You are on page 1of 9

PERAWATAN KESEHATAN RONGGA MULUT IBU HAMIL

DI PUSKESMAS TRENGGALEK JAWA TIMUR

Dian Rahmawati*, Ovi Pifiana Mayong**


Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri Jawa Timur
No. Telp. 085645076003 ,email: lintangkayana31@gmail.com

ABSTRAK
Oral health care is a series of activities to maintain oral health which are performed
correctly in accordance with the individual condition. Particularly, oral care becomes a crucial
activity for pregnant women. This study aims to describe the pregnant women’s oral health in The
Health Center of Trenggalek of Jawa Timur.
This study used descriptive research design with cross sectional approach. The study was
implemented on 1-27 of May, 2017 in The Health Center of Trenggalek of Jawa Timur. The
population comprises all pregnant women which amounted to 40 respondents. The samples were
taken by using total sampling technique. The variable was the pregnant women’s oral health in The
Health Center of Trenggalek of Jawa Timur. Check list used of the instrument. The data
processing consists of editing, coding, scoring, and tabulating. The data was analyzed by using
percentage.
The study finding showed that there were 6 respondents (15%) who had Gingivitis, 15
respondents (37.5%) who had Granuloma, and 19 respondents (47.5%) who experienced Caries.
From the study concluded that most pregnant women had poor oral health condition.
Consequently, the health workers should perform oral health care counselor particularly for
pregnant women.

Key words: Oral Health Care, Pregnant Women

PENDAHULUAN mulut dan membiarkan kerusakan tanpa


dirawat dengan semestinya. Mereka mencoba
Selama kehamilan, ibu hamil memerlukan mengobati sendiri bila telah muncul rasa
berbagai perawatan, seperti perawatan sakit dan membiarkan kerusakan tanpa
payudara, perawatan kebersihan vagina, dirawat dengan semestinya (Hidayat dan
perawatan gigi mulut, serta kebersihan badan Astrid, 2016: 1).
mulai rambut hingga kuku ibu. Banyak dari Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013,
ibu hamil yang merasa telah merawat dengan kemampuan masyarakat untuk mendapatkan
baik, tetapi kenyataannya tak sesuai dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut baru
prosedur yang ditetapkan termasuk sebesar 8,1%. Hal ini diperparah dengan
diantaranya perawatan pada rongga mulut perilaku menyikat gigi di waktu yang tepat
(Hutahean, 2013: 179-180). dan dengan cara yang tepat hanya dilakukan
Perawatan rongga mulut merupakan oleh sekitar 2,3% masyarakat. Tidak
perawatan seluruh jaringan mulut agar mengherankan jika kita melihat data penyakit
rongga mulut bersih sehingga dapat berfungsi gigi dan mulut yang dilaporkan menimpa
dengan baik dan bebas dari infeksi. Ibu hamil 25,9% masyarakat (Kemenkes RI, 2013:
perlu melakukan perawaran rongga mulut 110). Sedangkan untuk provinsi Jawa Timur
karena rasa mual selama kehamilan dapat menurut data dari Riskesdas 2013
memperburuk kebersihan mulut dan dapat menunjukkan 28,6 % masyarakat Jawa
menimbulkan gigi berlubang terutama pada Timur memiliki masalah pada gigi dan mulut,
ibu yang kekurangan kalsium (Dingwall, sedangkan yang telah menerima perawatan
2014: 34). gigi dan mulut ada 8,6 % selama 12 bulan
Perawatan rongga mulut ibu hamil kurang terakhir (Kemenkes RI, 2013: 111).
mendapat perhatian, mereka terkadang Menurut hasil dari penelitian di
membenarkan yang biasa, tetapi tidak Puskesmas Bahu Manado tahun 2015
membiasakan yang benar. Mereka menunjukkan bahwa ibu hamil pada
meremehkan keluhan suatu sakit rongga Trimester II yang mengalami inflamasi
sedang berjumlah 11 orang (79%), dan yang menimbulkan suatu komplikasi, yang
mengalamai inflamasi berat sebanyak 16 menimbulkan dampak negatif bagi ibu hamil
orang (80%). Kesimpulannya adalah tidak (Kemenkes RI, 2012: 9-12).
seorangpun ditemukan ibu hamil dengan Berdasarkan studi pendahuluan di
status gingiva normal, akan tetapi 2 orang Puskesmas Trenggalek Jawa Timur,
(5,8%) mengalami inflamasi ringan, 14 orang kunjungan di ruang KIA (Kesehatan Ibu dan
(41,1%) mengalami inflamasi sedang, dan 18 Anak) dalam satu bulan di bulan Maret 2017
orang (52,9%) orang inflamasi berat rata-rata 38 ibu hamil, dan 20 ibu hamil
(Warongan, G. et al, 2015). (52,6%) dirujuk ke Poli Gigi dikarenakan
Adapun faktor yang memperburuk kondisi adanya masalah pada kesehatan gigi dan
rongga mulut adalah makanan, minuman, mulut ibu hamil tersebut (KIA Puskesmas
pemilihan sikat gigi, pemilihan pasta gigi, Trenggalek, 2016).
waktu dan cara kurang tepat ketika kita akan Mengingat dampak yang ditimbulkan,
menggosok gigi. Selama kehamilan hormon maka pengetahuan dan cara perawatan
progesteron bisa meningkat 10 kali lebih kesehatan rongga mulut ibu hamil harus
tinggi dari biasanya, sehingga asam dalam ditingkatkan. Selain perawatan yang
mulut berproduksi lebih banyak dari sebelum ditingkatkan ibu hamil memerlukan sekitar
hamil, yang dapat memperburuk kondisi 1,2 g kalsium dan fosfor yang jumlahnya
mulut jika tidak dirawat (Kemenkes RI, 9- kira-kira sama setiap hari (Rukiyah, 2013:
12). 47).
Kurangnya pengetahuan tentang Untuk dapat melakukan perawatan rongga
perawatan rongga mulut akan dampak pada mulut yang benar ibu harus mengerti teknik
kebiasaan yang salah tentang perawatan perawatannya seperti teknik menyikat gigi
rongga mulut. Dampak yang buruk dapat serta waktu yang tepat untuk menyikat, di
dapat mengancam keselamatan ibu dan janin samping itu pemilihan pasta gigi dan sikat
yang dikandungnya. Dampak yang dimaksud gigi yang sesuai dengan kondisi mulut dan
antara lain infeksi yang berkelanjutan dapat gigi juga harus diperhatikan. Rajin untuk
mengakibatkan Gingivitis kehamilan, memeriksakan rongga mulut 6 bulan sekali
Granuloma kehamilan (Epulis Gravidarum), ke dokter gigi menjadi hal yang wajib untuk
dan Karies pada gigi. Penyakit gigi/gusi memantau kondisi rongga mulut ibu hamil,
merupakan penyakit yang berhubungan pada ibu hamil yang telah bermasalah pada
dengan penyakit-penyakit lain seperti rongga mulutnya harus mendapat perawatan
penyakit jantung, diabetes, stroke, dan khusus dari dokter gigi sesuai tingkat kondisi
penyakit yang berhubungan dengan ibu rongga mulut.
hamil. Bakteri dapat menyebar melalui Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik
pembuluh darah sehingga dapat melakukan penelitian dengan judul“
menyebabkan suatu komplikasi pada Perawatan Kesehatan Rongga Mulut Ibu
kehamilan seperti kelahiran prematur dan Hamil di Puskesmas Trenggalek Jawa
berat badan bayi lahir rendah (Mumpuni & Timur”.
Pratiwi, 2013: 9 – 101).
Infeksi yang terjadi karena perawatan METODE
yang keliru, dapat menyebabkan Ginggivitis
(Pregnancy Gingivitis) atau gusi yang Desain penelitian adalah penelitian deskriptif
bengkak jika tidak segera dilakukan dengan pendekatan cross sectional.
pengobatan akan menimbulkan sebuah Penelitian dilakukan di Puskesmas
penyakit yang disebut Granuloma Trenggalek Jawa Timur pada tanggal 1-27
Kehamilan/ Epulis Gravidarum. Granuloma Mei 2017. Populasi penelitian adalah semua
Kehamilan/ Epulis Gravidarum adalah tumor ibu hamil dalam 1 bulan di Puskesmas
kehamilan yang berbentuk seperti nodul jika Trenggalek Jawa Timur, dengan tehnik total
tidak ditangani dengan baik akan sampling didapatkan sampel sebanyak 40
menyebabkan sebuah ketidak nyamanan. responden. Variabel dari penelitian ini adalah
Pada gigi sering terinfeksi ditemukan karies kesehatan rongga mulut ibu hamil di
atau gigi yang berlubang yang menyebabkan Puskesmas Trenggalek Jawa Timur.
sakit nyeri atau gusi bengkak pada ibu. Pengumpulan data dengan menggunakan
Penyakit yang saling berkaitan akan check list. Pengolahan data meliputi editing,
coding, scoring, tabulating kemudian hasil Tinggi
penelitian ini dianalisis menggunakan Total 40 100
persentase.
Berdasarkan tabel 3. diketahui bahwa
Hasil dari 40 responden sebagian besar SMA
1. Data Umum sebanyak 19 responden (47,5%).
a. Karakteristik Responden Berdasarkan
Trimester Kehamilan d. Karakteristik Responden Berdasarkan
Tabel 1. Karakteristik Responden Pekerjaan
Berdasarkan Trimester Kehamilan Ibu Tabel 4. Karakteristik Responden
Hamil di Puskesmas Trenggalek Jawa Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil di
Timur Puskesmas Trenggalek Jawa Timur
No Trimester n %
1 Trimester I 11 27,5 No Pekerjaan n %
2 Trimester II 16 40 1. Tidak Bekerja 25 62,5
3 Trimester III 13 32,5 2. Petani 9 22,5
Total 40 100 3. Wiraswasta 3 7,5
4. Swasta 1 2,5
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 5. PNS 2 5
40 responden sebagian besar merupakan Total 40 100
ibu hamil Trimester III sebanyak 13
responden (32,5%). Berdasarkan tabel 4. diketahui bahwa
dari 40 responden sebagian besar
b. Karakteristik Responden Berdasar responden tidak bekerja yaitu sebanyak
Umur 25 responden (62,5%),
Tabel 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Ibu Hamil di 2. Data Khusus Gambaran Perawatan
Puskesmas Trenggalek Jawa Timur Kesehatan Rongga Mulut
No Usia Ibu n % Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kesehatan
1. 15-25 Tahun 20 50 Rongga Mulut Ibu Hamil di Puskesmas
2. 26-40 Tahun 18 45 Trenggalek Jawa Timur
3. >40 Tahun 2 5
Total 40 100 Kesehatan Rongga
No n %
Mulut Ibu Hamil
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa 1. Gingivitis
dari 40 responden sebagian besar berusia (Pregnancy 6 15
15-25 tahun sebanyak 20 responden Gingivitis)
(50%). 2. Granuloma (Epulis
15 37,5
Gravidarum)
c. Karakteristik Responden Berdasarkan 3. Karies 19 47,5
Tingkat Pendidikan Total 40 100
Tabel 3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu Berdasarkan tabel 5. dari 40 responden
Hamil di Puskesmas Trenggalek Jawa diteliti didapatkan bahwa:
Timur a. Gingivitis (Pregnancy Gingivitis)
sebanyak 6 responden (15%).
b. Granuloma (Epulis Gravidarum)
Tingkat sebanyak 15 responden (37,5%)
No n %
Pendidikan c. Karies sebanyak 19 responden (47,5
1. SD / Tamat / 4 10 %).
Tidak Tamat
2. SMP 15 37,5 Diskusi
3. SMA 19 47,5 1. Kesehatan Rongga Mulut Ibu Hamil
4. Perguruan 2 5 Kategori Gingivitis (Pregnancy
Gingivitis) Di Puskesmas Trenggalek hal yang biasa sehingga ibu hamil
Jawa Timur menyepelekan dan tidak merawat serta
Hasil penelitian menunjukan memeriksakannya kedokter gigi, karena
kesehatan rongga mulut ibu hamil dari 40 terkendala biaya serta kurangnya
responden sebanyak 6 responden (15%) kesadaran dari individu kondisi
mengalami gingivitis Pada pemeriksaan Gingivitis ibu tidak tertangani dan
ditemui responden yang mengalami gusi semakin parah. Efek dari hal tersebut ibu
yang terlihat lebih merah dan ada pula hamil sering mengalami kondisi tubuh
responden yang menyatakan bahwa gusi yang kurang baik dan mengganggu
ibu hamil sering berdarah ketika kenyamanan selama kehamilan.
menyikat gigi. Faktor lokal yang menyebabkan
Gingivitis kehamilan paling sering gingivitis antara lain seperti plak,
terlihat di gusi bagian depan mulut. kalkulus (karang gigi), dan sisa-sisa
Penyebabnya adalah meningkatnya makanan. Tingkat keparahan dan
hormon sex wanita dan vaskularisasi kerusakan jaringan yang terjadi
gingiva sehingga memberikan respon tergantung pada daya tahan tubuh dan
yang berlebihan terhadap faktor iritasi kualitas reparasi jaringan. Adanya
lokal. Faktor iritasi lokal dapat berupa penyakit atau penurunan daya tahan
rangsangan lunak, yaitu plak bakteri dan tubuh penderita dapat menambah
sisa-sisa makanan, maupun berupa keparahan gingivitis (Irma, Ayu, 2013:
rangsang keras seperti kalkulus, tepi 38-39).
restorasi yang tidak baik, gigi palsu dan Karena itu ibu hamil dengan
permukaan akar yang kasar. Hal ini gingivitis yang diakibatkan faktor lokal
menunjukkan bahwa kehamilan bukanlah harus mendapatkan perawatan secara
menjadi penyebab langsung dari berkala, dilihat dari faktor yang
Gingivitis kehamilan, tetapi juga mempengaruhi. Seperti halnya ibu hamil
tergantung pada tingkat kebersihan mulut dengan nomor responden 13 yang
pasien (Kemenkes RI, 2012). mengalami gingivitis karena faktor lokal,
Oleh karena itu ibu hamil harus karena ditemukan banyaknya karang gigi
mampu menjaga kesehatan rongga mulut yang menebal harus melalui perawatan
selama kehamilan, mual muntah yang yang berkala. Mengobati satu persatu
sering terjadi pada kehamilan trimester faktor penyebab agar gingivitis tidak
pertama menjadi salah satu hal yang semakin meluas, dan didukung dengan
berpotensial mengganggu kebersihan perawatan yang tepat untuk mengurangi
rongga mulut ibu hamil. Sebab itu rasa sakit.
pencegahan dan perawatan yang tepat Sama seperti no responden 13, ibu
akan memberikan keuntungan tersendiri hamil nomer responden 18 dengan
selain mencegah bakteri, perawatan yang kehamilan trimester I, pada usia ibu 25
tepat pada ibu hamil dengan gingivitis tahun, pendidikan terakhir ibu hamil
akan mengurangi penyebaran bakteri SMP, dan pekerjaan ibu sebagai ibu
gingivitis pada jaringan lain sehingga rumah tangga. Ibu hamil ini mengalami
mempersempit kemungkinan gingivitis Gingivitis dan mengaku tidak pernah
yang lebih parah. memeriksakan diri ke dokter karena
Seperti yang ditemui pada responden merasa ini hal biasa dan akan sembuh
nomor 13, ibu hamil trimester III dengan dengan sendirinya. Sehingga ibu merasa
usia 40 tahun dengan status pendidikan tidak terlalu nyaman, ibu menderita
terakhir adalah SMA, mengalami gingivitis sejak awal kehamilan, awalnya
gingivitis yang sudah mulai menyebar kemerahan tidak terasa sakit tetapi ibu
luas dalam pemeriksaan terdapat gusi hamil merasa semakin besar kehamilan
responden mengalami merah yang kondisi kemerahan pada gusi tersebut
berlebih dan sering sekali gusi terjadi semakin memburuk, karena ibu mulai
perdarahan. Selain itu pada ibu hamil merasa tidak nyaman ibu akhirnya
didapati beberapa gigi yang ditambal dan memutuskan untuk memeriksakan
terlihat banyaknya karang gigi disekitar. dirinya ke tenaga kesehatan.
Pada mulanya ibu merasa hal ini adalah
Gingivitis yang ringan umumnya
memang tidak segera mendapatkan 2. Kesehatan Rongga Mulut Ibu Hamil
perhatian karena tidak menimbulkan rasa Kategori Granuloma (Epulis
sakit atau gangguan fungsi, akan tetapi Gravidarum) Di Puskesmas Trenggalek
jika keadaan ini dibiarkan, gingivitis Jawa Timur
dapat menjadi bentuk yang destruktif. Hasil penelitian menunjukan
Pravelensi gingivitis dapat bekurang kesehatan rongga mulut ibu hamil dari 40
dengan bertambah baiknya status oral responden sebanyak 15 responden
higienis, diet yang baik dan perawatan (37,5%) mengalami granuloma (Epulis
pemeliharaan kesehatan dan kebiasaan Gravidarum). Pada pemeriksaan ditemui
hidup yang tepat ( Irma Ayu, 2013: 39). pada daerah gusi responden terdapat
Gingivitis adalah penyakit rongga nodul berwarna merah keunguan sampai
mulut yang tidak bisa dibiarkan tanpa ada beberapa responden yang mengalami
pengobatan sehingga dalam hal ini ibu nodul berwarna merah kebiruan, yang
hamil memerlukan rujukan ke poli gigi menunjukan bahwa Granuloma yang
untuk mendapatkan penanganan diderita sudah mulai berbahaya. Pada
sebagaimana mestinya. Berdasarkan responden ada yang mengaku bahwa gusi
penelitian gingivitis bisa menyerang ibu mereka mudah terjadi perdarahan pada
hamil dengan berbagai usia mulai dari benjolan (nodul).
usia muda sampai usia matang. Gingivitis Salah satu penyebab granuloma
mudah muncul pada ibu hamil karena adalah gingivitis yang tidak diobati yang
perubahan hormon, bisa dikarenakan akan berkembang menjadi granuloma,
hiperemesis ataupun cara perawatan dan penyebab lainnya dari granuloma
rongga mulut yang tidak baik. Kejadian adalah kebersihan rongga mulut yang
ini dapat diperparah jika pada kondisi kurang. Menyikat gigi setiap hari dan
rongga mulut ibu hamil sebelum kehamil berkumur serta pemeriksaan rutin dapat
sudah tidak sehat. mengurangi risiko terkena granuloma,
Ibu hamil perlu diberi pengertian jika hal tersebut tidak diperhatikan
bahwa memang penyakit pada rongga dengan baik tentunya granuloma akan
mulut dalam masa kehamilan menjadi meluas (Pratiwi, 2013: 85).
sangat mengkhawatirkan karena pada Karena hal tersebut ibu hamil harus
gingivitis yang tidak ditangani dengan mampu merawat kesehatan rongga
baik akan memunculkan penyakit baru mulutnya dengan baik, seperti halnya
pada rongga mulut. Dengan penjelasan cara menyikat gigi yang tepat. Dengan
sebagai berikut dapat memunculkan metode tepat alat, tepat cara, tepat waktu
suatu kesadaran pribadi pada ibu hamil dan tepat target, ibu hamil bisa memulai
akan kesehatan rongga mulut selama merawat gigi dengan cara yang benar,
kehamilan. Sehingga ibu hamil akan rajin selain perawatanyang ditekankan pola
untuk merawat dengan menyikat gigi makan juga harus diperhatikan.
dengan tepat. Pola hidup dan pola makan Kemungkinan besar ibu hamil dengan
yang sehat akan mempengaruhi tingkat granuloma berkurang nafsu makan,
kesembuhan ibu hamil dengan Gingivitis. diakibatkan kondisi ketidaknyamanan
Karena itu ibu hamil dengan gingivitis dari rongga mulut, karena hal tersebut
yang diakibatkan faktor lokal harus ibu hamil perlu mengatur pola makan
mendapatkan perawatan secara berkala, seperti pemilihan makanan yang
dilihat dari faktor yang mempengaruhi. bertekstur lembut, mengurangi makanan
Seperti halnya ibu hamil dengan nomor manis. Karena granuloma adalah
responden 13 yang mengalami gingivitis penyakit yang menyerang gusi salah satu
karena faktor lokal, karena ditemukan untuk pemulihannya adalah pemenuhan
banyaknya karang gigi yang menebal vitamin C yang banyak terdapat pada
harus melalui perawatan yang berkala. buah-buahan seperti jeruk, mangga,
Mengobati satu persatu faktor penyebab jambu biji dan delima. Karena
agar gingivitis tidak semakin meluas, dan kekurangan vitamin C salah satunya
didukung dengan perawatan yang tepat dapat menyebabkan ibu hamil rentan
untuk mengurangi rasa sakit. terhadap penyakit gusi.
Seperti yang dialami responden Salah satu contoh granuloma akibat
dengan nomor 15, ibu hamil trimester I gingivitis yang meluas terjadi pada
dengan umur 29 tahun. Ibu hamil responden ibu hamil nomor 23, ibu hamil
mengalami gusi yang terdapat nodul trimester II dengan usia 23 tahun
kemerahan dan gusi yang sering terjadi menderita gingivitis yang cukup parah
perdarahan. Pada kehamilan yang sejak sebelum kehamilan, dan ibu hamil
pertama ibu mengalami Granuloma tetapi senang mengkonsumsi kopi. Ibu hamil
pada kehamilan ke dua yaitu kehamilan berfikir hanya penyakit biasa dan sering
sekarang kondisi Granuloma menjadi mengobati dengan obat tanpa resep
lebih serius meskipun masih memasuki dokter sebelum kehamilan. Ketika ibu
trimester I. Pada data penelitian ibu hamil, ibu hamil merasa tidak nyaman
hamil yang mengalami Granuloma rata- ketika masuk trimester II kondisi rongga
rata memasuki trimester II dan trimester mulutnya semakin tidak baik. Di
III, Granuloma mulai muncul ketika ibu temukan ada nodul yang berwarna merah
hamil tidak memperhatikan kesehatan kebiruan, ibu hamil mengaku sering
rongga mulut akibat mual muntah pada terjadi perdarahan pada daerah tersebut
awal kehamilan. ketika di sentuh atau ketika menyikat
Granuloma ataupun epulis gigi.
gravidarum, tidak berbahaya tetapi dapat Kehamilan dapat pula menimbulkan
menyebabkan ketidak nyamanan, suatu pembentukan pertumbuhan
biasanya berkembang pada trimester berlebih pada gingiva seperi tumor.
kedua. Faktor utamanya adalah Istilah yang digunakan untuk keadaan ini
kebersihan mulut yang buruk. Selain itu adalah pregnancy tumor atau tumor
faktor penyebab lainnya adalah trauma, kehamilan, epulis gravidarum ataupun
hormon, virus dan pembuluh darah yang granuloma kehamilan. Tidak berbahaya
pecah. Ibu hamil yang memiliki tetapi dapat menyebabkan ketidak
granuloma kehamilan biasanya juga nyamanan, biasanya berkembang pada
menderita gingivitis kehamilan yang luas trimester kedua (Kementrian Kesehatan
(Kemenkes RI, 2012). RI, 2012: 10).
Meskipun Granuloma tidak terlalu Granuloma yang semakin parah akan
berbahaya tetapi tidak menutup mengganggu kesehatan dan kenyamanan
kemungkinan akan membuat keadaan selama kehamilan, oleh karena itu ibu
rongga mulut ibu semakin tidak sehat. hamil yang telah mengalami granuloma
Ibu hamil yang menderita Granuloma bisa dirawat dengan perawatan bertingkat
harus segera di berikan penanganan yang menyembuhkan gingivitis kemudian
sesuai disamping penanganan tentang berlanjut pada perawatan secara tepat
Gingivitis. Karena bisa dipastikan ibu pada granuloma. Pada kasus ini ibu
hamil yang mengidap Granuloma hamil perlu mendapatkan pengetahuan
diakibatkan Gingivitis yang meluas, dari tenaga kesehatan tentang penyebaran
dalam keadaan seperti ini ibu hamil dan hubungan antara penyakit satu
memerlukan penjelasan secara detail agar dengan penyakit lainnya sehingga infeksi
ibu memahami bahwa kesehatan rongga dapat dicegah agar tidak meluas dan
mulut menjadi salah satu yang perlu menambah parah kondisi rongga mulut
diperhatikan untuk tumbuh kembang yang sudah tidak sehat. Tingkat
janin yang dikandung. Sehingga pendidikan dan lingkungan menjadi
penanganan pada rongga mulut ibu hamil pengaruh kuat untuk mengubah pola
yang tidak sehat perlu dilakukan segera pikir dan perilaku dari ibu hamil tersebut.
untuk memulihkan kembali keadaan
rongga mulut. Selain penanganan medis 3. Kesehatan Rongga Mulut Ibu Hamil
perawatan ibu hamil juga harus tepat, Kategori Karies Di Puskesmas
dengan menyikat gigi rutin dan juga Trenggalek Jawa Timur
sering berkumur untuk menghilangkan Hasil penelitian menunjukan
sisa makanan pada sela-sela gigi dan kesehatan rongga mulut ibu hamil dari 40
gusi. responden sebanyak 19 responden
(47,5%) mengalami karies pada gigi.
Pada pemeriksaan ada responden yang mengalami gigi berlubang (Karies).
mengalami keadan gigi berlubang, ada Keadaan ini diperparah karena ibu hamil
pula sebagian responden yang jarang menyikat gigi karena merasa mual
menyatakan sering kali merasakan rasa muntah pada kehamilannya, dan jarang
ngilu pada gigi yang rusak dan memeriksakan diri kedokter sehingga
menimbulkan bengkak pada pipi. keadaan karies semakin memburuk. Ibu
Karies merupakan suatu penyakit beranggapan hal ini akan membaik
jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, setelah kelahiran bayinya nanti.
dan sementum yang disebabkan oleh Dalam kondisi hamil seorang ibu
aktivitas suatu jasad renik dalam suatu memang rentan terkena karies, terlebih
karbohidrat yang dapat diragikan. jika kondisi kesehatan rongga mulut ibu
Tandanya adalah demineralisasi jaringan sebelum mengalami kehamilan sudah
keras gigi yang kemudiandiikuti oleh dalam kondisi tidak sehat. Faktor-faktor
kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, yang dapat mendukung lebih cepatnya
terjadi invasi bakteri serta penyebaran proses gigi berlubang yang sudah ada
infeksi yang dapat mengakibatkan nyeri pada wanita hamil karena pH saliva
(Hidayat, Astrid, 2016: 22). wanita hamil lebih asam jika
Karies sangat sering menyerang ibu dibandingkan dengan yang tidak hamil
hamil, bisa diakibatkan karena pola dan konsumsi makan-makanan kecil
perawatan dan pola hidup yang keliru yang banyak mengandung gula. Rasa
seperti ibu hamil yang malas menggosok mual dan muntah membuat wanita hamil
gigi karena hiperemesis ataupun ibu malas memelihara kebersihan rongga
hamil yang suka mengkonsumsi makanan mulutnya, akibatnya serangan asam pada
manis. Ibu hamil yang mengalami karies plak yang dipercepat dengan adanya
sejak awal kehamilan jika tidak dirawat asam dari mulut karena mual atau
dengan baik maka kondisinya akan muntah tadi dapat mempercepat proses
memburuk seiring dengan bertambahnya terjadinya gigi berlubang (Kemenkes RI,
usia kehamilan. Semakin usia kehamilan 2012).
yang bertambah semakin besar pula Oleh sebab itu hal yang harus
kebutuhan kalsium ibu, jika kebutuhan ditekankan pada ibu hamil adalah, ibu
kalsium tidak terpenuhi dengan baik, hamil harus memahami bahwa kesehatan
salah satu kalsium yang akan diserap rongga mulut ikut mempengaruhi
oleh tubuh adalah kalsium dari gigi. kehamilan. Karies tidak mengenal usia
Oleh karena itu ibu hamil yang dari hasil penelitian usia muda maupun
terindikasi karies harus segera mendapat matang rentan terkena karies sehingga
perawatan, sebagai salah satu program ibu hamil harus rajin untuk merawat
pemerintah adalah dengan program rongga mulutnya secara tepat, seperti
pelayanan ante natal terintegrasi yang rajin menyikat gigi. Untuk menghindari
merupakan pelayanan kesehatan rasa malas menyikat gigi karena mual
komprehensif dan berkualitas. Dalam muntah yang berlebihan ibu hamil bisa
pelayanan ini ibu hamil diwajibkan untuk berkumur dengan air hangat sebelum
mendapat pemeriksaan kesehatan rongga menyikat gigi atau menggunakan sikat
mulut minimal 3 kali selama hamil di gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang
poli gigi. mengandung flour untuk mencegah
Masalah ibu hamil dengan karies kerusakan permukaan gigi.
yang perlu penanganan lebih lanjut Seperti pada responden nomor 36, ibu
sangat sering terjadi, seperti pada hamil dengan trimester III usia 35 tahun
responden dengan nomor 30, ibu hamil mengalami karies gigi, ditemukan
usia 19 tahun dengan kehamilan trimester beberapa tambalan pada gigi dan terlihat
I, mengalami karies gigi yang cukup luas. karies dibeberapa titik. Ibu mengaku
Terdapat beberapa titik gigi ibu hamil sebelum hamil kondisi giginya sudah
yang berlubang lebar, ibu hamil mengaku tidak baik, keadaan ini diperparah ketika
bahwa sering sekali terjadi rasa ngilu dan selama kehamilan ibu gemar
pipi bengkak. Bahkan sebelum mengkonsumsi makanan dan minuman
kehamilan ibu hamil mengaku sudah manis. Hal ini diperparah ketika awal
kehamilan ibu mengalami mual muntah pada penelitian ini Karies gigi menjadi
dan ibu jarang menyikat gigi karena penyakit mulut terbanyak yang dialami
selalu muntah ketika memasukan sesuatu oleh ibu hamil.
seperti sikat ke dalam mulut.
Gigi berlubang dapat menyebabkan Simpulan
rasa ngilu bila terkena makanan atau Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
minuman dingin dan manis. Bila bahwa kesehatan rongga mulut ibu hamil dari
dibiarkan tidak dirawat, lubang akan 40 responden yaitu 6 responden (15%)
semakin membesar dan dalam sehingga mengalami gingivitis, 15 responden (37,5%)
menimbulkan pusing, sakit berdenyut mengalami granuloma, dan 19 responden
bahkan sampai mengakibatkan pipi (47,5%) mengalami karies. Bagi fasilitas
bengkak (Kementrian Kesehatan, 2012: kesehatan diharapkan dapat mengadakan
11). program khusus untuk pemeriksaan
Selain perawatan pada karies yang kesehatan rongga mulut ibu hamil mengingat
tepat kebutuhan kalsium ibu hamil harus banyaknya ibu hamil yang kurang
terpenuhi, ibu hamil memerlukan sekitar memperhatikan dan peduli pada kesehatan
1,2 g kalsium dan fosfor yang jumlahnya rongga mulutnya.
kira-kira sama setiap hari. Untuk dapat
melakukan perawatan rongga mulut yang
benar ibu harus mengerti teknik
perawatannya seperti teknik menyikat Daftar Pustaka
gigi serta waktu yang tepat untuk Dingwall, L. 2014. Higiene Personal. Jakarta
menyikat, di samping itu pemilihan pasta : EGC.
gigi dan sikat gigi yang sesuai dengan Hidayat, R. & Tandiari, A. 2016. Kesehatan
kondisi mulut dan gigi juga harus Gigi & Mulut Apa Yang Sebaiknya
diperhatikan (Rukiyah, 2013: 47). Anda Tahu?. Yogyakarta : Cv Andi
Karena karies sendiri menjadi Offset.
penyakit yang sering diderita ibu hamil, Hutahaean, S. 2013. Perawatan Antenatal.
tentunya ada penanganan khusus dalam Jakarta Selatan : Salemba Medika.
memperbaiki gigi yang berlubang. Selain Irma, I & Intan, S. 2013. Penyakit Gigi,
perawatan dirumah dan kebiasaan pola Mulut Dan THT. Yogyakarta : Nuha
hidup sehat individu juga mempengaruhi, Medika.
pengetahuan akan efek buruk dari sebuah Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman
karies di masa kehamilan memang sangat Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan
kurang. Pada keadaan ini tenaga Mulut Ibu Hamil Dan Anak Usia
kesehatan memiliki peranan penting, Balita Bagi Tenaga Kesehatan Di
selain harus merujuk ke poli gigi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan [e-
mendapatkan penanganan khusus, ibu book] Jakarta : Kementrian
hamil harus mengerti dan memahami Kesehatan RI. www.depkes.go.id [4
bagaimana tata cara untuk merawat April 2017].
karies yang diderita. Perawatan dan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset
penyikatan gigi yang benar harus mampu Kesehatan Dasar. Jakarta :
ditanamkan pada diri ibu hamil, agar ibu Kementrian Kesehatan RI.
mengerti bagaimana perawatan yang www.depkes.go.id [4 April
tepat. Selain perawatan tepat secara 2017].Mumpuni, Y. & Pratiwi, E.
individu kebiasaan untuk memeriksakan 2013. 45 Masalah & Solusi Penyakit
gigi 6 bulan sekali pada dokter menjadi Gigi & Mulut. Yogyakarta : Andi
kebiasaan yang harus mulai di Offset.
berdayakan pada ibu hamil, pengetahuan Rukiyah, A. Yulianti, L, Maemunah.
yang luas akan membuat ibu hamil Susilowati, L. 2009. Asuhan
menyadari akan pentingnya kesehatan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta
rongga mulut selama kehamilan. Hal ini Timur : Cv. Trans Info Media.
menjadi peranan penting tenaga
kesehatan karena fenomena karies pada Warongan, G. Wagey, F. Mintjelungan, C.
ibu hamil yang semakin meluas, dan 2015. Gambaran Status Gingiva Pada
Ibu Hamil Di Puskesmas Bahu
Manado. Jurnal e-GiGi (eG),
[online], 1 (3),
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p/egigi/article/view/6459[diakses 26
April 2017].

You might also like