Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH
MENINGKAT KARYAWAN LAKI-LAKI DI NASMOCO SEMARANG
Angela Novalia Tisa K.
Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik UNDIP
THE RELATION BETWEEN SMOKING HABIT WITH INCREASED BLOOD
PRESSURE MALE EMPLOYEE IN NASMOCO SEMARANG
Increased blood pressure is a systolic blood pressure of circumstances more
than 140 mmHg and a diastolic pressure greater than 90 mmHg. In 2007, the disease has the potential to cause death was 4.6 percent. Prevalence of hypertension in the population aged 18 years and over was 31.7 percent in Indonesia. The purpose of this study was to determine the risk factors for elevated blood pressure of male employees in Semarang Nasmoco including smoking habits (type of cigarettes smoked, number of cigarettes smoked, how to smoke cigarettes, and old smoke). This study is a type that uses a cross sectional analytic study where data collection is done by measuring blood pressure in respondents using sphygmomanometer. The population in this study were male employees Nasmoco smokers in Semarang. Samples taken some 115 employees with a stratified random sampling method. Data analysis using Chi- Square test statistics by linking the results of smoking habits (type of cigarettes smoked, number of cigarettes smoked, duration of smoking and sucking smoking) with blood pressure with a significance level of 0.05. The results of this study suggest that factors associated with increased blood pressure sure is the number of cigarettes smoked (p<0.001), how to smoke cigarettes (p = 0.003, OR = 3.938), and the longer to suck the cigarettes (p<0.001, OR = 9.000). From the study it can be concluded that there is a relationship between the number of cigarettes smoked, how to smoke cigarettes, and duration of cigarette smoking with increased blood pressure of male employees in Nasmoco Semarang.
Tekanan darah meningkat atau gangguan hormon, dan sebagainya. dikenal dengan hipertensi adalah Hipertensi disebut sebagai silent killer keadaan dimana tekanan darah sistolik atau pembunuh terselubung yang tidak lebih dari 140 mmHg dan tekanan menimbulkan gejala atau asimptomatik diastolic lebih dari 90 mmHg. seperti penyakit lain. Gejala-gejala Berdasarkan penyebabnya, hipertensi akibat tekanan darah meningkat yaitu dibagi dua golongan yaitu hipertensi pusing, gangguan penglihatan, dan sakit esensial yang tidak diketahui kepala 1,2,3,4 penyebabnya dan hipertensi sekunder Survei Depkes RI tahun 1986 yang diketahui dan tahun 1992, mendapatkan JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
peningkatan kematian akibat penyakit persediaan oksigen untuk jaringan
jantung dari 9,7% (peringkat ketiga) seluruh tubuh termasuk ke otot jantung. menjadi 16% (peringkat pertama). CO menggantikan tempat oksigen di Merokok menjadi faktor utama hemoglobin, mengganggu pelepasan penyebab penyakit pembuluh darah oksigen, dan mempercepat 5 jantung serta hipertensi. Berdasarkan arterosklerosis (pengapuran atau Dinas Kesehatan Kota Semarang, penebalan dinding pembuluh darah). hipertensi menjadi urutan ke-4 dari 10 Dengan demikian, karbon monoksida besar penyakit di Semarang pada tahun menurunkan kapasitas latihan fisik, 6 2009 sebesar 12,85%. meningkatkan viskositas darah, Mekanisme rokok dipengaruhi sehingga mempermudah pengumpalan oleh jumlah rokok yang dihisap, jenis darah. Nikotin juga merangsang rokok yang dihisap, cara merokok yang peningkatan tekanan darah. Nikotin dihisap, dan lamanya merokok yang mengaktifkan trombosit dengan akibat dihisap. Dari banyaknya rokok yang timbulnya adhesi trombosit dihisap dapat mengakibatkan (pengumpalan) ke dinding pembuluh vasokonstriksi pembuluh darah perifer darah. Nikotin, CO dan bahan lainnya dan pembuluh di ginjal sehingga terjadi dalam asap rokok terbukti merusak tekanan darah yang meningkat. dinding pembuluh endotel (dinding Merokok sebatang setiap hari akan dalam pembuluh darah), mempermudah meningkatkan tekanan sistolik 10–25 pengumpalan darah sehingga dapat mmHg dan menambah detak jantung 5– merusak pembuluh darah perifer dan .7 20 kali per menit Dengan menghisap menimbulkan terjadinya tekanan darah sebatang rokok akan mempunyai yang meningkat.9 pengaruh besar terhadap kenaikan Faktor risiko yang berperan untuk tekanan darah, hal ini disebabkan oleh terjadinya hipertensi meliputi faktor risiko zat-zat yang terkandung dalam asap yang tidak dapat dikendalikan (mayor) rokok. Asap rokok terdiri dari 4000 seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan bahan kimia dan 200 diantaranya umur. Sedangkan faktor risiko yang beracun, antara lain Karbon Monoksida dapat dikendalikan (minor) yaitu (CO) yang dihasilkan oleh asap rokok olahraga, makanan (kebiasaan makan dan dapat menyebabkan pembuluh garam), alkohol, stres, kelebihan berat darah kramp, sehingga tekanan darah badan (obesitas) dan kebiasaan 10 naik, dinding pembuluh darah dapat merokok. robek.8 Gas CO dapat pula Rokok juga dihubungkan dengan meningkatkan kadar karboksi faktor risiko peningkatan tekanan darah. haemoglobin, menurunkan langsung Hubungan antara rokok dengan JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
peningkatan risiko kardiovaskuler telah Karyawan Laki-Laki di wilayah kerja
banyak dibuktikan. 11 Selain dari Nasmoco Kota Semarang”. lamanya, risiko merokok terbesar Tujuan penelitian ini adalah : tergantung pada jumlah rokok yang 1. Tujuan umum dihisap perhari. Seseorang lebih dari Tujuan umum dari diadakannya satu pak rokok sehari menjadi 2 kali penelitian ini adalah untuk lebih rentan hipertensi dari pada mereka membuktikan kebiasaan merokok 12 yang tidak merokok. sebagai faktor risiko yang Alasan dilakukannya penelitian ini meningkatkan tekanan darah pada karena sampai saat ini tekanan darah karyawan laki-laki di wilayah kerja meningkat menjadi penyakit yang bisa Nasmoco Semarang. mematikan tetapi juga pemicu terjadinya 2. Tujuan Khusus penyakit jantung dan stroke bagi banyak Tujuan khusus dari diadakan orang saat ini, apalagi bagi mereka yang penelitian ini adalah : tinggal di kawasan perkotaan dan a) Untuk membuktikan jenis rokok memiliki segudang aktivitas. Karena yang dihisap sebagai faktor risiko tekanan darah mempunyai beberapa yang meningkatkan tekanan faktor yang bisa menyebabkan tekanan darah pada karyawan laki-laki di darah meningkat itu terjadi, salah wilayah kerja Nasmoco Semarang satunya adalah kebiasaan merokok. b) Untuk membuktikan jumlah rokok Dengan menghisap sebatang rokok yang dihisap perokok aktif jangka waktu lama akan mempunyai sebagai faktor risiko yang pengaruh besar terhadap kenaikan meningkatkan tekanan darah darah, hal ini yang disebabkan oleh zat- pada karyawan laki-laki di wilayah zat yang terkandung dalam asap rokok. kerja Nasmoco Semarang. Salah satunya adalah tar, nikotin, dan c) Untuk membuktikan cara karbon monoksida akan meningkatkan menghisap rokok rokok yang tekanan sistolik 10–25 mmHg dan dihisap perokok aktif sebagai menambah detak jantung 5–20 kali per faktor risiko yang meningkatkan menit. Oleh karena itu dalam hal ini tekanan darah pada karyawan maka peneliti tertarik untuk mengetahui laki-laki di wilayah kerja Nasmoco perilaku kebiasaan merokok seseorang, Semarang. sehingga berdasarkan uraian diatas d) Untuk membuktikan lama penulis berpendapat bahwa perlu merokok dari perokok aktif dilakukan penelitian mengenai sebagai faktor risiko yang ”Hubungan Antara Kebiasaan Merokok meningkatkan tekanan darah Dengan Tekanan Darah Meningkat JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
pada karyawan laki-laki di wilayah HASIL PENELITIAN
kerja Nasmoco Semarang Tabel 4.1. Analisis Umur dengan Tekanan Darah Meningkat (Responden METODE PENELITIAN Perokok)
Jenis penelitian dalam penulisan Kategori Tekanan Darah Total
ini adalah studi analitik dengan Umur Meningkat Ya Tidak menggunakan metode survey, f % f % f % pendekatan cross sectional. ≤ 40 tahun 55 64,0 31 36,0 86 100,0 Populasi penelitian ini adalah > 40 tahun 26 89,7 3 10,3 29 100,0 karyawan laki-laki yang pada saat Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0 penelitian dilakukan masih aktif sebagai p=0,017; C=0,238; OR=4,885; CI=95% karyawan di wilayah kerja Nasmoco (1,367-17,457). Kota Semarang, yang berjumlah 700 Berdasarkan tabel 4.1. orang. Sampel penelitian ini adalah menunjukkan hasil uji statistik diperoleh sebesar 115 orang. Teknik nilai p = 0,017 yang berarti ada pengambilan sampel dilakukan dengan hubungan antara umur dengan tekanan menggunakan stratified random darah meningkat karyawan laki-laki di sampling. Wilayah Kerja Nasmoco Kota Semarang Variabel terikat adalah tekanan darah meningkat karyawan laki-laki. Variabel Tabel 4.2. Analisis Jenis Rokok dengan bebasnya terdiri dari jenis rokok yang Tekanan Darah Meningkat dihisap, jumlah rokok yang dihisap oleh Jenis Tekanan Darah Total perokok aktif, cara menghisap rokok, Rokok Meningkat dan lama menghisap rokok dari perokok. Ya Tidak f % f % f % Data yang diperoleh dianalisis dengan Filter 69 71,1 28 28,9 97 100,0 menggunakan chi-square. Non Filter 12 66,7 6 33,3 18 100,0
Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0
p=0,920; C=0,036; OR=0,812; CI=95% (0,277-2,375).
Berdasarkan tabel 4.2.
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,920 yang berarti tidak ada hubungan antara jenis rokok dengan tekanan darah meningkat karyawan laki- laki di Wilayah Kerja Nasmoco Kota Semarang. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
karyawan laki-laki di Wilayah Kerja
Tabel 4.3. Analisis Jumlah Rokok Nasmoco Kota Semarang dengan Tekanan Darah Meningkat Tabel 4.5. Analisis Lama Menghisap Jumlah Tekanan Darah Total Rokok Meningkat Rokok dengan Tekanan Darah Ya Tidak Meningkat f % f % f % Perokok 12 92,3 1 7,7 13 100,0 Lama Tekanan Darah Total Berat Menghisap Meningkat Perokok 61 81,3 14 18,7 75 100,0 Rokok Ya Tidak Sedang f % f % f % Perokok 8 29,6 19 70,4 27 100,0 Perokok 63 79,7 16 20,3 79 100,0 Ringan Lama Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0 Perokok 18 50,0 18 50,0 36 100,0 Baru Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0 Berdasarkan tabel 4.3. p=0,000; C=0,411; OR=9; CI=95% menunjukkan hasil uji statistik diperoleh (3,424-23,653). nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti ada Berdasarkan tabel 4.5. hubungan antara ada hubungan jumlah menunjukkan hasil uji statistik diperoleh rokok yang dihisap dengan tekanan nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti ada darah meningkat karyawan laki-laki di hubungan antara lamanya menghisap Wilayah Kerja Nasmoco Kota Semarang rokok dengan tekanan darah meningkat karyawan laki-laki di Wilayah Kerja Tabel 4.4. Analisis Cara Menghisap Nasmoco Kota Semarang. Rokok dengan Tekanan Darah Meningkat Tabel 4.6. Analisis Umur dengan Cara Tekanan Darah Total Tekanan Darah Meningkat (Non Hisap Meningkat Perokok) Ya Tidak f % f % f % Kategori Tekanan Darah Total Hisap 63 79,7 16 20,3 79 100,0 Umur Meningkat Dalam Ya Tidak Hisap 18 50,0 18 50,0 36 100,0 f % f % f % Dangkal ≤ 40 tahun 18 30,0 42 70,0 60 100,0 Jumlah 81 70,4 34 29,6 115 100,0 p=0,003; C=0,289; OR=3,938; CI=95% > 40 tahun 6 50,0 6 50,0 12 100,0 (1,678-9,242). Jumlah 24 33,3 48 66,7 72 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 p=0,197; C=0,156; OR=2,333; CI=95% menunjukkan hasil uji statistik diperoleh (0,662-8,219 Berdasarkan tabel 4.6. nilai p = 0,003 yang berarti ada menunjukkan hasil uji statistik diperoleh hubungan antara cara menghisap rokok nilai p<0,001 (p=0,000) yang berarti dengan tekanan darah meningkat darah tidak ada hubungan antara umur dengan JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
tekanan darah meningkat karyawan laki- pada lapisan otot, sehingga
laki di Wilayah Kerja Nasmoco Kota pembuluh darah akan berangsur- Semarang angsur menyempit dan menjadi kaku.
PEMBAHASAN 2. Hubungan Jenis Rokok dengan
Tekanan Darah Meningkat 1. Hubungan Umur dengan Tekanan Hasil penelitian menunjukkan Darah Meningkat bahwa tidak ada hubungan jenis Hasil penelitian ditemukan rokok dengan tekanan darah bahwa ada hubungan umur dengan meningkat karyawan laki-laki di tekanan darah meningkat karyawan Wilayah Kerja Nasmoco Kota laki-laki yang merokok di Wilayah Semarang (p=0,920). Tidak ada Kerja Nasmoco Kota Semarang (p = hubungan antara jenis rokok dengan 0,017), sedangkan pada karyawan tekanan darah meningkat ditunjukkan laki-laki yang tidak merokok, terbukti dari responden yang menghisap jenis tidak terdapat hubungan antara umur rokok baik filter dan non filter, semua dengan tekanan darah meningkat (p mengalami tekanan darah meningkat = 0,197). Jadi dalam penelitian ini, yaitu dari 97 orang karyawan yang hipertensi yang dialami karyawan menghisap rokok dengan jenis filter, laki-laki lebih disebabkan oleh sebagian besar terjadi tekanan darah kebiasaan merokok yang dilakukan meningkat (71,1%) dan dari 18 orang oleh responden bukan karena faktor karyawan yang menghisap rokok usia. Walaupun secara teori berjenis non filter sebagian besar disebutkan bahwa insidensi terjadi tekanan darah meningkat hipertensi meningkat seiring dengan (66,7%). Jadi rokok jenis non filter pertambahan usia. Seperti hasil tidak lebih berisiko daripada rokok temuan oleh Sastroasmoro dan jenis filter sebab semuanya dapat Ismael bahwa pasien yang berumur menyebabkan terjadinya tekanan diatas 60 tahun, 50-60% mempunyai darah meningkat. Hasil penelitian ini tekanan darah lebih besar atau sama membuktikan bahwa semua jenis dengan 140/90 mmHg. Hal ini rokok baik filter dan non filter dapat merupakan pengaruh degenerasi membahayakan kesehatan. Menurut yang terjadi pada orang yang Larson, rokok mengandung kurang bertambahnya usia. Dengan lebih 4.000 jenis bahan kimia, bertambahnya umur (setelah umur dengan 40 jenis di antaranya bersifat 45 tahun) dinding arteri akan karsinogenik (dapat menyebabkan mengalami penebalan, oleh karena kanker), dan setidaknya 200 adanya penumpukan zat kolagen JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
diantaranya berbahaya bagi lebih.14 Hal tersebut juga didukung
kesehatan. Racun utama pada rokok oleh Russell (2002) bahwa kelainan adalah tar, nikotin, dan karbon struktur jaringan berkaitan erat monoksida (CO). Selain itu, dalam dengan respons inflamasi sebatang rokok juga mengandung ditimbulkan oleh paparan partikel bahan-bahan kimia lain yang tak atau gas beracun, dan faktor utama 13 kalah beracunnya. dan paling dominan ialah asap rokok dibanding yang lain. Semakin banyak 3. Hubungan Jumlah Rokok dengan jumlah batang rokok yang dihisap Tekanan Darah Meningkat dan makin lama masa waktu menjadi Hasil penelitian menunjukkan perokok, semakin besar risiko dapat bahwa ada hubungan yang mengalami tekanan darah bermakna jumlah rokok yang dihisap meningkat. dengan tekanan darah meningkat karyawan laki-laki di Wilayah Kerja 4. Hubungan Cara Menghisap Rokok Nasmoco Kota Semarang (p=0,000). dengan Tekanan Darah Meningkat Ada hubungan ini ditunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan dari jumlah karyawan yang bahwa ada hubungan yang sangat merupakan perokok ringan, sebagian bermakna cara menghisap rokok besar tidak terjadi tekanan darah dengan tekanan darah meningkat meningkat, sedangkan karyawan karyawan laki-laki di Wilayah Kerja yang merupakan perokok sedang Nasmoco Kota Semarang (p=0,003). dan berat, sebagian besar dan Ada hubungan ini ditunjukkan dari bahkan seluruhnya pada perokok responden mengalami tekanan darah berat terjadi tekanan darah meningkat sebagian besar berasal meningkat. Jadi perokok sedang dan dari responden yang menghisap berat lebih berisiko mengalami rokok dengan cara dalam (79,7%). tekanan darah meningkat daripada Jadi seseorang yang menghisap perokok ringan. rokok dengan cara dalam lebih Menurut Suradi, risiko terkena terkena resiko hipertensi daripada meningkatnya tekanan darah akibat yang menghisap rokok dengan cara merokok dapat diketahui melalui dangkal. Resiko hipertensi perilaku merokok seseorang, yakni didapatkan seseorang yang jumlah rata-rata batang rokok yang menghisap rokok dengan cara dalam dihisap sehari, jenis rokok yang mencapai 4 kali lipat dibandingkan dihisap, cara menghisap rokok, dan dengan yang menghisap dengan lama merokok dalam 10 tahun cara dangkal. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Menghisap rokok dengan cara karyawan laki-laki di Wilayah Kerja
dalam mempunyai risiko lebih besar Nasmoco Kota Semarang (p=0,000). terhadap meningkatnya tekanan Hal ini didukung dari banyaknya darah karena rokok yang banyak karyawan yang merupakan perokok mengandung partikel atau gas lama, sebagian besar mengalami beracun itu ditelan sampai masuk risiko kenaikan tekanan darah kerongkongan melewati pembuluh (81,8%), dibandingkan dengan darah perifer dan pembuluh di ginjal karyawan yang merupakan perokok dan menyebabkan terjadinya baru. Karyawan yang merupakan vasokonstriksi pembuluh darah perokok lama menghisap rokok lebih perifer dan pembuluh di ginjal dari 10 tahun. sehingga terjadi peningkatan tekanan Lama merokok adalah lama darah. Hal ini dapat disebabkan waktu responden memiliki kebiasaan karena gas CO yang dihasilkan oleh merokok, yang dihitung sejak asap rokok dapat menyebabkan responden merokok untuk pertama pembuluh darah “kramp” sehingga kalinya sampai pada saat tekanan darah naik, dinding pengukuran. Lamanya seseorang 8 pembuluh darah menjadi robek. merokok akan berdampak pada Risiko lebih besar dialami oleh keterpaparan zat-zat kimia karyawan yang menghisap rokok berbahaya yang terdapat pada rokok. dengan cara dalam didukung oleh Salah satunya adalah tar, nikotin, teori yang dikemukakan oleh Suradi dan karbon monoksida akan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan sistolik 10–25 meningkatkan risiko terkena mmHg dan menambah detak jantung peningkatan tekanan darah yakni 5–20 kali per menit.15 jumlah rata-rata batang rokok yang Hasil penelitian ini mendukung dihisap sehari, jenis rokok yang teori yang dikemukakan oleh Suradi dihisap, cara menghisap rokok, dan bahwa salah satu faktor yang dapat lama merokok dalam 10 tahun meningkatkan risiko terkena 14 lebih. peningkatan tekanan darah yakni jumlah rata-rata batang rokok yang 5. Hubungan Lama Menghisap Rokok dihisap sehari, jenis rokok yang dengan Tekanan Darah Meningkat dihisap, cara menghisap rokok, dan Hasil penelitian menunjukkan lama merokok dalam 10 tahun bahwa ada hubungan yang lebih.14 Jadi semakin banyak jumlah bermakna lamanya menghisap rokok batang rokok yang dihisap dan makin dengan tekanan darah meningkat lama masa waktu menjadi perokok, JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
semakin besar risiko dapat mengontrol penyakit tekanan darah
mengalami peningkatan tekanan meningkat yang sudah menderita darah. hipertensi.
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. WHO, Prevention of Cardivasculer Disease (Online). 1. Umur berhubungan dengan tekanan 2. Brookes-Linda. The Update darah meningkat karyawan laki-laki WHO/ISH Hypertension Guidline, The Sisth Report Of The Joint yang merokok di Wilayah Kerja National Committee ON Prevention Nasmoco Kota Semarang (p=0,017), Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure VII 2003, sedangkan pada karyawan laki-laki Brazil: J Hypertens, 2004; 151-183. yang tidak merokok, tidak ditemukan 3. Budiyanto, 2002. Dasar-dasar ilmu gizi Universitas Muhammadiyah ada hubungan antara umur dengan Malang Edisi Revisi. tekanan darah meningkat (p=0,197). 4. Ibnu M. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta : EGC, 1996. 2. Tidak ada hubungan jenis rokok 5. Riset Kesehatan Dasar. Badan dengan tekanan darah meningkat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. karyawan laki-laki di wilayah kerja Jakarta : Republik Indonesia, 2007. Nasmoco Kota Semarang (p=0,920). 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Laporan Kasus Tidak 3. Ada hubungan jumlah rokok yang Menular Berdasarkan dihisap dengan tekanan darah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009. Jawa Tengah: meningkat karyawan laki-laki di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa wilayah kerja Nasmoco Kota Tengah, 2010 7. Mangku, Sitepoe. 1997. Usaha Semarang (p<0,001). Mencegah Bahaya Merokok. 4. Ada hubungan cara menghisap rokok Jakarta:Gramedia 8. Suparto, 2000. Sehat Menjelang Usia dengan tekanan darah meningkat Senja. Bandung: Remaja karyawan laki-laki di wilayah kerja Rosdakarya Effset. 9. G.Sianturi, 2003. Merokok Dan Nasmoco Kota Semarang (p=0,003). Kesehatan. 5. Ada hubungan lama menghisap 10.Asep, Pajario.2002.Modifikasi Gaya Hidup. rokok dengan tekanan darah 11.Suyono-Slamet, Buku Ajar Penyakit meningkat karyawan laki-laki di Dalam Jilid II. FKUI, Jakarta: Balai Pustaka, 2001; 253, 454-459,463- wilayah kerja Nasmoco Kota 464. Semarang (p<0,001). 12.Price, Sylvia Anderson, dan Wilson, Lorraine McCarty, Edisi 4, Hipertensi Saran dari penelitian ini adalah : dalam Patofisiologi: Konsep Klinis Diharapkan kepada pengguna rokok Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, untuk berhenti merokok agar dapat 1995; 533-535. terhindar dari tekanan darah yang 13.Larson, David E., 2003. Mayo Clinic Family Health Book: The Ultimate meningkat atau setidaknya dapat JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 241 - 250 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Home Medical Reference. 3rd ed.
USA: Mayo Clinic 14.Suradi, Pengaruh Rokok Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Tinjauan Patogenesis, Klinis dan Sosial 15.Anna Maria Sirait, dkk. Perilaku Merokok (Analisis Data Susenas 2001)