You are on page 1of 11
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 425/Kpts/OT.210/7/2001 ‘TENTANG PEDOMAN AUDIDAYA TERNAK AYAM PETELUR YANG Balk Menimbang Mengingat 10. (GOOD FARMING PRACTICE, MENTERI PERTANIAN, bahwa pemberian pelayanan, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan peternakan ‘ayam petelur telah menjadi kewenangan Kabupaten/ Kata; bahwa atas dasar hal tersebut diatas dan sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, agar pelaksanaannya dapat berjalan’ dengan lancar” perlu ditetapkan Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik dengan Keputusan Menteri Pertanian; Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824); Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Kerantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomer 56, Tambahan Lembaran : Negara Nomor 3482); i Undang-undang Nomor 22 Tahun '1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); Peraturan Pemerintah Nomor 16, Tahun 1977 tentang Usaha Peternakan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3102); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3282}, Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan {Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3509}; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Scbagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor $4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952): Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembarait Negara Nomor 4002}: Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 2000 tentang Pembinaan Usaha Peternakan Ayam Ray; Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata’ Kerja jis Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 dan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2001; Keputusan Presiden Nomor 234/M Tahun 2000 junoto 289/M Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabinet Periode 1999-2004 Yang Bart; G 12. Keputusan Menteri Pertanian fomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/11/2001 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; MEMUTUSKAN: Menetapican ‘ KESATU : Menetapkan Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelt'r Yang Baik (Good Farming Practice) seperti tercantum pada Lampiran Keputuean ini. KEDUA ; Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik sebagaimana dimaksud diktum KESATU tersebut’ merupakan dasar bagi pemberian pelayanan, pelaksanaan pembinaan, dan pengembangan budidaya ternak Ayam Petelur; KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pade tanggel ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Juli 2001 MENTERI PERTANIAN, ud. PROF.DR.IR. BUNGARAN SARAGIH, MEc. Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah; Gubernur Propinsi seluruh Indonesia; 4 Bupati/Walikota seluruh Indonesia; ~ Kepala Dinas yang membidangi Peternakan di Propinsi seluruh Indonesia; Kepala Dinas yang membidangi Peternakan di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. veepe LAMPIRAN NOMOR TANGGAL 1 PENDAHULUAN. L KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN 1 -425/Kpts/OT.210/7/2001 + 20. JULI 2001, PEDOMAN BUDIDAYA TERNAK AYAM PETELUR YANG BAIK (GOOD FARMING PRACTICE) e Maksud, Maksud diterbitkannya Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Vang Baik ini adalah untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan budidaya ternak ayam petelur yang baik dan pembinaannya. Tujuan. ‘Tujuan yang ingin dicapai deri penerapan Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik adalah = ay Q) 8 ) 6) 6) Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak Meningkatkan mutu hasil ternak (telur). Menunjang ketersediaan pangan asal ternak di dalam negefi Menciptakan lapangan kerja ; Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak! Mendorong ekspor komoditas ternak khususnya telur ayam, Ruang Lingkup. Ruang lingkup Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik ini meliputi: Q) Sarana (2) Proses produksi (3) Pelestarian lingkungan. (4) Pengawasan. Pengertian, Dalam Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik ini, yang dimaksud dengan : a Q a ay 6) 6 ra @) ry (20) an Budidaya ternak adalah semua kegiatan proses produksi yang ditskai-kan untuk memproduksi hasil-hasil ternak sesuai dengan tujuannya, Anak ayam Petelur (starte} adalah anak avam yang berumur sejak mulai menetas sampai umu: 4 minggu; Ayam Muda/Dara (Grower) adalah anak ayam yang berumur lebih dari 6 minggu sampai berumur § 1/2uian, (menjelang bertelur}: Ayam Pevelur layer) adalah ayam dewasa yang sedang menjalani masa bertelur (berproduksi); 7 Final Stock Petelur adalah anak ayam yang khusus digunakan untuk tujuan produksi telur konsumsi. Kandang Pembesaran (Brooding house) adalah kandang pembesaran anak ayam, biasanya diver pemanas sampai berumur 4-6 minggu; Kandang Pertumbuhan (G/owing house) adalah kandang ayam masa pertumbuhan, biasanya berumur 4 atau 6 minggu sampai S 1/2 ‘balan; Kandang Bertelur (Laying house) adalah kandang ayam pada periode bertelur, dilengkapi dengan sarang/tempat bertelur; Kandang Battery (bersekat-sekat} adalah kandang ukuran dan isi ‘sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaki Litter adalah bahan yang mempunyai daya serap air yang cukup tinggi yang lazim digunakan sebagai alas kandang, misalnya sekam, serutan kayu dan lain-lain, - Kandang Litter (Postal) adalah kandang hamparan derigan alas liner, dan dengan patokan dava tampung 6-8 ekor/m‘!: jf Il SARANA. 1 (12) a3) aay 41s) (16) a7) rt 9) (20) np (22) 23) 24) 25) (26) en 23) Kapasitas/Daya Tampung (Floor capasity) adalah banyaknya ternak ayam yang dapat dimasukkan dalam kandang per satuan luas lantainya; Sangkar ‘adalah untuk tempat bertelur biasanya dibuat” di sisi kandang pada kandang litter /postal; Pelingkar (Chick Guard) adalah’ alat yang diguzakan untuk mengurung anak-anak ayam pada fase permulaan (0710 hari) agar selala bereda di sekeliling alat pemanas (biasanya disunakan seng yang dapat digulung/brooder); a Indukan (Brooden adalah alat pemanas ruangan kandang anak ayam yang berfungsi sebagai induk buatan; Ransum Anak Ayam Ras Petelur (layer-starte) adalah ransum anak ayam ras petelur umur 1 hari sampai dengan 6 minggu (SNi 01-3927-1995). Ransum Dara Ayam Ras Petelur (layer-grower) adalah anak dara ayam ras petelur umur 6 minggu sampai dengarr-umur 20 minggu (SNI 01-3928-1995); Ransum Ayam Ras Petelur (layer) adalah ransum ayam ras petelur umur 20 minggu sampai dengan aflir (SNI 01-3929-1995), Konsentrat adalah campuran bahan makanan ternak yang tinggi nilai gizinya dan mudah dicerna; Konversi pakan (Feed conversion} adalah perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi terhacap jumlah telur yang dihasilican; Desinfektan adalah bahan penghapus hama; Desinfeksi adalah kegiatan penghapus hama; Sanitasi adalah suatu penataan kebersihan yang bertujuan meningkat-kan/mempertahankan keadaan yang sehat bagi ternak baik didalam kandang dan kompleks maupun sekitar kompleks usaha peternakannya (lingkungannya): Culling/Seleksi adalah tindakan mengeluarkan ternak ayam yang tidak produktif lagi, atau tidak memiliki sifat-sifat yang dikehendaki dari kelompok ayam, agar mendapatkan keterangan; (24) Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah difémahkan atau sudah dimatikan dengan prosedur tertentu, digunakan untuk merangsang pembentukan zat kekebalan tubuh, schingga tubuh dapat menahan serangan penyakit yang bersangkutan; Vaksinasi adalah memasukkan vaksin ke dalam tubuh dengan maksud agar tubuh menjadi kebal: Schat dan Hygienis adalah ternak dan atau hasil ternak secara Kesehatan dapat dipertanggung jawabkan dan bebas dari cemaran bakteri dan tidak beracun; Antibiotik adalah obat yang mempunyai spektrum luas terhadap suatu penyakit; Pengamanan Biologik adalah tata cara yang dilakukan untuk‘inenjaga kehidupan ternak jangan sampai terancam; Pemantauan Kesehatan Hewan adalah pengamatan untuk melihat arus penyakit dan status kesehatan hewan dalam populasi secara terus menerus. Lokasi Lokasi usaha peicrnakan ayam petelur harus memenuhi ketentuan sebagai berikut a Tidak bertentangan dengan. ketertiban dan_kepentingan _umum setempat dan sesual dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD) yang bersangkutan, (2) Letak "dan. ketinggian lokasi terhadap wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan. topografi, sehingga kotoran dan Embah yang dihasilkan tidak mencemari ingkungan Lahan. Status lahan usaha peternakan ayam petelur hendaknya jelas, sesuai dengan peruntukannya menurut peraturan perundangan yang berlaku. Penyediaan Air dan Alat Penerang. a Air yang digunakan harus memenuhi standar baku mutu air vang sehat, sang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta tersedin separjang tahun. 115 2) Sctinp usaha peternakan ayam petelur hendiaknys nenyediakar slat penerang (mnisalnya listrik} yang cukup setiap sast sesuai kebutuhan an peruatukanaya, 4, Bangunan. Usaha peternakan ayam petelur hendaknya memiliki bangunan yang sesuai dengan kegiatannya, yaitu ; (2) Jenis Bangunan. 2. kandang anak ayam serta kandang pembesarannya; b. gudang penyimpanan ransum pakan ayam, gudang peralatan dan tempat penyimpanan obat dan tempat penyimpanan telur: ¢. kandang isolast ayam sakit; 4. bak dan saluran pembuangan timbah; ¢. bangunan kantor untuk urusan administrasi é (2) Konstruksi Bangunan. & . dapat memenuhi daya tempung untuk menjamin mdsuknya udera segar dengan ieluasa ke dalam kandang dan keluarnya udara kotor/-berdebu secara bebas dari kandang serta dapat dicapai suhu optimal 26,5 © Celsius dengan kelembaban maksimum 90 %; b,memitiki saluran pembuangan limba; © terbuat dari bahan yang ckonomis namun dapat menjamin kemudahan pemeliharaan, pembersihan dan desinfeksi kandang. Konsteuksi bangunan gudang penyimpanan pakan harus cibuat ager pakan tetap sehat, tidak rusak, dan hygienis; d. bahan dan konstruksi kandang menjamin ternak terhindar «ta: kecelakaan dan kerusakan fisik. (3) Tata ietak bangunan Penataan letak bangunan kandang dan bukan kandang didalam lokasi wsaha peternakan ayam petelur hendaknya meniperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. ruang Kantor dan tempat tinggal karyawan/ pengelola usaha peternakan harus terpisah dari daezah perkandangan dan dibatasi dengan pagar rapat; b. kandang untuk anak ayam dan kandang induk untuk bertetur harus terpisah satu sama lain; ¢. jarale antara tiap-tiap kandang minimum 1 kali lebar kandang. “dihitung dari tepi atap kandang, . jarak terdekat antara kandang dengan bangwnan lain bukan kandang minimal 25 meter; @ bangunan-bangunan kandang, kandang isolasi dan baigunan Jainnya harss ditata supaya aliran air, saluran pembuangan jimbah, udara dan penghantar lain tidak menimbulkan pencemaran penyakit 5. Alat dan Mesin Peternakan, é * Usaha peternakan ayam petelur hendaknya memiliki sejumléh peralatan pemeliharaan sesuai dengan kapasitas/jurmlah ayam yarig, dipelihara. mudah digunakan dan dibersihkan serta tidak mudah berkarat seperti (2) Induk buatan (broaden. (2) Tempat makan (feeder) untuk berbagai jenis umur. (3) Tempat minum (:vateren untuk berbagai jenis umur, (4) Alat penghapus hama a (6) Alat pembersih kanéang (6) Alat penerangan. (7) Peralatan kesehatan hewan, {8) Timbangen. ‘ (9) Alat pencampur bahan baku pakan (mixer) Peralatan dalam kandang isolasi dak boleh digunakan dalam kandang lain sebelum disucihamakan. 6. Bibit, (2) Bibit ayam ras petelur yang akan dipelihare diutamakan berasal dari pembibitan ayam ras bibit induk tipe petelur vang mempunyai izin, usaha peternakan dari pemerintah. (2) Bibit ayam ras petelur yang dipelihara harue bebas dari penyakit uunggas misalnya penyakit avian influenza, Newcasttle disease (ND). Infectious Bronchitis, Infectious Laryngotracheitis, Fowl cholera, Fou! pox, Fowl typhoid, Infectious Bursa! Disease, Marek disease, Avian Mycoplasmosis (M.gallisepticum) Avian Chlamydiosis, Pullorum, og Drop Syndrome 76, Avian encephalomyelitis, Swollen head syndrome, Infectious coryza, Salmonellosis (S. pullorum; S. enteritidis), dan penyakit unggas lainnya yang ditoptukan oleh instansi vang berwenang
  • You might also like