mual 4,53 kali dalam sehari. Ada pengaruh pemberian aroma terapi mual pada

kehamilan, diperoleh nilai P-value 0.000.

Menurut Winkjosastro (2007), Mual dan muntah adalah gejala yang wajar atau sering

terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya terjadi enam

minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu.

Mual muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh berkurang, sehingga darah

menjadi kental (hemokonsentrasi) dan sirkulasi darah ke jaringan terlambat. Jika hal itu

terjadi, maka konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang. Kekurangan

oksigen dan makanan ke jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat

mengurangi kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Pada kasus

semacam ini diperlukan penanganan yang serius (Hidayati, 2009).

Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan

berlangsung selama kurang lebih10 minggu. Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring

wanita memasuki trimester II (Andriana, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka menurut peneliti, rata-rata skor

kejadian mual dan muntah pada ibu hamil TM 1 masih tinggi, hal ini disebabkan oleh

peningkatan hormone estrogen. Pengaruh estrogen dan progesterone yang terjadi

pengeluaran asam lambung yang berlebihan terutama di pagi hari selain dikarenakan faktor

hormon estrogen, mual dan muntah juga dipengaruhi oleh faktor paritas, anak pertama

sangat mempengaruhi mual dan muntah ibu yang tinggi, dan terdapatnya faktor psikologik

yaitu rumah tangga yang retak, takut kehilangan pekerjaan dan takut terhadap persalinan,

namun setelah diberikan aromaterapi peppermint oil angka kejadian mual dan muntah
menurun, hal ini dikarenakan Aromatherapy mampu menurunkan frekuensi mual pada

kehamilan karena bau nya yang segar dan dapat membantu memperbaiki atau menjaga

kesehatan, membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan

merangsang proses penyembuhan. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk ke

rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak, sehingga pemberian peppermint oil

sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejadian mual dan muntah. Diharapkan

ibu TMI agar dapat menggunakan aromaterapi peppermint oil saat mual dan muntah

terjadi.

Pengaruh Pemberian Aromaterapi Peppermint Oil Terhadap Kejadian Mual dan

muntah

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa didapatkan p-value 0,000, atau p-value <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian aromaterapi peppermint

oil terhadap kejadian mual dan muntah Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota

Gajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian Dwi Rukma Santi tentang Tentang

Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil terhadap Rasa Mual pada

Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban, menyebutkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p=0,0001 (p<0,05), maka H1 diterima dan H0

ditolak artinya terdapat pengaruh aroma terapi blended peppermint dan ginger oil terhadap

rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban.

Mual muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh berkurang, sehingga darah

menjadi kental (hemokonsentrasi) dan sirkulasi darah kejaringan terlambat. Jika hal itu

terjadi, maka konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut barkurang. Kekurangan

oksigen dan makanan ke jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat
mengurangi kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Pada kasus

semacam ini diperlukan penanganan yang serius (Hidayati, 2009).

Aromatherapy mampu menurunkan frekuensi mual pada kehamilan karena bau nya yang

segar dan dapat membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan

semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses

penyembuhan. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan

merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi

dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus,

bagian-bagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess, memori,

keseimbangan hormon, dan pernafasan (Aprilia, 2015).

Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh jurnal obstetrik & Ginekologi,

peppermint oil dapat membantu para wanita hamil mengatasi derita morning sickness tanpa

menimbulkan efek samping yang membahayakan janin di dalam kandungannya.Selain

jahe, peppermint juga punya khasiat untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Hal

ini dikarenakan kandungan menthol (50%) dan methane (10-30%) yang tinggi. Peppermint

telah lama dikenal memberi efek karminatif dan antispasmodik, secara khusus bekerja di

otot halus saluran gastrointestinal dan saluran empedu (Much & Naniek, 2009).

Aromaterapi dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil

trimester pertama. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan

minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi

sehingga menjadi lebih balk. Setiap minyak essensial memiliki efek farmakologis yang

unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang

adrenal. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan

merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi

dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus,
bagian-bagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess, memori,

keseimbangan hormon, dan jantung. Begitu banyak jenis minyak essensial yang ada. Jenis

minyak essensial yang biasa digunakan adalah peppermint, spearmint (tiga tetes), lemon

dan jahe (dua tetes) (Santi, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka menurut peneliti, pemberian

aromaterapi peppermint oil pada ibu hamil yang mengalami emesis yang tinggi sangat baik

diberikan, karena dapat membantu menurunkan frekuensi mual dan muntah yang tidak

normal, sehingga diharapkan dengan pemberian peppermint oil akan dapat membantu ibu

hamil dalam menjalani proses kehamilan dengan baik.

Dengan adanya pengaruh pemberian peppermint oil terhadap mual dan muntah, maka

diharapakan ibu hamil TM1 agar dapat menggunakan peppermint oil dengan sebaik-

baiknya apabila mual dan muntah terjadi, namun terdapat faktor lain yang dapat

mempengaruhi mual dan muntah pada ibu hamil salah satunya adalah paritas, jika ibu

dengan primigravida atau anak pertama maka kejadian mual dan muntah belum terkontrol

dengan baik, dan ibu hamil belum mempunyai pengalaman tentang penanganan mual dan

muntah.Dalam hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah karateristik responden yang

sangat mempengaruhi mual dan muntah adalah usia dan paritas yaitu untuk usia responden

rata-rata mual muntah sebelum diberikan Aromaterapi 45,5 dan sesudah 30,3 dan paritas

sebelum diberikan Aromaterapi 45,7 dan sesudah 31,7, hal ini membuktikan bahwa

terdapat pengaruh pemberian aromaterapi pappermint oil terhadap mual dan muntah.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa nilai

rata-rata (mean) kejadian mual dan muntah sebelum diberikan aromaterapi peppermint oil

berjumlah 23,00. Sedangkan nilai rata-rata (mean) kejadian mual dan muntah sesudah

diberikan aromaterapi peppermint oil berjumlah 15,80.

Berdasarkan uji statistik, Uji T di didapatkan p-value 0,000, atau p-value<0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian aromaterapi peppermint oil terhadap

kejadian mual dan muntah Di Puskesmas Sritejo Kencono Kecamatan Kota Gajah

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.

Saran

Dari hasil penelitian, pengamatan dan analisis yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran

bagi ibu hamil diharapkan hasil penelitian ini, agar ibu selalu rutin melakukan kunjungan ke pelayanan

kesehatan serta melakukan pemeriksaan kesehatan ke tempat-tempat fasilitas kesehatan terdekat, seperti

BPS, Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit, sehingga ibu hamil mengetahui tentang cara menangani mual

dan muntah yang berlebihan. Bagi puskesmas sritejokencono diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan salah satu informasi kesehatan bagi tempat penelitian agar dapat menyediakan papan informasi

atau brosur tentang manfaat pentingnya penggunaan pappermint oil untuk mengurangi mual dan muntah

yang tidak norma, serta membagikan leaflet kepada ibu hamil yang mengalami mual muntah berlebihan.

Serta Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian

lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mual dan muntah.
DAFTAR PUSTAKA

Aprina. (2015). Riset Penelitian. Bandar lampung: Diklat.

Astriana, Putri Dan Aprilia tentang pengaruh lemon inhalasi aromatherapy terhadap mual pada
kehamilan Di BPM Lestari Batupuru Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2015

Asrinah. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agromedia, Redaksi. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Tangerang: Agromedia.

B. Curtis Glade. (2010). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Minggu Perminggu. Jakarta: Arcan

Bartini. (2012). ANC Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan. Patologis. Jakarta: Salemba
Medika

Koensoemardiyah. (2009). A to Z Minyak Industri Makanan, Kosmetik Dan Aromaterapi.. Yogyakarta:


Lily Publisher.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Data Profil Kesehatan. Jakarta: Departemen
Kesehatan.

Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi. Yogyakarta: Lily Publisher.

Manuaba. (2009). Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.

Naviri. (2013). Ibu Hamil. Jakarta: PT Gramedia.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Riset Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Profil Dinkes Kabupaten Lampung Tengah. (2017). Profil Kejadian Mual Dan Muntah. Lampung

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2015). Profil Data Kesehatan Provinsi Lampung. Dinas
Kesehatan.

Rhode & Mc Daniel. (2004). Nause, Vormiting, and retching: complex problems in palliative care. CA.
Cancer Jurnal Clinic, 51 (4), 232 – 248.

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyaningsih. (2016). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Santi tentang Tentang Pengaruh Aromaterapi Blended Pappermint dan Ginger Oil terhadap Rasa
Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban
Setryaningsih (2011) Tentang Studi Literatur Perbandingan Efektivitas Pengunaan Ekstrak Jahe Dengan
Aromaterapi Untuk Mengurangi Morning Sickness Pada Kehamilan

Triyana. (2013). Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Yogyakarta: D-Medika.

Trubus. (2009). Minyak Asiri. Jakarta: Trubus Online.


Yulistiharoh (2016) Tentang Pengaruh pemberian aromaterapi Lavender Dan Pappermint Terhadap
Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I yang mengalami mual muntah Di BPS Yulinadesah
Tambah Rejo Pringsewu

You might also like