Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Parenting is a process to improve and support the child's development in shaping the child's
character. In general, parents want their children to have noble character, character and always
healthy, parents have a role in shaping the personality and self-discipline of a child, but vice
versa in incomplete families or single parents. In Malacca Village there are relatively many
single parents in caring for their children. The research aims to find out: (a) What is the role of
single parents in the formation of children's character in Malacca Village and (b) What are the
implications of the role of single parents in the formation of children's characters in Malacca
Village. This research uses the basic structural personality theory and socialization theory.
Ethnographic research models with qualitative research types, including data collection
techniques through observation, interviews, literature studies, and data analysis to process field
findings. The results showed that the phenomenon of parenting single parents in the formation
of children's character in the Malacca Village there are three forms of parenting namely
democratic parenting, authoritarian parenting, and permissive parenting, this is due to factors
namely, values and norms, pattern processes foster care, the role of a large family in caring for
children of single parents, a form of parenting. The implications are educational factors,
religious factors, social relations factors.
Abstrak
Pola asuh merupakan suatu proses untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan anak
dalam pembentukan karakter anak. Pada umunya orang tua menginginkan anaknya memiliki
akhlak yang mulia, berkarakter dan senatiasa selalu sehat, orang tua mempunyai perannya
dalam membentuk kepribadian dan disiplin diri seorang anak, tetapi sebaliknya pada keluarga
yang tidak lengkap atau orang tua tunggal. Di Desa Malaka terdapat relatief banyak orang tua
tunggal dalam mengurus anaknya. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (a)
Bagaimana peran orang tua tunggal dalam pembentukan karakter anak di Desa Malaka dan (b)
Bagaimanakah implikasi peran orang tua tunggal dalam pembentukan karakter anak di Desa
Malaka. Penelitian ini menggunakan teori struktural kepribadian dasar dan teori sosialisasi.
Model penelitianetnografidenganjenispenelitiankualitatif, meliputiteknikpengumpulan data
melaluiobservasi, wawancara, studipustaka, sertaanalisis data gunamengolahtemuanlapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fenomena pola asuh orang tua tunggal dalam pembentukan
karakter anak di Desa Malaka terdapat tiga bentuk pola asuh yaitu pola asuh demokratis, pola
asuh otoriter, dan pola asuh permisif, hal ini disebabkan karena adanya faktor yaitu, nilai dan
norma, proses pola asuh, peran keluarga besar dalam mengasuh anak orang tua tunggal, bentuk
pola asuh. Implikasi tersebut adalah faktor pendidikan,faktor agama, faktor hubungan sosial.
penyajian data (data display), serta sepenuhnya, ketika duda sibuk berkerja
penarikan kesimpulan dan verifikasi anak akan diasuh oleh keluarga duda.
(conclusion drawing/verification). Walaupun sibuk berkerja duda akan
Penulis menggunakan cara Miles dan menyempatkan diri untuk menengok
Hubermen (1984) dalam data. anaknya pada saat makan siang dan akan
Pengolahan data dilakukan setelah menyempatkan bermain dengan anak saat
terkumpulnya informasi yang sudah sudah pulang berkerja. Dalam
didapat melalui proses penelitian. pengasuhan anak keluarga besar juga
berperan tetapi tidak sepenuhnya, jika
KERANGKA TEORI duda sibuk berkerja anak akan diasuh
Pada penelitian ini, penulis oleh keluarga besar duda tersebut.
menggunakan teori struktur kepribadian Tanggung jawab orang tua terhadap
dasar Kardiner dan teori sosialisasi Peter anaknya terlihat dalam bentuk yang
Ludwig Berger. Kardiner dan kawan- bermacam-macam secara garis besar
kawan (dalam Dananjaya, 2005:48) tanggung jawab orang tua terhadap
mengungkapkan bahwa tipe kepribadian anaknya adalah memberikan pendidikan
dasar diperoleh karena suatu kolektif akhlak, menanamkan rasa cinta terhadap
mempunyai pengalaman masa kanak- sesama, mengajarkan anak sholat,
kanak yang sama, yaitu berupa berlaku adil, dan saling menghormati.
pengasuhan anak ( child rearing). Aliran Menurut duda di Desa Malaka
ini dipengaruhi oleh Freud yang pendidikan agama adalah salah satu hal
menyatakan bahwa pengalaman masa yang penting dan mendasar dalam
kanak-kanak penting bagi pembentukan kehidupan bermasyarakat yang dimana
kepribadian seorang setelah dewasa, hal ini akan berdampak pada
sedangkan Teori sosialisasi Peter L. perkembangan karakter anak itu sendiri
Berger (Berger, 1990:185) adalah proses pada saat dewasa. Perilaku menurut
melalui mana seorang anak belajar Skinner yang dikutip Notoatmodja adalah
menjadi anggota yang berpartisipasi hasil hubungan antara rangsangan
dalam masyarakat. Proses belajar ini juga (Stimulus) dan tanggapan (Respons). Ada
sering diistilahkan dengan proses dua jenis respons, yaitu responden
sosialisasi yaitu proses yang membantu respons dan operant respons. Responden
individu melalui proses belajar dan respons adalah respon yang
penyesuaian diri bagaimana cara berpikir menimbulkan respon yang bersifat relatif
dalam kelompok tersebut. tetap, sedangkan Operant respons adalah
respon yang timbul dan berkembang
HASIL DAN PEMBAHASAN diikuti oleh rangasangan tertentu.
Petrano (dalam Suarsini, 2013) pola Perangsangan itu akan mengikuti atau
asuh orang tua merupakan pola perilaku memperkuat suatu perilaku tertentu yang
yang diterapkan pada anak bersifat telah dilakukan oleh organisme dalam hal
relatief konsisten dari waktu ke waktu. ini adalah manusia. Bentuk-bentuk pola
Pola perilaku ini dirasakan oleh anak, asuh orang tua mempengaruhi
dari segi negatif maupun positif. Pola pembentukan kepribadian anak setelah ia
asuh yang ditanamkan tiap keluarga menjadi dewasa. Perlakuan orang tua
berbeda, hal ini tergantung pandangan pada anak-anaknya sejak masa kecil akan
dari tiap orang tua. Duda di Desa Malaka berdampak pada perkembangan sosial
ada yang berkerja sebagai buruh moralnya dimasa dewasanya.
bangunan, supir speed boat, pegawai Perkembangan sosial moral inilah yang
swasta, dan lain-lain. Keluarga besar dan akan membentuk watak, sifat dan sikap
lingkungan sekitar ikut berperan dalam anak kelak meskipun ada beberapa faktor
mengasuh anak duda tersebut tapi tidak lain yang berpengaruh dalam
Pola Asuh Anak Oleh Orang Tua Tunggal dalam Pembentukan Karakter Anak | 53
pembentukan sikap anak yang tercermin sendiri, dari luar orang tua permisif lebih
dalam karakter yang dimilikinya. terlihat sebagai teman bagi anak. (Lestari,
Menurut Schocib (2013:15) terdiri dari 2012: 48). Menurut Covey (1997:45)
tiga kecenderungan bentuk pola asuh orang tua yang menerapkan pola asuh
orang tua yaitu, pola asuh demokratis, permisif cenderung ingin selalu disukai
pola asuh otoriter, dan pola asuh dan anak tumbuh dewasa tanpa
permisif.Pola asuh demokratis adalah pengertian mendalam mengenai standar
pola asuh yang memprioritaskan dan harapan, tanpa komitmen pribadi
kepentingan anak tetapi tidak ragu untuk untuk disiplin dan bertanggung jawab.
mengendalikan mereka pula pola asuh
seperti ini kasih sayangnya cenderung Implikasi Pola Asuh Orang Tua
stabil atau pola asuh bersikap rasional. TunggalTerhadap Pembentukan
Orang tua mendasarkan tindakannya Karakter Anak Di Desa Malaka
pada rasio mereka bersifat realistis
terhadap kemampuan anak dan tidak a. Aspek Pendidikan
berharap berlebihan. Menurut Wiyani Peran orang tua tunggal dalam
(2016:104) pola asuh demokratis membentuk pendidikan di Desa Malaka
menjadikan sosok anak yang berfikiran yang diterapkan pada anaknya
terbuka, mudah bergaul, dan memiliki dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi,
jiwa sosial yang tinggi.Pola asuh otoriter agama, sosial, agama, danpendidikan.
adalah cara mengasuh anak yang Pendidikan diartikan sebagai salah satu
dilakukan orang tua dengan menentukan usaha yang dijalankan olehseorang anak
sendiri aturan-aturan dan batasan-batasan agar menjadi dewasa atau mencapai
yang mutlak harus ditaati oleh anak tanpa tingkat hidup atau pengetahuan yang
kompromi dan memperhitungkan lebih tinggi pendidikan awal setelah anak
keadaan anak. Serta orang tualah yang lahir. Menurut Hadi (2003:22) orang tua
berkuasa menentukan segala sesuatu adalah ayah dan ibu yang menjadi
untuk anak dan anak hanyalah sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya,
objek pelaksana saja. Jika anak-anaknya sebagai orang tua berkewajiban
menentang atau membantah, maka ia tak mendidik, mengasuh, dan membesarkan
segan-segan memberikan hukuman. anaknya dan orang tua menginginkan
Menurut Baumirnd (dalam Santrock, anaknya menjadi anak yang baik,
2003) mengukapkan bahwa orang tua berbakti, dan mempunyai masa depan
yang bersikap otoriter adalah orang tua yang cerah. Pengasuhan yang salah orang
yang bersikap dengan cara membatasi tua terhadap anaknya akan mengubah
dan menuntut anak untuk menuruti sikap dan tingkah laku anak ke arah
peraturan yang dibuat orang tua dan tidak negatif sehingga anak memiliki perilaku
memberikan peluang kepada anak untuk yang menyimpang dan membuat anak
mengajukan pendapat. Pola asuh permisif menjadi pembangkang dan pemberontak.
ini merupakan lawan dari pola asuh
otoriter. Pola asuh permisif memiliki ciri b. Aspek Religi
utama dari pola asuh ini orang tua akan Pendidikan agama bertujuan untuk
menunjukkan sikap permisif atau akan meningkatkan akhlak mulia serta nilai-
mengizinkan anaknya melakukan apapun nilai spiritual dalam diri anak. Tujuan
tanpa menuntut anak, orang tua permisif berarti sesuatu yang diharapkan tercapai
jarang mendisiplinkan anak, jarang setelah segala sesuatu usaha atau
memberikan batasan dan jarang memberi kegiatan selesai dilaksanakan (zakiah
aturan pada anak itu semua dilakukan darajat, 2011). Hal ini menunjukkan
agar anak harus jujur terhadap dirinya bahwa pendidikan agama mempunyai
54 | Elsa Sepriyani, AANA Kumbara, IBG Pujaastawa Sunari Penjor (Vol. 3. No. 2. September 2019)
bedaada yang menjadi anak manja, suka perlakuan dari bentuk pola asuh tertentu.
membantah, dan rajin. Kendala yang di temukan di lapangan
Orang tua tunggal juga oleh penelitia yaitu kendala para orang
mengharapkan anaknya untuk tidak tua tunggal yaitu seperti susah membagi
meninggalkan kebudayaannya maka dari waktu antara bekerja dan mengasuh
itu orang tua tunggal mengajarkan anaknya, malas belajar, suka membantah
anaknya untuk melestarikan dan nakal.
kebudayaannya, contoh dengan
mengajarkan anak untuk berbicara bahasa REFERENSI
sasak.
Orang tua tunggal atau duda di Adawiah, Rabiatul. 2017. Pola Asuh
Desa Malaka selain mengajarkan anak Orang Tua dan Implikasinya
untuk mandiri, berani, dan bertanggung Terhadap Pendidikan Anak.
jawab orang tua tunggal juga Banjarmasin: Jurnal Pendidikan
mengajarkan anaknya untuk belajar Kewarganegaraan Volume 7
agama karena menurut orang tua tunggal No.1:33-48.
belajar pendidikan agama sangat penting
untuk kelangsungan hidup. Karena Anisah, Siti Ani. 2011. Pola Asuh Orang
menurut masyaratakat Desa Malaka Tua Dan Implikasinya Terhadap
pendidikan agama itu adalah tiang adat, Pembentukan Karakter Anak.
berwadah adat, maka dari itu semua Garut: Jurnal Pendidikan Volume 5
harus berjalan dengan seimbang. Semua No. 1:70-84
pola asuh yang diajarkan orang tua
tunggal mempengaruhi faktor ekonomi, Ayu, Delfriana. 2016. Pola Asuh Orang
faktor pendidikan, dan faktor sosial atau Tua, Konsep Diri Remaja Dan
lingkungan, dan religi juga Perilaku Seksual. Medan: Jurnal
mempengaruhi faktor pola asuh. Jumantik Volume 1 No.1:104-120
Selain itu bentuk pola asuh yang
digunakan duda dalam mengasuh Berger, Peter dan Thomas Luckman.
anaknya berbagai macam ada yang 1990. Tafsir sosial dan kenyataan.
menguunakan pola asuh demokratis, pola Jakarta: LP3ES
asuh otoriter, atau pola asuh permisif,
tetapi duda di Desa Malaka dominan Dananjaja, James. 2005. Antropologi
memakai bentuk pola asuh demokratis, Psikologi Kepribadian Individu dan
karena mereka tidak terlalu mengekang Kolektif. Jakarta: Lembaga Kajian
anak mereka dan tidak terlalu melepas Budaya Indonesia.
anak mereka anak dibiarkan bebas untuk
memilih masa depan mereka. Duda akan Einstein, Gustav. 2016. Hubungan Antara
membiarkan anak merancang kehidupan Pola Asuh Otoriter Orang Tua
mereka dan duda akan mendukung bila Dengan Perilaku Agresif Siswa/i
jalan yang dipilih anak baik, jika tidak SMK Yudyakarya Magelang.
duda akan menasihati anak agar Semarang: Jurnal Empati Volume 5
memikirkannya kembali. Kesimpulannya No.3: 491-502
bahwa bentuk pola asuh demokratis akan
membawa implikasi yang lebih baik dari Fitriyani, Listia. 2015. Peran Pola Asuh
pada bentuk pola asuh yang lainnya. Orang Tua Dalam Mengembangkan
Karena penelitian ini berfokus pada Kecerdasan Emosional Anak.
pembentukan karakter anak bukan karena Samarinda: Jurnal Lentera Volume
baik buruknya karakter anak dengan 18 No.1: 93-110.
56 | Elsa Sepriyani, AANA Kumbara, IBG Pujaastawa Sunari Penjor (Vol. 3. No. 2. September 2019)