You are on page 1of 16

KIDDO : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

http://kiddo@iainmadura.ac.id
E-ISSN : ....................; P-ISSN: ............................

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK


TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI
DI TK MUSLIMAT II LOBUK BLUTO SUMENEP

Nuriyaturrahma(1) dan Waqiatul Masrurah(2)


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura(1), Indonesia,
nuriyatur4@gmail.com
082115314003
Abstract
This study aims to determine the effect of parenting style on Keywords:
early childhood social skills. Based on these. This type of Parenting
research is the quantitative research method of product Patterns,
moment correlation which is conducted at TK MUSLIMAT II Social Skills
Lobuk Bluto Sumenep. The objects in this study were
students in RA A and B as many as 34 children. Because the
population or object was less than 100, the researchers used
population research. Data collection techniques from this
study were questionnaires (questionnaires) and tests. The
results showed that there was an effect of parenting style on
children on the social abilities of early childhood at TK
Muslimat II lobuk Bluto Sumenep. Social skills are very
important to be developed, because social skills are very
important in everyday life. To interact with friends and other
people, the results of this study conclude that the social
abilities of early childhood in kindergarten Muslimat II. This
is shown by obtaining the work 'r "value, a positive value of
0.644, the work" r "value of 0.644 is greater than the" r
"product moment criticism, both from the 95% confidence
interval is 0.339 and the 99% confidence interval is 0.436 so
Work “r” is greater than “r” table and indicates that “r” work
is significant where there is an effect of parenting on
children on early childhood social skills and it is also known
that the “r” value of work is 0.644, is between 0.600- 0.800
means variable X (parenting style) and variable Y (social
skills) have a very strong and very high correlation /
correlation.

Abstrak Kata Kunci:


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pola Pola Asuh
asuh orang tua terhadap kemampuan sosial anak usia dini. Orang Tua,
Berdasarkan hal tersebut. Jenis penelitian ini yang Kemampuan
digunakan adalah Penelitian Kuantitatif metode korelasi Sosial
product moment yang dilaksanakan di TK MUSLIMAT II
Lobuk Bluto Sumenep. Objek pada penelitian ini murid di RA

1
Author’s name

A dan B sebanyak 34 anak, Karena jumlah populasi atau


objeknya kurang dari 100, maka peneliti menggunakan
Penelitian populasi. Teknik pengumpulan data dari penelitian
ini adalah Angket (Kuesioner) dan Tes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua
pada anak terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK
Muslimat II lobuk Bluto Sumenep. Kemampuan sosial
sangatlah penting untuk di kembangkan, karena
kemampuan sosial sangatlah penting dalam kehidupan
sehari-hari, Untuk berinteraksi dengan teman dan orang
lain, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan
sosial anak usia dini di TK Muslimat II. Hal ini di tunjukkan
dengan di perolehnya nilai ‘r” kerja nilai positif sebesar
0,644 nilai “r” kerja yang sebesar 0,644 adalah lebih besar
dari kritik “r” product moment baik dari Interval
kepercayaan 95% adalah 0,339 maupun Interval
kepercayaan 99% adalah 0,436 jadi “r” kerja lebih besar
dari “r” table dan menandakan bahwa “r” kerja signifikan di
mana ada pengaruh pola asuh orang tua pada anak
terhadap kemampuan sosial anak usia dini dan juga di
ketahui nilai “r” kerja bernilai 0,644 berada antara 0,600-
0,800 ini artinya variable X ( pola asuh orang tua ) dan
Variabel Y ( kemampuan sosial) memiliki Hubungan/Korelasi
yang sangat kuat dan sangat tinggi.
Diterima : ................; Direvisi: ...............; Diterbitkan: ..............
http://doi.org/10.19105/.....
© Kiddo Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia
This is an open access article under the CC–BY-NC license

1. Pendahuluan
Peranan orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah
satu di antaranya ialah mengasuh Putra –putrinya. Dalam mengasuh
anaknya orang tua di pengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungannya. Di
samping itu orang tua juga di warnai oleh sikap-sikap tertentu dalam
memelihara, membimbing, dan mengarahkan putra-putrinya. Sikap
tersebut tercermin dalam pola pengasuhan pada anaknya yang berbeda-
beda, karena orang tua mempunyai pola pengasuhan tertentu. Sebagai
pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, Orang tua sangat berperan
dalam meletakkan dasar-dasar prilaku bagi anak-anaknya. Sikap prilaku,
dan kebiasaan orang tua sudah di lihat, di nilai, dan ditiru oleh anaknya
yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar diresapinya dan
kemudian menjadi kebiasaan. (Suharyanto, 2015: 15)
Sebelum kita menentukan pola asuh yang cocok untuk di terapkan
pada anak kita, sebaiknya kita perhatikan kesalahan orang tua ketika
mendidik anaknya. Menurut pendapat Dr Budihardja, DTM&H,MPH, Direktur
jendral bina kesehatan masyarakat kemenkes, saat ini banyak orang tua
yang tidak benar dalam mendidik anak, karena orang tua gemar memberi
bantuan. Misalnya memakai baju, memandikan, atau menyuapinya padahal

2 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

anak itu mampu melaksanakannya sendiri. Maksudnya memudahkan anak,


tapi malah membuat anak tidak bisa apa-apa. Anak berpangku tangan dan
otaknya tidak berkembang menjadi kreatif. (Sugiastuti, 2013: 26)
Mengembangkan hubungan sosial merupakan tonggak penting bagi
anak prasekolah. Bagi banyak anak, pengalaman sekolah akan menjadi
pertamakali mereka harus membicarakan kesepakatan dengan sebuah
kelompok anak-anak sebaya mereka. Bila konflik benar-benar muncul,
maka mereka ingin memecahkannya, tetapi tidak memeliki kemampuan
verbal untuk melakukan itu. Namun sejalan dengan perkembangan usia
mereka.(Mursid, 2015: 52)
Perkembangan sosial anak sangat di pengaruhi oleh proses perlakuan
atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan
sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan
memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma
ini dalam kehidupan sehari-hari, Proses bimbingan orang tua lazim di ssebut
sosialisasi.(Susanto, 2011: 40)
Adapun di TK Muslimat II yang berlokasi di desa Lobuk Kecamatan
Bluto Kabupaten Sumenep, yang mana dalam proses pembelajaran
menggunakan kurikulum 2013. Dalam proses pembelajarannya kemampuan
sosial anak-anak ada yang cukup lumayan tinggi misalnya dalam proses
brlajar ketika di minta untuk maju kedepan ada yang maju juga ada yang
sebagian anak yang masih malu-malu, anak juga sudah ada yang
bersosialisasi dengan baik bersama teman-temannya mialnya ketika
pembelajaran mewarnai gambar menggunakan amfas kelapa ada sebagian
anak yang mau berbagi dan tinggat kemampuan sosialnya tinggi, dan untuk
meningkatkan kemampuan sosial anak pola asuh orang tua sangat di
butuhkan terhadap kemampuan Sosial anak usia dini dan menjadi faktor
yang sangat penting oleh sebab itu sebagai orang tua dandai-pandailah
memilih pola asuh yang baik buat anak kita.
Dalam pasal 28 Undang-Undang sistem pendidikan nasional
No.20/2003 ayat 1 di sebutkan bahwa yang trmasuk anak usia dini adalah
anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Menurut kajian rempun
ilmu PAUD dan penyelenggaranya, di beberapa Negara PAUD di laksanakan
sejak 0-8 tahun.( fadlillah, 2012: 18)
Berikut akan di sajikan beberapa aspek yang berkaitan dengan
pemahaman dunia anak, yang perlu diketahui oleh semua piha, terutama
oleh orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan bimbingan dan
pengarahan serta pendidikan kepada anak-anak:
1. Anak suka meniru
2. Dunia anak adalah dunia bermain
3. Anak masih berkembang
4. Anak-anak tetaplah anak-anak
5. Anak adalah kreatif

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 3
Author’s name

6. Anak masih polos


7. Tumbuhkan rasa percaya diri anak
8. Kenali karakter anak
9. Pahami dunia anak
10. Melibatkan anak(Susanto, 2012: 17)
Dalam arti sempit pendidikan identik dengan persekolahan tempat
pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang terprogram
dan terencana secara formal. Pendidikan merupakan suatu sistem yang
terdiri dari komponen-komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan,
peserta didik, pendidik, kurikulum, fasilitas pendidikan, dan interaksi
edukatif. (Wiyani, Barnawi, 2017: 32)
Berikut adalah tujuan pendidikan anak usia dini secara khusus yaitu:
1. Terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang optimal melaui
peningkatan pelayanan prasekolah
2. Terciptanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap orang
tua dalam upaya membina tumbuh kembang secara optimal.
3. Mempersiapkan anak usia dini yang kelak siap masuk pendidikan
dasar.
Pendidikan bagi anak usia dini sangatlah penting. Banyak fungsi yang
dapat diambil dari proses pendidikan ini. Diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
c. Mengenal peraturan dan disiplin pada anak.
d. Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa
bermainnya. (Fadillah, 2012: 18)
Perkembangan anak adalah proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada kualitas organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ-
organ jasmaniyah, sehingga penekana arti perkembangan terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis.(Mursid, 2015: 3) Berikut 6 aspek
perkembanga anak :
1. Aspek kognitif
2. Aspek motoric
3. Aspek nilai moral dan agama
4. Aspek daya cipta atau seni
5. Aspek bahasa
6. Aspek sosial emisonal
Perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif dari setiap fungsi
kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar. Menurut bijau dan baer,
perkembangan adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara
organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan
libert, paulus, dan strauss mengartikan perkembangan sebagai proses

4 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi


kematangan dan interaksi dengan lingkungan (Mursid, 2015: 3)
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati (the progressive and continous change in the organism from birth to
death). Pekembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sitematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah). (Yusuf, 2014: 15)
Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada diri
anak dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik (motorik), emosi,
kognitif, dan psikososial (bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan).
(Mursid, 2015: 2)
Sosialisasi merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang
mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan
yang berasal dari dalam diri. Perkembangan sosial adalah suatu proses
yang kemampuan belajar dari tingkah laku yang ditiru dari dalam
keluarganya serta mengikuti contoh-contoh yang serupa yang ada di
seluruh dunia. (Gunarta, 2014: 14)
Perkembangan sosial merupakan perkembangan yang melibatkan
hubungan maupun interkasi dengan orang lain. Perkembangan sosial anak
meliputi dua aspek yaitu kompetensi sosial dan tanggung jawab sosial.
Kompetensi sosial menggambarkan kemampuan anak untuk beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya secara efektif, misalnya ketika temannya
menginginkan mainan yang digunakannya, ia mau bergantian. Sedangkan
tanggung jawab sosial antara lain ditunjukkan oleh komitmen anak
terhadap tugas-tugasnya, menghargai perbedaan individual, dan
memperhatikan lingkungannya. (Fadillah, 2012: 50)
Dalam perkembangan sosial, setiap anak akan melalui sebuha proses
panjang yang pada akhirnya nilai-nilai sosial tersebut menjadi bagian dala
diri anak. Proses sosialisasi pada setiap individu, mulai sejak lahir sampai ia
menjadi dewasa adalah sebagai berikut: (Gunarta, 2014: 15)
1. Proses imitasi
2. Proses identifikasi
3. Proses internalisasi
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan berusaha
dengan diri. Kemmapuan sosial adalah kemampuan atau strategi yang di
gunakan untuk memulai ataupun mempertahankan suatu hubungan yang
positif dalam interaksi sosial yang di peroleh melalui proses belajar dan
bertujuan untuk mendapatkan hadiah atau penguat dalam hubungan
interpersonal yang di lakukan. (Sintia, 2018: 17)

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 5
Author’s name

Kemampuan sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan


orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua, maupun saudara-
saudaranya di dalam hubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-
peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupannya yang membentuk
pribadinya, yang membantu perkembangannya menjadi manusia sebagai
mana mestinya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai
dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengan dia yaitu ibunya,
ayahnya, saudara-saudaranya, dan anggota keluarga yang lain, apa yang
talah di pelajari anak dari lingkungan keluarganya sangat mempengaruhi
kemampuan sosial. (Febrianti, 2014: 12)
Faktor yang mempengaruhi perkembangan seseorang anak
ragamnya sangat banyak, baik yang sifatnya internal maupun eksternal.
Internal artinya faktor tersebut berasal dari dalam diri sang anak, misalnya
faktor turunan, sedangkan eksternal berarti faktor yang di maksud berasal
dari luar dirinya, misalkan faktor lingkungan. Untuk lebih jelasnya berikut
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak. (Fadillah,
2012: 36)
a. Faktor turunan (Genetika)
b. Faktor Lingkungan
Ki-Hajar Dewantara adalah salah seorang tokoh pendidikan
Indonesia, Menyatakan bahwa alam keluarga bagi setiap anak adalah alam
pendidikan permulaan. Di situ untuk pertamakalinya orangtua
berkedudukan sebagai penuntun yakni sebagai pelajar. (Jalaini, 2015: 10)
Pola asuh adalah bagaimana cara sikap atau prilaku orang tua saat
berinteraksi dengan anak, bagaimana dia menerapkan aturan atau
mengajarkan norma yang berlaku di rumah, bagaimana orang tua
memberikan perhatian dan kasih sayang, termasuk menunjukkan sikap dan
perilaku yang baik sehingga menjadi panutan bagi anaknya. (Sugiastuti,
2013: 38)
Adapun macam-macam pola asuh orang tua sebagai berikut.
1. Pola asuh otoriter (parent otoriter)
2. Pola Asuh Permisif ( children centered)
3. Pola Asuh Demokratis
4. Pola Asuh Otoritatif
5. Pola Asuh Kombinasi(Sugiastuti, 2013: 44)
Maka perlakuan terhadap anak akan memberikan kesan pada waktu
masa kanak-kanak dan mempengaruhi kecendrungan berprestasi pada
masa selanjutnya. Pola asuh yang di terapkan kepada anak dengan baik
akan membantu orang tua atau pendidik untuk mengetahui dengan pasti
bahwa itu sangat baik bagi pertumbuhan anak dan perkembangan anak
sesuai dengan kebutuhannya. (Lekane, 2007: 18)
Dalam tahapan ini dari usia tiga sampai lima tahun, anak mulai
memperluas perkembangan imajinasinya. Salah satu diantaranya dapat

6 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

membedakan antara dirinya dengan orang lain, sehingga anak mulai


menguasai gerakan-gerakan fisiknya dengan baik yang memberinya rasa
percaya diri. (Subrata, 2007: 30)
Di Desa Lobuk Kecematan Bluto Kabupaten Sumenep terdapat
beberapa lembaga pendidikan TK salah satunya adalah TK MUSLIMAT II.
Pada saat observasi awal dilakukan kemampuan sosial anak berkembang
dengan baik yang dibuktikan dengan respon ketika Anak di minta maju
kedepan oleh guru, anak-anak Tidak merasa malu dan juga berani, dan
juga ditandai dengan perilaku-perilaku sosial anak saat berinteraksi dengan
teman sebayanya.
Korelasi antara Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
perkembangan sosial anak usia dini diprediksi ada korelasi antara Pengaruh
pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosial anak, seperti yang kita
ketahui bersama bahwasanya pola asuh saat ini sangat di sepelehkan oleh
orang tua, karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bagaimana
pengaruh Pola asuh orang tua untuk kemampuan anak usia dini terlebih
kemampuan sosial yang sangat penting dikembangkan sejak dini untuk
kehidupan masa depan mereka. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
adanya kesadaran para pembaca terlebih orang tua dan pendidik khususnya
guru paud untuk menerapkan kembali pengaruh pola asuh orang tua untuk
kemampuan sosial anak usia dini.
Ketika seseorang menjadi orang tua maka maka mereka akan
menentukan dan melakukan pola asuh Terhadap anak mereka, pola asuh
yang dilakukan oleh setiap orang tua mempunyai perbedaan dan
pengasuhan anak perlu di suaikan dengan perkembsngsn anak.
Oleh sebab itulah peneliti tertarik untuk mengetahui dan menelitii
mengenai Pengaruh pola asuh orang tua pada anak terhadap kemamouan
sosial anak usia dini yang ada dan biasa diterapkan di sekolah tersebut.
Dari situlah peneliti berinisiatif dan mendapatkan ide mengenai judul
tentang “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Kemampuan
Sosial Anak Usia Dini Di TK MUSLIMAT II Lobuk Bluto Sumenep”.

2. Metode
Rancangan penelitian atau desain penelitian bermakna strategis untuk
mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti dapat memperoleh data
yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. (PPKI,
2015: 13)
Peneliti menggunakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional
merupakan kegiatan penelitian yang berusaha untuk menemukan atau
menjelaskan hubungan dengan menggunakan koefisien korelasi. (Abd.
Mukhit, 2013: 100) Sedangkan sifatnya adalah mencari atau menguji
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 7
Author’s name

Populasi yang dijadikan objek pada penelitian ini murid di RA A dan B


sebanyak 34 anak, Karena jumlah populasi atau objeknya kurang dari 100,
maka peneliti menggunakan Penelitian populasi. Penelitian populasi adalah
penelitian yang hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan
subjeknya tidak terlalu banyak.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.Adapun Instrumen penelitian pada proposal
skripsi ini menggunakan teknik angket, teknik tes dan teknik dokumentasi.
Tabel Test Verbal
No. Pertanyaan
1. Anak sudah mulai bergaul dengan temannya
2. Anak sudah bisa berespon dan sudah mulai mengikuti
yang di perintah guru
3. Anak sudah Mulai percaya diri
4. Anak sudah bersosialisasi secara baik dengan teman
sebaya
5. Anak sudah mulai berinteraksi dengan baik
6. Anak sudah Memakai Sepatu sendiri
7. Anak sudah bisa Bercerita di depam Temannya
8. Anak sudah Bisa berbagi pada temannya

Angket/kuesioner adalah instrumen penelitian berupa daftar


pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi
oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. (Sanjaya, 2014:
255)
Tabel Pengukuran Skala Likert
NO Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasi. (PPKI, 2015: 19) Analisis yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah analisis data statistik
korelasi dengan menggunakan rumus product moment, karena data yang
diperoleh berbentuk angka-angka.
Harga Kritik “r” Product Moment
Interval Kepercayaan
N
95% 99%
43 0,339 0,436

Data yang di bandingkan adalah r kerja dengan r harga kritik product


moment baik dari interval kepercayaan 95% ataupun interval kepercayaan

8 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

99% yqng di ketehui bahwa nilai r kerja sebesar 0,644 sedangkan nilai r
product mome t inrerval kepercayaan 95% adalah 0,339 Dan interval
kepercayaan 99% Adalah 0,436 dengan demikian nilai r kerja sebesar 0644
melebihi atau lebih beaae dari interval kepercayaan 95% maupun 99%
maka dari itu data yang di peroleh adalah signifikan. dengan demikian maka
hipotetis kerja (ha) yang di ajukan yaitu : Ada krelasi antara pengaruh pola
asuh orang tua pada anak terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK
Muslimat ll Lobyk bluto sumenep di Terima dan hipotetis nihil (ho) yang di
ajukan yaitu : Tidak ada korelasi antara pengaruh pola asuh orang tua pada
anak terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK Muslimat ll lobuk
bluto sumenep di Tolak
Dengan mencocokkan dari hasil "r" kerja sebesar 0644 maka
interpretasi berada di antara 0.600-0.800 maka dari iti dapat di ketahui
dengan interpretasi bahwa antara variabel x dengab variabel y ada
korelasi / Hubungan yang cukup. Maka dari itu hipotetis kerja yang di
lakukan yaitu : Ada korelasi antara pengaeuh pola asuh orang tua pada
anak terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK Muslimat ll Lobuk
Bluto Sumenep Diterima. Tidak ada kerelasi antara pengaruh pola asuh
orang tua pada anak tua pada anak Terhadap kemampuan sosial anak usia
dini di TK Muslimat ll Lobuk Bluto Sumenep diTolak. Jadi korelasi antara
pengaruh pola aauh orang tua pada anak terhadap kemampuan sosial anak
usia dini di TK Muslimat ll Lobuk Bluto sumenep memiliki interpretasi
Hubungan yang cukup

3. Hasil dan Diskusi


a. Uji Hipotesis
Adapun untuk mengetahui Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Kemampuan Sosial Anak Usia Dini di Tk Muslimat II obuk
Bluto Sumenep, nilai “r” kerja dibandingkan dengan “r” harga kritik
product moment baik dari interval kepercayaan 95% ataupun interval
kepercayaan 99%. Adapun tabelnya sebagai berikut:
Harga Kritik “r” Product Moment
N Interval Kepercayaan
95% 99%
43 0,339 0,436

Dari tabel di atas diketahui bahwa harga titik product


momentadalah 0,339 dan 0,436 masing-masing dengan kepercayaan
95% dan 99%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga “r”
kerja 0,644 lebih besar dibandingkan harga titik product moment(r
tabel), sehingga penelitian ini bisa dikatakan ada pengaruh Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Kemampuan Sosial Anak Usia
Dini Di TK Musimat II Lobuk Bluto Sumenep.

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 9
Author’s name

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis yang kedua adalah


mengkonsultasikan harga “r” kerja dengan interpretasi korelasi
product momentsebagaimana terdapat pada tabel sebagai berikut:

Interpretasi “r” Product Moment


No Besarnya “r” product moment Interpretasi
1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
2 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
3 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
4 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
5 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Dari tabel interpretasi nilai “r” product moment di atas, diketahui


bahwa nilai “r” kerja dengan nilai 0.644 berada pada interval antara
0,600 sampai dengan 1,800 dengan interpretasi cukup. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan peneliti yang berbunyi “ada
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Kemampuan
Sosial Anak Usia Dini Di TK Musimat II Lobuk Bluto Sumenep dengan
interpretasi tinggi”.

b. Diskusi tentang Pencarian


Setelah di lakukan pengujian selanjutnya mengenai pembahasan
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan Sosial Anak
Usia Dini di TK Muslimat II Lobuk Bluto Sumenep. Dapat di simpulkan
sesuai dengan hasil penelitian bahwa Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Pada Anak Terhadap Kemampuan Anak Usia Dini memang pola asuh
orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak usia dini
maka dari itu orang tua harus memberikan pola asuh yang baik pada
anak-anaknya.
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu “pola” dan “asuh”. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, “pola” berarti corak, model, sistem,
cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata “asuh”
dapat berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil,
membimbing (membantu: melatih dan sebagainya), dan memimpin
(mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga.
(Astuti, 2013: 23) Lebih jelasnya kata asuh adalah mencakup segala
aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan, dukungan,
dan bantuan sehingga orang tetap berdiri dan menjalani hidupnya
secara sehat. Menurut mussen pola asuh adalah cara yang di
gunakan orang tua dalam mencoba berbagai strategi untuk
mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut
antara lain adalah kemampuan, pengetahuan dan perilaku yang
harus di miliki oleh anak bila nanti telah dewasa. (Susanto, 2012: 48)

10 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

Pola asuh yang baik dan sikap positif lingkungan serta


penerimaan masyarakat terhadap keberadaan anak akan
menumbuhkan konsep diri positif bagi anak dalam menilai diri
sendiri. Anak menilai dirinya sesuai dengan apa yang dialami dan
didapatkan dari lingkungan. Anak dilatih untuk bersikap obyektif, dan
menghargai diri sendiri dengan selalu berfikir positif untuk diri
mereka sendiri. (Jamiatul, 2020: 5)
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, sistem.
Cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh
memiliki arti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil,
membimbing (membantu, melatih, dan sebagainya) dan memimpin
(mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga.
Namun pandangan para ahli psikologi dan sosiologi berkata lain. Pola
asuh dalam pandangan Singgih D Gunarsa (1991) sebagai gambaran
yang dipakai orang tua untuk mengasuh (merawat, menjaga,
mendidik) anak. Tetapi ahli lain memberikan pandangan lain, seperti
Sam Vaknin (2009) mengutarakan bahwa pola asuh sebagai
“parenting is interaction between parent’s and chilldren during their
care”. (Sumardi, 2020: 158)
Kemampuan sosial adalah merupakan aktivitas dalam hubungan
dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua,
maupun saudara-saudaranya di dalam hubungan dengan orang lain,
terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam
kehidupannya yang membentuk pribadinya, yang membantu
perkembangannya menjadi manusia sebagai mana mestinya. Sejak
kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan
harapan orang-orang yang paling dekat dengan dia yaitu ibunya,
ayahnya, saudara-saudaranya, dan anggota keluarga yang lain, apa
yang talah di pelajari anak dari lingkungan keluarganya sangat
mempengaruhi kemampuan sosial. (Febrianti, 2014: 12)
Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini sangat
penting dikembangkan. Karena pertama semakin banyaknya
permasalahan yang terjadi di sekitar anak, misalnya pola asuh
lingkungan keluarga yang tidak baik ketika orang dewasa
menghukum anak dengan teriak, menjerit, anak-anak akan meniru
prilaku yang negatif dan lepas kendali,11 ataupun perkembangan
teknologi yang semakin canggih seperti televisi yang akan membawa
dampak luar biasa pada anak karena tontonan yang tidak layak akan
mempengaruhi perkembangan emosi anak. (Muamanah, 2018: 7)
Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang
lain untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan
menuju kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 11
Author’s name

merealisasikan kehidupannya secara individual. Gerungan dalam


Habel (2015). Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan
terjadinya interaksi sosial dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial.
Contoh situasi sosial misalnya dilingkungan pasar, pada saat rapat,
atau dalam lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani.
Peningkatan perilaku sosial cenderung Paling menyolok pada masa
kanak kanak (Hurlock dalam Suharsono, 2009). Sebagian besar
orang tua menyadari adanya hubungan perilaku sosial sangat erat
dengan pengaruh pola asuh dalam orang tua. (Chandra dkk, 2019:
119)
Cara mendidik langsung artinya bentuk asuhan orang tua yang
berkaitan dengan kemampuan sosial yang di lakukan secara sengaja
baik berupa perintah, larangan hukuman maupun pemberian hadiah
sebagai alat pendidikan. Sedangkan mendidik secara tidak langsung
adalah merupakan contoh kehidupan sehari-hari mulai dari tutur kata
sampai kepada adat kebiasaan dan pola hidup, hubungan orang tua,
keluarga masyarakat dan hubungan suami istri. (Hadi, 2007: 69)
Anak yang mampu bersosialisasi dan mengatur emosi akan
memiliki sikap sosial yang baik sehingga kompetensi sosialnya juga
tinggi. Anak yang kurang mampu bersosialisasi namun mampu
mengatur emosi, maka walaupun jaringan sosialnya tidak luas tetapi
ia tetap mampu bermain secara konstruktif dan berani bereksplorasi
saat bermain sendiri. (Fatmawati, 2021: 38)
Adapun di TK Muslimat ll yang berlokasi di Desa Lobuk
Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Dalam proses
pembelajarannya kemampuan sosial anak-anak ada yang cukup
lumayan tinggi misalnya dalam proses bekajar ketika di minta untuk
maju kedepan lebih banyak anak yang maju akan tetapi juga ada
sebagian anak yang malu-malu, Anak juga mampu bersosialisasi
dengan teman sebayanya dan untuk menungkatkan kemampuan
sosial anak pola asuh orang tua sangat di butuhkan Karna orang tua
merupakan sekolah pertama bagi anak, Oleh sebab itu peneliti
tertarik mengkaji tentang oengaruh pola asuh oeang tua pada anak
terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK Muslimat ll Lobuk
bluto sumenep.
Tabel Persiapan perhitungan koefisien korelasi variable X dan Y
N X Y x y Xy x2 y2
1 6 9 -5,38 -2,88 15,49 28,94 8,29
2 14 12 2,62 0,12 0,31 6,86 0,01
3 13 9 1,62 -2,88 -4,67 2,62 8,29
4 9 9 -2,38 -2,88 6,85 5,66 8,29
5 11 11 -0,38 -0,88 0,33 0,14 0,77
6 8 8 -3,38 -3,88 13,11 11,42 15,05

12 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

7 9 9 -2,38 -2,88 6,85 5,66 8,29


8 9 9 -2,38 -2,88 6,85 5,66 8,29
9 11 11 -0,38 -0,88 0,33 0,14 0,77
10 9 9 -2,38 -2,88 6,85 5,66 8,29
11 8 8 -3,38 -3,88 13,11 11,42 15,05
12 6 6 -5,38 -5,88 31,63 28,94 34,57
13 10 10 -1,38 -1,88 2,59 1,90 3,53
14 7 7 -4,38 -4,88 21,37 19,18 23,81
15 7 7 -4,38 -4,88 21,37 19,18 23,81
16 12 12 0,62 0,12 0,07 0,38 0,01
17 3 19 -8,38 7,12 -59,67 70,22 50,69
18 14 14 2,62 2,12 5,55 6,86 4,49
19 8 8 -3,38 -3,88 13,11 11,42 15,05
20 12 11 0,62 -0,88 -0,55 0,38 0,77
21 13 17 1,62 5,12 8,29 2,62 26,21
22 16 16 4,62 4,12 19,03 21,34 16,97
23 17 17 5,62 5,12 28,77 31,58 26,21
24 12 14 0,62 2,12 1,31 0,38 4,49
25 15 15 3,62 3,12 11,29 13,10 9,73
26 17 17 5,62 5,12 28,77 31,58 26,21
27 13 13 1,62 1,12 1,81 2,62 1,25
28 13 13 1,62 1,12 1,81 2,62 1,25
29 12 12 0,62 0,12 0,07 0,38 0,01
30 14 13 2,62 1,12 2,93 6,86 1,25
31 11 11 -0,38 -0,88 0,33 0,14 0,77
32 18 18 6,62 6,12 40,51 43,82 37,45
33 14 14 2,62 2,12 5,55 6,86 4,49
34 16 16 4,62 4,12 19,03 21,34 16,97
Jumlah 387 404 270,53 428,03 411,53

Kemudian untuk menganalisa angka-angka di atas, dapat


dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai
berikut:
∑ XY
rxy=
√( ∑ X ² ) (∑ y ²)
270 ,53
=
√ 428 , 03 x 411 ,53
270 ,53
=
√176,147 ,18

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 13
Author’s name

270 , 53
=
419 , 69
= 0,644
Dengan mencocokkan dari hasil "r" kerja sebesar 0644 maka
interpretasi berada di antara 0.600-0.800 maka dari iti dapat di
ketahui dengan interpretasi bahwa antara variabel x dengab variabel
y ada korelasi / Hubungan yang cukup. Maka dari itu hipotetis kerja
yang di lakukan yaitu : Ada korelasi antara pengaeuh pola asuh
orang tua pada anak terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK
Muslimat ll Lobuk Bluto Sumenep Diterima. Tidak ada kerelasi antara
pengaruh pola asuh orang tua pada anak tua pada anak Terhadap
kemampuan sosial anak usia dini di TK Muslimat ll Lobuk Bluto
Sumenep diTolak.
Jadi korelasi antara pengaruh pola aauh orang tua pada anak
terhadap kemampuan sosial anak usia dini di TK Muslimat ll Lobuk
Bluto sumenep memiliki interpretasi Hubungan yang cukup.

4. Kesimpulan
Ada pengaruh Pola asuh orang tua pada anak Terhadap kemampuan
sosial anak usia dini di TK Muslimat II lobuk Bluto Sumenep. Hal ini di
buktikan dari hasil analisis dengan teknik Product Moment bahwa nilai “r”
kerja (0,644) lebih besar dari “r” tabel baik pada taraf signifikan 95%
(0,339) maupun taraf signifikan 99% (0,436), berdasarkan ketentuan, jika
“r” kerja lebih besar dari “r” table, maka ada korelasi signifikan antara pola
asuh orang tua dengan kemampuan sosial anak usia dini.
Pengaruh Pola asuh orang tua pada anak terhadap kemampuan sosial
anak usia dini di TK Muslimat II lobuk Bluto Sumenep Adalah Cukup. Hal ini
berdasarkan hasil interpretasi “r” kerja (0,64) dengan interpretasi nilai “r”
berada pada interval 0,600 sampai dengan 0,800 dengan interpretasi
Cukup.

Ucapan Terima Kasih


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir
ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan
dorongan serta perhatiannya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Kepala sekolah beserta seluruh guru TK
Muslimat II lobuk Bluto Sumenep yang sudah membimbing dan
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

Referensi
Jurnal ARTIKEL

14 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....
Title of article

Fatmawati, Hikmah Nur Pohan, “Efektivitas Model Permainan Kartu Indeks


(Index Card Match) Terhadap Hasil Pembelajaran Perkembangan
Kognitif Dan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Al-Harits”
Jurnal Kiddo Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. 2 No. 1. 2021
Jamiatul Muslimah, Pola Asuh Orang Tua Dan Perkembangan Moral Anak
Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TK
AL Ghazali Jl. Raya Nyalaran Keluran Kolpajung Kecamatan
Pamekasan Kabupaten Pamekasan) Vol 1. No 1. 2020
Jannah, husnatun, “Bentuk pola asuh orang tua dalam menanamkan
perilaku moral pada anak usia di kecamatan Ampekangkek” Jurnal
Ilmiah Pesona PAUD Vol 1 NO. 2, 2012.
Meike, Mila, Chandra, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku
Sosial Anak” Ya Bunayya, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3 No.
2 November 2019.
Popy, Sima, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Emosional
Anak Usia Dini”, Jurnal PAUD Agapedia, Vol.4 No. 1 Juni 2020.
Siti Muamanah, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan
Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Bandar Abung
Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara”, Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Suharyanto, Jupiis, “pendidikan dan proses pembudayaan dalam keluarga”
Jurnal pendidikan ilmu-ilmu sosial vol 7 No 2, 2015.

Buku
Arifin, zainal. “penelitian pendidikan”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2011
Arikonto, suharshimi “prosedur penelitian suatu pendekatan praktik”. Edisi
revisi, Jakarta : PT Rineka cipta, 2016.
Aziz, safrudin. “Strategi pembelajaran aktif anak usia dini”. Depok slema
Yogyakarta : kalimedia, 2017.
Dimyati, johni. “Metodelogi penelitian pendidikan aplikasinya pada
pendidikan anak usia dini (PAUD)”. Jakarta : kencana, 2013.
Djiwando, wuryani esti sri. “Psikologi perkembangan”. Jakarta : Grasindo,
2012.
Genungan, W,A. ”Psikologi sosial”. Bandung : PT ensco, 2006.
Helmawati. “Pendidikan keluarga”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxx 15
Author’s name

Langulung, hasan. “Manusia dan pendidikan”. Jakarta : Al-husna, 2005.


Mansur. “pendidikan anak usia dini”. Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2005.
Muhammad. “Desain pembelajaran paud”. Jogjakarta : Ar-ruzz media,
2012.
Mursid. “Pengembangan pembelajaran paud”. Bandung : PT Remaja
rosdakarya
Subrata, hadi. “Mengembangkan perkembangan anak balita”. Jakarta :
PT,pbk, gunung mulia, 2007
Sugiastuti, sri. “Seni mendidik anak sesuai tuntunan islam”. Jakarta : mitra
wacana media, 2013.
Sugiono. “Statistik untuk penelitian”. Edisi 18, Bandung : Alfa beta, 2011.
Susanto, ahmad. “perkembangan anak usia dini”. Jakarta : kencana
prenada media grup, 2012.
Susanto. “Perkembangan pembelajaran paud”. Indonesia : kencana
prenada media grup, 2011.
Winarsunu, tulus. “Statistik dalam penelitian psikologi & pendidikan”.
Malang : Umm Press, 2015.
Wiyani, novar ardy. “Konsep dasar paud”. Yogyakarta: gava media, 2016.

16 DOI: 10.19105/.........v1xxi1.xxxxKiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini; Vol. .. No..., .....

You might also like