You are on page 1of 13

PERAN PENTING ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP

KENAKALAN REMAJA DI DUSUN XIX, DESA SAMPALI

Atika Rahayu, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,


e-mail: atikarahayu1903@gmail.com
Fitri Armanda, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,
e-mail: fitrifitri1712@gmail.com
Khaila Afsari, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,
e-mail: ikhay526@gmail.com
Liza Nur Fadillah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,
e-mail: liza42842@gmail.com
Thania Hermayanti Damanik, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,
e-mail: thaniahermayanti@gmail.com

Abstract

The problem in this study is the importance of the role of parents and the
social environment on juvenile delinquency in Sampali Village, precisely in
XIX Hamlet, Sampali Village, Percut Sei Tuan District. This research is
presented using descriptive qualitative research, namely observations to
explore, interview or photograph how the problem situation of the
community there will be studied thoroughly and in depth. This research was
conducted in XIX Hamlet, Sampali Village, with resource persons consisting
of several communities in XIX Hamlet to help collect information and data
for this research. From the results of observations in Hamlet XIX, Sampali
Village, Percut Sei Tuan District, it is known that there are several cases
committed by local teenagers, namely drugs, brawls, and motorcycle gangs.
After a deeper review, the researchers found out the reason why the
teenager in Hamlet XIX, Sampali Village, Percut Sei Tuan District, did juvenile
delinquency, namely because the teenager had a family that did not provide
love and attention, a poor social environment, and weak self-control.
Therefore, the role of parents is needed, such as building good relationships,
instilling faith in the heart so that it becomes a stronghold in oneself so that
it is not easy to fall into actions that are not commendable. If various
solutions and coaching are carried out, it is hoped that the possibility of
juvenile delinquency will decrease and be resolved. From the discussion on
efforts to overcome juvenile delinquency, it should be emphasized that all
efforts to control juvenile delinquency must be aimed at achieving a stable,
harmonious, and mature adolescent personality. Adolescents are expected

56

MODELING: Jurnal Program Studi PGMI


Volume 10, Nomor 1, Maret 2023; p-ISSN: 2442-3661; e-ISSN: 2477-667X, 56-67
Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

to become adults with strong personalities, physically and mentally healthy,


firm in belief (faith) as a society, nation, and homeland.

Keywords: Juvenile Delinquency, the Role of Parents, the Role of


Social Environment

Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pentingnya peran orang tua dan
lingkungan sosial terhadap kenakalan remaja di Desa Sampali tepatnya di
Dusun XIX, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian ini disajikan
dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu pengamatan
untuk mengeksplorasi, wawancara atau memotret bagaimana situasi
permasalahan masyarakat disana yang akan diteliti secara menyeluruh dan
mendalam. Penelitian ini dilakukan di Dusun XIX, Desa Sampali dengan
narasumber yang terdiri dari beberapa masyarakat di Dusun XIX untuk
membantu mengumpulkan informasi dan data-data untuk penelitian ini. Dari
hasil observasi di Dusun XIX, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan
diketahui bahwa terdapat beberapa kasus yang dilakukan oleh remaja
setempat, yaitu narkoba, tawuran, serta geng motor. Setelah ditinjau lebih
dalam, peneliti mengetahui alasan mengapa remaja di Dusun XIX, Desa
Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan ini melakukan tindakan kenakalan
remaja yaitu karena remaja tersebut memiliki keluarga yang kurang
memberikan kasih sayang dan perhatian, lingkungan sosial yang kurang baik,
dan kontrol diri yang lemah. Oleh karena itu dibutuhkan peran orang tua
yakni seperti membangun hubungan yang baik, menanamkan iman didalam
hati agar menjadi benteng dalam diri supaya tidak mudah terjerumus kepada
perbuatan yang tidak terpuji. Jika berbagai solusi dan pembinaan dilakukan,
diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini semakin
berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai upaya mengatasi
kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian
kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja
yang mantap, serasi, dan dewasa. Remaja diharapkan menjadi orang dewasa
yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan
(iman) sebagai masyarakat, bangsa, dan tanah air.
Kata Kunci: Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua, Peran Lingkungan
Sosial

Pendahuluan merupakan makhluk sosial yang dalam


Pergaulan adalah salah satu kehidupannya memerlukan orang lain,
kebutuhan manusia. Manusia juga dan hubungan antar manusia dibina

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 57


Peran Penting Orang Tua dan Lingkungan Sosial terhadap Kenakalan Remaja di
Dusun Xix, Desa Sampali

melalui suatu pergaulan. Pergaulan perkembangan fungsi seksual dan


adalah hak asasi setiap individu dan itu proses berpikir abstrak sampai pada
harus dibebaskan, sehingga setiap kemandirian (santrok, 2002).
manusia tidak boleh dibatasi dalam Keluarga merupakan unit sosial
pergaulan, sebab hal itu melanggar hak terkecil yang memberikan fondasi
asasi manusia. Jadi, pergaulan antar primer pada perkembangan anak.
manusia harusnya bebas tetapi tetap Sedangkan lingkungan sekitar dan
mematuhi norma hukum, norma sekolah ikut memberikan nuansa pada
agama, dan norma budaya serta norma perkembangan anak. Karena itu baik
sosial. buruknya struktur keluarga dan
Masa remaja adalah masa masyarakat sekitar memberikan
dimana seorang anak sedang berada pengaruh baik atau buruknya
dalam fase pencarian jati diri dan ingin pertumbuhan kepribadian anak.
mengenal siapa dirinya yang Keadaan lingkungan keluarga bisa
sebenarnya. Mappiare menjelaskan menjadi salah satu penyebab timbulnya
masa remaja berlangsung antara umur kenakalan remaja seperti keluarga yang
12 sampai 21 tahun untuk wanita dan broken home, rumah tangga yang
13 sampai 22 tahun untuk pria. berantakan disebabkan oleh kematian
Rentangan usia remaja ini dapat dibagi ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi
menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 konflik keras, ekonomi keluarga yang
sampai dengan 17/18 tahun adalah kurang, semua itu merupakan sumber
remaja awal, dan usia 17/18 tahun yang subur untuk memunculkan
sampai dengan 21/22 tahun adalah tingkah laku remaja.
remaja akhir. Di Amerika Serikat Fenomena kenakalan remaja
mempunyai hukum bahwa individu sudah tidak asing lagi terdengar
dianggap telah dewasa apabila telah ditelinga kita. Kenakalan remaja bagai
mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 pusaran hitam yang tidak pernah putus
tahun seperti ketentuan sebelumnya dan selalu berkaitan dari waktu ke
(hurlock, 1991). Permasalahan yang waktu dari masa ke masa yang
dihadapi remaja umumnya lebih rumit membentuk permasalahan yang
karena kematangan diri yang belum semakin rumit apabila tidak segera
maksimal. Masa perkembangan transisi ditemukan solusi terbaiknya. Masalah
antara masa anak sampai masa dewasa kenakalan remaja merupakan masalah
yang mencakup perubahan biologis, yang sampai saat ini masih sulit terurai
kognitif dan sosial-emosional dan kompleks terjadi di Indonesia yang
merupakan arti remaja. Perubahan menjadi salah satu dasar kegelisahan
biologis, kognitif dan sosial-emosional para orang tua dalam mendidik anak.
yang terjadi berkisar dari Dengan adanya kegelisahan tersebut,

58 | MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

para orang tua senantiasa mencari Namun kenyataan yang ada orang
strategi yang tepat dalam membimbing cenderung langsung menyalahkan,
anak-anak mereka agar tidak terseret menghakimi, bahkan menghukum
dalam arus kenakalan remaja. pelaku kenakalan remaja tanpa
Pada dasarnya kenakalan mencari penyebab atau latar belakang
remaja merupakan suatu bentuk dari perilakunya tersebut.
perilaku remaja yang tidak sesuai Dusun XIX merupakan salah
dengan aturan-aturan yang berlaku satu dusun yang berada di Desa
dalam bermasyarakat. Ini disebut juga Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan,
perilaku yang menyimpang. Perilaku Kabupaten Deli Serdang. Dusun ini
juga dapat dilihat sebagai perwujudan berlokasi di sebelah timur dari Desa
dari konteks sosial dan perilaku Sampali. Berdasarkan data Adminstrasi
menyimpang tidak dapat dilihat secara Pemerintahan Desa Tahun 2016,
sederhana sebagai tindakan yang tidak jumlah penduduk Dusun Meranti
layak, melainkan lebih dari itu harus terdiri dari 134 kartu keluarga, dengan
dilihat sebagai hasil interaksi dari total jumlah penduduk 423 jiwa,
pembauran yang tidak benar antara dengan persentase laki-laki berjumlah
seseorang dengan lingkungan sosial. 208 dan perempuan 215.dengan
Kenakalan remaja biasanya rentang usia remaja 21 – 30 yang relatif
terbentuk dan berkembang didalam lebih banyak yaitu 79 penduduk yang
remaja-remaja yang gagal dalam mana sampai tahun 2022 ini meningkat
menjalani proses perkembangan jiwa, lebih banyak.
baik pada saat remaja maupun pada
masa anak - anak. dengan METODE PENELITIAN
perkembangan fisik, psikis, dan emosi Penelitian ini disajikan dengan
yang begitu cepat. Sedangkan masa menggunakan jenis penelitian
anak-anak dan masa remaja deskriptif kualitatif, yaitu pengamatan
berlangsung begitu singkat. Secara untuk mengeksplorasi, wawancara atau
psikologis, kenakalan remaja memotret bagaimana situasi
merupakan bentuk dari konflik-konflik permasalahan masyarakat disana yang
yang tidak terselesaikan dengan baik akan diteliti secara menyeluruh dan
pada masa kanak-kanak maupun mendalam. Penelitian ini bertujuan
remaja, seperti mendapat perlakuan untuk mengungkap peristiwa, suatu
kasar dan tidak menyenangkan dari keadaan yang berhubungan melalui
lingkungannya dan kondisi ekonomi manusia dengan mendeskripsikan,
yang menyebabkan rasa rendah diri. menguraikan dan menggambarkan
Menumpuknya konflik tersebut pentingnya peran orang tua terhadap
menyebabkan trauma pada masa lalu. kenakalan remaja di lingkungan desa

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 59


Peran Penting Orang Tua dan Lingkungan Sosial terhadap Kenakalan Remaja di
Dusun Xix, Desa Sampali

tersebut sebagai tema untuk penelitian norma sosial, agama serta ketentuan
ini. Penelitian Ini dilakukan di Dusun hukum yang berlaku dalam
XIX, Desa Sampali dengan narasumber masyarakat. Kenakalan anak dan
yang terdiri dari beberapa masyarakat remaja bersumber dari moral yang
di Dusun XIX, Desa Sampali, tokoh sudah berbahaya atau berisiko.
masyarakat yaitu Bapak Dian Priyono Kerusakan moral bersumber dari
selaku Kepala Dusun XIX, juga dibantu keluarga yang sibuk, keluarga retak,
dengan beberapa perangkat di Desa dan keluarga dengan single parent
Sampali untuk membantu dimana anak hanya diasuh oleh ibu dan
mengumpulkan informasi dan data- menurunnya kewibawaan sekolah
data untuk penelitian ini. Meleong, dalam mengawasi anak (Sofyan: 2008).
(2005:4) mendefinisikan metode Menurut penelitian yang
kualitatif sebagai prosedur penelitian dilakukan Balitbang Departemen Sosial
yang menghasilkan data deskriptif (2002), Hamzah (2002), Prahesti
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari (2002), mengindikasikan bahwa
orang-orang dan perilaku yang diamati. kematangan emosi pada remaja yang
Penelitian ini dilakukan selama masih labil merupakan salah satu faktor
sebulan di Desa Sampali yang dibuat terjadinya kenakalan remaja. Tidak
oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata matangnya emosi seseorang ditandai
(KKN) 107 yang mana kegiatan dengan meledaknya emosi di hadapan
tersebut dimulai dari tanggal 18 juli orang lain, tidak dapat melihat situasi
sampai 18 agustus 2022 dan dengan kritis, dan memiliki reaksi
beranggotakan 24 mahasiswa. Teknik emosi yang tidak stabil. Sebaliknya
pengumpulan data yaitu dengan matangnya emosi seseorang ditandai
menggunakan wawancara. Wawancara dengan tidak meledaknya emosi di
menurut sugiono (2018) adalah hadapan orang lain, dapat penilaian
percakapan dengan maksud tertentu situasi kritis dan memiliki reaksi emosi
yang dilakukan oleh kedua pihak yaitu stabil dan kepercayaan diri seperti
pewawancara yang mengajukan percaya pada kemampuan diri sendiri,
pertanyaan dan yang diwawancarai bertindak mandiri dalam mengambil
untuk memberikan jawaban atas keputusan, memiliki konsep diri yang
pertanyaan yang diberikan. positif dan berani mengungkapkan
pendapat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam memperoleh hasil
Kenakalan remaja ialah kelainan penelitian, peneliti melakukan
tingkah laku, perbuatan atau tindakan wawancara (interview) dengan
remaja yang bersifat asosial bahkan beberapa masyarakat serta melakukan
anti sosial yang melanggar norma- observasi di Dusun XIX, Desa Sampali,

60 | MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil b) Peran orang tua sebagai
observasi diketahui bahwa terdapat pendorong di Dusun XIX, Desa
beberapa kasus yang dilakukan oleh Sampali, sudah bisa menjalakan
remaja setempat, yaitu narkoba, perannya sebagai pendorong
tawuran, serta geng motor. Setelah karena orang tua dapat
ditinjau lebih dalam, peneliti memberikan dorongan dalam
mengetahui alasan mengapa remaja di menghadapi masalah, dorongan
Dusun XIX, Desa Sampali, Kecamatan untuk berperilaku baik,
Percut Sei Tuan ini melakukan tindakan mendorong menjaga sopan
kenakalan remaja yaitu karena remaja santun, menanamkan percaya
tersebut memiliki keluarga yang diri dalam menghadapi masalah
kurang memberikan kasih sayang dan orang tua, dan orang tua tidak
perhatian, lingkungan sosial yang membela anaknya ketika
kurang baik, dan kontrol diri yang melakukan kesalahan.
lemah. c) Peran orang tua sebagai panutan
Menurut Quraish Shihab, setelah di Dusun XIX, Desa Sampali,
menyebutkan banyak sifat terpuji bagi sebagian orang tua bisa
ibad ar-rahman ayat ini mengakhiri menjalankan perannya sebagai
uraian tentang sifat itu dengan panutan dan masih ada orang
menampilkan perhatian mereka tua yang belum bisa
kepada keluarga serta masyarakat, menjalankan perannya sebagai
dengan harapan kiranya dihiasi dengan panutan, dikarenakan orang tua
sifat-sifat terpuji sehingga dapat masih belum bisa menjalankan
diteladani. Ini adalah sifat kesebelas ibadah bersama-sama di rumah
bagi mereka (Kementerian Agama RI dan menjadi teladan dan
Al-qur’an dan As-sunnah: 2002). panutan yang baik untuk anak-
1. Peran orang tua dalam mencegah anaknya di rumah.
kenakalan remaja d) Peran orang tua sebagai
a) Peran orang tua sebagai pengawas di Dusun XIX, Desa
pendidik di Dusun XIX, Desa Sampali, bahwa orang tua belum
Sampali, Percut Sei Tuan sudah bisa menjalankan perannya
bisa menjalakan perannya sebagai pengawas karena belum
sebagai pendidik karena orang bisa mengawasi sikap dan
tua sudah bisa mengetahui perilaku anaknya secara penuh,
perubahan fisik dan psikis pada ketika anak keluar dari rumah
anak, orang tua sudah bisa orang tua susah untuk
menanamkan nilai- nilai agama memantau anak-anaknya dan
dan sopan santun pada anak.

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 61


Peran Penting Orang Tua dan Lingkungan Sosial terhadap Kenakalan Remaja di
Dusun Xix, Desa Sampali

orang tua tidak mengenal teman tetapi masih dalam batas


dari anak-anaknya. kewajaran tidak sampai
e) Peran orang tua sebagai teman hukuman fisik atau penyiksaan,
di Dusun XIX, Desa sampali, berbagai macam hukuman
orang tua sudah bisa orang tua ketika anak telah
menjalankan perannya sebagai melakukan kenakalan remaja
teman yaitu orang tua sudah contohnya tidak memberikan
bisa menjadikan anak sebagai uang saku, tidak menyapa, dan
sahabat sendiri dengan selalu mengunci pintu rumah agar
mencurahkan perhatian dan anak sadar atas kesalahan yang
memberikan tanggung jawab ke dia lakukan.
anak secara penuh, dapat g) Peran orang tua sebagai
berdialog dengan hangat kepada komunikator di Dusun XIX, Desa
anak dan ketika anak Sampali sudah bisa menjalankan
mengungkapkan masalahnya perannya. Orang tua dapat
orang tua langsung merespon menahan amarahnya ketika
dengan baik dengan sedang marah kepada anaknya
menanyakan apa yang menjadi dengan tidak menghakimi
masalah anaknya dan mencari anaknya dengan main tangan
jalan keluar yang terbaik untuk sendiri ketika anak melakukan
anaknya. kesalahan, anak remaja sudah
f) Peran orang tua sebagai bisa bercerita secara terbuka
konselor di Dusun XIX, Desa mengenai masalah yang
Sampali, orang tua sudah bisa dihadapinya serta orang tua
menjalankan peran sebagai sudah dapat menyimpan rahasia
konselor karena sudah dapat anak dan melakukan
memberikan gambaran dan komunikasi kepada anak dari
pertimbangan nilai positif dan percakapan kecil atau
negatif, sehingga mereka sederhana menjadi percakapan
mampu belajar mengambil yang serius, bicara selayaknya
keputusan yang terbaik. Sebagai orang tua dan anak tidak ada
konselor orang tua tidak batasan.
dituntut untuk menghakimi 2. Faktor yang menyebabkan
remaja tersebut, namun kenakalan remaja Dusun XIX, Desa
merangkul mereka yang Sampali
bermasalah walaupun pernah a) Faktor dari dalam diri sendiri
menghukum anaknya ketika Faktor-faktor dari diri sendiri
anaknya melakukan kesalahan menyebabkan remaja

62 | MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

melakukan kenakalan remaja. kenakalan remaja dan alasan


Remaja di Dusun XIX melakukan mereka melakukan kenakalan
kenakalan remaja dikarenakan remaja adalah di sekolah, di
atas kemauan diri sendiri juga. lingkungan rumah, karena
Hal ini terjadi karena remaja emosi yang tinggi dan tidak bisa
mempunyai kontrol diri yang mengontrol emosi jadi langsung
lemah saat sedang marah memukul temannya sendiri,
ataupun dibuat marah dan karena pertemanan juga salah
rayuan teman menjadi satu faktor penyebab
alasannya melakukan apapun, melakukan kenakalan remaja
seperti pernah membolos karena merasa temanya
sekolah, tawuran, narkotika, dll. direndahkan sedangkan teman
b) Faktor masyarakat yang lain tidak rela temanya
Faktor masyarakat direndahkan, sehingga
menyebabkan remaja terjadilah perkelahian.
melakukan kenakalan remaja. c) Faktor dari sekolah
Remaja di Dusun XIX, Desa Faktor masyarakat
Sampali melakukan kenakalan menyebabkan remaja
remaja karena faktor melakukan kenakalan remaja.
lingkungan masyarakat yang Remaja di Dusun XIX, Desa
pada awalnya melihat saja, lama Sampali melakukan kenakalan
kelamaan ditawari, dengan remaja juga dari faktor
ditawari dan diajak merokok lingkungan sekolah, karena
atau menenggak miras remaja bertemu dengan teman-teman
susah menolak, kenakalan yang baru dari lingkungan dan latar
pernah diperbuat di lingkungan belakang yang berbeda, mereka
masyarakat adalah, berkelahi, diajak oleh teman untuk
merokok, minum-minuman melakukan kenakalan remaja
keras, mencuri. Terdapat karena merasa solidaritas antar
pengaruh dari lingkungan teman dengan dilakukan secara
rumah dengan orang yang suka bersama-sama karena
berjudi, minum-minuman keras, menyenangkan, dan bentuk
merokok dan suka menawari kenakalan remaja yang
remaja yang lain, pada awalnya diperbuat di sekolah adalah
hanya ditawari hingga akhirnya mencontek, berkelahi di
ketagihan. Hubungan dengan lingkungan sekolah, melanggar
warga sekitar rumah baik- baik tata tertib sekolah, mencuri, dan
saja. Tempat melakukan merokok di sekolah.

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 63


Peran Penting Orang Tua dan Lingkungan Sosial terhadap Kenakalan Remaja di
Dusun Xix, Desa Sampali

d) Kurangnya dasar-dasar tetapi juga meresahkan bagi


keimanan di dalam diri remaja masyarakat. Untuk itu, langkah
Agama belum menjadi upaya pencegahan munculnya kenakalan
sungguh-sungguh dari orang tua remaja harus dilakukan secara
dan guru terhadap diri remaja. menyeluruh oleh semua pihak. Pada
Padahal agama adalah benteng tingkatan yang paling kecil, yakni
diri remaja dalam menghadapi keluarga, tindakan preventif yang dapat
berbagai cobaan yang datang dilakukan:
padanya sekarang dan masa
yang akan datang. Salah satu 1. Membangun hubungan yang baik
hadis rasulullah tentang remaja dengan anak
yang memiliki karakter yang Membangun hubungan yang
baik khususnya bersifat jujur: baik dengan anak merupakan
“Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd langkah awal pencegahan
Radhiyallahu anhuma, ia timbulnya kenakalan remaja.
berkata: “Rasûlullâh Shallallahu Hubungan yang suportif antara
‘alaihi wa sallam bersabda, orang tua dan anak merupakan
‘Hendaklah kalian selalu berlaku salah satu faktor penting untuk
jujur, karena kejujuran melindungi anak dari kenakalan
membawa kepada kebaikan, dan remaja.
kebaikan mengantarkan
seseorang ke Surga. Dan apabila 2. Membuat peraturan dan ekspektasi
seorang berlaku jujur dan tetap yang jelas
memilih jujur, maka akan dicatat Mengajak anak untuk berdiskusi
di sisi Allâh sebagai orang yang dan memberikan arahan, peraturan
jujur. Dan jauhilah oleh kalian beserta dengan alasannya. Coba
berbuat dusta, karena dusta menjelaskan kepada anak mengenai
membawa seseorang kepada peraturan, dan apa yang
kejahatan, dan kejahatan diharapakan dari mereka dengan
mengantarkan seseorang ke nada ramah, dan lembut.
Neraka. Dan jika seseorang
senantiasa berdusta dan 3. Menjadi panutan yang baik
memilih kedustaan maka akan Selalu memberikan contoh yang
dicatat di sisi Allâh sebagai baik kepada anak, misalnya, ayah
pendusta (pembohong).” (H.R dan ibu tidak ingin anak remajanya
Muslim). berkata kasar. Maka orang tua juga
Akibat dari kenakalan remaja harus berkata lembut di dalam
bukan hanya merugikan bagi si anak, rumah agar anak-anak dapat

64 | MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

mengikutinya. Ajarkan hal–hal 7. Memberi kegiatan tambahan di


penting sejak dini dimulai dari hal waktu kosong anak
kecil misalnya ajarkan anak untuk Memberi kegiatan lain ketika
selalu berkata jujur, ajarkan anak waktu kosong seperti liburan
tentang ilmu keagamaan, dan bersama, belajar bersama, memberi
tanamkan rasa takut anak terhadap tambahan les mata pelajaran, atau
sang penciptanya. bahkan memberikan pelatihan
khusus sesuai dengan minat dan
4. Menambah pengetahuan dan bakat anak, sehingga anak tidak
pemahaman mengenai terpikirkan untuk berbuat hal hal
perkembangan anak remaja. yang tidak berguna.
Mempelajari berbagai hal
mengenai perkembangan remaja, Jika berbagai solusi dan
terutama yang berkaitan dengan pembinaan dilakukan, diharapkan
aspek–aspek psikologis, itu akan kemungkinan terjadinya kenakalan
membantu dalam remaja ini semakin berkurang dan
menginterpretasikan kelakuan anak teratasi. Dari pembahasan mengenai
remaja dan cara meresponnya. upaya mengatasi kenakalan remaja ini
perlu ditekankan bahwa segala usaha
5. Ajarkan rasa tanggung jawab pengendalian kenakalan remaja harus
Mengajari anak remaja tanggung ditujukan ke arah tercapainya
jawab adalah cara mengatasi kepribadian remaja yang mantap,
kenakalan remaja yang cukup serasi, dan dewasa. Remaja diharapkan
ampuh. Anak remaja perlu tahu menjadi orang dewasa yang berpribadi
bahwa setiap hal yang mereka kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh
lakukan memiliki konsekuensi yang dalam kepercayaan (iman) sebagai
harus dihadapi. masyarakat, bangsa, dan tanah air.

6. Selalu mengontrol kegiatan anak SIMPULAN


Setelah menanamkan rasa Berdasarkan hasil observasi di
tanggung jawab kepada anak, Dusun XIX, Desa Sampali, Kecamatan
sebagai orang tua juga harus Percut Sei Tuan diketahui bahwa
mengontrol kegiatan apa saja yang terdapat beberapa kasus yang
dilakukan anak dan bagaimana dilakukan oleh remaja setempat yaitu
pergaulannya, karena salah satu merokok, narkoba, tawuran, serta geng
faktor timbulnya kenakalan remaja motor. Setelah ditinjau lebih dalam,
dimulai dari pergaulannya. peneliti mengetahui alasan mengapa
remaja di Dusun XIX, Desa Sampali,

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 65


Peran Penting Orang Tua dan Lingkungan Sosial terhadap Kenakalan Remaja di
Dusun Xix, Desa Sampali

Kecamatan Percut Sei Tuan ini sehingga para remaja mampu belajar
melakukan tindakan kenakalan remaja mengambil keputusan yang terbaik.
yaitu karena remaja tersebut memiliki Akibat dari kenakalan remaja bukan
keluarga yang kurang memberikan hanya merugikan bagi si anak, tetapi
kasih sayang dan perhatian, lingkungan juga meresahkan bagi masyarakat.
sosial yang kurang baik, dan kontrol Selain peran orang tua, tindakan yang
diri yang lemah. dapat dilakukan pada tingkatan yang
Terdapat beberapa faktor paling kecil, yakni keluarga seperti
penyebab kenakalan remaja yang membangun hubungan yang baik
terjadi di Dusun XIX, Desa Sampali, dengan anak, mengajak anak untuk
Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu faktor berdiskusi dan memberikan arahan,
dari dalam diri remaja yang berbagai peraturan beserta dengan
dikarenakan belum memiliki kontrol alasannya dengan nada yang ramah dan
diri yang benar, faktor dari lingkungan lembut, selalu memberikan contoh
masyarakat dan sekolah seperti yang baik kepada anak, mengajari anak
merokok, berkelahi, mencuri, bolos dari remaja tanggung jawab, memberikan
sekolah yang akibatnya mempengaruhi kegiatan lain ketika waktu kosong
tingkah laku remaja tersebut, selain itu seperti liburan bersama, belajar
kurangnya keimanan dalam diri remaja bersama, memberi tambahan les mata
juga mempengaruhi terjadinya pelajaran, atau bahkan memberikan
kenakalah remaja dikarenakan agama pelatihan khusus sesuai dengan minat
adalah benteng diri manusia dalam dan bakat anak, sehingga anak tidak
menghadapi berbagai cobaan yang terpikirkan untuk berbuat hal-hal yang
datang padanya sekarang dan masa tidak berguna. Dalam hal upaya
yang akan datang, contohnya seperti mengatasi kenakalan remaja ini perlu
mencuri, tidak berkata jujur, dan lain ditekankan bahwa segala usaha
sebagainya. Maka dari itu, diharapkan pengendalian kenakalan remaja harus
adanya peran orang tua dalam ditujukan ke arah tercapainya
mendampingi perkembangan remaja kepribadian remaja yang mantap,
dalam hal mencegah terjadinya serasi, dan dewasa. Maka dari itu,
kenakalan remaja yang meluas, seperti remaja diharapkan menjadi orang
peran orang tua sebagai pendorong dewasa yang berkepribadian kuat,
dalam berperilaku baik, mendorong sehat jasmani dan rohani, teguh dalam
menjaga sopan santun, menanamkan kepercayaan (iman) sebagai
percaya diri, peran orang tua dalam hal masyarakat, bangsa, dan tanah air.
memberikan gambaran dan
pertimbangan nilai positif dan negatif,

66 | MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

DAFTAR PUSTAKA Sumara, dkk. (2017). Kenakalan Remaja


Fatchurahman, M. dan Pratikto, H. Dan Penanganannya. Jurnal
(2012). Kepercayaan Diri, Penelitian & PPM, 4(2), 129-389.
Kematangan Emosi, Pola Asuh Suryandari, Savitri. (2020). Pengaruh
Orang Tua Demokratis Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Kenakalan Remaja. Jurnal Kenakalan Remaja. Jurnal Inovasi
Psikologi Indonesia, 1(2), 77-87. Pendidikan Dasar, 4(1), 23-29.
Febriana, Fe. (2016). Peran Orang Tua Tyasasih, Ratnaning. (2020).
Dalam Pencegahan Kenakalan Penanggulangan Kenakalan Anak
Remaja. (Disertai Doktoral, dan Remaja, Dampak dan
University of Jember, 2015). Penanganannya. Integritas: Jurnal
Hasni, E. (2019). Penerapan Layanan Pengabdian, 4(1), 70-81.
Mediasi Untuk Mengurangi
Perkelahian Antar Siswa SMP
Negeri 5 Percut Sei Tuan. 3(3),
300-308.
Jabrohim, dkk. (2015). Pedoman
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Muhammadiyah Untuk Negeri.
(Disertai Doktoral, University of
Muhammadiyah Untuk Negeri,
2015).
Poha, dkk. (2022). Faktor Penyebab
Kenakalan Remaja di Desa Huntu
Barat. Student Journal of
Community Empowerment (SJCE),
1(2), 69-78.
Pratiwi, L. (2017). Peran Orang Tua
Dalam Mencegah Kenakalan
Remaja Desa Gintungan
Kecamatan Gebang Kabupaten
Purworejo. Jurnal Pendidikan
Luar Sekolah, 1(1), 75-83.
Rulmuzu, Fahrul. (2021). Kenakalan
Remaja dan Penanganannya.
Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan,
5(1), 364-373.

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 67


Atika Rahayu, Fitri Armanda, Khaila Afsari,
Liza Nur Fadillah, Thania Hermayanti Damanik

MODELING, Volume 10, Nomor 1, Maret 2023 | 57

You might also like