Professional Documents
Culture Documents
1) 2019
Wira Fimansyah
STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung
1
Wira Fimansyah/ PEJS VOL 1 (No. 1) (2019) : 1-6
2
Wira Fimansyah/ PEJS VOL 1 (No. 1) (2019) : 1-6
3
Wira Fimansyah/ PEJS VOL 1 (No. 1) (2019) : 1-6
di pola asuh ini. Hubungan timbal balik orang renggang, tidak ada bimbingan dan dukungan
tua dengan anak-anaknya berjalan secara emosional dan seolah orang tua sudah tidak
hangat. Pola asuh demokratis berkaitan dengan tahu lagi berbuat apa untuk si anak. Edward
prilaku sosial anak yang berkopeten. Orang tua (2006) juga menyatakan Ini adalah jenis pola
juga bisa diandalkan dalam pola asuh ini, karena asuh yang paling berdampak negatif, karena
orang tua bisa menyeimbangkan kasih anak rentan bermasalah dengan emosi
sayangnya dengan dukungan emosional mereka perilaku mereka.
agar anak tetap bisa bertanggung jawab dan Pola asuh yang digunakan orang tua
memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka harusnya dapat mengarahkan anak kepada
dengan dukungan orang tua. perkembangan serta pembentukan karakter yang
Intinya menurut Edwars (2006) baik. Sehingga setelah tumbuh dewasa mereka
mengemukakan bahwasanya pola asuh ini tetap menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat
memberikan banyak (kasih sayang atau bagi orang-orang sekitarnya, karena karakter
perhatian dan respon yang baik) serta identik dengan kepribadian seseorang. Maka
menginginkan banyak tanggung jawab. Orang dari itu Mulyasa(2013) menyatakan bahwa
tua yang menggunakan pendekatan ini selalu “Karakter berkaitan dengan kepribadian
memberikan contoh yang baik tentang seseorang, artinya seseorang dapat dikatakan
keseimbangan antara kasih sayang yang berkarakter, jika perilakunya sesuai dengan etika
diberikan dan sikap asertif yang dibutuhkan atau kaidah moral”. Dan seseorang yang
seseorang untuk menciptakan kehidupan sosial memiliki karakter baik akan bertindaksesuai
yang sehat dan tidak salah dalam bergaul. dengan aturan yang berlaku di dalam
masyarakat yang tidak terlepas dari nilai dan
Pola Asuh Permisif norma.
Pola asuh Permisif menurut pandangan Orang tua kebanyakan membesarkan anak-
Hurlock dalam (Thoha, 1996)ditandai dengan anak mereka seperti cara orang tuanya
cara orang tua mendidik anak yang cenderung membesarkan mereka dahulu kala, padahal
bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa atau sudah berbeda zaman dan berbeda situasi.
muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya Generasi Z yang lahir dan tumbuh ditengah arus
untuk melakukan apa saja yang dikehendaki. globalisasi tentu berbeda dengan generasi
Justru dipola asuh ini si anak cendrung merasa milenail atau generasi sebelumnya. Yang pada
kesepian dan kurang kasih sayang karena saat itu, keterbukaan informasi belum segencar
kurangnya komunikasi antara orang tua dan ini. Sehingga karakter anak-anak sekarang dapat
anaknya. Pola asuh orang tua memiliki peran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pernyataan di
besar terhadap perkembangan anak. Ada 2 jenis atas diperkuat oleh Zuchdi (2011)yang
orang tua yang menganut pola asuh permisif menyatakan bahwa karakter berkaitan erat
menurut Santrock (2003) yaitu: dengan nilai-nilai, penalaran dan perilaku dari
a. Orang tua permisif lunak (memanjakan) seorang.
Santrock (2003) mengemukakan bahwa Hasil penelitian (Ginanjar, 2013)
remaja yang mendapat orang tua ini, sangat menyatakan bahwa keberhasilan orang tua
dekat dengan orang tuanya tetapi tidak ada dalam penanaman nilai-nilai kebajikan dan
pengendalian terhadap anak mereka. Sehingga pembentukan karakter pada anak sangat
anak tidak cakap dalam kehidupan sosialnya tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan
terutama kurangnya pengendalian diri. orang tua pada anaknya, baik pemenuhan
Mereka kurang percaya diri, suka menuntut, kebutuhan fisik (makan dan minum), kebutuhan
tidak bisa diberi tanggung jawab, hanya mau psikologis (penuh kasih sayang, adil dan
segala sesuatu berjalan seperti apa yang menciptakan rasa aman), serta sosialisasi norma-
diinginkannya saja. norma yang berlaku di masyarakat agar anak
b. Orang tua yang lepas tangan/tidak peduli dapat hidup selaras dengan lingkungannya.
Santrock (2003) mengatakan bahwa Betapa besarnya pengaruh pola asuh orang tua
hubungan orang tua dan anak sangat terhadap keberhasilan pembentukan karakter
4
Wira Fimansyah/ PEJS VOL 1 (No. 1) (2019) : 1-6
anak di lingkungan keluarga. Untuk itu, orang dengan kematangan emosi remaja.Penerapan
tua perlu cermat memilih pola asuh yang tepat metode pengasuhan authoritative di dalam
bagi anak-anak mereka agar bisa berpengaruh keluarga memiliki hubungan positif dengan
positif terhadap pembentukan karakternya. Kita pembentukan kematangan emosi pada remaja
tahu bahwasanya kurikulum yang sekarang di dan penerapan metode pengasuhan
sekolah tidak lagi hanya mengutamakan authoritarian di dalam keluarga memiliki
pemahaman akan ranah kognitif saja, tetapi hubungan negatif dengan pembentukan
sekarang psikomotorik anak juga diperhatikan kematangan emosi remaja serta penerapan
dan yang paling penting adalah nilai afektifnya. metode pengasuhan orangtua yang permissive
Hasil penelitian (Simanjuntak, 2017) juga memiliki hubungan positif dengan pembentukan
menyatakan bahwa pola asuh orang tua kematangan emosi remaja. Entah mereka akan
memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh menjadi pribadi yang ekstrovert,
pembentukan karakter anak. Hasil penelitian ini introvert, atau ambivert di dalam kehidupan
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan sehari-hari itu semua dipengaruhi oleh pola asuh
oleh (Riati, 2016) yang mengungkapkan bahwa yang diterapkan oleh orang tua si anak.
terdapat pengaruh signifikan antara orang tua Senada dengan itu Baumrind dalam
yang menarapkan pola asuh otoriter, permissive (Santrock: 2003) menyebutkan pola asuh
dan autoritatif dalam pembentukan karakter authoritative lebih membawa dampak positif
anak usia dini. Melalui pola asuh orang tua bagi perkembangan remaja. Remaja yang
dapat membentuk, membimbing dan memperoleh pola asuh authoritative dari
mengarahkan anak-anak mereka agar dapat orangtuanyaakanmemiliki perkembangan
menempatkan diri dengan baik di lingkungan emosional yang positif, bersikap bersahabat,
sekitarnya, sehingga mereka bisa berkembang memiliki rasa percaya diri, mampu
dengan semestinya dalam bergaul di tengah mengendalikan diri, bersikap sopan, mau
masyarakat. Pola asuh berpengaruh signifikan bekerja sama, berprestasi di sekolah,
untuk membentuk baik buruknya karakter anak. bertanggung jawab, dan lebih berkompeten
Dengan demikian pola asuh orang tua sangat dibandingkan teman-temannya.
berperan penting dalam membentuk karakter
anaknya. KESIMPULAN
Hasil penelitian (Sugiyanto, 2015) juga Pengetahuan dan pemahaman tentang
menyebutkan bahwa semakin kuat orang tua jenis-jenis pola asuh sangat penting bagi orang
membimbing anaknya melalui pola asuh otoriter tua bahkan juga untuk calon orang tua. Anak
atau permisif maka semakin rendahperilaku usia sekolah yang sekarang sering disebut
prososial siswa tersebut. Sedangkan, semakin dengan istilah kids zaman now yang lahir dan
kuat orang tuamembimbing anaknya melalui tumbuh di era globalisasi ini sebaiknya
pola asuh autoritatif maka semakin tinggi membutuhkan penanganan yang lebih. Karena
perilaku prososial siswa tersebut. Oleh karena mereka dengan mudah mendapatkan pengaruh
itu, siswa yang mendapatkan pola asuh otoriter dari teman sebaya, lingkungan sekitar, belum
akan memiliki perilaku prososial yang buruk, lagi di era sekarang keterbukaan informasi yang
siswa yang mendapatkan pola asuh autoritatif tidak terbendung. Tidak tepat sekiranya pola
akan memiliki perilaku prososial yang baik, dan asuh yang diterapkan sesuai dengan cara yang
siswa yang mendapatkan pola asuh permisif turun temurun oleh diperoleh orang tua. Pola
akan memiliki perilaku prososial yang buruk. asuh yang salah akan menciptakan pribadi-
Ditambahkan juga oleh penelitian pribadi yang tidak berkarakter. Mengingat
(Fellasari, 2016) bahwa hasil analisisnya eratnya hubungan antara pola asuh dengan
menunjukan Pola asuh orangtua berhubungan pembentukan karakter bagi anak. Maka
dengan kematangan emosi remaja, dalam artian pemilihan pola asuh yang tepat dan benar akan
bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orangtua membantu orang tua dalam membentuk
baik itu authoritative, authoritarian dan karakter dan kepribadian anak mereka. Dan
permissive secara bersama-sama berkaitan pola asuh yang paling di rekomendasikan adalah
5
Wira Fimansyah/ PEJS VOL 1 (No. 1) (2019) : 1-6
REFERENCES