You are on page 1of 9

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PERSALINAN AKTIF KALA III

ANTARA PEMBERIAN MISOPROSTOL PER REKTAL DAN


OKSITOSIN INTRAMUSKULER

Comparative Effectiveness of Labor on Stage Between Giving three Rectally


Administered Misoprostol and Oxytocin Intramuscular
Revinel
Universitas Padjadjaran

Program Studi Magister Kebidanan


e-mail: reviguci@gmail.com

ABSTRACT ABSTRAK

The effectiveness of active labor third stage Efektivitas persalinan aktif kala III dengan
with 10 IU oxytocin intramuscularly and rectally pemberian oksitosin 10 IU intramuskuler dan
administered misoprostol 600 mcg aims to assist misoprostol 600 µg per rektal bertujuan untuk
uterine contractions more effective in the third stage membantu kontraksi uterus lebih efektif pada
so the faster delivery of the placenta and persalinan kala III sehingga kelahiran plasenta lebih
menggurangi amount of postpartum hemorrhage. cepat dan menggurangi jumlah perdarahan pasca
This study aims to analyze the effectiveness of persalinan. Penelitian ini bertujuan menganalisis
active labor third stage between rectally efektivitas persalinan aktif kala III antara pemberian
administered misoprostol and oxytocin misoprostol per rektal dan oksitosin intramuskuler
intramuscularly based long detachment of the berdasarkan lama pelepasan plasenta dan jumlah
placenta and the amount of bleeding. perdarahan.
The study design was a randomized Rancangan penelitian ini merupakan uji klinis
controlled clinical trial, the study subjects were all of secara acak terkendali, subjek penelitian adalah
maternal physiological third stage in maternity seluruh ibu bersalin fisiologis kala III di rumah
hospitals Mother Hunaenah South Jakarta. The bersalin Bunda Hunaenah Jakarta Selatan. Sampel
research sample nonprobability sampling techniques penelitian teknik nonprobability sampling dengan
with the type of purposive sampling, a portion of the jenis purposive sampling, sebagian dari populasi
population who meet the inclusion and exclusion yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
criteria were 60 maternal physiological third stage, sebanyak 60 ibu bersalin fisiologis pada kala III, 30
30 people as a treatment group and a control group orang sebagai kelompok perlakuan dan 30 orang
of 30 people. Intensive search was conducted in sebagai kelompok kontrol. Peneletian dilaksanakan
April-June 2014. pada bulan April - Juni tahun 2014.
The results showed there were significant Hasil penelitian menunjukkan terdapat
differences in time delivery of the placenta and the perbedaan secara bermakna lama pelepasan plasenta
amount of bleeding between misoprostol 600 mcg dan jumlah perdarahan antara pemberian
rectally (5' ; 150 cc) compared with 10 IU oxytocin misoprostol 600 µg per rektal (5’;150cc)
intramuscularly (10' ; 200 cc) with a statistical test dibandingkan dengan pemberian oksitosin 10 IU
p<0,05. There are significant long rectally intramuskuler (10’;200cc) dengan uji statistik
administered misoprostol delivery of the placenta p<0,05. Terdapat pengaruh pemberian misoprostol
over 5' (RR = 2.56) p = 0,01 and the amount of per rektal lama pelepasan plasenta diatas 5’
bleeding above 150 cc (RR = 3.60) p = 0.01. (RR=2,56) p=0,01 dan jumlah perdarahan diatas 150
Conclusion the long rectally administered ml (RR=3,60) p=0,01.
misoprostol placenta detaches shorter, less the Simpulan pada pemberian misoprostol per
amount of bleeding and have a lower risk factor. rektal lama pelepasan plasenta lebih pendek, jumlah
Recommended the use of rectal misoprostol as an perdarahan lebih sedikit dan mempunyai faktor
alternative uterotonic to prevent bleeding and the resiko lebih kecil. Dianjurkan penggunaan
incidence of retained placenta. misoprostol per rektal sebagai uterotonika alternatif
untuk mencegah kejadian perdarahan dan retensio
plasenta.
Keywords: Effectiveness of the third stage, Kata Kunci: Efektivitas persalinan kala III,
misoprostol, oxytocin misoprostol, oksitosin.
PENDAHULUAN Preparat oksitosin telah luas digunakan
dengan tujuan untuk memperbaiki kontraksi
Perdarahan merupakan penyebab uterus, sehingga dapat mempersingkat kala
utama kematian ibu di Indonesia sebesar 50 III dan menggurangi jumlah perdarahan
– 60 %, umumnya karena kelemahan atau sampai 2 jam pasca persalinan, hal ini
tidak adanya kontraksi uterus (atonia uteri), terbukti dapat menurunkan angka kejadian
dan kesalahan penanganan kala III perdarahan persalinan sebesar 40%.7
persalinan, sehingga kelahiran plasenta Beberapa kelemahan pemberian
terjadi lebih lambat dan memperbanyak oksitosin adalah melalui rute parenteral
jumlah perdarahan.4 yang membutuhkan jarum, alat suntik dan
Berdasarkan survei demografi dan diberikan oleh tenaga medis yang terlatih,
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 penyimpanan dengan suhu 2-8ºC serta
angka kematian ibu mencapai 359 per terlindung dari cahaya. Situasi pelayanan
100.000 kelahiran hidup, jumlah ini kebidanan di lapangan terutama yang
meningkat bila dibandingkan SDKI tahun dilakukan oleh bidan di desa tidak
2007. Kejadian Angka kematian ibu yang memungkinkan pengadaan dan
paling umum di Indonesia adalah penyebab penyimpanan obat oksitosin pada suhu 2-
langsung perdarahan 28%. Profil 8ºC sehingga sediaan oksitosin ini
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 memungkinkan akan terjadi penurunan
angka kematian ibu di Jakarta sebesar 97 aktifitas saat digunakan.1
jiwa , penyebab utama adalah pendarahan Misoprostol adalah suatu analog
pasca persalinan sebesar 31% .5 prostaglandin sintetik, analog dari PgE1,
Upaya menurunkan angka kematian yang dibuat dan dipasarkan sebagai
ibu merupakan salah satu indikator untuk gastroprotektor. Obat ini memiliki 4
melihat derajat kesehatan perempuan. stereoisomer, memberikan efek
Angka kematian ibu adalah salah satu target immunosupresif, menyebabkan vasodilatasi
yang telah ditentukan dalam pembangunan dan sebagai uterotonika. Sediaan murni
kesehatan, target yang akan dicapai berupa tablet 100 µg, 200 µg (umumnya di
MDG’s tahun 2015 mengurangi ¾ resiko Indonesia dalam bentuk tablet 200 µg),
jumlah kematian ibu.2 bentuk campuran dengan natrium
Pemerintah mengeluarkan kebijakan diklofenax (mengandung 100 µg
program manajemen aktif kala III ditangani misoprostol). Misoprostol relatif stabil pada
secara aktif, bagi tenaga kesehatan yang Misoprostol adalah suatu analog
kompeten dalam menolong persalinan prostaglandin sintetik, analog dari PgE1,
secara fisiologis (dokter, bidan dan yang dibuat dan dipasarkan sebagai
perawat), pemberian uterotonika pada gastroprotektor. Obat ini memiliki 4
persalinan kala III segera setelah stereoisomer, memberikan efek
melahirkan janin (tidak ada janin kedua), immunosupresif, menyebabkan vasodilatasi
penegangan tali pusat terkendali dan dan sebagai uterotonika. Sediaan murni
masase pada uterus setelah melahirkan berupa tablet 100 µg, 200 µg (umumnya di
plasenta selama 15 detik, telah dibuktikan Indonesia dalam bentuk tablet 200 µg),
dapat menurunkan angka kejadian bentuk campuran dengan natrium
perdarahan pasca persalinan secara diklofenax (mengandung 100 µg
bermakna bila dibandingkan dengan misoprostol). Misoprostol relatif stabil pada
penatalaksanaan secara suhu kamar, tidak memerlukan tempat
fisiologis/ekspektatif.3 penyimpanan khusus. Merupakan derivat
Preparat uterotonika yang sering prostaglandin, dapat digunakan secara per
digunakan diberikan melalui rute parenteral rektal dan stabil pada suhu tinggi.9
berupa injeksi intramuskuler, bolus Misoprostol telah banyak digunakan
intravena atau dalam drip per infus. di bidang obstetrik dan ginekologi untuk
kasus induksi persalinan dan abortus serta Tabel 4.1 Karakteristik Subjek antara
pengobatan perdarahan pasca persalinan.9 Kelompok Misoprostol Per rektal dan
Pemberian per rektal, waktu paruhnya
kurang dari 30 menit dan kadar puncaknya Kelompok Oksitosin Intramuskuler
kurang dari 15 menit, efek bertingkat untuk Perlakuan
mencapai kadar maksimum pada 60-120 Karakteristik p*)
Misoprostol Oksitosin
menit.10 n= 30
n= 30
METODE Usia (tahun ) 0,231
Penelitian ini merupakan penelitian <25 7 4
klinis secara acak terkendali pada kedua 25 s-d 30 16 13
kelompok penelitian, pengelompokkan >30 7 13
dilakukaan dengan teknik random permuted Usia Hamil
blocks untuk mengalokasikan besarnya (minggu) 0,091
yang sama. Kelompok perlakuan diberikan 37 s-d 39 12 6
misoprostol per rektal 600µg dan kelompok > 39 18 24
kontrol adalah kelompok diberikan Paritas
(anak) 0,057
oksitosin 10 IU intramuskuler dengan
Single Blind. Urutan responden dalam 1 10 17
penelitian ini berdasarkan consecutive 2 16 7
admissions dan lokasi pengambilan sampel 3 4 6
dilakukan dengan teknik non probability Kontraksi
uterus 0,612
sampling jenis purposive sampling. Kedua
Adekuat 27 29
kelompok adalah ibu bersalinan pada kala
III fisiologis, dengan tujuan perbandingan Tidak adekuat 3 1
efektifitas persalinaan aktif kala III antara Keterangan: *) berdasarkan uji Chi-Square
pemberian misoprostol pre rektal dan kecuali kontraksi uterus dengan Uji Exact
Fisher
oksitosin intramuskuler berdasarkan lama
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel
pelepasan plasenta dan jumlah
4.1 terlihat bahwa umur, usia kehamilan,
perdarahan.56 Data yang diperoleh dicatat
paritas, dan kontraksi uterus, pada kedua
dalam formulir khusus, kemudian dianalisis
kelompok tidak menunjukkan adanya
secara statistik.
perbedaan yang bermakna secara statistik
(p>0,05). Berdasarkan homogenitas
HASIL
karakteristik subjek maka layak dapat
Penelitian telah dilakukan terhadap 60
ibu bersalin di Rumah Bersalin Bunda diperbandingkan.
Hunaenah (ruang bersalin) Jakarta Selatan.
Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan
tidak termasuk kriteria ekslusi, terbagi ke
dalam 2 kelompok perlakuan secara random
masing – masing berjumlah 30 ibu bersalin
fisiologis. Kelompok yang mendapatkan
oksitosin 10 UI intramuskuler sebagai
kelompok kontrol serta kelompok
perlakuan adalah kelompok pemberian
misoprostol 600µg per rektal.
Hasil penelitian selengkapnya disajikan ke
dalam tabel –tabel berikut ini:
Table 4.2 Perbandingan antara Pemberian Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat
Misoprostol Per rektal dan Pemberian pengaruh pemberian misoprostol per rektal
dari nilai (RR=2,56) artinya pemberian
Oksitosin Intramuskuler Berdasarkan oksitosin intramuskuler mempunyai resiko
Lama Pelepasan Perdarahan sebesar 2,56 kali untuk terjadinya lama
pelepasan plasenta >5 menit bila
Perlakuan
dibandingkan dengan pemberian
Variabel p*)
Misoprostol Oksitosin misoprostol per rektal.
n= 30 n= 30 Tabel 4.4 Pengaruh Pemberian Misoprostol
lama pelepasan
plsnta(menit) 0,002 Per rektal dengan Efektivitas Persalinan
x (SD) 5,70(3,35) 9,70(5,6)
Median 5 10 Aktif Kala III Berdasarkan Jumlah
Rentang 2-14 2-30 Perdarahan
Jumlah
perdarahan(cc) 0,001 Jumlah perdarahan Total RR P
x (SD) 153,3(26,0) 187,7(37,3) Perlakuan
> 150 cc < 150 cc
Median 150 200
Rentang 100-200 130-250 Oksitosin 18(60%) 12(40%) 30(100%) 3,60 0,001
Keterangan : Berdasarkan uji Mann-Whitney (1,54 –
Misoprostol 5(16,7%) 25(83,3%) 30(100%)
8,44)
Total 23(38,3%) 37(61,7%) 60(100%)
Berdasarkan Tabel 4.2 kelompok
pemberian misoprostol per rektal lama Keterangan : Berdasarkan uji Chi-Square
pelepasan plasenta nilai rerata 5 menit dan
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat
kelompok pemberian oksitosin
besarnya pengaruh terhadap pemberian
intramuskuler lama pelepasan plasenta
misoprostol per rektal dengan (RR=3,60)
nilai rerata 10 menit (p=0,002). Sedangkan
artinya resiko terjadinya jumlah perdarahan
pada jumlah perdarahan menunjukkan pada
> 150 cc pada pemberian oksitosin
kelompok pemberian misoprostol per
intramuskuler adalah 3,60 kali bila
rektal jumlah perdarahan rerata 150 cc dan
dibandingkan dengan pemberian
kelompok pemberian oksitosin
misoprostol per rektal.
intramuskuler rerata 200cc (p=0,001).
Hasil penelitian pada kedua kelompok PEMBAHASAN
secara statistik mempunyai perbedaan Berdasarkan hasil penelitian
secara signifikan bermakna (p<0,05), menunjukkan bahwa manajemen aktif kala
berdasarkan lama pelepasan plasenta dan III persalinan dapat menurunkan angka
jumlah perdarahan antara kedua kelompok. kejadian perdarahan pasca persalinan,
mempercepat waktu kala III dan
Tabel 4.3 Pengaruh Pemberian Misoprostol
menggurangi penggunaan transfusi darah.6
Per rektal dengan Efektivitas Persalinan WHO telah merekomendasikan kepada
Aktif Kala III Berdasarkan Lama Pelepasan semua dokter dan bidan untuk
melaksanakan manajemen aktif kala III, apa
Plasenta bila manajemen aktif kala III dapat
lama dilakukan dengan benar dan sistimatis
pelepasan Total RR (95%CI) P
Perlakuan plasenta diharapkan kala III dan selanjutnya akan
> 5 menit < 5 menit dapat dilewati dengan aman.7
Oksitosin 7(23,3%)30(100%) 2,56 0,001 Pelepasan plasenta terjadi karena
23(76,7%)
(1,43 – adanya pergeseran dari permukaan plasenta
Misoprostol 9(30%) 21(70%)30(100%)
4,57) saat rahim berkontraksi setelah bayi
Total 32(53,3%) 60(100%)
28(46,7%) dilahirkan,7 rata – rata waktu pelepasan
Keterangan : Berdasarkan uji Chi-kuadrat plasenta adalah 5 – 15 menit.19 Namun
upaya untuk segera pelepasan plasenta
pada penelitian terus dilakukan dalam methylergometrine untuk pencegahan
berbagai penelitian, beberapa penelitian perdarahan postpartum.15
ditemukan bahwa dengan penatalaksanaan Pemberian oksitosin intramuskuler
aktif kala III dapat mempersingkat waktu mempunyai resiko sebesar 2,56 kali untuk
kala III dan menguranggi kejadian retensio terjadinya lama pelepasan plasenta ≥5
plasenta.7,8 menit bila dibandingkan dengan pemberian
Efektivitas pada persalinan aktif kala misoprostol per rectal, dan ada pengaruh
III dapat dilihat dari jumlah perdarahan yang signifikan antara pemberian
sampai 2 jam pasca persalinan, jumlah uterotonika dengan jumlah perdarahan. Dari
perdarahan ternyata lebih sedikit pada hasil analisis diperoleh nilai (RR=3,60)
kelompok perlakuan misoprostol rentang artinya resiko terjadinya jumlah perdarahan
jumlah perdarahan 100 – 200 cc dan ≥150 cc pada pemberian oksitosin
oksitosin rentang jumlah perdarahan 130 – intramuskuler adalah 3,60 kali bila
250 cc pada jumlah perdarahan pada dibandingkan dengan pemberian
misoprostol lebih sedikit dibandingkan misoprostol per rektal.
dengan oksitosin dan secara statistik Sampai sekarang literatur mengenai cara
dengan nilai (p<0,05) (p=0,001), perbedaan kerja misoprostol untuk pencegahan
ini bermakna. perdarahan pasca persalinan masih terbatas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Pada pemakaian misoprostol secara rektal,
uterotonika misoprostol 600µg per rektal obat akan diserap melalui mukosa rektal
sama efektivitasnya dibandingkan oksitosin dan akan masuk ke sirkulasi darah tubuh
intramuskuler. Walaupun efektivitasnya sehingga uterus akan berkontraksi.9
sama dengan intramuskuler, namun unggul Misoprostol pada awalnya tidak digunakan
dalam hal kepraktisan cara pemberian dan sebagai obat pada saat kehamilan, tetapi
lebih menyenangkan pasien karena tidak pada perkembangannya penggunaan obat
harus disuntik, lebih mudah disimpan dan tersebut dibanyak negara telah diketahui
lebih tahan lama. dapat menyebabkan kontraksi uterus pada
Misoprostol telah banyak digunakan awal kehamilan dan pada beberapa
dalam praktik obstetrik dan ginekologi penelitian telah digunakan untuk induksi
untuk pematangan serviks, terminasi abortus, pematangan serviks dan
kehamilan (dalam hubungannya dengan pengobatan pada perdarahan pasca
mifeprostone) dan untuk induksi persalinan.48
persalinan.8 Dalam manajemen aktif kala Beberapa ahli meyakini dengan pemberian
III persalinan, prostaglandin digunakan per rektal lebih baik untuk menghindari
untuk perdarahan postpartum yang hebat efek samping pada saluran cerna, dan tepat
sebagai pilihan intervensi medis diberikan pada penderita mual muntah,
terakhir.24,26 menggunakan zat anestesi dan pada kasus
Penggunaan misoprostol juga perdarahan pervaginam yang hebat.26
memiliki beberapa keunggulan, yaitu: dapat
diberikan secara rektal dan tidak SIMPULAN
memerlukan pendinginan. Dengan Simpulan pada pemberian
demikian, penggunaan misoprostol misoprostol per rektal lama pelepasan
memberikan keuntungan di negara-negara plasenta lebih pendek, jumlah perdarahan
miskin dimana obat harus dalam suhu lebih sedikit dan mempunyai faktor resiko
dingin atau memerlukan jarum untuk lebih kecil. Dianjurkan penggunaan
injeksi. misoprostol per rektal sebagai uterotonika
Penelitian di Ankara Turkey tahun 2002 alternatif untuk mencegah kejadian
mendapatkan hasil bahwa pemberian perdarahan dan retensio plasenta.
misoprostol per rektal secara signifikan
lebih efektif dari pada oksitosin ditambah
SARAN management in the third stage of
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan labour. Cochrane Database Syst Rev.
konstribusi dalam pengembangan ilmu 2000(3):Cd000007.
bagi tenaga kesehatan khususnya bidan 8. Tang J, Kapp N, Dragoman M. WHO
sehingga mampu melakukan pengelolaan Recommendations for Misoprostol Use
terhadap persalinan aktif kala III secara for Obstetric and Gynecologic
fisiologis. Indications. Internasional Journal of
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan Gynecology and Obstetrics.2013:4.
sebagai penatalaksanaan pencegahan 9. Gerstenfeld TS, Wing DA. Rectal
perdarahan pasca persalinan dengan misoprostol versus intravenous
menggunakan misoprostol 600 µg per oxytocin
rektal sebagai uterotonika alternatif. for the prevention of postpartum
3. Hasil penelitian ini dapat diusulkan hemorrhage after vaginal delivery. Am
untuk diterima sebagai prosedur J ObstetGynecol 2001;185:878-82.
pencegahan perdarahan pasca persalinan 10. Kundodyiwa TW, Majoko F,
dan kemudian disosialisasikan bila telah Rusakaniko S. Misoprostol versus
mendapat persetujuan di unit pelayanan oxytocin in the third stage of labor. Int
kesehatan primer( puskesmas, rumah J GynecolObstet 2001;75:235-41.
bersalin dll). 11. Pasrson SM, Walley RL, Crane JM,
4. Hasil penelitian ini dapat Matthews K, Hutchens D. Oral
diimplementasikan bagi bidan praktik misoprostol versus oxytocin in the
mandiri dalam penanganan persalinan management of the third stage of
aktif kala III. labor. J ObstetGynaecol Can
2007;28:20 - 6.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization, Trends in 12. Setiawan A. Perbandingan Efektifitas
Maternal Mortality: 1990 to 2008. dan Keamanan Obat Tablet
Geneva: 2010. Press: 1-2. Misoprostol Per Rektal dengan Injeksi
2. World Health Oksitosin Intramuskuler Sebagai
Organization.Recommendations for the Uterotonika Profilaksis Perdarahan
Prevention of Postpartum Haemorrhage Pascasalin: Pandjadjaran; 2004.
(summary of results from a WHO 13. Permenkes 1464/Menkes/Per/x/2010
technical consultation, October 2006). Kewenangan Bidan: Jakarta 2010
2007. Jakarta
3. Mary C, Brucker, CNM. Management 14. Mirteimouri M, Tara F, Teimouri B.
of the Third Stage of Labor. Journal of Efficacy of Rectal Misoprostol for
Midwifery & women's health. Prevention of Postpartum Hemorrhage
2001;46(6):11. Pharmaceutical research.
4. Sosa CG, Althabe F, Belizan JM, 2012;12(2):6.
Buekens P. Use of oxytocin during 15. Caliskan E, Meydanli MM, Dilbaz B,
early stages of labor and its effect on Aykan B, Sonmezer M, Haberal A. Is
active management of third stage of rectal misoprostol really effective in
labor. Am J Obstet Gynecol. the treatment of third stage of labor? A
2011;204(3):238.e1-5. randomized controlled trial. Am J
5. Kemenkes RI., Profil Kesehatan Obstet Gynecol. 2002;187(4):1038-45.
Indonesia. Jakarta; 2012. 16. Shrestha A. Rectal Misoprostol Versus
6. Kemenkes RI., Bapenas. Angka Intramuskuler Oxytocin for Prevention
Kematian Ibu; 2010 Hal. 1-6. of Post Partum Haemorrhage.
7. Prendiville WJ, Elbourne D, McDonald Kathmmandu Universitas Mendical
S. Active versus expectant 2011;9(33):5.
17. Firouzbakht MK, A. Omidvar, S. labor. J ObstetGynaecol Can
Preventtion of Post-Partum 2006;28:20 - 6.
Hemorrhage by Rectal Misoprostol: A 27. Nasr A, Shahin AY, Elsamman AM,
randomized clinical Trial. Natural Zakherah MS, Shaaban OM. Rectal
Science, Biology and Medicene. misoprostol versus intravenous
2013;4(1):4. oxytocin for prevention of postpartum
18. Fraser, M. Diane. Cooper, A. Margaret. hemorrhage. Int J GynaecolObstet
2009. Myles Buku Ajar Bidan, Edisi. 2009;105:244 - 7
14. 28. Enakpene CA, Morhason-Bello IO,
Jakarta: EGC.2009; 745--76 Enakpene EO, Arowojolu AO,
19. Cunningham FG, leveno, K.J., Bloom, Omigbodun AO. Oral misoprostol for
S.l., Hauth, J.c., Rouse, D.J., dan the prevention of primary post - partum
Spong, C.Y. Williams obstetrics, 23th hemorrhage during third stage of labor.
Edition, 415-427, the McGraw-Hill J ObstetGynaecol Res 2007;33:810- 7
Companies, New York. Kala III. 2010. 29. Bajwa SK, Bajwa SJS, Kaur H.
20. Saifuddin AW, GH; Waspodo,D. Buku Misoprostol during third stage of labor
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Perspectives in Clinical Research |
Maternal dan Neonatal.: Jakarta : July-September 2012 | Vol 3 | Issue 3
Yayasan Bina Pustaka Sarwono 10817.
Prawirohardjo; 2009.174-89 30. Parsons SM, Walley RL, Crane JM,
21. Sarwono, Prawirohardjo, Ilmu Matthews K, Hutchens D. Oral
Kebidanan, Edisi Keempat, PT. Bina misoprostol versus oxytocin in the
Pustaka Sarwono Prawirohardjo: management of the third stage of
Jakarta. 2008;136-45 labor. J ObstetGynaecol Can
22. Varney H. Buku Ajar Asuhan 2006;28:20-6.18.
Kebidanan (edisi 4, vol 2). Jakarta : 31. Blum JA, Z. Walraven, G. Treatment
EGC; 2008. of postpartum hemorrhage With
Misoprostol. Gynecology and
23. Singh G, Radhakrishnan G, Guleria K. Obstetrics. 2007;99:4.
Comparison of sublingual misoprostol, 32. Firouzbaht M, Klapour A, Omidvar S.
intravenous oxytocin, and intravenous Prevention of Post-Partum Hemorrhage
methylergometrine in active by Rectal Misoprostol: A Randomized
management of the third stage of labor. clinical Trial. Journal of Natural
Int J GynaecolObstet 2009;107:130-4. Science. 2014;4(1):4.
24. Wangwe P, Kidanto H, MuganyiziP, 33. Cooter A, Ness A, Tolasa. Prophylactic
Roosmalen JV. Active management of Oxytocin for the Third Stage of Labour
third stage of labor: Misoprostol or Cochrane Database of Systematic
oxytocin?Afr J Midwifery Womens Reviews 2001(7):7.
Health 2009;3:57- 61 34. Sadiq S. Prophylactic USE of Oxytocin
25. Derman RJ, Kodkany BS, Goudar SS, (Syntocinon) VS Oxytocin Plus
Geller SE, Naik VA, Bellad MB, et al. Ergometrine (Syntometrine) for
Oral misoprostol in preventing Prevention of post Partum
postpartum hemorrhage in resource- Haemorrhage. Pakistan Journal of
poor communities: A randomised Surgery. 2008;24(4).
controlled trial. Lancet 2006;368:1248 35. Syarif Aea. Oksitosik.Farmakologi dan
- 53. Terapi, Edisi kelima, : FKUI. ; 2008.
26. Parsons SM, Walley RL, Crane JM, Hal 410-20 p.
Matthews K, Hutchens D. Oral 36. Nasr A, Shahin AY, Elsamman AM,
misoprostol versus oxytocin in the Zakherah MS, Shaaban OM. Rectal
management of the third stage of misoprostol versus intravenous
oxytocin for prevention of postpartum 45. Gülmezoglu AM, Forna F, Villar J,
hemorrhage. Int J GynaecolObstet Hofmeyr GJ. Prostaglandins for
2009;105:244-7.19. prevention of postpartum hemorrhage.
37. Baskett TF, Persad VL, Clough HJ, Cochrane Database Syst Rev
Young DC. Misoprostol versus 2002;1:CD000494..
oxytocin for the reduction of 46. Cook CM, Spurrett B, Murray H.
postpartum blood loss. Int J Arandomized clinical trial comparing
GynaecolObstet 2007;97:2-5. oral misoprostol with synthetic
38. Enakpene CA, Morhason-Bello IO, oxytocin or syntometrine in the third
Enakpene EO, Arowojolu AO, stage of labor. Aust N Z J
Omigbodun AO. Oral misoprostol for ObstetGynaecol 1999;39:414-9.
the prevention of primary post-partum 47. Lumbiganon P, Hofmeyr J,
hemorrhage during third stage of labor. Gülmezoglu AM, Pinol A, Villar J.
Int J Gynaecol Obstet 2007;33:810-7. Misoprostol dose-related shivering and
39. Chhabra S, Tickoo C. Low-dose pyrexia in the third stage of labor. Br J
sublingual misoprostol versus ObstetGynaecol 1999;106:304-8.
methylergometrine for active 48. Hofmeyr GJ, Walraven G, Gulmezoglu
management of the third stage of labor. AM, MaholwanaB,AlfirevicZ, Villar J.
J ObstetGynaecol Res 2008;34:820-3. Misoprostol to treat postpartum
40. Hofmeyr JG, Gulmezoglu AM, hemorrhage: Asystematic review. Br J
Novikova N. Misoprostol to prevent ObstetGynaecol 2005;112:547-53.
and treat postpartum haemorrhage: a 49. Vaid A, Dadhwal V, Mittal S, Deka D,
systematic review and meta-analysis of Misra R, Sharma JB, etal A
maternal deaths and dose-related randomized controlled trial of
effects. 2008;87:20. prophylactic sublingual misoprostol
41. Eshra DN, Nahta OE. Gamal, A. Effect versus intramuscular methyl-
of Uterine Massage to Women During ergometrine versus intramuscular 15-
Third Stage of Labor on Preventing methyl PGF2 in active management of
Postpartum Haemorrhage. Advances in third stage of labor. Arch Gynecol
Life Seience and Technology. Obstet 2009;280:893-7.29.
2013;7:34-42. 50. Mustafa G, Firdous N, Taing S,
42. Li YT, Yin CS, Chen FM. Rectal Manzoor K. Comparative study of
administration of misoprostol for the prostaglandin F2α versus ergometrine
management of retained placenta--a in the management of post
preliminary report. Zhonghua yi xue za partumhemorrhage. JK Sci 2007;9:30-2
zhi = Chinese medical journal; Free 51. Mulda S. Perbandingan efektivitas
China ed. 2001;64(12):721-4. misoprostol per rektal dengan
43. Singh G, Radhakrishnan G, Guleria K. Oksitosin intramuskuler pada
Comparison of sublingual misoprostol, penatalaksanaan kala III, USU; 2009
intravenous oxytocin, and intravenous 52. Antonius Y. Perbandingan Jumlah
methylergometrine in active Perdarahan dan Lama Kala III
management of the third stage of labor. Persalinan Menggunakan Misoprostol
Int J GynecolObstet 2009;107:130-4. Subligual dengan Oksitosin
44. Rao SB, Fonesca M, Intramuskuler pada Grandimultipara.
AjmeraS,Dhananjayan B, Badhwar JST Kesehatan. 2011;1:5.
VR. Is oral misoprostol a promising 53. Prendiville WJ, Elbourne D, McDonald
alternative to standard oxytocin the SJ. WITHDRAWN: Active versus
third stage of labor? Bombay Hosp J expectant management in the third
2011;53:2. stage of labour. Cochrane Database
Syst Rev. 2009(3):Cd000007.
54. Cunningham FG l, KJ, Bloom, Sl,
Hauth, JC, Rouse, DJ, dan Spong,
C.Y.Williams Obstetrics, 23th Edition,
415-427, the McGraw-Hill Companies,
New York. Kala III. 2010.
55. Leduc D, Senikas V, Lalonde AB,
Ballerman C, Biringer A, Delaney M,
et al. Active management of the third
stage of labour: prevention and
treatment of postpartum hemorrhage. J
Obstet Gynaecol Can.
2009;31(10):980-93.
56. Yusran. A. Perbandingan Jumlah
Perdarahan dan Lama Kala III
Persalinan Menggunakan Misoprostol
Subligual dengan Oksitosin
Intramuskuler pada Grandimultipara.
JST Kesehatan. 2011;1:5. 2011.
57. Walraven G BJ, Dampha Y, Sowe M,
Morison L, Winikoff B, et al. .
Misoprostol in the management of the
third stage of labour in the home
delivery setting in rural Gambia: a
randomised controlled trial. BJOG : an
international journal of obstetrics and
gynaecology. 2005;112(9):1277-83.
2005.
58. Hofmeyr GJ, GülmezogluAM,
Novikova N, Linder V, Ferreira S,
Piaggio G. Misoprostol to prevent and
treat postpartum hemorrhage:
Asystematic review and meta-analysis
of maternal deaths and dose – related
effects.Bull World Health Organ
2009;87:666-77

You might also like