You are on page 1of 19

Abdul Najib, Rosita Wardiana

PERAN POLA ASUH BAGI ANAK TERLANTAR DI


PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) HARAPAN
MAJELUK KOTA MATARAM NTB

Abdul Najib, Rosita Wardiana


Email:Ainunnajib524@gmail.com

Abstract; Parenting for children is a highly transcendental thing in


creating a young generation who has a mandate in social change.
Children are the successors who will continue the leadership in the
future. The existence of parenting is a behavioral pattern applied to
children which is relatively consistent over time and is very influential
in the formation of characteristics of children which the impact will be
felt by the children either in aspect of positive or negative. Caregivers
have a very big responsibility because the success of foster children is
very dependent on coaching of caregivers. Therefore, the caregivers
can act as a parent in giving the attention, affection and security,
brothers in communicating with the children can solve the problems,
the teachers in helping to learn, the service in helping to meet the
needs of the children. Caregivers are people who play all roles of the
orphanage to educate and direct the foster children. The orphanage
environment collaborates with community and school teachers where
the foster children attend school. Caregivers through foster parents
are temporary, where the children must be immediately returned to
the care of their parents. In carrying out its role as a caregiver, the
social orphan age of children (PSAA) of Harapan Majeluk of Mataram
does its job with patience and compassion, because besides acting as a
caregiver, caregivers of socialorphanage of children(PSAA) of Harapan
Majeluk of Mataram also roles as teachers.
Keywords: Roles, Parenting, Waifs.

64 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

A. Pendahuluan tanpa dibarengi kebutuhan-kebutuhan


Anak selaku harapan bangsa pokok dan pelaksanaan hak-hak anak.
dan negara mempunyai kedudukan Kegagalan dalam proses pemenuhan
yang penting dalam kehidupan kebutuhan pokok, akan menyebabkan
bermasyarakat, berbangsa, dan anak menjadi terlantar baik secara
bernegara karena anak adalah tunas rohani, jasmani maupun sosial
bangsa yang akan tumbuh dan sehingga berdampak negatif pada
berkembang menjadi bagian dari pertumbuhan fisik, perkembangan
generasi. Anak yang berkualitas intelektual, mental, dan sosial anak.
perlu dipersiapkan sejak dini agar Banyak usaha yang telah dilakukan
dapat tumbuh dan berkembang dalam menangani masalah sosial
secara wajar baik secara rohaniah, anak terlantar, baik yang dilakukan
jasmaniah maupun sosialnya,sehingga pemerintah maupun masyarakat.
kesejahteraan anak dapat terpenuhi Dalam menangani masalah
dan apa yang menjadi harapan kesejahteraan anak terlantar ada
keluarga, masyarakat,dan bangsa duacara, yaitu dengan menggunakan
dapat terwujud. sistem sosial panti dan sistem non-
Pertumbuhan dan perkembangan panti. Selain itu pelayanan sosial
yang wajar bagi anak sangat dalam bentuk asuhan anak ada tiga
bermakna. Kenyataan menunjukkan jenis, yaitu: adopsi, asuhan keluarga,
banyak anak yang tidak mampu dan Panti Asuhan. Asuhan dalam
melaksanakan fungsi dan peranannya panti adalah sebagai pengganti
serta memenuhi kebutuhan hidupnya orangtua bagi anak yang terlantar
dengan baik, diantaranya adalah sehingga anak merasa terjamin
ketidak mampuan orang tua dalam hidup dalam kelompok anak-anak.
melaksanakan tugas dan tanggung Dimana pelayanan yang diberikan
jawab terhadap pertumbuhan dan berupa penyediaan fasilitas-fasilitas,
perkembangan anak. Untuk bertahan pemenuhan kebutuhan sandang,
hidup di tengah kehidupan Kota pangan, pendidikan, bimbingan
yang keras, anak jalanan biasanya rohani serta keterampilan dimana
melakukan berbagai pekerjaan disektor diharapkan anak-anak tersebut dapat
informal, baik legal maupun yang mengembangkan pribadi, potensi,
ilegal dimata hukum.1Akibatnya anak kemampuan dan minatnya secara
tidak mempunyai kesempatan untuk optimal.Sedangkan asuhan non-panti
tumbuh dan berkembang secara wajar adalah asuhan secara berkelompok
dengan kata lain menjadi terlantar. dalam rumah bagi anak-anak remaja
Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat menyesuaikan diri
anak secara wajar tidak dapat terwujud dengan keluarga asuhnya.2Proses

1 Bagong Suyanto. Masalah Sosial Anak 2 Kamaran, Pembinaan Akhlakul Al


( Jakarta: Prenada Group, 2003), h. 189 karimah Anak Yatim Piatu dalam Panti Asuhan

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 65


Abdul Najib, Rosita Wardiana

pelayanan yang dilakukan oleh pengasuh. Oleh karenanya, pengasuh


panti asuhan tersebut sebagai upaya dapat bertindak sebagai orang tua
untuk mewujudkan terbinanya dan dalam hal pemberian perhatian kasih
berkembangnya kehidupan anak sayang dan rasa aman, kakak dalam
terlantar secara wajar. Anak yang berkomunikasi dengan anak dan
disantuni di dalam panti akan mampu pembantu pemecahan masalah, guru
berkembang dengan baik apabila dalam membantu belajar, pelayanan
pola asuh yang diberikan oleh panti dalam membantu memenuhi keperluan
benar-benar sesuai dengan apa yang anak.
diharapkan. Dengan melihat luasnya tanggung
Dengan demikian, maka jawab pengasuh dalam membina dan
dalam panti asuhan inilah anak mendidik anak yatim piatu, maka
yatim, piatu, yatim piatu dan anak dalam pembinaan kepribadian muslim
terlantar mendapatkan pendidikan, bagi anak yatim piatu sangat penting
pembinaan dan bimbingan baik artinya, karena masalah anak yatim
yang diberikan oleh instansi terkait, piatu merupakan masalah sosial yang
lebih-lebih pembinaan yang langsung dihawatirkan dapat menghambat
diberikan oleh pengasuh pantai, pembangunan. Prilaku manusia dapat
sehingga mengantarkan mereka pada diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik
kedewasaan dan kematangan baik yang secara prinsipil dapat dibedakan
jasmani maupun rohani serta memiliki dengan manusia lainnya. Sedangkan
prilaku yang baik. Mendidik dan prilaku itu sendiri dapat diartikan
mengasuh mereka berarti menolong sebagai suatu bentuk respon dengan
mereka untuk dapat menjadi anggota stimulus yang timbul dan manusia
masyarakat yang baik dan berguna. merupakan gabungan dari jiwa dan
Pola asuh merupakan pola prilaku raga yang memiliki sifat-sifat tertentu
yang diterapkan pada anak yang dan unik.4
bersifat relatif konsisten dari waktu ke Mengambil bagian dari hal tersebut,
waktu dan sangat berpengaruh besar peneliti dalam hal ini terdorong
dalam pembentukan karakteristik dan tertarik untuk melakukan suatu
anak yang dampaknya akan dirasakan penelitian dan pengkajian yang lebih
oleh anak baik dari segi positif mendalam tentang “Peran Pola Asuh
atau negatif.3Pengasuh memiliki BagiAnak Terlantar di Panti Sosial
tanggung jawab yang sangat besar Asuhan Anak(PSAA) Harapan Majeluk
karena keberhasilan anak asuh sangat Mataram”.
tergantung pada pembinaan para Berdasarkan konteks penelitian
Muhammadiyah Mataram(Skripsi, IAIN Mataram,
di atas maka yang menjadi fokus
2002) 4 Kartini kartono, Psikologi
3 Sujato Agus, Psikologi Perkembangan Perkembangan(Bandung: Mandar Maju, 2007 ), h.
( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 15. 27

66 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

penelitian dalam penelitian ini adalah: adalah orang utama bagi anak dan ibu
(1) Bagaimanakah Peran Pola Asuh merupakan lingkungan pertama yang
dalam Menangani Anak Terlantar dimasuki untuk membina sosialisasi
di Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) anak.7
Harapan Majeluk Mataram? (2) Pola prilaku merupakan kebiasaan-
Kendala-Kendala yang Dihadapi kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang
Dalam Pola Asuh Anak Terlantar di dengan kencendrungan membentuk
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) suatu pribadi.Dalam melakukan suatu
Harapan Majeluk Mataram, dan (3) kegiatan yang bertujuan untuk merubah
Upaya dalam Mengatasi Kendala pola prilaku anak. Upaya merubah prilaku
Dalam Pola Asuh Anak Terlantar di anak terbagi dalam 3 (tiga) metode, yaitu:
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) 1). Metode Pendekatan Perorangan
Harapan Majeluk Mataram ? (Personal Approach Method) adalah, cara
pendekatan dengan cara penyampaian
B. Kerangka Teoritik pesan melalui socialization dan
Peran adalah seperangkat extention education terutama pada anak
tingkah laku yang diharapkan oleh terlantar tentang pentingnya merubah
oranglain terhadap seseorang sesuai prilaku yang negatif dan positif yang
kedudukannya dalam satu sistem. didasarkan atas kesadarannya sendiri,
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial agar masyarakat dapat menerima
baik dari dalam maupun dari luar dan mereka kembali di tengah-tengah
bersifat stabil.Peran adalah bentuk masyarakat. 2). Metode Pendekatan
dari prilaku yang diharapkan dari Kelompok (Group Approach Method)
seseorang pada situasi sosial tertentu.5 adalah, cara penyampaian melalui
Sedangkan pola asuh adalah suatu diskusi yang terfokus pada kelompok
usaha atau kegiataan yang dilakukan serta melibatkan ketua kelompok anak
untuk meningkatkan apa yang sudah terlantar, anggota anak terlantar,agen
ada kepada yang lebih baik (sempurna) perubahan dan pihak yang memilik
baik dengan melalui pemeliharaan interest terhadap masalah anak
danbimbingan terhadap apa yang terlantar. Dikomunikasikan tentang
sudah ada.6Pola asuh terhadap anak kondisi yang terkait dengan prilaku-
terdiri dari empat macam yaitu: pola prilaku yang ingin dirubah atau dengan
asuh demokratis, otoriter, permisif, kekurangan yang dimiliki anak. 3).
dan penelantar. Penerapan pola asuh Metode Pendekatan Masal/Umum
orang tua sangat penting utamanya (Mass Approach Method) adalah, cara
adalah seorang ibu karena seorang ibu penyampaian dengan cara memobilisir
lingkungan disekitar anak terlantar,
5 Sumber http:// www.fadlie.web.id/ melalui dari keluarga, kelompok, dan
search,Pengertian Peran, diambil Tanggal 09 lingkungan disekitar anak jalanan.
november 2012, pukul 09:14 wita.
6 Ibid, h. 37-38 7 Ibid., h. 16

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 67


Abdul Najib, Rosita Wardiana

C. Metode Penelitian analisis data kualitatif di lakukan secara


Pendekatan penelitian ini interaktif dan berlangsung secara
menggunakan metode kualitatif terus menerus sampai tuntas sehingga
deskriptif, karena permasalahan datanya jenuh.9 Dalam uji keabsahan
belum jelas, holistik, kompleks dan data dalam penelitian kualitatif, data
dinamis sehingga tidak mungkin data dinyatakan valid apabila tidak ada
pada situasi sosial tersebut dijaring perbedaan antara yang dilaporkan
dengan metode penelitian kuantitatif. peneliti dengan apa yang sesungguhnya
Penelitian kualitatif adalah sebagai terjadi. Adapun yang akan digunakan
prosedur yang menghasilkan data peneliti dalam menguji keabsahan
deskriptif berupa data lisan dari data yaitu uji kredibilitas, kecakupan
orang-orang dan pelaku yang dapat refrensi, dan keikutsertaan peneliti.
diamati.8Dalam penelitian ini sumber
data penelitian dipilih secara purposive D. Paparan Data dan Temuan
adalah teknik pengambilan sumber Adapun peranan yang dilakukan
data dengan pertimbangan tertentu. Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
Pertimbangan tertentu, misalnya Harapan Majeluk Mataram adalah:(1).
orang tersebut dianggap lebih tahu Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
tentang apa yang kita harapkan Harapan Majeluk Mataram berperan
atau mungkin dia sebagai penguasa, sebagai pengajar. Hal ini diungkapkan
sehingga akan memudahkan peneliti oleh ibu “FH” bahwa: “Pada saat anak
menjelajahi obyek/situasi sosial yang asuh berada di dalam panti asuhan,
akan diteliti. ketika para pengasuh memberikan
Tekhnik pengumpulan data pengajaran ketrampilan dan materi-
yang di gunakan adalah observasi, materi tentang keagamaan kepada anak
wawancara, dan dokumentasi. Untuk asuh”.10 (2). Panti Sosial Asuhan Anak
tekhnik analisis data dilakukan (PSAA) Harapan Majeluk Mataram
sebelum memasuki lapangan, selama berperan sebagai pembimbing “BA”
di lapangan dan setelah selesai di menuturkan bahwa: “Saat anak
lapangan. Analisis selama di lapangan asuh mendapatkan kesulitan dalam
yang digunakan peneliti adalah model mengerjakan tugas dari sekolah
Miles and Huberman. Analisis data maupun tugas dalam lingkungan panti,
dilakukan pada saat pengumpulan membimbing dalam bersikap, tingkah
data berlangsung dan setelah selesai laku, bergaul dan bersosialisasi dengan
pengumpulan data dalam periode
tertentu. Miles and Huberman 9 Sugiyono, Metode Kuantitatif Kualitatif
mengemukakan bahwa aktifitas dalam dan R&D, (Bandung: Alfa Beta. CV, 2 009), h.
246.
8 Lexy J. Moloeng, Metodologi 10 FH,Wawancara, Panti Sosial Asuhan
Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Remaja Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24
Rosdakarya,2010),h.3.” November 2013.

68 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

orang lain.11 (3). Panti Sosial Asuhan jika ada yang mengulangi perbuatan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk tersebut”.14
Mataram berperan sebagai orang Adanya peranan yang dilakukan
tua. “EP” mengatakan: “Saat anak Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
asuh sedang sakit dan membutuhkan Harapan Majeluk Mataram sebagai
perawatan, saat pengasuh merawatnya media orang tua pengganti keluarga
ketika sedang sakit. Pihak panti dalam pembentukan sikap dan
asuhan merawatnya dengan kasih prilaku, dimana anak asuh yang
sayang seperti anak mereka sendiri.12 belum terpenuhi kebutuhan sosialnya
(4). Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) baik jasmani maupun rohani. Para
Harapan Majeluk Mataram berperan pengasuh panti selalu memberi
sebagai pembantu dan penolong. bantuan dan pengarahan baik tenaga
Diungkapkan juga oleh Pak “MN” maupun pikiran dalam setiap tindakan
bahwa: “Kita membantu ketika anak anak asuhnya.
asuh mendapatkan kesulitan, seperti
pada saat anak asuh kesulitan dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial
melaksanakan ketrampilan komputer, Anak memfasilitasi pendidikan/
mengaji dan lain-lain”.13 (5). Panti pelatihan bagi pengasuh dalam hal
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan pengasuhan anak dan perlindungan
Majeluk Mataram berperan sebagai anak atau selalu mendorong
penengah atau pendamai. Seperti pengasuh untuk selalu meningkatkan
yang diungkapkan oleh “IKM” bahwa: kompotensi profesionalnya. Seperti
“Mendamaikan anak asuh yang sedang yang di ungkapkan oleh “PM”:
berselisih dengan anak asuh yang lain.
Karena di lingkungan panti sering “Hubungan pimpinandan pengasuh
Panti asuhan dengan ana kasuh
terjadi perselisihan antara anak asuh
dan orang tua anak asuh selama ini
yang satu dengan yang lain, karena anak mampun menjalin hubungan dengan
asuh masih mempunyai sifat egois yang baik dan saling bekerjasama dalam
tinggi. Dalam hal ini pengasuh Panti hal mendidik anak. Dan apabila ada
asuhan berperan sebagai penengah anak yang melanggar akan diberikan
serta pendamai perselisihan anak sanksi/hukuman”.15
asuh dan menasehati anak asuh untuk
tidak mengulangi, dan ada sanksi Secara keseluruhan ditekankan
bahwa Panti Asuhan tersebut adalah
11 BA, Wawancara, Panti Sosial Asuhan rumah bagi anak-anak asuh sehingga
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24
November 2013.
12 EP, Wawancara, Panti Sosial Asuhan 14 IKM, Wawancara.Panti Sosial Asuhan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24 Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 25
November 2013. November 2013
13 MN, Wawancara, Panti Sosial Asuhan 15 MN, Wawancara. Panti Sosial Asuahan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24 Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23
November 2013. November 2013

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 69


Abdul Najib, Rosita Wardiana

tercipta hubungan yang baik antara mengadakan pendekatan pada anak


anak asuhan dengan pengasuh dan asuh, terutama jika anak mempunyai
selalu ditanamkan rasa memiliki, masalah, dan hal ini sangat bergantung
sehingga dalam hal kebersihan Pantia pada masalah yang sedang dihadapi
adalah mutlak menjadi tanggungjawab oleh anak tersebut. Apabila anak
semua penghuni Panti Asuhan. Selain sedang mempunyai masalah biasanya
itu para pengasuh juga selalu berusaha cenderung menjadi anak yang
memberikan motivasi pada anak-anak pemurung/ pendiam. Maka langkah
asuhnya dalam setiap kegiatan-kegiatan kemudian yang dilakukan oleh Panti
yang ada, sehingga terjalin hubungan Asuhan adalah dengan mengadakan
yang baik diantara keduanya. Menurut pendekatan pada anak asuh yang
pengasuh yang lain seperti “IKM”: bersangkutan untuk diketahui keadaan
sebenarnya yang sedang terjadi pada
“Metode yang digunakan dalam anak tersebut dan umumnya anak-
mengasuh anak-anak asuh di Panti anak pemalu sehingga para pengasuh
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan yang harus aktif mencari tahu kepada
Majeluk Mataram adalah metode anak asuh tersebut dengan selalu
pendekatan kelompok dan metode
berusaha menanyakan keadaan
pendekatan perorangan. Metode
kelompok, biasanya digunakan oleh langsung terhadap anak asuh yang
pengasuh dalam proses pertolongan bersangkutan atau bisa juga melalui
kepada anak asuh, dimana pengasuh teman-teman dekatnya dan selanjutnya
menggunakan media atau pengalaman baru disampaikan pada para pengasuh
dalam kelompok untuk membantu di Panti.
anak asuh dalam mencari solusi
permasalahan yang dialaminya, agar Sedangkan kendala-kendala yang
dapat melaksanakan fungsi sosialnya dihadapi oleh PSAA Harapan Majeluk
secara wajar. Dengan metode Mataram dalam peran pola asuh anak
kelompok ini, permasalahan yang terlantar.
dialami anak asuh bisa diselesaikan
secara bersama-sama dan kelompok. 1. Masalah Panti Asuhan. Panti
Sedangkan metode perorangan asuhan didirikan untuk membina
biasanya digunakan pengasuh dan mendidik serta memelihara
untuk mendengarkan aspirasi atau anak-anak agar mendapat
keluh kesah dari permasalahan- kehidupan yang layak baik dari segi
permasalahan yang dihadapi anak- ekonomi, sosial, dan pendidikan
anak asuh secara individual”.16
demi masa depan mereka. Melalui
Umumnya dalam membimbing panti asuhan anak didik dengan
anak-anak asuh juga dilakukan dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan
yang dapat mengembangkan
diri anak asuh baik dari segi
16 IKM, Wawancara. Panti Sosial Asuahan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23 jasmani dan rohani seperti ilmu
November 2013

70 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

pengetahuan, kreativitas dan hasil wawancara dengan salah satu


akhlakul karimah. Panti asuhan pengasuh di Panti Sosial Asuhan
dapat membentuk pribadi anak Anak (PSAA) Harapan Majeluk
menjadi anak yang mandiri dan Mataram yang mengatakan bahwa:
membentuk sikap diri yang a). Kelakuan anak masih tidak
sempurna, panti asuhan memiliki sesuai dengan apa yang diinginkan.
sesuatu yang dapat membuat anak Menurut salah satu pengasuh yaitu
sehingga memperoleh konsep diri “AH” mengatakan bahwa:
yang sempurna sesuai dengan
ilmu pengetahuan dan ajaran “Sebagian dari anak asuh yang
berada di Panti Sosial Asuhan Anak
agama sehingga menjadi anak
(PSAA) Harapan Majeluk Mataram
yang mandiri dan memiliki masa tersebut kalakuanya masih tidak
depan yang cerah.Seperti yang sesuai dengan yang diinginkan
diungkapkan oleh “FH”Kepala pada saat memberikan pendidikan,
Panti Sosial asuhan anak (PSAA) atau pada saat sedang menjalankan
Harapan Mataram, sebagaimana program Panti, mereka masih sulit
dalam kutipan wawancara berikut diatur dan masih tidak menghiraukan
ini: pengasuh”.18Hal ini dikarenakan
mereka masih terbawa oleh kelakuan
Panti Asuhan juga mendorong atau tingkah laku semasa mereka
anak untuk menjalin dan menjaga masih di lingkungan rumah sebelum
hubungan dengan teman seusia mereka masuk di lingkungan panti
mereka, baik di dalam panti, sekolah, ini.Kelakuan yang dimaksud seperti
maupun disekitar lingkungan mencuri barang temannya, keluyuran
Panti Sosial Asuhan Anak untuk malam hari di luar panti, pulang dan
meningkatkan rasa percaya diri.17 pergi tanpa izin dari pengasuh, serta
mengganggu temannya. b). Anak
masih malas menjalankan program.
2. Masalah Anak Asuh. Setiap Seperti yang diungkapkan oleh Ibu
anak lahir dalam keadaan tidak MI” bahwa: “Dalam menjalankan
sempurna, karena itu melalui program-program panti sebagian
pembentukan pribadi, pandangan masih malas ketika mengikuti
pribadi serta sikap peribadi di program yang sudah ditetapkan,
tengah-tengah lingkungan tempat karena anak-anak asuh ini masih
dimana seseorang berada lahir juga membawa kelakuan pada saat
mereka mash di luar panti, seperti
berdasarkan pengetahuan dan malas bersih-bersih, belajar, sholat
pengalaman, sehingga anak berjamaah, dan lainnya”.19
memiliki pandangan dan keyakinan
terhadap dirinya baik yang bersifat 18 AH, Wawancara. Panti Sosial Asuhan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23
positif maupun negatif. Dari November 2013.
17 FH, wawancara , Panti Sosial Asuhan 19 MI, Wawancara. Panti Sosial Asuhan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23 Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23
November 2013 November 2013

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 71


Abdul Najib, Rosita Wardiana

3. Masalah Pengasuh. Dalam Dari sekian kendala yang dihadapi


hal ini pengasuh adalah orang oleh pengasuh Panti Sosial Asuhan
yang memberikan pengarahan, Anak (PSAA) Harapan Majeluk
pendekatan, mendampingi Mataram yang disebutkan diatas.
dan menjadi orang tua Mereka tidak hanya terbelenggu
penggantididalam pantiasuhan. membiarkan kendala-kendala tersebut
Seperti yang dituturkan oleh selalu terjadi pada saat mengasuh
“MN”selaku Pengasuh bahwa: anak asuhnya.Para pengurus panti
4. Kadang masalah yang dihadapi mempunyai alternatiftersendiri dalam
dalam memberikan pendidikan memecahkan atau mengatasi kendala-
atau menerapkan program kendala tersebut yang mendukung
tersebut sang anak juga malas kelancaran program-program yang
untuk belajar dan menjalankan ada di Panti.Sebagaimana dikatakan
program-program yang lainnya.20 bahwa, dimanapun sebuah lembaga
5. Masalah Pengasuhan. Disamping itu selalu terdapat kendala atau
itu, masih banyak faktor yang masalah-masalah disaat menjalankan
belum mendukung terlaksanya suatu program, seperti halnya di atas.
pengasuhan anak. Menurut “HP”, Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
beliau menuturkan: Harapan Majeluk Mataram mengalami
berbagai macam kendala atau
“Pada saat menerapkan program- permasalahan di dalam suatu lembaga
program yang sudah ada di Panti meski juga terdapat upaya atau cara
kendala atau masalah yang dihadapi dalam mengatasinya, karena tidak
itu menyangkut pada diri sang anak mungkin suatu lembaga membiarkan
juga, karena sebagian dari anak
permasalahan itu selalu terjadi tanpa
memiliki karakter atau tempat tinggal
yang berbeda-beda dikarenakan mengatasinya, permasalah tersebut
mereka masih terbawa oleh bisa membuat tidak tercapainya tujuan
kelakuan atau tingkah laku semasa di dari suatu lembaga.
lingkungan rumah sebelum mereka Lembaga tersebut tidak
masuk dilingkungan panti. Kelakuan
selalu membiarkan kendala atau
yang dimaksud seperti mencuri
barang temannya, keluyuran malam permasalahan yang menimpanya
haridi luar panti, serta mengganggu selalu terjadi, para pengasuh Panti
temannya”.21 Sosial Asuhan Anak mempunyai
alternatif tersendiri di dalam mengatasi
kendala tersebut seperti: 1). Masalah
Panti Asuhan. Upaya mengatasi
20 MN, Wawancara. Panti Sosial Asuhan
Ankak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 23
kendala atau permasalahan yang
November 2013. dihadapi disaat menghadapi kendala
21 HP, Wawancara, Panti Sosial Asuhan atau masalah yang menyangkut
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 26 masalah Panti dalam memberikan
November 2013.

72 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

pendidikan terhadap anak-anak yatim, tersebut”.23 2). Masalah anak asuh.


piatu, yatim piatu maupun anak-anak Upaya yang dilakukan dalam menagani
terlantar di dalam panti asuhan ini. masalah anak asuh dalam Panti Sosial
Maksud dari pada pendirian Panti Asuhan Anak, yakni anak-anak tidak
Asuhan adalah untuk membantu dan memiliki pengalaman yang sama.
sekaligus sebagai orang tua pengganti Anak harus diperlakukan sebagai
bagi anak yang terlantar maupun yang individu berbeda dengan latar belakang
orang tuanya telah meninggal dunia dan pengalaman yang berbeda
untuk memberikan rasa aman secara pula. “AM” beliau mengatakan:
lahir batin, memberikan kasih sayang, “Kesadaran bahwa anak memiliki
dan memberikan santunan bagi ikatan emosional dan psikologis
kehidupan mereka. Tujuannya adalah dengan keluarga dan komunitas
untuk mengantarkan mereka agar tempat tinggalnya sehingga sang anak
menjadi manusia yang dapat menolong belum mampu menjalankan program-
dirinya sendiri,tidak bergantung program panti, maka pengasuh selalu
pada orang lain dan bermanfaat bagi memberikan bimbingan terhadap
masyarakat. Menurut hasil wawancara anak yang mempunyai latar belakang
peneliti dengan Kepala Panti, bahwa tersebut”.24Hal yang sama juga
cara mengatasi permasalahan tersebut diungkapkan oleh IKM” selaku Pekerja
di antaranya adalah: “Pengurus panti Sosial sekaligus pengasuh bahwa:
mengajukan proposal ke instansi- “Bagi anak-anak asuh yang nakal yang
instansi yang terkait, agar membantu melakukan tindakan kriminal sesama
menangani masalah panti asuhan di temannya seperti salah satunya
mana terdapat kurangannya pasilitas mencuri, maka sangsi yang diberikan
yang mendongkrang pendidikan anak kepada anak yaitu dikasih peringatan
di dalam panti”.22 Hal yang sama tetapi jika ia mengulanginya, maka
juga diungkapkan oleh Ibu Patimah ia akan dikelurkan dari Panti secara
selaku Pengasuh bahwa: “Selain tidak hormat, tapi jika keputusan
sumbangan dari pemerintah sebagian tersebut berdasarkan pertimbangan
dari masyarakat juga yang berada para pengasuh Panti”.25 3). Masalah
di wilayah ini mewajibkan dirinya pengasuh. Yang harus dilakukan dalam
setiap bulan untuk menyumbangkan menangani permasalah yang dihadapi
Zakat, Imfaq, dan Shadaqah-nya, pengasuh diamana pengasuh harus
dan ini juga merupakan sebagai dana
23 FA,Wawancara, Panti Sosial Asuhan
dalam mengurus anak-anak asuh yang Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 29
berada di Panti Sosial Asuhan Anak November 2013
(PSAA) Harapan Majeluk Mataram 24 MH, Wawancara, Panti Sosial Asuhan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 29
November 2013
22 FH, Wawancara, Panti Sosial Asuhan 25 IKM, Wawancara, Panti Sosial Asuhan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 29 Anak (PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 29
November 2013 November 2013

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 73


Abdul Najib, Rosita Wardiana

bertanggung jawab terhadap setiap E. Analisis Terkait Data dan


anak dan melaksanakan tugasnya Temuan
sebagai pengasuh. Seperti yang Suatu permasalahan yang muncul
dituturkan oleh Ibu Fitriah selaku dalam keluarga akan membawa
Kepala Panti bahwa: “Tingkah laku konsekuensi tersendiri bagi
anak asuh yang tidak sesuai dengan perkembangan anak. Ini dapat terjadi
keinginan pengasuhnya atau tidak ketika orang tua yang berfungsi sebagai
sesuai dengan norma agama, norma pelindung utama dalam keluarga
masyarakat, dan khususnya tidak tidak dapat berperan sebagaimana
sesuai dengan norma yang ada di panti mestinya. Dalam situasi semacam
asuhan”.264). Masalah Pengasuhan. ini jelasakan berpengaruh terhadap
Adapun cara mengatasi permasalah kondisi anak secara fisik, emosional
atau kendala yang dihadapi pengasuh maupun intelegensi belum cukup
dalam menangani anak terlantar di matang, maka dalam hal ini perlu
Panti Sosial Asuhan Anak. Model adanya usaha-usaha khusus agar anak-
pengasuhan para pengurus panti ada anak dari keluarga yang bermasalah
yang menyenangkan tetapi ada pula tersebut dapat terpenuhi hak-haknya.
yang tidak menyenangkan. Menurut Salah satu alternatif pemecahan
“NN” yang harus diperhatikan dalam masalah anak-anak dalam keluarga
pengasuhan anak yakni: “Dalam tersebut adalah dengan memasukkan
proses pengasuhan anak, yang harus anak ke panti asuhan, dimana panti
diperhatikan adalah orang yang asuhan adalah menjadi lembaga yang
mengasuh agar tidak menghambat berupaya memberi bantuan bagi anak-
kedekatan anak dengan pengasuh”.27 anak yang mengalami masalah, dengan
Dengan langkah-langkah tersebut tujuan agar anak-anak tersebut dapat
permasalahan dan hambatan terpenuhi hak-haknya.
yang dihadapi dapat teratasi dan Anak-anak terlantar merupakan
terselesaikan, sehingga apa yang masalah nasional yang perlu mendapat
menjadi tujuan Panti Sosial Asuhan perhatian dengan pengasuhan dan
Anak (PSAA) Harapan Majeluk pembinaan mental dan pengetahuannya
Mataram dapat tercapai. agar nantinya potensi yang ada dalam
dirinya dapat tergali dan termanfaatkan
oleh oleh pembangunan bangsa.
Pengasuhan dan bimbingan anak
terlantar mutlak diperlukan agar
26 FH,Wawancara. Panti Sosial Asuhan terbentuk pribadi-pribadi yang utuh
Anak(PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24 untuk terciptanya kualitas Sumber
November 2013. Daya Manusia seutuhnya.
27 NN, Wawancara. Panti Sosial Asuhan
Anak(PSAA) Harapan Majeluk Mataram, 24
November 2013.

74 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

Ketika situasi ketelantaran anak dan asuh bersekolah. Pengasuh melalui


anak dari keluarga bermasalah dibiarkan orang tua asuh bersifat sementara,
tanpa ada usaha penanggulangannya dimana anak harus segera kembali
dihawatirkan anak akan frustasi, mereka dalam pengasuhan orang tuanya.
terhina dan berontak terhadap keadaan. Dalam menjalankan perannya sebagai
Sebagai Negara yang berkeadilan pengasuh, PantiSosial Asuhan Anak
sosial pemerintah bertanggungjawab (PSAA) Harapan Majeluk Mataram
terhadap kondidsi anak-anak terlantar. melakukannya dengan penuh
Seperti yang tersebut dalam Pasal 34 kesabaran dan rasa kasih sayang, karena
Undang-Undang Dasar 1945 yang selain berperan sebagai pengasuh,
berbunyi: “fakir miskin dan anak-anak pengasuh Panti Sosial Asuhan Anak
terlantar dipelihara oleh Negara”. (PSAA) Harapan Majeluk Mataram
Pada umumnya anak yang datang juga berperan sebagai guru.
ke panti asuhan ini karena mengalami Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
kesulitan ekonomi.Selain itu juga Harapan Majeluk Mataram pada saat
sesuai dengan tujuan dari pendirian ini mampu menampung anak asuh
panti asuhan ini yaitu menampung sebanyak 70 orang anak asuh yang
anak dari keluarga tidak mampu untuk terdiri dari laki-laki dan perempuan.
mendapat perawatan, penyantunan, Jumlah anak asuh yang terlantar
pembinaan, dan pengembangan. adalah 23 orang, sedangkan anak
Pembinaan dalam kehidupan yatim berjumlah 18 orang, anak piatu
beragamamerupakan pembinaan berjumlah 9 orang, dan anak yatim
dari kepribadian secara keseluruhan piatu berjumlah 20orang. Anak-
karena kehidupan beragama adalah anak asuh mendapatkan pendidikan
menjadi kebutuhan rohani manusia. seperti di SD berjumlah 8 orang,
Kegiatan pembinaan keagamaan yang SMP berjumlah 36 orang, dan SMA
dilakukan di Panti Sosial Asuhan Anak berjumlah 26 orang, kontribusi yang
(PSAA) Harapan Majeluk Mataram diberikan memiliki manfaat yang
adalah sebagian besar dilakukan sangat besar bagi anak terlantar karena
oleh anak-anak Panti yang meliputi dapat merubah kehidupan mereka
sholat berjamaah dan meningkatkan terutama dari segi prilaku maupun
pemahaman keagamaan. dari segi akhlaknya yang mampu
Pengasuh adalah orang yang memperbaiki sistem kehidupan dalam
berperan dalam menjalankan segala keluarganya.
peranan Panti Asuhan untuk mendidik Anak-anak asuh selalu dididik oleh
serta mengarahkan para anak-anak pengasuh tentang budi pekerti, sopan
asuhnya. Lingkungan panti adalah santun, dan tenggang rasa antara
dengan cara bekerjasama dengan sesama penghuni panti dan juga
masyarakat lingkungan sekitar dan lingkungan sekitar panti. Selanjutnya
dengan guru sekolah tempat anak pendidikan serta peraturan dan

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 75


Abdul Najib, Rosita Wardiana

kehidupan keseharian dalam panti akan Pendekatan yang dilakukan


terakumulasi dalam diri anak asuh dan pengasuh di PSAA Harapan Majeluk
ini menjadi pendidikan penting yang Mataram dalam pengasuhan
selayaknya mereka dapatkan dalam bagi anak asuh, diantara metode-
keluarga. Hal ini dapat dilihat bahwa metode tersebut adalah: a). Metode
pengasuhan anak asuh dalam Panti Pendekatan Perorangan. Tekhnik ini
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan dapat dilakukan oleh pengasuh untuk
Majeluk Mataram diperlakukan sama memberikan pengasuhan seperti
di mana tidak membedakan antara mendengarkan aspirasi atau keluh
anak yatim, piatu, yatim piatu dan kesah dari permasalahan-permasalahan
anak terlantar. yang dihadapi anak-anak asuh secara
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) individual. Sehingga diharapkan anak-
Harapan Majeluk Mataram adalah anak asuh akan memberikan respon
sebagai media orang tua pengganti baik ketika mendapat bimbingan
keluarga dalam pembentukan sikap dan dari pengasuhnya. Dengan tekhnik
perilaku. Anak-anak asuh yang belum tersebut hasilnya anak-anak asuh
terpenuhi segala kebutuhan sosialnya yang mempunyai permasalahan
baik jasmani maupun rohani, di Panti sosial dan individu lebih memiliki
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan sikap terbuka dan merespon dengan
Majeluk Mataram ini semuanya dapat baik peraturan, ataupun perintah.
tercukupi dengan baik. Keluarga yang b). Metode Pendekatan Kelompok.
fungsinya tidak terpenuhi dengan baik Salah satu metode pengasuhan untuk
akan mengakibatkan pertumbuhan memperbaiki dan meningkatkan fungsi
jiwa anak terganggu, maka semua sosial individu melalui pengalaman-
peran keluargayang fungsinya pengalaman kelompok yang disusun
tidak terpenuhi dengan baik dapat secara sadar dan bertujuan. Dapat
tergantikan dengan adanya peranan disimpulakan bahwa, metode
Panti Sosial Asuhan Anak ( PSAA) kelompok yang biasa digunakan
Harapan Majeluk Mataram, sebagai pengasuh dalam proses pertolongan
lembaga pengganti keluarga, sehingga kesejahteraan sosial kepada anak
anak-anak asuh yang jika nantinya asuh, dimana menggunakan media
keluar dari Panti Sosial Asuhan Anak dan pengalaman dalam kelompok
(PSAA) Harapan Majeluk Mataram untuk membantu anak asuh dalam
akan dapat menempatkan diri dalam menemukan dan mencari solusi
masyarakat dimana dia tinggal dan permasalahan yang dialaminya, agar
anak-anak asuh dapat menerapkan dapat melaksanakan fungsi sosialnya
kedisiplinan mulai dari diri sendiri secara wajar, contohnya dengan
dan mungkin akan diterapkan kepada melakukan diskusi kelompok, game,
orang lain. dan out bond.

76 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

Peran yang telah dilakukan oleh hal belajar dan dalam kegiatan sehari-
PSAA Harapan majeluk adalahsebagai hari. Dalam Panti Sosial Asuhan Anak
orang tua, pembimbing, dan pengajar (PSAA) Harapan Majeluk Mataram
anak asuh, agar tidak bosan untuk selalu diterapkan peraturan-peraturan
member nasehat kepada anak dan yang berlaku bagi semua anak-
berusaha untuk menjadi teman/ anak asuh, sekalipun ada beberapa
sahabat yang baik untuk anak peraturan-peraturan tersebut tidak
sehingga anak akan merasa lebih diberikan secara tertulis. Namun bila
dekat serta mampu memberikan ada anak- anak asuh yang melanggar
semangat atau motivasi pada anak- ketentuan peraturan PSAA Harapan
anak asuh. Peranan yang dilakukan Majeluk Mataram, maka anak asuh
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) tersebut akan dikenakan sanksi/
Harapan Majeluk Mataram ternyata hukuman sesuai dengan tingkat
mempunyai pengaruh yang besar kesalahannya. Beberapa peraturan
dalam meningkatkan pendidikan yang diterapkan di Panti Asuhan
anak-anak asuhnya, khususnya adalah tentang peraturan untuk
pengaruh pada anak asuh terlihat melakukan jadwal kegiatan-kegiatan
dalam cara bersikap terhadap sesama secara tepat waktu, mengharuskan
anak asuh, pengasuh, ataupun dengan anak asuh untuk meminta ijin sebelum
orang lain. Hal ini dimulai pada anak meninggalkan Panti, melarang anak
dengan diberikan latihan-latihan amal luar panti untuk tidur dalam Panti
yang menyangkut hubungan manusia Asuhan dan sebagainya.
dengan Tuhan, manusia dengan Namun dalam hal sanksi, hukuman
manusia, dan lingkungannya maka hal yang diberikan oleh pihak panti
ini diinternalisasikan pada kepribadian umumnya hanya untuk membuat
anak sehingga ajaran agama benar- anak jera/malu sehingga tidak akan
benar dihayati, dipahami, dan melakukan kesalahan lagi. Tetapi
digunakan sebagai pedoman hidup bagi sanksi yang ada di sini seperti push up
anak asuh. Itu disebabkan karena Panti bagi yang melakukan kesalahan. Hal ini
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan tidak sesuai dengan prinsip pengasuhan
Majeluk Mataram banyak berperan yang mengedepankan kasih sayang,
dalam hal pembentukan sikap serta bukan sanksi fisik. Pihak Panti harus
tingkah laku yang baik dalam segala menganti bentuk sanksi dengan sanksi
hal. lain, seperti menghafal pelajaran,
Cara/metode dalam mengasuh ayat-ayat pendek, atau membersihkan
pada prinsipnya berlaku sama untuk halaman. Sanksi semacam ini lebih
semua anak. Setiap anak mempunyai bisa mendidik dan mengkonstruksikan
hak dan kewajiban sama dalam rangka karakter anak asuh. Dalam mendidik/
menuju ke arah kemandirian. Anak mengasuh anak-anak asuh, baik yang
dilatih melakukan kedisiplinan dalam sudah besar maupun masih kecil

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 77


Abdul Najib, Rosita Wardiana

seharusnya dilakukan dengan penuh terwujudnya hak atau kebutuhan


perasaan sehinggaanak-anak asuh anak yaitu kelangsungan hidup,
tersebut lebih bias mengerti. Hal ini tumbuh kembang, perlindungan
bertujuan untuk lebih dekat dengan dan partisipasi. Sesuai dengn tujuan
anak asuh. sebagai Lembaga Kesejahteraan
Dalam pengasuhan anak terlantar Sosial, bahwa panti asuhan tidak
di panti asuhan terdapat beberapa hanya bertujuan untuk memberikan
masalah yang di hadapi. Adapun pelayanan, pemenuhan kebutuhan
masalah-masalah yang dihadapi adalah fisik semata namun juga berfungsi
“masalah panti asuhan, anak asuh, sebagai tempat kelangsungan hidup
pengasuhan, dan masalah pengasuh”. dan tumbuh kembang anak-anak
terlantar yang diharapkan nantinya
Masalah Panti Asuhan. Masalah mereka dapat hidup secara mandiri
yang sering dihadapi dalam panti dan mampu bersaing dengan anak-
asuhan adalah kekurangan dana anak lainnya yang mempunyai orang
sehingga pasilitas panti masih sangat tua atau berkecukupan.
kekurangan dalam mencetak anak-
anak asuh yang berada di Panti Sosial Masalah-masalah tersebut di
Asuhan Anak (PSAA) Harapan Majeluk atas, senantiasa di hadapi oleh panti
Mataram menjadi insan yang muttaqin asuhan. Oleh karena itu, panti asuhan
dan kompetetif dalam kereatif,sesuai sebagai pusat pelayanan kesejahteraan
dengan visi dan misi Panti Asuhan anak mempunyai prinsip sebagai
tersebut. Fasilitas yang dimaksud pusat pelayanan, pengembangan,
adalah kekurangan komputer, alat-alat perlindungan, penyantunan, dan
tulis, buku-buku yang sesuai dengan pencegahan. Masalah Anak Asuh
kebutuhan pendidikan anak guru adalah kendala yang dihadapi oleh
komputer. Akibat dari kekurangan Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
tenaga pendidik ini maka sang anak Harapan Majeluk Mataram dalam
yang dibina dan dibimbing dalam Panti melakukan pengasuhan kepada anak
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan asuh diantaranya anak terlantar, anak
Majeluk Mataram masih kurang yatim piatu, dan anak yatim bukan
menguasai bahasa inggris serta belum dari segi sarana dan prasarana saja
mampu menguasai computer sesuai melainkan dari diri sang anak.Faktor
dengan program panti, karena dengan yang mempengaruhi prilaku anak
kekurangan tenaga pendidik serta asuh adalah sifat bawaan yang sudah
kekurangan pasilitas pembelajarannya, ada dalam diri setiap manusia, karena
maka pembelajaran dalam program setiap manusia yang dilahirkan kedunia
tersebut jarang dilakukan. ini baik yang masih primitif, bersahaja,
maupun yang sudah modern, sejak
Adapun tujuan didirikannya PSAA Adam dilahirkan sampai ahir zaman.
Harapan Majeluk Mataram adalah 1). Kelakuan anak yang masih tidak

78 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

sesuai dengan yang diinginkan. barang temannya, keluyuran di luar


Kelakuan yang dimaksud seperti Panti, dan mengganggu temannya.
mencuri barang temannya, keluyuran Sistem pelayanan sosial berbasis
malem hari diluar panti, pulang dan lembaga seperti Panti Asuhan
pergi tanpa izin dari pengasuh, serta dipandang sebagai solusi yang paling
mengganggu sesama temannya. 2). diandalkan, meski bukan yang terbaik
Anak masih malas melaksanakan dalam melindungi dan memenuhi
program. Dalam menjalankan kesejahteraan anak, terutama yang
program panti ada sebagian anak asuh termasuk kategori anak yang kurang
yang masih malas ketika mengikuti beruntung seperti anak terlantar.
perogram yang sudah diterapkan, hal Dalam menjawab berbagai masalah
ini dikarenakan sang anak masih juga yang telah dipaparkan di atas, dengan
membawa kelakuan pada saat mereka demikian ada beberapa langkah
masih berada diluar panti, seperti ada yang dilakukan panti asuhan dalam
yang malas bersih-bersih, belajar, shalat mengatasi kendala yang dihadapi dala
berjamaah, dan lainnya. Masalah pola asuh anak terlantar yaitu:
Pengasuh. Adalah masalah yang sering
dihadapi oleh pengasuh di Panti Sosial 1. Masalah Panti Asuhan, Di saat
Asuhan Anak (PSAA) Harapan Majeluk mengalami kendala mengenai
Mataram adalah pada saat anak- panti asuhan yakni masih
anak asuh masih malas menjalankan kurangnya alat-alat atau media
program yang ada di dalam Panti, dalam menjalankan program-
karena mengasuh anak bukan hanya program yang ada dan kurangnya
merawat atau mengawasi anak asuh sarana dan prasarana pembelajaran
saja, melainkan lebih dari itu, yakni maka dalam mengatasi hal
meliputi: pendidikan, sopan santun, seperti para pengurus panti
membentuk latihan-latihan tanggung asuhan membuat proposal untuk
jawab, pengetahuan, pergaulan, dan diajukan ke berbagai instansi
sebagainya. Pengasuhan. Anak asuh terkait seperti kantor Dinas
yang ada di Panti Sosial Asuhan Anak Sosial dan lembaga sosial lainnya
(PSAA) Harapan Majeluk Mataram. kemudian juga pengurus tidak
Dalam bidang pengasuhan kendala hanya menyerahkan proposal ke
yang sering dihadapi oleh pengasuh berbagai instansi terkait akan tetapi
adalah dari dirisang anak, karena pada mereka meminta sumbangan dari
saat menerapkan program-program masyarakat setempat terutama
yang sudah ada di dalam Panti, sebagian masyarakat yang mempunyai
anak asuh masih terbawa kelakuan usaha-usaha yang lebih.
atau tingkah laku semasa berada 2. Masalah anak asuh, Upaya
dilingkungan rumah sebelum masuk mengatasi atau menangani
kelingkungan panti, seperti mencuri permasalahan yang bersumber

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 79


Abdul Najib, Rosita Wardiana

dari anak, di sini para pengasuh dalam mengambil keputusan yang


PSAA Harapan Majeluk Mataram terkait dengan pendidikannya,
melakukan pembinaan khusus melalui diskusi dengan teman, juga
terhadap anak yang bermasalah. dengan orang tua dan pengasuh
Misalnya anak yang melakukan yang ikut memberi pertimbangan.
tindakan kriminal seperti mencuri Yang perlu diperhatikan juga oleh
barang temanya, maka tindakan pengurus panti yaitu menambah dan
pengasuh di sini dalam memberikan meningkatkan kualitas pengasuh
pembinaan terhadap anak yaitu dengan mengikuti pelatihan-
memberikan pembinaan khusus pelatihan agar pengasuhan yang
yang menyangkut pemberian diberikan kepada anak sesuai
pencerahan kepada mereka tentang dengan apa yang menjadi visi dan
tindakan yang mereka lakukan. misi dari Panti itu sendiri.
kemudian memberikan suatu 4. Masalah pengasuhan, Cara
hukuman terhadap anak tersebut. mengatasi permasalahan dalam
Memberikan hukuman kepada mengasuh anak terlantar di
mereka sesuai dengan kesalahan PSAA Harapan Majeluk Mataram
yang mereka perbuatan, tanpa seperti melakukan pendekatan
harus menggunakan kekerasan kepada anak asuh dengan penuh
atau hal semacam yang membuat kesabaran serta memberkan
mereka merasa tidak tertekan. motivasi atau dorongan mental
Walaupun hukuman itu spiritual kepada anak yang
diperbolehkan sebagai metode memiliki masalah dan membantu
dalam mendidik di dalam Islam, mencari solusi dari permasalahan
tetapi kita tidak boleh lupa bahwa yang sedang dialami oleh anak
yang utama ketika berinteraksi asuh. Memeberikan pengawasan
dengan anak-anak adalah penuh yang ekstra kepada anak asuh
terutama kepada anak yang sedang
dengan kasih sayang dan lemah
ada masalah. Memberikan nasehat
lembut.
serta masukan sesuai dengan usia
3. Masalah pengasuh, Upaya dan karakter serta masalah yang
yang dilakukan pengasuh dalam dihadapi anak. Dalam mengasuh
menangani anak terlantar di anak terlantar, yatim, dan piatu
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) pada prinsipnya bukan hanya
Harapan Majeluk Mataram terbatas pada lembaga atau sebuah
dengan mengupayakan kedekatan organisasi, namun merupakan
dengan anak agar mereka dapat tugas dan tanggung jawab semua
bercerita secaraterbuka tentang pengasuh.
masalah yang mereka hadapi. Dan Dengan langkah-langkah tersebut
pengasuh juga mendukung anak permasalahan dan hambatan

80 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam


Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar....

yang dihadapi dapat teratasi dan sarana dan prasarana, c). Memberikan
terselesaikan dan dapat diantisipasi pengawasan dan motivasi yang ekstra.
dengan cara berpartisipasi atau kerja Dalam menggapai proses
sama yang baik antara pemerintah pendidikan terhadap anak yang
umumnya dan instansi terkait merupakan tonggak estapet dan
khususnya, masyarakat dan pengelola generasi penerus maka ada beberapa
panti asuhan atau semua pihak kiranya hal yang penulis rekomendasikan
dapat melibatkan diri serta memiliki diantaranya: 1). Pengasuh harus
rasa kepedulian untuk membimbing, memahami psikologis anak. 2).
membina, mendidik dan mengasuh Gunakan pendekatan yang bernbasis
anak-anak panti dengan mengharapkan strength perspective dalam memandang
ridho dari Allah SWT. anak. 3). Kesalahan-kesalahan yang
dihadapi oleh anak jangan dipandang
F. Kesimpulan sebagai sebuah penyimpangan, namun
Berdasarkan hasil penelitian pada lihatlah motif dibalik perbuatan anak
peran pola asuh bagi anak terlantar karena anak sesungguhnya adalah
di PSAA Harapan Majeluk Mataram korban dari lingkungannya. 4). Person in
peneliti dapat disimpulkan sebagai environmental (PIE) merupakan model
berikut:peranan yang dilakukan Panti intervensi terhadap anak dengan segala
Sosial Asuh Anak (PSAA) Harapan kerabat dan kolegannya.
Majeluk Mataram tersebut adalah
pengganti keluarga atau orang tua, Daftar Pustaka
penyangga rasa takut, pembawa kasih Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian
sayang dan perhatian. Sedangkan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Kendala-kendala yang dihadapi Rineka Cipta Edisi VI cet-13,
dalam pengasuhan anak terlantar di 2006.
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
Harapan Majeluk Mataram adalah, , Metode Penelitian Kuantitatif
Pertama, keterbatasan sarana dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
prasarana. Kedua, anak asuh masih Alfabeta, 2011.
malas menjalankan program yang Bagong suyanto.Masalah Sosial Anak.
ada. Ketiga, masalah pengasuh adalah Jakarta: Prenada Group, 2003.
pengasuh yang sering mengeluh Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian.
menghadapi anak panti. Adapun Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
upaya yang dilakukan oleh Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA) Harapan Depag RI.”Al-Qur’an dan Terjemahan”.
Majeluk Mataram dalam mengatasi Jakarta:1990.
kendala-kendala dalam pola asuh DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahas
anak terlantar adalah: a). Pendekatan Indonesia. Edisi ke-II. Jakarta:
kepada anak asuh, b). perbaikan Balai Pustaka, 1997.

Volume 9, Nomor 1, Juni 2017 | 81


Abdul Najib, Rosita Wardiana

Departenen pendidikan dan Nur hasanah, Pola Pembinaan


kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Anak Asuh di Panti Asuhan Al-
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Husaini Sanggeng Kelebuh Praya
Http://batlc of-speech.blogspot. LombokTengah dalam persfektif
com/2010/10/perspektif- anak- Pendidikan Islam, (Skripsi IAIN
jalanan dane-fektivitas.hyml Mataram, 2002/2003).

Http://id.shvoong./social-sciences/ Pourwadarminta, Kamus Psikologi.


education/2261303-pengertian- Jakarta: rineka cipta, 1976.
pola-intraksi/#ixzz29EgMLb6K. RiyantoYatim. Metodologi Penelitian
com Pendidikan.Surabaya: Cetakan
Kartini Kartono, Psikologi ke-II SIC, 2001
Perkembangan. Bandung: Mandar Sarlito, Wirawan Sarwono, Psikologi
Maju, 2007. Remaja. Jakarta: Rajawali Pers,
Mar’atun Naziah. Pola Pembinaan 1977.
Anak Asuh Dalam Persfektif Sugiyono, Memahami Penelitian
Pendidikan Islam di Panti Asuhan Kualitatif. Bandung: Alfabeta,
Al-ishlahDasan Agung Tanak Beak 2005.
Batukliang Lombok Tengah, (Skripsi Sujato Agus, PsikologiPerkembangan.
IAIN Mataram, 1988).. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.
Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Save The Children dan Kemensos.
Kualitatif. Jakarta: Ghalia Standar Nasional Pengasuhan untuk
Indonesia, 1994. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
Muh. Save Dagun. Psikologi Keluarga. Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
Jakarta: Rineka Cipta, 2012

82 | Komunitas Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

You might also like