Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Tb Miftah Farid
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
Miftaharta93@gmail.com
ABSTRACT
The results of this study indicate that motivation and work environment
have a positive and significant effect on employee morale at the PT. Marga
Mandalasakti. This can be seen from multiple linear regression, the coefficient of
the motivation variable is 0.517 and the coefficient of the work environment
variable is 0.489. While the multiple correlation analysis value is 0.689, which
means that the magnitude of the correlation between motivation and work
environment towards employee morale of PT. The Mandalasakti clan is strong,
and the coefficient of determination (R2) of 0.475 or 47.5% shows that the
magnitude of the influence of the contribution of motivational variables and the
work environment on the morale of PT. Marga Mandalasakti is 47.5% while the
remaining 52.5% is influenced by other variables outside the research. Based on
the results of the t test for the motivation variable obtained the value of tcount> t
table (5.412> 2,000) indicates that motivation partially influences the employee
morale at the PT. The Marga Mandalasakti, and for the work environment
variable, the value of tcount> t table (5,029> 2,000) indicates that the work
environment partially influences the employee morale at the PT. Marga
Mandalasakti. And based on the results of the F test, the value of Fcount> Ftable
(48,561> 3,15) shows that motivation and work environment simultaneously
influence the employee morale at the PT. Marga Mandalasakti.
ABSTRAK
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor
PT. Marga Mandala sakti. Halini dapat dilihat dari regresi linear berganda
didapatkan nilai koefisien variabel motivasi sebesar 0,517 dan nilai koefisien
variabel lingkungan kerja sebesar 0,489.Sedangkan nilai analisis korelasi
berganda sebesar 0,689 yang berarti bahwa besarnya korelasi antara motivasi dan
lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan PT. Marga Mandala saktia
dalah kuat,dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar0,475 atau 47,5%
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kontribusi variabel motivasi dan
lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawanPT. Marga Mandala sakti
sebesar 47,5% sedangkan sisanya sebesar 52,5% dipengaruhi oleh variabel lain di
luar penelitian. Berdasarkan hasil uji t untuk variabel motivasi diperoleh nilai
thitung>ttabel (5,412>2,000) menunjukkan bahwa motivasi secara parsial
berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga
Mandalasakti, dan untuk variabel lingkungan kerja diperoleh nilai thitung>ttabel
(5,029>2,000) menunjukkan bahwa lingkungan kerja secara parsial berpengaruh
terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga Mandala sakti. Serta
berdasarkan hasil uji F didapatkan nilai Fhitung>Ftabel (48,561 >3,15) menunjukkan
bahwa motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap
semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga Mandalasakti.
Pendahuluan
Lingkungan kerja yang baik dan memuaskan para karyawan tentu akan
meningkatkan kualitas kerja karyawan. Sebaliknya suasana kerja yang tidak baik
akan menurunkan kualitas kerja karyawan dan secara tidak langsung juga
menurunkan semangat kerja karyawan.Lingkungan kerja sangatpenting untuk
diperhatikan oleh pihak perusahaan. Pekerja tidak akandapat bekerja dengan
efektif apabila tidak didukung oleh lingkungankerja yang memuaskan. Meskipun
lingkungankerja ini tidak secara langsung melaksanakan proses kegiatan, namun
lingkungankerja akan mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan yang
bekerja dalam suatu perusahaan. Hal tersebut merupakan hasil penelitian dari
Agusti dkk (2017;2).
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja karyawan pada kantor PT. Marga
Mandala sakti.
2. Untuk mengetahui gambaran lingkungan kerja pada kantor PT. Marga Mandala
sakti.
3. Untuk mengetahui gambaran semangat kerja karyawan pada kantor PT. Marga
Mandala sakti.
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja secara parsial dan
simultan terhadap semangat kerja karyawan pada kantor PT. Marga Mandala
sakti.
Landasan Teori
Motivasi
Menurut Hasibuan (2012;95) bahwa motivasi kerja adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Sedangkan menurut Siagian (2012;138) bahwa motivasi
kerja adalahdaya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau
dan rela waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam angka pencapaian tujuan
dan berbagai sasaran organisasi yang ditentukan sebelumnya
Lingkungan kerja
Menurut Basuki dan Susilowati (2013;40) lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi baik secara
langsung maupun tidak langsung seseorang atau sekelompok orang di dalam
melaksanakan aktivitasnya. Sedangkan menurut Mangkunegara (2012;17)
lingkungan kerja yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja
yang menantang, pola komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas
kerja yang relatif memadai.
Semangat kerja
Semangat kerja sebagai setiap kesediaan perasaan yang memungkinkan
seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik
(Hariyanti, 2013;155). Sedangkan menurut Hasibuan (2014;94) semangat kerja
adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan
baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Lain halnya
dengan yang disampaikan oleh Halsay (2014;305) yang mengatakan bahwa
semangat kerja adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang pekerja
untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih baik tanpa menambah
keletihan.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Motivasi dengan semangat kerja
Karyawan dalam melakukan kegiatan umumnya didorong oleh adanya
motivasi untuk menunjukkan kinerja terbaik. Karyawan memerlukan motivasi
untuk bekerja lebih rajin dan menghasilkan suatu yang bermanfaat bagi
perusahaan. Melihat pentingnya karyawan dalam perusahaan, maka karyawan
diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan
perusahaan tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja
lebih semangat dalam melaksanakan pekerjaaannya. Sebaliknya dengan motivasi
kerja yang rendah, karyawan tidak mempunyai semangat kerja, mudah menyerah
dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan (Luthans, 2013;125).
Hipotesis
Metode Penelitian
Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah di lingkungan PT Marga mandala sakti ruas
tanggerang – merak Dengan mengambil variabel berupa Motivation, Work
Environment, and Work Spirit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode deskriptif dan metode kausal. Metode deskriptif ditujukan untuk
menyelidiki secara terperinci peranan dan pekerjaan manusiadan hasil penelitian
tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang
akan datang(Arikunto, 2010;7). Sedangan metode kausal yaitu metode yang
berguna untukhubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya,atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya(Umar,
2015;7).
Hasil Pengujian
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,
variabel X1 (motivasi), variabel X2 (lingkungan kerja), dan variabel Y (semangat
kerja) atau ketiganya mempunyai distribusi normal ataukahtidak mempunyai
distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Metode mengetahui normalitas adalah dengan
menggunakanmetode analaisis grafik, baik dengan melihat grafik secara
histogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability Plot.
Normalitas data dapat dilihat daripenyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal pada grafik Normal P-Plot atau dengan melihat histogram dari
residualnya.Uji normalitas dengan grafik Normal P-Plot akan membentuk satu
garis lurusdiagonal, kemudian plotting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jikadistribusi normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akanmengikuti garis diagonalnya. Berikut ini adalah gambar grafik
histogram dan grafik Normal P-Plot dari hasil pengolahan SPSS.
Gambar 4.1
Grafik Histogram
Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot
Berdasarkan dari gambar grafik P-P Plot terlihat bahwa data mengumpul
disekitar garis diagonal. Hal tersebut berarti uji normalitas sudah terpenuhi atau
model telah terdistribusi normal. Dapat disimpulkan kedua grafik tersebut
menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan Uji
Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji statistik
apakah data terdistribusi normal ataukah tidak terdistribusi normal. Uji
Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan yaitu jika nilai signifikansi Kolmogorov
Smirnov lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan maka data
terdistribusi secara normal, dengan nilai signifikansi 5% atau 0,05. Berikut ini
adalah hasil Uji Kolmogorov Smirnov yang dihasilkan dari pengolahan SPSS.
Tabel 4.39
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Standardized
Residual
N 62
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .98346994
Most Extreme Differences Absolute .116
Positive .090
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .910
Asymp. Sig. (2-tailed) .380
a. Test distribution is Normal.
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov
sebesar 0,380 atau 38% yang berarti nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov
lebih besar daripada nilai signifikansi 5% atau 0,05. Sehingga dapat dikatakan
terdistribusi secara normal karena memiliki tingkat signifikansi diatas
Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas berguna untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara mengetahui ada
tidaknya penyimpangan uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai
Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen, jika nilai Tolerance>
0,10 dan nilai VIF < 10 maka data bebasdari gejala multikolinearitas. Perhitungan
uji multikolinearitas ini menggunakan bantuan aplikasi software IBM SPSS
Statisticsts agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Adapun hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.40
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Motivasi .211 4.750
Lingkungan_Kerja .211 4.750
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Berdasarkan dari gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu
pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, oleh karena itu model regresi dalam
penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi semangat kerja berdasarkan
masukan variabel independen yang meliputi motivasi dan lingkungan kerja.
Uji Autokolerasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi
yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini menggunakan
DurbinWatson (DW-test). Ketentuan uji DW dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.41
Kriteria Nilai Uji Durbin Watson
No Nilai DW Kesimpulan
1 < 1,10 Ada autokorelasi
2 1,10 – 1,54
Tidak dapat disimpulkan
3 2,64 – 2,90
4 > 2,91 Ada autokorelasi
5 1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi
Sumber: Wijaya (2010;123)
Tabel 4.42
Hasil Uji Autokorelasi
Adjusted R Std. Error of
Model Square the Estimate Durbin-Watson
1 .409 1.13803 1.593
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Tabel 4.43
Hasil Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.494 1.248
Motivasi .517 .096 .944
Lingkungan_Kerja .489 .086 .880
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Sumber:Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) sebesar 4,494artinya, apabila motivasi dan lingkungan
kerjaadalah nol (0) maka semangat kerja karyawanPT. Marga
Mandalasaktihanya sebesar 4,494.
2. Nilai koefisien untuk variabel X1 (motivasi) sebesar 0,517 dan bertanda
positif, ini menunjukkan bahwa motivasi mempunyai hubungan yang searah
dengan semangat kerja. Hal ini mengandung arti bahwa setiap peningkatan
satu satuan motivasimaka tingkat semangat kerja karyawanPT. Marga
Mandalasaktiakan naik sebesar 0,517dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain dari model regresi adalah tetap atau konstan.
3. Nilai koefisien untuk variabel X2 (lingkungan kerja) sebesar 0,489 dan
bertanda positif, ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai
hubungan yang searah dengan semangat kerja. Hal ini mengandung arti
bahwa setiap peningkatan satu satuan lingkungan kerjamaka tingkat semangat
kerja karyawanPT. Marga Mandalasaktiakan naik sebesar 0,489 dengan
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap atau
konstan.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Pengujian secara parsial (uji t) dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh secaraparsial (individu) dari variabel XI (motivasi) dan variabel
X2 (lingkungan kerja) terhadap variabel Y (semangat kerja). Pengaruh variabel XI
dan X2 terhadap variabel Y dapat dilihat dari arah tanda dantingkat signifikansi
(probabilitas).Adapun tahapandalam melakukan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.47
Hasil Uji t
Collinearity
Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.197 .012
Motivasi 5.412 .000 .211 4.750
Lingkungan_Kerja 5.029 .000 .211 4.750
a. Dependent Variable: Kinerja_Anggota
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Berdasarkan hasil tabel 4.47 dapat diketahui nilai thitung dari variabel X1 dan
X2 terhadap variabel Y adalah sebagai berikut:
1. Nilai thitunguntuk variabel X1. Nilai thitung untuk variabel motivasi adalah
sebesar 5,412 dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, maka
didapatkan nilai thitung >ttabel (5,412>2,000), hal ini berarti
motivasiberpengaruh dan positif terhadap semangat kerja dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang berarti angka ini lebih kecil dari tingkat
signifikansi 5% (0,000< 0,05) berarti motivasisignifikan terhadap semangat
kerja. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa motivasisecara parsial
berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga
Mandalasaktidapat diterima. Adapun pengujian hipotesis dua pihak dalam
pengujian secara parsial (uji t) dapat dilihat pada gambar kurva distribusi uji t
berikut ini.
2. Nilai thitunguntuk variabel X2. Nilai thitung untuk variabel lingkungan
kerjaadalah sebesar 5,029 dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel,
maka didapatkan nilai thitung >ttabel (5,029>2,000), hal ini berarti lingkungan
kerja berpengaruh dan positif terhadap semangat kerja dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang berarti angka ini lebih kecil dari tingkat
signifikansi 5% (0,000< 0,05) berarti lingkungan kerjasignifikan terhadap
semangat kerja. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan
kerjasecara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada
Kantor PT. Marga Mandalasaktidapat diterima. Adapun pengujian hipotesis
dua pihak dalam pengujian secara parsial (uji t) dapat dilihat pada gambar
kurva distribusi uji t berikut ini.
Tabel 4.46
Hasil Analisis Determinasi (R2)
Adjusted R
Model R R Square Square
1 .689a .475 .409
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Semangat_Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Hasil pengujian dari tabel diatas menghasilkan nilaiR Square sebesar 0,240. Nilai
R Square ini menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap
variabel dependen adalah sebesar 24%, sedangkan sisanya sebesar 76%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model.
Pembahasan
Kesimpulan
Hasil ini mengindikasikan bahwa tingginya tingkat likuiditas menunjukkan bahwa
perusahaan berada pada kondisi yang baik sehingga permintaan akan saham
bertambah dan tentunya harga saham akan ikut naik namun jika current ratio
terlalu tinggi juga dianggap tidak baik.Penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Siregar (2010) dan Rustam (2013) bahwa likuiditas yang diukur dengan
carrent ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan dan diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner variabel
motivasidapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keseluruhan pernyataan yaitu
3,36 yang berada pada interval 2,60 – 3,39 dengan keterangan interval “Kurang
Baik”. Hasil tanggapan responden secara keseluruhan terhadap motivasi kerja
karyawan kantorPT. Marga Mandala sakti menunjukkan bahwa motivasi kerja
karyawan kurang maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
terhadap pekerjaannya.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner variabel
lingkungan kerja dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keseluruhan
pernyataan yaitu 3,35 yang berada pada interval 2,60 – 3,39 dengan keterangan
interval “Kurang Baik”. Hasil tanggapan responden secara keseluruhan
terhadap lingkungan kerja kantor PT. Marga Mandala sakti menunjukkan
bahwa kondisi lingkungan kerja PT Marga Mandala sakti secara umum belum
dapat dikatakan dengan baik dalam menunjang aktivitas perusahaan.
3. Hasil pengujian parsial (uji t) untuk variabel motivasi didapatkan nilai
thitung>ttabel (5,412>2,000) menunjukkan bahwa motivasi secara parsial
berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga
Mandalasakti. Sedangkan hasil pengujian parsial untuk variable lingkungan
kerja didapatkan nilai thitung>ttabel (5,029>2,000) menunjukkan bahwa
lingkungankerjasecara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan
pada Kantor PT. Marga Mandalasakti. Selainitu, hasil pengujian simultan (uji
F) didapatkan nilai Fhitung>Ftabel (48,561>3,15) menunjukkan bahwa motivasi
dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap semangat kerja
karyawan pada Kantor PT. Marga Mandala sakti.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh
mengenai pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
karyawan pada Kantor PT. Marga Mandala sakti, maka saran yang dikemukakan
adalah sebagai berikut:
1. Motivasi kerja karyawan kantor PT. Marga Mandala sakti secara umum
dapat dikatakan kurang maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab terhadap pekerjaannya. Untuk itu diperlukan adanya peningkatan
motivasi kerja melalui:
a. Komunikasi yang baik antara pimpinan dan pegawai, pengakuan diri
pegawai berupa imbalan finansial, maupun penghargaan non finansial
serta pelatihan dan pengembangan diri.
b. Baik pegawai maupun pimpinan sama-sama berusaha untuk menyisihkan
waktu luang menjaga hubungan dengan orang lain, dan diperlukan
character Building, family gathering, guna membangun kerjasama.
c. Perlu melakukan pelatihan/workshop tentang penyelesaian target
pekerjaan.
2. Kondisi lingkungan kerja PT Marga Mandalasakti secara umum belum
dapat dikatakan dengan baik dalam menunjang aktivitas perusahaan.
Untuk itu diperlukan adanya peningkatan fasilitas dan kondisi lingkungan
kerja yang masih kurang. Dalam bekerja karyawan membutuhkan
lingkungan kerja yang nyaman agar karyawan dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Perusahaan harus menyediakan tempat dan
fasilitas penunjang kerja agar proses pekerjaan dapat dijalankan sesuai
dengan prosedur atau metode yang yang telah ditetapkan.
3. Semangat kerja karyawan kantor PT. Marga Mandala sakti secara umum
belum dapat dikatakan optimal. Untuk itu diperlukan adanya peningkatan
semangat kerja melalui:
a. Melakukan pemberian motivasi kepada karyawan sehingga karyawan
mampu meningkatkan semangat kerjanya, serta menerapkan tindakan
disiplin kerja sehingga karyawan dapat berperilaku disiplin dan dapat
menurunkan tingkat absensi karyawan.
b. Menerapkan insentif yang sesuai berdasarkan posisi jabatan,
produktivitas kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja dari
masing-masing karyawan.
c. Menerapkan promosi jabatan secara objektif sehingga karyawan
mendapatkan kesempatan hak yang sama untuk dipromosikan.
d. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif sehingga
karyawan merasakan adanya kepuasan dalam bekerja.
4. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa motivasi
dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
semangat kerja karyawan pada Kantor PT. Marga Mandalasakti. Hal ini
mempertegas bahwa motivasi dan lingkungan kerja merupakan dua faktor
yang dapat mempengaruhi tingkat semangat kerja karyawan pada suatu
perusahaan. Dikarenakan denganadanya motivasi kerja yang tinggi,
karyawanakan bekerja lebih semangat dalam melaksanakan
pekerjaaannya. Demikian juga apabila lingkungan kerja itu nyaman dan
dapat menunjang pekerjaan, maka para karyawan tentunya akan semangat
dalam bekerja.
5. Saran bagi peneliti lain dan pihak akademis selanjutnya, adalah sebagai
berikut:
a. Sebaiknya peneliti lain diharapkan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut pada perusahaan yang lain dengan menggunakan variabel yang
sama pada penelitian ini.
b. Untuk menguji kehandalan penelitian ini, peneliti lain sebaiknya dapat
menambahkan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan
motivasi dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan
untuk penelitian selanjutnya, seperti: disiplin kerja, penghargaan,
promosi jabatan, dan tunjangan kinerja.
Daftar Pustaka
Algifari. 2010. Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. Yogyakarta: BPFE UGM.
Anyim dan Chidi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Basuki dan Susilowati. 2013. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Danim, Sudarwan. 2013. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita.
Ghozali. 2010. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
Haslay. 2014. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Hasibuan, Malayu S. P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 3. Jakarta: Bumi
Aksara.
TB Miftah Farid