You are on page 1of 17

IMPLEMENTASI

KEUANGAN
BERKELANJUTAN DI INDONESIA

ISTIANA MAFTUCHAH
Peneliti Keuangan Berkelanjutan pada Departemen Penelitian dan
Pengaturan perbankan - OJK

Disampaikan pada
Kick Off Seminar; Sustainable Financing Business Model Competition
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)

Jakarta, 23 Mei 2018

Disclaimer: this presentation is not an official document and for “Kick Off Seminar; Sustainable Financing Business Model Competition RSPO”
AGENDA

§ TPB/ SDGs
§ ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN
§ REGULASI KEUANGAN BERKELANJUTAN
SUSTAINANABLE DEVELOPMENT GOALS
SDGs

Sustainable Development Goals are 17 goals with 169


measurable achievements and deadlines set by the United
Nations as a development world agenda for the benefit of
human and planet earth (UN)

isti-doc2018
SDGs ACCOMPLISH MDGs
IMPROVEMENT
1. More Comprehensively à Involves all
countries with a universal goal;
2. Expanding Funding Sources (Government,
Private, and Other Resources);
3. Emphasizing on human rights in poverty
alleviation;
4. Principle: Inclusive & no one left behind;
5. Involving All Stakeholders: Government;
CSO & Media; Philanthropy & Business; as
SDGs:
well as Experts & Academics;
1. As agreed in the UN General Assembly,
6. "Zero Goals" à Target to complete all
September 2015 includes: 17 goals, 169 indicators;
targets and 241 indicators. 7. How to Implement (Means of
2. SDGs continued MDGs. Implementation).
4
isti-doc2018
The TRIGGER of SDGs

Asia: China, Bangladesh, India, and


Indonesia

Europe and Russia

Sub Saharan Africa

Latin America and North America

Middle East and North Africa

isti-doc2018
Keuangan Berkelanjutan
WE ARE LIVING IN UNSUSTAINABLE WORLD Selaras dengan Program Pemerintah

Perubahan Iklim/Climate Change


Komitmen Indonesia mengenai perubahan iklim tertuang dalam
1 UU No.16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to
Food crisis the United Nations Framework Convention on Climate Change
(Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan
Environmental Bangsa-Bangsa)
Financial crisis
Crisis
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Komitmen Indonesia mengenai (TPB)/ Sustainable Development
Multidimensional 2 Goals (SDGs) tertuang dalam Perpres No.59 tahun 2017 tentang
crisis Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB).
Income
disparity Clean Water
crisis
Seperti dua sisi mata uang, dampak perubahan iklim
meningkatkan risiko aspek lingkungan dan sosial bagi LJK, namun
Energy crisis disisi lain upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
menciptakan peluang bisnis baru bagi LJK, antara lain: pendanaan
proyek energi terbarukan, pertanian organik, perikanan
berkelanjutan, bangunan hijau, infrastruktur berkelanjutan, dan
disaster/ climate insurance.
isti-doc2018
CASCADING ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN 2015-2019
supply side dan demand side perlu dikembangkan secara bersamaan

SJK yg kontributif dalam Stabilitas SJK yg kontributif dan inklusif dalam


Berkembangnya pasar sustainable products dan industri
Sistem Keuangan dengan penguatan penyediaan Pendanaan Pembangunan
pendukung Sustainable products
pengelolaan risiko ESG Berkelanjutan & Perubahan Iklim

Environmental & Social Risk and


Pengembangan produk & layanan
Governance (ESG) menjadi bagian dari
jasa keuangan serta pasar modal Pendalaman Pasar
manajemen risiko lembaga jasa
berkelanjutan keuangan melalui
keuangan (LJK) Pengembangan pasar
pengembangan Pasar Pengembangan pusat –
domestik dan ASEAN
Regulasi Keuangan Berkelanjutan karbon domestik dan pusat industri pendukung
untuk produk
instrumen pasar produk berkelanjutan
berkelanjutan
Sustainable Finance Guidelines: Sustainable keuangan
Capacity building & berkelanjutan lainnya
Financing/Green bond/ Insurance guidelines
awareness programs
(2015-2019)

SFIH & sistem Pilot Project: First and Second Movers


Panduan ESG untuk IJK &
pelaporan for Sustainable Finance Institution Dukungan regulasi pemerintah dan kesepakatan ASEAN
pengawas IJK (2019-2020)
(2019-2020) (2018-2019)

Skema insentif baik untuk sektor jasa keuangan maupun sektor riil berkelanjutan (2015-2019)
Baseline Survey (2017-2019)

Supply side (dlm kewenangan OJK) Demand side (di luar kewenangan OJK)

KOORDINASI
The source of development The potential sector to Development financing/
financing support economic growth investment from financial
services institutions

Government budget Investment Financing from Fis Tourism Agriculture,


3% forestry,
fisheries 4%
15% Infrastructure 24% 13%
25%

13%

83%
72% Energy
14%
Industry
34% Bank Capital Market NonBank

ü Development financing is still dominated by banks about 82%


ü Gap financing to development in Indonesia US$ 117.33 billion
isti-doc2018
Infrastructure development has been our top priority agenda...

Electricity Toll Road Marine Transportation Energy Dam/Drinking Water Supply


($74.1 bio) ($54.3 bio) ($43.8 bio) ($37.6 bio) ($33.4 bio)

Housing Communication and IT Railway Airport Mass Rapid Transportation


($24.2 bio) ($20.8 bio) ($16.7 bio) ($10,7 bio) ($6.4 bio)

isti-doc2018
REGULASI KEUANGAN BERKELANJUTAN
Regulasi Mengenai Keuangan Berkelanjutan
Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
1 dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

§ LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik wajib menerapkan Keuangan Berkelanjutan dalam kegiatan usaha LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Roadmap Keuangan § Prinsip Penerapan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance)
Berkelanjutan Prinsip investasi bertanggung jawab; prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan; prinsip pengelolaan risiko sosial dan Lingkungan
Hidup; prinsip tata kelola; prinsip komunikasi yang informatif; prinsip inklusif; prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas; prinsip
koordinasi dan kolaborasi.
POJK No. 51 /POJK.03/2017
Kewajiban Membuat dan Melaporkan kepada OJK mengenai:
Tentang Penerapan 1. Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan – RAKB;
Keuangan Berkelanjutan 2. Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), dan
Bagi Lembaga Jasa 3. Bagi LJK yang mempunyai kewajian menyalurkan dana CSR, diwajibkan untuk mengalokasikan untuk dana tanggung jawab sosial dan
Keuangan, Emiten dan lingkungan (TJSL).
Perusahaan Publik
Insentif
§ Mengikutsertakan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik dalam program pengembangan kompetensi sumber daya manusia;
§ Penganugerahan Sustainable Finance Award; dan/atau
Persiapan 2018 § Insentif lain.

Sanksi bagi LJK


Sanksi administratif berupa teguran tertulis apabila:
§ Tidak/terlambat menyampaikan rencana dan program aksi penerapan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.
Tahun pertama
implementasi 2019 § Tidak melaksanakan RAKB secara efektif.
à Rencana aksi keuangan berkelanjutan dilaksanakan secara efektif apabila antara realisasi dengan rencana dan program aksi terdapat: a)
deviasi tidak material; atau b) deviasi material namun LJK telah melaksanakan upaya maksimal untuk memenuhinya disertai dengan
penjelasan yang memadai dan dapat diterima (reasonable).
Tahun kedua implementasi à Tidak/ terlambat menyampaikan Laporan Keberlanjutan.
2020-2024 Sanksi bagi Emiten dan Perusahaan Publik yang bukan merupakan LJK
Sanksi administratif berupa teguran tertulis apabila:
§ Tidak/ terlambat menyampaikan dan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan
12
13
14
Timeline Implementasi POJK Keuangan Berkelanjutan
CAKUPAN 1 JAN 2019 1 JAN 2020 1 JAN 2022 1 JAN 2024 1 JAN 2025
15
PERBANKAN
Bank Umum
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan Bank Asing
BUKU 1 dan BUKU 2, BUKU 1 dan BUKU 2
BPR
BPR berdasarkan Kegiatan Usaha (BPRKU) 3 termasuk BPRS yang memiliki modal inti yang setara
dengan BPRKU 3,
BPRKU 1 dan BPRKU 2 serta BPRS yang memiliki modal inti yang setara dengan BPRKU 1 atau BPRKU 2
PASAR MODAL
Emiten selain Emiten dengan aset skala kecil dan Emiten dengan aset skala menengah, serta
Perusahaan Publik
Perusahaan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, dan Emiten dengan aset skala
menengah;
Emiten dengan aset skala kecil, perusahaan efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek
nasabah
IKNB
Perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, perusahaan modal ventura, perusahaan
modal ventura syariah, perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan asuransi, perusahaan
asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,
Perusahaan pergadaian, perusahaan penjaminan, dan perusahaan penjaminan syariah; dan
Dana pensiun dengan total aset paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah)
Lanjutan…
Efek Bersifat Utang Berwawasan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang dapat dibiayai oleh penerbitan
Lingkungan (Green Bond) adalah Efek Green Bond
bersifat utang yang dana hasil penerbitannya 1. energi terbarukan;
digunakan untuk membiayai atau membiayai
2 2. energy efisiensi;
ulang sebagian atau seluruh kegiatan usaha
berwawasan lingkungan 3. pencegahan dan pengendalian polusi;
4. pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan;
Roadmap Keuangan
Kewajiban bagi Emiten 5. konservasi keanekaragaman hayati darat dan air;
Berkelanjutan
1. Mendapat pendapat atau penilaian dari 6. transportasi ramah lingkungan;
Ahli Lingkungan yang menyatakan bahwa 7. pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan;
POJK No. 60/ POJK.04/ 2017 KUBL yang dibiayai oleh Green Bond
8. adaptasi perubahan iklim;
Tentang Penerbitan dan bermanfaat bagi lingkungan..
9. produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih
Persyaratan Efek Bersifat 2. Menyampaian hasil review berkala yang sedikit polusi (eco-efficient);
Utang Berwawasan dilakukan oleh Ahli Lingkungan yaitu 1 kali
Lingkungan (Green Bond) dalam setahun dan setiap terjadi 10. bangunan berwawasan lingkungan yang memenuhi standar atau sertifikasi yang
perubahan material dalam KUBL. diakui secara nasional, regional, atau internasional
11. kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya
3. Wajib membuat rencana aksi dalam hal
kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain
tidak memenuhi persyaratan sebagai Usulan Insentif
KUBL. 1. OJK akan memberikan diskon pungutan sebesar 25% s.d 50% untuk Pernyataan
4. Penggunaan dana hasil Penawaran Pendaftaran Green Bond.
Umum: 2. Bursa Efek akan memberikan diskon atas listing fee.
3. Perpajakan dan insentif lainnya yang disetujui oleh instansi yang berwenang
5. Paling sedikit 70% of dari dana hasil
Penawaran Umum Green Bond digunakan Sanksi
untuk membiayai kegiatan usaha Dalam hal kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
dan/atau kegiatan lain yang bermanfaat KUBL, insentif akan secara otomatis dicabut.
bagi lingkungan.
TERIMA KASIH
Website Keuangan Berkelanjutan
www.ojk.go.id/sustainable-finance

You might also like