Professional Documents
Culture Documents
2527 8481 1 PB PDF
2527 8481 1 PB PDF
Faktor Risiko Terjadinya Manifestasi TB Paru Pada Penderita DM Tipe 2 Dengan Tes Mantoux Positif
Etik Lusiani 1
1
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Prodi D3 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius
a Paulo Surabaya, Surabaya, Indonesia
INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: Diabetes Mellitus (DM) disease has a high risk to progress from latent TB to be
thetiklusiani_stikvinc@yahoo. active TB because of immune cell function defect. A few researches proved the
com use of prophylaxis therapy for latent TB infection for the patients with positive
mantoux test. In Indonesia INH prophylaxis treatment with control manage-
ment of the risk factor to the occurance of lung TB for type 2 DM patients with
positive mantoux test needed to be paid attention to prevent getting TB. A long
term prophylaxis treatment needed to be considered because of hepatotoxicity
risk.
Method: The research was case control study, the research was done from May to
July 2017 at RSUD Dr. Soetomo and one of private hospitals in Surabaya. The
number of sample was 60 respondents who consisted of case and control groups
using consecutive sampling technique. The data collection used interviews and
mantoux test practice. The statistics test used chi-square test.
Keywords: Result: Type 2 DM patients with positive mantoux test without manisfesta-
DM, Education, Bmi, Dm Con- tion of TB lung 10 (33,3%) male and 20 (66,7%) female. Chi square test
trol Practice, Lung TB Occur- result shared that there was a correlation between BMI and DM control prac-
ance tice for type 2 DM patients with the occurrence of lung TB. Logistic regres-
sion test result showed that education (p=0,023 OR=5,897), BMI (p=0,004
OR=10,197) and DM control practice (p=0,003 OR=7,997) for type 2 DM
patients who has the risk of lung TB occurance.
Conclusion: The dominant factor of education, BMI and DM control practice
that was influential to the occurance of lung TB was BMI.
275
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
276
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
Tabel 1. Distribusi frekuensi dan faktor yang berhubugan Tabel 2. Distribusi frekuensi dan faktor yang berhubugan
pada penderita DM tipe 2. pada penderita DM tipe 2.
Diagnosis Diagnosis
DM disertai DM tes DM disertai DM tes
OR
TB mantoux P OR TB mantoux P
(95%
Paru positif (kon- Value (95%CI) Paru positif (kon- Value
CI)
(kasus) trol) (kasus) trol)
n=30 % n=30 % n=30 % n=30 %
Jenis Kelamin Lama menderita DM (tahun)
Laki 15 50 10 33,3 0,295
1-10 19 63,3 21 70,0 0,784
Perem-
15 50 20 66,7 >10 11 36,7 9 30
puan
Kelompok umur (tahun) Riwayat pengobatan DM
≤ 60 20 66,7 21 70 1,000
Oral 17 56,7 18 60 0,458
>60 10 33,3 9 30
Injeksi 9 30 11 36,7
Pendidikan
SD-SMP 13 43,3 20 66,7 0,119 Oral dan
4 13,3 1 3,3
Injeksi
SMA-Sar-
17 56,7 10 33,3
jana Riwayat kontak TB
Pekerjaan Pernah 4 13,3 0 0 0,112
Bekerja 4 13,3 5 16,7 1,000 Tidak
26 86,7 30 0
T i d a k pernah
26 86,7 25 83,3
bekerja
Riwayat merokok
IMT
Pernah 10 33,3 9 30 1,000
K u -
rang-nor- 18 60,0 9 30,0 0,038 3,500 Tidak
mal 20 66,7 21 70
pernah
Resiko
obesi- (1,201- HbA1c
12 40,0 21 70,0
tas-obesi- 10,196) <7 5 16,7 1 3,3 0,195
tas
≥7 25 83,3 29 96,7
277
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan faktor yang berhubugan sponden DM dengan tes mantoux positif tanpa TB paru
pada penderita DM tipe 2. berdasarkan umur ≤ 60 tahun 21 orang (70%). Kondisi
95% CI ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Wijayanto yang
Variabel B Sig Exp (B) Lower Upper menyatakan kategori umur terbanyak pada pasien usia >
Pendidikan 1,774 0,023 5,897 1,275 27,286 60 tahun 86 subjek 49,4%11. Penelitian di Indonesia oleh
Alisjahbana et al menyatakan 14,8% pasien TB yang didi-
IMT 2,322 0,004 10,197 2,109 49,304
agnosis DM dikaitkan usia adanya kecenderungan pening-
Praktik
katan insidensi TB paru pada DM seiring dengan mening-
pengelolaan 2,079 0,003 7,997 1,990 32,138
DM
katnya umur. Kondisi usia tua dan DM, keduanya dapat
memperlemah sistem pertahanan tubuh atau usia lanjut
Riwayat
21,659 0,999 2,549E9 0,000 rentan lebih rentan untuk terkena infeksi M. tuberculosis12.
kontak TB
Kondisi ini disebabkan oleh ada perubahan biologis terja-
Konstanta 0,000 0,45
di pada tubuh pasien, terutama pada jaringan paru terkait
Hasil uji regresi logistik didapatkan variabel jenis kelamin, proses penuaan menyebabkan perubahan sistem pernafasan
umur, pekerjaan, lama menderita DM, riwayat pengobatan dan penurunan fungsi paru berupa penurunan kekuatan,
DM, riwayat kontak TB riwayat merokok dan HbA1c ti- kekakuan pada otot pernapasan, menurunnya aktivitas
dak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian silia, berkurangnya elastisitas paru dan reflek batuk akan
TB paru setelah diuji secara multivariat. Faktor yang tetap menurun. Kejadian DM tipe 2 karena penuaan menye-
memiliki hubungan bermakna dengan kejadian TB paru babkan menurunnya sensitivitas insulin dan menurunnya
pada penderita DM tipe 2 berdasarkan analisis multivari- fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa13.
at regresi logistik yaitu pendidikan (OR 5, 897; p=0,023;
95% CI 1,275-27,286), IMT (OR 10,197; p=0,004; 95% Pendidikan.
CI 2,109-49,304) dan praktik pengendalian DM (OR Hasil penelitian responden DM disertai TB paru berdasar-
7,997; p=0,003; 95% CI 1,990-32,138). kan pendidikan lebih banyak pendidikan SMA atau sarjana
sebanyak 17 orang (56,7%) dan responden DM dengan tes
PEMBAHASAN mantoux positif tanpa TB paru pendidikan SD atau SMP
Karakteristik responden pada penelitian lebih menggam- sebanyak 20 orang (66,7%). Menurut Budiman (2013)14
barkan pada responden manifestasi TB paru disertai DM salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
dengan penelitian sebelumnya, karena gambaran karakter- pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
istik responden DM dengan tes mantoux positif tanpa TB makin mudah seseorang menerima informasi. Hasil pene-
paru belum ada pada penelitian sebelumnya. litian tidak sesuai di mana tingkat pendidikan yang tinggi
SMA atau sarjana ditinjau dari pekerjaan responden jenis
Jenis kelamin pekerjaanya tidak membutuhkan aktifitas yang banyak se-
Distribusi frekuensi responden DM disertai TB paru yang hingga memiliki IMT risiko obesitas dan obesitas yaitu 18
berjenis kelamin laki-laki (50%) dan perempuan (50%). orang (30%). Penderita DM tipe 2 dengan kondisi risiko
Responden DM dengan tes mantoux positif tanpa TB paru obesitas dan obesitas menyebabkan insulin tidak dapat
yang berjenis kelamin laki-laki 10 orang (33,3%) dan per- membantu sel tubuh menyerap glukosa karena insulin ti-
empuan 20 orang (66,7%). Hal ini tidak sesuai dengan dak dapat bekerja efektif dalam penyerapan glukosa. Dit-
hasil beberapa penelitian lainnya yang menyatakan bah- injau dari variabel HbA1c responden DM disertai TB paru
wa kasus TB paru pada pasien DM tipe 2 lebih banyak dengan tingkat pendidikan SMA atau sarjana memiliki
terjadi pada pasien laki-laki dibandingkan dengan perem- hasil rata-rata HbA1c ≥ 7 %. Hasil tersebut sesuai dengan
puan. Hasil ini juga hampir sama dengan hasil penelitian di teori yang menyatakan bahwa pada DM yang tidak terkon-
RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007 menunjukkan trol berhubungan dengan imunitas yang turun, secara klin-
63,8% pasien DM tipe 2 dengan TB paru berjenis kelamin is terdapat bukti hubungan antara tingginya kadar glukosa
laki-laki. Pada perempuan peningkatan jumlah penderita darah dan kerusakan jaringan tubuh15.
DM sebagian besar DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa
faktor risiko yang tidak dapat diubah, risiko dapat diubah Pekerjaan
dan faktor lain. Menurut American Diabetes Association Responden ditinjau dari pekerjaan kedua kelompok pal-
(ADA)24 bahwa DM berkaitan dengan faktor risiko yang ing banyak tidak bekerja pada TB paru disertai DM 26
dapat diubah meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥ 25 kg/ orang (86,7%) dan responden DM dengan tes mantoux
m2 atau lingkar perut ≥ 80 cm pada wanita dan ≥ 90 cm positif tanpa TB paru yaitu 25 orang (83,3%). Status
pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislip- pekerjaan pada responden berhubungan dengan kondisi
idemi dan diet tidak sehat.
sosial ekonomi setelah di uji chi square didapatkan hasil ti-
Umur dak ada hubungan antara status pekerjaan dengan kejadian
TB paru (p=1,000). Variabel perancu dapat menyulitkan
Berdasarkan umur menunjukkan lebih banyak rentang studi faktor risiko yang sering ditemukan pada beberapa
umur ≤ 60 tahun sebanyak 20 orang (66,7%) dan re- penelitian, seperti kekurangan gizi, lingkungan hidup yang
278
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
penuh sesak dan pajanan polusi udara dalam ruangan ru- kejadian TB paru, tidak menunjukkan hubungan yang
mah tangga karena semua terkait dengan kemiskinan seh- bermakna (p=0,363). Hasil penelitian sebelumnya menun-
ingga sulit untuk pelajari secara independen. jukkan penyebab dari rendahnya penggunaan terapi insu-
lin pada penderita DM yang tidak terkendali yaitu sering
IMT menolak terapi insulin dengan alasan tidak praktis, sulit
IMT pada responden DM disertai TB Paru paling ban- dalam pelaksanaan, anggapan pemberian injeksi insulin
yak yaitu IMT kurang atau normal 18 orang (60%) pada berarti penyakit DM-nya sudah sangat parah dan harga in-
responden DM dengan TB dan responden DM dengan sulin cukup mahal sehingga dengan banyak pertimbangan
tes mantoux positif tanpa TB paru yaitu 21 orang (70%) penderita lebih memakai OHO11. Faktor yang paling pent-
dengan IMT resiko obesitas atau obesitas. Hasil ini sesuai ing dari pengobatan DM adalah terkendalinya DM yang
penelitian sebelumnya yang menyatakan sebagian besar tercermin dari kadar HbA1c20.
(71%) pasien DM dengan TB paru merupakan normo-
weight16. Faktor risiko DM salah satunya yaitu berat badan Riwayat kontak TB
berlebih (overweight), namun pasien DM cenderung men- Riwayat kontak TB pada responden DM disertai TB paru
galami penurunan berat badan seiring dengan perjalanan tidak pernah kontak TB sebanyak 26 orang (86,7%) dan
penyakit. TB paru merupakan penyakit kronis yang juga responden DM dengan tes mantoux positif tanpa TB paru
memberikan gejala penurunan berat badan17. Pasien DM tidak pernah kontak 30 orang (100%). Berbeda dengan
tipe 2 dengan TB paru terbanyak berasal dari kelompok penelitian sebelumnya pada penderita TB paru, mendapa-
normal (51,72%), sebagian kecil pasien berasal dari kelom- tkan 28 subjek memiliki riwayat kontak dengan penderita
pok overweight (13,79%). Hasil penelitian ini menunjuk- TB aktif dan 197 subjek yang tidak terdapat riwayat kon-
kan kemungkinan TB pada penderita DM terjadi salah tak serta menyatakan terdapat hubungan antara riwayat
satu faktor risiko DM adalah berat badan yang berlebih kontak dengan penderita TB dengan terjadinya TB paru
(overweight), namun pasien DM cenderung mengalami pada penderita DM (OR:9,4; 95%CI: 1,822-48,50). Ri-
penurunan berat badan seiring dengan perjalanan penya- wayat kontak hal yang penting pada penyakit tuberkulosis
kit. Ada hubungan timbal balik antara kekurangan gizi paru dimana etiologi tuberculosis yaitu kuman M. tubercu-
dan morbiditas penyakit infeksi karena gizi berperan dalam losis berukuran sangat kecil, bersifat aerob, dapat bertahan
sistem kekebalan tubuh. Faktor status gizi, pada penelitian hidup lama dalam sputum kering sehingga mudah dapat
Zhao dkk18 mendapatkan hasil terdapat hubungan antara dieksresikan melalui inhalasi butir sputum lewat batuk,
IMT penderita TB yang disertai DM (p < 0,05). bersin maupun bicara (droplet infection). Sehingga kontak
yang sering dengan penderita tuberkulosis aktif memungk-
Lama menderita DM inkan beresiko bisa terinfeksi pada orang yang sehat.
Berdasarkan lama menderita DM 1-10 tahun paling be-
sar dari responden DM dengan TB Paru menunjukkan se- Hasil penelitian ini antara riwayat kontak TB pada pender-
banyak 19 orang (63,3%) dan responden DM dengan tes ita DM tipe 2 dengan kejadian TB paru tidak menunjuk-
mantoux positif tanpa TB Paru sebanyak 21 orang (70%). kan hubungan (p=0,121), kemungkinan dari hasil wawan-
Lama menderita DM diduga memperburuk daya tahan tu- cara penderita DM tipe 2 tidak mengetahui cara penularan
buh penderita DM di mana hiperglikemi kronis ataupun TB paru dan tidak ingat kapan pernah kontak dengan pen-
transien mengubah fungsi imun dan merupakan predispo- derita TB paru sehingga teknik wawancara perlu diperda-
sisi TB8. Gejala awal pada penderita DM biasanya ringan lam lagi.
dan sering pendeita tidak menyadarinya, biasanya pender-
Riwayat merokok
ita DM datang dengan keadaan seperti berat badan yang
Riwayat merokok responden DM disertai TB Paru 20
turun drastis atau terdeteksi secara tidak sengaja pada saat
orang (66,7%) tidak pernah merokok dan responden DM
direncanakan tindakan operasi. DM dan TB sering mun-
dengan tes mantoux positif tanpa TB Paru 21 orang (70%)
cul bersamaan, hal ini menjelaskan pada hasil penelitian
tidak pernah merokok. Hal ini sesuai dengan penelitian
menunjukkan ada penderita DM 1 tahun sudah terdiag-
sebelumnya di mana perokok 2 kali lebih kemungkinan
nosis TB ditambah lagi di Indonesia banyak penderita TB
terjadi TB aktif dibanding dengan tidak pernah merokok,
laten19.
sehingga berhenti merokok mengurangi risiko menderita
Riwayat pengobatan DM TB21. Rokok mengandung 4800 jenis zat kimia diantara-
Responden DM disertai TB paru pada penelitian menun- nya nikotin, tar, karbon monoksida, timah hitam dll22.
jukkan paling banyak menggunakan terapi oral sebanyak Berbeda dengan hasil Perokok 2 kali lebih kemungkinan
17 orang (56,7%) dan responden DM dengan tes man- terjadi TB aktif dibanding dengan tidak pernah merokok,
toux positif tanpa TB paru sebanyak 18 orang (60%). sehingga berhenti merokok mengurangi risiko menderita
Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian TB21. Suatu penelitian menunjukkan berhenti merokok
sebelumnya dimana riwayat jenis pengobatan, menurut dapat menurunkan kematian TB hampir 2/3 atau ham-
Guptan dkk prevalensi TB lebih tinggi pada penderita DM pir sama dengan tidak merokok dibandingkan yang terus
yang memerlukan insulin lebih dari 40 unit per hari19. In- merokok23. Gangguan sistem imunitas saluran pernafasan
sulin harus diberikan penderita pada keadaan DM tidak dapat berupa kerusakan bersihan mukosiliar akibat racun
terkendali. Berdasarkan riwayat pengobatan DM dengan pada asap rokok. Asap rokok juga dapat merusak sel fagos-
279
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
280
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus 2019
281