You are on page 1of 9

KAJIAN KETERKAITAN KEBERADAAN INDUSTRI SEMEN TERHADAP

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

ASSESSMENT OF CEMENT INDUSTRY EXISTENCE ON SOCIAL ECONOMIC


COMMUNITY ECONOMY

Ceni Febi Kurnia Sari, ST., MT1 dan Charly Bravo Wanggai, ST., M.I.L2
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Universitas Papua1
Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua2

Abstract
Mining activity in general can bring positive and negative impact on the local society’s social economy aspect,
especially in the effected area/area where the mining activity happened. This research aims to discover the
amount of economical impact from the limestone mining done by a Chinese foreign company located in Maruni
village, South Manokwari District, Manokwari Area, West Papua, on the local society. Also a subject of
interest, the social impact of the limestone mining in the area is to be observed, since the local society is doing
mining activity as the main ingredient for the cement produced by the company. The research method used by
the researcher is purposive sampling survey research with samples considered as a representative of each
village located in the limestone mining area of Maruni village - South Manokwari District. Research outcome
is presented in descriptive qualitative form. Measured variable includes local income prior and after the
presence of the limestone mining company in the area of Maruni village - South Manokwari District, workforce
participation rate, local economic impact analysis and how the communities in the area of Maruni village -
South Manokwari District perceive the situation.

Keywords: Mining activity, limestone, economic impact, social impact on the community.

Abstrak
Kegiatan penambangan secara umum dapat membawa dampak positif dan negatif pada aspek sosial ekonomi
masyarakat setempat, terutama di daerah yang terkena dampak di mana kegiatan penambangan terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dampak ekonomi dari penambangan batu kapur yang
dilakukan oleh perusahaan asing Cina yang berlokasi di desa Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Wilayah
Manokwari, Papua Barat, pada masyarakat setempat. Juga merupakan subjek yang menarik, dampak sosial dari
penambangan batu kapur di daerah tersebut harus diperhatikan, karena masyarakat setempat melakukan
kegiatan penambangan sebagai bahan utama untuk semen yang diproduksi oleh perusahaan. Metode penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian survei purposive sampling dengan sampel yang dianggap
sebagai perwakilan dari masing-masing desa yang terletak di daerah penambangan batu kapur di desa Maruni
- Kabupaten Manokwari Selatan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Variabel terukur
meliputi pendapatan lokal sebelum dan sesudah kehadiran perusahaan tambang batu kapur di daerah desa
Maruni - Kabupaten Manokwari Selatan, tingkat partisipasi tenaga kerja, analisis dampak ekonomi lokal dan
bagaimana masyarakat di daerah desa Maruni - Kabupaten Manokwari Selatan memandang situasi.

Kata Kunci: Kegiatan penambangan, batu kapur, dampak ekonomi, dampak sosial terhadap masyarakat.

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 57


PENDAHULUAN CBT dan wawancara menggunakan
Memasuki era globalisasi dan era algoritma K-Means. Tujuan dari
zaman MEA ini, pembangunan tetap penelitian ini adalah untuk mengetahui
gencar dilakukan oleh pemerintah. Baik pola pengelompokan nilai CBT dan
pembangunan infrastruktur dan sarana wawancara calon mahasiswa baru STMM
penunjang lainnya guna meningkatkan Yogyakarta.
pertumbuhan ekonomi di negara kita ini. 1. Penambangan Batu Kapur
Indonesia merupakan salah satu Batu gamping merupakan jenis
negara yang sedang berkembang juga bahan galian non logam yang menjadi
tidak luput menjadi sasaran dan target dari bahan baku utama dalam pembuatan
industrilisasi negara-negara maju yang semen. Proses penambangan batu
tujuan hanya tertuju pada upaya gamping (batu kapur) ini terdiri dari
memaksimumkan keuntungan pada beberapa tahapan proses
investasi yang telah ditanamkan kepada pembongkaran yang bertujuan untuk
Negara kita ini. membongkar atau melepaskan batuan
Namun demikian kelanjutan hidup dari batuan induknya, dilanjutkan
Negara tetap mesti bisa dilakukan dengan dengan pemecahan bongkahan batu
cara salah satunya yakni menciptakan kapur menjadi diameter ukuran yang
pembangunan ekonomi yang lebih kecil (Sukandarrumidi, 1997).
berkesinambungan. Ini bisa dapat Batu gamping/batu kapur ini
dilakukan melalui peranan dari sektor merupakan batuan sedimen yang
industri pengolahan, termasuk industri mengandung CaCO3 (kalsium karbonat
pengolahan bahan tambang bahan galian atau kalsit). Batu gamping ini dapat
non logam bukan mineral seperti industri terjadi dengan beberapa cara, yakni:
semen. Sektor bahan galian non logam secara mekanik, organik dan kimia.
bukan mineral ini juga telah terbukti Batu gamping/batu kapur ini dapat
memberikan sumbangsih terhadap digunakan dalam pemanfaatan industri
pendapatan negara, membuka kesempatan dan perdagangan yaitu berupa kapur
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat putih dan semen. Selain itu batu
atau penduduk di sekitar pemukiman gamping/batu kapur ini dapat
wilayah industri semen beroperasi, digunakan untuk batu bangunan, bahan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangunan, bahan pembuatan jalan serta
wilayah dan pertumbuhan ekonomi bahan keramik. Adapun sistem
nasional serta dapat mengembangkan penambangan batu gamping/batu kapur
sektor-sektor perekonomian lainnya yang yang diterapkan oleh industri semen
dapat menciptakan nilai tambah di dalam “x” Papua Barat ini adalah sistem
pembangunan ekonomi negara. tambang terbuka dengan metode
Quarry, Side hill type dengan jalan
Data calon mahasiswa baru beserta masuk langsung ke lokasi
nilainya saat ini tersimpan di database penambangan, dimana lokasi
STMM. Data yang terkumpul ini dapat penambangan batu gamping/batu kapur
digunakan untuk dasar pengelompokan ini berupa gunung kapur.
calon mahasiswa berdasar nilai CBT dan 2. Penambangan Bahan Baku
wawancara yang kemudian dapat Bahan baku utama yang
digunakan untuk membantu sistem seleksi digunakan dalam proses pembuatan
penerimaan mahasiswa baru di STMM. semen adalah batukapur/batu gamping
Dan berdasar pada permasalahan tersebut dan tanah liat. Kedua bahan baku
penulis pada kesempatan ini akan tersebut diperoleh dari proses
membuat klasterisasi data calon penambangan di quarry.
mahasiswa baru tersebut berdasar nilai

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 58


Penambangan bahan baku kekayaan. Pembangunan ekonomi pada
merupakan salah satu kegiatan utama umumnya didefenisikan sebagai suatu
dalam keseluruhan proses produksi proses yang menyebabkan pendapatan
semen. Perencanaan penambangan perkapita penduduk suatu masyarakat
bahan baku sangat menentukan pada meningkat dalam jangka panjang
proses – proses selanjutnya yang (Sukirno, 2008).
akhirnya bermuara pada kualitas dan Dampak ekonomi dari industri
kuantitas semen. Penambangan bahan pertambangan ini biasanya muncul
baku yang tidak terencana dan akibat dari dampak ekonomi yang
terkontrol dengan baik akan ditimbulkan oleh kegiatan operasional
menyebabkan gagalnya pemenuhan perusahaan yang mempengaruhi
target untuk tahap produksi selanjutnya system ekonomi lokal, nasional serta
yang jika dihubungkan dengan kualitas pada skala global yang terdiri dari tiga
dan biaya produksi secara keseluruhan jenis dampak ekonomi, yakni: dampak
dapat menurunkan daya saing produk ekonomi langsung, dampak ekonomi
terhadap produk yang sama yang tidak langsung dan dampak ekonomi
dihasilkan oleh pesaing imbas/lanjutan. Dampak ekonomi
Persyaratan kualitas batukapur & secara langsung ini merupakan
tanah liat dalam proses penambangan perubahan potensi produktif kegiatan
adalah sebagai berikut: ekonomi yang dapat mempengaruhi
a. Batukapur; 52% <Cao< 54% dan kesejahteraan komunitas dan prospek
MgO < 18% pembangunan dalam jangka panjang.
b. Tanah liat; 60%<SiO2 <70% dan Sedangkan yang dimaksud dengan
14%Al2O3<17% dampak ekonomi tidak langsung adalah
Tahapan-tahapan suatu proses konsekuensi tambahan yang muncul
penambangannya, adalah sebagai sebagai akibat pengaruh langsung
berikut: transaksi keuangan dan aliran uang
a. Pengupasan tanah penutup antara, dan dampak ekonomi
(stripping) imbas/lanjutan merupakan lanjutan
b. Pemboran dan peledakan (drilling dari konsekuensi dampak ekonomi
and blasting) langsung dan dampak ekonomi tidak
c. Penggalian atau pemuatan (digging langsung yang dilihat dari transaksi
atau loading) keuangan antara pihak-pihak terkait.
d. Pengangkutan (hauling) 4. Dampak Sosial
e. Pemecahan (crushing) Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, kata sosial berarti sesuatu
yang berkenaan dengan masyarakat
(Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1996). Sedangkan dalam
konsep sosiologi, manusia sering
disebut sebagai mahluk sosial yang
artinya manusia tidak dapat hidup
wajar tanpa adanya bantuan dari orang
Gambar 1. Proses Penambangan lain di sekitarnya. Sehingga kata sosial
Bahan Baku sering diartikan sebagai hal-hal yang
3. Dampak Ekonomi berkenaan dengan masyarakat.
Pengertian sosial dalam ilmu sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa
menunjuk pada objeknya, yakni
Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang
masyarakat.
mengenai asas asas produksi, distribusi
dan pemakaian barang-barang serta

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 59


Kegiatan pertambangan menurut mendeskripsikan beberapa aspek atau
Salim (2004) tidak selalu dapat karakteristik tertentu, seperti kemampuan,
dilaksanakan dengan baik oleh sikap, kepercayaan, pengetahuan dari
kontraktor yang ditunjuk atau populasi atau responden, (2). Informasi
pemegang izin pertambangan. Dalam dikumpulkan melalui pengajuan
melaksanakan kegiatan penambangan, pertanyaan dari populasi penelitian, dan
kontraktor yang ditunjuk selalu (3). Informasi diperoleh dari sampel,
menimbulkan masalah. Masalah itu bukan keseluruhan populasi. Sebab tujuan
tidak hanya terjadi antara masyarakat dari penelitian survei ini adalah untuk
dengan kontraktor atau pemegang izin mengetahui karakteristik populasi melalui
pertambangan tapi juga antara sampel yang dipilih menjadi responden.
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Menurut Singarimbun (1987),
Daerah. Kesenjangan penerimaan penelitian survei ini merupakan penelitian
penghasilan juga diperoleh pada level yang mengambil sampel dari satu populasi
pemerintahan, antara pemerintahan dan menggunakan kuesioner sebagai alat
daerah penghasil tambang dengan pengumpulan data yang pokok. Metode
penerimaan pemerintah pusat serta survei adalah metode riset penelitian
kerusakan lingkungan yang disebabkan dengan menggunakan kuesioner sebagai
oleh kegiatan pertambangan. instrument pengumpulan datanya.
Penataan dan pembangunan Tujuannya adalah untuk memperoleh
lingkungan buatan akan berdampak informasi tentang sejumlah responden
pada aspek Sumber Daya Alam (SDA) yang dianggap mewakili populasi. Teknik
baik air, udara dan tanah. Semua itu pengambilan sampel yang digunakan
akan memberikan dampak pada aspek dalam penelitian ini adalah teknik
sosial, baik perubahan ke arah negatif pengambilan sampel dengan
maupun ke arah positif. Namun menggunakan teknik purposive sampling,
sebagian besar perubahan yang yang artinya sampel diambil secara acak
ditimbulkan dari berubahnya oleh peneliti dari populasi yang ada.
lingkungan alam dan buatan telah Untuk responden kunci diambil secara
memberikan perubahan sosial ke arah purposive, yang artinya responden
negatif (Reksohadiprojo, 1997). ditentukan oleh peneliti.
1. Metode Perhitungan untuk Dampak
METODE PENELITIAN Ekonomi
Dalam penelitian ini metode Untuk mengetahui seberapa
penelitian yang dilakukan adalah metode besar dampak ekonomi industri semen
penelitian survei dengan teknik “x” Papua Barat terhadap masyarakat
pengambilan sampel terhadap responden, sekitar ini peneliti melakukan
dalam hal ini masyarakat dan karyawan perbandingan pendapatan masyarakat
yang bekerja di perusahaan industri sebelum dan sesudah adanya industri
semen “x” Papua Barat dengan teknik semen ‘x” Papua Barat. Ini peneliti
pengambilan sampel yang menggunakan lakukan agar dapat memberikan
teknik purposive sampling. Metode gambaran secara menyeluruh terhadap
penelitian survei ini merupakan penelitian perekonomian Desa Maruni dan
ilmiah, karena dalam proses penelitian sekitarannya, setelah didapatkan data
menggunakan langkah ilmiah dan melalui responden maka selanjutnya
mempertimbangkan kaidah ilmiah. Nana dilakukan analisis deskriptif (deskriptif
Syaodih (2010; 54) mengatakan ada tiga analysis). Analisis deskriptif ini
(3) karakteristik utama penelitian survei, merupakan analisis untuk menjelaskan
yakni: (1). Informasi dikumpulkan dari dan menggambarkan suatu kondisi dari
sekelompok besar orang untuk objek yang dikaji. Dengan adanya

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 60


kegiatan penambangan gunung kapur ekonomi lokal (local economics
ini pasti bisa membuka lapangan impact) perhitungannya dapat
pekerjaan baru bagi masyarakat yang dilakukan dengan mengetahui rincian
bermukim bertempat tinggal di sekitar dari pengeluaran perusahaan untuk
daerah penambangan gunung kapur pembangunan dan operasional
sehingga peluang angkatan kerja untuk perusahaan pertambangan. Dampak
mendapatkan kesempatan kerja lebih ekonomi langsung secara lokal dapat
besar. Indikator yang biasa dilihat dari besarnya penyerapan tenaga
dipergunakan adalah Tingkat kerja dan upah tenaga kerja, biaya
Kesempatan Kerja (TKK), yakni: pembebasan lahan, program CSR
(Corporate Social Responsibility) dan
𝑎
𝑇𝐾𝐾 = x 100 penerimaan daerah dari perusahaan
𝑏
pertambangan. Dampak ekonomi tidak
Keterangan:
% langsung secara lokal dihitung dari
a = Jumlah angkatan kerja; hasil biaya pengeluaran perusahaan dan
b = Penduduk yang berumur 15 tahun tenaga kerja perusahaan kepada
ke atas yang bekerja. penyedia barang dan jasa lokal.
Economics Impact Analysis Sedangkan dampak ekonomi imbas
adalah suatu dasar yang transparan secara lokal dihitung dari hasil
dalam mengukur dampak ekonomi dari pengeluaran rumah tangga penyedia
operasi perusahaan pertambangan di barang dan jasa yang memperoleh
suatu daerah. Untuk menginformasikan sebagian penerimaan dari perusahaan
akan pentingnya keberadaan suatu pertambangan dan tenaga kerja
perusahaan pertambangan maka perusahaan.
digunakan standard ukuran ekonomi, Untuk menghitung dampak
seperti Product Domestic Bruto (PDB), ekonomi (economics impact analysis),
lowongan kerja, upah dan pajak. dapat dilihat dari dampak ekonomi
Perhitungan ini biasanya menggunakan lokal. Dimodelkan dengan modifikasi
metode input-output untuk penelitian persamaan matematis, seperti dibawah
skala regional namun untuk skala lokal ini:
dapat digunakan dengan melakukan
survei lapangan dan penggunaan Direct Impact = a + b ….. (1)
metode pengukuran arus uang Indirect Impact = c + d ….. (2)
(multiplier effect). Induced Impact = e + f ..… (3)
Economics Impact Analysis
terdiri dari dampak ekonomi langsung Keterangan:
(direct impacts), dampak ekonomi a =Penerimaan desa dari
tidak langsung (indirect impacts) dan perusahaan,yaitu fee;
dampak ekonomi imbas/lanjutan b = Upah yang diberikan perusahaan
(induced impact). Dampak ekonomi kepada tenaga kerja lokal;
langsung diukur dengan menilai c = Penerimaan penyedia barang dan
besaran modal pengeluaran operasional jasa lokal yang bersumber dari
perusahaan, dampak ekonomi tidak perusahaan;
langsung dan dampak ekonomi imbas d = Penerimaan penyedia barang dan
diukur dengan menghitung besaran jasa dari pekerja pertambangan;
tambahan dari berbagai sektor yang e = Pengeluaran tenaga kerja lokal
mendukung kegiatan perusahaan (konsumsi rumah tangga) secara
pertambangan. Perhitungan tersebut lokal;
dilakukan dengan menggunakan tabel
input-output. Sedangkan untuk dampak

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 61


f = Pengeluaran penyedia barang dan 𝑋+𝑌+𝑍
KLIM = 𝑊 …….. (4)
jasa (konsumsi rumah tangga)
Keterangan:
secara lokal.
W= Pengeluaran perusahaan terhadap
Hasil dari dampak ekonomi lokal
masyarakat lokal (rupiah);
(local economics impact) tersebut
digunakan sebagai data awal untuk X= Pendapatan lokal yang diperoleh
mengukur dampak pengganda dari arus secara langsung dari W (rupiah);
uang secara lokal (local multiplier Y= Pendapatan lokal yang diperoleh
effect) akibat dari kegiatan perusahaan secara tidak langsung dari W
pertambangan di daerah penelitian. (rupiah);
Pada buku Regional Economics and Z= Pendapatan lokal yang diperoleh
Policy, multiplier effect merupakan secara induced dari W (rupiah)
jumlah perubahan pengeluaran yang Keynesian Local Income Multiplier
dikalikan untuk menentukan (KLIM) ini memiliki kriteria-kriteria,
pengeluaran atau hasil kali dari sebagai berikut:
pertambangan pada setiap penerimaan. a. Jika nilai-nilai tersebut kurang dari atau
Secara umum multiplier effect sama dengan nol (≤ 0), maka kegiatan
yang familiar secara umumnya, yakni: pertambangan itu artinya belum
pengganda pajak, pengganda investasi mampu memberikan dampak ekonomi
dan pengganda belanja pemerintah. terhadap masyarakat.
Dasar dari multiplier effect pada b. Jika nilai-nilai tersebut diantara angka
Keynesian Income Expenditure nol dan satu (0 < - < 1), maka kegiatan
Approach adalah peningkatan investasi pertambangan itu masih memiliki
dapat meningkatkan pengeluaran dampak ekonomi yang rendah terhadap
agregat dalam Gross Domestic Product masyarakat.
(GDP) yang menyebabkan peningkatan c. Jika nilai-nilai tersebut lebih besar atau
pengeluaran induced (imbas/lanjutan) sama dengan satu (≥ 1), maka kegiatan
dan menyebabkan peningkatan lebih pertambangan itu telah mampu
lanjut dalam pengeluaran agregat dan memberikan dampak ekonomi
GDP sehingga GDP meningkat lebih terhadap masyarakat.
dari peningkatan awal. 2. Dampak Sosial
Dampak pengganda dari arus Untuk mengukur dampak sosial
uang secara lokal dinilai menggunakan dari kegiatan pertambangan gunung
pendekatan Keynesian Income kapur di desa Maruni ini, peneliti
Expenditure Approach yang secara mengidentifikasikan dengan
teoritis merupakan pendekatan dasar menggunakan analisis kuantitatif
yang sederhana dalam menilai deskriptif. Menurut Sugiyono (2004),
penerimaan suatu daerah. Modifikasi analisis kuantitatif deskriptif ini adalah
model matematis Keynesian Income statistik yang digunakan untuk
Expenditure Approach dilakukan untuk menganalisis data dengan cara
mengukur local income multiplier mendeskripsikan atau menggambarkan
effect atau Keynesian Local Income data yang telah terkumpul sebagaimana
Multiplier. adanya. Identifikasi dampak sosial
Multiplier diartikan sebagai nilai yang diakibatkan dari kegiatan
yang menunjukkan seberapa besar pertambangan terhadap masyarakat di
pengeluaran perusahaan pertambangan lokasi penelitian dilakukan dengan
yang berdampak pada peningkatan proses mengkategorikan dan
pendapatan masyarakat lokal, yang menginterpretasikan data kualitatif
secara matematis dapat dirumuskan: yang diperoleh dari lapangan dengan
statistik sederhana, proses ini dapat
mendeskripsikan fenomena sosial yang

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 62


diteliti secara sistematis, factual dan yang standard untuk bisa dapat bekerja di
akurat. perusahaan, sehingga mereka terkesan
gampang keluar masuk bekerja sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN membuat perusahaan memberlakukan
Hasil memberi gaji harian, misalnya driver dan
Perbandingan Pekerjaan Masyarakat cleaning services dan memberikan
50 potongan gaji jika tidak masuk bekerja,
seperti untuk para security. Dari tahun
2015-September 2017, industri semen “x”
0 Papua Barat telah memberikan dampak
ekonomi langsung sebesar Rp.
Sebelum (2013) Sesudah (2017)
2.108.800.000,00, dampak ekonomi tidak
Terlihat pada grafik diatas bahwa langsung sebesar Rp. 618.000.000,00 dan
pekerjaan masyarakat dari tahun 2013- dampak ekonomi imbas sebesar Rp.
2017 rata bertani dan pada tahun 2017 132.000.000,00.
pekerjaan dari masyarakat di desa Maruni Nilai keynesian local income
dan desa di sekitarnya mengalami multiplier effect sebesar 1,35. Dimana ini
fluktuasi yang significant yakni bekerja di berarti industri semen “x” Papua Barat ada
kontraktornya industri semen “x” Papua memberikan dampak ekonomi yang baik
Barat. kepada masyarakat setempat, hal ini dapat
dilihat dari nilai kriteria keynesian local
Rata-Rata Pendapatan Masyarakat income multiplier effect sebesar 1,35
40
dimana 1,35 ≥ 1. Angka 1,35 ini juga
30 berarti terjadi peningkatan pengeluaran
Jmlah Orang

20
dari kontraktornya industri semen “x”
Papua Barat sebesar 1 rupiah maka akan
10 berdampak kepada peningkatan
0 pendapatan tenaga kerja setempat dan para
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
(<1.500.000) (1.500.000 - (2.500.000 - (>3.500.000)
pemilik usaha serta merta juga masyarakat
2.500.000) 3.500.000)
Rata-rata Pendapatan
Sebelum Sesudah
di sekitaran daerah imbas kegiatan
penambangan gunung kapur di desa
Terlihat pada grafik Maruni ini sebesar 1,35 rupiah.
pendapatan/penghasilan masyarakat Persepsi masyarakat ada sekitar ± 60
setempat mengalami kenaikan sesudah % masyarakat memberikan persepsi yang
adanya industri semen “x” Papua Barat, buruk kepada industri semen “x” Papua
yakni berkisar dari Rp. 2.500.000,00 – Rp. Barat, ini disebabkan karena industri
3.500.000,00. semen belum mempunyai unit
Pembahasan “community development” sehingga tidak
Dari hasil penelitian ini didapat memiliki program-program kerja untuk
bahwa kesempatan kerja bagi masyarakat menjalankan “corporate social
pribumi Papua sebesar 4,05% yang artinya responsibility” kepada masyarakat
industri semen “x” Papua Barat belum sekitarnya. Banyak dari masyarakat
memberikan kontribusi yang berarti sekitar, yakni masyarakat di desa Dobut,
terhadap penyerapan tenaga kerja bagi pernah meminta ke industri semen “x”
masyarakat pribumi Papua. Dikarenakan Papua Barat agar menjual semen untuk
dari faktor kurang royalitas dan harga khusus di mereka dikarenakan letak
loyalitasnya masyarakat pribumi Papua pabrik yang dekat dengan pemukiman
dalam bekerja di industri semen ini mereka juga karena masyarakat merasa
dimana ini terjadi karena kebanyakan terlalu jauh untuk pergi ke kota hanya
mereka tidak memiliki ijazah sekolah untuk membeli semen dari produksi

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 63


industri semen yang ada di desa Maruni Djajadiningrat. (2007), Pertambangan
ini. Untuk itu maka perlulah hendaknya Lingkungan dan Kesejahteraan
pihak perusahaan mempertimbangkan Masyarakat, (Makalah Seminar
permintaan memohon masyarakat Ilmiah Nasional Mining,
sekitaran desa Maruni ini. Minimal Environment and People Welfare),
industri semen “x” Cement Papua Barat Manado, Universitas Sam
ini mempunyai rekanan mitra sejenis Ratulangi.
seperti toko untuk menjual semen hasil
produksinya ini khusus ada terletak di Dr. H.M. Musfiqon, M.Pd. (2012),
desa Maruni atau di sekitaran desa yang Panduan Lengkap Metodologi
masih berada di kawasan tempat Penelitian Pendidikan, Prestasi
beroperasinya pabrik semen “x” ini. Pustakaraya, Jakarta.
Sebesar 20 % yang memberikan
persepsi yang baik terhadap keberadaan Dr. Ir. Vincent Gasperz, M.Sc. (1995),
industri semen “x” Papua Barat ini dimana Teknik Analisis Dalam Penelitian
rata-rata adalah para pelaku bisnis Percobaan, Tarsito, Bandung.
(pedagang atau wiraswasta) yang berada
di sekitaran daerah beroperasinya kegiatan H. Muhammad. (1999), Beberapa
penambangan gunung kapur di desa Pemikiran Tentang Kebijakan
Maruni ini. Karena dengan keberadaan Industri Mineral di Indonesia,
industri semen “x” Papua Barat ini Makalah Seminar Kebijakan
membuat tambah ramai lokasi di desa Industri Mineral di Indonesia, 50
Maruni ini khususnya, sehingga Tahun Pendidikan Tinggi
berdampak kepada banyaknya transaksi Pertambangan di Indonesia, ITB,
jual-beli perniagaan. Dan hanya sekitar 20 Bandung.
% juga memberikan persepsi jika
keberadaan industri semen “x” Papua Hoediatmo Hoed. (1999), Kebijakan
Barat ini biasa saja, yang artinya industri Penanaman Modal Asing di Bidang
semen “x” Papua Barat ini tidak Pertambangan Umum, Makalah
memberikan kontribusi yang berarti dalam Seminar Kebijakan Industri Mineral
kehidupan mereka, karena rata di Indonesia, 50 Tahun Pendidikan
kebanyakan masyarakat pribumi Papua Tinggi Pertambangan di Indonesia,
mencari hidup tetap mencari uang untuk ITB, Bandung.
pemenuhan kebutuhan kehidupan mereka
dengan bertani, berladang, nelayan, buruh Irwandi Arif, (2000), Tambang Terbuka,
ataupun sebagai pekerja di perusahaan ITB, Bandung.
sirtu yang ada di desa tetangga dari desa
Maruni ini, seperti bekerja di desa Dobut Ir. M. Iqbal Hasan, M.M. (2002), Pokok-
dan Misapmeysi. Pokok Materi Statistik 1 (Statistik
Deskriptif), Edisi Kedua, Penerbit
DAFTAR PUSTAKA Bumi Aksara.
Ceni Febi Kurnia Sari. (2005), Analisis
Keterkaitan Industri Semen PT. Ir. M. Iqbal Hasan, M.M. (2002), Pokok-
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Pokok Materi Statistik 2 (Statistik
Terhadap Sosial Ekonomi Daerah Inferensif), Edisi Kedua, Penerbit
di Kabupaten Cirebon (Studi Kasus: Bumi Aksara.
PT. ITP, Tbk – Palimanan), Tesis S2
ITB, Bandung. Kent A. J. (1993), Riegel’s Handbook of
Industrial Chemistry, 9th edition,
USA, Springer.

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 64


Mujib, dkk. (1993), Pengkajian Peraturan Menteri ESDM, No.41 Tahun
Keterkaitan Usaha Tambang 2016, Pengembangan dan
dengan Sosial Ekonomi Daerah di Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
Indarung, Kotamadya Padang, pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Sumatera Barat, Departemen MINERBA.
Pertambangan dan Energi,
Direktorat Jenderal Pertambangan Sukandarrumidi, (1998), Bahan Galian
Umum, Pusat Penelitian dan Industri, Gadjah Mada University
Pengembangan Teknologi Mineral, Press, Yogyakarta.
Bandung.
Sadono Sukirno, (2002), Pengantar Teori
Plumstead, J. (2012), Americas School of Mikroekonomi, Edisi Ketiga, PT.
Mines, Economics Impact Analysis Raja Grafindo Persada, Jakarta.
(Papers Presentation), USA,
Pricewater House Coopers LLP Wirarta. I. (2006), Metode Penelitian
(PWC). www.pwc.com. Sosial Ekonomi, Yogyakarta, Andi
Offset.

Jurnal Science Tech Vol. 5, No. 2, Agustus 2019 65

You might also like