You are on page 1of 6

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014

PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DESA SUNGAI ALANG


KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN
SELATAN

Zainul Akhyar, Harpani Matnuh, Muhammad Ihsan


Program Studi PPKn FKIP Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRACK

Muhammad Ihsan, 2014. Teenage deviant behaviour village sub-district Karang Intan Reed Creek district of
Banjar in South Kalimantan. Program Study of Citizenship and Pancasila Education,
Department of Social Scienes Education,Faculty of Teacher and Education Science,
University of Lambung Mangkurat. Supervising (1) Zainul Akhyar (2) H. Harpani Matnuh

During this adolescent behavior of the village of Sungai Alang tend to have yet to achieve good
behavior as expected. It is seen from the actions and behaviour of the teenagers are shown to still be in the
Act of perversion.
Research objectives are to find out other forms of deviant behavior of teenagers in the village of
Sungai Alang,to determine the factors that led to the teen deviant behaviour in the village of Sungai Alang,
to find out the attitude of the community towards deviant behavior of teenagers.The data source is
composed of primary data and secondary data. Data collection techniques used are observation, interview
and documentation.
The results of this research indicate the forms of juvenile delinquency can be seen by the presence
of symptoms, drinking alcohol, etc, the factors causing occurrence of juvenile delinquency internal factors
and external factors, the right attitude to cope with teenage deviant behaviour is preventive action, the
repressive measures, and rehabilitative and curative action
Suggestions in this study are for adolescents to behave so as not to stray again, for the community
in order to better monitor and control the actions of teenagers, for the local government as input, for the
researchers as experience, for parents to be able to be a good role model, for community leaders as a
description of the behavior of teenagers of the village.

Keywords: Deviant Behavior, teens

A. PENDAHULUAN
Remaja merupakan generasi merupakan tumpuhan harapan bagi masa
penerus bangsa yang nantinya bisa depan bangsa dan Negara serta agama.
menjadi sosok pemimpin dan mereka Untuk itu adanya upaya-upaya
harus memiliki perilaku yang sesuai pendidikan dan pembinaan perilaku
dengan norma-norma yang berlaku dan (akhlak) terhadap remaja sebagai
diakui oleh masyarakat. Harapan untuk generasi penerus suatu bangsa sangatlah
menjadi paradigma yang baik itu wajar dan mutlak diperlukan dengan
merupakan hal yang tidak asing lagi. kepribadian yang memiliki budi pekerti dan
Semua orang tentu mengharapakan akhlak yang mulia sebagai bekal hidup
sesosok pemimpin yang nantinya bisa dimasa yang akan datang. Sudah pasti
menjadi pemimpin yang berperilaku atau tantangan dan hambatan
bermoral baik, dengan kata lain, dalam untukmembangun sebuah kemajuan atau
agama Islam diartikan dengan akhlakul peradapan baru lebih besar dari saat ini.
karimah atau tindakan/perilaku yang baik. maka akan terjadilah kerusakan terhadap
Karena, seseorang yang namanya remaja keberlangsungan hidup bangsa itu.
juvenile yang merupakan bagian dari Dalam pembinaan perilaku yang
generasi muda adalah aset Nasional dan baik dibutuhkan sebuah dukungan dari
608
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014

pihak masyarakat. Ketimpangan baik, Kurangnya perhatian masyarakat


dukungan yang diberikan tidak dalam pendidikan anak.
memaksimalkan dalam prosesnya. Namun Di lingkungan desa Sungai Alang
dalam kenyataanya saat ini, keluarga ada banyak sekali tipe perilaku remaja,
hanya menyerahkan anak mereka kepada dari mulai reamaja yang aktif
pihak masyarakat hanya sebagai bersosialisasi di lingkungan rumah sampai
pengamat atau penilainya saja. Seakan- remaja yang tidak aktif sama sekali
akan yang berhak untuk membina moral diberbagai aktivitas di lingkungan rumah.
yang baik itu hanyalah remaja itu sendiri. Remaja yang aktif adalah remaja yang
Pada intinya, dalam pembentukan moral mau ikut serta dalam berbagai hal
yang baik harus ada kerja sama antara kegiatan yang dilakukan lingkungan
semua pihak dan golongan. Jika kerja sekitar atau masyarakat setempat,
sama antara kelurga dan masyarakat misalkan ada acara tujuh belasan, remaja
berjalan dengan lancar. Maka pembinaan harus aktif membantu demi melancarkan
moral yang baik dan sesuai dengan acara kegiatan tersebut, atau kegiatan
norma-norma yang berlaku akan dicapai. karang taruna yang diselenggarakan di
Remaja sebagai calon generasi lingkungan sekitar, atau sebagai remaja
penerus bangsa merupakan asset masa pengurus mesjid yang aktif dalam hal
depan yang harus disiapkan, sejalan kegiatan yang berkaitan dengan mesjid.
dengan pemikiran tersebut, Pemerintah Remaja yang tidak aktif adalah remaja
melalui BKKBN telah melaksanakan yang tak mau ikut serta dalam kegiatan
berbagai program yang menangani apapun yang dilakukan sekitar ataupun
masalah remaja baik itu Bina Keluarga masyarakat setempat. Tidak baik
Remaja ( BKR) maupun Program mencontoh pemuda yang tidak aktif dalam
Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi bersosialisasi, karena dalam kehidupan
Remaja (PKBR) atau lebih dikenal Pusat sehari-hari sangat penting untuk
Informasi dan Konseling Remaja (PIK bersosialisasi untuk mempererat tali
Remaja) sebagaimana telah tertuang persaudaraan antar sesama dan
dalam UU No. 10 Tahun 1992 tentang perkembangan moral remaja itu sendiri.
Perkembangan kependudukan dan Jadi, remaja itu adalah generasi
Pembangunan Keluarga Sejahtera yang penerus bangsa selanjutnya, kader
jabarkan lebih lanjut dengan PP NO.7 bangsa, kader masyarakat dan. Remaja
tahun 2005 Tentang Rencana dalam bertingkah laku tidak pernah berfikir
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan matang karena biasanya remaja
tahun 2005-2009 yang antara lain selalu bertindak ceroboh. Hal ini
menetapkan salah satu kebijakan dalam disebabkan oleh emosi yang masih belum
program ketahanan dan pemberdayaan stabil sehingga melakukan segala sesuatu
keluarga. sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa
Di Negara Indonesia persoalan ini mempertimbangkan resiko dan akibat
sangat menarik perhatian, anak belasan yang akan diterimanya.
tahun berbuat jahat, menganggu Bertolak dari latar belakang dan
ketentraman umum misalnya:mabuk- pembatasan masalah yang telah diuraikan
mabukan, kebut kebutan dan main-main di atas, maka pertanyaan-
dengan wanita. Hal ini diakibatkan kurang pertanyaanpenelitian yang hendak dicari
pendidikan, kurang pengertian orang jawabannya adalah sebagai berikut :
tuatentang pendidikan,kurang teraturnya
pengisian waktu, tidak stabilnya keadaan 1. Bagaimanakah bentuk-bentuk
sosial, politik dan ekonomi, banyaknya film perilaku menyimpang remaja di
dan buku-buku bacaan yang tidak baik, desa Sungai Alang?
menyusutnya 2. Faktor apa saja yang
menyebabkan perilaku
moral dan mental orang dewasa,
pendidikan dalam sekolah yang kurang

609
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014
e. Media Masa
menyimpang remaja di desa f. Faktor lingkungan
Sungai Alang?
3. Bagaimanakah sikap masyarakat 4 Sikap Terhadap Perilaku
terhadap perilaku menyimpang Menyimpang
remaja di desa Sungai Alang? Menurut Panut Panuju & Ida
Umami, sikap atau tindakan
penanggulangan masalah kenakalan
B. KAJIAN PUSTAKA remaja dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1 Pengertian Remaja a. Tindakan preventif yakni
segala tindakan yang bertujuan
Masa remaja adalah masa mencegah timbulnya
transisi perkembangan antara masa kenakalan-kenakalan.
kanak-kanak dan masa dewasa yang a. Tindakan represif yakni
pada umumnya dimulai pada usia 12 tindakan untuk menindas dan
atau 13 tahun dan berakhir pada usia menahan kenakalan remaja
akhir belasan tahun atau awal dua seringan mungkin atau
puluhan tahun (Olds : 2001). menghalangi timbulnya
peristiwa kenakalan yang lebih
2 Perilaku Menyimpang dan Bentuk- hebat.
Bentuk Perilaku Menyimpang b. Tindakan kuratif dan
a. Perilaku Menyimpang rehabilitasi yakni memperbaiki
Perilaku menyimpang akibat perbuatan nakal,
merupakan perilaku yang oleh terutama individu yang telah
sejumlah besar orang dianggap melakukan perbuatan tersebut.
sebagai hal yang tercela dan diluar
batas toleransi, sedangkan
perilaku yaitu suatu tindakan, C. METODE PENELITIAN
perbuatan dan perilaku. Jadi yang 1 Alasan Menggunakan Metode
dimaksud dengan perilaku Kualitatif
menyimpang adalah perilaku dari Penelitian perilaku menyimpang
para warga masyarakat yang remaja Desa Sungai Alang Kecamatan
dianggap tidak sesuai dengan Karang Intan kabupaten banjar Kal-sel
kebiasaan, tata aturan atau norma dilaksanakan dengan menggunakan
sosial yang berlaku. metode kualitatif. Metode kualitatif
b. Bentuk-Bentuk merupakan metode yang digunakan
PerilakuMenyimpang untuk meneliti pada kondisi objek yang
Bentuk- bentuk alamiah (natural setting), disamping itu
penyimpangan perilaku terdiri atas pendekatan kualitatif juga merupakan
penyimpangan primer (primary pendekatan yang melihat sesuatu
deviation),penyimpangan sekunder secara lebih mendalam dan holistic
(secondarydeviation), (Hadari : 1994)
penyimpanganindividual (individual
deviation), penyimpangan 2 Tempat Penelitian
kelompok (group deviation) dan Penelitian dilakukan di Desa
penyimpangan campuran (mixture Sungai Alang Kecamatan Karang Intan
of both deviation). Kabupaten Banjar karena Desa
Sungai Alang dalam beberapa tahun
3 Faktor Penyebab Perilaku kedepan mengalami perubahan sosial,
Menyimpang
a. Faktor diri ekonomi dan budaya dalam kehidupan
b. Faktor keluarga akibat dari berkembangnya zaman
c. Faktor Masyarakat hingga berdampak pada kehidupan
d. kelompok teman sebaya

610
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014
perilaku remaja. Tempat penelitian
yang digunakan merupakan 6 Teknik Analisis Data
tempatyang ideal untuk melakukan Reduksi Setelah direduksi,
penelitian tentang perilaku langkah kedua adalah mendisplay
menyimpang remaja, karena remaja data (penyajian data). Menarik
Desa Sungai Alang Kecamatan
Karang Intan Kabupaten Banjar kesimpulan-kesimpulan tentang
merupakan salah satu bagian dari perilaku menyimpang remaja Desa
para penerus Bangsa yang akan Sungai Alang Kecamatan Karang Intan
melanjutkan kepemimpinan Negara kabupaten banjar Kal-sel yang
Indonesia. merupakan jawaban terhadap
rumusan masalah yang telah
3 Sumber Data dirumuskan sejak awal dan setelah
Data primer adalah data yang menggabungkan informasi tentang
dapat diperoleh langsung dari perilaku menyimpang remaja yang
lapangan atau tempat penelitian dan tersusun dalam bentuk yang padu dan
sumber data utamanya dalam benar.
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Data sekunder dalam 7 Pengujian Keabsahan data
penelitian ini meliputi bentuk perilaku Perpanjangan pengamatan,
menyimpang, alasan yang membuat meningkatkan ketekunan, triangulasi
remaja berperilaku menyimpang, sikap yaitu triangulasi sumber, triangulasi
masyarakat terhadap perilaku teknik, triangulasi waktu.
menyimpang dan teori perubahan
sosial, agar dapat mengkonfirmasi hal
yang berlawanan dengan hasil temuan D. TEMUAN PENELITIAN
peneliti, data-data ini dapat 1. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
memungkinkan peneliti agar bisa Remaja di Desa Sungai Alang.
memfokuskan permasalahan. Sumber Salah satu remaja yang bernama
data sekunder diperoleh dari data Ahmad Fauzi, remaja Desa Sungai
tertulis yang dimiliki oleh perangkat Alang ketika peneliti wawancarai
desa, seperti arsip desa, dan tentang tindakan menyimpang yang
sebagainya. pernah dan sering dilakukannya
menjelaskan prilaku menyimpang yang
4 Instrumen Penelitian pernah dilakukan seperti mabuk-
Perilaku menyimpang remaja mabukan dan perilaku menyimpang
Desa Sungai Alang Kecamatan yang sering dilakukan yaitu merokok,
Karang Intan kabupaten banjar Kal-sel kebut-kebutan, membuat gaduh waktu
ini menggunakan metode kualitatif, malam hari seperti menyanyi
sehingga yang menjadi instrumen menggunakan gitar dengan suara
utama adalah peneliti sendiri, juga yang nyaring. Hal ini tentunya harus
melalui observasi dan wawancara. menjadi masukan dan pembelajaran
Peneliti akan terjun ke lapangan bagi orang tua agar anak mereka
sendiri, baik pada grand tour question, dapat menjadi remaja yang baik.
tahap focused and selection,
melakukan pengumpulan data, analisis 2. Faktor Penyebab Perilaku
dan pembuatan kesimpulan. Menyimpang Remaja Desa Sungai
Alang
5 Teknik Pengumpulan Data Seperti yang dikemukakan oleh
Wawancara, observasi langsung, tokoh pemuda yang bernama Arif
dokumentasi. Rahman remaja melakukan perilaku
menyimpang dikarenakan oleh orang
tua yang tidak mau tau tentang
kehidupan anaknya, pendidikan Agama
yang sedikit dan tidak menerima
611
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014

masukan suatu saran orang lain untuk sangat beragam, dari oaring tua yang
remaja tersebut, perilaku menyimpang tidak tanggap terhadap anak,
bisa juga akibat pergaulan yang salah pendidikan agama yang minim, karena
dengan orang luar dan dalam Desa. gengsi dan untuk kesenangan, kurang
aktif dalam acara-acara desa
3. Sikap Masyarakat Terhadap Perilaku ataubahkan karena remaja yang tidak
menyimpang Remaja Desa Sungai dapat menahan diri dari perilaku
Alang negative tersebut. Dalam hal ini kita
Seperti yang dikemukakan oleh Kai tidak dapat langsung menyalahkan apa
Angah Masdar, tokoh masyarakat Desa yang sudah terjadi, harus dikaji terlebih
Sungai Alang, beliau merasa kasihan dahulu tentang penyebab perilaku
dengan orang tua dan remaja yang menyimpang pada remaja itu, ada
memiliki perilaku menyimpang karena berbagai macam penyebab dan alasan
sudah berulang kali ditegur, dimarahi mengapa remaja melakukan perilaku
sampai diancam mereka masih menyimpang ini, yaitu : faktor diri, faktor
melakukannya tapi ada juga yang keluarga, faktor masyarakat, kelompok
mendengarkan dan mematuhi kata-kata teman sebaya
beliau meski hanya berkurang sedikit
perbuatan menyimpang tersebut, itu 3. Sikap Masyarakat Terhadap Perilaku
dilakukan supaya tidak memperburuk menyimpang Remaja Desa Sungai
nama baik Desa dalam hal ini seluruh Alang
masayarakat yang ada di Desa Sungai Berbagai macam sikap
Alang. masyarakat desa Sungai Alang
terhadap perilaku menyimpang remaja
ini, ada yang merasa kasihan dengan
E. PEMBAHASAN orang tua dan remaja yang memiliki
1. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang perilaku menyimpang karena sudah
remaja di desa Sungai Alang berulang kali ditegur, dimarahi sampai
diancam, ada yang mengatakan
Penyimpangan primer (primary perilaku menyimpang hanya
deviation), Penyimpangan primer mempermalukan masyarakat desa dan
adalah penyimpangan yang dilakukan tidak ada manfaatnya, dan perlu
seseorang, hanya bersifat temporer, adanya tindakan tegas agar remaja
dan tidak berulang-ulang, mendapatkan efek jera terhadap
penyimpangan perilaku individu yang perilakunya tersebut. Tapi kalo merujuk
terjadi di desa Sungai Alang adalah kepada teori yang ada yaitu Menurut
pada remaja yang suka minum- Panut Panuju & Ida Umami, sikap atau
minuman keras, selain berdampak tindakan penanggulangan masalah
pada kesehatan dan rusaknya sistem kenakalan remaja dapat dibagi menjadi
syaraf meminum-minuman keras juga 3, yaitu tindakan preventif , represif
membuat nama baik keluarga bahkan ,kuratif dan rehabilitasi
desa menjadi rusak karena lokasinya
berada di Desa Sungai Alang.
F. PENUTUP
2. Faktor Penyebab Perilaku 1. Kesimpulan
Menyimpang Remaja Desa Sungai Berdasarkan pada hasil
Alang penelitian dan pembahasan dalam
Penelitian kualitatif yang telah
Suatu penyimpangan pasti ada dilaksanakan di desa Sungai Alang,
sebab. Berbicara mengenai maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
penyimpangan, maka hal-hal yang berikut :
menjadi penyebab terjadinya 1. Bentuk bentuk perilaku menyimpang
penyimpangan perilaku remaja terdiri atas penyimpangan primer,
sangatlah komplek, di desa Sungai
Alang peneyebab perilaku menyimpang
612
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan : Volume 4, Nomor 8, November 2014

sekunder, individual, kelompok dan DAFTAR PUSTAKA


campuran. Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya Moral. Jakarta : PT. Rineka Cipta
kenakalan remaja yaitu, pertama:
faktor internal dan faktor eksternal. Hadari Nawawi. Metode Penelitian
3. Sikap yang tepat untuk
menanggulangi perilaku Ilmiah. Jakarta: Rhineka Cipta, 1994
menyimpang remaja ini adalah Lexy J Moleong, Metode Penelitian
dengan tindakan preventif, tindakan Kualitatif (Bandung: Remaja
represif, tindakan kuratif dan Rosda Karya, 1991)
rehabilitatif.
Moh. Nazir, Metode Penelitian
2. Saran
(Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003)
1 Bagi remaja, agar tidak berperilaku
dengan hal-hal negatif yang tentu. Nasution. Metode Research, Bumi
2 Bagi orang tua mampu memberikan Aksara, Jakarta 2004
teladan yang positif kepada remaja. Sarbaini. 2006. Dasar dan Konsep
3 Bagi Pemerintah Daerah, hasil Pembelajaran Moral. Banjarmasin:
penelitian ini bisa dimanfaatkan FKIP-Unlam
sebagai masukan agar bisa
memberikan fasilitas penunjang Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
dalam pengekspresian perilaku Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
remaja. Bandung : Alfabeta
4 Bagi peneliti, hasil penelitian ini
Wahyu. 2010. Metode Penelitian
dapat memberikan pengalaman dan
pengetahuan tentang perilaku- Untuk Peneltian Kualitatif.
perilaku remaja desa Sungai Alang. Banjarmasin : Universitas
5 Bagi masyarakat, tokoh masyarakat Lambung Mangkurat, Fakultas
dan tokoh agama hendaknya lebih Keguruan dan Ilmu Pendidikan
mengawasi dan mengontrol para Banjarmasin
remaja agar tidak melakukan Wahyu, dkk. 2007. Pedoman
penyimpangan perilaku.
Penulisan Karya Ilmiah.
Banjarmasin : Program Studi
Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral


dan Budi Pekerti dalam
Perspekti Perubahan. Jakarta :
PT. Bumi Aksara

613

You might also like