You are on page 1of 13

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI BAHAN GALIAN

GOLONGAN C (PASIR DAN BATU KERIKIL)


DI KABUPATEN KAMPAR
(Studi Kasus Desa Pulau Permai Kecamatan Tambang)

Oleh:
Davitra Hamid
Pembimbing: JahrizaldanRahmat Richard

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email: DavitraHamid@yahoo.com

Minerals Industry Development Prospects Group C (Sand and Gravel) In Kampar


(Case Study: in the village of PulauPermai Kampar District)

ABSTRACT

In districts Tambang, the village of PulauPermai is an area that is located


in the district of Kampar region traversed the river Kampar. Residents take
advantage of potential economic resources contained in the river and create jobs.
Types of non-farm jobs that are often encountered in the mining districts are
berburuh, including construction workers, miners excavated material class c,
brick industrial workers and agricultural laborers.Mineral mining group C has a
strategic role and function in regional economic development activities. In
addition to having access to important for the sustainability of the industrial
sector manukfaktur and construction, mining activity is at least one access can be
a livelihood for the people who low income. The purpose of this study was to
determine the development prospects of industrial minerals C sand-gravel in the
village of PulauPermai Kampar District Kampar Regency. The data were
analyzed qualitatively and quantitatively. Qualitative data analysis was conducted
to determine the characteristics of the minerals industry C. Quantitative data was
conducted to determine the state of financial companies such as Net B / C Ratio,
NPV, and IRR. From the results of the aspects examined in this study that is based
on market and marketing aspects, technical aspects and financial aspects
Enterprises Quarrying C Mining sand and stone in the village of PulauPermai
Kampar District Kampar Regency viable, while based on management aspects,
legal aspects, and aspects the environment is not considered feasible.

Keywords: Prospect, Excavated and Materials Industry Group C.

PENDAHULUAN memiliki akses penting bagi


kelangsungan sektor industri
Pertambangan bahan galian manukfaktur dan konstruksi,
golongan C memiliki peran dan kegiatan pertambangan ini paling
fungsi yang strategis didalam tidak dapat menjadi salah satu akses
kegiatan pembangunan mata pencaharian bagi masyarakat
perekonomian daerah. Selain yang berpenghasillan rendah.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 66


Di Kecamatan Tambang, desa Pulau Permai ini selalu
Desa Pulau Permai merupakan menghasilkan jumlah produksi yang
daerah yang berada di Kabupaten tidak sedikit per hari nya.Di lihat dari
Kampar yang daerahnya dilalui tahun 2008 jenis galian bahan c
sungai Kampar. Penduduk untuk krikil menghasilkan 741.745
memanfaatkan potensi sumberdaya M3dan terjadi kenaikan pada tahun
ekonomi yang terkandung di dalam 2009 yaitu 801.846 M3dengan
sungai tersebut serta menciptakan persentase 7,48 % . begitu juga pada
lapangan pekerjaan. Jenis pekerjaan tahun 2010 menghasilkan galian
non pertanian yang sering dijumpai 851.746 M3 dengan persentase
di kecamatan tambang ialah 5,85%. Pada tahun 2011
berburuh, yang meliputi buruh menghasilkan 951.886 M3 dengan
bangunan, buruh tambang bahan kenaikan persentase 10,5%. Pada
galian golongan c, buruh industri tahun 2012 mengasilkan 985.317 M3
batu bata dan buruh tani. dengan kenaikan persentase 3,39%.
Potensi sektor non pertanian Begitu juga dengan pasir cor di lihat
ini merupakan peluang usaha bagi dari tahun 2008 mengasilkan 61.680
masyarakat, sehingga masyarakat M3 dan terus mengalami kenaikan
yang dulunya hanya mengandalkan pada tahun 2009 menjadi 70.650 M3
sektor pertanian, saat ini memiliki dengan kenaikan persentase 12,69%
berbagai macam sumber pada tahun 2010 menghasilkan
penghasilan. Selain dari pertanian, 73.751 M3 dengan kenaikan
masyarakat juga bergerak dibidang persentasi 4,2%. Pada tahun 2011
perdagangan, industri dan kerajinan, menghasilkan 75.789 M3 dengan
peternakan, perkebunan, serta persentase 2,68%.
penambangan bahan galian golongan Prospek Industri bahan galian
C ( pasir dan batu kerikil). golongan C ini semakin terlihat dari
Pasir dan batu merupakan kekuatan produksi yang terukur dari
sumber daya alam yang sangat pendapatan kotor masing-masing
dibutuhkan sebagai bahan bangunan, usaha yang termasuk
perumahan, pembuatan jalan, dan menguntungkan bagi pengusahanya,
lain sebagainya. Hasil produksi yakni selain mendapat pendapatan
bahan galian kerikil dan pasir ini yang besar, biaya yang dikeluarkan
bukan saja untuk memenuhi juga relatif tidak begitu besar
kebutuhan dalam daerah tetapi juga dibanding pendapatannya.
untuk memenuhi kebutuhan dari luar Kondisi diatas meununjukkan
daerah. Sehingga industri bahan peran besar industri bahan galian C
galian golongan C ini perlu pasir dan batu kerikil terhadap
mendapat perhatian, khususnya dari peningkatan pendapatan masyarakat,
pemerintah daerah setempat karena terutama masyarakat disekitar sungai
disamping potensial untuk kampar. Dari usaha industri bahan
meningkatkan pendapatan daerah, galian C ini, diketahui rata-rata
sektor ini juga potensial untuk pendapatan galian C di Desa Pulau
menyerap tenaga kerja. Permai selama tahun 2014 sebesar
Dari jumlah produksi Rp. 764.070.000 dengan biaya rata-
penambangan industri bahan galian rata Rp. 662.080.000. Dengan hasil
C di kabupaten kampar ini tersebut maka diketahui rata-rata
khususnya di kecamatan tambang keuntungan yang didapatkan industri

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 67


bahan galian C di Desa Pulau Permai Peertambangan No. 11 tahun 1967
sebesar Rp. 101.990.000. pasal 3, bahan galian di Indonesia
Besarnya potensi ini tentu menjadi 3 golongan sebagai berikut:
menjadi prospek untuk a) Bahan galian golongan A (bahan
mengembangkan industri bahan galian strategis) adalah bahan galian
galian C di desa Pulau Permai yang mempunyai peranan penting
Kecamatan Tambang khususnya bagi untuk kelangsungan kehidupan
masyarakat sektitar sungai kampar. Negara, misalnya: minyak bumi, gas
Melihat kondisi ini maka penulis alam, batu bara, timah putih, besi,
tertarik untuk mengadakan penelitian nikel dll. Bahan galian ini
terhadap pengembangan industri sepenuhnya dikuasai oleh Negara. b)
bahan galian golongan C (pasir dan Bahan galian golongan B (bahan
batu kerikil) di Kecamatan Tambang. galian vital) adalah bahan galian
Perumusan masalah dalam yang mempunyai peranan penting
penelitiani ini adalah :Bagaimana untuk kelangsungan kegiatan
prospek pengembangan industri perekonomian Negara dan di kuasai
bahan galian C (pasir-batu kerikil) di oleh Negara dengan menyertakan
kabupaten Kampar Desa Pulau rakyat, misalnya emas, perak, intan,
Permai Kecamatan Tambang. timah hitam, belerang, air raksa dll.
Sedangkan tujuan penelitian ini Bahan galian ini dapat di usahakan
adalah : Untuk mengetahui prospek oleh badan usaha milik Negara
pengembangan industri bahan galian ataupun bersama sama denghan
C (pasir-batu kerikil) di Kabupaten rakyat. c) Bahan galian golongan
Kampar Desa Pulau Permai C(tidak termasuk strategis dan tidak
Kecamatan Tambang. vital) adalah bahan galian yang dapat
diusahakan oleh rakyat ataupun
badan usaha milik rakyat, misalnya
TINJAUAN PUSTAKA
batu gamping, marmer, batusabak,
pasir dll.
Pengertian Bahan Galian Industri
Adalah suatu industri di mana Di dalam perkembangan
bahan galian mineral diproses dan penguasaan dan pengelolaan telah
dipisahkan dari material pengikut banyak aturan-aturan yang pada
yang tidak diperlukan. Industri prinsipnya memberi keleluasan usaha
pertambangan sebagai industri hulu masyarakat. Di samping itu apa bila
yang menghasilkan sumberdaya di cermati lebih lanjut pengolongan
mineral dan merupakan sumber bahan galian seperti yang tersebut di
bahan baku bagi industri hilir yang dalam undang-undang di dasarkan
diperlukan oleh umat manusia di atas peranan yang tinggi dalam
dunia. Sutidja (2001)mengatakan pertahanan, pembangunan dan
bahwa ialah bahan-bahan galian dari perekonomian negara terus memberi
dalam tanah di indonesia banyak peranan penting bagi hajat hidup
terdapat galian tambang. Beberapa orang banyak, banyak tidaknya
diantaranya bahkan menjadi barang produksi bahan galian tersebut di
kebutuhan yang sangat penting bagi dapatkan, teknik pengolahan bahan
galian dan penggunaan bahan galian
kehidupan manusia.
Di dalam Undang-Undang dalam industri. Dari penjelasan
Pertambangan No. 37 tahun 1960 tersebut dapat di katakan bahwa
dan Undang-Undang pokok industri bahan galian ini bisa

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 68


membantu perekonomian dapat dilakukan dengan ukuran yang
rakyat(Sutidja, 2001). di kehendaki. Pasir pantai yang
sudah tercemar garam NaCI dari air
Bahan Galian Industri SIRTU laut tidak direkomendasikan untuk
(Pasir dan Batu Kerikil) bahan bangunan konstruksi (Sutidja,
Sirtu adalah nama singkatan 2001)
dari pasir dan batu, hal ini di
pertimbangkan di pergunakan karena Aspek Kelayakan Pasar dan
sirtu mempunyai komposisi Pemasaran
mineralogi dan ukuran yang sangat Pengkajian aspek pasar penting
beragam. Dengan demikian apabila dilakukan karena tidak ada bisnis
seseorang menyebut nama sirtu, para yang berhasil tanpa adanya
akademisi tidak dapat menyebutkan permintaan atas barang/jasa. Aspek
komposisi mineralogi dan ukurannya pasar bertujuan antaralain untuk
apabila belum mengetahui batuan mengetahui berapa besar luas pasar,
asal pembentuk sirtu. Oleh sebab itu pertumbuhan permintaan, dan
penanaman sirtu lebih bersifat market-share dari produk
praktis bukan nama akademis. Sirtu bersangkutan. Bagaimana kondisi
merupakan hasil kegiatan gunung api persaingan antarprodusen dan siklus
yang tak teruraikan. Tercampur dari hidup produk juga penting untuk
beberapa ukuran mulai dari ukuran dianalisis.Permintaan dapat diartikan
pasir sampai bongkah, berada di sebagai jumlah barang yang
dataran rendah sekitar gunung api dibutuhkan konsumen yang
baik yang proses erupsinya terjadi mempunyai kemampuan untuk
pada zaman tersier atau kuarter. membeli pada berbagai tingkat
Sesuai dengan konsep transportasi harga.Penawaran diartikan sebagai
dan pemilihan makin jauh dari kuantitas barang yang ditawarkan di
sumbernya makin seragam pasar pada berbagai tingkat
komposisi mineralogi dan ukuran harga(Rangkuti,1997).
butirnya (Sutidja, 2001). Beberapa faktor yang
Sirtu di dapatkan di daerah mempengaruhi penawaran harga
rendah lereng sekitar gunug api. barang-barang lain, biaya faktor
Oleh sebab itu di indonesia sirtu di produksi dan tujuan perusahaan.
dapatkan menyebar di sepanjang Kemampuan analisis pemasaran
jalur gunug api, ataupun merupakan sangat penting untuk keberhasilan
endapan sungai dan pantai. Dalam perusahaan. Jika suatu perusahaan
hal sirtu merupakan bagian dari suatu dapat menjual lebih banyak produk
litostratigrafi pada umumnya yang sama, dengan kualitas yang
tercampur dengan lempung sehingga sama, dengan harga yang lebih
menurunkan mutu. Apabila terdapat mahal, atau dapat mengembangkan
keadaan seperti ini proses pencucian produk baru yang lebih berhasil,
dengan air akan dapat memisahkan perusahaan tersebut relatif
antara butir pasir dan lempung telahberhasil menggunakan
sehingga mutu dari sirtu akan lebih kemampuan analisis pemasarannya.
baik. Evaluasi parameter pemasaran
Sirtu di manfaatkan sebagai meliputi lingkungan pemasaran,
bahan bangunan/ bahan beton cor kegiatan pemasaran, serta
berat. Penyeragaman ukuran butir manajemen pemasaran, seperti

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 69


tujuan, organisasi, pengendalian, dan pelaksanaan perencanaan jangka
program.Bauran pemasaran adalah menengah. c) Perencanaan Jangka
empat komponen dalam pemasaran Pendek. Perencanaan waktu ini akan
yang terdiri dari 4P yakni product menjangkau watu paling lama satu
(produk), price (harga), place tahun. Perencanaan ini lebih konkret
(tempat) dan promotion dan rinci(Umar,2009).
(promosi)(Rangkuti,1997).
Aspek Kelayakan Aspek Sumber
Aspek Kelayakan Aspek Teknik Daya Manusia
dan Teknologi Studi aspek sumber daya
Manajemen operasional adalah manusia bertujuan untuk mengetahui
suatu fungsi atau kegiatan apakah dalam pembangunan dan
manajemen yang meliputi implementasi bisnis diperkirakan
perencanaan, organisasi, staffing, layak dari ketersediaan
koordinasi, pengarahan dan SDM(Umar,2009). Analisis jumlah
pengawasan terhadap operasi karyawan yang dibutuhkan,
perusahaan. Ada tiga masalah pokok penentuan deskripsi pekerjaan,
yang dihadapi perusahaan yaitu produktivitas kerja, program
masalah penentuan posisi pelatihan dan pengembangan,
perusahaan, masalah desain dan penentuan prestasi kerja dan
masalah operasional (Umar,2009). konpensasi, perencanaan karier,
Proses pemilihan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja dan
untuk produksi, penentuan kapasitas mekanisme PHK. MenurutSimamora
produksi yang optimal, letak pabrik (2004), manajemen sumber daya
dan layout-nya dan letak usaha. manusia adalah pendayagunaan,
Rencana pengendalian persedian pengembangan, penilaian, pemberian
bahan baku dan barang jadi. balas jasa, dan pengelolaan individu
Pengawasan kualitas produk, baik anggota organisasi atau kelompok
dalam bentuk barang ataupun karyawan. Ada empat hal penting
jasa(Umar,2009). yang berkaitan dengan sumber daya
manusia yaitu a) Penekanan yang
Aspek Kelayakan Aspek lebih dari biasanya terhadap
Manajemen pengintegrasian berbagai kebijakan.
Tujuan aspek manjemen adalah b) Tanggung jawab pengelolaan
untuk mengetahui apakah tidak hanya terletak pada majaner
pembagunan dan implementasi bisnis khusus. c) Perubahan fokus dari
dapat direncanakan, dilaksanakan, hubungan serikat pekerja-manajemen
dan dikendalikan,sehingga rencana menjadi hubungan manajemen
bisnis dapat dinyatakan layak atau karyawan. d) Terdapat aksentuasi
sebaliknya. Tiga bentuk perencanaan pada komitmen dan melatih inisiatif
yaitu a) Perencanaan Jangka di mana manajerberperan sebagai
Panjang. Perencanaan semacam ini pengerak dan fasilitator.
menjangkau waktu sekitar 20-30
tahun kedepan. b) Perencanaan Aspek Kelayakan Aspek
Jangka Menengah. Biasanya akan Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan
menjangkau waktusekitar 3-5 tahun. Politik
Perencanaan jangka panjang akan di Aspek ekonomi, cukup banyak
pecah-pecah menjadi beberapa kali data makroekonomi yang tersebar di

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 70


berbagai media yang secara langsung suatu usaha untuk dijalankan atau
maupun tidak langsung dapat tidak dijalankan dengan melihat dari
dimafaatkan perusahaan. Data beberapa indikator yaitu keuntungan,
makroekonomi tersebut banyak yang R/C Ratio, Break Event Point (BEP)
dapat dijadikan sebagi indikator dan Payback Period (PP) (Assauri,
ekonomi yang dapat diolah menjadi 2004).
informasi penting (Simamora, 2004).
Studi kelayakan bisnis. Pemasaran industri bahan galian
Misalnya: PDB, investasi, inflasi, golongan C
kurs valuta asing, kredit perbankan, Untuk menjaga
aggaran pemerintah, pengeluaran kesinambungan suatu produksi di
pembangunan, perdagangan luar perlukan adanya suatu system
negeri. Aspek sosial, hendaknya pemasaran yang terarah yang mampu
bisnis memiliki manfaat-manfaat memasarkan barang-barang atau
sosial yang hendaknya diterima oleh jasa- jasa yang di hasilkan, oleh
masyarakat seperti membuka karena itu suatu kegiatan yang sangat
lapangan kerja baru, meningkatkan penting dalam perusahaan.Pemasaran
mutu hidup, melaksanakan alih adalah usaha menjurus dana dan
teknologi (peningkatan skill pekerja) daya untuk milik perusahaan kearah
serta semakin baiknya lingkungan pembelian kepuasan kepada pembeli
fisik seperti jalan, jembatan dan dengan maksud agar perusahaan
lingkungan psikis mereka.diciptakan dapat menjual hasil produksinya,
pemerintah akan mempengaruhi memperoleh laba dan mencapai
permintaan dan penawaran suatu tujuan perusahaan (Sutidja, 2001).
produk, baik itu produk barang atau Alteratif yang paling mudah
jasa (Simamora, 2004). di kembangkan bagi usaha industry
kecil (UIK) dalam memasarkan hasil
Aspek Kelayakan Aspek Finansial produksinya adalah pada dasar local,
Menurut Assauri(2004) analisis termasuk pasar regional dan pasar
finasial merupakan suatu studi yang nasional. Untuk kedua pangsa pasar
bertujuan untuk menilai apakah suatu terakhir masih dalam kondisi yang
kegiatan suatu kegiatan investasi sangat terbatas, walaupun dapat di
yang dijalankan tersebut layak atau lakukan hanya pada industry kecil
tidak dilihat dari aspek fianansial yang memiliki skala dan ruang
atau keuangan. Analisis finansial lingkup distribusi yang luas, pada
lebih memusatkan penilaian usaha umumnya pasar local merupakan
dari sudut pandang investor dan suatu pilihan pasar lain sulit untuk di
pemilik usaha sehingga dapt lakukan (Sutidja, 2001).
dikatakan analisis finansial Setiap usaha bisnis yang di
berorientasi pada profit motrive. lakukan termasuk usaha industry
Konsep cost of capital (biaya- kecil tidak terhindar dari arus
biaya untuk menggunakan modal) globalisasi yang akan terjadi. Cepat
dimaksudkan untuk menentukan atau lambat pangsa pasar lokal akan
berapa besar biaya riil dari masing- meledak semua kehidupan bisnis
masing sumber dana yang dipakai sesuai kesempatan kerjasama yang di
dalam investasi. Aspek finansial tanda tangani, oleh karena itu setiap
merupakan suatu gambaran yang usaha harus memperhitungkan sejak
bertujuan untuk menilai kelayakan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 71


dini tentang keberadaanya di pasar Analisis data kualitatif dilakukan
global (Zulkarnain, 2001). untuk mengetahui karakteristik
Industri bahan galian C. Data
kuantitatif dilakukan untuk
METODOLOGI PENELITIAN
mengetahui keadaan perusahaan
Peneliatian ini di lakukan di secara finansial seperti Net B/C
kabupaten Kampar khususnya pada Ratio, NPV, serta IRR.
kecamatan tambang desa Pulau
Permai sebagai sentra industri bahan HASIL PENELITIAN DAN
galian C sirtu (pasir dan batu kerikil) PEMBAHASAN
yang memiliki peluang investasi
yang potensial. Di samping itu Usaha galian C
sebagian besar usaha bahan galian C (penambangan pasir dan batu kerikil)
ini dari berbagai tempat yang ada di di Desa Pulau Permai ini terletak
kecamatan tambang, desa Pulau pada Kecamatan Tambang
Permai, sehingga memudahkan Kabupaten Kampar. Penambangan
penulis dalam melakukan penelitian pasir dan batu kerikil di Desa Pulau
dan mampu menetralisir kemampuan Permai awalnya muncul pada tahun
hasil penelitian. 1998. Pada tahun 1998 penambangan
Populasi adalah totalitas dari pasir dan batu kerikil di Desa Pulau
semua objek atau individu yang Permai hanya berjumlah 1 unit
memiliki karakteristik tertentu, jelas penambangan. Sesuai dengan
dan lengkap yang akan di teliti perkembangannya penambangan
(bahan penelitian). Sedangkan pasir dan batu kerikil ini mengalami
sampel adalah bagian dari populasi peningkatan dan kestabilan jumlah
yang di ambil melalui cara-cara unit penambangan dari tahun 1998
tertentu, jelas dan lengkap yang di sampai dengan tahun 2015 sekarang
anggap bias mewakili populasi. ini. Untuk saat ini, jumlah usaha
Populasi dalam penelitian ini tambang pasir di Desa Pulau Permai
adalah banyaknya unit usaha yang Kecamatan Tambang Kabupaten
ada di kecamatan tambang desa Kampar berjumlah 5 unit usaha.
Pulau Permai yang berjumlah 8 unit, Kelima unit usaha adalah dalam
menggunakan metode sensus. bentuk Usaha Dagang (UD).
Jenis data yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah data Hasil Penelitian Analisis
primer dan data sekunder yang Kelayakan Usaha
kemudian diolah sesuai kebutuhan Aspek Pemasaran
dalam penelitian ini. Data-data Aspek pasar merupakan
tersebut di peroleh dari: 1) Hasil aspek yang menempati urutan
survey langsung ke lapangan. 2) pertama dalam studi kelayakan.
Badan pusat statistik kabupaten Aspek pasar merupakan aspek yang
Kampar. 3) Dinas energi dan perlu dianalisis, dengan tujuan untuk
sumberdaya mineral kabupaten mengetahui apakah produk yang
Kampar dihasilkan dapat dijual atau tidak,
karena bila dilakukan tanpa
Metode Analisi Data memperkirakan atau meneliti
Data yang diperoleh berupa permintaan produk, maka
data kualitatif dan kuantitatif. dikemudian hari usaha akan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 72
terancam dan akan timbulnya banyak sulit didapatkan. Berdasarkan
sekali kesulitan akibat kekurangan penjelasan diatas peluang Usaha
atau kelebihan permintaan. Galian C (Penambangan Pasir dan
Bentuk pasar yang dimasuki Batu kerikil) di Desa Pulau Permain
penambangan pasir dan batu kerikil Kecamatan Tambang Kabupaten
Desa Pulau Permainadalah pasar Kampar masih berpeluang besar.
persaingan sempurna. Dimana Manajemen pemasaran
terdapatnya sejumlah penjual dan produk barang dibagi atasempat
pembeli bahan galian. Secara kebijakan pemasaran yang disebut
tindakan para penambang tidak dapat bauran pemasaran. Bauran
memengaruhi harga bahan galian pemasaran terdiri dari empat
dipasaran, serta produk yang komponen, yaitu produk, harga,
dihasilkan relatife sama atau distribusi dan promosi. Berikut ini
homogen. penjelasan mengenai kebijakan
Desa Pulau Permain masing-masing komponen yang
merupakan wilayah yang memiliki disesuaikan dengan kebutuhan usaha
potensi yang besar dalam bahan galian C (penambangan pasir dan
galian golongan C, khususnya untuk batu kerikil) di Desa Pulau Permain
bahan industri. Bahan galian C yang Kecamatan Tambang Kabupaten
dipasarkan adalah bahan galian Kampar.
berupa pasir dan batu kerikil. Bahan Berdasarkan hasil dari
galian pasir lebih murah harganya wawancara dengan pihak pemilik
dibandingkan dengan harga bahan Usaha Galian C (penambangan pasir
galian batu kerikil. Hal ini dan batu kerikil) di Desa Pulau
disebabkan bahan galian batu kerikil Permain diketahui bahwa bahan
memiliki produksi yang lebih sedikit galian yang diproduksi adalah bahan
dibandingkan bahan galian pasir. galian pasir dan bahan galian batu
Dalam masalah harga jual untuk kerikil. Ukuran jumlah untuk semua
bahan galian pasir adalah sebesar Rp. bahan galian adalah hitungan kubik.
40.000 dan bahan galian batu kerikil Dari kedua bahan galian di atas
adalah sebesar Rp. 60.000. bahan galian pasir lebih banyak
Minat konsumen terhadap kegunaanya seperti untuk
bahan galian golongan C sangat memplaster dinding rumah,
tinggi. Hal ini dikarenakan mendirikan batu kerikil bata, batu
kebutuhan konsumen akan bahan kerikil batako. Sedangkan bahan
galian meningkat sesuai keinginan galian batu kerikil digunakan untuk
konsumen untuk membangun rumah, coran pondasi, coran tiang dan lain-
ruko-ruko serta pembangunan yang lainya. Untuk kualitas dan mutu telah
lainnya. Rata-rata penjualan akan diperhatikan dari proses pembuatan
bahan galian pasir lebih banyak yaitu penyaringan bahan galian yang telah
sebesar 25m3 kubik perharinya direncanakan secara matang untuk
dibandingkan dengan bahan galian memisahkan bahan galian.
batu kerikil yaitu sebesar 20 m3. Penetapan harga produksi
Untuk bahan galian batu kerikil telah disepakati para pemilik Usaha
permintaannya bisa melebihi dari Galian C (penambangan pasir dan
penjualan di atas tetapi sering tidak batu kerikil) diDesa Pulau Permain.
mencukupi dikarenakan pasokan Untuk bahan galian pasir lebih
akan bahan galian batu kerikil yang murah daripada bahan galian batu

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 73


kerikil yaitu sebesar Rp. 40.000 batu kerikil) di desa Pulau Permain
perkubiknya, dan bahan galian batu Kecamatan Tambang Kabupaten
kerikil yaitu sebesar Rp. 60.000 Kampar telah memperhatikan
perkubiknya dikarenakan sedikit keseluruhan bagian-bagian yang ada
yang diproduksi dan apabila kondisi di aspek pasar dan pemasaran
air sungai ketika pasang bahan galian sehingga usaha ini layak untuk
batu kerikil lebih sulit lagi untuk dijalankan.
diproduksi. Harga untuk bahan
galian di atas berlaku untuk semua Aspek Teknis
konsumen yang membeli bahan Bahan galian utama dari
galian C di Desa Pulau Permain. usaha ini adalah pasir dan batu
Saluran distribusi adalah kerikil. Kedekatan bahan galian ini
suatu jaringan dari organisasi dan tidak jauh dari kegiatan proses
fungsi-fungsiyang menghubungkan produksi dikarenakan ketika
produsen kepada konsumen akhir. melakukan kegiatan produksi bahan
Usaha Galian C(penambangan pasir galian langsung ditempatkan pada
dan batu kerikil) di Desa Pulau tempat penampungan bahan galian.
Permain dalam mendistribusikan Dalam memproduksi bahan galian
produknya secara terbuka, yaitu dapat dilakukan disepanjang aliran
konsumen manapun, baik yang sungai Kampar di wilayah Desa
berada di Desa Pulau Permain, desa- Pulau Permain, dengan catatan
desa lain di Kecamatan Tambang berjarak minimal 100 m dari
maupun Kecamatan lainnya jembatan.
yangberada di Kabupaten Kampar. Ketersediaan bahan galian
Alur proses distribusi adalah pemilik juga mempengaruhi tingkat
penambangan menjual bahan galian pendapatan atas penjualan bahan
kepada pembeli perantara dan harga galian. Bahan galian pasir
bahan galian sesuai dengan yang merupakan bahan galian yang mudah
telah ditetapkan sebagaimana didapatkan ketika melakukan proses
mestinya, selanjutnya pembeli produksi bahan galian. Berbeda
perantara mengantar pesanan bahan dengan bahan galian batu kerikil.
galian yang dibeli kepada konsumen Bahan galian batu kerikil memang
yang meminta bahan galian dan sulit didapatkan dikarenakan jumlah
masalah harga tergantung kapasitas bahan galian ini lebih
kesepakatan pembeli perantara dan sedikit dibandingkan bahan galian
konsumen. pasir.
Dalam melakukan promosi Lokasi usaha galian C
tidak mengeluarkan biaya, hal ini (penambangan pasir dan batu kerikil)
disebabkan promosi yang bersifat sangat strategis dimana usaha ini
sederhana. Dalam mempromosikan berada di Desa Pulau Permain yang
Usaha Galian para penambangan memiliki jalan Desa yang sudah
dibantu para supir pembeli bahan diaspal sehingga kelancaran untuk
galian ke Desa Pulau Permain memasuki desa sudah begitu mudah.
melalui mulut ke mulut. Akses lokasi terhadap bahan galian
Dari penjabaran diatas dapat dan pasar juga terjangkau. Kondisi
diketahui bahwa aspek geografis lokasi juga mendukung.
pemasarankelima pemilik usaha Selain itu lokasi untuk produksi
galian C (penambangan pasir dan bahan galian dapat dilakukan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 74


disepanjang aliran sungai Kampar adalah merupakan usaha perorangan
yang cukup luas. yang modal keseluruhan ditanggung
Dalam pemilihan teknologi oleh pemilik usaha. Dalam
para pemilik usaha menggunakan pengembangannya, usaha galian C
sebuah mesin yang bernama (penambangan pasir dan batu kerikil)
dompeng. Mesin ini juga di Desa Pulau Permain memiliki
mempuanyai ukuran, sehingga dalam rencana manajemen yang telah
kegiatan produksi jumlah bahan dipersiapkan dan diperhitungkan dari
galian yang dihasilkan dalam investasi yang telah dianggarkan
perharinya juga memiliki jumlah penambang.
yang berbeda. Dimana dalam Dalam struktur organisasinya
seharinya rata-rata mesin ini bisa usaha galian C (penambangan pasir
menghasilkan 20 kubik pasir dan 20 dan batu kerikil) menganut struktur
kubik batu kerikil. Jumlah tenaga organisasi lini atau garis. Struktur
yang dibutuhkan adalah sebanyak 8 organisasi lini atau garis pada
orang yang berasal dari lingkungan kepengurusan resmi usaha galian C
sekitar Desa Pulau Permain dengan (penambangan pasir dan batu kerikil)
tingkat pendidikan terakhir SD, SMP Desa Pulau Permain terdiri dari
maupun SMA. Ketersediaan tenaga seorang pemilik, sekretaris, dan
yang dibutuhkan dalam proses beberapa orang tenaga kerja yang
produksi bahan galian cukup bekerja dalam proses produksi bahan
terjamin. Usaha galian C ini tidak galian. Untuk saat ini masing-masing
terlalu mengutamakan lay-out penguasah memiliki tenaga kerja
fasilitas dikarenakan penambangan sebanyak 8 orang. Dalam
pasir dan batu kerikil ini tergolong pengelolaannya pemilik usaha turut
penambangan terbuka sehingga dapat serta dalam pengelolaanya, dengan
dilakukan sepanjang aliran sungai kata lain menggunakan sistem
Kampar. manajemen tunggal.
Berdasarkan dari analisis
aspek teknis usaha galian C Aspek Hukum
(penambangan pasirdan batu kerikil) Usaha galian C
di Desa Pulau Permain Kecamatan (penambangan pasir dan batu kerikil)
Tambang Kabupaten Kampar, di Desa Pulau Permainmerupakan
kelima pemilik usaha galian C telah suatu bentuk usaha pribadi
memperhatikan ketersediaan bahan dikarenakan setiap satu unit
baku yang dekat serta lokasi yang usahapenambangan dimiliki oleh
strategis dalam menjalankan usaha satu orang yang berbeda.Sesuai
ini, serta pemilihan akan alat yang dengansemestinya bahwa setiap
digunakan telah memenuhi standard usahayang sudah tentu harus
yang ditetapkan sehinga layak mengikuti aturan-aturan yang
dijalankan. berlaku baik bentuk undang-undang
maupun peraturan-peraturan lain
Aspek Manajemen sebagai penjabaran. Keputusan izin
Pengembangan usaha galian pertambangan rakyat adalah kuasa
C (penambangan pasir dan batu pertambangan yang diberikan Bupati
kerikil) merupakan sumber daya sesuai dengan kewenangannya
alam mineral yang tergolong bahan kepada rakyat setempat untuk
galian industri. Usaha galian C ini melaksanakan usaha pertambangan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 75


secara kecil-kecilan dan dengan luas memberikan dampak positif dan
wilayah yang sangat terbatas dampak negatif terhadap lingkungan
meliputi: yaitu surat izin sosial maupun ekonomi bagi
penyelidikan umum, surat izin masyarakat Desa Pulau Permain.
eksplorasi, surat izin eksploitasi, Dampak positifnya adalah
surat izin pengolahan dan pemurnian, terbukanya lapangan pekerjaan baru
serta izin pengangkutan bagi masyarakat desa baik sebagai
danpenjualan. karyawan penambangan maupun
Tetapi setelah dilakukan sebagai buruh muat bahan galian.
analisis kepada seluruh pemilik Selain itu juga dapat memberikan
usaha galian C (penambangan pasir pendapatan tambahan yang dimana
dan batu kerikil) di Desa Pulau mata pencaharian umumnya
Permain Kecamatan Tambang masyarakat Desa Pulau Permain
Kabupaten Kampar tidak memiliki adalah sebagai petani karet. Serta
surat-surat izin yang dikeluarkan sebagian masyarakat juga membuka
oleh Pemerintah Daerah, dimana usaha perkedaian disekitar lokasi
para penambangan hanya meminta penambangan. Sedangkan untuk
izin kepada pihak desa. Sebaiknya dampak negatif terjadinya perubahan
semua pemilik penambangan usaha air yang kelihatan keruh sehingga
galian C mengurus surat izin usaha tidak bisa dimanfaatkan oleh
untuk tidak ada masalahnya dimasa masyarakat akibat dari melakukan
yang akan datang. ekploitasi, tingkat kebisingan yang
Maka dari penjelasan di atas, berasal dari mesin dan kendaraan
usaha galian C (penambangan pasir truk pengangkut bahan tambang
danbatu kerikil) di Desa Pulau menganggunya komunikasi dan
Permain Kecamatan Tambang kenyaman, juga menyebabkan jalan
Kabupaten Kampar perlu ditinjau kotor dikarenakan terjatuh material
ulang. pasir yang diangkut truk pengangkut
bahan tambang. Debu yang
Aspek lingkungan beterbangan dapat menganggu
Peraturan Daerah Kabupaten pernapasan, serta terjadinya erosi
Kampar Nomor28 Tahun pada tepi sungai dikarenakan
2009Tentang Pelayanan Perizinan terkikisnya tepisungai akibat aliran
Dan Rekomendasi Usaha Dan/Atau air yang jatuh dari tempat
Kegiatan Bidang Lingkungan penampungan bahan galian tambang.
Hidupmenyatakan secara jelas bahwa Setelah dilakukan analisis
AMDAL adalah salah satu syarat usaha galian C (penambangan pasir
perizinan, dimana para pengambil dan batu kerikil) di Desa Pulau
keputusan wajib mempertimbangkan Permain kelima pemilik usahagalian
hasil studi AMDAL sebelum C tidak memiliki dokumen-dokumen
memberikan izin usaha/ kegiatan. AMDAL tersebut dengan ini usaha
AMDAL digunakan untuk galian C ini perizinannya perlu
mengambil keputusan tentang ditinjau ulang.
penyelenggaraan/ pemberian ijin
usaha dan/atau kegiatan. Aspek Keuangan
Dengan dilakukan kegiatan Penilaian kelayakan usaha
aktivitas penambangan bahan galian dilakukan dengan perhitungan Net
C di Desa Pulau Permain ini Present value (NPV),Internal Rate of

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 76


Return (IRR) dan Net Benefit sebelumnya, maka diperoleh
CostRatio (Net B/C).Diketahui kesimpulan sebagai berikut:
bahwamenggunakan Net Present 1) Dari hasil aspek-aspek yang
Value (NPV), setelah dikurangi diteliti dalam penelitian ini
jumlah PV benefitdengan PV cost bahwa berdasarkan aspek pasar
maka diperoleh angka 164.795.922 dan pemasaran, aspek teknis dan
yang menunjukkan angka lebihbesar aspek finansial Usaha Galian C
dari 0, sehingga usaha tersebut dapat (Penambangan Pasir dan Batu)
menghasilkan benefit yang di Desa Pulau Permai
lebihbesar. Dengan katalain Usaha Kecamatan Kampar Kabupaten
Galian C (Penambangan Pasir dan Kampar layak dijalankan,
Batu) di Desa Pulau Permai menurut sedangkan berdasarkan aspek
kriteria Net Present value (NPV) hukum dan aspek lingkungan,
layak untuk dilanjutkan Usaha Galian C (Penambangan
danmempuanyai keuntungan yang Pasir dan Batu) di Desa Pulau
cukup besar. Permai Kecamatan Kampar
Selanjutnya dengan Kabupaten Kampar dikatakan
menggunakan analisis Internal Rate tidak layak dijalankan.
of Return (IRR), Usaha Galian C 2) Berdasarkan aspek keuangannya
(Penambangan Pasir dan Batu) di kelayakan investasi Usaha
Desa Pulau Permai mempuanyainilai Galian C (Penambangan Pasir
IRR sebesar 39,72 %. Angka ini dan Batu) di Desa Pulau Permai
lebih besar dari tingkat suku bunga Kecamatan Kampar Kabupaten
yangdigunakan yaitu sebesar 7,5%. Kampar layak dilanjutkan. Ini
Dengan demikian Usaha Galian C berdasarkan perolehan angka
(PenambanganPasir dan Batu) di Net Present Value (NPV)
Desa Pulau Permai menurut kriteria sebesar 164.795.922 yang
IRR layak untuk dilanjutkan dan menunjukkan angka lebih besar
investasi yang ditanamkan dari 0. Kemudian berdasarkan
memberikan keuntungan angka Internal Rate of Return
yangrelative besar. (IRR) sebesar 39,72 %. Angka
Kemudian dengan analisis ini lebih besar dari tingkat suku
Nilai Benefit Cost Ratio (Net B/C) bunga yang digunakan yaitu
diperoleh angka sebesar 2,11. Ini sebesar 7,5%. Dan berdasarkan
bearti bahwa nilaiyang dihasilkan angka Benefit Cost Ratio (Net
adalah lebih dari 1 (Net B/C > 1). B/C) sebesar 2,11 yang bearti
Dengan demikian dapat ditariksuatu bahwa nilai yang dihasilkan
kesimpulan bahwa Usaha Galian C adalah lebih dari 1 (Net B/C >
(Penambangan Pasir dan Batu) di 1).
Desa Pulau Permai menurut kriteria
Net B/C Ratio layak dilanjtukan. Saran
Dari kesimpulan diatas,
SIMPULAN DAN SARAN penulis memberikan saran sebagai
berikut:
Simpulan 1) Pemilik Usaha Galian C
Dari hasil penelitian yang (Penambangan Pasir dan Batu)
telah dijelaskan pada BAB di Desa Pulau Permai
Kecamatan Kampar Kabupaten

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 77


Kampar seharusnya mengurus
semua surat-surat atau dokumen-
dokumen yang berhubungan Peraturan Pemerintah Pengganti
dengan AMDAL ke instansi Undang-Undang Nomor 37
terkait supayaUsaha Galian Tahun 1960 tentang
C(Penambangan Pasir dan Batu) Pertambangan (Lembaran
di Desa Pulau Permai Negara Republik Indonesia
Kecamatan KamparKabupaten Tahun 1960 Nomor 119,
Kampar menjadi legal di mata Tambahan Lembaran Negara
hukum. Kemudian para pemilik Republik Indonesia Nomor
usaha galian C seharusnya 2055)
melakukan reklamasi terhadap
Rangkuti, Freddy. 1997.Riset
bekas galian ini supaya
Pemasaran´ -DNDUWD 37
kerusakan yang ditimbulkan
Gramedia Pustaka Utama.
akibat aktivitas penambangan
dapat dipulihkan. Selanjutnya Simamora, Henry. 2004.Manajemen
Pemerintah harus menertibkan Sumber Daya Manusia. Edisi
para penambang salam Ketiga. Cetakan Pertama.
memperoleh surat-surat izin Bagian Penerbitan STIE
yang berkaitan dengan usaha. YKPN. Yogyakarta.
Dimana dengan adanya surat
izin yang berlaku, sudah tentu Sutidja, Trim. 2001. Tambang-
para pemilik usaha akan Tambang di Indonesia. PT
membayar pajak sesui dengan Bumi Aksara, Jakarta.
ketentuan sehingga dapat juga
meningkatkan Pendapatan Asli Umar, Husein. 2009.Metode
Daerah. Penelitian untuk Skripsi
2) Sebaiknya untuk setiap pemilik Dan Tesis Bisnis. Edisi
Usaha Galian C (Penambangan Kedua, Rajagrafindo
Pasir dan Batu) di Desa Pulau Persada Jakarta.
Permai Kecamatan Kampar Undang-Undang Nomor 11 Tahun
Kabupaten Kampar mempunyai 1967 tentang Pokok-Pokok
kendaraan pengangkut bahan Pertambangan ((Lembaran
galian sendiri sehingga dapat Negara Republik Indonesia
meningkatkan pendapatan dari Tahun 1967 Nomor 22,
hasil penjualan bahan galian Tambahan Lembaran
yang dilakukan. Negara Republik Indonesia
Nomor 2831)
DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain, 2001. Pembangunan
Assauri,Sofyan. 2004. Ekonomi Kerakyatan. Unri
ManajemenPemasaran: Press, Pekanbaru
Dasar, Konsep Dan Strategi.
PT. Jakarta: Grafindopersada.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 78

You might also like