You are on page 1of 9

LAYANAN HOME VISIT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAGI ANAK KURANG SEJAHTERA

Elis Komalasari
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Tarbiyah, STAIN Batusangkar
Korespondensi: Jl. Sudirman No. 137, Kuburajo, Lima Kaum, Batusangkar, Sumatera Barat
e-mail: elis.dachlan@gmail.com

Abstract
Early childhood home visiting program to be one of the important components in
the system of early childhood education in several countries. In some states in
American, these countries have proved the success of early childhood home
visiting services program, it can improving health and development in less
prosperous families. Early childhood home visiting program is an alternative
service in early childhood education which aims to improve access to services in
early childhood intervention and meet the needs of early childhood living in
conditions of risk and less prosperous families. Based on research, this service
can build social capital and encourage the implementation of policies at the
national level aimed at the welfare of children.In the practical implementation,
early childhood home visiting program involved professionals in education,
developmentalis and social workers to provide services to families who have
young children and live below the poverty. The services providing education and
parental guidance, the practice of home - based play for children , health and
child development information, as well as services involving the surrounding
community.This paper will (1) Discuss the success of implementation of early
childhood home visit program in some countries, (2) examines how the practices
of early childhood home visit program in promoting growth and development
early childhood in less prosperous families, (3) analyze the mapping of early
childhood home visit program in Indonesia to improve early childhood education
participation rates in children and families less prosperous.

Kata kunci: home visiting program, early childhood education, children at risk

PENDAHULUAN annya Ensuring a Fair Start for All


Children mengungkapkan bahwa masa

U
sia dini merupakan masa kritis
usia dini adalah masa yang rentan dan
dalam perkembangan perilaku,
penuh peluang. Perubahan yang cepat
sosial, kognitif dan fisik mo-
dan dramatis dalam perkembangan men-
torik. Beragam pengalaman yang dite-
tal dan fisik terjadi pada usia tiga tahun
rima anak ketika masa usia dini akan
pertama kehidupan manusia. Selain itu,
memberikan pengaruh terhadap perkem-
pengalaman yang diperoleh pada usia
bangan otak dan menjadi dasar bagi ke-
dini dapat membentuk perkembangan
berhasilan sekolah dan kehidupan di
masa yang akan datang. individu dan dapat memberikan suatu
kesempatan unik untuk mengubah kehi-
Mendukung pernyataan di atas,
dupan seluruh anak. Pentingnya masa
Mary Eming Young (2002) dalam tulis-
usia dini dalam memberikan pengalaman
77
78 Ta’dib, Volume 18, No. 1 (Juni 2015)

yang bermakna dalam kehidupan anak Beragam penelitian dan program


memerlukan dukungan dari orangtua dan pendidikan anak usia dini telah dilaku-
lingkungan. Orangtua harus memberikan kan oleh beberapa ahli, salah satunya
pengasuhan dan pendidikan yang baik oleh Kimberly S. Howard dan Jeanne
pada anak, hal tersebut dapat berupa Brooks-Gunn (2009) yang mengembang-
pemberian stimulasi yang tepat, nutrisi kan program home visit untuk memberi-
yang baik, kasih sayang dan lingkungan kan layanan pada anak-anak kurang se-
yang aman. jahtera. Dari program tersebut terungkap
Untuk mewujudkan hal tersebut bahwa program home visit tidak hanya
diperlukan peran yang berfokus pada menggunakan pendekatan teoritis, na-
keluarga. Peran keluarga menjadi hal mun juga dapat menggunakan pendekat-
yang penting dikarenakan pendidikan an praktis. Program ini melayani ber-
kedua orangtua dan praktek pengasuhan bagai tingkatan usia anak, status keluar-
di rumah dapat menghasilkan perkem- ga, berbagai layanan yang ditawarkan,
bangan anak yang lebih baik, bahkan intensitas kunjungan rumah, dan isi dari
untuk anak-anak yang tidak berpartisi- kurikulum yang digunakan.
pasi dalam program pendidikan anak Program home visit diyakini akan
usia dini. (Laporan awal proyek PPAUD memberikan dampak positif pada keluar-
Bank Dunia, 2012). Namun, pada ga dan mengubah praktik pengasuhan
umumnya kesadaran orang tua untuk orangtua yang terukur baik dalam hal
meningkatkan fungsi dan peran keluarga pemberian stimulasi dan perawatan fisik
dalam pengasuhan anak masih rendah, anak. Selain, itu program home visit da-
banyak orangtua yang beranggapan pat memberikan manfaat jangka panjang
bahwa mengasuh anak berlangsung untuk perkembangan anak, orang tua
secara alami dan tidak perlu dipelajari. yang melaksanakan program home visit
Adanya keterbatasan pengetahuan dan mendapatkan pengetahuan dan keteram-
pengalaman orang tua dalam mem- pilan terkait dengan praktik pengasuhan,
bangun lingkungan pengasuhan yang pendidikan dan perawatan, sehingga
kondusif untuk mengoptimalkan periode orang tua dapat mengoptimalkan seluruh
emas anak ini. aspek perkembangan (sosial-emosional,
Selain itu, selama ini banyak kognitif-bahasa, dan fisik-motorik) anak
orangtua yang memiliki kesulitan dalam yang akan menjadi landasandalam kehi-
memberikan lingkungan yang memadai dupan anak di masa yang akan datang.
bagi kebutuhan intelektual anak. Ramey Program home visit telah banyak
(Santrock, 1995) berpendapat bahwa se- dilakukan untuk memfasilitasi keluarga
kali kesulitan tersebut menjadi bagian terutama pada keluarga kurang mampu
yang berulang dari sistem keluarga, dalam meningkatkan pemahaman me-
upaya perubahan anak kemungkinan reka mengenai perkembangan dan kebu-
akan menjadi lebih sulit dan mahal. tuhan anak. Dengan mengacu pada be-
Intervensi awal dalam sistem keluarga ragam manfaat dari program layanan
diarahkan untuk mengubah pemfungsian home visit yang telah diteliti dan dilaku-
yang adaptif dan tanggap sehingga kan oleh para ahli, serta berdasarkan
pengaruh negatif yang permanen dapat permasalahan yang dialami oleh anak-
diperkecil. Kondisi di atas menjadi se- anak usia dini yang hidup dalam kondisi
buah permasalahan dan sekaligus tan- beresiko pada keluarga kurang sejahtera
tangan untuk meningkatkan dukungan sehingga menyebabkan angka partisipasi
para orangtua dalam pengembangan yang rendah dalam pendidikan anak usia
anak usia dini. dini, maka tulisan ini akanmengkaji se-
cara lebih jauh mengenai pelaksanaan
Elis Komala Sari, Home Visit: Layanan Pendidikan Anak Usia Dini 79

program home visit PAUD pada berbagai anak, pendidikan dan dukungan orang
negara dan bagaimana peluang dan tan- tua serta meningkatkan keterlibatan
tangan penyelenggaraannya di wilayah masyarakat. Selain itu program home
di Indonesia yang memiliki tingkat ke- visit merujuk pada lembaga pendidikan,
rentanan cukup tinggi dalam hal tingkat kesehatan, kesejahteraan sosial dan lem-
partisipasi pendidikan dan kesejateraan baga yang memberikan peluang dan du-
anak pada keluarga kurang sejahtera. kungan unruk perkembangan anak dan
orang dewasa.
Drummond, Weir dan Kysela
LAYANAN HOME VISIT PAUD (2002) mengungkapkan bahwa program
Selama beberapa tahun terakhir, home visit merupakan program pende-
program home visit PAUD telah menjadi katan yang dilakukan untuk memenuhi
perbincangan dan melahirkan kontro- kebutuhan bayi dan anak-anak pra-se-
versi dalam hal efektifitas program. kolah yang hidup dalam kondisi bere-
Korfmacher, dkk (2008) mengungkap- siko. Dalam Convention on The Rights
kan bahwa makna “home visiting” bisa of The Child (CRC) survival, protection
jadi membingungkan terkait dengan me- and development, terdapat tiga rumusan
kanisme praktik layanan dan penyeleng- model layanan home visit PAUD,
garaannya, namun walau demikian prog- sebagai berikut:
ram home visit memiliki model program 1. Roving caregivers program adalah
dan materi yang jelas. Selanjutnya Daro, layanan untuk memenuhi kebutuhan
Sweet dan Appelbaum dalam anak dari ibu muda dan keluarga
Korfmacher (2008) melakukan pemetaan miskin,
program home visit, terdiri dari materi 2. Community based rehabilitation
program, populasi, filosofi, staf dan kuri- program, layanan untuk membantu
kulum. Berdasarkan sejumlah tinjauan anak-anak berkebutuhan khusus
dan laporan meta analisis, program home 3. Malnourished children’s program,
visit menghasilkan keluaran layanan layanan yang ditujukan kepada ke-
home visit PAUD yang positif. butuhan nutrisi dan psikososial.
Terdapat beberapa definisi menge- Menurut Portage dalam
nai home visit dalam bidang pendidikan Roopnarine dan Johnson (2009), Prog-
anak usia dini. Scoot dan McDonald ram home visit memiliki tahapan-ta-
(2002) mengungkapkan bahwa: hapan yang terdiri dari tiga tahapan,
“The home visiting programs combine yaitu:
delivery of services to children, 1. Intervensi langsung
caregivers, and communities by Tahap ini berfokus pada kemajuan
providing stimulation and play activities, perkembangan bayi atau anak, tinjau-
education and support of parents, an dan demonstrasi kegiatan yang
promotion and organization of akan dilakukan di rumah, praktik dan
community involvement, and referral to demonstrasi ulang oleh orangtua, dan
agencies that offer educational, health diskusi mengenai tujuan dan hasil
care, economic, and other oppotunities yang diharapkan dari semua tugas
and support for children and adults. “ (yang disebut sebagai proses peng-
Program home visit merupakan ajaran rumah).
program yang memadukan berbagai pe- 2. Interaksi dan permainan informal
layanan untuk anak-anak, pengasuh, dan Pada tahapan ini, petugas home visit
masyarakat. Dalam praktiknya, layanan memberikan informasi penilaian, ku-
home visit memberikan stimulasi dan rikulum yang penting dan rencana ke-
beragam aktivitas bermain untuk anak- giatan permainan informal serta mem-
80 Ta’dib, Volume 18, No. 1 (Juni 2015)

bimbing ibu untuk membantu bayi home visit dalam bidang pendidikan dan
atau anak dalam proses generalisasi perkembangan anak usia dini menjadi
dan mempertahankan kegiatan yang salah satu agenda Presiden Barack
dipelajari dengan mempertahankan Obama. Kemunculan program home visit
kegiatan yang dipelajari dengan me- di Amerika diawali oleh Head Start,
masukannya ke dalam rutinitas hari- sebuah program pendidikan anak usia
an. dini federal terbesar di Amerika Serikat.
3. Upaya dukungan keluarga Program-program Head Start me-
Pada tahap ini, petugas home visit rupakan program yang mengarah pada
berperan sebagai pendengar bagi sang pembinaan keluarga dan anak-anak yang
ibu, memberikan informasi dan ban- masih sangat kecil dari keluarga miskin,
tuan yang tepat dan diminta oleh ke- serta memberikan program intervensi
luarga, dan memperoleh kepercayaan pendidikan untuk anak-anak dan pendi-
serta hubungan baik dengan keluarga. dikan pada orangtua dengan didasari atas
pemahaman bahwa keluarga memiliki
Selanjutnya, Kerida Scott dan Mc-
peranan yang sangat penting dalam me-
Donald (2002) memaparkan dua belas
ningkatkan perkembangan anak. Head
elemen dalam program home visit,
Start memberikan pelayanan pada ke-
sebagai berikut:
luarga-keluarga di Amerika untuk men-
1. Hubungan antara dukungan perawat-
dukung peran keluarga sebagai orang tua
an anak dan dukungan keluarga
dan guru pertama bagi anak, memberi-
2. Pengakuan atas peran ganda wanita
kan pelatihan dan mendukung para
sebagai ibu, ibu rumah tangga dan
orangtua untuk mengambil peran sebagai
ibu bekerja
pemimpin dalam program home visit dan
3. Transfer keterampilan pada anggota
dalam pendidikan untuk anak-anak me-
keluarga/ rumah tangga
reka.
4. Fleksibilitas dalam layanan
Saat ini, program home visit pen-
5. Pengakuan atas konfigurasi keluarga
didikan anak usia dini merupakan prog-
dan membangun jaringan yang ada
ram yang berada di bawah departemen
untuk anak-anak
The Affordable Care Act. Departemen
6. Keberlanjutan materi program ber-
main tersebut menyediakan dana $ 1,5 triliyun
per 5 tahun untuk program Home visit
7. Rujukan sistem dan dukungan akses
PAUD di wilayah-wilayah bagian
yang kuat
Amerika dengan kondisi penduduk yang
8. Retensi staff yang tinggi
rentan kemiskinan. Program home visit
9. Dokumentasi
di Amerika meliputi program kesehatan,
10. Mekanisme monitoring dan umpan
pendidikan dan intervensi dini yang di-
balik yang kuat
harapkan dapat meningkatkan kesehatan
11. Orientasi penelitian mengarah pada
dan perkembangan anak dan menyiap-
tindakan
kan anak-anak untuk bersekolah dan
12. Pengukuran proaktif untuk menentu-
menghadapi kehidupan yang lebih baik
kan keberlanjutan dan institusionali-
di masa yang akan datang.
sasi
Pada tahun 2013, Presiden Barack
Studi Layanan Home Visit Paud di Obama melanjutkan pendanaan untuk
Negara Bagian Amerika setiap periode sepuluh tahun yang
ditujukan untuk program Home visit
Negara Amerika memiliki komit- PAUD. Hal ini disebabkan atas dasar
men yang besar terhadap pendidikan dan keyakinan bahwa program Home visit
perkembangan anak usia dini. Program PAUD merupakan program yang sangat
Elis Komala Sari, Home Visit: Layanan Pendidikan Anak Usia Dini 81

penting dalam meningkatkan kesehatan ukuran, menurut Kimberly S. Howard


ibu dan anak pada tahun-tahun pertama and Jeanne Brooks-Gunn (2009) hal ini
kehidupan anak, dapat memberikan dikarenakan program home visit tidak
pengaruh positif terhadap keterampilan hanya menggunakan pendekatan teoritis,
pengasuhan orang tua, serta dapat me- namun juga dapat menggunakan pende-
ngembangkan aspek kognitifm bahasa, katan praktis.
sosial-emosional dan kesiapan sekolah Pendekatan praktis dalam program
anak. Melalui ini pemerintah Amerika home visit terkait dengan pelaksanaan
berupaya untuk membantu masyarakat program individual, dalam program ini
Amerika yang hidup dalam kemiskinan dirancang kegiatan kunjungan rumah
untuk dapat memulai hidup yang lebih berdasarkan pada isi kurikulum program.
baik, dimulai dari pendidikan anak sejak Kurikulum program terdiri dari program
lahir yang akan menjadi investasi masa pengasuhan, pendidikan dan perawatan.
depan. Ratzlaff, Fulton, Katz, dkk pada tahun
2011 melakukan penelitian yang ber-
Praktik Layanan Home Visit PAUD kaitan dengan program home visit, hasil
dalam Meningkatkan Pertumbuhan penelitian menunjukan bahwa program
dan Perkembangan Anak Usia Dini home visit mampu meningkatkan pema-
pada Keluarga Kurang Sejahtera haman orangtua mengenai perkembang-
Program home visit PAUD meru- an anak, mengurangi kesalahan pena-
pakan sebuah program yang memberikan nganan pada bayi, meningkatkan kualitas
layanan berupa pendidikan orangtua, lingkungan dimana anak tinggal. Berikut
pendidikan dan perkembangan anak ser- adalah tabel yang menggambarkan ke-
ta dukungan layanan terhadap anak-anak giatan home visit PAUD yang diadopsi
dan keluarga kurang sejahtera. Program dari model home visit Portage
home visit memiliki beragam bentuk dan (Roopnaire & Johnson, 2009):

Kegiatan Intervensi Kegiatan Informal Kegiatan Orangtua dan


Langsung 30-35 Menit Keluarga
20-30 Menit
Siapa: Siapa: Siapa:
Orang tua, petugas kun- Orangtua, anak, saudara, Orangtua, petugas kunjung-
jungan rumah, dan anak petugas kunjungan rumah an rumah
Apa: Apa: Apa:
Kegiatan ditujukan pada Kegiatan untuk membantu Orang tua dan petugas kun-
penguasaan keterampilan ekspresi kreatif anak, ke- jungan rumah bekerjasama
khusus dalam semua area sempatan bagi pengajaran dalam:
komponen: spontan dan perluasan ke- menentukan kebutuhan
Tinjauan terampilan melalui: memperluas dasar penge-
Demonstrasi Pemeliharaan tahuan orang tua
Praktik Generalisasi menguatkan kemampuan
Diskusi Penggabungan ke dalam memecahkan masalah
rutinitas harian
Bagaimana: Bagaimana: Bagaimana:
Proses pengajaran di ru- Melalui kegiatan sepeti ke- Ini dicapai dengan:
mah terdiri dari: senian, musik, berjalan- merencanakan kegiatan ku-
petugas kunjungan rumah jalan di alam bebas, waktu rikulum mingguan
menunjukan kegiatan baru makan, waktu mandi dan berbagai informasi yang di-
dan mencatat titik dasar lain-lain. perlukan mengembangkan
82 Ta’dib, Volume 18, No. 1 (Juni 2015)

petugas kunjungan rumah strategi untuk mengatasi


mendapatkan titik dasar kekhwatiran keluarga
Orangtua mencotohkan ke-
giatan baru
orangtua dan petugas kun-
jungan rumah meninjau
kegiatan dan mencatat

Pendidikan dan Pengembangan Anak 0 - =6 tahun; Kelompok Bermain


Usia Dini di Indonesia (KB) dan bentuk lain yang sederajat,
menggunakan program untuk anak
Perkembangan pendidikan anak
usia 2 – <4 tahun dan 4 – =6 tahun.
usia dini dalam satu dekade terakhir
3. Jalur pendidikan informal, berupa
memperlihatkan kemajuan yang pesat.
pendidikan keluarga atau pendidikan
Pada tahun 2001, pemerintah Indonesia
yang diselenggarakan oleh lingkung-
mulai mengambil langkah membentuk
an.
direktorat baru di bawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Menyahuti Undang-Undang terse-
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini but dalam implementasinya pemerintah
yang didedikasikan untuk pendidikan telah melaksanakan sebuah gerakan un-
dan pengembangan anak usia dini. tuk meningkatkan kualitas pendidikan
Selanjutnya pada tahun 2003, peme- dan perkembangan anak usia dini yang
rintah memasukan pendidikan dan terus bergulir hingga kini, pada tahun
pengembangan anak usia dini ke dalam 2006 pemerintah melakukan revitalisasi
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun posyandu menjadi layanan yang mema-
2003 tentang Sistem Pendidikan Na- dukan kesehatan dan pendidikan. Selan-
sional, dinyatakan bahwa pendidikan jutnya pada tahun 2008, dirancang stra-
anak usia dini adalah suatu upaya yang tegi kebijakan nasional mengenai pen-
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai didikan dan pengembangan anak usia
dengan usia enam tahun yang dilakukan dini holistik integratif. Tahun 2009, pe-
melalui pemberian ransangan pendidikan merintah menetapkan standar nasional
untuk membantu pertumbuhan dan per- pendidikan anak usia dini melalui Per-
kembangan jasmani dan rohani agar aturan Menteri nomor 58.
anak memiliki kesiapan dalam me- Dengan berbagai inisiasi yang di-
masuki lebih lanjut. lakukan oleh pemerintah mengenai pen-
Pada Pasal 28 tentang pendidikan didikan anak usia dini, hal tersebut mem-
anak usia dini dikemukakan bahwa sis- berikan dampak yang cukup besar dalam
tem penyelenggaraan pendidikan anak meningkatkan kesadaran masyarakat
usia dini terbagi ke dalam berberapa akan pendidikan anak usia dini dan
jalur, yaitu: beragam program pendidikan anak usia
1. Jalur pendidikan formal berbentuk dini yang digulirkan oleh pemerintah
Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul mampu meningkatkan angka partisipasi
Atfal (RA) dan bentuk lain yang anak dalam mengikuti program pen-
sederajat, pro didikan anak usia dini walaupun masih
2. Jalur pendidikan nonformal berbentuk terdapat kesenjangan dan hambatan da-
Taman Penitipan Anak (TPA) dan lam pemerataan akses layanan pendi-
bentuk lain yang sederajat, program dikan anak usia dini di berbagai daerah.
ditujukan untuk anak usia 0 – <2
tahun, 2 – <4 tahun, 4– 6 tahun dan
Program Pengasuhan untuk anak usia
Elis Komala Sari, Home Visit: Layanan Pendidikan Anak Usia Dini 83

Pemetaan Layanan Home Visit PAUD pulau jawa. (CBS dalam laporan Bank
di Indonesia Dunia, 2012). Berdasarkan data ini
menggambarkan bahwa Indonesia masih
Negara Indonesia berada di posisi
mengalami kesenjangan dalam hal angka
keempat sebagai negara dengan jumlah
partisipasi dalam program pendidikan
penduduk terpadat di dunia yang ber-
dan pengembangan anak usia dini, ke-
jumlah lebih dari 238 juta jiwa yang
mungkinan anak-anak kurang sejahtera
tersebar di 17.000 pulau. Di antara jum-
untuk berpartisipasi tetap jauh lebih
lah penduduk tersebut, populasi anak-
kecil. Seperti terlihat pada grafik di
anak sebanyak 31.8 juta jiwa dan 56,3%
bawah ini.
diantaranya hidup di wilayah terpencil
sedangkan sebanyak 57,1% hidup di

Grafik 1.
Kesenjangan Partisipasi PAUD Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Keluarga
Sumber: Susenas, 2004, 2007,2010

Permasalahan kesenjangan partisi- 3. Orangtua yang memiliki anak usia 0-


pasi pada anak-anak kurang sejahtera 2 tahun membutuhkan bantuan dalam
dan sejahtera menjadi sebuah perma- pendidikan dan pengembangan anak,
salahan dan tantangan tersendiri. Lydia 4. Rendahnya kualitas layanan PAUD
Freyani Hawadi dalam International untuk anak usia 3-6 tahun
Conference of Early Childhood 5. Sebanyak 3.298.428 (40,5%) anak
Education and Development (2012) usia 5-6 tahun telah mengikuti pen-
mengungkapkan bahwa negara Indonesia didikan SD/MI,
memiliki beragam permasalahan dan 6. Rendahnya kontribusi masyarakat da-
tantangan dalam bidang pendidikan anak lam mendukung pembiayaan PAUD.
usia dini, diantaranya: 7. Rendahnya kemampuan pendidik
1. Akses layanan pendidikan anak usia anak usia dini
dini belum merata di berbagai wi- Beragam permasalahan dan tan-
layah terutama di daerah pedesaan, tangan di atas tidak hanya menjadi
tertinggal, terisolir dan terdepan tanggung jawab pemerintah, masyarakat
2. Rendahnya, angka partisipasi kasar memiliki andil dalam meningkatkan
(APK) pendidikan anak usia dini, kualitas pendidikan anak usia dini.
APK terendah pada rentang usia 0-2 Dalam hal rendahnya APK PAUD pada
tahun,
84 Ta’dib, Volume 18, No. 1 (Juni 2015)

rentang usia 0-2 tahun dan kebutuhan home visit pendidikan anak usia dini di-
orang tua akan bantuan mengenai selenggarakan di wilayah Indonesia?
pendidikan dan pengembangan anak usia Dengan adanya dukungan dan stra-
0-2 tahun, pemerintah telah merancang tegi pemerintah dalam gerakan paud,
strategi untuk membantu para orang tua negara Indonesia sudah memiliki potensi
dalam memberikan pendidikan, peng- untuk penyelenggaraan layanan home
asuhan dan perawatan yang layak untuk visit. Adanya keterlibatan dan kerjasama
usia 0-2 tahun. Beberapa strategi yang antara departemen pendidikan, petugas
telah dirancang adalah dengan melaku- PKK, departemen kesehatan dan depar-
kan kerjasama dengan Tim Penggerak temen kesejahteraan keluarga, kerjasama
Kesejahteraan keluarga (PKK), Ke- tersebut sudah menjadi modal yang kuat
menterian Kesehatan dan Badan Ko- untuk menyelenggarakan layanan home
ordinasi keluarga Berencana Nasional visit pendidikan anak usia dini.Kebijakan
(BKKBN), bentuk kerjasamanya adalah pemerintah dalam mengintegrasikan
dengan mengintensifkan layanan Pos program pendidikan anak usia dini se-
PAUDberbasis layananPosyandu dan cara holistik integratif yang melibatkan
Bina Keluarga Balita disetiap desauntuk berbagai departemen tentunya dapat
menjangkausasaran usia 0-2 tahun, menjadi langkah awal dalam peren-
selain itu, pemerintah juga merancang canaan dan perumusan program layanan
program pendidikan orang tua home visit pendidikan anak usia dini
(parenting). yang sesuai dengan kondisi dan ke-
Namun strategi yang telah di- butuhan keluarga dan anak di setiap wi-
rancang nyatanya belum dapat terlaksana layah Indonesia.
dengan optimal, hal ini disebabkan ting- Penyelenggaraan program layanan
kat kesadaran orang tua mengenai pen- home visit pendidikan anak usia dini
tingnya intervensi dan pendidikan anak diharapkan dapat memfasilitasi anak-
usia dini yang masih rendah, selain itu anak usia 0-3 tahun yang belum men-
kurangnya pengetahuan dan keterampil- dapatkan layanan paud agar dapat tum-
an Tim Penggerak PKK mengenai per- buh dan berkembang dengan optimal
kembangan anak usia dini membuat la- melalui peran dan dukungan orang tua
yanan Pos PAUD berbasis layanan sebagai pendidik utama untuk anak di
Posyandu dan Bina Keluarga Balita tidak rumah. Selain itu program layanan home
berjalan sesuai harapan, dalam pelak- visit pendidikan anak usia dini juga
sanaannya program pendidikan dan ke- diharapkan dapat memperluas dan me-
sehatan belum diberikan secara terpadu ratakan akses pendidikan anak usia dini
pada anak usia 0-2 tahun. Anak-anak untuk seluruh anak Indonesia dari ber-
yang berpartisipasi dalam program ter- bagai latar belakang sosial, ekonomi dan
sebut hanya mendapatkan layanan kese- budaya.
hatan, seperti penimbangan berat badan
dan pemberian vitamin serta vaksinasi.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah PENUTUP
strategi baru dalam penanganan pen- Tulisan ini telah mengkaji program
didikan dan pengembangan yang di- home visit pendidikan anak usia dini
tujukan untuk anak usia 0-3 tahun. dan tingkat keberhasilannya pada bebe-
Menilik keberhasilan program layanan rapa negara dalam memenuhi kebutuhan
home visit pendidikan anak usia dini di perkembangan anak-anak yang hidup
berbagai negara bagian Amerika, bagai- dalam keluarga kurang sejahtera. Atas
mana peluang dan tantangan pelaksana- dasar analisis ini telah dipetakan bagai-
annya di Indonesia, dapatkan layanan mana tantangan dan peluang dalam
Elis Komala Sari, Home Visit: Layanan Pendidikan Anak Usia Dini 85

perencanaan implementasi penyeleng- ga kurang sejahtera dalam mengikuti


garaan layanan Home visit PAUD di program PAUD. Selain itu, melalui
wilayah Indonesia. program ini diharapkan dapat mem-
Dengan alternatif layanan Home perluas akses dan kualitas pendidikan
visit PAUD sebagai program baru di anak usia dini sehingga anak-anak Indo-
Indonesia, diharapkan terjadinya penu- nesia terpenuhi kebutuhan perkem-
runan tingkat kesenjangan partisipasi bangannya dan dapat tumbuh serta
anak pada keluarga sejahtera dan keluar- berkembang menjadi generasi emas.

DAFTAR RUJUKAN
Program. Fall 2001; 36, 143;
Bank Dunia. 2012. Pendidikan dan
ProQuest pg. 435
Pengembangan Anak Usia Dini di
Indonesia: Landasan pokok, Masa Roopnarine & Johnson. 2009.
Depan Cerah. Laporan Awal. Pendidikan Anak Usia Dini dalam
Jakarta: Kantor Bank Dunia Berbagai Pendekatan. Jakarta:
Jakarta Kencana Prenada Media Group
Drummond, J.E., Weir, A.E & Kysela, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan
G.M. 2002. Home Visitation Nasional RI Nomor 58 Tahun
Program for At-risk Young Family. 2009 Tentang Standar Pendidikan
Canadian Journal of Public Health; Anak Usia Dini
Mar/Apr 2002; 93, 2; ProQuest pg. Santrock, John W. 1995. Perkembangan
153 Masa Hidup. Jakarta: Penerbit
Howard, K.S, & Gunn, J.B. 2009. The Erlangga
Role of Home-Visiting Programs Scott, K & McDonald. 2002. Elements
in Preventing Child Abuse and of Quality in Home Visiting
Neglect. Fall 2009; Vol.19 No.2 Programs: Three Jamaican Models.
Hawadi, Lydia F. 2012. Indonesia’s Washington, D.C.: The World
Support to Children’s Holistic Bank
Learning and Development. Sujono, Yuliani. 2011. Konsep Dasar
International Conference of Early Pendidikan Anak Usia Dini.
Childhood Education and Jakarta: Indeks
Development; November 05, 2012
Young, Mary E. 2002. Ensuring a Fair
Korfmacher, J, dkk. 2008. Parent Start for All Children: The Case of
Involvement in Early Childhood Brazil. Washington D.C.: The
Home Visiting. Springer; May Word Bank
2008; Child Youth Care Forum
pg.171-196 The White House Secretary. 2013. Fact
Sheet President Obama’s Plan for
Ratzlaff, A.H. & Fulton, A. 2001. Early Education for all Americans.
Knowledge Gained by Mothers Diakses 04 November 2013, dari
Enrolled in a Home Visitation http://www.whitehouse.gov/issues/
education/early-childhood

You might also like