Professional Documents
Culture Documents
Hal tersebut menunjukan masih ada sikap siswa yang tidak sesuai dengan nilai nasionalisme.
Penelitian bertujuan untuk melakukan analisis secara mendalam terhadap peran organisasi
intra dan ekstra sekolah dalam upaya penanaman sikap nasionalisme terhadap siswa kota
Bandung. Organisasi yang menjadi subjek penelitian adalah OSIS SMAN 8 Bandung dan PC
IPNU kota Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode
studi deskriptif. Hasil pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi
dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data, kemudian divalidasi
menggunakan teknik triangulasi narasumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil
penelitian menunjukan 1) bentuk kegiatan SMAN 8 Bandung dan PC IPNU kota Bandung;
Latihan Kepemimpinan, Peringatan Hari Besar Nasional, Study Tour atau kunjungan, Bakti
Sosial, Masa Kesetiaan Anggota, Pelatihan Kader Muda, Pelatihan Kader Utama, Malam
Kemah Pelajar, dan Habituasi nilai nasionalisme 2) hasil yang dicapai; munculnya indikator
sikap nasionalisme dalam diri siswa, seperti: Sikap cinta tanah air; cinta budaya; disiplin;
tenggang rasa; cinta lingkungan dan kebersihan; rasa persatuan; rasa solidaritas; rasa
kepedulian; Peningkatan mereka dalam segi ibadah; Sadar etika. 3) kendala yang dihadapi;
Kesadaran, Komitmen, Pembagian Waktu, Inovasi kegiatan, Pendanaan, serta Perizinan dari
orang tua. 4) upaya yang dilakukan, Pendekatan kepada anggota secara emosinal, Berinovasi
dalam kegiatan, Manajemen waktu yang lebih baik, Mendapatkan donatur atau
mengembangkan kegiatan wirausaha organisasi, Dialog dengan orang tua agar terdapat
kesepahaman dan rasa percaya.
Kata Kunci: Nasionalisme, Sikap, Organisasi Siswa.
utama yang mesti dilakukan oleh setiap diketahui pemerintah dan selanjutnya
warga negaranya, seperti menurut pemerintah memberikan respon.
Wuryan & Syaifullah (2006, hlm. 70),
bahwa dalam suatu negara yang Berdasarkan hal itu, maka partisipasi
demokratis partisipasi warga negara politik sangat penting keberadaannya
merupakan syarat pokok atau utama dalam sebuah negara yang menerapkan
yang mesti dilakukan oleh setiap warga sistem demokrasi, dikarenakan hal itu
negaranya dalam proses politik. Sejalan akan sangat memengaruhi kebijakan
dengan hal itu, menurut Budiarjo (2008, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
hlm. 367) bahwa partisipasi politik berkuasa, serta memberikan sumbangsih
adalah kegiatan seseorang atau suara dalam penentuan pimpinan negara
kelompok orang untuk ikut serta aktif yang hendak berkuasa dalam sebuah
dalam kehidupan politik, antara lain pemilihan umum. Namun dalam
dengan jalan memilih pemimpin negara pelaksanaannya tidak sedikit warga
dan secara langsung atau tidak langsung negara yang memiliki tingkat kesadaran
memengaruhi kebijakan pemerintah yang rendah dalam partisipasi politik
(public policy). Menurut Dahrendorf terutama seorang warga negara yang
yang dikutip dalam jurnal Morissan statusnya sebagai pemilih pemula yang
(2016, hlm. 100) mengatakan bahwa akan baru memulai berpartisipasi aktif
setiap orang yang hidup di negara dalam suatu proses politik. Rentang usia
demokratis memiliki hak untuk pemilih pemula ini terdapat pada usia
menyatakan pandangan dan sikap 17-22 tahun lebih tepatnya para siswa
mereka terhadap segala hal yang terjadi yang sedang duduk di bangku
di ranah publik atau hal-hal yang terkait persekolahan Sekolah Menengah
dengan kepentingan mereka agar Pertama (SMA), Madrasah Aliyah
2
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
3
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
Karakteristik guru PKn dalam sebuah data deskriptif yang diperoleh dari
proses pembelajaran sangat menentukan pengamatan terhadap perilaku seseorang
terwujudnya perilaku siswa yang baik. yakni peran dari seorang guru
Karakteristik guru ini berkenaan dengan pendidikan kewarganegaraan terhadap
pengalaman, pemahaman, serta perilaku siswa dalam hal partisipasi
pendidikan dari seorang guru. poltik sebagai sumber yang akan
Sebagaimana menurut Wuryan dan diamatinya. Berdasarkan penjelasan
Syaifullah (2008, hlm. 41-42) diatas Bogdan dan Taylor yang dikutip
mendeskripsikan jenis tipe guru salah oleh Moleong (2000, hlm. 3)
satunya adalah guru yang dedicated and menjelaskan bahwa metodologi
well informed teacher yakni guru yang penelitian kualitatif sebagai prosedur
selalu mempersiapkan perencanaan penelitian yang menghasilkan data
pembelajaran yang akan dilakukan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
dengan baik, lalu senantiasa selalu lisan dari orang-orang dan perilaku
mendorong siswa untuk berpikir kritis, yang dapat diamati. Kunci dari
bersikap dan berperilaku demokratis, penelitian kualitatif ini adalah peneliti
selalu melibatkan siswa dalam sebuah itu sendiri, dimana dapat dikatakan
proses pembelajaran, mengontrol kelas bahwa dalam penelitian kualitatif ini
dengan baik, mengajarkan ketertiban, peneliti sebagai instrumen kunci dalam
serta selalu menciptakan iklim yang penelitian yang akan dilakukan oleh
sehat dan menggembirakan siswa dalam peneliti tersebut. Sugiyono (2009, hlm.
belajar. 1) mengungkapkan bahwa dalam
metode penelitian kualitatif tersebut
Didasarkan pada Peraturan Menteri dimana peneliti merupakan instrumen
Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 kunci dalam penelitian tersebut.
Tahun 2016 Tentang Standar Isi
mengjelaskan bahwa materi Pendidikan Dalam melakukan penelitian mengenai
Kewarganegaraan ini meliputi: nilai, Peran Guru PKn Dalam Menumbuhkan
moral, dan norma/kaidah dalam Partisipasi Politik Siswa Sebagai
masyarakat, persatuan dan kesatuan Pemilih Pemula peneliti menggunakan
bangsa, hak dan kewajiban warga metode penelitian deskriptif. Dengan
negara, keberagaman, norma hukum menggunakan metode penelitian
dan peraturan, Hak Asasi Manusia, deskriptif ini diharapkan mampu
Konstitusi Negara, kekuasaan, politik, mendeskripsikan dan menjawab
Pancasila, dan globalisasi. keingintahuan peneliti mengenai
permasalah yang diteliti, selain itu
Metode Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif
Pendekatan kualitatif ini digunakan oleh ini peneliti mendapat hasil yang mudah
peneliti dalam melakukan penelitian untuk dimengerti oleh pembaca, karena
tentang Peran Guru PKn Dalam tidak terdiri dari angka-angka,
Menumbuhkan Partisipasi Politik Siswa melainkan berisi informasi deskriptif
Sebagai Pemilih Pemula. Pendekatan yang terdiri dari kata-kata serta gambar-
kualitatif ini sesuai dengan masalah gambar yang membantu memperjelas,
yang akan dibahas oleh peneliti yang berdasarkan kepada fenomena-
berkenaan dengan peran guru fenomena yang ada mengenai masalah
Pendidikan Kewarganegaraan serta yang akan diteliti oleh peneliti yakni
partisipasi politik, dikarenakan dalam Peran Guru PKn Dalam Menumbuhkan
penelitian kualitatif akan menghasilkan Partisipasi Politik Siswa Sebagai
4
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
5
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
6
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
7
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
Hambatan yang terjadi dalam upaya Guru PKn sebagai ujung tombak
menumbuhkan partispasi politik siswa diselenggarakannya pendidikan politik
sebagai pemilih pemula yakni dalam harus dapat lebih meningkatkan kualitas
proses pelaksanaan pembelajaran yang pendidikan politik di persekolahan
dilakukan di kelas dengan terdapat semakin menarik dan kreatif dengan
siswa yang tidak responsif dan tidak perencanaan yang baik untuk dapat
aktif dalam pembelajaran tersebut, maka menciptakan warga negara yang melek
dari itu guru harus dapat terlebih dahulu akan politik.
memahami kondisi siswa. Selanjutnya Guru PKn mampu membuat inovasi-
hambatan tersebut berupa bahwa inovasi baru terkait, metode, media,
Pendidikan untuk menumbuhkan sumber ajar, dan model pembelajaran
partisipasi politik siswa tersebut hanya dalam menumbuhkan partisipasi politik
diintegrasikan dalam mata pelajaran siswa sebagai pemilih pemula.
PKn saja serta terjadinya hambatan Guru PKn mampu memberikan contoh
dalam proses penyusunan dan atau teladan yang baik bagi seluruh
8
Hilman Gufron. Peran Organisasi Intra Dan Ekstra Sekolah Dalam Upaya Menanamkan Sikap
Nasionalisme Terhadap Siswa Kota Bandung.
Daryono, M. dkk. (2008). Pengantar Wahab, A.A & Sapriya. (2011). Teori
Pendidikan Pancasila dan dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Kewarganegaraan. Bandung:
Rhineka Cipta Alfabeta.