Professional Documents
Culture Documents
Proporsi Rumah Berarsitektur Cina Di Tepian Sungai Musi Palembang
Proporsi Rumah Berarsitektur Cina Di Tepian Sungai Musi Palembang
id
https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS
Research paper doi: http://doi.org/10.30822/arteks.v3i2.61
Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
penting dalam mewujudkan keindahan bangunan, dalam hal ini ukuran-ukuran elemen rangka utama
karena menurut Ching (1994) suatu bentuk bangunan, rumusan metodologi statistika
dengan struktur dan fungsi yang baik berasal dari penelitian digunakan dari Purwanto (Purwanto
proporsi yang baik. Suatu sistem proporsi 2011) dan Pangestu Subagyo (Subagyo 2010).
membentuk satu set hubungan visual yang Lokasi penelitian ini berada di kawasan 3-4
konsisten antara bagian-bagian bangunan maupun ulu Palembang dengan objek penelitian adalah
antara komponen-komponen bangunan terhadap rumah berarsitektur Cina di tepian Sungai Musi
keseluruhannya yang dapat dirasakan, diterima Palembang.
bahkan dikenali melalui sederetan pengalaman Adapun tahapan yang dilakukan dalam
yang berulang (Ching 1991). penelitian ini adalah:
Rumah – rumah berarsitektur Cina yang ada di a. pengumpulan data, dilakukan dengan
tepian Sungai Musi memperlihatkan adanya mengukur elemen-elemen fisik (rangka
kemiripan bentuk pada fasade bangunannya, yaitu utama) bangunan, yaitu elemen Panjang (P),
menggunakan struktur panggung, adanya selasar Lebar (L) dan tinggi (T) bangunan. Untuk
di kanan-kiri bangunan, bentuk atap pelana yang realibilitas data, maka pengukuran
melengkung bersusun tiga, dan tinggi badan dilakukan sebanyak 3 kali pada waktu yang
bangunan yang hampir sama dengan tinggi sama dan data pengukuran yang diambil
atapnya. Hal ini memberikan image proporsi adalah data yang dominan sama. Untuk
bangunan yang sama walaupun ukurannya belum menjaga validitas (keakuratan) data yang
tentu sama. Hal ini menarik untuk ditelusuri dihasilkan maka satu hari tim hanya
proporsi (rasio) elemen rangka utama bangunan mengukur satu Rumah;
tersebut karena bangunan rumah etnis Cina ini b. analisis data, dilakukan dengan metode
memiliki keunikkan dan kekhasan dalam statistika untuk menemukan proporsi (rasio)
bentukkan fisik bangunannya, dan nilai historis rangka utama bangunan. Adapun langkah
dibalik keberadaannya yang kini sudah semakin analisis yang dilakukan adalah (1) menguji
sedikit, sehingga penelitian ini diharapkan dapat normalitas data yang yang didapat dengan
memperkaya penelitian-penelitian tentang uji Kolgomorov-Smirnov; (2) uji signifikan
arsitektur Cina yang telah ada. Annova Satu Arah untuk melihat apakah
data yang ada memiliki perbedaan yang
signifikan?; (3) mencari rasio (proporsi)
Metode penelitian elemen rangka utama bangunan melakukan
perbandingan ukuran terhadap TB2 (tinggi
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dari permukaan lantai ke bagian bawah
kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan balok utama kuda-kuda); (4) uji T, untuk
menjelaskan fenomena yang ada dengan melihat apakah terjadi perbedaan yang
menggunakan angka-angka untuk mencadarkan signifikan dari hasil rasio sebelum
karakteristik individu atau kelompok penelitian pembulatan dengan setelah dilakukan
ini menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak pembulatan; (5) mencari nilai mean (rerata)
(Damayanti 2011). Tujuan dalam penelitian ini dari rasio (proporsi) bangunan yang menjadi
dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sampel dalam penelitian ini; (6) menetapkan
sesuatu sebagaimana adanya. rasio (proporsi) bangunan rumah tinggal
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, tersebut.
karena bertujuan mengejar sesuatu yang teramati Hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan
dan terukur dan menemukan proporsi (rasio) disimpulkan untuk menjawab permasalahan
elemen rangka utama bangunan rumah etnis Cina penelitian.
yang menjadi sampel dalam penelitian ini
(Muhadjir 1996). Sifat datanya berupa angka,
90
Anjuma Perkasa Jaya:
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
91
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume. 3, Nomor 2, Juni 2019
pSSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Segmen A
Segmen B
92
Anjuma Perkasa Jaya:
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
Segmen C
Gambar 3. Elemen pengukuran vertikal (segmen A; B; C)
93
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume. 3, Nomor 2, Juni 2019
eISSN 2541-1217; pSSN 2541-0598
94
Anjuma Perkasa Jaya:
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
95
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume. 3, Nomor 2, Juni 2019
eISSN 2541-1217; pSSN 2541-0598
Dari hasil uji T rasio rumah Cina 03 didapat: Tabel 11. Nilai mean rasio (proporsi) elemen fisik
i. elemen Panjang (P), T hitung = -0,64022 rumah Cina
dan T tabel = 2,024394, artinya T hit < T Sampel
Elemen
Rmh Rmh Rmh Mean
tabel, yaitu -0,64022 < 2,024394; bangunan
01 02 03
ii. elemen Lebar (L), T hit= 0,98920 dan T Elemen panjang
tabel = 2,26215, artinya T hit < T tabel, P1 0,4 0,3 0,4 0,4
yaitu 0,98920 < 2,26215; PA P2 0,8 1,2 1 1
P3 0,4 0,5 0,7 0,5
iii. elemen Tinggi (T), T hit= 0,08995 dan T P4 0,4 0,5 0,4 0,4
tabel = 2,01954, artinya T hit < T tabel, yaitu P5 1 1 1 1
PB
0,08995 < 2,01954. P6 1 1 1 1
Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa P7 0,5 0,5 0,5 0,5
P8 1,1 0 1,1 1,1
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara P9 0,5 0,5 0,5 0,5
rasio sebelum pembulatan dengan rasio setelah PC P10 1 1 1,1 1
dilakukan pembulatan, karena T hitung < T P11 1,1 1 1,1 1,1
tabel. P12 0,5 1 0,5 0,7
PA1 0,2 0,2 0,2 0,2
Rasio elemen panjang, lebar dan tinggi yang PA2 0,2 0,3 0,2 0,2
ada di bangunan utama Rumah 03 ini, adalah PA3 0,2 0,3 0,2 0,2
P : L : T = 9,3 : 3,4 : 2,3 PA4 0,2 0,3 0,2 0,2
Segmen A : PA5 0,2 0,3 0,2 0,2
PA6 0,2 0,2 0,2 0,2
PA : L : TA ( 2,1: 3,4: 2 ) PB1 0,2 0,2 0,2 0,2
Segmen B : PB2 0,2 0,3 0,3 0,3
PA : L : TB ( 2,9: 3,4: 2,3) PB3 0,2 0,2 0,2 0,2
Segmen C : PB4 0,2 0,2 0,2 0,2
PB5 0,2 0,2 0,2 0,2
PA : L : TC ( 2,7: 3,4: 2,2) PB6 0,2 0,2 0,2 0,2
PB7 0,3 0,2 0,2 0,2
Rasio elemen fisik (rangka utama) dari ke- PB8 0,3 0,3 0,3 0,3
tiga Rumah Cina ini kemudian dicari nilai PB9 0,3 0,2 0,2 0,2
PB10 0,3 0,3 0,3 0,3
meannya (rerata). PB11 0,3 0,2 0,2 0,2
PC1 0,2 0,2 0,2 0,2
Tabel 10. Nilai mean rasio (proporsi) rumah Cina PC2 0,2 0,3 0,3 0,3
Sampel PC3 0,2 0,3 0,2 0,2
Elemen
Rmh Rmh Rmh Mean PC4 0,2 0,3 0,2 0,2
bangunan
01 02 03 PC5 0,3 0,3 0,3 0,3
P 8,7 8,5 9,3 9,2 PC6 0,2 0,3 0,3 0,3
PA 1,6 2 2,1 1,9 PC7 0,2 0,3 0,3 0,3
PB 2,9 3 2,9 2,9 PC8 0,3 0,3 0,3 0,3
PC 2,6 3 2,7 2,8 PC9 0,3 0,3 0,2 0,3
PC10 0,3 0,3 0,3 0,3
L 3,4 3,4 3,4 3,4 Elemen Lebar
L1 1 1 1 1
TA 2,2 2,1 2 2,1 L L2 1,4 1,4 1,4 1,4
TB 2,3 2,3 2,3 2,3 L3 1 1 1 1
TC 2,2 2,4 2,2 2,3 L4 0,4 0,5 0,4 0,4
L5 0,4 0,7 0,4 0,4
La 0,7 0,7 0,7 0,7
Dari hasil pencarian nilai mean dari rasio ke- Lb 0,7 0,7 0,7 0,7
tiga bangunan rumah Cina ini didapat rasio yang Lc 0,7 0,7 0,7 0,7
kemudian ditetapkan sebagai proporsi dari Ld 0,7 0,7 0,7 0,7
Le 0,7 0,7 0,7 0,7
bangunan utama rumah berarsitektur Cina yang
Elemen Tinggi
ada di tepian sungai Musi Palembang, yaitu: TA1 0,5 0,5 0,5 0,5
P : L : T adalah 9,2 : 3,4 : 2,3 TA TA2 1 1 1 1
PA : L : TA adalah 1,9 : 3,4 : 2,1 TA3 0,5 0,6 0,5 0,5
PB : L : TB adalah 2,9 : 3,4 : 2,3 TA4 0,9 0,8 0,9 0,9
TA5 0,1 0,2 0,9 0,4
PC : L : TC adalah 2,6 : 3,4 : 2,3 TA6 0,1 0,1 0,1 0,1
Rasio (proporsi) elemen-elemen rangka utama TA7 0,1 0,1 0,1 0,1
bangunan tersebut ditunjukkan oleh tabel 11. TA8 0,1 0,2 0,1 0,1
TA9 0,2 0,2 0,2 0,2
96
Anjuma Perkasa Jaya:
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
97
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume. 3, Nomor 2, Juni 2019
eISSN 2541-1217; pSSN 2541-0598
Referensi
Ching, FDK. 1991. “Arsitektur: Bentuk, Ruang
Dan Susunannya.” Erlangga, Jakarta.
https://doi.org/10.1177/1087054708326271
.
Damayanti, Syamsuddin; 2011. Metode
Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Jaya, Anjuma Perkasa. 2012. “Proporsi Dalam
Arsitektur Rumah Rakit Tradisional
Palembang.” Universitas Gadjah Mada.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?m
od=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail
&act=view&typ=html&buku_id=55088.
———. 2016. “Karakteristik Arsitektur Rumah
Tinggal Etnis China Di Tepian Sungai Musi
Palembang.” Koridor 7 (1): 35–42.
Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian
98