You are on page 1of 10

JURNAL ANALIS FARMASI

Volume 2, No. 3 Juli 2017 Hal 173-180

PENETAPAN KADAR KLORIN TOTAL PADA PEMBALUT WANITA YANG BEREDAR


DI SUPERMARKET TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL

DETERMINATION OF TOTAL CHLORINE IN SANITARY NAPKIN CIRCULATING


IN SUPERMARKET TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG WITH ULTRAVIOLET-
VISIBLE SPECTROPHOTOMETRY METHOD

Niken Feladita1, Robby Candra Purnama1

ABSTRACT
Sanitary napkins at this time were generally made of cotton, rayon, or a
mixture of rayon and cotton. Rayon was made from cellulose fibers derived from wood
pulp. Generally, to obtain the raw material of rayon, it was necessary to do the
bleaching process is usually done using chlorine. The purpose of this study was to
identify and determine the levels of chlorine in sanitary napkins. This research was
purposive sampling where the sample used has a certain criteria. The samples taken
as many as 7 samples in Supermarket Teluk Betung Bandar Lampung with color
reaction method and ultraviolet-visible spectrophotometry. Based on the results of
research there are three samples of sanitary napkin containing chlorine. Then, 3
samples were analyzed quantitatively to measure the levels of chlorine contained
therein, it was known that the levels found in sanitary napkins between 0.01 mg -
0.04 mg to 1 gram pads. It could be concluded that 3 out of 7 samples positive napkin
containing chlorine and chlorine levels respectively in the sample C brands amounting
to 0,042 mg / g, the sample for the brand D amounted to 0,018 mg / g and the
sample G brands amounted to 0,037 mg / g. Levels were obtained did not meet the
threshold of chlorine in the drinking water of 0.00625 mg / gram.

Keywords : Sanitary napkins, Chlorine, uv-vis Spectrophotometry

ABSTRAK
Pembalut wanita pada saat ini umumnya terbuat dari katun, rayon, atau
campuran rayon dan kapas. Rayon terbuat dari serat selulosa yang berasal dari pulp
kayu. Umumnya untuk mendapatkan bahan baku rayon, perlu dilakukan proses
pemutihan yang biasa dilakukan menggunakan klorin. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar klorin di dalam pembalut wanita.
Penelitian ini merupakan penelitian purposive sampling dimana sampel yang
digunakan memiliki kriteria tertentu. Sampel diambil sebanyak 7 sampel di
Supermarket Teluk Betung Bandar Lampung dengan metode reaksi warna dan
spektrofotometri ultraviolet-visibel. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 3 sampel
pembalut wanita yang mengandung klorin. Kemudian 3 sampel ini dianalisis secara
kuantitatif untuk mengukur kadar klorin yang terkandung didalamnya, dapat diketahui
bahwa kadar yang terdapat pada pembalut wanita antara 0,01 mg – 0,04 mg dalam 1
gram pembalut. Dapat disimpulkan bahwa 3 dari 7 sampel pembalut wanita positif
mengandung klorin dan masing-masing kadar klorin pada sampel merk C sebesar
0,042 mg/gram, sampel merk D sebesar 0,018 mg/gram dan pada sampel merk G
sebesar 0,037 mg/gram. Kadar yang didapatkan tidak memenuhi standar ambang
batas klorin dalam air minum sebesar 0,00625 mg/gram.

Kata kunci : Pembalut wanita, Klorin, Spektrofotometri uv-vis

1) Dosen Akademi Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Lampung


Niken Feladita, Robby Candra Purnama

PENDAHULUAN Apabila di dalam pembalut


Menurut Permenkes No. terdapat senyawa klorin yang
472/Menkes/Per/V/1996, bahan berbahaya , efeknya hanya terkena
berbahaya adalah zat, bahan kimia dan kulit dan tidak masuk ke dalam tubuh.
biologi, baik dalam bentuk tunggal Berdasarkan Permenkes No.
maupun campuran yang dapat 492/Menkes/Per/IV/2010, batas
membahayakan kesehatan dan standar kadar maksimum yang
lingkungan hidup secara langsung atau diperbolehkan klorin dalam air minum
tidak langsung yang mempunyai sifat dan masuk ke dalam tubuh adalah 5
racun, karsinogenik, teratogenik, mg/L atau 0,00625 mg/gram. Klorin
mutagenik, korosif dan iritasi. Di dalam adalah zat kimia berbahaya menurut
Permenkes No. Permenkes No.
472/Menkes/Per/V/1996 klorin 472/Menkes/Per/V/1996, tetapi
termasuk bahan berbahaya yang sifat Permenkes tersebut tidak mengatakan
bahayanya racun dan menyebabkan bahwa klorin berbahaya di dalam
iritasi [3]. pembalut dan standar klorin di dalam
Alat kesehatan adalah pembalut belum ditetapkan oleh
instrumen, aparatus, mesin, implan Kementerian Kesehatan ataupun Badan
yang tidak mengandung obat yang Standardisasi Nasional, oleh karena itu
digunakan untuk mencegah, digunakan Permenkes No.
mendiagnosis, menyembuhkan dan 492/Menkes/Per/IV/2010 sebagai
meringankan penyakit, merawat orang acuan nilai ambang batas klorin bahkan
sakit serta memulihkan kesehatan pada bisa saja melebihi dari ambang batas
manusia dan atau untuk membentuk tersebut karena mengingat klorin yang
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. ada di dalam pembalut tersebut hanya
Salah satu yang merupakan alat kontak dengan kulit dan tidak masuk
kesehatan adalah pembalut wanita. ke dalam tubuh. Klorin dapat berefek
[4]. toksik terhadap kulit, apabila klorin
Dalam kehidupan manusia, mengenai kulit akan menimbulkan luka
klorin memegang peranan penting bakar yang warna kulitnya kemerah-
yaitu banyak benda-benda yang kita merahan, alergi, iritasi dan
gunakan sehari-hari mengandung klorin membengkak [1].
seperti perkakas rumah tangga, alat- Berdasarkan hasil penelitian
alat kesehatan, kertas, obat dan yang telah dilakukan oleh Nasution
produk farmasi, pendingin, semprotan (2013) di Balai Laboratorium Kesehatan
pembersih, desinfektan, pelarut, dan Daerah Kota Medan secara kualitatif
berbagai produk lainnya [5]. dan kuantitatif didapatkan 4 sampel
Berdasarkan penelitian Yayasan pembalut wanita yang mengandung
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), klorin. Kadar klorin bervariasi dari 4
9 merk pembalut wanita dan 7 merk sampel tersebut berkisar 0,1 gram –
pantyliner yang ditemukan 0,4 gram dengan menggunakan
mengandung zat berbahaya bagi metode Iodometri.
wanita beredar di Indonesia. Yayasan Pengambilan sampel akan
Lembaga Konsumen Indonesia diambil di Supermarket Teluk Betung
mengumumkan bahwa klorin pada karena tempat pusat keramaian untuk
pembalut wanita dapat menyebabkan membeli suatu kebutuhan konsumen
kanker [6]. mengingat hanya satu-satunya
Pembalut wanita pada saat ini Supermarket di daerah Teluk Betung
umumnya terbuat dari katun, rayon, dan yang menjual banyak berbagai
atau campuran rayon dan kapas. Rayon macam merk pembalut wanita. Alasan
terbuat dari serat selulosa yang berasal yang diteliti klorin total adalah karena
dari pulp kayu. Untuk mendapatkan keterbatasan dari alat instrumen yang
bahan baku rayon, perlu dilakukan tidak bisa membedakan jenis klorin
proses pemutihan pulp kayu yang digunakan sebagai pemutih.
(bleaching) dan pemurnian. Umumnya Berdasarkan uraian di atas,
proses pemutihan menggunakan klorin. peneliti ingin melakukan penelitian
[8]. tentang Penetapan Kadar Klorin Total

2 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017


Penetapan Kadar Klorin Total Pada Pembalut Wanita Yang Beredar di Supermarket Teluk Betung
Bandar Lampung Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

pada beberapa merk pembalut wanita Teknik Pengambilan Sampel


yang beredar di Kota Bandar Lampung Pengambilan sampel ini
dengan menggunakan metode menggunakan teknik purposive
Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. sampling dimana sampel diambil
Keunggulan dari metode ini adalah : karena pertimbangan dan kriteria
Dapat digunakan untuk tertentu.
senyawa anorganik, organik dan
biokimia yang diabsorpsi di daerah Sampel
ultraviolet atau daerah tampak, Sampel yang digunakan dalam
sensitivitasnya tinggi, ketelitiannya penelitian ini diambil dari beberapa
baik kesalahan relatif pada konsentrasi merk pembalut wanita yang memiliki
yang ditemui antara 1% - 5%, kriteria sebagai berikut :
mengukur dengan mudah dan a. Sampel yang digunakan dalam
kinerjanya cepat dengan metode penelitian ini sebanyak 7 sampel
instrumen modern, daerah b. Pembalut yang memiliki nomor
pembacaannya otomatis. registrasi dari Kementerian
Kesehatan
METODOLOGI PENELITIAN c. Pembalut yang memiliki sayap atau
Waktu dan Tempat Penelitian bentuknya panjang
Waktu Penelitian d. Pembalut yang mencantumkan
Waktu penelitian dilaksanakan silicon paper, pulp, dan tissue
pada bulan Juni 2016 napkin dalam komposisi
e. Pembalut yang tidak
Tempat Penelitian mencantumkan komposisi
Tempat penelitian dilaksanakan
di Laboratorium Kimia Analisa, Prosedur Penelitian
Universitas Malahayati, Jalan Pramuka Uji Kualitatif [7] :
No.27 Kemiling Bandar Lampung. Sampel pembalut wanita ± 1 gram
dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Alat dan Bahan kemudian tambahkan 20 ml air suling
Alat-Alat dan kocok, Larutan dari pembalut
Spektrofotometer Ultraviolet- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Visibel terkalibrasi, Labu ukur 50ml, tambahkan 0,5 ml larutan KI 10%, dan
100ml, Pipet tetes, tambahkan 1 ml indikator amilum 1%
Beaker glass 250ml dan 100ml, Pipet lihat perubahan, jika terjadi warna biru
ukur 1ml, 5ml dan 10ml, Erlenmeyer menandakan terdapat klorin.
250ml, Kertas saring, Tabung reaksi,
Timbangan digital, Timbangan analitik, Uji Kuantitatif [2] :
Pipet volume 25ml Pembuatan Larutan Stok ( 100 ppm )
Larutkan 10 mg Ca(OCl)2 dalam
Bahan 10 ml air suling bebas klorin didalam
Pembalut (Sampel), Larutan labu ukur 100 ml, kemudian tepatkan
Amilum, Larutan Kalium Iodida 10%, volumenya sampai tanda tera.
Air Suling, Larutan Dapar Fosfat,
Indikator DPD (N,N-dietil-p- Pembuatan Larutan Series Standar
fenilindiamin), Larutan Baku / Stok ( 20ppm, 30ppm, 40ppm, 50ppm,
Klorin 60ppm )
Siapkan 5 buah labu ukur 50ml,
Subjek Penelitian Pipet 10,0 ml larutan stok, masukkan
Populasi dalam labu ukur 50 ml dan tambahkan
Populasi dari penelitian ini air suling volumenya sampai tanda
adalah pembalut wanita yang berada di tera, homogenkan (20 ppm), Pipet 15,0
Supermarket Teluk Betung Bandar ml larutan stok, masukkan dalam labu
Lampung. ukur 50 ml dan tambahkan air suling
volumenya sampai tanda tera,
homogenkan (30 ppm), Pipet 20,0 ml
larutan stok, masukkan dalam labu

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017 3


Niken Feladita, Robby Candra Purnama

ukur 50 ml dan tambahkan air suling Analisis dibuat secara deskriptif


volumenya sampai tanda tera, yang disertai dengan tabel, dan
homogenkan (40 ppm), Pipet 25,0 ml pembahasan serta diambil kesimpulan.
larutan stok, masukkan dalam labu Kadar klorin total dihitung dengan
ukur 50 ml dan tambahkan air suling menggunakan kurva kalibrasi dan
volumenya sampai tanda tera, persamaan regresi linier dengan
homogenkan (50 ppm), Pipet 30,0 ml rumus :
larutan stok, masukkan dalam labu Kadar klorin (ppm) : y = bx + a → x
ukur 50 ml dan tambahkan air suling y-a
volumenya sampai tanda tera, =
b
homogenkan (60 ppm) Kadar klorin (mg/gram) :
Kadar (ppm ¿ ¿
Penentuan Panjang Gelombang 800 (gram)
Maksimum Nilai a dan b dihitung dengan rumus :
Pipet 10 ml larutan stok ke
n . ( ∑XY ) - ∑X . ∑Y
dalam tabung reaksi dan tambahkan b=
0,5 ml larutan dapar fosfat dan n . ∑X 2 – (∑X ) 2
indikator DPD, Ukur absorbansi ∑Y ∑X
a= n -a.
menggunakan range panjang n n
gelombang 490 – 530 nm, Catat Keterangan :
absorbansi yang didapat dan buat y : absorbansi sampel
kurva hubungan antara absorbansi b : slope / kemiringan
dengan panjang gelombang a : tetapan regresi /
intercept
Pembuatan Kurva Kalibrasi x : konsentrasi sampel
Pipet 10 ml masing-masing (ppm) atau mg/L
larutan series standar dan masukkan n : jumlah perlakuan
0,5 ml larutan dapar fosfat dan ∑XY : jumlah perkalian antara
indikator DPD, Masukkan ke dalam konsentrasi dan absorbansi larutan
kuvet dan ukur absorbansi dengan series
panjang gelombang maksimum 512 ∑X : jumlah konsentrasi
nm, catat absorbansi, Buat gambar (ppm) larutan series standar
kurva kalibrasi ∑Y : jumlah absorbansi
larutan series standar
Pengukuran Kadar Klorin Total dalam
Sampel HASIL PENELITIAN
Pipet 5 ml sampel dan Berdasarkan penelitian yang
masukkan 0,5 ml larutan dapar fosfat telah dilakukan dengan prosedur
dan indikator DPD, Ukur absorbansi penelitian, diperoleh hasil penelitian
dengan spektrofotometer pada panjang meliputi :
gelombang maksimum 512 nm, catat
absorbansi Kriteria Pembalut Wanita
Peneliti melakukan
pemeriksaan pada 7 sampel pembalut
wanita dengan kriteria sebagai berikut:
Analisis Data
Tabel 2.
Kriteria Sampel

Merk Pembalut Jenis Pembalut


No Izin Kesehatan Komposisi
Wanita Wanita
1 A Maxi Wing Ada Ada
2 B Maxi Plus Ada Ada
3 C Extra Maxi Ada Ada
4 D Slim Ada Ada
5 E Maxi Wing Ada Ada
6 F Extra Maxi Ada Ada

4 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017


Penetapan Kadar Klorin Total Pada Pembalut Wanita Yang Beredar di Supermarket Teluk Betung
Bandar Lampung Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

7 G Maxi Wing Ada Tidak Ada

Analisis Kualitatif reaksi warna didapat hasil sebagai


Dari penelitian analisis kualitatif berikut :
pada pembalut wanita menggunakan

Tabel 3.
Hasil Pemeriksaan Kualitatif Klorin

Sampel Pereaksi Hasil Kesimpulan


BP KI + Amilum Biru Positif
A KI + Amilum Keunguan Negatif
B KI + Amilum Keunguan Negatif
C KI + Amilum Biru Positif
D KI + Amilum Biru Positif
E KI + Amilum Keunguan Negatif
F KI + Amilum Keunguan Negatif
G KI + Amilum Biru Positif

Keterangan : BP (Baku Pembanding) = Pembalut + Klorin

Penentuan Panjang Gelombang


Maksimum

Gambar 6. Panjang Gelombang


Maksimum Klorin

Keterangan :
Panjang gelombang maksimum
ditunjukkan pada panjang gelombang
512 nm dengan absorbansi 1,389.

Pembuatan Kurva Kalibrasi


Tabel 4.
Hasil Pengukuran Kurva Kalibrasi Klorin

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017 5


Niken Feladita, Robby Candra Purnama

Konsentrasi
No Absorbansi
(ppm)
1 0,269 20
2 0,402 30
3 0,506 40
4 0,591 50
5 0,703 60
0.8
0.7
f(x) = 0.01 x + 0.07
0.6 R² = 0.99
0.5
Absorbansi

0.4
0.3
0.2
0.1
0
15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Konsentrasi (ppm)

Gambar 7. Kurva Kalibrasi Klorin

6 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017


Penetapan Kadar Klorin Total Pada Pembalut Wanita Yang Beredar di Supermarket Teluk Betung
Bandar Lampung Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017 7


Niken Feladita, Robby Candra Purnama

Hasil Penetapan Kadar Klorin


Tabel 5.
Hasil Penetapan Kadar Klorin Pada Pembalut Wanita

Kadar Rata- Rata


Sampel Pengulangan Absorbansi Sampel Kadar Klorin Kesimpulan
(ppm) (mg/gram)
I 0,435 34,39
C 0,042 TMS
II 0,434 34,30
I 0,232 15,19
D 0,018 TMS
II 0,231 15,09
I 0,386 29,76
G 0,037 TMS
II 0,387 29,85

Keterangan :
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Standar klorin dalam air = 0,00625 mg/gram

PEMBAHASAN aquadest karena klorin larut dalam air,


Berdasarkan dari hasil uji kemudian dikocok, lalu disaring diambil
kualitatif yang telah dilakukan pada 7 2 ml filtrat masukan dalam tabung
sampel yang beredar di Supermarket reaksi tambahkan 0,5 ml larutan KI
Teluk Betung diperoleh 3 sampel yang 10% berfungsi untuk melepaskan
positif mengandung klorin (Cl2). iodium dari kalium iodida jika terdapat
Pemeriksaan kualitatif dilakukan klorin dan indikator amilum 1%
untuk mengetahui ada atau tidaknya berfungsi untuk memberikan warna
klorin pada pembalut wanita yang akan biru jika iodium telah dilepaskan oleh
diteliti. Untuk memastikan hasil uji KI. Apabila sampel positif mengandung
kualitatif, yaitu menggunakan reaksi klorin akan terbentuk warna biru
warna. Sampel ditimbang sebanyak 1 setelah penambahan amilum. Reaksi
gram dan dimasukkan dalam analisis kualitatif sebagai berikut :
erlenmeyer. Tambahkan 20 ml

Analisis kualitatif ini 4 sampel yang tidak


menggunakan kontrol positif sebagai mengandung klorin kemungkinan
baku pembanding yang positif atau menggunakan pemutih lain seperti H2O2
mengandung klorin. Kontrol positif ini (Hidrogen Peroksida) yang lebih ramah
menggunakan klorin. Dari tujuh sampel lingkungan dan tidak meninggalkan
yang dianalisis yaitu sampel merk A, B, residu zat berbahaya dibandingkan
C, D, E, F, dan G diperoleh hasil tiga klorin yang meninggalkan residu zat
sampel yang positif mengandung berbahaya.
klorin, kemudian dilanjutkan untuk Menurut Permenkes Republik
penetapan kadar dengan menggunakan Indonesia No. 472/Menkes/Per/V/1996,
spektrofotometri sinar tampak karena klorin termasuk bahan berbahaya yang
terjadinya reaksi warna antara klorin sifatnya racun dan iritasi, namun dalam
dengan indikator n,n-dietil-p- penelitian ini tetap dilakukan
fenilindiamin menjadi warna merah dan penetapan kadar dengan alasan bahwa
menggunakan range panjang klorin yang dicantumkan dalam
gelombang antara 490 nm – 530 nm. Permenkes tersebut tidak secara jelas
mengatakan bahwa klorin tidak boleh

8 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017


Penetapan Kadar Klorin Total Pada Pembalut Wanita Yang Beredar di Supermarket Teluk Betung
Bandar Lampung Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

digunakan di dalam pembalut wanita. pada Gambar 7 terlihat bahwa semakin


Batas kadar klorin didalam pembalut besar konsentrasi maka absorbansi
wanita itu sendiri belum ditentukan semakin besar pula, hal tersebut sesuai
oleh Badan Standardisasi Nasional dengan hukum Lambert-Beer.
Indonesia, maka dari itu digunakan Absorbansi yang didapat masuk ke
ambang batas klorin didalam air minum dalam range absorbansi yang paling
sesuai Permenkes Republik Indonesia baik antara 0,2 – 0,8. Berdasarkan
No. 492/Menkes/Per/IV/2010 dengan kurva kalibrasi yang diperoleh telah
batas 5 mg/l. Mengingat klorin di dalam didapatkan persamaan y = bx + a
pembalut hanya bersentuhan dengan dimana nilai b ( slope ) adalah
kulit dan tidak masuk ke dalam tubuh 0,01057, nilai a ( intercept ) adalah
manusia, sehingga kemungkinan kadar 0,0714 dan nilai r ( koefisien korelasi )
klorin yang dapat ditoleransi bisa lebih adalah 0,9973, dari hasil tersebut
dari 5 mg/l atau 5 ppm atau 0,00625 dikatakan linear karena nilai r yang
mg/gram. ditunjukkan mendekati 1. Dengan
Penetapan panjang gelombang persamaan y = bx + a → y = 0,01057x
maksimum bertujuan untuk + 0,0714
mengetahui pada rentang panjang Pada penetapan kadar klorin
gelombang berapa serapan klorin dilakukan pada merk C, D dan G yang
paling optimal yang ditandai dengan positif mengandung klorin dengan dua
puncak tertinggi. Penetapan panjang kali pengulangan pada masing-masing
gelombang maksimum dilakukan sampel. Rata-rata sampel merk C
dengan mengukur absorbansi larutan didapatkan kadar (0,042 mg/gram),
stok 100 ppm dengan bantuan reaksi kemudian sampel merk D didapatkan
warna dari indikator N,N-dietil-p- kadar (0,018 mg/gram) dan sampel
fenilindiamin (DPD) yang menghasilkan merk G didapatkan kadar (0,037
warna merah dan diukur pada rentang mg/gram). Hasil ini tidak memenuhi
panjang gelombang antara 490 nm – persyaratan Permenkes No.
530 nm, hasil yang didapat terlihat 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang batas
pada Gambar 6 dengan hasil yang klorin dalam air minum sebesar 5 mg/l
menunjukkan panjang gelombang atau 5 ppm dan dikonversikan menjadi
maksimum dengan puncak tertinggi 0,00625 mg/gram.
yaitu 512 nm dengan absorbansi 1,389. Berdasarkan hasil penelitian
Nasution ( 2013 ), terdapat 4 sampel
Reaksi yang terjadi antara klorin pembalut wanita mengandung klorin.
dengan indikator N,N-dietil-p- Dimana kadar klorin bervariasi dari ke
fenilindiamin: 4 sampel tersebut berkisar antara 0,1
gram – 0,4 gram. Hasil ini sangat
bertolak belakang dengan hasil yang
didapatkan sekarang dimana hasil yang
didapatkan sekarang lebih kecil yaitu
berkisaran antara 0,01 mg – 0,04 mg
dalam 1 gram pembalut. Jika produsen
pembalut memutihkan dengan klorin
dapat disimpulkan bahwa hasil tidak
memenuhi persyaratan batas klorin
dalam air minum sebesar 5 mg/l atau
Gambar 8. Reaksi Klorin dengan 0,00625 mg/gram.
Indikator DPD Klorin di dalam pembalut wanita
dapat menguap keluar bersentuhan
Setelah itu dilakukan kulit dengan darah haid yang diserap
pembuatan kurva kalibrasi untuk melalui pori-pori layer pembalut
menentukan linieritas antara wanita. Pembalut wanita yang
absorbansi dan konsentrasi. Kurva mengandung klorin beresiko tinggi
kalibrasi dibuat dengan series terhadap kesehatan reproduksi wanita,
pengenceran larutan standar 20, 30, termasuk resiko adanya : keputihan,
40, 50 dan 60 ppm yang dapat dilihat

Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017 9


Niken Feladita, Robby Candra Purnama

gatal-gatal, iritasi dan menyebabkan DAFTAR PUSTAKA


kanker [7]. 1. Adiwisastra, A, 1989, Sumber
Bahaya serta Penanggulangan
KESIMPULAN Keracunan, Penerbit Angkasa,
Dari hasil penelitian penetapan kadar Bandung
klorin dalam pembalut wanita yang 2. BSN, 1998, Metode Pengujian
beredar di Supermarket Teluk Betung, Kadar Klorin Bebas Dalam Air
Bandar Lampung secara Dengan Alat Spektrofotometer
spektrofotometri ultraviolet-visibel Sinar Tampak Secara Dietil
dapat disimpulkan bahwa : Fenilindiamin, Standar Nasional
1. Pada 7 sampel pembalut wanita Indonesia (SNI), Jakarta
yang diteliti terdapat 3 sampel 3. Depkes RI, 1996, Peraturan
pembalut wanita yang Menteri Kesehatan Republik
mengandung klorin. Indonesia Nomor
2. Kadar klorin yang terdapat pada 472/Menkes/Per/V/1996 Tentang
sampel merk C sebesar 0,042 Penggunaan Bahan Berbahaya Bagi
mg/gram, sampel merk D sebesar Kesehatan, Departemen Kesehatan
0,018 mg/gram dan sampel merk RI, Jakarta
G sebesar 0,037 mg/gram. 4. Depkes RI, 2010, Peraturan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Menteri Kesehatan Republik
dari sampel yang mengandung Indonesia Nomor
klorin, kadar tidak memenuhi 1190/Menkes/Per/VIII/2010
ambang batas klorin dalam Tentang Izin Edar Alat Kesehatan
persyaratan Permenkes No. Dan Perbekalan Kesehatan Rumah
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Tangga, Departemen Kesehatan RI,
Kualitas Air Minum. Jakarta
5. Hasan, A., 2006, Dampak
Saran Penggunaan Klorin, Jurnal
1. Kepada Dinas Kesehatan agar Penelitian P3 Teknologi Konversi
mengadakan pemantauan, dan Konversi Energi Debuti
pengawasan, pembinaan terhadap Teknologi Informasi Energi Material
produsen yang menggunakan dan Lingkungan, Badan Pengkajian
klorin pada pembalut wanita. dan Penerapan Teknologi
2. Kepada produsen hendaknya tidak 6. Kompas, 2015, Pembalut Wanita
memakai bahan berbahaya seperti Harusnya Aman dari Zat
klorin pada pembalut wanita, dan Berbahaya,
mengikuti anjuran Food and Drug https://www.kompas.com,
Administration ( FDA ) dengan diperoleh tanggal 7 Juli 2015
menggunakan pemutih seperti 7. Nasution, S.M., 2013, Analisa
H2O2. Kandungan Klorin (Cl2) Pada
3. Kepada konsumen agar Beberapa Merk Pembalut Wanita
mengidentifikasi pembalut dengan Yang Beredar Di Pusat
cara membuka bagian dalam Perbelanjaan Di Kota Medan,
pembalut kemudian celupkan air Skripsi, Fakultas Kesehatan
hangat lalu diaduk, apabila hancur Masyarakat, Universitas Sumatera
kemungkinan terdapat klorin. Utara
4. Kepada peneliti selanjutnya agar 8. Zullies, 2010, Dioksin dalam
meneliti klorin yang terdapat pada Pembalut, Diakses dari
tisu, pampers dan kasa. http://zulliesikawati.wordpress.com
, diperoleh tanggal 19 Mei 2016

10 Jurnal Analis Farmasi Volume 2 No. 3 Juli 2017

You might also like