You are on page 1of 14

STUDI LITERATUR HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN

PERILAKU CARING PERAWAT


STUDY LITERATURE RELATIONSHIP BETWEEN WORK
STRESS AND CARING BEHAVIOUR OF NURSE
Shella dayuni1, Ramaita2, Sri.ameliati3
Prodi Keperawatan STIKes Piala Sakti Pariaman
Jl.Diponegoro, Kp.Pd, Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat 25512 HP: 082238412781
Email: shelladayuni16@gmail.com

ABSTRACT
The current era of globalization, health workers are required to giving of quality health services. In providing
health services of nurses must be able to overcome of emotional reaction experienced is work stress. Work stress
can be caused by factors internal is knowledge, education, attitude, behavior and it can influence of attitude and
caring behavior nurse, caring behavior and reaction emotional of nurse can affects the level of patient satisfaction
and client perception to impact for work quality of caring behavior nurse, this metter automatically can effecting
on health service from nurse to patient in hospital. The purpose of this literature study is to know relationship
between work stress and nurse caring behavior. This study was obtained databases namely national library E-
resources, DOAJ (directory of open acces journals), google scholar, pubMedand and PDF Drive using inclusion
and exlusion criteria. Based on the 11 studies obtained, 8 studies stated there is a significant correlation beetwen
work stress and caring behavior nurse, and 3 studies stated work stress of nurses is not significanrly related to
caring behavior. Congclution study literature above, it can be concluded that work stress of nurses is a significant
correlation toword caring behavior.
Keywords : caring, nurse, work stress

ABSTRAK
Di era globalisasi saat ini tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
dimana dalam memberikan pelayanan kesehatan perawat harus mampu untuk mengatasi reaksi emosional yang
dialami berupa stess kerja. Stress kerja dapat disebabkan oleh factor internal maupun eksternal, yang termasuk
dalam factor internal seperti pengetahuan, pendidikan, sikap dan perilaku. Stress kerja dapat mempengaruhi sikap
dan perilaku caring perawat, dimana perilaku caring yang diberikan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien,
sehingga kondisi emosional yang dialami perawat dapat mempengaruhi persepsi pasien dan berefek pada kualitas
kerja dan perilaku caring perawat. Hal ini otomatis akan berdampak pada pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
perawat kepada pasien di rumah sakit. Tujuan penulisan adalah untuk mengkaji hubungan stress kerja dengan
perilaku caring perawat. Penulisan ini menggunakan study litertur dari bebrapa data base yang dipublikasikan oleh
E-resources perpustakaan nasional melalui ProQuest, DOAJ (Directory Of Open Acces Journals), Google Scholar,
PubMed dan PDF Drive. Terdapat Hasil review dari 11 literatur didapatkan bahwa 8 dari penelitian yang diperoleh
menyatakan adanya hubungan antara stress kerja dengan perilaku caring perawat, dan 3 penelitian mengungkapkan
tidak adanya hubungan yang bermakna. Berdasarkan study literature di atas didapatkan kesimpulan bahwa stress
kerja berpengaruh terhadap perilaku caring perawat
Kata kunci : Stress Kerja, Perilaku Caring, Perawat
PENDAHULUAN dengan sering merasa pusing, lelah, kurang
Sumber daya manusia kesehatan ramah, kurang istirahat akibat beban kerja
(SDMK) adalah salah satu sub sistem dalam terlalu tinggi serta penghasilan yang tidak
sistem kesehatan nasional yang mempunyai memadai (A.Rizki Amelia 2019).
peran penting untuk meningkatkan derajat Penelitian yang dilakukan oleh Ni
kesehatan masyarakat melalui berbagai Nengah Nita Sulistyawati (2019)
upaya dalam pelayanan kesehatan. Upaya menemukan dari 31 perawat di IGD RSUD
dan pelayanan kesehatan haruslah dilakukan Karangasem 27 orang atau 87,1% responden
oleh tenaga kesehatan yang bertanggung alami stres kerja sedang. Stres kerja ringan
jawab memiliki etika dan moral tinggi, 9,7% dan stres kerja berat 3,2%. kemudian
keahlian dan berwenang (Depkses RI, 2015). penelitian yang dilakukan Insyira imania
Bentuk pelayanan yang diberikan putri, 2018) menunjukkan perawat yang
oleh rumah sakit salah satumya adalah mengalami stress kerja sedang sebnayak 44
pelayanan asuhan keperawatan oleh perawat. %, dan stress kerja berat sebanyak 21%. Di
Profesi perawat mempunyai resiko yang daerah Sumatera Barat sendiri, Indri
sangat mudah terkena stress karena Ramadini (2018) menemukan bahwa
berhubungan erat dan secara lansung sebagian besar perawat (55%) mengalami
berhadapan dengan keselamatan nyawa stres kerja di Ruang Rawat Inap Instalasi
manusia (Lita Ariani 2019). Penyakit Dalam RSUP M DJAMIL
Dagget dkk (2016) menemukan PADANG. Dari penjelasan di atas Dapat
55,1% perawat di Rumah Sakit Jimma Zone ditarik kesimpulan bahwa presentase
Ethiopia juga mengalami stres kerja. Hasil perawat yang mengalami stres kerja
penelitian Labour Force Survey pada tahun termasuk dalam kategori tinggi.
2014 mengidentifiksi adanya 440.000 kasus World Health Organization (WHO)
stres akibat kerja di Inggris dengan angka menyatan stres sebagai pendemi dunia abad
kejadian sebanyak 1.380 kasus per 100.000 ke-21. Stres kerja menjadi perhatian yang
pekerja yang mengalami stres akibat kerja penting salah satunya pada tenaga
(Shieva 2019). Persatuan Perawat Nasional kesehatan, Karena tenaga kesehatan
Indonesia (PPNI) mengungkapkan sebanyak memiliki banyak tuntutan tugas yang harus
50,9% perawat di Indonesia yang bekerja di dilakukan dibandingkan profesi yang
rumah sakit mengalami stres kerja, ditandai lainnya(ILO, 2016).
Semakin tinggi stress kerja perawat Kemudian penelitian yang dilakukan
maka perilaku caring perawat juga semakin oleh Nathania Hangewa (2020) menjelaskan
rendah, hal ini sejalan dengan penelitian tidak ada hubungan antara stress kerja
yang dilakukan oleh Insyira imania putri dengan perilkau caring karena ada factor
(2018) dimana tingkat stress kerja lain yang mempengaruhi.
berpengaruh terhadap perilaku caring Berdasarkan beberapa penjelasan di
perawat, hal ini menjelaskan bahwa stress atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
kerja yang berat dapat mempengaruhi studi literatur untuk mengkaji tentang
seorang perawat dalam mengambil hubungan stress kerja perawat dengan
keputusan atau bersikap dalam memberikan perilaku caring perawat.
asuhan keperawatan. METODE
Begitu juga dengan penelitian yang di Metode literature review adalah cara

lakukan oleh Sulastika Ertina (2019) bahwa yang digunakan untuk mengumpulkan data atau
sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet
stres kerja yang tinggi akan berdampak pada
dan pustaka yang relevan dengan isu atau tipik
perilaku caing perawat. Perawat yang
yang diangkat dalam penulisan melalui metode
mengalami stres kerja dapat diprediksi
pengumpulan data pustaka, membaca dan
bahwa perilaku caring nya juga menurun
mencatat, serta mengolah bahan penulisan
(Sarafis et al., 2016). (Nursalam, 2015)
Hal ini berdampak pada pelayanan Pencarian literature menggunakan
kesehatan yang diberikan di rumah sakit, situs E-resources perpustakaan nasional
Adanya hubungan antara tingkat stres kerja melalui ProQuest, DOAJ (Directory Of
perawat terhadap perilaku caring Open Acces Journals), Google Scholar,
mengakibatkan perawat yang tidak mampu Pubmed dan PDF Drive. kata kunci yang
menghilangkan stres akan mempengaruhi digunakan dalam pencarian literaur antara
penampilan kerja dan memburuknya lain: stress kerja, perilaku caring, dan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada perawat. literatur yang digunakan adalah
pasien. Dalam pelayanan kesehatan, perawat literature yang dipublikasi dari tahun 2010
yang mengalami stres berat akan mengalami keatas.
kejenuhan dan kehilangan minat dalam seluruh literature kemudian diseleksi
bekerja dan akan memperburuk kualitas kembali dengan menggunkan kriteria inklusi
pelayanan yang diberikan di rumah sakit. dan ekslusi. Adapun kriteria inklusi yang
digunakan adalah full text, kemudian Kemudian untuk kriteria ekslusi jurnal yang
seluruh jurnal yang terkait dengan hubungan berada di bawah tahun 2010 dikeluarkan,
stress kerja perawat dengan perilaku caring dan juga yang sampelnya bukan perawat
maupun dengan kinerja perawat, literature juga termasuk dalam kriteria ekslusi.
berupa study kuantitatif maupun kualitatif,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil review dari 11 literatur yang memenuhi kriteria inklusi maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 1. Ringkasan dari literature tentang hubungan tingkat stress kerja perawat dengan perilaku
caring
No Peneliti Judul Metode penelitian dan Populasi dan signifikasi Resume
/tahun instumen sampel
1 Nathan Stress kerja Menggunakan Metode Populasi P= 0,983 Penelitian ini
ia dengan persepsi penelitian desain analitik berjumlah 34 menunjukkan tidak
Hange perilaku caring korelasi dengan pendekatan orang adanya hubungan
wa pada perawat cross sectional antara stress kerja
(2020) dengan perilaku
Data dikumpulakan melalui 34 orang perawat caring. Hal ini
adopsi kuesioner dari di ruangan IGD menunjukkan adanya
penelitian Nopa (2016) dan dan ICU factor lain ynag
Rika (2012) yang telah mempengaruhi
dilakukan uji validasinya perilaku caring
perawat terhadap
stress kerja perawat
yaitu faktor usia.

2 Sulasti Hubungan Penelitian ini menggunakan P= 0,006 Penelitian ini


ka stress kerja dan metode quantitative 140 orang menunjukkan bahwa
Ertina perilaku caring correlation research perawat di UPTD stress kerja
(2019) (keperawatan) Puskesmas Ganti berpengaruh
dimodrenisasi Berupa intrumen Praya Timur terhadap perilaku
oleh kepribadian menggunakan alat ukur caring perawat
agreeableness Caring Behavior Inventory artinya Semakin
pada perawat (CBI), kuesioner stres kerja meningkat stres kerja
diadopsi dari penelitian maka akan
Pitaloka, Syamsir, &Novliadi menyebabkan
2010 perilaku caring
perawat menurun.
3 Insyira Hubungan Menggunakan metode Populasi P=0,002 Penelitian ini
imania antara tingkat kuantitatif dengan pendekatan sebnayak 43 menunjukkan adanya
putri stress kerja cross sectional orang hubungan antara
(2018) perawat dengan stress kerja dengan
perilaku caring Menggunakan kuesioner yang Sampel diambil perilaku caring. stress
perawat berisi beberapa pertanyaan sebanyak 39 kerja yang berat
tertutup mengenai stress kerja orang perawat di dapat mempengaruhi
dan perilaku caring yang telah ruang rawat inap prilaku caring
diuji validitas dan reabilitas perawat. Begitu juga
nya sebaliknya

4 Claudia Burnout dan Jenis penelitian yaitu cross sebanyak 87 p=1,000 Penelitian ini
Talenta perilaku caring sectional dalam pengukuran perawat di rs menunjukkan hasil
(2018) perawat variabel bebas dan terikat kanker jakarta bahwa tidak ada
onkologi hubungan antara
stress kerja dengan
Menggunakan kuesioner perilaku caring
Burnout Inventory (MBI) perawat. Berdasarkan
dimana sudah di uji validitas asumsi peneliti, hasil
dan reabilitasnya. Kuesioner analisis stress kerja
Caring Assessment Report tinggi dapat
Evaluation Q Sort (CARE-Q) disebabkan oleh
tingginya beban kerja
dan rendahnya
motivasi perawat
sehingga berdampak
terhadap penerapan
perilaku caringnya.

5 Pavlos The impact of Menggunkan metode sebanyak 246 P=0,001 Penelitian ini
Sarafis occupational penelitian dengan desain orang di 3 rumah menunjukkan hasil
dkk stress on study korelasi deskriptif sakit bahwa Terdapat
(2016) nurses’ caring hubungan antara
behaviors and Berupa instrumen Skala Stres stress kerja dengan
their health Keperawatan yang Diperluas perilaku caring
related quality of dari (ENSS) Expanded Skala perawat, semakin
life Keperawatan Stres, dan meningkat stress
kuesioner Perilaku kerja maka perilaku
(CBI)Caring Behaviors caring akan cendrung
Inventory. menurun

6 Fang Correlation Menggunkan metode sebanyak 328 P=0,01 Menunjukkan hasil


cheng between burnout penelitian dengan desain responden bahwa stress kerja
(2015) and professional study korelasi deskriptif berpengaruh
value in Chinese terhadap perilaku
oncology Menggunakan alat berupa caring perawat,
nurses: A kusioner Maslach burnout dimana semakin
questionnaire inventory (MBI) untuk stress tinggi stress kerja
survey kerja, dan Nurse professional perawat maka itu juga
values scale (NPVS) untuk akan mempengaruhi
varibel provisional perawat profesionalitas
dalam bekrja yang termasuk di perawat dalam
dalamnya perilaku caring bekerja. Termasuk
perawat juga dalam perilaku
caring perawat

7 Mizam Hubungan Metode yang digunakan dalam sebanyak 20 P= 0,060 Peneliti mendapatkan
Ari beban kerja dan Penelitian ini yaitu korelasi responden hasil bahwa stress
Kurniya stress kerja dengan pendekatan cross kerja tidak
nti terhadap sectional mempengaruhi
(2015) perilaku caring perilaku caring
perawat di Menggunkan kuesioner sress perawat. Menurut
instalasi gawat kerja dan untuk perilaku caring peneliti Hal ini dapat
darurat dilakukan observasi secara terjadi karena
langsung keseimbangan dan
ketetapan jumlah
perawat yang bekrja
sesuai dengan yang
dibutuhkan.

8 Nur Workload and Jenis penelitian yang digunkan sebnayk 13 orang P=0,001 Penelitian ini
Hamin work stress on analitik korelasional desain responden menunjukkan adanya
(2014) caring behavior denagn cross sectional hubungan antara
in nurse on dengan pendekatan stress kerja dengan
nursing service comparative perilaku caring
perawat, hal ini
Menggunakan kuesioner menunjukkan
stress kerja yang dibuat semakin tinggi tingkat
sendiri yang telah diuji stress maka perilaku
validitas dan reabilitasnya dan caring juga menurun.
untuk perilaku caring
menggunakan lembar
observasi

9 Riza Tingkat stress Jenis penelitian ini sebnyak 42 orang P = 0,001 Penelitian ini
Desima kerja perawat menggunakan desain Cross menunjukkan bahwa
(2013) dengan perilaku Sectional adanya pengaruh
caring perawat stress kerja terhadap
Menggunakan alat ukur perilaku caring.
Tingkat Stres Kerja (Nursalam, semakin tinggi tingkat
2003), instrument untuk stres kerja perawat
Perilaku Caring Perawat maka perilaku caring
menggunakan kuisioner yang yang mereka
di buat sendiri oleh peneliti tunjukkan cenderung
berdasarkan teori 10 Carative semakin kurang baik,
faktor Caring oleh Watson

10 Retno Tingkat stress penelitian deskriptif - korelasi, sebanyak 93 P=0,008 Penelitian ini
Lestari kerja dengan dengan metode pendekatan responden menunjukkan adanya
(2010) perilaku caring yaitu "Cross sectional hubungan yang
perawat antara stress kerja
Instrument yang digunakan perawat dengan
berupa kuesioner stres kerja perilaku caring
dan perilaku caring perawat perawat. Dimana
semakin rendah
tingkat stress kerja
perawat maka
perilaku cairng
perawat juga akan
meningkat.

11 Rama Pengaruh stress Menggunakan metode Sebnayak 67 P=0,014 Didapatkan hasil


difayog kerja, kepuasan multiple linear regression responden bahwa stress kerja
a kerja, dan analysis menggunkan SPSS berpengaruh
(2010) lingkungan kerja terhadap kinerja
program
terhadap kinerja perawat, hal ini
perawat menunjukkan bahwa
Berupak kuesioner dengan menurunnya kinerja
skala likert perawat dapat
disebabkan oleh
stress kerja
1. Instrument dan metode penelitian yang melakuka observasi terhadap salah satu
Terdapat dua cara pengumpulan data variablenya.
dari 11 artikel yang telah direview, ada Penelitian yang dilakukan oleh Mizam
berupa kuesionaer dan observasional. Ari Kurniyanti (2015), Nur Hamin (2014),
Sebagian besar penelitian menggunakn Menggunkan kuesioner sress kerja dan
kuesioner yang sudah baku dari berbegai untuk perilaku caring dilakukan observasi
sumber yang sudah diuji validitas dan secara langsung. kemudian penelitian yang
reabilitasnya. kemudian ada jiga peneliti dilakukan oleh Nathania Hangewa (2020)
untuk kedua variabelnya menggunakan dengan pendekatan comparative , Riza
kuesioner yang telah diadopsi akan tetapi Desima (2013) Jenis penelitian
tidak merubah hasil yang didapatkan dari menggunakan desain Cross Sectional, Retno
penelitian yang dilakukan oleh Mizam Ari Lestari (2010) penelitian deskriptif -
Kurniyanti (2015) dan Nur Hamin (2014). korelasi, dengan metode pendekatan yaitu
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan cara "Cross sectional. kemudian Penelitian yang
mengumpulkan data tidak mempengaruhi dilakukan oleh Rama Difayoga 2010
hasil yang di dapatkan. menggunakan metode multiple linear
Dan metode penelitian dari 11 artikel regression analysis merupakan salah satu
yang telah direview Nathania Hangewa metode yang menentukan hubungan sebab
(2020) Menggunakan Metode penelitian dan akibat (Yanuar 2016).
desain analitik korelasi dengan pendekatan Dari 11 jurnal yang telah direview
cross sectiona, Sulastika ertina (2019) menggunakan metode cross sectional dan
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi, dengan menggunakn study
quantitative dengan correlation research, berupa kuantitatif corelasi, dan kualitatif
Insyira imania putri (2018) Menggunakan corelasi.
metode kuantitatif dengan pendekatan cross 2. Hubungan tingkat stress kerja dengan
sectional, Claudia Talenta (2018) Jenis perilaku caring
penelitian yaitu cross sectional dalam Dari 11 penelitian yang telah direview
pengukuran variabel bebas dan terikat, tentang hubungan tingkat stress kerja dengan
Pavlos Sarafis dkk (2016) metode yang perilaku caring, 8 penelitian menyatakan
digunakan dengan desain study korelasi adanya hubungan yang bermakna antara
deskriptif, kemudian penelitian dari Mizam kedua variabel. Namun masih ada tiga
Ari Kurniyanti (2015) Metode yang penelitian yang menyatakan bahwa tingkat
digunakan dalam Penelitian ini yaitu stress kerja terhadap perilaku caring perawat
korelasi dengan pendekatan cross sectional, tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Fang cheng (2015) Menggunkan metode Berdasarkan beberapa penelitian
penelitian dengan desain study korelasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
deskriptif, Nur Hamin (2014) Jenis penelitian menunjukkan adanya hubungan
penelitian yang digunkan analitik antara stress kerja dengan perilaku caring
korelasional desain denagn cross sectional perawat.
Delapan penelitian mengatakan caring, dan faktor-faktor penyebabnya
bahwa stress kerja mempunyai pengaruh adalah tentang beban kerja, kondisi kerja,
terhadap perilku caring perawat , Dari hasil tekanan kerja, kesehatan, dan kepuasan kerja
penelitian diatas kemungkinan besar dapat yang dialami oleh perawat.
terjadi dikarenakan dorongan atau keinginan Selanjutnya penelitian dari Insyira
perawat dalam menjalankan tanggung imania putri (2018) juga mendapatkan hasil
jawabnya termasuk dalam mengaplikasikan bahwa stress kerja yang berat dapat
perilaku caring dapat disebabkan oleh mempengaruhi perilaku caring seorang
kesepadanan dan ketepatan dalam jumlah perawat. Hal ini menunjukkan tingginya
tenaga kesehatan yang tersedia, jika jumlah stress kerja dapat memperburuk perilaku
tenaga medis di suatu rumah sakit caring yang diberikan kepada pasien.
mengalami kekurangan maka hal tersebut kondisi emosional perawat mempengaruhi
akan mengacu pada terjadinya stress, persepsi klien sehingga juga berdampak
frustasi, depresi ,keletihan, kekecewaan, pada kinerja perawat dan caring perawat.
bahkan akan terjadinya kesalah pahaman Fenomena yang terjadi pada perawat
antar individu (Barcley, 2007) dalam Mizam memiliki rangsangan yang tinggi dikarena
Ari Kurniyanti (2015). perawat akan berhadapan dengan aspek
Hasil penelitian yang mengatakan lingkungan fisik dan lingkungan psikososial
adanya hubungan antra stress kerja dengan yang tinggi dari pekerjaannya setiap hari, hal
perilaku caring adalah penelitian yang tersebut mengakibatkan kemungkinan besar
dilakukan oleh Sulastika Ertina (2019) akan terjadi stress kerja pada perawat.
didapatkan hasil bahwa Semakin meningkat Pavlos Sarafis dkk (2016) juga
stres kerja maka akan menyebabkan menjelaskan Penelitian ini menunjukkan
perilaku caring perawat menurun dan begitu hasil bahwa Terdapat hubungan antara stress
juga sebaliknya jika stres kerja menurun kerja dengan perilaku caring perawat. Hal
maka perilaku caring perawat akan ini menunjukkan bahwa stress kerja
meningkat, peneliti juga berpendapat berdampak pada lamanya proses
Individu yang memiliki stres kerja akan penyembuhan pada pasien, Perawat yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam mengalami stres kerja dapat dianggap
tindakan keperawatan. Stres yang terkait sebagai prediktor dalam melakukan perilaku
dengan pekerjaan mempengaruhi perilaku caring perawat.
Kemudian Fang cheng (2015) melaksanakan pekerjaan sebagai perawat.
Menunjukkan hasil yang signifikan antara Dimana dalam hal ini factor penyebab stress
kedua variable dimana semakin tinggi stress kerja ada berupa factor internal maupun
kerja perawat maka itu juga akan eksternal, factor internal berupa pendidikan,
mempengaruhi profesionalitas perawat motivasi, pengetahuan, hubungan
dalam bekerja, Termasuk juga dalam interpersonal, sikap dan perilaku. Factor
perilaku caring perawat. eksternal terdiri dari lingkungan kerja,
Selanjutnya penelitian oleh Nur tingkat penghasilan, dan efisiensi tenaga
Hamin (2015) menjelaskan bahwa adanya kerja.
hubungan antara stress kerja dengan perilaku Kemudian penelitian yang dilakukan
caring perawat, hal ini menunjukkan oleh Rama Difayoga (2010) menjelaskan
semakin tinggi tingkat stress maka perilaku bahwa stress kerja mempengaruhi kinerja
caring juga menurun, begitu juga sebaliknya. perawat, peneliti juga menjelaskan Semakin
Riza Desima (2013) juga tinggi stres kerja pada perawat maka akan
menjelaskan semakin tinggi tingkat stres menurunkan kinerja perawat. Hal ini
kerja perawat dalam menjalankan tugasnya menunjukan bahwa stres kerja akibat
sebagai perawat maka perilaku caring yang tuntutan pekerjaan yang tidak cocok dengan
mereka tunjukkan cenderung semakin rekan kerja dapat menimbulkan perasaan
kurang baik, begitu juga sebaliknya semakin yang bertentangan bagi karyawan dan hal ini
rendah tingkat stres kerja perawat maka mengakibatkan kinerja karyawan dapat
semakin baik perilaku caring perawat yang menurun. Perilaku caring merupakan bagian
diberikan pada pasien. dari bentuk kinerja perawat, karena caring
Retno lestari (2010) juga merupakan aspek dasar dari praktek
menjelaskan adanya hubungan yang antara keperawatan yang bertujuan membantu klien
stress kerja perawat dengan perilaku caring untuk pulih dari sakitnya (Potter dan Perry
perawat. Dimana semakin rendah tingkat (2010).
stress kerja perawat maka perilaku cairng Individu yang mengalami stres kerja
perawat juga akan meningkat, Selain itu dapat menurunkan kinerja perawat, pada
stresor yang muncul akan memengaruhi bagian administrator keperawatan harus
perilaku caring yang diberikan pada pasien memperhatikan kelelahan kerja dan status
yang merupakan kewajiban dalam kesehatan perawat untuk menstabilkan
tenaga kerja keperawatan. Sehingga tingkat menyebabka perawat mengalami stresss
kelelahan kerja yang meningkat dan masalah kerja dan juga memepengaruhi perilkau
kesehatan dapat menurunkan perilaku caring perawat sehingga pelayanan yang diberikan
perawat. Stressor menyebabkan stres dalam tidak optimal dan akan berdampak
bekerja baik pada fisik maupun munculnya keluhan pada pasien, kemudian
psikologisnya dan stressor mempengaruhi karena hal tersebut kualitas pelayanan di
kinerja perawat sehingga dapat rumah sakit jadi menurun.
mempengaruhi perilaku caring keperawatan Perawat memberikan pelayanan
(Nurhayani, Widodo, Rosdiana., 2016). kesehatan pada masyarakat, dan menerapkan
Pekerjaan yang dilakukan dalam perilaku caring yang baik, dalam prakteknya
profesional keperawatan memiliki ciri-ciri perilaku caring sangat penting pada perawat
yang dapat dikaitkan dengan stres kerja mental, tetapi perawat yang mengalami tuntutan
fisik, dan emosional. Stres kerja meningkat kerja berat salah satunya seperti pasien yang
memiliki efek kumulatif dan dapat merusak terlalu banyak, ditambah jumlah tenaga
perilaku caring keperawatan, sehingga stres kerja perawat yang tidak memadai
kerja semakin meningkat akan menurunkan
mengakibatkan perawat yang bekerja
tindakan perilaku caring perawat dan sebaliknya
mengalami kelelahan untuk menanganinya,
stres kerja menurun akan meningkatkan perilaku
dan pada akhirnya pikiranpun tidak karuan
caring pada perawat oleh Kail & Hober
dan mengakibatkan perawat merasa bosan,
(2018).
jenuh, malas dan bisa juga bisa
Dari penjelasan di atas menunjukkan
menyebabkan terjadinya stres sehingga
stress kerja dapat mempengaruhi perilaku
pelayanan yang baik tidak diterapkan oleh
caring perawat karena reaksi emosional
perawat (Niks, Jonge, Gevers, & Houtman,
seseorang akan mempengaruhi sikap dan
2018).
perilaku. hal ini berlaku pada perawat,
Potter, Perry (2010) mengungkapkan
apabila perawat mengalami stress kerja hal
perilaku caring dapat mebantu perawat
tersebut otomatis akan mempengaruhi sikap
dalam memberikan intervensi keperawatan
dan perilaku perawat.
yang baik, sehingga bisa mempengaruhi
Menurut Priyoto (2014), kondisi stres
pemberian asuahan keperawatan yang
dapat disebabkan oleh berbagai penyebab
diberikan. keperawatan sangat dipengaruhi
atau sumber, dalam istilah yang lebih umum
oleh kemampuan perawat dalam
disebut stresor. Stressor tersebut yang akan
berkomunikasi secara terapeutik. Ketika stress kerja tinggi dapat disebabkan oleh
menerapkan aspek caring kepada pasien tingginya beban kerja dan rendahnya
yang disertai dengan komunikasi terapeutik, motivasi perawat sehingga berdampak
maka akan berdampak pada kepuasan yang terhadap penerapan perilaku caringnya.
dirasakan oleh perawat sehingga merasa Dan penelitian yang dilakukan oleh
perlu melakukan perilaku caring dalam Mizam Ari Kurniyanti (2015) juga
setiap aktivitas keperawatannya (Tutu & mengatakan bahwa stress kerja tidak
Nur, 2018). memiliki hubungan anatar stress kerja
Tiga penelitian mengatakan hal yang dengan perilaku caring hal ini Menurut
berbeda terkait dengan tingkat stress dengan peneliti dapat terjadi karena keseimbangan
perilaku caring perawat, penelitian yang di dan ketetapan jumlah perawat yang bekerja
lakukan oleh Nathania Hangewa (2020) sesuai dengan yang dibutuhkan.
menunjukkan tidak adanya hubungan antara Ketiga penelitian diatas menyebutkan
stress kerja dengan perilaku caring bahwa ada factor factor lain yang
dikarenakan adanya factor lain ynag mempengaruhi perilaku caring, tidak hanya
mempengaruhi perilaku caring perawat stress kerja, lingkungan sekitar, karakteristik
terhadap stress kerja perawat yaitu faktor perawat dan beban kerja juga menjadi factor
usia. perawat dengan usia rentang 21-30 utama dalam perilaku caring perawat, beban
tahun sebanyak 28 perawat karena usia yang kerja yang banyak disertai tuntutan dari
masih muda dan memiliki sedikit pihak keluarga pasien menyebabkan perawat
pengalaman praktik dalam merawat pasien harus selalu bergegas dan terburu-buru
kritis mempunyai tingkat stres kerja sedang dalam melakukan tindakan keperawatan
sehingga perilaku persepsi caring yang sehingga tidak dapat melaksanakan perilaku
perawat terapkan masih tergolong cukup jika caring secara maksimal kepada pasien.
dibandingkan dengan perawat yang sudah KESIMPULAN
mempunyai banyak pengalaman. Berdasarkan study literature di atas
Kemudian penelitian oleh Claudia didapatkan kesimpulan bahwa stress kerja
Talenta (2018) Penelitian ini menunjukkan berpengaruh terhadap perilaku caring
hasil bahwa tidak ada hubungan antara stress perawat, karena tuntutan kerja perawat yang
kerja dengan perilaku caring perawat. dalam kesehariannya harus bekerja sesuai
Berdasarkan asumsi peneliti, hasil analisis prosedur dan juga memeberikan pelayanan
yang prima di rumah sakit merupakan suatu International Journal of Nursing
Sciences, 2(2), 153–157.
tanggung jawab yang besar yang harus
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2015.04.
dijalankan oleh perawat, belum lagi masalah 004.
di luar pekerjaaan juga menjadi masalah
Dagget, T., Molla, A. & Belachew, T.
tambahan bagi perawat dalam penyebab (2016). Job Related Stress Among
Nurses Working in Jimma Zone public
stress kerja.
hospitals, South West Ethiopia : a cross
Perilaku caring Yang diberikan oleh sectional study. Bahir Dar University
perawat akan memeberikan kepuasan
Desima, R. (2013). Tingkat stres kerja
tersendiri bagi perawat itu sendiri dan juga perawat dengan perilaku caring
perawat. Jurnal Keperawatan, 4(1), 1–
pada pasien, keberhasilan dalam
12.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/
membangun hubungan yang baik dengan keperawatan/article/view/2380
pasien dalam membantu pasien untuk pulih
Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia
dari rasa sakitnya, hal tersebut bisa dijadikan Tahun 2015.Jakarta. Depkes. 2015
dorongan tersendiri oleh perawat untuk
Diffayoga, R. (2015). PENGARUH STRES
selalu berperilaku caring kepada pasien. KERJA, KEPUASAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA PERAWAT.(Studi pada RS
Daftar Pustaka Panti Wilasa Citarum Semarang).
Diponegoro Journal of Management,
4(2010), 1–10
Amelia, R., (2019). Gambaran stress kerja
pada perawat, R., Multidisiplin, S., & Hamim, N. (2015). Workload and Work
Pengetahuan, I. Prosiding Seminar Stress on Caring Behavior in nurse on
Nasional 2019 JIWA RUMAH SAKIT Nursing Services. International
KHUSUS DAERAH PROVINSI Journal of Human Resource Studies,
SULAWESI SELATAN Prosiding 5(3), 148.
Seminar Nasional 2019. 2, 26–27. https://doi.org/10.5296/ijhrs.v5i3.8236

Ariani, L., & Fikrie. (2019). HUBUNGAN Hangewa, N., Bawotong, J. S., Katuuk, M.
ANTARA FORGIVENESS DENGAN E., Studi, P., Keperawatan, I.,
STRESS KERJA PADA PERAWAT Kedokteran, F., & Sam, U. (2020).
( Relationship Between Forgiveness STRES KERJA DENGAN PERSEPSI
With Stress Working On Nurses ). PERILAKU CARING PADA
Psycho Holistic, 1(1), 1–7. PERAWAT. 8, 59–67.

Cheng, F., Meng, A. F., & Jin, T. (2015). ILO. 2016. Psychosocial Risk and Work
Correlation between burnout and relatedStres.https://www.ilo.org/safewo
professional value in Chinese oncology rk/areasoftwork/workplacehealthpromo
nurses: A questionnaire survey.
tionandwellbeing/WCMS108557/lang-
en/index.html Potter, Perry. (2010). Fundamental Of
Nursing: Consep, Proses and Practice.
Keil, S., & Hober, C. (2018). Nurse Leader Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
Initiatives to Decrease Job Stress on the Prawira, Y. (2019). No HUBUNGAN
Acute Care Unit. International Journal STRES KERJA DAN PERILAKU
for Innovation Education and CARING (KEPERAWATAN)
Research, DIMODERASI OLEH
6(12),167175.https://doi.org/10.31686/i KEPRIBADIANA GREEABLENESS
jier.vol6.iss12.1266 PADA PERAWAT UPTD
PUSKESMAS GANTIPRAYA
Kurniyanti, M. A. (2015). HUBUNGAN TIMUR
BEBAN KERJA DAN STRES KERJA Title.SSRNElectronicJournal,5(564),11
TERHADAP PERILAKU CARING 9.https://doi.org/10.4324/97813158531
PERAWAT DI INSTALASI GAWAT 78
DARURAT RSUDDr.SOEDARSONO
PASURUAN. Jurnal Ilmiah Kesehatan Priyoto, (2014).Konsep Manajemen Stres,
Media Husada, 4(1),49-57. Nuha Medika, Yogyakarta.
https://doi.org/10.33475/jikmh.v4i1.11
Publikasi, N. (2010). Hubungan stress kerja
Lestari, R., Kumboyono, & Dyta, L. (2010). dengan tingkat empati perawat di
Tingkat stres kerja dan perilaku. Jurnal ruang rawat inap rsu pku
Ners, 5(2), 164–170. muhammadiyah yogyakarta.

Martyastuti, N. E., Isrofah, I., & Janah, K. Putri. I. M. (2018). No HUBUNGAN


(2019). Hubungan Beban Kerja Dengan ANTARA TINGKAT STRES KERJA
Tingkat Stres Perawat Ruang Intensive PERAWAT DENGAN PERILAKU
Care Unit dan Instalasi Gawat Darurat. CARING PERAWAT( Studi Di Ruang
Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Rawat Inap Melati RSUD Bangil
Keperawatan, 2(1), 9. Tahun 2018)Title. Journal of Materials
https://doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.266 Processing Technology, 1(1), 1–8.
https://doi.org/10.1109/.1994.350900
Niks, I., & Jonge, J. De. (2018). Work Stress
Interventions in Hospital Care : Ramadini, I., & Syafitri, R. (2018).
Effectiveness of the DISCovery Method. Gambaran Tingkat Stress Kerja
https://doi.org/10.3390/ijerph15020332 Perawat Ruang Rawat Inap Instalasi
Penyakit Dalam RSUP M Djamil
Nurcahyani, E. (2016). Hubungan tingkat Padang. Jurnal Smart Keperawatan,
stres kerja dengan kinerja perawat di 5(2), 30.
ruang rawat inap rumah sakit panti https://doi.org/10.34310/jskp.v5i2.187
waluya sawahan malang. Jurnal Psik
Unitri, 1(1), 70–77. Sarafis, P., Rousaki, E., Tsounis, A.,
Malliarou, M., Lahana, L., Bamidis, P.,
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Niakas, D., & Papastavrou, E. (2016).
Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta: The impact of occupational stress on
Salemba Medika nurses’ caring behaviors and their
health related quality of life. BMC
Nursing,
15(1),19.https://doi.org/10.1186/s12912
016017y

Sulistyawati, N. N. N., Purnawati, S., &


Muliarta, I. M. (2019). Gambaran
Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan
Kerja Shift Di Instalasi Gawat Darurat
Rsud Karangasem. E-Jurnal Medika
Udayana, 8(1), 1.
https://doi.org/10.24922/eum.v8i1.4522
2

Talenta, C., Wardani, I. Y., Studi, P., Ilmu,


S., Ilmu, F., Universitas, K., Jiwa, D.
K., Ilmu, F., & Universitas, K. (2018).
Burnout dan Perilaku Caring Perawat
Onkologi. Jurnal Keperawatan, 10(3),
201–208.

Tutu A, Nur A.(2018). Perilaku caring


perawat terhadap kepuasan pasien
rawat inap pada pelayanan
keperawatan.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ke
p erawatan/issue/view. Diunduh
tanggal 25 Oktober 2019

Saidah, Yanuar, F., & Devianto, D. (2016).


Analisis Regresi Analisis Regresi.
Jurnal Matematika UNAND, 5(1), 103–
107.https://www.semanticscholar.org/p
aper/ANALISIS-REGRESIKUANTIL-
SaidahYanuar/3acb55ead5001dcd6ed0
b118c38dc6c9dc249668

You might also like