Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Tesis Elizabeth PDF
Jurnal Tesis Elizabeth PDF
ELIZABETH ALFA
Fakultas Hukum Universitas Batam
Jl. Abulyatama No. 5 Batam
Email : elizabethalfa90@gmail.com
ABSTRAK
With the issuance of the decision of the Constitutional Court indirectly answered
anxiety over the legal issues mentioned above. The Constitutional Court's decision
becomes a guideline for the Notary to make a marriage agreement after marriage.
However, in carrying out the Notary does not have the courage to make a
marriage agreement after the marriage. the main problem of the research is how
the Application of the Constitutional Court Decision of the Republic of Indonesia
Number 69 / PUU-XII / 2015 Against the Notary Marriage Agreement by Notary
Public and the obstacles in the Application of the Constitutional Court Decision
Number 69 / Puu-Xii / 2015 Against the Marriage Agreement by Notary . The
purpose of this study was to determine the Application of the Constitutional Court
Decision of the Republic of Indonesia Number 69 / PUU-XII / 2015 Against the
Deed of Marriage Agreement by Notary Public and the obstacles in the
Application of the Constitutional Court Decision of the Republic of Indonesia
Number 69 / Puu-Xii / 2015 Against the Marriage Agreement Deed By Notary
Public. This thesis research is a normative legal research supported by empirical
legal research. Decision of the Constitutional Court is final and binding, so the
Notary can make a marriage agreement after the Constitutional Court's decision
No. 69 / PUU-XII / 2015. MK Decision. No. 69 / PUU-XII / 2015 is jurisprudence
which is one source of law. Jurisprudence is a decision that has permanent legal
force (inkracht van gewijsde) and the decision of the Constitutional Court (MK) is
final and binding, so it must still be implemented by all parties, both the Notary,
and the parties.
Keywords: Notary, Marriage Agrement.
2
Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia,
3
Cet V, (Jakarta: Universitas Indonesia, Martiman Prodjohamidjojo, Tanya Jawab
2009), Hal. 48 Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta :
3
bunyi Pasal 1320 juncto Pasal 1338 pihak ketiga sepanjang pihak ketiga
Kitab Undang-Undang Hukum ini tersangkut.
Perdata. Pasal 1320 Kitab Undang- Akan tetapi dewasa ini
Undang Hukum Perdata menyatakan perjanjian kawin tersebut dapat
bahwa Untuk sahnya suatu perjanjian dibuat terhadap perkawinan
diperlukan empat syarat : campuran antara Warga Negara
1. Sepakat mereka yang Indonesia dan Warga Negara Asing.
mengikatkan dirinya; Akan tetapi permasalahan timbul
2. Kecakapan untuk membuat suatu dikarenakan biasanya perjanjian
perikatan; kawin tersebut dibuat sebelum
3. Suatu hal tertentu; menikah, atau pada saat menikah.
4. Suatu sebab yang halal. Sementara hampir sebagian besar
Pasal 1338 Kitab Undang- perkawinan campuran tidak memiliki
Undang Hukum Perdata menyatakan perjanjian kawin. Hal ini semakin
sebagai berikut : “Semua perjanjian dilematis manakala suami/istri yang
yang dibuat secara sah berlaku berwarganegara indonesia ingin
sebagai undang-undang bagi mereka memiliki lahan di indonesia.
yang membuatnya. Suatu perjanjian Menurut Undang-Undang Nomor 5
tidak dapat ditarik kembali selain Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok
dengan sepakat kedua belah pihak, Agraria, bahwa warga negara asing
atau karena alasan-alasan yang oleh tidak diperkenankan untuk memiliki
undang-undang dinyatakan cukup tanah yang bersertifikat Hak Milik,
untuk itu. Suatu perjanjian harus Hak Guna Banguna, Hak Guna
dilaksanakan dengan itikad baik”13. Usaha.
Perjanjian kawin yang Oleh karena itu maka Pada
dilakukan oleh calon suami istri tanggal 27 Oktober 2016, Mahkamah
semacam ini biasanya berisi Konstitusi Republik Indonesia telah
mengenai janji tentang harta benda mengeluarkan Putusan Nomor
yang diperoleh selama perkawinan 69/PUU-XIII/2015 yang mana pada
berlangsung. Lazimnya berupa pokoknya telah mengabulkan
perolehan harta kekayaan terpisah, permohonan uji materi terhadap
masing-masing pihak memperoleh ketentuan mengenai Perjanjian
apa yang diperoleh atau didapat Perkawinan yang diatur dalam Pasal
selama perkawinan itu termasuk 29 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4)
keuntungan dan kerugian. Perjanjian Undang-Undang Nomor 1 Tahun
kawin ini berlaku sebagai undang- 1974 tentang Perkawinan.
undang bagi mereka yang Mahkamah Konstitusi mengabulkan
membuatnya, juga berlaku bagi secara bersyarat permohonan dari Ike
Farida, seorang warga negara
13
Pasal 1338 juga merupakan salah asas
yang lazim dikenal sebagai asas Pacta
Sunct Servanda
7
kawin yang dibuat oleh notaris tertulis sehingga penelitian ini sangat
terhadap kepemilikan hak atas erat hubungannya pada
tanah di Kota Batam ? perpustakaan.
c. Faktor-faktor yang Metode penelitian hukum
mempengaruhi implementasi empiris adalah suatu metode
putusan Mahkamah Konstitusi penelitian hukum yang berfungsi
Republik Indonesia Nomor untuk melihat hukum dalam artian
69/PUU-XII/2015 tentang akta nyata dan meneliti bagaimana
perjanjian kawin yang dibuat bekerjanya hukum di lingkungan
oleh notaris terhadap masyarakat. Dikarenakan dalam
kepemilikan hak atas tanah di penelitian ini meneliti orang dalam
Kota Batam? hubungan hidup di masyarakat maka
Metode Penelitian metode penelitian hukum empiris
Penelitian pada dasarnya dapat dikatakan sebagai penelitian
merupakan, “suatu upaya pencarian” hukum sosiologis. Berdasarkan
dan bukannya mengamati dengan penjelasan di atas penelitian Tesis ini
teliti terhadap sesuatu obyek yang adalah penelitian hukum normatif
sudah terpegang, di tangan. yang didukung dengan penelitian
Penelitian merupakan terjemahan hukum yang bersifat empiris.
dari bahasa Inggris yaitu research, PEMBAHASAN
yang berasal dari kata re (kembali) A. pengaturan hukum mengenai akta
dan to search (mencari) 16. Dengan perjanjian kawin yang dibuat
demikian secara logika berarti oleh notaris terhadap
mencari “kembali”. Apabila suatu kepemilikan hak atas tanah di
penelitian itu merupakan usaha Kota Batam
pencarian, lantas timbul suatu Putusan pengadilan
pertanyaan apakah yang dicari. Pada merupakan hukum bagi para pihak
dasarnya sesuatu yang dicari itu tidak yang berperkara, sehingga putusan
lain adalah “pengetahuan” atau lebih pengadilan itu hanya mengikat dan
tepatnya “pengetahuan yang benar”, harus dilaksanakan para pihak yang
di mana pengetahuan yang benar ini berperkara. Dalam ilmu hukum,
nantinya dapat dipakai untuk putusan pengadilan ini disebut
menjawab pertanyaan atau yurisprudensi. Menurut Sudikno
17
ketidaktahuan tertentu . Penelitian Mertokusumo, yurisprudensi adalah
Hukum Normatif, metode penelitian pelaksanaan hukum dalam hal
hukum jenis ini juga bisa disebut konkrit terjadi tuntutan hak yang
sebagai penelitian hukum doktriner dijalankan oleh suatu badan yang
atau peneilitian perpustakaan berdiri sendiri dan diadakan oleh
dikarenakan penelitian ini hanya negara serta bebas dari pengaruh apa
ditujukan pada peraturan-peraturan dan siapapun dengan cara
memberikan putusan yang bersifat
16
Ibid Hal. 25
17
Ibid, hlm 27- 28
9