Professional Documents
Culture Documents
Uji Multilokasi Melalui Analisis Ammi Multirespon (Studi Kasus: Penelitian Galur Tanaman Tembakau Madura)
Uji Multilokasi Melalui Analisis Ammi Multirespon (Studi Kasus: Penelitian Galur Tanaman Tembakau Madura)
1(1):e6(1-5)
c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB
Ringkasan—AMMI is used to analyze the data of multi adanya galur yang tumbuh secara optimal hanya pada lokasi
location trials. The purpose of this analysis is to classify some tertentu dan ada pula galur yang mampu tumbuh dengan baik
stable or specific genotypes. The limitation of this analysis is di semua lokasi penanaman. Oleh karena itu diperlukan sua-
only able to analyze one response. Some methods of merging
the responses can overcome this limitation. Several methods tu percobaan yang mampu menyeleksi beberapa galur sesuai
were considered good enough, which are range equalization, dengan kemampuan adaptasinya. Dalam hal ini percobaan
weighted based on principal component analysis, and division yang paling tepat digunakan adalah percobaan multilokasi.
by mean. This study use the data of madura tobacco crop rese- Percobaan Multilokasi merupakan serangkaian percoba-
arch in 2010-2012 that was obtained from multi location trials an di beberapa lokasi dengan memberikan perlakuan dan
involving 10 genotypes of tobacco plants and 9 environments.
Measurement of responses includes the number of leaves, index menerapkan rancangan percobaan yang sama. Pada per-
of plant, chopped productivity, and quality index. The result of cobaan multilokasi rancangan perlakuan yang digunakan
AMMI analysis for each response shows that all genotypes are adalah rancangan dua faktor, yakni faktor galur dan lokasi.
not stable at all responses. Only two genotypes are stable for AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction)
two responses. The other genotypes grew more specifically in merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam
each location. The Results of adaptability genotypes obtained
by the combined response show that just genotype C is stable in menganalisis data percobaan multilokasi. Konsep dasar dari
all combined responses and the other genotypes have grown in AMMI adalah penggabungan analisis ragam aditif pada
specific locations. Overall from the classification of genotypes, pengaruh utama perlakuan dengan analisis komponen utama
three combined responses have represented almost all of the ganda dengan pemodelan bilinier pada pengaruh interaksi-
responses. But among three methods used, range equalization nya [3]. Salah satu keterbatasan analisis AMMI adalah hanya
methods is the best choice for the data of this research.
mampu menganalisis respon secara satu persatu. Hal ini
Keywords-AMMI; combined response; Madura tobacco; barakibat pada sulitnya menetapkan suatu varietas sebagai
varietas unggul karena untuk mengklasifikasikannya harus
I. PENDAHULUAN
diukur dari beberapa aspek secara simultan.
A. Latar Belakang Beberapa metode penggabungan respon yang dapat di-
Tembakau merupakan tanaman yang memiliki berbagai lakukan untuk mereduksi respon-respon yang diukur dan
macam manfaat. Selain digunakan sebagai bahan baku rokok mampu mengatasi masalah keterbatasan analisis AMMI di-
atau cerutu, tanaman tembakau juga dapat dimanfaatkan antaranya range equalization, skor komponen utama per-
untuk pestisida, bahan industri aromatik, dan obat-obatan tama, pembobotan berdasarkan analisis komponen utama,
dalam bentuk nikotin tartrat. Keberhasilan usaha pertanaman jarak hotteling, dan division by mean. Dari kelima metode
tembakau sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim selama penggabungan respon yang ada, tiga diantaranya memiliki
masa pertumbuhan dan keadaan/jenis tanah yang digunakan hasil validasi dan tingkat kesesuaian yang cukup baik de-
[1]. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh antara lain curah ngan beberapa respon asal. Ketiga metode tersebut antara
hujan, kelembaban, penyinaran matahari dan suhu udara. lain range equalization, pembobotan berdasarkan analisis
Sedangkan ketinggian dan pH tanah merupakan karakteris- komponen utama, dan division by mean [4]. Oleh karena
tik lahan yang juga berpengaruh terhadap hasil budidaya itu pada penelitian ini metode penggabungan respon yang
tanaman tembakau. Salah satu tanaman tembakau lokal yang akan digunakan adalah ketiga metode tersebut.
berkembang di Indonesia adalah tembakau Madura. Temba-
kau Madura memiliki mutu spesifik berupa aroma yang khas B. Tujuan
dan berbeda dengan tembakau jenis lainnya sehingga sangat Tujuan penelitian ini adalah mengkaji struktur interaksi
dibutuhkan oleh pabrik rokok sebagai bahan baku utama antara galur dan lokasi untuk setiap respon asal, struktur
rokok maupun sebagai racikan atau campuran rokok kretek interaksi antara galur dan lokasi untuk seluruh respon se-
untuk meningkatkan mutu [2]. Kondisi geografis beberapa cara simultan melalui tiga pendekatan (range equalization,
wilayah di Pulau Madura dan kemampuan adaptasi antar ga- pembobotan berdasarkan analisis komponen utama, dan divi-
lur tanaman tembakau madura yang berbeda mengakibatkan sion by mean), membandingkan hasil analisis AMMI antara
2 Xplore, 2013, Vol. 1(1):e6(1-5) Herawan et al.
stabil pada respon indeks mutu. AMMI3 karena komponen utama interaksi yang diperta-
hankan berdasarkan metode postdictive success berjumlah
Tabel IV
H ASIL KLASIFIKASI GALUR STABIL BERDASARKAN RESPON ASAL tiga. Sedangkan pada respon gabungan menurut metode
pembobotan komponen utama (PKU) dan division by mean
Respon Asal (DBM) secara berturut-turut model AMMI yang digunakan
Galur
Y1 Y2 Y3 Y4 adalah model AMMI4 dan AMMI2.
A Tabel VI
B I NFORMASI ANALISIS AMMI SETIAP RESPON GABUNGAN
C v
D v
E RE PKU DBM
F v Jumlah akar ciri bukan nol 8 8 8
G v v Jumlah KUI yang nyata dengan 3 4 2
H postdictive success
I v v Model AMMI 3 4 2
J Keragaman yang mampu dije- 83.13% 90.46% 73.38%
Keterangan: v=Masuk dalam kategori stabil laskan model AMMI
Keragaman yang mampu dije- 68.90% 67.97% 73.38%
laskan biplot AMMI2
Pada Tabel V diperlihatkan klasifikasi galur yang spesifik
pada lokasi tertentu. Galur-galur yang spesifik lokasi dapat
dijelaskan dengan cara yang sama seperti penjelasan galur Berdasarkan hasil klasifikasi galur stabil berdasarkan res-
stabil di atas. Sebagai contoh, galur B merupakan galur yang pon gabungan yang ditunjukkan pada Tabel VII melalui
spesifik di lokasi 1 (Lebbek T-2010) pada sebagian besar biplot AMMI-2 memperlihatkan bahwa galur C merupakan
respon asal. hal yang sama ditunjukkan oleh galur D pada galur yang stabil pada semua respon gabungan. Sedangkan
lokasi 2 (Pordapor T-2010) dan galur A yang spesifik di galur D dan H stabil pada respon gabungan range equaliza-
lokasi 3 (Laden T-2010). tion dan pembobotan komponen utama. Galur G stabil pada
Tabel V
respon range equalization dan division by mean, sedangkan
H ASIL KLASIFIKASI GALUR SPESIFIK BERDASARKAN RESPON ASAL galur I stabil hanya pada respon gabungan division by mean.
Galur-galur lainnya dinyatakan spesifik pada lokasi tertentu.
Respon Asal
Lokasi
Tabel VII
Y1 Y2 Y3 Y4
H ASIL KLASIFIKASI GALUR STABIL BERDASARKAN RESPON GABUNGAN
1 I B,G,J B B,E,J
2 - D D D,G Respon Asal
3 - A,E,H,I A A Galur
Y1 Y2 Y3 Y4
4 J C,F F -
A
5 J - D D,G
B
6 A,B - D F
C v v v
7 E,H B,G,J C C,H
D v v
8 - - - -
E
9 E,H A,E,H,I A,E,H -
F
G v v
H v v v
2) Peubah Respon Setelah Penggabungan: Dari hasil pe- I v
J
ngujian asumsi, respon gabungan berdasarkan ketiga metode
yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi semua
asumsi analisis ragam sehingga dapat dilakukan analisis pa- Hasil klasifikasi galur yang spesifik pada lokasi tertentu
da semua lokasi secara bersama-sama dalam analisis ragam untuk setiap respon gabungan disajikan pada Tabel VIII.
gabungan. Galur B merupakan galur yang spesifik di lokasi 1 (Lebbek
Berdasarkan penguraian nilai singular dari matriks dugaan T-2010) dan galur A yang spesifik di lokasi 3 (Laden T-
pengaruh interaksi pada setiap respon gabungan, seluruhnya 2010) pada seluruh respon gabungan. Hal ini sama seperti
menghasilkan delapan akar ciri bukan nol. Hal ini berarti ada pada hasil klasifikasi galur spesifik berdasarkan respon asal
delapan komponen utama interaksi yang dipertimbangkan pada pembahasan sebelumnya. Kondisi yang sama juga
masuk ke dalam model. Dari informasi analisis AMMI ditunjukkan oleh galur E yang spesifik di lokasi 9 (Laden
masing-masing respon gabungan pada Tabel VI, diperli- T-2012) untuk seluruh respon gabungan.
hatkan bahwa masing-masing respon gabungan memiliki 3) Perbandingan Hasil Klasifikasi Galur: Berdasarkan
model AMMI yang berbeda. Untuk respon gabungan de- Tabel IV dan VII untuk klasifikasi galur stabil, serta Ta-
ngan metode range equalization (RE) menggunakan model bel V dan VIII untuk klasifikasi galur spesifik diperoleh
Uji Multilokasi Xplore, 2013, Vol. 1(1):e6(1-5) 5
Tabel VIII
H ASIL KLASIFIKASI GALUR SPESIFIK BERDASARKAN RESPON respon gabungan dengan range equalization dapat digunakan
GABUNGAN sebagai acuan untuk pengambilan keputusan.