You are on page 1of 19

Jurnal Parameter Volume 31 No.

1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

MODEL PENDAMPINGAN KELUARGA BERBASIS ASESMEN,


KONSELING, HOME VISIT DAN INTERVENSI SEBAGAI UPAYA
MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN DI
YAYASAN RUMAH KITA (eRKa) CIPINANG JAKARTA

Adman
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail : adman@upi.edu

Abstract
This study aims to obtain in-depth data and information based on facts and data regarding the family
assistance model based on assessment, counseling, home visit and intervention to reconstruct street
children's learning motivation organized by Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang, DKI Jakarta.
This research method is qualitative with a case study approach. Data collection uses field notes,
observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with 3 street children, 3 street
child parents and 2 street child companions from Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang. The
results of data processing showed that the implementation of assessment activities, counseling and home
visits, as well as interventions, carried out as a model of assistance to the family. Showed good results,
namely the emergence of motivation to learn street children so that there is a desire to learn. The
conclusion from the results of this study is the process of family assistance based on assessment,
counseling and home visits and interventions has been carried out well by facilitators from the Rumah
Kita Foundation (eRKa). This family assistance starts after the assistant conducts an assessment to
examine the background of street children and their families. The companion can guide the role of
parents as primary educators, exemplary examples of worship and obedience to God, good lifestyle,
good attitudes and behavior, good relationships with others, and the importance of good education for
the future. The counselor also counseled the importance of providing the right motivation, so that the
motivation to learn of street children can grow and develop properly. Counseling conducted by eRKa
has also helped the learning difficulties of street children. Likewise, home visits and interventions have
been carried out well by the facilitator so that optimal learning outcomes can be achieved by street
children.
Keywords: assessment, counseling, home visit, intervention, assistance.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam berdasarkan fakta dan
data mengenai model pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling, home visit dan intervensi
untuk melakukan rekonstruksi motivasi belajar anak jalanan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah
Kita (eRKa) di Cipinang, DKI Jakarta. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Pengumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan kepada 3 orang anak jalanan, 3 orang tua anak jalanan dan 2 orang pendamping
anak jalanan dari Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa
implementasi aktivitas asesmen, konseling dan home visit serta intervensi yang dilakukan sebagai model
pendampingan terhadap keluarga.menunjukan hasil yang baik, yakni munculnya motivasi belajar anak
jalanan sehingga terdapat keinginan untuk belajar. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah proses
pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling dan home visit dan intervensi telah dilakukan
dengan baik oleh pendamping dari Yayasan Rumah Kita (eRKa). Pendampingan keluarga ini dimulai
setelah pendamping melakukan asesmen untuk mencermati latar belakang anak jalanan dan keluarganya.
Pendamping telah terbukti mampu memberi arahan tentang peran orang tua sebagai pendidik utama,
pemberi contoh teladan tentang ibadah dan ketaatan pada Allah, pola hidup yang baik, sikap dan

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 9


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

perilaku yang baik, hubungan pergaulan yang baik dengan sesama, dan pentingnya pendidikan yang baik
untuk masa depan mereka. Pendamping juga melakukan konseling tentang pentingnya memberikan
motivasi yang baik, sehingga motivasi belajar anak jalanan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Konseling yang dilakukan eRKa juga telah membantu kesulitan belajar anak-anak jalanan. Demikian
pula home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping sehingga hasil belajar yang
optimal dapat dicapai oleh anak-anak jalanan.
Kata Kunci : asesmen, konseling, visit home, intervensi, pendampingan.

1. PENDAHULUAN seharusnya didapatkan oleh anak.


a. Latar Belakang Masalah Namun demikian, dalam kenyataannya
masih banyak anak yang belum
Anak merupakan anugerah yang
terpenuhi kebutuhan dasar maupun hak-
diberikan Allah kepada sebuah keluarga.
haknya. Misalnya, masih banyak anak
Anak merupakan generasi penerus
yang lalu lalang dan mengais rejeki di
bangsa yang memiliki peran strategis
jalanan, tanpa adanya perlindungan yang
bagi kemajuan bangsa kedepan. Oleh
karena itu, setiap anak harus dibimbing, cukup terhadap dampak negatif dari
kegiatan pekerjaan tersebut, seperti :
dilindungi, diberikan kasih sayang, dan
kecelakaan, dan atau pelecehan yang
diperhatikan secara optimal. Setiap anak
dilakukan oleh orang lain.
secara kodrati memiliki hak, harkat dan
Belum terpenuhinya hak-hak
martabatnya sebagai manusia yang harus
anak tesebut terjadi karena berbagai
dijaga, dipelihara, dan dijunjung tinggi
sebab, diantaranya dari masalah ekonomi
secara wajar baik secara ekonomi,
dan masalah rendahnya kesadaran
hukum, politik, sosial, budaya dan segala
terhadap hak-hak anak dalam keluarga.
aspek yang terdapat dalam kehidupan
Meningkatnya jumlah penduduk miskin
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
menjadi penyebab utama meningkatnya
Anak dengan segala potensi yang
sejumlah permasalahan sosial seperti
dimilikinya, menjadikan anak sebagai
anak jalanan, eksploitasi seksual
sumber daya manusia yang berkualitas,
komersial anak, pencurian,
dan menjadi pilar utama generasi bangsa
pengangguran dan lain sebagainya.
di masa depan. Anak yang berkualitas
Fragmentasi sosial yang diakibatkan
tersebut dicapai karena berfungsinya
oleh krisis ekonomi menjadikan
tugas-tugas utama keluarga, sekolah,
munculnya masalah sosial anak, salah
lingkungan sekitar, masyarakat dan
satunya yang mencolok adalah anak
pemerintah sesuai dengan hak-hak yang

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 10


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

jalanan. Kesulitan ekonomi keluarga sekitarnya. Misalnya munculnya


menjadi penyebab utama munculnya kekerasan fisik atau emosional diantara
sejumlah anak jalanan ini, khususnya di anak-anak jalanan tersebut. Selain itu, di
DKI Jakarta. Data dari Dinas Sosial DKI jalanan mereka dapat terserempet atau
Jakarta, jumlah anak jalanan pada tahun jatuh dari angkutan umum.
2016 berjumlah 14.808 anak, dan pada Menjadi anak jalanan memang
tahun 2017 menurun menjadi 8.143 anak bukan pilihan yang menyenangkan.
(https;//m.republika.co.id.tag) Anak Namun demikian, anak jalanan lebih
jalanan umumnya berasal dari keluarga banyak menghabiskan waktunya di
yang diwarnai pertengkatan, jalanan dibandingkan disekolah/lembaga
ketidakharmonisan, hadirnya ayah atau pendidikan lainnya, sehingga anak-anak
ibu tiri, atau keberadaan orang tua yang tidak termotivasi untuk belajar dengan
tidak dapat menjalankan fungsinya. optimal. Akhirnya motivasi belajar
Kondisi lingkungan keluarga yang mereka pun menjadi rendah, terutama
demikian sangat berpotensi pada apabila dibandingkan dengan
munculnya keinginan anak untuk motivasinya untuk mencari uang di
meninggalkan rumah dan turun ke jalan. jalanan dengan cara mengamen dan
Umumnya anak jalanan berasal dari kegiatan lainnya, karena mereka lebih
keluarga yang ekonominya lemah dan fokus pada upaya untuk bertahan hidup,
rentan melakukan tindak kekerasan atau dan mencari nafkah di jalanan dengan
pun penelantaran anak. Akhirnya anak cara hidup di jalanan.
turun ke jalan demi untuk mendapatkan Bagi anak jalanan, kegiatan
uang. belajar dan pembelajaran sesungguhnya
Fenomena munculnya kehidupan dapat dilakukan melalui jalur sekolah
anak jalanan di Indonesia merupakan maupun jalur luar sekolah, seperti di
persoalan sosial yang kompleks. Hidup Program Pendidikan Kesetaraan,
dan berkegiatan di jalanan dan Homeschooling atau pun Rumah
menggunakan jalan untuk tempat tinggal Singgah.Rumah singgah merupakan
dan berjualan dan juga berkumpul salah satu alternative solusi kegiatan
memberi dampak membahayakan diluar sekolah untuk menangani masalah
keselamatan dirinya dan juga lingkungan rendahnya motivasi belajar dan

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 11


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

kehidupan anak jalanan. Rumah Singgah kesehatan dan perekonomian masyarakat


ada yang diselenggarakan oleh Lembaga yang berskala kecil dan menengah
Swadaya Masyarakat (LSM) dan ada dengan fokus pada usia anak, khususnya
pula yang diselenggarakan oleh untuk anak jalanan.
pemerintah. Di rumah singgah ini lah Melalui asesmen atau
dilakukan proses pembelajaran, dan penelusuran latar belakang anak jalanan,
pembentukan karakter serta pembekalan melalui pemberian konsultasi, melalui
latihan kecakapan hidup. Rumah singgah visit home (kunjungan ke rumah
ini diharapkan dapat menjadi wadah keluarga anak jalanan) dan melalui
pembinaan dan pembelajaran peserta intervensi, diharapkan terjadi
didik, khususnya anak-anak jalanan. rekonstruksi belajar pada anak-anak
jalanan khususnya pada motivasi belajar
Yayasan eRKa merupakan salah
mereka, Peneliti melakukan asesmen
satu satuan pendidikan luar sekolah yang
pada R, yaitu salah satu anak jalanan
dikelola masyarakat yang berfungsi
yang menjadi binaan yayasan Rumah
sebagai Rumah Singgah. Di yayasan
kita. Hasil melakukan asesmen,
eRKa inilah, diberikan pendampingan
diketahui bahwa R mengalami kesulitan
pada keluarga anak jalanan dengan
belajar, ia mengalami kesulitan
berbasis pada kegiatan asesmen,
membaca pada saat kelas satu dan kelas
konseling, home visit dan intervensi
dua Sekolah Dasar. Hal ini terjadi karena
demi untuk melakukan rekonstruksi
selain ia berasal dari keluarga kurang
motivasi belajar anak jalanan. Yayasan
mampu secara ekonomi dan kurang
Rumah Kita (eRKa) merupakan salah
mendapat perhatian dari keluarganya, ia
satu lembaga sosial masyarakat dengan
memberikan pelayanan kesejahteraan pun hampir setiap hari lebih banyak
menghabiskan waktunya di jalanan, baik
social. Adapun fungsinya adalah untuk
mengamen atau pun duduk-duduk
memberikan pelayanan berbasis profesi
dijalanan, dibandingkan dengan kegiatan
Pekerja Sosial (Social Worker) serta
belajar. R pernah mengalami tidak naik
pengabdian pada masyarakat. Organisasi
kelas karena masih belum bisa
ini bertujuan untuk membangun
membaca.
kontribusi pada pemecahan masalah
kesejahteraan sosial, pendidikan,

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 12


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

Akhirnya R putus asa, dan wawasan, dalam akses yang lebih luas
kemudian membuat keputusan untuk lagi, Jadi belajar sudah jelas tidak akan
berhenti sekolah, karena ia sangat membuat diri kita merasa rugi, akan
kesulitan untuk dapat membaca. Setelah tetapi justru kita akan mendapatkan
berhenti sekolah, R semakin leluasa keuntungan yang banyak. Pengalaman
untuk melakukan kegiatannya di jalanan, menujukan hasil yang efektif dari belajar
maka ia tetap melanjutkan kegiatannya maksimal. Masing-masing individulah
mengamen dijalanan. Akhirnya motivasi yang nantinya akan mendapatkan
untuk belajar semakin meningkat, pengalaman tersebut. Seperti halnya
sejalan dengan kegiatan R berikutnya, konseling dan bimbingan belajar yang di
yaitu : memulung atau mengumpulkan adakan di Yayasan erka dimana peserta
barang-barang bekas yang tidak terpakai didiknya adalah anak jalanan yang
lagi tapi masih yang bisa dimanfaatkan menjadi bimbingan eRKa. Dalam
apabila di daur ulang. Berkaitan dengan konseling, hal ini selalu ditanamkan
kondisi motivasi belajar R yang rendah, pada R dan anak-anak jalanan lainnya,
maka diperlukan rekonstruksi pola pikir agar mereka tumbuh motivasi
R, sehingga ia memiliki motivasi belajar belajarnya.
yang lebih baik. Pengembangan dan Konseling bagi peserta didik
peningkatan motivasi belajar, khususnya merupakan hal penting.Pendidik
pada kasus anak jalanan bernama R, berusaha untuk mendengarkan semua
memerlukan kepedulian, dan kesulitan mereka, agar mendapat solusi
keberpihakan setiap orang, sehingga untuk mengatasi kesulitan mereka. Dari
anak jalanan seperti R, memiliki hasil olah data konseling diketahui
semangat dan harapan untuk belajar bahwa anak jalanan itu umumnya
dengan baik. mendapat kesulitan belajar, karena
Beberapa pengalaman mereka tumbuh dan berkembang dengan
menunjukan bahwa belajar secara lingkungan yang memerlukan perhatian,
maksimal itu sangat besar bimbingan dan arahan yang jelas dan
nilainya.Melalui belajar dengan terus menerus. . Konseling dilakukan
sungguh-sungguh, seseorang dapat agar peserta didik secara bertahap
memperoleh peningkatan dalam

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 13


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

mampu mengenal, memahami tentang motivasi belajar mereka sudah


materi pembelajaran. terbangun, nilai pelajaran mereka pun
Yayasan Rumah Kita (eRKa) mencoba akan menjadi lebih baik.
membantu anak jalanan yang menjadi Hak anak untuk mendapatkan
binaan eRKa untuk lebih mengenal dan perlindungan dari kekerasan dan
memahami tentang pelajaran yang deskriminasai dijamin oleh Undang-
mereka pelajari melalui kegiatan Undang,dan dalam Pasal 23 ayat 1
bimbingan belajar. Selain itu bimbingan menegaskan bahwa orang tua dan
belajar ini juga bertujuan untuk membuat keluargalah yang bertanggung jawab
mereka memahami bahwa belajar itu memenuhi hak anak karena hal tersebut
penting. menjadi kewajiban orang tua dan
Home visit juga dilakukan untuk keluarga. Orang tua, wali bertanggung
mendapatkan kebenaran fakta dari jawab terhadap hak-hak anak, begitu pun
informasi yang diperoleh. Melalui home dengan pendidikan anak menjadi
visit, dapat dilihat secara jelas, tanggung jawab penuh orang tua. Selain
bagaimana bentuk perhatian orang tua itu orang tua bertanggung jawab
yang dilakukan pada anak jalanan membesarkan dan mendidik serta
tersebut. Melalui jenis-jenis komunikasi memberikan perlindungan kepada anak
atau bentuk komunikasi apa yang karena hal tesebut merupakan kewajiban
dilakukan orang tua, yang orang tua. Pendekatan keluarga melalui
memungkinkan anak jalanan memiliki home visit juga dilakukan eRKa demi
motivasi belajar yang baik. eRKa juga untuk memotivasi L yang menjadi anak
memberikan pendampingan peran orang jalanan tersebut. Demikian pula
tua sebagai pendidik utama, sehingga intervensi dilakukan sebagai salah satu
tanggung jawab, pemberi motivasi dalam pilihan yang dipandang efektif sebagai
bentuk kasih sayang, orang tua memberi solusi untuk menangani masalah anak
pengaruh dan arah terhadap anak-anak. terlantar khususnya anak jalanan, dengan
Kegiatan home visit ini diharapkan dapat didasari oleh beberapa alasan.
membuat anak-anak jalanan yang Pertama, keluarga mempunyai
menjadi binaan Yayasan Rumah Kita peranan yang sangat besar bagi
terbangun motivasi belajarnya. Jika kehidupan setiap anak, bahkan sejak di

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 14


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

dalam kandungan, sampai kemudian asesmen, konseling, home visit dan


memasuki masa kanak-kanak, remaja, intervensi tidak hanya dilakukan oleh
dewasa awal, dewasa akhir disepanjang seorang pendamping saja, melainkan
kehidupannya. Proses untuk membangun juga oleh keluarga, teman serta
kepribadian dan termasuk semangat masyarakat sekitar tempat tinggal anak
belajar anak sangat dipengaruhi oleh jalanan sehingga mereka merasa
peran keluarga khususnya orang tua termotivasi untuk merubah perilaku
dalam mendidik dan memberikan contoh belajarnya, sehingga pada akhirnya
yang baik pada anak-anaknya. motivasi belajarnya menjadi lebih baik.
Model Penanganan Anak
Kedua, keluarga juga beran
Jalanan Berbasis Masyarakat
penting dalam membangun kesadaran
(Community based) adalah salah satu
anak untuk menumbuhkan rasa sosialnya
model penanganan anak jalanan yang
dengan lingkungan sekitarnya, baik
secara mamadai. Ketiga, keluarga selain
lingkungan keluarga mupun lingkungan
sebagai faktor utama masalah
masyarakat yang lebih luas.
keterlantaran, pada saat bersamaan dapat
Ketiga, keluarga merupakan tempat
menjadi sumber pemecahan. Model
menumbuhkan rasa kasih dan sayang
Penanganan Anak Jalanan Berbasis
diantara sesama, baik sebagai anggota
Masyarakat (Community based) adalah
keluarga maupun sebagai bagian dari
salah satu model penanganan anak
lingkungan masyarakat yang lebih luas.
jalanan yang menerapkan strategi
Keempat, keluarga sebagai tempat
pengembalian anak kepada keluarganya
memenuhi kebutuhan fisik maupun
dan mencegah anak-anak menjadi anak
emosional. Sebagai bagian dari
organisasi masyarakat, keluarga menjadi jalanan. Tujuan model ini adalah
meningkatkan kemampuan keluarga dan
tempat untuk memenuhi segala
anggota masyarakat dalam melindungi,
kebutuhan anak baik fisik maupun
mengasuh dan memenuhi kebutuhan
mental dan emosional. Kelima, keluarga
anak-anak. Tumbuhnya motivasi belajar
juga menjadi bagian dari faktor utama
anak jalanan ini akan menjadikan
masalah keterlantaran, pada saat
semangat belajar yang baik, dan pada
bersamaan dapat menjadi sumber
pemecahan. Pendampingan melalui

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 15


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

akhirnya hasil belajar yang optimal dapat keluarga itu sendiri sebagai pencegahan
dicapai anak jalanan. agar anak tidak turun kembali ke jalan.
Kembalinya peran orang tua dalam
Posisi keluarga sangat strategis
memberikan hak anaknya untuk
sebagai bagian dari upaya pelayanan
mendapatkan pendidikan mungkin dapat
anak terlantar, karena keluarga dapat
membangun motivasi belajar anak baik
menjadi sumber pemecahan
disekolah, rumah maupun dimanapun
keterlantaran anak. Maka pelayanan
dan anak pun dapat terus berprestasi.
anak terlantar tidak hanya bertumpu dan
Masalah yang muncul didalam
terbatas pada sistem Panti yang telah
beberapa penelitian menunjukan bahwa
sekian lama dikembangkan tetapi juga
pendampingan itu seringkali bersifat
memberikan peluang kepada keluarga
cenderung bersifat menggurui sehingga
untuk melibatkan diri secara proaktif.
tidak berhasil membangun motivasi
Yayasan Rumah Kita (eRKa)
anak, termasuk motivasi belajarnya.
menggunakan pelayanan berupa
Oleh karena itu diperlukan suatu
pendampingan berbasis keluarga sebagai
penelitian tentang bagaimanakah model
upaya untuk memecahkan masalah
pelaksanaan pendampingan keluarga
kesejahteraan anak melalui kemampuan
yang dilakukan dengan melakukan
dan kekuatan keluarga. Sasaran program
asesmen, konseling, home visit dan
pendampingan ini adalah orang tua anak
intervensi itu diselenggarakan pada anak
jalanan yang menjadi binaan Yayasan
jalanan yang dikelola oleh yayasan eRKa
Rumah Kita (eRKa). Hal ini berarti
di Jakarta.
bahwa pendampingan, baik melalui
asesmen, konseling, home visit dan b. Rumusan Masalah

intervensi serta bimbingan belajar Berbagai paparan di latar

merupakan suatu usaha yang penuh belakang masalah di atas, maka masalah

kesungguhan dilakukan terhadap para pada penelitian ini dirumuskan sebagai

siswa atau peserta didik yang mengalami berikut : Bagaimanakah model

kesulitan belajar dalam suatu kegiatan pendampingan keluarga yang berbasis

belajar tertentu. Melalui strategi asesmen, konseling, home visit dan

pendampingan berbasis keluarga ini intervensi itu diselenggarakan pada anak

diharapkan dapat menguatkan fungsi

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 16


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

jalanan yang dikelola oleh yayasan eRKa sehingga mampu mengatasi


di Jakarta. permasalahan-permasalahan tersebut
dengan memanfaatkan potensi yang ada
2. KAJIAN TEORI didalam dirinya dan lingkungan
a. Hakikat Pendidikan Luar Sekolah sekitarnya.
Pendidikan luar sekolah
merupakan salah satu dari tiga jenis b. Konsep Pendampingan Keluarga
pendidikan sebagaimana tercantum Newsletter P2TP2A Istilah
dalam Undang-Undang No. 20 Tahun “pendampingan” (edisi IV/Vol 1/2007
2003. Suatu aktivitas dapat dikatakan Jakarta) dalam sistem hukum di
sebagai pendidikan luar sekolah apabila Indonesia baru dikenal setelah
diselenggarakan dan dibutuhkan oleh berlakunya Undang-Undang Nomor. 23
masyarakat dalam rangka mendukung Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak
pendidikan sepanjang hayat (life long dan Undang-Undang Nomor. 23 Tahun
education). Pendidikan luar sekolah 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
adalah pendidikan yang dirancang untuk dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).
membelajarkan warga belajar agar Pendampingan menurut pasal 1 ayat 12
mempunyai jenis keterampilan atau Undang-Undang Perlindungan Anak
pengetahuan serta pengalaman yang adalah “pekerja sosial yang mempunyai
dilaksanakan diluar jalur pendidikan kompetensi profesional dalam
formal (persekolahan). Pernyataan bidangnya”.
tersebut mengemukakan bahwa Albert R. Roberts, Gilbert J.
pendidikan luar sekolah pada dasarnya Greene (2008: xiii) Pekerja sosial adalah
dibutuhkan atas dasar kebutuhan suatu profesi yang dilakukan secara
masyarakat atas ruang lingkup internasional dan mempunyai jaringan
pembelajaran tertentu. organisasi praktik dan pendidikan
Tujuan pendidikan luar sekolah internasional. Pekerja sosial adalah yang
agar menciptakan individu yang mampu pertama dalam pelayanan manusia yang
melihat permasalahan-permasalahan memberikan fokus pada manusia dalam
sekitar dan bertanggung jawab untuk lingkungan sebagai suatu pradigma
memperbaiki kehidupannya sendiri

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 17


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

dalam melakukan asesmen dan 3. Keluarga sebagai tempat


perubahan. menumbuhkan rasa kasih dan
Pendampingan keluarga dalam sayang
penelitian ini adalah suatu cara atau 4. Keluarga sebagai tempat berlindung
usaha dalam melakukan kegiatan untuk 5. Keluarga sebagai pondasi
memberikan pembinaan, pengajaran, pendidikan reproduksi
pengarahan kepada individu atau 6. Keluarga sebagai agen sosialisasi
kelompok yang bersangkutan dalam pendidikan
upaya memberikan saran, dan bantuan 7. Keluarga sebagai pondasi pendidikan
berupa alternatif pemecahan masalah ekonomi
kepada rakyat dalam proses perubahan 8. Keluarga sebagai pondasi pendidikan
sosial dengan mengembangkan proses lingkungan
interaksi dan komunikasi. 9. Keluarga sebagai tempat memenjuhi
kebutuhan fisik m,aupun emosional
c. Hakikat Keluarga
(https://guruppkn.com.peran
Menurut Undang-Undang Nomor
keluarga) diunduh pada tanggal 30
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
September 2019.
Anak, “Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari d. Peran Orang Tua
suami istri, atau suami istri dan anaknya, Edy Suharsono (1994: 3) peran
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan dapat dijelaskan melalui beberapa cara,
anaknya, atau keluarga sedarah dalam yaitu:
garis lurus keatas atau kebawah sampai 1) Penjelasan historis menyebutkan
dengan derajat ketiga”. Dengan konsep peran dipinjam dari
demikian keluarga sangat berperan kalangan drama atau teater yang
penting bagi kehidupan setiap anak. hidup subur pada zaman Yunani
Keluarga memiliki peran penting atau Romawi artinya peran
terutama dalam : menunjukkan pada karakterisasi
1. Membangun pondasi agama yang disandang untuk dibawakan
2. Keluarga sebagai pondasi sosial oleh seorang aktor dalam sebuah
budaya pentas drama.

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 18


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

2) Peran dikatakan dengan ilmu sosial bahwa keluarga berperan penting dalam
sebagai suatu fungsi yang mendidik anak jalanan. Dari pergaulan
dibawakan oleh seseorang ketika anak, keluarga mengikuti agar mereka
menduduki suatu karekterisasi tidak salah bergaul yang memungkinkan
(posisi) dalam struktur sosial. mereka salah arah. Dalam keluarga,
3) Peran adalah suatu batasan yang keluarga juga berperan mendidik dan
dirancang karena adanya peranan memberi teladan dengan penuh cinta
orang lain. kasih dan tanggung jawab. Hal ini
Peran orang tua yang secara sejalan dengan konsep Ki Hajar
langsung bertanggung jawab terhadap Dewantara (1950) dengan konsep Taman
perkembangan peserta didik dan juga Siswanya, yaitu “mengembangkan suatu
dapat memberikan motivasi belajar cara pendidikan yang tersebut didalam
sehingga dapat meningkatkan hasil Among dan bersemboyan ‘Tut Wuri
belajar peserta didik. Handayani’ (mengikuti sambil
Didalam keluarga, orang tua mempengaruhi). Arti Tut Wuri aialah
harus berperan sebagai guru. Guru mengikuti, namun maknanya ialah
adalah pendidik, yang menjadi tokoh mengikuti perkembangan sang anak
panutan, dan identifikasi bagi peserta dengan penuh perhatian berdasarkan
didik dan lingkungannya. Oleh karena cinta kasih dan tanpa pamrih, tanpa
itu orang tua, seyogyanya mampu keinginan menguasai dan memaksa, dan
memiliki tanggung jawab, wibawa, makna Handayani ialah mempengaruhi
mandiri dan disiplin, cukup memahami dalam arti merangsang, memupuk,
kepribadian dan kompetensi yang membimbing, memberi teladan agar
memadai untuk mengembangkan potensi sang anak mengembangkan pribadi
yang di miliki mereka. Hal ini menjadi masing-masing melalui disiplin pribadi”.
tugas utama pendamping dari eRKa
e. Motivasi Belajar
dalam melakukan pendampingan pada Sardiman A.M (2011: 75)
keluarga/ orang tua anak jalanan. Motivasi belajar adalah faktor psikis
Pendamping eRKa mendamping dan yang bersifat non-intelektual.
sekaligus meyakinkan tentang peran Peranannya yang khas adalah dalam hal
utama keluarga dengan meyakinkan penumbuhan gairah, merasa senang dan

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 19


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

semangat untuk belajar. Siswa yang Berbagai macam tingkah laku yang
memilki motivasi kuat, akan mempunyai berlain-lainan inilah yang disebut
banyak energi untuk melakukan kegiatan kapabilitas sebagai hasil belajar.
belajar. Selanjutnya Gagne dan Briggs
Motivasi adalah upaya untuk dalam Grounlund, Nourman E dan Linn,
mengebangkan sikap dan perilaku agar Robert L (1985) menjelaskan ada lima
dapat mencapai tujuan tertentu. ategori kapabilitas hasil belajar, yaitu
Teori motivasi dapat dipelajari dari teori- keterampilan intelektual (intellectual
teori motivasi dapat dibagi kedalam tiga skills), strategi kognitif (cognitive
kategori, yaitu (1) teori isian (kepuasan strategies), informasi verbal (verbal
hati); (2) teori proses; (3) teori information), keterampilan motorik
pengukuhan (Teori penyokongan). (motor skills), dan sikap (atitudes).
Hutabarat (1997: 11) membagi motivasi Dapat disimpulkan bahwa
terbagi atas dua macam, yaitu: motivasi motivasi belajar adalah semangat atau
ekstrinsik dan motivasi intrisik. Motivasi gairah untuk belajar, sehingga pada
intrisik adalah motivasi yang berasal dari akhirnya dapat menghasilkan ilmu
sendiri dan motivasi ekstrinsik dari luar pengetahuan, sikap, perilaku,
diri. Belajar dalam pandangan Gagne keterampilan, kemampuan, informasi,
sebagaimana dikutip Grounlund, dan seperangkat tata nilai.
Nourman E dan Linn, Robert L (1985) Adapun motivasi pendamping dari
adalah seperangkat proses kognitif yang yayasan eRKa dalam menjalankan
mengubah sifat stimulasi dari tugasnya adalah sebagai berikut :
lingkungan menjadi beberapa tahapan 1. Keagamaan. Pendamping eRKa
pengolahan informasi yang diperlukan melakukan sesuatu bagi sesamanya
untuk memperoleh kapabilitas yang sebagai amal saleh atau perbuatan
baru. Kapabilitas inilah yang disebut baik, dengan harapan mendapatkan
hasil belajar. Berarti belajar itu balasan dari Tuhan.
menghasilkan berbagai macam tingkah 2. Rasa kesetiakawanan yang tertanam
laku yang berlain-lainan, seperti dalam hati sanubari. Pendamping
pengetahuan, sikap, keterampilan, eRKa berbuat sesuatu karena
kemampuan, informasi, dan nilai.

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 20


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

dorongan hati untuk berbuat sesuatu tujuan yang telah direncanakan


bagi kemanusiaan. sebelumnya dan diharapkan dapat
3. Kebutuhan sosial. Pendamping dimiliki oleh siswa serta dipraktekkan
eRKa aktif di organisasi, melakukan dan diterapkan dikehidupannya setelah
sesuatu karena dorongan untuk mereka melakukan proses pembelajaran
menjalin hubungan sesama manusia tersebut. Penerapan pembelajaran dapat
sebab manusia merupakan makhluk dilakukan oleh peserta didik bila
sosial. seorang tutor menggunakan strategi
4. Aktualisasi diri. Pendamping eRKa pembelajaran yang tepat dalam
melakukan sesuatu karena dia ingin menyampikan materi pembelajaran
mengekspresikan dirinya, ingin sehingga akan memudahkan peserta
berprestasi, berbuat terbaik. didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhir tujuan
f. Definisi Pembelajaran pembelajaran dapat dikuasainya di akhir
Syaiful Sagala (2012: 61) kegiatan belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan g. Definisi Hasil Belajar
sumber belajar. Belajar merupakan Hasil belajar dapat diartikan sebagai
proses terjadinya perubahan tingkah laku kemampuan yang dicapai setelah
sebagai hasil dari pengalaman yang mengikuti proses pembelajaran yaitu
dikendalikan maupun pengalaman yang perubahan perilaku peserta didik yang
tidak dikendalikan. Pembelajaran dapat diamati dan kemampuan peserta
merupakan proses kegiatan belajar yang didik yang berupa keterampilan sebagai
dikelola pendidik, sehingga membuat akibat latihan dan pengalaman. Kegiatan
seorang anak jalanan menjadi belajar, pendampingan pada keluarga/orang tua
sehingga ia dapat meningkatkan anak jalanan merupakan kegiatan yang
penguasaan dan pengembangan yang dilakukan untuk membimbing orang tua
baik terhadap materi pembelajaran. tentang bagaimna mendidik dan
Target belajar dapat diukur melalui membimbing anak jalanan di rumah,
perubahan sikap dan kemampuan siswa juga didalam kehidupan bermasyarakat.
melalui proses belajar untuk mencapai Pembelajaran / pendampingan pada

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 21


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

orang tua anak jalanan, yang diarahkan menghabiskan waktunya di jalanan


pendamping dari eRKa menumbuhkan untuk bekerja, bermain dan beraktifitas
tiga aspek utama pada orang tua anak lain. Anak jalanan dijalanan karena
jalanan ini dicampakkan atau tercampakkan dari
yaitu pengetahuan, keterampilan dan keluarga yang tidak mampu
sikap untuk menumbuhkan motivasi menanggung beban kemiskinan dan
belajar anak jalanan agar mereka kehancuran keluarganya. Umumnya
semangat belajar sehingga memiliki anak jalanan bekerja sebagai pengasong,
pengetahuan, sikap dan keterampilan pemulung, pengamen, tukang semir,
untuk masa depannya. pelacur anak dan pengais sampah. Tidak
jarang menghadapi resiko kecelakaan
h. Definisi Anak Jalanan
lalu lintas, pemerasan, perkelahian dan
Anak jalanan menurut PBB
kekerasan lain.
adalah anak yang sebagian besar

KERANGKA BERFIKIR

Gambar 1. Kerangka Berfikir


3. METODOLOGI PENELITIAN yang luas yang didapat dari subjek
penelitian dan memuat penjelasan
Metode yang digunakan adalah
mengenai proses-proses yang terjadi
metode penelitian kualitatif. Data
dalam lingkup setempat. Deskripsi yang
kualitatif merupakan sumber deskripsi

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 22


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

nantinya akan dihasilkan adalah menjelaskan berbagai sudut pandang


gambaran tentang bagaimana kegiatan individu yang menjadi objek penelitian
pendampingan berbasis keluarga dalam mengenai pendampingan berbasis
membangun motivasi belajar anak keluarga dalam membangun motivasi
jalanan ditinjau dari aspek pembelajaran belajar anak jalanan.
yang dilakukan oleh Yayasan Rumah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kita (eRKa), di Cipinang.
Setelah dilakukan pengolahan
Teknik atau pendekatan yang
data dapat dipaparkan tentang kondisi
digunakan dalam penelitian ini adalah
rekonstruksi motivasi belajar anak
pendekatan studi kasus (incase study)
jalanan pada penelitian ini adalah
yaitu dengan berusaha menguraikan dan
sebagai berikut :

Tabel 1. Rekonstruksi Motivasi Belajar


No Informan Infor- Infor- Infor- Infor- Infor- Infor- Infor- Infor-
man 1 man 2 man 3 man 4 man 5 man 6 man 7 man 8

Data Pendam- Pendam- Anak Anak Anak Orang Orang Orang


ping I ping II jalanan jalanan jalanan tua W tua OL tua R

A C L (AR) (EB) (WB)

1 Usia 24 thn 28 thn 9 thn 8 thn 9 thn 51 thn 55 thn 53 thn

2 Jenis Kelamin L L L L L P P P

3 Daerah Asal Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

4 Pendidikan S1 UPI S1 UNJ 4 SD 5 SD 3 SD Tamat Tamat Tidak


Bandung, SD SD sekolah

S2 UPI
Bandung

Pendidikan di dalam keluarga yang juga rasa tanggung jawab dan rasa kasih
dilakukan oleh AR dan EB sebagai sayang sebagai orang tua yang harus
orang tua, terjadi setelah kedua orang tua mendidik dan memberi teladan pada
anak jalan an tersebut mendapat anak, muncul setelah penamping
asesmen,konseling,home visit dan menempuh pendekatan pada ketiga
intervensi dari para pendamping dari keluarga tersebut dengan basis asesmen,
yayasan eRKa. Tumbuhnya berbagai konseling, home visit dan intervensi dari
kesadaran pada AR,dan EB dan WB, para pendamping dari yayasan eRKa.

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 23


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

Pendampingan terhadap keluarga, informasi dan penananaman keyakinan


menjadikan keluarga/orang tua anak tentang manfaat ilmu pengetahuan yang
jalanan melakukan pendidikan yang harus menjadi bekal untuk masa depan
optimal dalam memberikan semangat anak-anak jalanan tersebut.
belajar pada anak-anaknya, yang pada Pendampingan ini dilakukan untuk
hakekatnya adalah juga siswa yang membangun kemampuan atau
masih bersekolah di SD. kemandirian dalam tahap awal pada
Uraian diatas mengisyaratkan orang tua anak jalanan dengan
betapa pentingnya peran pendamping pendekatan dialog, dan bersifat personal.
dalam membangun kesadaran tentang Pendamping juga melakukan konseling
dasar-dasar pendidikan bahwa di rumah tentang pentingnya memberikan
harus dibangun praktek pendidikan baik motivasi yang baik, sehingga motivasi
berupa nasihat maupun rangkaian contoh belajar anak jalanan dapat tumbuh dan
atau keteladanan, fakta tentang betapa berkembang dengan baik. Konseling
pentingnya motivasi belajar untuk yang dilakukan eRKa juga telah
mendapatkan ilmu pengetahuan bagi membantu kesulitan belajar anak-anak
hidup anak di masa depan. Dalam jalanan. Demikian pula home visit dan
pendampingan Tim pendamping juga intervensi telah dilakukan dengan baik
memberikan keyakinan bahwa dalam oleh pendamping sehingga hasil belajar
pendidikan di keluarga juga harus yang optimal dapat dicapai oleh anak-
bermuatan nilai-nilai etika, norma-norma anak jalanan.
yang memungkinkan anak dapat
meresapinya dan mempraktekannya. 5. PENUTUP
Melalui asesmen, konseling, home visit a. Kesimpulan
dan intervensi, tim pendamping juga Berdasarkan data yang diperoleh
menekankan tentang pentingnya dari hasil penelitian dapat disimpulkan
membangun semangat untuk mencari bahwa: Pendampingan yang diberikan
ilmu atau motivasi belajar tersebut, Yayasan Rumah Kita (eRKa) kepada
sesuai tuntutan agama dan penting untuk keluarga/ orang tua anak jalanan,
masa depan anak. Dalam posisi ini tim terutama dilakukan melalui langkah-
pendamping memberikan bantuan, langkah asesmen, konseling, home visit

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 24


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

dan intervensi. Pendampingan ini keluarga dan anak jalanan merasa


memberikan/membekali para orang tua merasa nyaman dan yakin terhadap niat
anak jalanan dengan berbagai informasi baik dan tujuan mulia dari tim
mengenai pentingnya peran orang tua pendamping. Pada sisi lain hal ini juga
dalam menunaikan tugas sebagai orang sangat penting bagi pendamping agar
tua pada anak-anaknya dengan penuh dapat menunaikan tugas-tugasnya secara
tanggung jawab, kasih sayang dan lebih kondusif, sistimatis dan sesuai
kepekaan yang tinggi demi untuk dengan tujuan utama pendampingan,
membangun masa depan mereka. yaitu mendampingi keluarga agar dapat
Khususnya melalui upaya menumbuhkan memenuhi tugas utama sebagai orang
semangat belajar mereka. tua, khususnya dapat memotivasi belajar
Pendamping juga menegaskan anak jalanan sehingga mereka memiliki
pentingnya memenuhi kebutuhan atau semangat belajar yang tinggi dan pada
hak-hak anak, terutama berkaitan dengan akhirnya memiliki masa depan yang
pendidikan, dengan dilakukan asesmen, lebih baik.
konseling dan pemberian intervensi Proses pendampingan yang
sebagai upaya untuk menguatkan fungsi dilakukan tim pendamping dari yayasan
keluarga anak jalanan tersebut. Untuk berikan oleh Yayasan Rumah Kita
melihat keberhasilan pendampingan atau kepada keluarga/orang tua anak jalanan
evaluasi yang dilakukan melalui sudah dilakjukan dengan baik,
pengamatan saat kunjungan rumah melakukan kegiatan yang beragam dan
(home visit), indikator keberhasilan sistimatis, yakni melalui asesmen,
pendampingan yakni terjadinya konseling, kunjungan rumah (home visit)
perubahan tingkah laku pada klien yang dan intervensi.
didampingi. c. Saran
b. Implikasi Beberapa saran yang dapat
Beberapa implikasi dari penelitian disampaikan dari hasil penelitian ini
ini adalah: perlunya membangun adalah sebagai berikut :
pendekatan yang kondusif dengan 1) Kepada Yayasan Rumah Kita
keluarga/ orang tua anak jalanan dan (eRKa), langkah yang sudah
anak jalanan itu sendiri, sehingga kondusif ini seyogyanyha

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 25


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

ditertuskan,demi membangun Handbook. 2007. Ilmu dan Aplikasi


semangat nbelajar pada anak- Pendidikan Bagian ke 2 Ilmu
anak jalanan,khususnya melalui Pendidikan Praktis), Bandung:
2) langkah-langkah asesmen, Tim Pengembang Ilmu
konseling, kunjungan rumah Pendidikan FIP UPI
(home visit) dan intervensi. Harry, Hikmat. 2001. Strategi
3) Kepada tim Pendamping, tugas Pemberdayaan Masyarakat.
pengabdian ini seyogyanya terus Bandung: Humaniora Utama
dikembangkan dengan lebih baik Press
lagi, misalnya ditingkatkan Mark K, Smith, dkk. 2009. Teori
dengan langkah evaluasi dari
Pembelajaran dan Pengajaran:
setiap langkah pendampingan,
Mengukur Kesuksesan Anda
misalnya evaluasi program dalam Proses Belajar dan
asesmen, evaluasi program
Mengajar Bersama Psikolog
konseling, evaluasi program
Pendidikan Dunia. Jogjakarta:
home visit dan evaluasi program Mirza Media Pustaka
intervensi.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
6. DAFTAR PUSTAKA
Remaja Rosdakarya
Djohar. 2002. Pendidikan Strategik:
Hartiningsih, Maria. 2006. Healing,
Alternatif Untuk Pendidikan
Gender and Peace (Upaya
Masa Depan, Yogyakarta:
Mencari Perdamaian), Jakarta:
LESFI
P3i NZAID
Furchan, Arief. 2000. Pengantar
Hosfiar, Hervy. 2008. Naskah BP3LS,
Penelitian Dalam Pendidikan,
Meteodelogi Belajar Orang
Surabaya: Usaha Nasional
Dewasa, Jakarta: PP3LS
Galtung, Johan. 2003. Studi
Komisi Nasional Indonesia. 2011.
Perdamaian: Perdamaian dan
UNESCO dan Kebudayaan
Konflik, Pembangunan dan
Perdamaian Memajukan
Peradaban, Surabaya: Pustaka
Suatu Gerakan Global,
Euraka
Jakarta: UNESCO

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 26


Jurnal Parameter Volume 31 No. 1
DOI : doi.org/10.21009/parameter.311.02
P-ISSN : 0216-261X E-ISSN : 2620-9519

Lunandi, 1984. Andragogi, Bandung: Staton, F. Thomas. 1996. Cara


Angkasa Membangun Belajar Sukses,
Marzuki, Saleh, Pendidikan Non Formal Metode Pengajaran Modern
Dimensi Dalam Keaksaraan Dalam Pendidikan Orang
Fungsional Pelatihan dan Dewasa. Jakarta: Rosdakarya
Andragogi, Bandung: PT Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar
Remaja Rosdakarya Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru

Jurnal Parameter Vol 31 No 1 2019 | 27

You might also like