Professional Documents
Culture Documents
1
Charly M. M. Korompis, 1Triomega F. X. Sengkey, 2Shienty Gaspersz, 2Nurdjannah
J. Niode
1
PPDS Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado
2
Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi/RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: charly-melan@yahoo.com
126
Korompis, Sengkey, Gaspersz, et al: Penyakit adamantiades-Bechet ... 127
30 menit/hari, krim asam fusidat 2 kali oles, memberikan perbaikan klinis setelah 10 hari
pengobatan. Prognosis quo ad vitam bonam, quo ad functionam, quo ad sanationam ad dubia.
Simpulan: Pada kasus ini, diagnosis AB ditegakkan berdasarkan International Criteria for
Behcet Disease yaitu ditemukannya ulkus berulang di mulut dan di genital, masing-masing
mendapat nilai 2, sehingga nilai total ialah 4. Ditemukannya anti HSV-1 IgG, anti HSV-2 IgG
dan IgM positif, menunjang diagnosis tambahan herpes genital (rekuren). Koinfeksi AB
dengan herpes genital baru pertama kali dijumpai di Manado. Keadaan immunosenescence
kemungkinan menjadi faktor pencetus terjadinya rekurensi herpes genital. Pasien sembuh
dengan terapi simtomatis dan antivirus, meskipun kemungkinan rekurensi dapat terjadi lagi.
Kata kunci: Adamantiades-Behcet, herpes genital, koinfeksi
endothelial swelling, dan ekstravasasi sebagian kasus dapat memiliki gejala yang
eritrosit.1,5 tidak khas. Namun, pemeriksaan ini belum
Pada kasus ini terdapat leukositosis tersedia secara luas sehingga tidak dilaku-
(hitung leukosit 10.720/μL) dan anemia kan. Pemeriksaan yang dilakukan ialah
ringan (kadar hemoglobin 9,7 g/dL), pemeriksaan serologik anti HSV-1 dan 2,
sedangkan hasil tes patergi negatif. IgM dan IgG.13,14 Sebelum diagnosis
Pemeriksaan histopatologik tidak dilakukan ditegakkan, lesi ulkus pada AB didiagnosis
mengingat usia pasien dan keadaan banding dengan herpes genitalis. Pada AB
umumnya lemah. Pada herpes genitalis, ditemukan ulkus oral rekuren dan ulkus
pemeriksaan serologis antibodi terhadap genital rekuren yang nyeri. Pada herpes
HSV 1 dan 2 berupa IgM dan IgG anti genitalis rekuren/sekunder terdapat ulkus
HSV-1 dan HSV-2. Pemeriksaan serologis multipel yang biasanya didahului dengan
pada pasien ini menunjukkan anti HSV-1 vesikel bergerombol dan mudah pecah.
IgM (negatif), anti HSV-1 IgG (positif), Pasien ini didiagnosis akhir sebagai
anti HSV-2 IgM (positif), dan anti HSV-2 Adamantiades Behçet koinfeksi dengan
IgG (positif). 12-14 herpes genitalis rekuren berdasarkan skor
Diagnosis Adamantiades-Behçet dite- ICBD 4, gambaran klinis yang sesuai
gakkan berdasarkan International Criteria dengan lesi herpes genitalis rekuren,
for Behçet Disease (ICBD) yaitu lesi antibodi IgG dan IgM HSV-2 yang positif,
berulang di mata berupa uveitis atau serta gambaran klinis yang menunjang
vaskulitis retina, ulkus di mulut yang untuk herpes genitalis.1
berulang setidaknya 3x dalam 12 bulan, Pasien ini tergolong usia lanjut atau
dan ulkus genital (lokasi penis, skrotum, geriatri yang mudah mengalami penurunan
vagina, labia, anal, perianal); jika positif status imun atau immunosenescence.
masing-masing diberi skor 2. Lesi kulit Immunosenescence merupakan suatu proses
berulang seperti eritema nodosum, pseudo- kompleks yang ditandai dengan penurunan
folikulitis atau lesi papulopustular, mani- fungsi sistem imun seseorang seiring
festasi sistem saraf pusat, vaskular bertambahnya usia. Gangguan sistem imun
(vaskulitis, varises, aneurisma), dan tes yang terjadi, terutama sistem imun seluler,
patergi positif masing-masing diberi skor 1. yang dapat memengaruhi manifestasi klinis
Apabila skor ≥4 diagnosis maka diagnosis dan rekurensi infeksi HSV.11
AB dapat ditegakkan.1,4 Pada kasus ini Penatalaksanaan AB tergantung lokasi
skor ICBD yang didapat ialah 4 terdiri dari dan derajat keparahan.1 Terapi topikal
ulkus pada mulut yang hilang timbul, nyeri, dapat berupa bahan kaustik (perak nitrat 1-
sudah berulang 4x dalam 1 tahun terakhir, 2%, hidrogen peroksida 0,5%), antiseptik
dan ulkus berulang di glans penis, sehingga atau obat antiinflamasi topikal (obat kumur
kasus ini didiagnosis sebagai AB. klorheksidin 1-2%, triklosan 0,1%), korti-
Untuk menegakkan diagnosis kasus kosteroid topikal 4 kali per hari, anestesi
herpes genitalis, bila memungkinkan ditun- topikal (lidokain 2-5%) 2-3 kali per hari
jang dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengurangi rasa nyeri. Dapat
berupa tes Tzank, kultur, dan pemeriksaan diberikan kombinasi steroid topikal dan
serologik.7 Tes Tzank merupakan pemerik- antibiotik topikal selama 7 hari pada kasus
saan laboratorium yang paling sederhana yang ringan. Terapi herpes genitalis reku-
dengan pengecatan Giemsa atau Wright, ren yaitu asiklovir 200mg per oral 5x sehari
dimana akan terlihat sel raksasa berinti selama 5 hari dan terapi simtomatis.15
banyak.13 Spesimen untuk pemeriksaan Pasien diberikan tablet asiklovir 5x200 mg
diambil dari vesikel; oleh karena itu selama 5 hari, kompres terbuka dengan
pemeriksaan Tzank tidak dilakukan pada NaCl 0,9% 3x30 menit untuk perawatan
kasus ini karena sudah tidak terdapat lesi luka, krim asam fusidat 2xoles /hari untuk
vesikel. Pemeriksaan yang paling sensitif luka di daerah kelamin, dan dental pasta
ialah dengan cara kultur, mengingat triamsinolon asetonid 2 kali oles sehari
Korompis, Sengkey, Gaspersz, et al: Penyakit adamantiades-Bechet ... 131
untuk luka di mulut. Menurut acuan kelamin sembuh (Gambar 3). Sepuluh hari
pustaka, ulkus oral biasanya mengalami paska pengobatan, pasien telah mengalami
penyembuhan spontan dalam 4 hari hingga perbaikan.
1 bulan, sedangkan ulkus genital bertahan Prognosis pada kasus ini quo ad vitam
lebih lama. Evaluasi pada hari ke-3 menun- quo ad functionam ad bonam, quo ad
jukkan perbaikan, terutama lesi di mulut sanationam dubia karena kedua penyakit
(Gambar 2). Pada evaluasi hari ke-10 tersebut bisa terjadi rekurensi.
ditemukan ulkus di mulut dan ulkus di