Professional Documents
Culture Documents
Media Trend: Daya Saing Komoditas Tembakau Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Produksi Dalam Negeri
Media Trend: Daya Saing Komoditas Tembakau Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Produksi Dalam Negeri
308-319
Media Trend
Berkala Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan
http://journal.trunojoyo.ac.id/mediatrend
© 2018 MediaTrend
Penulis korespondensi:
E-mail: mohtar.rasyid@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/mediatrend.v13i2.4424
2460-7649 © 2018 MediaTrend. All rights reserved.
Terakreditasi Kemenristekdikti Nomor 21/E/KPT/2018
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
309
Mohtar Rasyid, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
nomi semata, namun dari segi upaya yang mentrian Kesehatan RI dan TCSC, 2014).
dilakukan oleh pihak yang bekerja keras Data perdagangan juga diperoleh melalui
untuk membendung pertumbuhan indus- sumber daring publikasi UN-COMTRADE
tri rokok (Thusingham, Ardura, Eerkens, serta sumber lain yang relevan. Data yang
Palazoglu, Shahbaz, & Fiehn, 2013). Be- digunakan untuk menganalisis daya saing
berapa literatur bahkan secara khusus adalah data ekspor dan impor tembakau
mengaitkan antara kebiasaan merokok Indonesia periode tahun 1970-2016.
dengan tingkat kesejahteraanatau ma- Daya saing komoditas tembakau
salah kemiskinan (Vincenzo & Andrew , dalam perdagangan internasional meng-
2016). Lebih lanjut penelitian sebelum- gunakan indikator indeks keseimbangan
nya mengenai rokok juga mengaitkannya perdagangan (Trade Balance Index,
dengan pembangunan daerah (Yang, TBI) yang diformulasikan sebagai berikut
Tingzhong, Barnett, Rockett, & Xiaozhao, (Taufiqurrahman& Widodo, 2011):
2015).
Berdasarkan penelusuran kajian
sebelumnya, masih relatif sedikit kajian
empiris yang mengaitkan hubungan lang-
sung antara daya saing perdagangan
dalam hal ini TBI adalah Trade Balance In-
denganproduksi tembakau secara khu-
dex, X adalah Volume Ekspor Tembakau,
sus. Padahal, potensi perdagangan tem-
M adalah Volume Impor Tembakau, i
bakau sebenarnya masih cukup besar dan
adalah indikator waktu.
memiliki hubungan kuat dengan persoalan
yang ada di dalam negeri (domestik). Keti-
Indeks keseimbangan perdagangan memi-
dakcermatan dalam mengamati arah angin
liki interval nilai antara +1 sampai dengan
perdagangan dunia pada akhirnya mem-
-1. Semakin mendekati +1 maka dapat di-
bawa masalah tersendiri bagi Indonesia.
katakan semakin memiliki daya saing. Se-
Dengan kekayaan alam serta potensi per-
baliknya, semakin mendekati -1 dikatakan
mintaan yang masih luas, pasar tembakau
semakin tidak memiliki daya saing.
Indonesia perlahan namun pasti sudah di-
Selanjutnya, untuk mengevaluasi
kuasai oleh pihak luar negeri (impor). Oleh
implikasi daya saing terhadap produk-
karena itu diperlukan kajian yang lebih
si tembakau dalam negeri, digunakan
komprehensif.
metode analisis regresi. Guna menampung
Tujuan penelitian ini adalah (1) un-
dinamika perubahan peta perdagangan
tuk mengetahui daya saing perdagangan
tembakau dunia, maka sub-sampel pene-
komoditas produk tembakau Indonesia
litian dibagi menjadi dua periode: jangka
dalam jangka panjang, dan (2) untuk
panjang dan jangka pendek. Periode jang-
mengetahuidampak daya saing tersebut
ka panjang terdiri dari tahun 1970-2016.
terhadap produksi tembakau di Indonesia.
Sementara periode jangka pendek memo-
tong periode penelitian dari tahun 1990 –
Metodologi Penelitian
2011.
Penelitian ini menggunakan data
Model umum regresi yang digunak-
Statistik Perkebunan Indonesia yang diter-
an adalah sebagai berikut:
bitkan oleh Kementerian Pertanian RI ta-
hun 2017 (Kementrian Pertanian RI, 2017)
serta Buku Fakta Tembakau yang diterbit-
kan oleh Kementerian Kesehatan RI yang
bekerja sama dengan Tobacco Control dalam hal ini yi adalah produksi tembakau,
and Support Center pada tahun 2014 (Ke- xi adalah indikator daya saing seperti
310
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
311
Mohtar Rasyid, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
Gambar 1
Indeks TBI Tembakau Indonesia, 1970-2016
2017, Indonesia secara konsisten telah Kondisi daya saing yang sema-
menjadi net importir tembakau. Potret kin melemah ini ditenggarai akan memi-
daya saing komoditas tembakau ini se- liki dampak yang serius terhadap kinerja
cara lebih terinci dapat diperhatikan dalam pertanian tembakau secara keseluruhan,
ilustrasi gambar 1. termasuk produksi tembakau. Untuk
Gambar 1 diatas menunjukkan pe- mengevaluasiketerkaitan daya saing
rubahan Trade Balance Index (TBI) untuk perdagangan dengan produksi, maka akan
komoditas tembakau Indonesia. Apabila diuji hubungan kausalitas antara tingkat
ditarik garis trend linear dari tahun 1970 produksi dengan tingkat ekspor.
hingga tahun 2016 maka akan nampak Hasil estimasi model kausalitas
bahwa garis trend tersebut akan memiliki Granger untuk variabel produksi versus
kemiringan negatif. Ini menggmbarkan tingkat ekspor dapat diperhatikan dalam
bahwa TBI mengalami penurunan. Dengan tabel 1 yang menyajikan ringkasan print-
kata lain daya saing perdagangan komoditi out olah data kausalitas antara ekspor
tembakau Indonesia semakin lama sema- dengan produksi tembakau. Panel atas
kin melemah. Penetrasi impor telah me- menyajikan hasil olah data dengan meng-
nutup hasil ekspor yang yang selama ini gunakan data lag 2 periode (dua tahun).
telah diperoleh. Sementara panel bawah menyajikan ha-
Tabel 1
Kausalitas Ekspor VS Produksi
312
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
sil olah data lag 4 tahun. Hipotesis yang Untuk menguji lebih dalam
ditunjukkan oleh anak panah menyatakan mengenaihubungan antara ekspor
bahwa variabel yang sebelah kiri tidak me- denganproduksi, maka dilakukan uji re-
nyebabkan variabel yang sebelah kanan. gresi produksi dengan ekspor, ditambah
Hasil perhitungan menunjukkan dengan variabel lahan sebagai kontrol.
bahwa tidak ada satupun hipotesis nol Hasil ujinya dapat diperhatikan pada tabel
yang diterima. Ini menunjukkan bahwa 2 menyajikan estimasi model jangka pan-
terdapat hubungan bolak balik antara jang produksi dengan ekspor dan lahan.
ekspor dengan produksi. Tingkat ptoduksi Hasil estimasi menunjukkan bahwa luas
mempengaruhi ekspor, demikian seba- lahan tanam dan ekspor memiliki penga-
liknya ekspor mempengaruhi produksi. ruh yang sangat signifikan terhadap be-
Hubungantimbal balik ini menegaskan sarnya produksi. Sebelum menganalisis
keeratan antara tingkat produksi dengan lebih jauh, hasil estimasi ini dapat sahih di-
ekspor. Indikasi awal ini menunjukkan bah- gunakan jika semua variabel yang terlibat
wa terdapat implikasi pergadangan (lebih telah memenuhi syarat stasioneritas.
tepatnya ekspor) terhadap produksi tem-
bakau.
Tabel 2
Regresi Produksi Jangka Panjang
Tabel 3
Uji Stasioneritas: ADF
313
Mohtar Rasyid, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
Apabila salah satu atau beberapa pertama harus diperiksa adalah signifikan-
variabel tidak stasioner pada level, maka si negatif dari residual lag pertama yang
perlu dilakukan treatment lanjutan. Dalam diperoleh sebelumnya dari regresi jangka
penelitian ini variabel Produksi, Lahan dan panjang (perhatikan hasil regresi pada
Ekspor diuji tingkat stasioneritasnya meng- Tabel 2). Pengujian menunjukkan bahwa
gunakan statistik Augmented Dickey Fuller residual dimaksud (Ut-1) nilainya sangat
(ADF). signifikan dan negatif.
Risalah uji ADF untuk ketiga varia- Hasil estimasi model ECM dapat
bel penelitian dapat dirangkum dalam ta- juga dikatakan sebagai regresi jangka
bel 3 dengan hasil pengujian stasioneritas pendek. Berdasarkan hasil estimasi dapat
menunjukkan bahwa Variabel Produksi diketahui bahwa perilaku ekspor terhadap
dan Lahan sudah stasioner dalam level. produksi berbeda untuk kasus jangka Pan-
Akan tetapi Variabel Ekspor tidak sta- jang dengan kasus jangka pendek. Dalam
sioner dalam level. Pengujian dilanjutkan jangka pendek, ekspor memiliki pengaruh
dengan melanjutkan uji stasioner setelah negatif terhadap produksi. Seiring dengan
semua variebel diambil nilai perbedaannya berjalannya waktu, hubungan antara
denganmasa lampau (First Difference). ekspor dengan produksi menjadi positif
Hasil perhitungannya dapat dilihat dalam signifikan.
Tabel 3 panel bawah. Selanjutnya untuk mengevaluasi
Pada tingkat first-difference, semua dampak langsung daya saing terhadap
variabel sudah stasioner. Meskipun telah produksi, penelitian ini juga menggunakan
sama-sama stasioner namun bukan be- data dengan periode yang lebih pendek
rarti bahwa hubungan antar variabel su- yakni antara tahun 1990-2011. Selama
dah dapat terkonfirmasi. Untuk itu perlu periode tersebut daya saing perdagangan
dilakukan uji kointegrasi guna memastikan tembakau mengalami pasang surut se-
adanyakaitan jangka panjang antar varia- belum akhirnya secara konsisten terus
bel penelitian. menerus mengalami penurunan.
Salah satu cara untuk mengevalu- Untuk mengantisipasi masalah
asi hubungan antar variabel yang tidak bias akibat pengabaian variabel yang rele-
stasioner dalam level, namun stasioenr van, penelitian ini menggunakan beberapa
dalam fist-difference adalah menggunakan variabel penjelas tambahan. Sedangkan
mekanisme model koreksi kesalahan, atau untuk mengantisipasi masalah spesifikasi
lebih dikenal sebagai ECM. pemodelan, penelitian ini melakukan se-
Tabel 4 diatas menyajikan hasil rangkaian estimasi dengan model spesifi-
olah data model ECM. Koefisien kritis yang kasi yang bervariasi.
Tabel 4
Regresi Produksi Jangka Pendek
314
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
Tabel 5
Regresi Dampak Daya Saing Perdagangan Terhadap Produksi
315
Mohtar Rasyid, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
Gambar 2
Produksi, Ekspor dan Impor Tembakau Indonesia, 1975-2016
316
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
Gambar 3
Prevalensi Merokok Dewasa di Indonesia, 1995 – 2013
317
Mohtar Rasyid, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
akan berdampak pada kenaikan harga Kementrian Pertanian RI. (2017). Statistik
produk tembakau dalam negeri (rokok). Perkebunan Indonesia 2015-2017:
Kenaikan harga ini tentu akan menam- Tembakau. Jakarta: Direktorat Jenderal
bah pundi penerimaan negara. Di sisi lain, Perkebunan, Kementrian Pertanian RI.
angkaprevalensi merokok Indonesia yang
Kulbicki, K. M., & Leslie, T. F. (2015). The
sangat tinggi akan dapat ditahan, karena
effect on spatial accessibility from
rokok tidak lagi “murah”. Perlu konsistensi
removing tobacco from pharmacies
pemerintah untuk menerapkan kebijakan
in the Washington, DC area. Public
untuk produk tembakau.
Health, 129(9), 1285-1287.
Ucapan Terima Kasih Liu, F., Zhang, N. K.-W., & Wang, H. (2010).
Penulis mengucapkan terima kasih atas Reduced smoking and rising obesity:
bantuan dana penelitian yang diperoleh Does smoking ban in the workplace
dari Direktorat Riset dan Pengabdian Ma- matter? Economics Letters, 108(3),
syarakat (DRPM), Direktorat Jenderal 249-252.
Penguatan Riset dan Pengembangan, Ke- Luk Joossens, L., & Raw, M. R. (2012). From
menterian Riset, Teknologi dan Pendidikan cigarette smuggling to illicit tobacco
Tinggi (Kemenristekdikti), sesuai dengan trade. Tobacco Control, 230-234.
kontrak penelitian Nomor 103/SP2H/LT/
DRPM/2018. Mathur, M. R., & Prabhakaran, D. (2012).
Tobacco and CVD: A Historical Per-
spective. Global Heart, 107-111.
Daftar Pustaka Mododie, R., Stuckler, D., Monteiro, C.,
Chasanah, N., Mulyo, J. H., & Darwanto, D. Sheron, N., Neal, B., Thamarangsi,
H. (2017). Competitiveness and Export T., . . . Casswell, S. (2013). Profits
Simiarity of Indonesia Holticulture in and pandemics: prevention of harmful
The ASEAN-ASEAN+3. Agro Ekonomi, effects of tobacco, alcohol, and ultra-
28(1), 32-47. processed food and drink industries.
Hilda, M., & Thomas, R. (2014). Delta and The Lancet, 381(9867), 670-679.
vega exposure trading in stock and Nirwane, A., & Majumdar, A. (2016). Resve-
option markets. Journal of Financial ratrol and pterostilbene ameliorate the
Markets, 18, 96-125. metabolic derangements associated
Holden, C. (2017). Graduated sovereignty with smokeless tobacco in estrogen
and global governance gaps: Special deficient female rats. Journal of Func-
economic zones and the illicit trade in tional Foods, 23, 261-277.
tobacco products. Political Geography, Rajeev, K. G. (2012). Effect of generic
59, 72-81. cigarettes on US cigarette demand and
Joachim, M., & Jörg, S. (2014). The eco- smuggling. Economics Letters, 115(1),
nomic impact of Swiss smoking bans 114-117.
on the hospitality sector. Economics Rasyid, M. (2017). Impact of the Free Trade
Letters, 124(1), 136-139. Zone on Cigarette Consumption: An
Kementrian Kesehatan RI dan TCSC. (2014). Examination of Indonesian Households.
Fakta Tembakau dan Permasalahan- Journal of Business and Economics
nya di Indonesia. Jakarta: Tobacco Review, 2(4), 10-17.
Control and Support Center IAKMI. Robertson, L., Louise, M., Hoek, J., McGee,
318
Daya Saing Komoditas....... MediaTrend 13 (2) 2018 p.308-319
319