You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250


Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH


MENINGKAT KARYAWAN LAKI-LAKI DI NASMOCO SEMARANG

Angela Novalia Tisa K.


Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik UNDIP

THE RELATION BETWEEN SMOKING HABIT WITH INCREASED BLOOD


PRESSURE MALE EMPLOYEE IN NASMOCO SEMARANG

Increased blood pressure is a systolic blood pressure of circumstances more


than 140 mmHg and a diastolic pressure greater than 90 mmHg. In 2007, the
disease has the potential to cause death was 4.6 percent. Prevalence of
hypertension in the population aged 18 years and over was 31.7 percent in
Indonesia. The purpose of this study was to determine the risk factors for
elevated blood pressure of male employees in Semarang Nasmoco including
smoking habits (type of cigarettes smoked, number of cigarettes smoked, how to
smoke cigarettes, and old smoke). This study is a type that uses a cross
sectional analytic study where data collection is done by measuring blood
pressure in respondents using sphygmomanometer. The population in this study
were male employees Nasmoco smokers in Semarang. Samples taken some 115
employees with a stratified random sampling method. Data analysis using Chi-
Square test statistics by linking the results of smoking habits (type of cigarettes
smoked, number of cigarettes smoked, duration of smoking and sucking
smoking) with blood pressure with a significance level of 0.05. The results of this
study suggest that factors associated with increased blood pressure sure is the
number of cigarettes smoked (p<0.001), how to smoke cigarettes (p = 0.003, OR
= 3.938), and the longer to suck the cigarettes (p<0.001, OR = 9.000). From the
study it can be concluded that there is a relationship between the number of
cigarettes smoked, how to smoke cigarettes, and duration of cigarette smoking
with increased blood pressure of male employees in Nasmoco Semarang.

Keywords : Increased Blood Pressure, Smoking Habits


Bibliographies : 53 (1995-2012)

PENDAHULUAN penyebabnya seperti gangguan ginjal,


Tekanan darah meningkat atau gangguan hormon, dan sebagainya.
dikenal dengan hipertensi adalah Hipertensi disebut sebagai silent killer
keadaan dimana tekanan darah sistolik atau pembunuh terselubung yang tidak
lebih dari 140 mmHg dan tekanan menimbulkan gejala atau asimptomatik
diastolic lebih dari 90 mmHg. seperti penyakit lain. Gejala-gejala
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi akibat tekanan darah meningkat yaitu
dibagi dua golongan yaitu hipertensi pusing, gangguan penglihatan, dan sakit
esensial yang tidak diketahui kepala 1,2,3,4
penyebabnya dan hipertensi sekunder Survei Depkes RI tahun 1986
yang diketahui dan tahun 1992, mendapatkan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

peningkatan kematian akibat penyakit persediaan oksigen untuk jaringan


jantung dari 9,7% (peringkat ketiga) seluruh tubuh termasuk ke otot jantung.
menjadi 16% (peringkat pertama). CO menggantikan tempat oksigen di
Merokok menjadi faktor utama hemoglobin, mengganggu pelepasan
penyebab penyakit pembuluh darah oksigen, dan mempercepat
5
jantung serta hipertensi. Berdasarkan arterosklerosis (pengapuran atau
Dinas Kesehatan Kota Semarang, penebalan dinding pembuluh darah).
hipertensi menjadi urutan ke-4 dari 10 Dengan demikian, karbon monoksida
besar penyakit di Semarang pada tahun menurunkan kapasitas latihan fisik,
6
2009 sebesar 12,85%. meningkatkan viskositas darah,
Mekanisme rokok dipengaruhi sehingga mempermudah pengumpalan
oleh jumlah rokok yang dihisap, jenis darah. Nikotin juga merangsang
rokok yang dihisap, cara merokok yang peningkatan tekanan darah. Nikotin
dihisap, dan lamanya merokok yang mengaktifkan trombosit dengan akibat
dihisap. Dari banyaknya rokok yang timbulnya adhesi trombosit
dihisap dapat mengakibatkan (pengumpalan) ke dinding pembuluh
vasokonstriksi pembuluh darah perifer darah. Nikotin, CO dan bahan lainnya
dan pembuluh di ginjal sehingga terjadi dalam asap rokok terbukti merusak
tekanan darah yang meningkat. dinding pembuluh endotel (dinding
Merokok sebatang setiap hari akan dalam pembuluh darah), mempermudah
meningkatkan tekanan sistolik 10–25 pengumpalan darah sehingga dapat
mmHg dan menambah detak jantung 5– merusak pembuluh darah perifer dan
.7
20 kali per menit Dengan menghisap menimbulkan terjadinya tekanan darah
sebatang rokok akan mempunyai yang meningkat.9
pengaruh besar terhadap kenaikan Faktor risiko yang berperan untuk
tekanan darah, hal ini disebabkan oleh terjadinya hipertensi meliputi faktor risiko
zat-zat yang terkandung dalam asap yang tidak dapat dikendalikan (mayor)
rokok. Asap rokok terdiri dari 4000 seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan
bahan kimia dan 200 diantaranya umur. Sedangkan faktor risiko yang
beracun, antara lain Karbon Monoksida dapat dikendalikan (minor) yaitu
(CO) yang dihasilkan oleh asap rokok olahraga, makanan (kebiasaan makan
dan dapat menyebabkan pembuluh garam), alkohol, stres, kelebihan berat
darah kramp, sehingga tekanan darah badan (obesitas) dan kebiasaan
10
naik, dinding pembuluh darah dapat merokok.
robek.8 Gas CO dapat pula Rokok juga dihubungkan dengan
meningkatkan kadar karboksi faktor risiko peningkatan tekanan darah.
haemoglobin, menurunkan langsung Hubungan antara rokok dengan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

peningkatan risiko kardiovaskuler telah Karyawan Laki-Laki di wilayah kerja


banyak dibuktikan. 11
Selain dari Nasmoco Kota Semarang”.
lamanya, risiko merokok terbesar Tujuan penelitian ini adalah :
tergantung pada jumlah rokok yang 1. Tujuan umum
dihisap perhari. Seseorang lebih dari Tujuan umum dari diadakannya
satu pak rokok sehari menjadi 2 kali penelitian ini adalah untuk
lebih rentan hipertensi dari pada mereka membuktikan kebiasaan merokok
12
yang tidak merokok. sebagai faktor risiko yang
Alasan dilakukannya penelitian ini meningkatkan tekanan darah pada
karena sampai saat ini tekanan darah karyawan laki-laki di wilayah kerja
meningkat menjadi penyakit yang bisa Nasmoco Semarang.
mematikan tetapi juga pemicu terjadinya 2. Tujuan Khusus
penyakit jantung dan stroke bagi banyak Tujuan khusus dari diadakan
orang saat ini, apalagi bagi mereka yang penelitian ini adalah :
tinggal di kawasan perkotaan dan a) Untuk membuktikan jenis rokok
memiliki segudang aktivitas. Karena yang dihisap sebagai faktor risiko
tekanan darah mempunyai beberapa yang meningkatkan tekanan
faktor yang bisa menyebabkan tekanan darah pada karyawan laki-laki di
darah meningkat itu terjadi, salah wilayah kerja Nasmoco Semarang
satunya adalah kebiasaan merokok. b) Untuk membuktikan jumlah rokok
Dengan menghisap sebatang rokok yang dihisap perokok aktif
jangka waktu lama akan mempunyai sebagai faktor risiko yang
pengaruh besar terhadap kenaikan meningkatkan tekanan darah
darah, hal ini yang disebabkan oleh zat- pada karyawan laki-laki di wilayah
zat yang terkandung dalam asap rokok. kerja Nasmoco Semarang.
Salah satunya adalah tar, nikotin, dan c) Untuk membuktikan cara
karbon monoksida akan meningkatkan menghisap rokok rokok yang
tekanan sistolik 10–25 mmHg dan dihisap perokok aktif sebagai
menambah detak jantung 5–20 kali per faktor risiko yang meningkatkan
menit. Oleh karena itu dalam hal ini tekanan darah pada karyawan
maka peneliti tertarik untuk mengetahui laki-laki di wilayah kerja Nasmoco
perilaku kebiasaan merokok seseorang, Semarang.
sehingga berdasarkan uraian diatas d) Untuk membuktikan lama
penulis berpendapat bahwa perlu merokok dari perokok aktif
dilakukan penelitian mengenai sebagai faktor risiko yang
”Hubungan Antara Kebiasaan Merokok meningkatkan tekanan darah
Dengan Tekanan Darah Meningkat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada karyawan laki-laki di wilayah HASIL PENELITIAN


kerja Nasmoco Semarang Tabel 4.1. Analisis Umur dengan
Tekanan Darah Meningkat (Responden
METODE PENELITIAN Perokok)

Jenis penelitian dalam penulisan Kategori Tekanan Darah Total


ini adalah studi analitik dengan Umur Meningkat
Ya Tidak
menggunakan metode survey, f % f % f %
pendekatan cross sectional. ≤ 40 tahun 55 64,0 31 36,0 86 100,0
Populasi penelitian ini adalah > 40 tahun 26 89,7 3 10,3 29 100,0
karyawan laki-laki yang pada saat
Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0
penelitian dilakukan masih aktif sebagai
p=0,017; C=0,238; OR=4,885; CI=95%
karyawan di wilayah kerja Nasmoco (1,367-17,457).
Kota Semarang, yang berjumlah 700
Berdasarkan tabel 4.1.
orang. Sampel penelitian ini adalah
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh
sebesar 115 orang. Teknik
nilai p = 0,017 yang berarti ada
pengambilan sampel dilakukan dengan
hubungan antara umur dengan tekanan
menggunakan stratified random
darah meningkat karyawan laki-laki di
sampling.
Wilayah Kerja Nasmoco Kota Semarang
Variabel terikat adalah tekanan darah
meningkat karyawan laki-laki. Variabel
Tabel 4.2. Analisis Jenis Rokok dengan
bebasnya terdiri dari jenis rokok yang
Tekanan Darah Meningkat
dihisap, jumlah rokok yang dihisap oleh
Jenis Tekanan Darah Total
perokok aktif, cara menghisap rokok, Rokok Meningkat
dan lama menghisap rokok dari perokok. Ya Tidak
f % f % f %
Data yang diperoleh dianalisis dengan
Filter 69 71,1 28 28,9 97 100,0
menggunakan chi-square.
Non Filter 12 66,7 6 33,3 18 100,0

Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0


p=0,920; C=0,036; OR=0,812; CI=95%
(0,277-2,375).

Berdasarkan tabel 4.2.


menunjukkan hasil uji statistik diperoleh
nilai p = 0,920 yang berarti tidak ada
hubungan antara jenis rokok dengan
tekanan darah meningkat karyawan laki-
laki di Wilayah Kerja Nasmoco Kota
Semarang.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

karyawan laki-laki di Wilayah Kerja


Tabel 4.3. Analisis Jumlah Rokok Nasmoco Kota Semarang
dengan Tekanan Darah Meningkat
Tabel 4.5. Analisis Lama Menghisap
Jumlah Tekanan Darah Total
Rokok Meningkat Rokok dengan Tekanan Darah
Ya Tidak Meningkat
f % f % f %
Perokok 12 92,3 1 7,7 13 100,0 Lama Tekanan Darah Total
Berat Menghisap Meningkat
Perokok 61 81,3 14 18,7 75 100,0 Rokok Ya Tidak
Sedang f % f % f %
Perokok 8 29,6 19 70,4 27 100,0 Perokok 63 79,7 16 20,3 79 100,0
Ringan Lama
Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0 Perokok 18 50,0 18 50,0 36 100,0
Baru
Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0
Berdasarkan tabel 4.3.
p=0,000; C=0,411; OR=9; CI=95%
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh (3,424-23,653).
nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti ada
Berdasarkan tabel 4.5.
hubungan antara ada hubungan jumlah
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh
rokok yang dihisap dengan tekanan
nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti ada
darah meningkat karyawan laki-laki di
hubungan antara lamanya menghisap
Wilayah Kerja Nasmoco Kota Semarang
rokok dengan tekanan darah meningkat
karyawan laki-laki di Wilayah Kerja
Tabel 4.4. Analisis Cara Menghisap
Nasmoco Kota Semarang.
Rokok dengan Tekanan Darah
Meningkat
Tabel 4.6. Analisis Umur dengan
Cara Tekanan Darah Total Tekanan Darah Meningkat (Non
Hisap Meningkat
Perokok)
Ya Tidak
f % f % f % Kategori Tekanan Darah Total
Hisap 63 79,7 16 20,3 79 100,0 Umur Meningkat
Dalam Ya Tidak
Hisap 18 50,0 18 50,0 36 100,0
f % f % f %
Dangkal
≤ 40 tahun 18 30,0 42 70,0 60 100,0
Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0
p=0,003; C=0,289; OR=3,938; CI=95% > 40 tahun 6 50,0 6 50,0 12 100,0
(1,678-9,242).
Jumlah 24 33,3 48 66,7 72 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 p=0,197; C=0,156; OR=2,333; CI=95%
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh (0,662-8,219
Berdasarkan tabel 4.6.
nilai p = 0,003 yang berarti ada
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh
hubungan antara cara menghisap rokok
nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti
dengan tekanan darah meningkat darah
tidak ada hubungan antara umur dengan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

tekanan darah meningkat karyawan laki- pada lapisan otot, sehingga


laki di Wilayah Kerja Nasmoco Kota pembuluh darah akan berangsur-
Semarang angsur menyempit dan menjadi kaku.

PEMBAHASAN 2. Hubungan Jenis Rokok dengan


Tekanan Darah Meningkat
1. Hubungan Umur dengan Tekanan
Hasil penelitian menunjukkan
Darah Meningkat
bahwa tidak ada hubungan jenis
Hasil penelitian ditemukan
rokok dengan tekanan darah
bahwa ada hubungan umur dengan
meningkat karyawan laki-laki di
tekanan darah meningkat karyawan
Wilayah Kerja Nasmoco Kota
laki-laki yang merokok di Wilayah
Semarang (p=0,920). Tidak ada
Kerja Nasmoco Kota Semarang (p =
hubungan antara jenis rokok dengan
0,017), sedangkan pada karyawan
tekanan darah meningkat ditunjukkan
laki-laki yang tidak merokok, terbukti
dari responden yang menghisap jenis
tidak terdapat hubungan antara umur
rokok baik filter dan non filter, semua
dengan tekanan darah meningkat (p
mengalami tekanan darah meningkat
= 0,197). Jadi dalam penelitian ini,
yaitu dari 97 orang karyawan yang
hipertensi yang dialami karyawan
menghisap rokok dengan jenis filter,
laki-laki lebih disebabkan oleh
sebagian besar terjadi tekanan darah
kebiasaan merokok yang dilakukan
meningkat (71,1%) dan dari 18 orang
oleh responden bukan karena faktor
karyawan yang menghisap rokok
usia. Walaupun secara teori
berjenis non filter sebagian besar
disebutkan bahwa insidensi
terjadi tekanan darah meningkat
hipertensi meningkat seiring dengan
(66,7%). Jadi rokok jenis non filter
pertambahan usia. Seperti hasil
tidak lebih berisiko daripada rokok
temuan oleh Sastroasmoro dan
jenis filter sebab semuanya dapat
Ismael bahwa pasien yang berumur
menyebabkan terjadinya tekanan
diatas 60 tahun, 50-60% mempunyai
darah meningkat. Hasil penelitian ini
tekanan darah lebih besar atau sama
membuktikan bahwa semua jenis
dengan 140/90 mmHg. Hal ini
rokok baik filter dan non filter dapat
merupakan pengaruh degenerasi
membahayakan kesehatan. Menurut
yang terjadi pada orang yang
Larson, rokok mengandung kurang
bertambahnya usia. Dengan
lebih 4.000 jenis bahan kimia,
bertambahnya umur (setelah umur
dengan 40 jenis di antaranya bersifat
45 tahun) dinding arteri akan
karsinogenik (dapat menyebabkan
mengalami penebalan, oleh karena
kanker), dan setidaknya 200
adanya penumpukan zat kolagen
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

diantaranya berbahaya bagi lebih.14 Hal tersebut juga didukung


kesehatan. Racun utama pada rokok oleh Russell (2002) bahwa kelainan
adalah tar, nikotin, dan karbon struktur jaringan berkaitan erat
monoksida (CO). Selain itu, dalam dengan respons inflamasi
sebatang rokok juga mengandung ditimbulkan oleh paparan partikel
bahan-bahan kimia lain yang tak atau gas beracun, dan faktor utama
13
kalah beracunnya. dan paling dominan ialah asap rokok
dibanding yang lain. Semakin banyak
3. Hubungan Jumlah Rokok dengan jumlah batang rokok yang dihisap
Tekanan Darah Meningkat dan makin lama masa waktu menjadi
Hasil penelitian menunjukkan perokok, semakin besar risiko dapat
bahwa ada hubungan yang mengalami tekanan darah
bermakna jumlah rokok yang dihisap meningkat.
dengan tekanan darah meningkat
karyawan laki-laki di Wilayah Kerja 4. Hubungan Cara Menghisap Rokok
Nasmoco Kota Semarang (p=0,000). dengan Tekanan Darah Meningkat
Ada hubungan ini ditunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
dari jumlah karyawan yang bahwa ada hubungan yang sangat
merupakan perokok ringan, sebagian bermakna cara menghisap rokok
besar tidak terjadi tekanan darah dengan tekanan darah meningkat
meningkat, sedangkan karyawan karyawan laki-laki di Wilayah Kerja
yang merupakan perokok sedang Nasmoco Kota Semarang (p=0,003).
dan berat, sebagian besar dan Ada hubungan ini ditunjukkan dari
bahkan seluruhnya pada perokok responden mengalami tekanan darah
berat terjadi tekanan darah meningkat sebagian besar berasal
meningkat. Jadi perokok sedang dan dari responden yang menghisap
berat lebih berisiko mengalami rokok dengan cara dalam (79,7%).
tekanan darah meningkat daripada Jadi seseorang yang menghisap
perokok ringan. rokok dengan cara dalam lebih
Menurut Suradi, risiko terkena terkena resiko hipertensi daripada
meningkatnya tekanan darah akibat yang menghisap rokok dengan cara
merokok dapat diketahui melalui dangkal. Resiko hipertensi
perilaku merokok seseorang, yakni didapatkan seseorang yang
jumlah rata-rata batang rokok yang menghisap rokok dengan cara dalam
dihisap sehari, jenis rokok yang mencapai 4 kali lipat dibandingkan
dihisap, cara menghisap rokok, dan dengan yang menghisap dengan
lama merokok dalam 10 tahun cara dangkal.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Menghisap rokok dengan cara karyawan laki-laki di Wilayah Kerja


dalam mempunyai risiko lebih besar Nasmoco Kota Semarang (p=0,000).
terhadap meningkatnya tekanan Hal ini didukung dari banyaknya
darah karena rokok yang banyak karyawan yang merupakan perokok
mengandung partikel atau gas lama, sebagian besar mengalami
beracun itu ditelan sampai masuk risiko kenaikan tekanan darah
kerongkongan melewati pembuluh (81,8%), dibandingkan dengan
darah perifer dan pembuluh di ginjal karyawan yang merupakan perokok
dan menyebabkan terjadinya baru. Karyawan yang merupakan
vasokonstriksi pembuluh darah perokok lama menghisap rokok lebih
perifer dan pembuluh di ginjal dari 10 tahun.
sehingga terjadi peningkatan tekanan Lama merokok adalah lama
darah. Hal ini dapat disebabkan waktu responden memiliki kebiasaan
karena gas CO yang dihasilkan oleh merokok, yang dihitung sejak
asap rokok dapat menyebabkan responden merokok untuk pertama
pembuluh darah “kramp” sehingga kalinya sampai pada saat
tekanan darah naik, dinding pengukuran. Lamanya seseorang
8
pembuluh darah menjadi robek. merokok akan berdampak pada
Risiko lebih besar dialami oleh keterpaparan zat-zat kimia
karyawan yang menghisap rokok berbahaya yang terdapat pada rokok.
dengan cara dalam didukung oleh Salah satunya adalah tar, nikotin,
teori yang dikemukakan oleh Suradi dan karbon monoksida akan
bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan sistolik 10–25
meningkatkan risiko terkena mmHg dan menambah detak jantung
peningkatan tekanan darah yakni 5–20 kali per menit.15
jumlah rata-rata batang rokok yang Hasil penelitian ini mendukung
dihisap sehari, jenis rokok yang teori yang dikemukakan oleh Suradi
dihisap, cara menghisap rokok, dan bahwa salah satu faktor yang dapat
lama merokok dalam 10 tahun meningkatkan risiko terkena
14
lebih. peningkatan tekanan darah yakni
jumlah rata-rata batang rokok yang
5. Hubungan Lama Menghisap Rokok dihisap sehari, jenis rokok yang
dengan Tekanan Darah Meningkat dihisap, cara menghisap rokok, dan
Hasil penelitian menunjukkan lama merokok dalam 10 tahun
bahwa ada hubungan yang lebih.14 Jadi semakin banyak jumlah
bermakna lamanya menghisap rokok batang rokok yang dihisap dan makin
dengan tekanan darah meningkat lama masa waktu menjadi perokok,
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

semakin besar risiko dapat mengontrol penyakit tekanan darah


mengalami peningkatan tekanan meningkat yang sudah menderita
darah. hipertensi.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. WHO, Prevention of Cardivasculer
Disease (Online).
1. Umur berhubungan dengan tekanan
2. Brookes-Linda. The Update
darah meningkat karyawan laki-laki WHO/ISH Hypertension Guidline,
The Sisth Report Of The Joint
yang merokok di Wilayah Kerja
National Committee ON Prevention
Nasmoco Kota Semarang (p=0,017), Detection, Evaluation And Treatment
Of High Blood Pressure VII 2003,
sedangkan pada karyawan laki-laki
Brazil: J Hypertens, 2004; 151-183.
yang tidak merokok, tidak ditemukan 3. Budiyanto, 2002. Dasar-dasar ilmu
gizi Universitas Muhammadiyah
ada hubungan antara umur dengan
Malang Edisi Revisi.
tekanan darah meningkat (p=0,197). 4. Ibnu M. Dasar-dasar fisiologi
kardiovaskuler. Jakarta : EGC, 1996.
2. Tidak ada hubungan jenis rokok
5. Riset Kesehatan Dasar. Badan
dengan tekanan darah meningkat Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan.
karyawan laki-laki di wilayah kerja
Jakarta : Republik Indonesia, 2007.
Nasmoco Kota Semarang (p=0,920). 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Laporan Kasus Tidak
3. Ada hubungan jumlah rokok yang
Menular Berdasarkan
dihisap dengan tekanan darah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009. Jawa Tengah:
meningkat karyawan laki-laki di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
wilayah kerja Nasmoco Kota Tengah, 2010
7. Mangku, Sitepoe. 1997. Usaha
Semarang (p<0,001).
Mencegah Bahaya Merokok.
4. Ada hubungan cara menghisap rokok Jakarta:Gramedia
8. Suparto, 2000. Sehat Menjelang Usia
dengan tekanan darah meningkat
Senja. Bandung: Remaja
karyawan laki-laki di wilayah kerja Rosdakarya Effset.
9. G.Sianturi, 2003. Merokok Dan
Nasmoco Kota Semarang (p=0,003).
Kesehatan.
5. Ada hubungan lama menghisap 10.Asep, Pajario.2002.Modifikasi Gaya
Hidup.
rokok dengan tekanan darah
11.Suyono-Slamet, Buku Ajar Penyakit
meningkat karyawan laki-laki di Dalam Jilid II. FKUI, Jakarta: Balai
Pustaka, 2001; 253, 454-459,463-
wilayah kerja Nasmoco Kota
464.
Semarang (p<0,001). 12.Price, Sylvia Anderson, dan Wilson,
Lorraine McCarty, Edisi 4, Hipertensi
Saran dari penelitian ini adalah :
dalam Patofisiologi: Konsep Klinis
Diharapkan kepada pengguna rokok Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
untuk berhenti merokok agar dapat
1995; 533-535.
terhindar dari tekanan darah yang 13.Larson, David E., 2003. Mayo Clinic
Family Health Book: The Ultimate
meningkat atau setidaknya dapat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Home Medical Reference. 3rd ed.


USA: Mayo Clinic
14.Suradi, Pengaruh Rokok Pada
Penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK) Tinjauan Patogenesis, Klinis
dan Sosial
15.Anna Maria Sirait, dkk. Perilaku
Merokok (Analisis Data Susenas
2001)

You might also like