Professional Documents
Culture Documents
Widiasmadi)
Abstract
The shallow water wave’s equation represents rapid unsteady flow frequently
attended by shock waves. For shock phenomena, the influence of bottom friction may be assumed
marginal, as the bottom width where shock arises is relatively very thin compared to the scale of the
flow domain. However, the energy loss across the shock is significant. This energy loss is attributed
to the internal stresses within the very thin infinitesimal shock interface. For practical computation,
the contribution of the internal friction may be incorporated in the wall friction, in other words the
internal stresses can be represented as Manning frictional resistance. Frictions either wall friction,
surface friction, or internal friction between fluid particles are the sources or sinks of momentum.
Strong simplification of modeling of the free surface shallow flows is necessary for
the computer simulation. The material on the basis of shallow water models is essential, even
considering a numerical method of any kind, similar to most of the shock-capturing numerical
methods on the utilisation of local Riemann problem solution, both for the exact or approximate.
However the role of the Riemann problem is wider. The Riemann problem can be useful in theoretical
studies of simple shalow water models; it can also be used in conjunction with other numerical
solution. This research deals with shock-capturing, finite volume numerical methods, particular
devoted to the details of numerical methods of the shock-capturing type. Some hypothetical tests are
modeled as a shallow water wave equation, which therefore can be cast as Riemann Problem, solved
by utilizing the Godunov’s type solution. Finite volume methods of the Godunov type are used for
the purpose of solving numerically the time-dependent, non-linear shallow water equations.
Key words : shallow water, homogeneous, shock, sources, sinks, Riemann problem, finite volume,
shock-capturing, Godunov’s type.
*)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 7
Jl Menoreh Tengah X/22 Semarang
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 7 - 15
unsur volume; untuk aliran dua-matra menjadi tidak mulus! Dengan mengubah seluruh soal
keping dua matra, dan untuk tatar aliran satu- menjadi soal Riemann, maka kita perlu lagi
matra. Kelebihan utama dari CUH adalah memerlukan suku sumber yang mengandung
kemampuan untuk menangani batas yang tidak gaya gravitasi dan gesekan, karena kita bekerja
teratur (aliran dua matra) dan pemurnian kisi dengan rumusan ketakubahan Riemann (Riemann
(grid refinement). Cara volume hingga, pada invariants). Semua model matematika yang
awalnya dikembangkan sebagai perluasan dari tersedia hanya untuk alur prismatik. Alur sungai
CSH, dimana volume hingga merupakan volume pada umumnya tidak prismatik, karena itu
integrasi dari kemalaran dan momentum. CVH terlebih dahulu perlu direkayasa menjadi alur
berbeda dengan cara-cara numerik lainnya, prismatik. Dari segi model matematika, alur
dimana dapat disimak dengan jelas azas prismatik dapat lebih mudah dimodelkan
kekekalan fisika dengan algoritma, dan karena itu ketimbang yang tidak. Pengalaman membuktikan
mudah dipahami . bahwa pemodelan alur prismatik cukup cermat.
Bangunan-bangunan air yang merupakan syarat-
METODOLOGI batas-dalam (internal boundary condition), dari
Fokus dari penilitian ini ada dua : jaringan saluran yang bercabang-cabang atau
pertama adalah pada penyertaan sumber, dan melingkar, semua kerumitan geometri dan
pengendalian algoritma di mana sumber dianggap topologi sekarang dapat disederhanakan menjadi
kecil pengaruhnya dibandingkan dengan suku- persoalan antar-muka yang dijabarkan menjadi
suku lainnya dalam persamaan St. Venant yang soal Riemann satu matra.
dituangkan dalam bentuk konservatif, atau Sehingga dalam penelitian ini akan
Riemann takubah semu. Suku sumber dihasilkan berbagai pola aliran dengan hampiran
mengakibatkan persamaan pengatur tidak Riemann yang sebelumnya diuji dengan bagan
serbasama (homogeneous). Karena itu kehadiran Upwind Gudonov untuk :
sumber mengakibatkan bentuk persamaan Aliran tunak dan tak tunak dalam
divergen, tidak murni bentuk konservartif. Untuk suatu alur sungai dengan
menggunakan penyelesaian Riemann, maka kondisi hidrograp yang
persamaan yang tak serbasama ini terlebih dahulu diberikan.
harus dilintasbentuk menjadi serbasama, a.l. Aliran gelombang banjir mulus
dengan memisalkan suku sumber tetap, yang dan bandang
nilainya diperoleh dari penyelesaian waktu yang
barulalu. Tetapi karena matrix Jacobi A tidak ANALISIS
simitri , maka pelintasbentukan ini merupakan Dengan berdasarkan hukum kekekalan
suatu soal yang menarik yang belum ada yang momentum, untuk aliran laminar, Navier-Stokes
mencobanya. membuat persamaan umum tiga dimensi yang
Selanjutnya untuk geometri yang tidak dikenal dengan nama persamaan Navier-Stokes
teratur, program pembangkitan kisi (grid yang terdiri dari 3 persamaan momentum.
generation) yang merupakan sub-program dalam Persamaan Navier-Stokes mempunyai 4 anu yaitu
cara dalam unsur hingga dapat digunakan bila kecepatan, kearah sumbu x,y,z dan tekanan P.
hitungan berbaris volume hingga. Karena Dengan adanya tambahan persamaan kontinuitas
penyelasaian Riemann dengan teknik Godunov maka di dapat 4 persamaan dan 4 anu. Secara
menjelaskan bahwa ketidakmulusan terjadi pada matematis, persamaan Navier-Stokes dapat
antarmuka dua unsur yang berdampingan, maka diselesaikan.
persamaan hiperbolik nir-serbasama A. Hukum Kekekalan Massa
(inhomogeneous) di mana sumber harus Bila laju perubahan massa fluida dalam suatu
diperhitungkan dihilangkan dengan pelempangan volume tilik persatuan waktu adalah sama
lengkung karakteristik, maka simulasi menjadi dengan laju bersih dari fluida yang masuk
perkiraan arus (flux estimation) melelui bidang melalui permukaan tilik A dimana :
antar muka sel yang pada gilirannya merupakan V = volume tilik
soal Riemann satu-matra. A = permukaan tilik atau batas dari
Jadi seluruh penyelesaian x1 & x2 = batas permukaan tilik
hidrodinamika disederhanakan menjadi soal arus x2
vector U melalui antarmuka sel-sel, mulus atau dV
Adx a
dt t x1
8
Penurunan persamaan St. Venant untuk Dasar…. (N. Widiasmadi)
9
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 7 - 15
A A v v v y
v v A A vA gA gA So Sf 0 ( s)
t x x t x x
10
Penurunan persamaan St. Venant untuk Dasar…. (N. Widiasmadi)
Letak
Uji hki vki hka vka Pintu Waktu
(X=0)
3 1,20 0,00 1x10-7 0,00 20,00 3,00
4 1x10-7 0,00 1,20 0,00 30,00 3,00
Panjang saluran untuk uji numerik besarnya kecepatan (V x=0) dan percepatan (ax=0 )
adalah 50 meter dengan bentuk penampang pada x =0 adalah 3,1529000 , hal ini berarti besar
prismatik , untuk keperluan pengepingan dibuat dan arah kecepatan partikel air sama dengan
50 ruang tilik (sel) dengan percepatan gravitasi percepatannya.
sebesar 9,8 m/det2. Untuk penyelesaian cara
eksak ditetapkan batas toleransi (TOL) adalah 10- 6.1.2. Uji Kedua
6
, proses iterasi dilakukan dengan jumlah Dalam Gambar uji kedua dihasilkan profil
maksimum adalah 50. kedalaman dan kecepatan air . Perhitungan cara
Pintu bendung sebagai sekat pemisah eksak menghasilkan kedalaman dan kecepatan
antara bagian hulu (kiri) pintu dan bagian hilir pada bidang peralihan yang ditandai dengan
(kanan) pintu. Variasi Kedalaman hulu (Hki) notasi bintang (*), untuk kedalaman bintang (h*)
dibuat pada dua kondiisi yaitu pada saat berair adalah 0,01880000 sedangakan kecepatan
dengan kedalaman 1 meter dan tak berair (kering) bintang (v*) adalah nol. Dari hasil perhitungan
dengan kedalaman 0 meter demikian juga pada cara eksak muncul perambatan gelombang mulus
kedalaman hilirnya (Hka ), data kedalaman yang cukup kuat dengan arah yang berlawanan.
selengkapnya dapat dilihat pada tebel 6.1. Kedalaman pada daerah bintang (h*) sangat tipis
6.1.1. Uji Pertama yaitu 0,040564.
Dalam Gambar uji pertama dihasilkan profil Seperti halnya pada uji pertama diatas
kedalaman dan kecepatan air . Perhitungan cara maka untuk perhitungan numerik ditinjau dengan
eksak menghasilkan kedalaman dan kecepatan dua kondisi, dimana tinjauan pertama faktor
pada bidang peralihan yang ditandai dengan sumber disertakan sedangkan pada tinjauan
notasi bintang (*) , untuk kedalaman bintang (h*) kedua faktor sumber tidak disertakan. Faktor
adalah 0,86300000 sedangakan kecepatan sumber dalam hal ini adalah gesekan air dengan
bintang (v*) adalah 3,6422000. menggunakan angka manning (Cn) yang
Dari hasil perhitungan cara eksak terdapat pada dasar saluran, dimana nilai tersebut
muncul perambatan kejut yang cukup kuat terjadi (Cn) juga diambil sebesar 0,003. Sedangkan
pada sisi kanan dan perambatan mulus dengan kemiringan dasar saluran dibuat datar baik
kecepatan sonik (aliran kritik) pada sisi kiri . dengan dan tanpa melibatkan sumber. Untuk uji
Peristiwa ini cukup penting dan menyiratkan pertama dapat dilihat pada tabel hasil Uji
bahwa nilai eigen 1=u-a akan berubah dari nilai numerik di lembar lampiran, secara umum akan
negatif ke nilai positif yang ditandai dengan arah didapat nilai uji numerik dengan dan tanpa
gerak perambatan gelombang dari sisi kiri sumber. Besar perbedaan rata-rata bagan numerik
melalui daerah peralihan (x=0) menuju ke sisi dengan dan tanpa melibatkan faktor sumber
kanan, sehingga secara jelas perubahan ini akan untuk uji pertama adalah 3x10-12, dimana
membawa nilai eigen 1 melalui nilai nol pada perbedaan tersebut bervariasi dari hulu sebesar
posisi pintu bendung atau pada posisi peralihan 7,71x10-12 menurun ketengah (X=0) pada posisi
dimana x=0 atau 1=u–a=0 yang dapat ditulis pintu bendung dengan perbedaan sebesar 1,7x10-
13
u=a, nilai tersebut pada tabel 3.2. dapat dilihat dan naik lagi kehilir dengan perbedaan yaitu
7,49x1012 (lihat tabel pada lembar lampiran ).
11
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 7 - 15
12
Penurunan persamaan St. Venant untuk Dasar…. (N. Widiasmadi)
13
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 7 - 15
14
Penurunan persamaan St. Venant untuk Dasar…. (N. Widiasmadi)
15