You are on page 1of 9

PENGARUH ONLINE SHOP JEJARING SOSIAL TERHADAP

PERILAKU KONSUMTIF PADA IBU RUMAH TANGGA KABUPATEN


MOJOKERTO (STUDI KASUS IBU RUMAH TANGGA DI DESA
MOJOTAMPING, KECAMATAN BANGSAL, KABUPATEN
MOJOKERTO)
Dian Eka Sari1
Rudy Handoko2
Achluddin Ibnu Rochim3

ABSTRACT

Globalization makes many changes and developments in information technology. Information


and communication technology which is currently widely used is the internet. Through the internet
people can communicate and exchange information easily without the constraints of time and place.
Nowadays that are in demand by the public is to shop online, there are many sites to shop online one
of which is social networking. Currently among housewives are actively participating in online
shopping. If someone buys the goods based on selfish desires without the uses and benefits of a
product will make people behave consumptive. This study uses a quantitative approach to the
population, namely housewives who never shop online. Samples are taken by 30 respondents
determined by purposive sampling technique. Data were collected by questionnaires. Analysis of data
using correlation analysis, determination analysis, parsial test. With IBM SPSS 22. The results
showed a significant influence between onlineshop social networks on consumer behavior with the
regression equation at 0.528, correlation of 0.333 means that the relationship is low but definite,
Determination of 0.111 means that effect by 11%, and t test of 1,870, which means onlineshop social
networks significantly influence consumer behavior.

Keywords: Online Shopping, Social Networking, Consumer Behavior

ABSTRAK

Globalisasi membuat banyak perubahan dan perkembangan pada teknologi informasi. Teknologi
komunikasi dan informasi yang saat ini banyak digunakan adalah internet. Melalui internet orang
dapat berkomunikasi dan bertukar informasi dengan mudah tanpa hambatan waktu dan tempat. Saat
ini yang sedang diminati oleh masyarakat adalah berbelanja secara online, terdapat banyak situs untuk
berbelanja secara online salah satunya adalah jejaring sosial. Saat ini kalangan ibu rumah tangga pun
aktif dalam berbelanja online. Jika seseorang membeli barang berdasarkan keinginan tanpa
mementingkan kegunaan dan manfaat suatu barang akan membuat seseorang berperilaku konsumtif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi yaitu ibu rumah tangga yang
pernah berbelanja online. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden ditentukan dengan
teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket. Analisis data menggunakan
analisa korelasi, analisis determinasi, uji Parsial. Dengan bantuan software SPSS 22 IBM. Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan antara online shop jejaring sosial terhadap
perilaku konsumtif dengan Korelasi sebesar 0,333 artinya hubungan rendah tetapi pasti, Determinasi
sebesar 0,111 artinya berpengaruh sebesar 11%, dan uji t sebesar 1,870 yang berarti onlineshop
jejaring sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif.

Kata Kunci: Berbelanja Online, Jejaring Sosial, Perilaku Konsumtif

¹Dian Eka Sari., mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya
2
Rudy Handoko, dosen Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya
3
Achluddin Ibnu Rochim, dosen Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya
PENDAHULUAN perkembangan aplikasi dari internet. Dalam
Latar Belakang Masalah sosial media yang paling banyak digunakan
Globalisasi merupakan momentum yang adalah jejaring sosial.
sangat baik untuk berkembangnya segala aspek Jejaring sosial memungkinkan para
kehidupan. Adanya globalisasi membuat banyak penggunanya untuk secara bebas
perubahan dan perkembangan dalam dunia mengekspresikan dirinya dengan berbagai
teknologi dan informasi. Tidak hanya informasi pribadi, foto, video, ide-ide, bahkan
perkembangan pada teknologi dan informasi perasaan dari si pengguna. Hal ini di dukung
tetapi globalisasi ini juga menumbuhkan oleh pernyataan Daria J. Kuss dan Mark D.
modernisasi pada masyarakat. Menurut Schrool Griffiths (2011) dalam Nur dan Harti (2014),
(1988:1) modernisasi masyarakat ialah proses yang menyebutkan bahwa jejaring sosial adalah
transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam suatu komunitas virtual dimana penggunanya
segala aspek-aspeknya. Modernisasi pada dapat membuat profil pribadi yang bisa di share
masyarakat didukung dengan berkembangnya ke publik, berinteraksi dengan teman, bahkan
teknologi informasi akan membantu bertemu dengan orang-orang baru dengan
mempermudah manusia dalam memenuhi ketertarikan yang sama. Jejaring sosial kini
kebutuhan hidupnya. bukan lagi hanya sekedar media untuk
Teknologi komunikasi dan informasi mengekspresikan diri dan bersosialisasi di dunia
yang saat ini banyak digunakan adalah internet. maya saja. Tetapi jejaring sosial telah
Melalui internet orang dapat saling dimanfaatkan bagi sebagian orang sebagai media
berkomunikasi dan bertukar informasi dengan untuk melakukan pemasaran dan melakukan
mudah tanpa hambatan waktu dan tempat. transaksi jual beli.
Penggunaan media internet ini berkembang Fenomena berbelanja pada onlineshop
dengan cepat dan menjadi bagian terpenting jejaring sosial ini menjalar ke berbagai kalangan
dalam kehidupan manusia dan disadari atau masyarakat Indonesia, baik anak remaja, dewasa
tidak menyebabkan banyak perubahan dalam hingga orang tua. Saat ini tidak hanya kalangan
kehidupan manusia baik dalam hal ekonomi, remaja saja yang aktif dalam berbelanja online
sosial, budaya, dan politik. Penggunanya juga pada jejaring sosial tetapi ibu rumah tangga pun
semakin meningkat tidak hanya kalangan remaja kini juga menggunakan onlineshop pada jejaring
seperti pelajar sekolah dan mahasiswa, bahkan sosial untuk memenuhi kebutuhan sehari-
anak-anak, orang dewasa sampai lanjut usia harinya.
menjadi pengguna internet. Wanita sebagai ibu rumah tangga
Saat ini yang sedang di minati dan tren bertanggung jawab atas terpenuhinya segala
di masyarakat adalah onlineshop. Berbelanja keperluan rumah tangga dan keluarga, baik
secara online memang saat ini sedang dinikmati berupa jasa maupun barang dilingkungan
oleh sebagian besar masyarakat, karena dengan keluarga. Menurut Endang Dwi Astuti (2013)
cara baru inilah msyarakat tidak perlu merasa setiap rumah tangga mempunyai kebutuhan
kesulitan lagi untuk memperoleh barang yang tersendiri, dimana kebutuhan tersebut memiliki
diinginkan. Memilih barang apa saja yang fungsi dan manfaat tersendiri. Peran ibu rumah
diinginkan, cukup dengan memilih gambar yang tangga dalam mengurus kebutuhan-kebutuhan
tersedia di account onlineshop lalu memesannya tersebut tidaklah mudah, karena setiap individu
secara langsung, membayar dengan cara transfer mempunyai kebutuhan masing-masing dan
langsung, hal ini sangat mudah sekali digunakan didalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas
(Khairunnisa, 2014). dari kegiatan konsumsi. Konsumsi dilakukan
Dengan perkembangan dan inovasi saat manusia untuk memenuhi kebutuhan baik itu
ini berbelanja online dapat menggunakan berupa kebutuhan primer maupun sekunder.
berbagai macam situs atau aplikasi. Salah Oleh karena itu ibu rumah tangga harus lebih
satunya adalah sosial media. Sosial media bijak dalam memilih kebutuhan mana yang
merupakan salah satu bentuk aplikasi sosial utama dari suatu barang serta yang mempunyai
yang memanfaatkan kecanggihan dan

2
manfaat maupun kegunaan agar tidak terjadinya sebagai berikut: “Apa ada pengaruh onlineshop
tindakan pemborosan. jejaring sosial terhadap perilaku konsumtif ibu
Seseorang yang membeli barang rumah tangga di Desa Mojotamping Kecamatan
didasarkan oleh keinginan tanpa mementingkan Bangsal Kabupaten Mojokerto”.
kegunaan dan manfaat dari suatu barang hanya Tujuan Penelitian
akan membuat seseorang itu menjadi konsumtif. Berdasarkan perumusan masalah di atas,
Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk
seseorang untuk berperilaku secara berlebihan mengetahui apa ada pengaruh onlineshop
dalam membeli sesuatu secara irasional dan jejaring sosial terhadap perilaku konsumtif ibu
lebih mengutamakan keinginan daripada rumah tangga di Desa Mojotamping Kecamatan
kebutuhan. Apabila perilaku konsumtif terus Bangsal Kabupaten Mojokerto.
menerus terjadi maka akan mengakibatkan KAJIAN PUSTAKA
kondisi keuangan menjadi tidak terkontrol selain Komunikasi
itu akan menimbulkan tindakan pemborosan dan Komunikasi adalah penyampaian
mengakibatkan penumpukan barang karena informasi dan pengertian dari seseorang kepada
pembelian yang dilakukan secara berlebihan orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik
atau terus menerus (Endang Dwi Astuti, 2013). apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu
Pada penelitian ini untuk mengukur jika kedua belah pihak si pengirim dan si
perilaku konsumtif digunakan indikator penerima informasi dapat memahami. Tetapi
berdasarkan Sumartono (2002) dalam Endang bukan berarti kedua belah pihak menyetujui
(2013) yang terdiri dari (1) membeli produk gagasan tersebut, yang penting adalah kedua
karena iming-iming hadiah, (2) membeli produk belah ihak sama-sama memahami gagasan
karena kemasannya menarik, (3) membeli tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat
produk demi menjaga penampilan diri dan dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik
gengsi, (4) membeli produk atas pertimbangan (komunikatif). (H.A.W. Widjaja 2010:7-8)
harga (bukan atas dasar manfaat atau Komunikasi pada dasarnya merupakan
kegunannya), (5) membeli produk hanya sekedar suatu proses yang menjelaskan “who? Says
menjaga symbol status, (6) memakai produk what? In which channel? To whom? With what
karena unsure konformitas terhadap model yang effect?” (Lasswell 1960).
mengiklankan, (7) munculnya penilaian bahwa Berdasarkan deifinisi Lasswell ini, dapat
membeli produk dengan harga mahal akan di turunkan lima unsur komunikasi yang saling
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, (8) bergantung satu sama lain, yaitu:
mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek  Who ? (Sumber Komunikator)
berbeda).  Says what? (Pesan)
Apabila perilaku konsumtif tersebut  In which channel? (Saluran/Media)
terus menerus dilakukan para ibu rumah tangga  To whom? (Untuk siapa/Komunikan)
akan mengakibatkan pemborosan dan tidak  With what effect? (Dampak/Efek)
terkontrolnya keuangan keluarga. Membeli Berdasarkan paradigma Lasswel diatas,
barang tidak berdasarkan pada kebutuhan dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
tentunya akan berakibat kurang baik bagi proses penyampaian pesan oleh komunikator
keperluan rumah tangga, sudah pasti akan kepada komunikan melalui media atau saluran
merugikan terutama pada rumah tangga karena dan menimbulkan efek. Menurut Fisher,
banyaknya keperluan maupun kebutuhan rumah komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan
tangga itu sendiri serta kebutuhan lainnya yang masyarakat atau sebaliknya, aspek masyarakat
bersifat jangka panjang misalnya biaya tersebut termasuk didalamnya teknologi
kebutuhan masa depan anak, kesehatan, dan komunikasi.
tabungan hari tua dan lain sebagainya. Fungsi Komunikasi
Rumusan Masalah Harold D. Lasswell mengemukakan
Berdasarkan latar belakang masalah bahwa fungsi komunikasi antara lain (1)
tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan manusia dapat mengontrol lingkungannya (2)

3
beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka 7. Hiburan: media massa telah menyita
berada (3) melakukan transformasi warisan banyak waktu luang untuk semua golongan
sosial kepada generasi berikutnya (Cangara, usia dengan difungsikannya sebagai alat
2011:59). hiburan rumah tangga. sifat estetika yang
Fungsi komunikasi menurut Onong dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan
Uchjana Effendy dibagi menjadi 4 tipe yaitu bunyi maupun gambar dan bahasa,
komunikasi dengan dirinya sendiri membawa orang pada situasi menikmati
(intrapersonal communication), komunikasi hiburan seperti halnya kebutuhan pokok
antarpribadi (interpersonal communication), lainnya.
komunikasi publik, dan komunikasi massa. 8. Integrasi: banyak bangsa di dunia dewasa
Salah satu tipe komunikasi yang penting dan ini diguncang oleh kepentingan-
behungan dengan penelitian ini adalah kepentingan tertentu karena perbedaan etnis
komunikasi massa, fungsi komunikasi massa dan ras. Komunikasi seperti satelit dapat
adalah: dimanfaatkan untuk menjembatani
1. Informasi: yakni kegiatan untuk perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk
mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan dan memperkokoh persatuan bangsa.
pesan, opini dan komentar, sehingga orang Teori Kebutuhan
bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar Menurut Rachmat (2006, 349) Motivasi
dirinya, apakah itu dalam lingkungan menyangkut alasan-alasan mengapa orang
daerah, nasional atau internasional. mencurahkan tenaga, pikiran, serta waktu untuk
2. Sosialisasi: yakni menyediakan dan melakukan suatu pekerjaan. Motivasi sangat
mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi bisa
orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, menjadi faktor pembangkit motivasi bisa pula
serta bertindak sebagai anggota masyarakat motivasi yang baik memudahkan upaya
secara efektif. komunikasi dalam fungsi koordinasi dan
3. Motivasi: yakni mendorong orang untuk kerjasama. Salah satu teori motivasi yang
mengikuti kemajuan orang lain melalui apa dikemukakan oleh Abraham Maslow
yang mereka baca, lihat, dan dengar melalui (Sumarwan, 2002:38) maslow mengemukakan
media massa. lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat
4. Bahan diskusi: menyediakan informasi kepentingannya mulai dari yang paling rendah,
sebagai bahan diskusi untuk mencapai yaitu kebutuhan biologis (physiological or
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat biogenic needs) sampai paling tinggi yaitu
mengenai hal-hal yang menyangkut orang kebutuhan psikogenik (physicogenic needs).
banyak. Menurut teori maslow, manusia memenuhi
5. Pendidikan: yakni membuka kesempatan kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu
untuk memperoleh pendidikan secara luas, sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinngi.
baik untuk pendidikan formal disekolah Konsumen yang telah bisa memenuhi kebutuhan
maupun diluar sekolah. Juga meningkatkan dasarnya, maka kebutuhan lainnya yang lebih
kualitas penyajian materi yang baik, tinggi biasanya muncul, dan begitulah
menarik, dan mengesankan. seterusnya.
6. Memajukan kebudayaan: media massa
menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan Media
melalui pertukaran program siaran radio Media adalah alat atau sarana yang
dan televisi, ataukah bahan tercetak seperti digunakan untuk menyampaikan pesan dari
buku dan penerbitan-penerbitan lainnya. komunikator kepada khalayak. Media
Pertukaran ini akan memungkinkan digolongkan menjadi 4 macam (Cangara,
peningkatan daya kreativitas guna 2011:125) , yakni:
memajukan kebudayaan nasional masing- 1. Media Antarpribadi: untuk hubungan
masing Negara, serta mempertinggi perorangan (antarpribadi) media yang
kerjasama hubungan antar Negara. digunakan ialah kurir(utusan), surat, dan

4
telepon. Media komunikasi antarpribadi indra penglihatan dan indra pendengaran,
lainnya adalah telepon. Sejak ditemukannya seperti contohnya : Televisi, video dsb
teknologi selular, pengguna telepon
genggam (handphone) semakin marak
dikalangan anggota masyarakat. Selain Internet Sebagai Media Baru (New Media)
memiliki kelebihan dalam kecepatan Internet adalah suatu jaringan yang
pengiriman dan penerima pesan, telepon menghubungkan setiap computer yang ada di
juga semakin murah biayanya. dunia dan membentuk suatu komunitas maya.
2. Media Kelompok: dalam aktivitas Pengguna computer hanya dapat mengirimkan
komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dan menerima pesan dan data (tambaruka,
dari 15 orang, maka media komunikasi 2013:75-76) dalam Putri (2016).
yang banyak digunakan adalah media Perbedaaan khas internet dengan media
kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan massa lainnya adalaha interactivity
konperensi. (interaktivitas) yaitu kesempatan untuk
3. Media Publik: khalayak lebih dari 200-an berpartisipasi bagi pengguna media dengan
orang maka media kamunikasi yang media itu sendiri.
digunakan disebut media publik. Misalnya 1. Jejaring Sosial. Menurut Antony Mayfield
rapat akbar (public media) khalayak melihat (2008:6) dalam Nur dan Harti
langsung pembicara yang tampil diatas mendefinisikan jejaring sosial sebagai situs
podium, bahkan biasanya sesudah mereka yang memperbolehkan penggunanya untuk
berbicara, mereka turun untuk berjabat membuathalaman web pribadi dan
tangan dengan para pendengar sehingga berhubungan dengan teman dunia maya
terjalin keakraban diantar mereka. untuk berbagi konten dan berkomunikasi.
4. Media Massa: jika khlayak tersebar dimana Danah Boyd dan Nicole Ellison (2008)
mereka berada, maka biasanya digunakan mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai
media massa. Media massa adalah alat yang layanan berbasis new yang memungkinkan
digunakan dalam penyampaian pesan dari individu untuk (1) membangun profil
sumber kepada khalayak dengan publik atau semi-publik dalam sistem yang
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis terbatas, (2) mengartikulasi daftar pengguna
seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. lain (3) melihat dan melintasi daftar
Media komunikasi berdasarkan bentuknya, koneksi pengguna lain dan yang dibuat oleh
antara lain di bawah ini: orang lain dalam sistem.
 Media cetak adalah berbagai macam barang 2. Onlineshop. Menurut Haubl dan Trifts
yang di cetak, yang dimana dapat (2000) mendefinisikan belanja melalui
digunakan sebagai sarana penyampaian media internet sebagai pertukaran/aktivitas
pesan informasi, seperti contohnya: surat jual-beli yang dilakukan seorang konsumen
kabar/koran, brosur, bulletin dsb. melalui alat penghubung komputer sebagai
 Media Audio adalah penerimaan informasi dasarnya, dimana komputer konsumen
yang tersampaikan dengan menggunakan terhubung dengan internet dan bisa
indra pendengaran, seperti contohnya: berinteraksi dengan retailer atau toko maya
Radio dsb. yang menjual produk atau jasa melalui
 Media visual (media yang di pandang) jaringan.
adalah penerimaan pesan informasi yang Terdapat beberapa faktor yang m
tersampaikan menggunakan indra empengaruhi belanja melalui media
penglihatan, misalnya: TV, foto dsb. internet, yaitu: (Kotler & Amstrong, 2001;
 Media audio visual adalah suatu media Hawkins, Mothersbaugh & Best,2007).
komunikasi yang dapat dilihat sekaligus - Kenyamanan: konsumen tidak perlu
didengar, jadi untuk mengakses pesan bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu
informasi yang disampaikan, digunakan mencari parkir dan berjalan ke toko.

5
- Kelengkapan Informasi: konsumen - Membeli produk karena kemasannya
dapat berinteraksi dengan situs penjual menarik. Konsumen sangat mudah
unutk mencari informasi, produk atau terbujuk untuk membeli produk yang
jasa yang benar-benar konsumen dibungkus dengan rapi dan dihias
inginkan, kemudian memesan atau dengan warna-warna menarik. Sehingga
men-download informasi di tempat. konsumen membeli produk tersebut
- Waktu: konsumen dapat memeriksa hanya karena produk tersebut dibungkus
harga dan memesan barang dagangan rapi dan menarik.
selama 24 jam sehari dari mana saja. - Membeli produk demi menjaga
- Kepercayaan konsumen: efek penampilan diri dan gengsi. Konsumen
penyesalan dan kekecewaan pembelian mempunyai keinginan membeli yang
terhadap evaluasi pemilihan tinggi, karena pada umumnya konsumen
berikutnya, kejadian-kejadian dan mempunyai cirri khas pada
tindakan konsumen yang mengawali penampilannya seperti cara berpakaian,
perilaku membeli sebenarnya, berdandan, gaya rambut. Hal itu
keamanan pengiriman barang, dilakukan dengan tujuan agar konsumen
kerahasiaan data-data pribadi termasuk selalu berpenampilan yang, dapat
penggunaan kartu menarik perhatian yang lain. Konsumen
kredit. (http://www.landasanteori.com/ membelanjakan uangnya lebih bnyak
2015/09/belanja-melalui-media- untuk menunjang penampilan diri.
internet-online.html) - Membeli produk atas pertimbangan
3. Perilaku Konsumtif. Menurut Endang harga (bukan atas dasar manfaat atau
(2013) bahwa perilaku konsuntif dapat kegunaanya). Konsumen cenderung
diartikan sebagai kecenderungan seseorang berperilaku yang ditandakan oleh
untuk berperilaku secara berlebihan dalam adanya kehidupan mewah sehingga
membeli dan menggunkan sesuatu secara cenderung menggunkan segala hal yang
irasional dan lebih mengutamakan keinginan dianggap paling mewah.
dari pada kebutuhan. Sedangkan - Membeli produk hanya sekedar menjaga
Ttriyaningsih (2011) menyatakan bahwa simbol status. Konsumen yang memiliki
perilaku konsumtif merupakan suatu kemampuan membeli yang tinggi
perilaku membeli atau menggunakan sebuah terutama dalam hal penampilan, maka
produk yang tidak didasarkan pada hal tersebut dapat menunjang sifat
pertimbangan yang rasional dan mempunyai eksklusif dengan kepemilikan barang
kecenderungan mengkonsumsi sesuatu tanpa yang mahal dan member pesan berasal
batas dimana individu lebih mementingkan dari kelas sosial yang lebih tinggi.
keinginannya daripada kebutuhannya, serta Dengan membeli suatu produk dapat
ditandai dengan adanya kemewahan atau memberikan simbol status agar kelihatan
suatu yang berlebihan yang dapat lebih keren dimata orang lain.
memberikan kepuasan dan kenyamanan - Memakai produk Karena unsur
fisik. Untuk mengetahui seseorang atau konformitas terhadap model yang
konsumen yang memiliki perilaku konsumtif mengiklankan. Konsumen cenderung
dapat dilihat dari beberaoa indikator. meniru perilaku tokoh yang
Menurut sumartono (2002) dalam Endang diidolakannya dalam bentuk
(2013) menyebutkan beberapa indikator dari menggunakan segala sesuatu yang dapat
perilaku konsumtif: dipakai tokoh idolanya. Konsumen juga
- Membeli produk karena iming-iming cenderung memakai dan mencoba
hadiah. Individu membeli suatu barang produk yang ditawarkan bila ia
dikairenakan keterdapat hadiah yang mengidolakan publik figur produk
hanya akan didapat jika membeli barang tersebut.
tersebut.

6
- Munculnya penilaian bahwa membeli dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar
produk dengan harga mahal akan penelitian ini.
,menimbulkan rasa percaya diri yang Uji Hipotesis
tinggi. Konsumen sangat terdorong Setelah menentukan hipotesis uji,
untuk mencoba suatu produk karena kemudian mencari nilai dan
mereka percaya apa yang dikatakan oleh membandingkannya dengan nilai jika
iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa > maka Ho ditolak dan Ha
percaya diri. diterima, namun jika < maka Ho
- Mencoba lebih dari dua produk sejenis diterima dan Ha ditolak. Dari hasil pada tabel
(merek berbeda). Konsumen akan diatas diketahui bahwa Onlineshop
cenderung mrnggunkan produk jenis
jejaring sosial sebesar 1,870, sedangkan nilai
sama dengan merek yang lain dari
pada σ 5% dengan df = n – k (30 – 2 = 28)
produk sebelum ia gunakan, meskipun
diperoleh nilai 1,701. Dari hasil tersebut
produk tersebut belum habis digunakan.
diketahui bahwa (1,870) > (1,701),
Hipotesis oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima, hal
Berdasarkan kerangka berfikir diatas ini berarti bahwa onlineshop jejaring sosial
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap perilaku
ini adalah: “Terdapat pengaruh onlineshop konsumtif.
jejaring sosial terhadap perilaku konsumtif ibu
rumah tangga di Desa Mojotamping Kecamatan PEMBAHASAN
Bangsal Kabupaten Mojokerto”. Berdasarkan analisa korelasi yang
diperoleh dari hasil pengolahan menggunakan
METODE PENELITIAN program SPSS versi 22 maka dijelaskan sebagai
Penelitian ini menggunakan pendekatan berikut:
kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Analisa korelasi digunakan untuk
Populasi yaitu ibu rumah tangga yang pernah mengetahui seberapa kuat hubungan antara
berbelanja online. Jumlah sampel yang diambil variabel bebas (onlineshop jejaring sosial)
sebanyak 30 responden ditentukan dengan terhadap variabel terikat (perilaku konsumtif),
teknik purposive sampling. Data dikumpulkan nilainya yaitu 0,333 yang berarti bahwa
dengan instrumen angket. Analisis data hubungan antara variabel bebas (onlineshop
menggunakan analisa korelasi, analisa jejaring sosial) terhadap variabel terikat
determinasi, uji Parsial. Dengan bantuan (perilaku konsumtif), hubungan rendah tetapi
software SPSS 22 IBM. pasti, karena berada pada interval 0,20 – 0,39.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari korelasi tersebut
Analisa Korelasi membuktikan bahwa onlineshop jejaring sosial
Berdasarkan perhitungan analisa sedikit diminati oleh ibu rumah tangga di Desa
korelasi ( r ) pada tabel 4.9 kolom R nilainya Mojotamping Kabupaten Mojokerto, hal tersebut
yaitu 0,333 yang berarti bahwa hubungan antara di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
variabel bebas (onlineshop jejaring sosial) a. Faktor tempat tinggal pedesaan karena
terhadap variabel terikat (perilaku konsumtif), kurangnya jaringan internet dan ketinggalan
hubungan rendah tetapi pasti, karena berada teknologi informasi media sosial
pada interval 0,20 – 0,39. b. Faktor waktu karena mayoritas selain
Analisa Determinasi menjadi ibu rumah tangga tetapi juga
Berdasarkan perhitungan analisis melakukan pekerjaan lain yaitu wirausaha
determinasi diperoleh hasil Koefisien untuk membantu perekonomian keluarga.
Determinasi (r2) adalah 0,111, pada tabel 4.9. c. Faktor keuangan karena banyak kebutuhan
Hal ini mengandung pengertian bahwa selain berbelanja online yang harus
onlineshop jejaring sosial (X) hanya dapat dipenuhi oleh ibu rumah tangga, misalnya
mempengaruhi besarnya perilaku konsumtif uang untuk anak sekolah, kebutuhan pokok
sebesar 11% dan sisanya (100% - 11% = 89%) sehari-hari.

7
Berdasarkan perhitungan analisis menyumbang pengaruh yang sangat rendah pada
determinasi diperoleh hasil Koefisien perilaku konsumtif.
Determinasi (r2) adalah 0,111. Hal ini
mengandung pengertian bahwa onlineshop DAFTAR PUSTAKA
jejaring sosial (X) hanya dapat mempengaruhi Buku:
besarnya perilaku konsumtif sebesar 11% dan Cangara, Hafied. (2011). Pengantar Ilmu
sisanya (100% - 11% = 89%) dipengaruhi oleh Komunikasi. Jakarta. PT Rajagrafindo
variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Persada
Berdasarkan perhitungan Uji t Ghozali, (2005;2006). Statistik Nonparametrik,
digunakan untuk mengetahui masing - masing penerbit UNDIP Semarang.
variabel bebas secara parsial terhadap variabel H.A.W Widjaja. (2000). Ilmu Komunikasi,
terikat, menggunakan uji masing-masing Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.
koefisien regresi variabel bebas apakah Onong Uchjana Effendy.(2009). Ilmu
mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak Komunikasi, Teori dan Praktek.
terhadap variabel terikat. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Setelah menentukan hipotesis uji, Rachmat, Kriyantono. (2006). Teknik Praktis
kemudian mencari nilai dan Riset Komunikasi Disertai Contoh
membandingkannya dengan nilai jika Praktis
> maka Ho ditolak dan Ha Riset Media, Public Relation, Advertising,
diterima, namun jika < maka Ho Komunikasi Organisasi, Komunikasi
diterima dan Ha ditolak. Dari hasil pada tabel Pemasaran. Jakarta. Kencana Prenada
diatas diketahui bahwa Onlineshop Media.
Schrool, J.W. (1988). Pengantar Sosiologi
jejaring sosial sebesar 1,870, sedangkan nilai
Pembangunan Negara-Negara Sedang
pada σ 5% dengan df = n – k (30 – 2 = 28)
Berkembang. Jakarta: Gramedia.
diperoleh nilai 1,701. Dari hasil tersebut
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif,
diketahui bahwa (1,870) > (1,701), Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta
oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima, hal Jurnal:
ini berarti bahwa onlineshop jejaring sosial Endang Dwi Astuti. (2013). Perilaku Konsumtif
berpengaruh signifikan terhadap perilaku Dalam Membeli Barang Pada Ibu
konsumtif. Rumah Tangga di Kota Semarang. E-
Journal Psikologi Fisip Unmul, 1 (2):
PENUTUP 148-156.
Kesimpulan Indah Haryani, & Jhon Herwanto. (2016).
Onlineshop jejaring sosial berpengaruh Hubungan Konformitas Dan Kontrol
signifikan terhadap perilaku konsumtif Ibu Diri Dengan Perilaku Konsumtif
Rumah Tangga di Desa Mojotamping Terhadap Produk Kosmetik Pada
Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Mahasiswa. E-Journal Universitas Islam
Saran Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 5 (11)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Khairunnisa. (2014). Dampak Aplikasi
ibu rumah tangga di Desa Mojotamping Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif
Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto, telah Remaja Dalam Berbelanja Online di
membuktikan adanya pengaruh yang Kalangan Siswa-Siswi SMA Negeri 2
ditimbulkan oleh Onlineshop jejaring sosial Tenggarong. E-Journal Ilmu
terhadap perilaku konsumtif, namun hubungan Komunikasi, 2 (4): 220-230.
yang lemah tapi pasti. Selanjutnya diharapkan Nur Aisyah Damayanti, dan Harti. (2014).
peneliti lain dapat meneliti faktor-faktor lain Pengaruh Tingkat Keaktifan
yang mempengaruhi perilaku konsumtif dengan Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap
skala penelitian yang lebih besar. Sebab dalam Perilaku Konsumtif Siswa SMAN9
penelitian ini ternyata ditemukan bahwa tingkat
keaktifan penggunaan jejaring sosial hanya

8
Surabaya Dalam Berbelanja Online. E-
Journal UNESA, 2 (3).
Putri Dina Purnama Dewi. (2015). Analisis
Pengaruh Dimensi Motivasi Belanja
Hedonis Terhadap Impulse Buying
Konsumen Online Store di Instagram.
E-Journal Universitas Telkom.
Sholikin, Wenny Hulukati, Irvan usman. (2014).
Studi Tentang faktor Penyebab Perilaku
Konsumtif Pada Siswa Kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK
Negeri 1 Kota Gorontalo. E-Journal
Universitas Negeri Gorontalo, 2 (3)
Triyaningsih. (2011). Dampak Online Marketing
Melalui Facebook Terhadap Perilaku
Konsumtif Masyarakat. E-Journal
Ekonomi dan Kewirausahaan 11 (2):
172-177.

Skripsi:
Prasetya, Emilda Aira Cindhytia. (2010). Motif
Ibu Rumah Tangga Dalam Menonton
Infotaiment SILET di RCTI. Surabaya
Putri Dwi Wulansari. (2016). Strategi
Penggunaan Media Online(Studi Kasus
pada Trip Organizer Jejakku)
Internet:
http://www.pengertianku.net/2014/09/mengetah
ui-pengertian-media-komunikasi-dan-
fungsinya-lengkap.html ( 11 jam 7:33)
http://www.landasanteori.com/2015/09/belanja-
melalui-media-internet-online.html
(diunduh tanggal 26 jam 9:14)
http://www.untag-sby.ac.id/ (diunduh tanggal 26
jam 9:30)
http://www.teknologi.co/22380/wow-nilai-
transaksi-jual-beli-online-indonesia-2013-capai-
80-triliun/#_. (Putri Dina Purnama Dewi.
(2015).

You might also like