You are on page 1of 46
‘ital Buku Ajan 2011 PSTE PENGUAT DAYA en juan Pengajarai 5 1, Makasiswa mampu membedakan antara penguatkelas A. B daa C 2. Mabasiswa mamapu memahami prinsip kerja dan keguriaan penguat daya Ieclas A, B dan C : 3. Mahasiswa mampu memahami perancangan penguat daya ream Sepesti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penguat sinyal Kecil mompunyai bates kemampuan deya yang kureng dari setengah watt sedangkan transistor daya mempunyai batas keniampuan daya lebifi dari -sotengah wat ‘Schingga transistor sinyal kecil biasanya digunakan dekat wjung depan dari sistem kkarona daya sinyalnya rendah sedangkan transistor daya digunakan dekat ujung belakang sistem karena daya sinyal yang besar. Dalam elektronika banyak sekali > dijumpai jents penguat, yang dikelompokkan berdasarkan: 1. Rentang frekuensi operasi, a, Gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, fll) b, Gelombang sempit (seperti tuned amplifier) 2. Metoda pemasangan rangkaien, a. Permasangan AC : semua komponen frekueis! rendalt (termasuk de) tidak: diteruskan ke rangkaian penguat b. Pemasanyan DC : salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh peaguat ac sebelum dikerabalikan lagi ke level de 3. Titik bias pada penguat: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C 4. Tegangan 5. Anus 6. Daya Penguat daya menupakan vabunyan antera penguat tegangan dan pengust arus, Penguat daya dapat dikiasifikasikan berdasarkan tik kerja (Q) yang a BukwAjar 2011 PSTE menunjukkan kondisi traisistor. Berdasarkan titik kerjanya, penguat daya dapat dikelompokkan:menjadi : 1. Kelas A : Titik kerja (Q) distur pada tengeh-tebgah garis beban DC” sehingga transistor sclahy beroperasi di daerah aktif. Schingga arus kkolektor akan mengalir sepanjang 360°. Penguat ini beroperasi pada dacrah linear. : 2. Kelas B : Titik kerja diletakkan di daerah cut off. Sehingga arus koiektor hanya mengalir 180° dari siklus.ac. Untuk sinyal input, sinusoida, penguatan hanya terjadi pada setengah perioda sinyal input saja. 3. Kelas AB : Titik kerja diletakkan diantara ttik operasi kelas A dan kelas B. Jadi sinyal output sama dengan no! pada satu bagian namun dengan selang ‘rurang dari setengah siklus sinyal sinus. 4. Kelas C : Titik kerja diatur beropersi untuk arus (tegangan) output same dengan nol dengan sclang lebih besar dari setengah siklus sinus, Sehingge enguat bekerja kurang dari setengah periods sinyal input. 3.1 Penguat Daya Kelas A eS Mute Gambar 3.1 kneva karakteristik penguat Kelas A Penguat daya Kelas A merupakan penguat yang dirancang dengan menempatkan titik kerja (Q) di tengab-tengah garis beban DC. Penguat ini menghasilkan sinyal keluaran yang paling baik dibandingkan penguat jenis latonya, Kelematan pada penguat ini yaitu efisiensi nya yang paling rendah dibendin an penguat jenis tain, Hal ini disebabkan banyaknya rugi-sugi daya i 150 Penguatan daya adalah Ap = (48,7X(150)=7005 Pada Gambar 3.34, kepatuhan keluaran ac adalah PP =2(6,11 V- 4,94 V)=2,34¥ | «Buku Ajar 20], PSTE Ini berati baw. tegangan pebea puncak ke-puncak tak terpotong yaug tarbesoe adalah 2,34 Y. Dengan demikian, daya beban maksimum adajah ee Cad . Sse ee Pada titik Q dari Gambar 3.36, Vosg = 4,94 V dan feg= 1,1 mA, maka Poinats, = (4,94 VXLL mA)= 5,43 mW i Penguras arus yang melalui tahanan pemberi tegangan pads Gambar 3.3a adalah lov 1KO42.2KQ 0,82 mA 5 ddan penguras anus de pade kolektor adalah b= ma Maka, peiguras ars de total adalah “4s=0,82 mA+ 1, mA~=1,92mA Daya masule de adalah Ps = (10 VXL,92mA) = 19.2 mW Akhimnya, efisiensi tshapan adalah 156 ua AE HE 100% = 2,38% 19,2 a ee 3.2 Penguat Daya Kelas B Kelas A adalah cara yang umum untuk menjalankan transistor pada rapgkaian ~rangkaian linear karen menyajikon rangkaian pemberi ‘prategangan yang paling sederhana dan paling mantap. Tetapi Kelas A bukanlah cara yang paling efisien untuk mengoperasiken transistor. Pada beberapa pemakaian, seperti sistem yang dicanr baterai, penguras arus dan efisiensi tahapan menj peitimbangan yang penting dalam perancangan ttulah sebabaya, lal dikembangkan sejumlah operasi kelas jainnys. Operasi kelas 8 sebuah transistor berarti balwa arus Kolektor hanya rmengalir 180° dacisiklus ac. Ini berarti bahwa titik ( ditempatkan di dekat tik putus dari Kedua garis beban de dan ac. Keuntungan operasi Kelas B adalah readahnya disipasi daya transistor dan berkurangaya penguras arus; aL Eibirvdke Hay? @® Buku Ajar 2011 PSTE 3.2.1 Rangkaian Dorong-Tarik (Push-Pull Circuit) Bila wansistor iopérasikan pada kelas B, maka akan menggunting setengah siklus, Untuk menghindari distorsi yang dapat terjadi, maka harus menggunakan dua transistor dalam susunan dorong-tarik. Ini berarti behwa satu transistor bekerja selima setengah siklus, dan transistor yang Iain bekerja selama setengah siklus yang lain, Dengan rangkaian dorong-tarik, kita dapat membangun penguat kelas B yang mempunyai distorsi rendah, daya beban besar dan efisiensi tinggi Gamber 3.4a adalah salah satu cara untuk menyusun pengikut emiter dorong-tarik Kelas B. Apa yang kita lakukan i sini adalah memasang pengikut emiter mpm dan pengikut emiter pnp dalam susunan komplementer atew dorong- tarik. Untuk memahami apa yang terjadi, kita mulai analisisaya dengan rangkaian ekivalen de pada Gambar 3.46, Perancang memilih takanan pemberi prategangan untuk menctapkan titik Q pada titik putus (cutoff). Ini memberi prategangan dioda emiter pada setiap transistor di antara 0,6 V dan 07 V, yaitu tegangan yang dibutubkan untuk mematikan dioda emiter. Idealnya, means Garis sewan ac a Gambar 34 (4) Pengikut emiter dorong-turik kelas B. (6) Rangkaian ekivalen de. ete i Perhatikan sifat simetri dari rarighaian itu. Karena tahanan-tahanan pemveri prategangan adalah sama, setiap'dioda'emiter.diberi pretegangan dengan __teeangan yang sama, Alcbatnya sctengah tegangan catu jatuh melintas setiap eansistor. Yaitu, y a eis 3 Voeg = Yee. ee ‘ 3.2.2 Garis Beban DC - Karena tak ada resistansi.de peda rangkaian Kolektor atau. emiter pada ‘Gambar 3.46, anus jenulh de berharga tak terhingga. Ini borat bahwa garis-cban do vertiksl, seperti ditanjukkan pada Gambar 3.4c. Yang paling sulit dalam merancang penguat kelas B adalah menentukan titik Q yang mantap pada titik putus. Penurunan Vag yang besar karcne turunnya suhu dapat menggieser titik Jjault ke atas pada garis beban dc sempai pada tingkat arus yang berbahayd. Tetapi, untuk sementara, kita akan menganggap bahwa titik @ terletak kokoh pada titi putusnya, seperti ditunjukkan pada Garubar 3.4¢. 3.23 Garis Beban AC Garis beban ac yang telah diuraikan masih berlaku, Untuk sebuah pengikut comiter, arus jenuh ac adalaly dam tegangan putus ac adalah Keen = Yeeg * leo" Dalain pengikut emiter kelas B pada Gambar 3.44, Ieg = 0, Verg = Ver! 2, dan re = Rj, Dengan demikian, arus jenuh ac dan tegangan putus ac disederhanakan menjadi G5) dan Boku Ajar 2011 PSTE Fete) = 7 B19) Gambar 3.4c memperlibitkan garis beban ac itu. Bila sebuah transistor bekerja, tte operasi transistor itu ekan berayun ke atas sepanjang garis beban ac; sementara itu titik operasi transistor yang lain tetap berada pada titik putusnya ‘Tegangan dari transistor yang menghentar dapat berayun dari keadaan putus sampai keadaan jenuh. Pada setengah sikius yang fain, transistor-yang Iain me- lakukan hal yang sama, Ini berarti bahwa kepetuhan ac dari penguat dorong-tarik kelas B lebih tinggi dari kelas A karcna ia sekarang berharga PP Ve. Gin Bila diberikan catu 10 V, kita dapat membangun pengikut emiter dorong-tarik elas B dengan kepatuhan keluaran ac 10 V. 3.2.4 Analisis AC Gambar 34d memperlihatkan rangkaian ekivalen ac dari transistor yang, bekérja Bagan ini hampir sama dengan pengikut omiter kelas A. Penguatan tegangan dengan beban adalah . R, Retry (G-18) Impedansi masuk dengan beban pada basis adalah Zante) = BCR +P.) G19) dan impedansi keluar adalah sy %e Zoe =F #5 pi (3-20) Penguatan arus 4; masih hampir sama dengan B, dan pengtiatan daya adalah 4A, = 4,4, G21) 3.2.5 Perilaku Keseluruhan Pada setengah siklus tegangan masuk yang positif, transistor yang di atas menghantar dan yang di bawah putus. ‘Transistor yang di atas berlaku seperti 4 ; F E. . a 7 r SS a Bul Aj 2001 ESTE pengikut emiter yang sins sages seasstesisha hampir sama dengan ‘tegangan masuknya. -Biasanya, impedansi Keluar amat rendah. karena_sifat ‘pengikut miter. Pada seteaga sus tgangan masuk yang negatf, wausstr yang di alas putus dan yang di bawah menghantar. Transistor yang di bawah beclaku seperti ‘pengikut emiter yang biasa yang. Poeun tegangan béban baat sama dengan tegingesi mask, Perilaku keseluruhannya sekerang jelas, Transistor yang di atas mendingani setengah siklis tegangan masuk ‘yalig positif, daii transistor yang di bawak menangeni setengah siklus nogatif. Pada kedua’ sctongali” sikius” itu,” siimber melihat impedansi mask yang tinggi Ke dalam basis, dan beban melihat impedansi keluar yang rendah? + . ee 3.2.6 Distorsi Pelintasan (Crossover Distortion) Gambar 3.52 mempesrlihatkan rangkaian ckivalen ac untuk pengikmt emiter dorongitarik keles B. Anggap bahwa tak ada prategangan sama sekali yang, iterapken pada dioda emiter. Gambar3.5 (a) Rangkaian sepadan ac untuk penguat elas B. (b) Distorst pelintasan, (¢) Garis beban ac dengan sedikit prategangan. letra nc? @® Buku Ajar 2011 PSTE ‘Maka tegangan yang datang hanis naik sampai sckitar 0,7 V untuk mengatasi potensial barier itu. Oleh Karena ity, bila sinyalnya lebih kecil daripada 0,7 V, tak ada arus yang mengalir melalui Qy. Perilaku yang same terjadi juga pada setengah siklus yang lain; tak ada arus yang mengalir pada Q> sampai tegangan masuk ac Jobih negatif daripada -0,7 V. Dengan alasan ini, bila tak ada prategangan yang diterapkan pada dioda emiter, keluaran pengikut emiter dorong-tarik kelas B akan tampak seperti Gambar 3.56. Sinyal mengalami distorsi, Karena perilaku pemotongan di antara setiap setengah siklus, sinyalnya bukan lagi gelombang sinus. Karena pemotongan terjedi di antara waktu transistor yang satu putus dan transistor yang lain mula menghantar, kita menyebutnya distorsi petintasan. Untuk mengbilangkan distorsi petintasan, kita perlu menerapkan sedikit prategangan maju pada setiap dioda emiter. Ini berarti menempatkan titik Q sedikit di atas titik putus, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.52. Sebagai pemmtun, aras leg dari | sampai 5 persen dari Zegey sudah cukup untuk menghilangkan distorsi pelintasan, Sebenarnya, kita mempunyai operasi Kelas AB. Ini berarti bahwa arus oleKtor mengalir di dalarn setiap transistor lebih davipada 180° tetapi Kurang dasi 360° Tetapi, karena operasinya mendekati Kelas B deripada xelas A, banyak ‘orang menamakan rangkaion ini sebagai penguat kelas B. 3.2.7 Distorsi Nonlinear Scperti yang telah dibahas, penjuat sinyal bosar kclas A memperpanjang satu setengah siklus dan memperpendek yang’ fainnya. Saleh satu cera meagatasinya ialah dengan pembenaman, yang mengurangi distars! nonlinear sampai ke tingkat yang dapat diterima, Pengikut miter dorong-tarik Kelas B bahkan mencian distorsi ini lebily jauh lagi Karena kedua setengah siklusnya mempunyai bentuk yang sama. Meskipun distorsi nonlinear masih ada, tetapi jauh lebih Kecil daripada Kelas A. Penyebab distorsi yang rendah ini ialeh bahwa semua hatmonik genap dihapuskan, Harmonik adalah perbanyakan frekuensi masuk. Misalnya, bila f= 1 KHz, harmonik kedua adalah 2 KHz, barmonik ketiga adalah 3 KHz, dan seterusnya. Penguet sinya! besar kelas A menghasilkan semua harmonik: fi, 2 fin se minal bso Sas Sha Coieteeee Penguat dorong-tarik kolas F hanya menghasilian Fhatmoniks panjil saja: fs , 3 fr 5 fo dan goterusnya, Oleh karena itu, deagan F_ -penguat dorong-tarickelaeB distorsinya menjadi rendeh. 3.3 Rumus-Rumus Daya untuk Kelas B Daya bean, dips rnsistor, pega su, dam fsient taapaa sebuah, pengilut émiter dorong-tarik Kelas B agak berbeda dari yang dimiliki penguat kelas A. Bila anda sedang memperbaiki atau mérancang peuguet kélas B, akan’ banyak menolong bila anda mengetahui rumus-rumus daya berikaut iti, ; f 3.3.1 Daya Beban Daya tieban ac penguat dorong-tarik kelas B dierikan-olch ate son Cae @2) dintana P, ~dayabcban ac Yop = tegangan beban puncak-ke-puncek Ri, =resistansi beben Gambar 3.6 (@) Ams dan tegangaa kelas B. (b) Daya beban, () Disipasi days transistor, Eisirnile Hoh? @ _ Bukit Ajar 2011 PSTE ‘Anda dapat menggunakan persamzan ini bila anda mengulur tegingan beban puneak-ke:piincak dengan osiloskop. ‘Selanjutnya, mari kita mencari daya beban maksimum, Gambar 3.6 mempealibatkan garis beben ac ideal untuk pengikut emiter dorong-tarik kelas B. Garis ini ideal kerena mengabaiken Vosjey dan Ico. Pada penguat yang sebenamya, titik jenuh ac tidak tepat menyentuh sumbu vertikal, dan titik @ sedikit di atas titik putus. Gambar 3.6a menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangen tak terpotong maksimam yang dapat kita peioleh dengen satu transistor pada pengikut emiter dorong-tarik kelas B: transistor yang lain menghasilkan setengeh siklus beritik-diik. Karena kepatuhan keluaran ac sama dengan tegangan puncak-ke-puncak, daya beban maksimum adalah pe Fas) = gp G2) i Pada Gambar, PP sama dengan 2Vcco. Dengan demikian, rumus yang lainnya adalah Vee Prema, hey = G24) Gambar 3.66 memperlihatian bagaimana daya beban berubal dengan berubahnya tegangan beban puncak-ke-puncak, Tak ada yang anch di sini. Daya beban naik mencapai maksinaum pada saat tegengan beban puncak-ke-puncak sama dengan kepatuhan keluariin ac. 3.3.2 Disipasi Daya Transistor Dalam Keadaan tanpa sinyal, transisior-transistor pada penguat dorong tarik Kelas B mcaganggur (idling) kacena hanya sejumafah keeil acus yang mengalir melalui mereka. Dengan alasan ini, disipasi daya sctiap transistor amat kecil, Teta ‘ada sinyal, transistor mempunyai ayunan arus yang besar dan menyebabkan disipasi daya yang lebih besar. Disipasi daya transistor tergantung dari banyaknya geris beban ac yang diguuakan. Dalam kasus terburuk, disipasi mencapai maksimum bila 63 persen dari garis beban ac digunakan. Disipast daya transistor maksimum adalah dengan berubahnya tegangan beban punéak-ke-puncik.Scperti yang: dapat arida lihat, Pp mencapai ‘maksimum bila tegangan’ bebiari puncak-ke-puncak adalah 0,63PP. Kehaikan tingkat sinyal lebih jauli menyebabkan disipasi tréhsistér turua. ‘Karena disipasi daya pada kastis terburak adalah PP'/40Rj, ‘setiap transistor pada penguat kelas B harus mempunyai batas kemampuan daya lebih besar daripada PPU4ORc. a oa 3.3.3 Penguras Arus Penguras arus de dari penguat dorong-tarik kelas B seperti Gambar 3.4a adalah [g=hth 6-26) diane /; ~arus dc melalui tshaoan-tahanan pemberi prategangen fy ~ rus de melalui kolektor yang di atas Dila tidak ade sinyal, 4 ~ fcp, dan penguras arus menjadi kecil. Tetapi bila ada sinyal, penguras ans naic karena arus kolekior yang di atas menjadi besar, Bila semua garis beban ac digunakan, maka transistor yang di atas ‘mempunyai arus setengeh gelombang sinus yang melaluinya dengan harga puncale fen ye TR : Seperti yang telah dibabas pada bab sebelumnya, harga rata-rata atau harge de dari sinyal seteagah gelombang adalah Fy =0,31BF ca atau 0,318K, pean G27 R Persarnaan ini dapat digunakan untuk menghitung penguras emus kolektor smaksiinur Fibre Peg? —_ 89, @ ‘Buku Ajar 2011 PSTE Daya do yang diberikan pada rangkaian ini adalah Ps=Vecks 3-28) Persamaan ini dapat diterapkan pada setiap penguat dorone-tarik kelas B dengan atu daya tanggal Vor. Pada keadaan tanpa sinyal, daya de kecil kurena penguras arus minimum. Tetapi, bila sinyal menggunakan semua garis beban ac, daya ac yang diberikan ke rangkaian mencapai maksimum. 3.3.4 Efisi Tahapan Efisiensi tahapan adalah 2, Psy (nats) 100% (3-09) Seperti yang aken ditunjukkan pads contoh berikut ini, kelas B-mempunysi efisiensi tabapan yang lebih besar daripada kelas A karena menghasilkan jauh lebih banyak daya keluar dengan lebih scdikit daya de dari catu. Kenyataannye, dapat dituajukkan bahwa tehapan dorong-tarik kelas B mempunyai efisiensi um 78,5 perscn. Tahapan Kelas A dapat mempunyai efisiensi maksimum 25. persen (tergantune Re) atau $0 persen (gandengan transformator) Dibandingkan dengan kedua kasus itu, kelas B masih lebih efisien, mal Pengikut emiter, cata tungeat Yogtous) Pengikut emiter,catu tunggal we Pengikut emiter, entu tunggal By, Teguuigan dalam volt cms -, vangan dalam volt puncakcke-puncak Pa toraks) Daya Kelwar tanpa distorsi maksimum Potato Disipasi daye transistor maksimum Pe Daya catu 1 Premskss!'Potmaxs; _‘Eisiensi tabapan; dikali 100% B. Datadatanya dapat menjelaskan sendiri. Jika anda mengalami kesulitan, pelajarilah kembali pemurunen dan pembahasan yang terdalulu dari date tersebut,, Conton 3-2 Gambar 3.7 mempertihatlcan garis beban ac dari pengikut emiter dorong- tarik kelas B. Bila R, = 100 Q, hitunglah kepatulian Keluaran uc dan daya beban maksimum., Penyelesaian, Pada Gambar 3.7, ayunan tegangan selama setengah siklus adalah 15 V. Deingan demikian, kepatuhan keluaran ac adalat PP =2(15 V)=30V canis ecnani oc—| capris ac8aN ac| Gambar 3.7 ‘Harga ini adalah tegangan puncak-ke-puncak tak terpotong maksinuim yang dapat diberikan penguuat itu. Daya beban maksimum adalah _ 07)" Pagwatsy = pay = LAB WE Meee) 8(100 2) Contoh 33 ‘Sebuah penguat dorong-tarik kelas B mempunyai tegangan catu 30 V, arus pemberi prategangan | mA, dan arus kolektor tenang 1 mA. Bila penguat a Ehlsrribe Haag? @ Buku Ajer 2011 PSTE mempunyai garis beban ac seperti Gambar 3.7, berapa penguras ares tanpa sinyal, penguras ars sinyal pemuh, dan efisiensitahapan? Penyclesaian, Penguras arus taopa sinyal adalah Is=}mA+lmA=2mA Pada keadaan sinyal penuh, seluruh garis beban ac terpakai, dan anus kolektor rata-rata pada transistor yang di atas naik meujadi a= 0,318(150 mA) =47,7 mA Dengan demikian, penguras arus sinyal peaub adalah Ip~ 1 mA+ 47,7 mA=48,7 0 Sekarang, kita akan menghitung efisiensi tahapan. Daya beban ac maksimum telah dihitung pada contoh 3-2, yaitu P.=1,3W Daya de maksimum yang diberikan ke tahapan adalah Py= (30 VXA8,7 mA) = 1,46 W ‘Maka, efisiensi tahapan adalah 7-23 son = 77406 ‘ ew Perhatikan betapa tingginya efisiensi ini bial dibandingkan dengan kelas A. ii adalah salah satu alasan mengapa rangkaian dorong-tarik kelas 8 menjadi terkenal pada ujung belakang sistem, Efisiensi yang lebid tinggi beracti daya beban lebih banyak daripada kelas A 3.4 Pengaturan Prategaagan pada Penguat Kelas B Seperti-yang telah disebutkan, hal yang paling sulit dalam merancang penguat Kelas B ialah menetapkan titik Q yang mantap di dekat vitik purus. Pasal ini akan membahas tersebut serta penyelesaiannya 3.4.1 Prategangan pembagi Tegangan Gambar 3.84 memperlihatkan prategangen pembagi tegangan untuk cangkaian dorong-tarik kelas B, Dua transistomnya alrus Komplementer, artinya » mereka mempunyai lengkimgan Ve, betas .kemampugn., maksimani, dan sebagalnya yang sama. Misalaya, 2N3904 dan 2N3906 adalah Komplementes, ‘ong pestams transistor non dan yang kedua pnp; kedu. transistor ini mempunyai Tenglcongan Yaz, batas kemampuan maksimus, dan scterusnya yang, mip Pasangan komplemeater seperti ini ada di pasar untuk hampir semua erancangan dlrong,-taie lis B Gambar38 (0) Peatqangan penbagiegangan untuk kelasB.() Praegangas Pada Gambar 3.8a, arus kolektor dan emiter hampir sama. Karena hubungan seri dari transistor-transistor komplementer itu, setiap transistor mempunyai tegangan jetuh setengah dari tegangan catu, Untuk menghindari distorsi pelintasan, kita menetapkan titik Q sedikit dia atas jitike putus, dengan liarga Vee di aurara 0,6 dan 0,7 V, tergantung dati jenis transistor, sulm, dan tunsur-unsur tina Lembaran data menunjukken bahwa kenaikan Vig 60 mV meoaikkan arus iter 10 kali lebih Danyak, Oech karena ina, sangat sulit rmenemukan tahanan-tshenan standar yang dapat menghasilkan harg2 Vag yang tepat, Scbuah tzhanan yang dapat diatur hampir selalu dibutukan untuk ‘menentukan ttik Q yang tepat, Kicivvibs Foes? Buku Ajar 2011 PSTE #api sebuah tahanan yang dapat diatur tidak memecabkan masalal sub, ‘Séperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, “intuk arus’kolektor,tertentu, Vax turun sekitar 2 mV per derajat kenaikan suhu. Dengan kata lain, Vaz yang dibutuhkan untuk menetapkan arus Kolektor tertentu turnn bila suhu naik, Pada Gambar 3.84, pembagi tegangan memberikan penggerak kaku untuk setiap dioda / cemiter. Dengan demikian, bila suhu naik, perubahan tegangan tertentu pada setiap | dioda emiter memaksa arus koletor naik. Misalnya, bila tegangan Voe yang, diminta turn 60 mY, ares kolektor naik dengan faktor 10 karena prategangan yang ditetapkan terlalu tinggi 60 mV. Behaya yang terbesar adalah pelanturan termal (thermal runaway), Bila suhu naik, arus kolektor naik, dan ini sama dengan titik Q yang bergerak ke atas sepanjang garis beban de vertikal. Sejalan dengan pergerakan titik ke arah anus kkolcktor yang lebih tinggi, suhu transistor juga naik, sehingga lebih merurunkan hharga Vig yang tepat Keadaan yang menunjak ini berarti bahwa titik Q dapat “melantur” dengan naik sepanjang yaris bebxin de sampai daya yang berlebiban merusak transistor Kemungkinan terjadinya pelanturan termel ini tergantung ari sifat-sifat termal transistor, caranye didinginkan, dan macam penyalur panas (heat sink) yang digunakan (akan dibahias kemodian). 3.4.2 Prategangan Dioda (Diode Bias) Salah satu cara untuk menghindari pelanturan termal ialah dengan prategangan dioda (diode bias). seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3.86 Gagasannya alah menggunakan dioda kompensasi untuk memberikan Prategangan bagi dioda enuiter. Agar dapat bekerja dengan baik, lengkungan dioda sharus cocok (match) dengan lengkungan Foe dai transistor. Jadi, setiap kenaikan suhu mengurangi pratepangan yang disajikan oleh dioda, kompensasi. Misalaya, praicgangan 0,65 V menetapkan anis kolektor tenang seharga 2 mA. Bila Suhu naik 30° C, fogangan melintas sctiap dioda Kompensasi turun sekitar 60 mV Karena Vag yang diminta juga turun sekitar 60 mY, arus kolektor tenangnya tetap sekitar 2 mA. neni 1s -Bukos Ajay, 201 |, PST Prategangan dita fistdioae atas pengertian cermin arus, yeitu ‘sink rangkaien yang banyak digunaian pada rengkeiantengkaian teqpadu linear. Pada Gambar 3.80, arus esis jauh lebih kecildaripada emus yeng mengalir melalui (ahanan dan dioda, Olei Karena ita, ars tehanen dan arus dioda hemipir sama. Bila Iengkungan dioda tepat sama dengan lengkungan Ve dari transistor, arus dioda sama dengan aras emiter. Karena arus kolektor hampir same deagan arus ‘miter, kita sampa pada kesimpulan berikut: Arus kolektor haampir sama dengan asus yang mengalir melalui tahanan pemberi prategangan, Persamaannya adalah sebagai berikut, 1 G39) Hasil ini cukup penting. Artinya kita dapat rienetapkan arus kolektor dengan mengcadalikan aru tatianan. Bayangkan rangkaian ini sebagai sebuah cermin; amas yang melalui tahanan dipantulkan ke dalam rangkaian kolektor. leulah sebabaya meagapa rangkeian pada Gambar 3.9¢ disebut cermin arus, o e Gambar 3.9 (a) Cermin arus npn, (b) Cermin arus pap. Gamiar 3.9 menggambarkan cermin anus prp. Dengasi dasar alasan yang sama, arus yang melalui kolektor hampir sama dengan arus yeng melalui tahanan pewberi prategangan. Bila lengkungan Vax: transistor cocok dengan lengkungen dioda, arus kolektor hampir sana dengan aris tahanan, Prategangan dioda pada peogikut emiter doroag-tarik keles B becgantung Kepada dua cermin arus (Gacibar 3.95). Setengah yang di atas adalah cermin arus ‘npn dan setengal yang di Bawah adalah cermin acus pmp. Agar prategangan diode kebal_terhadap perubahan sul, lengkungen diode liarus cocok dengan 95 @® ‘Buku Ajar 2011 PSTE engkungan Ve transistor pada jangkauan suhu yang lebor: Hal ini tidak mudah dilekukan dengan rangkaian-rengkaian diskrit karena adanya kelonggaran. Tetapi prategangan dioda mudah dibuat dengan rangkaien-rangkaian terpadu.karena dioda dan transistor terletak peda serpihan (chip)yang sama, yang ertinye mereka ‘mempunyai karakteristik yang hampir sesuai Gambar 3.10 (2) Prategangan dioda, (b) Transistor yang dipasang sebagai dioda. Contoh 3-4 Berapa arus Kolektor tenang pada Gambar 3.1947 Penyelesaiau. Kita memiliki cermin npn yang terpasang seri dengan cermin pnp. Arus yang mengalis melalui tahanan pemberi prategangan adalah 300-14 0 = tS = 3,04 ma 24,7 KO) ‘Anggap bahwa lengkungan dioda cocok dengan lengkungan Pae, maka anus kolektor pada setiap transistor sekitar 3,04 mA. Contob 3-5 Berapa anus kolektor pada Gamibar 3.1057 Buku Ajer 2011 PSTE Penyelesaian. Jngatlah protegangin unpan-nalik kolektor, Bila talanan basis turum sampai nol, transistor berlaka seperti dioda, Ila yang kita ponyai dalam ranpkaian pada Ganibar 3.108, Sebagai peagganti dioda biasa, kite mmenggunakan transistor yang ddipasang sebagai dioda, Anis melalui tahandin alalah HeLa z : aes xR pe : Dengan demikian, erus kolektor pada setiap transistor sckitar 14,3 mA ‘Alasan penggunaan transistor yang dipasang sebagai dioda adalah karena Jebih_ mudah mencocokkan lengkungan dioda deagan lengkungan Vee bila transistor dari jenis yang sama digunakan sebagai ioda dan transistor. Cara telah ditevapkaa pada rangkaisn-raopkaian tecpad 3.5 Penguat Daya Kelas C Daerah dimana arus kolektor yang mengalir kurang dasipada, 180°.siklus ac disebut daerah operast Kelas C: Hal. ini berarti bahwa arus kolektor penguat kolas C tidak sinusoidal, karena arus mengalir dalam bentuk pulsa-pulsa, Untuk menghindari distorsi yang dischabkan oleh beban yang bersifat tahanan mari, penguat Kelas C selalu menggerakkan rangkaian bejana resonansi-(resonant tank circuit), Cara ini menghasilken tegangan keluar berupa tegangan sinusoidal. 3.5.1 Penguat Tertala (Tuned Amplifier) Gambar 3.112 mempertinatkan salah satu cara watuk membuat penguat kkelas C. Rangkaian bejana resonansi ditata pada fiekuensi sinyal masuk. Bila rangkaian mempunyai faktor kualitas (Q) yang tingyi. Resonansi paralel akan terjadi di sekitar G31) fT MEe dimana /, = frekuensi resonansi © ~indvaansi © ~lapastams Buku Ajar 2011 PSTE Gambar 3.11 (a) Penguat kelas C tertala. (b) Tanggapan frekuensi. (e) Rangkaian ekivaten de. (d) Garis beban. (0) Rangkaian ekivalen ac untuk Q lebih besar daripada 10, Pada frelmensi resonansi, impedansi dari rangkisian resonansi_paratel sangal tinggi dan bersifet sebagai tabanan murni. (Pendekatan ini diambil dengan menganggep Q lebil besar daripada 10, yattu keadaan yang biasa dipenubi pada rangkaian RF tertala), Jike rangknian ditala pada frekuensi resonansi, tegangan yang melalui, adalah maksimum dan berbentuk glombang sinusoida Gambar 3.1 1b memperlihatkan lengkungan perubahan penguatan tegangan terhadap freckuensi Seperti yang ands libat, bati tegangan mencapai harga maksimum 4,.,, bila fiekuensinya sebesar /,. Di atas dan di bawah frekuensi resonansi, bati tegangan menurun. Makin besar Q rangkaian, maka penurunan bati ‘tegangan pada kedua sisi frekuensi resonansi akan semakin cepat, 3.5.2 TANPA PRATEGANGAN Gambar 3.11¢ adalah rangkaian ekivalen de. Perhatikan bahwa tak ada prategangan yang diterapkan pada transistor. Dengan demikian, tik Q terletak pada titik putus dan garis beban de. Karena tak ada prategangan do, maka aaa JBulsu Ajar 201, PSTE tegangan Vag berharga nol, Artinya tak ada arus kolektor yang dapat mongelir f i sampai sinyal .masuk lebih esar daripada 0,7, ¥., Demikian. pala, perhatikan y- bahwa-resistansi-kolektor; do adalah... Resistansi in} adalah resistansi, de induktor RF, yang biasanya'sobesar beberapa ohm. . 3.53 GARIS BEBAN, Karena A, amat keel, garis beban dc twampaknya hampir vertikal, seperti yang ditunjukkan-pada gamber 311d, disini tak.ada.bahaya pelapturan’ termal kearcua tcansistor tek mempunyat arus selain arus bocor. Titik Q diletakkan pada titi putes tanpa resiko pengaturan term. Garis beban ac yang diturunkan pada sebelumnya, masih berlaku. Untuk peaguat CE, Tecuny A ‘ceXpu +h Yoeg + leate Dalam penguat kelas C pada gambar 3.11, fog =0 dan Pegg =Foe- Dengan demikian, persamaan tadi dapat disedeshanakan menjadi Yee Feciny = G32) dan, (3-33) Gamber 311d mempetlihatkan garis betan ac, Bila transistor bekerja, titik operasinya berayun ke ates sepanjens: paris beban ac. Sepesti yang telah dibahas sebelumnya ~ adalah resistansi yang dilihat oleh Kolektor. Dengan demikian, ars jenuh ae pada penguat Kelas © adateh “2 dan ayunan tegangan smaksimuranya adalah Vo. Poets? 99 Bukw Ajar2011 PSTE 3.5.4 RANGKAIAN EKIVALEN AC Bila Q scbuah rangkaian résonansi lebih besar daripada, 10, kita dapat menggunakan pendekatan rangkaian ckivalen ac seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.Lle, Pada rangkaian ekivalen ini, resistansi seri dari induktor tergabung, dalam resistansi kolektor. Pada penguat Kelas C, kapasitor masuk adalah bagian dari penjepit de negalif. Dengan demikian, pada sisi masukan penguat kelas C, sinyal dijepit negatif, Pada sisi Keluaran, sumber srus kolektor menggerakkan rangkaian bejana resonansi paralel, Pada saat resonansi; tegangan beban puncak- ke-puncek mencapai meksimum. Seperti yang telah dibehas pada Kuliah-kuliah dasar, Jebar pita dari rangkaian resonansi adalah Brhh G34) dimana _fr~ Siekuensi setengah-daya yang di bawah (frm frekuuensi setengah-daya yang di atas Lebar pita bethubungan dengan frekuensi resonansi dan Q rangkaian sebagai berikuit: o (335) dimana B= lebar pita (bandwidsh) J-= frekuensi resonansi (Q= faktor kualitas rangkaian keseluruhan ‘Astinya Q yang besar akan menghasilkan lebar pita yang kecil, sama artinya dengan penalaan yang tajam. Penguat kolas C hempir selalu mempunyai Q rangkaian lebih besar daripada 10. Actinya lebar pita lebih kecil daripada 10 persen frekuensi resonansi, Oleh karena itu, penguat kelas C disebut penguar pita sempit. Keluaran penguat pita sempit adalah tegangan sinusoidal pada frekuensi cesonansi dan jatul dengan cepat di atas dan di bawah fickuensi resonansi 3.5.5 Penukikan Arus (Current Dip) pada Resonansi Biasanya, harga Q rangkaian tertala lebih esas dacipada 10, yang mengijinkan kite untuk menggunakan pendekatan rengkaian ekivalen pada Gambar 3.112 Pada rangkaian ekivaten ini, resistansi seri dan induktor sigabungkan ko dalam resstansi koletor, . Artnya, industor ideal terpasang z Paralel dengan kapasitor ideal. Bila rangkaian mengalani, resoaansi, impedansi beban ac yang dilihat oleh. sumber arus kolektor bersifat sebagai tahanan muri, dan arus kolektor menjadi minimum. Di atas dan di bawah frekuensi resonaasi, Jmpedansi beban ac turun dan aruskolektor nail Misalnya, kits anggap frekuensiresonansi 5 MH Bila freknensi masuk 5 Miia, rangkaian akan meagalemi resonansi dan arus kolektor menjadi minimum. Jika freluensi masuk lebih kecil daripada S MHz, bejana tampalaya bersifut indultif dan zrus kolektor naik. Demikian pula, bile freluensi mesul Tobia besar daripeda 5 MH, bejand tampak bersifat kapasitf dain anus kolektor alk Salah satu care untuk menala bejana resonans terhadap frekuensi masule {alah dengan mencati penukikan pada arus search yang diberiken pada rangkaian, Pada Gaumbar 3.114, kita dapat memeseag, arumetcr de sexi deugan eat Veo. Bila bejana dietur pada resonansinya, penunjikkan ammeter akan memukike mencapai ftarga minimum. Hal ini menunjukkan bahwa ranpkaian beresoususi pada fickuensi masuk 3.546 Resistansi Kolektor AC Setiap kumparan atau induktor mempunyai resistanst seri Rs. Meskipun bbagan skematik tak pernalr menunjulckan resistansi seri sebagai alat yang terpisalt, penting untuk dlingat bahwa resistausi ini ada, sepesti ditunjukkan pada Gambar 3.12, Harga Q dart sebuah indukior diberikan oleh G36) dimana Qj ~ fekior kualitas kumparan AK = realtansiindustif Re = resistansi kumparan Ingatlah bahwe hal ini hanya harga Q kumparan saja, Rangkaian keseluruban mempuayai Q yang tebit rendah Karena adanya peagaruh resistansi beban dan juga vesistensi kumparan. 101 Elbirnths Bog? @® Buku Ajer 2011 PSTE Seperti yang teleh dibahas pada Kulish resistansi kumparan, resistansi seri induktor dapat diganti dengan resisteins? paralel Rp, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.126, Resistansi ekivalen ini diberikan oleh G37) Gambar 3.12. (a) Rg mewakili kumparan yang hilang. (b) Rp mewakili kumparan ‘yang hilang. Bila Q) lebih besar daripada 10, rumus ini mempunyai kesalahan kurang daripada 1 persen. Pada Gambar 3.125, penting untuk dipahami behwa semua kehilangan daya pada kumparan sckarang yang diwekilkan oleh -resistansi paralel Rp: resistansi seri Re tidak ada lagi pada rangkaian ekivalen itu. Oleh Karena itu, pada resonansi, X; menghapuskan Ac, yang tinggal hanya Rp paralel dengan R, Artinya resistansi ac yang dilibat kolektor pada resomansi adalah re=Re|R, G38) Harga Q rangkatan keselurukan diberikan oleh x Harga Q rangkaian ini lebih rendaf daripade (,, yaita harga Q dari kumparan Pada penguat kelas C praktis, harga () kumparan biasanya 50 atau lebih, dan harga Q rangkaian 10 atau lebih. Karena harga O keselucuhan adalah 10 atau lebih, daerah operasinya adalah pita sempit, Demikian pula, Karena harga Q kumperan 50 atau lebih, sebagian daya beban ac dialirkan ke tshanan beban dengan hanya sedikit daya. yang terbuang pada resistansi kummparan Blas Ajar20UL PSTE, @ 3.5.7 Penjepitan DC ‘Mari kita melihat ponjepitan do lebihijdekat pada sisi masukan. Pada Gamber 3.13a, sinyal masuk memati Kapasfior masuk sampai sekitar Vp dengan polartas seperti yang dituyjukian Pada setengah_sikius positif, dioda emiter menghantar scbentar pada puncaknya; ini menggantikan muatan-kapasitor yang hhilang selama satu siklus. Pada sctengali “Siklus negatif, satu-salunya jaluc ppengosongiin ala nelaui Re. Selene pesiode T dar sinyal masuk jeub lebih ecil daripada telapan: wakiu gC, kapasitor hanya Kehilangan sejumlah kecit smuatannya E ‘Untok menggantikan muatan kepasitor yang hilang, tegangan basis harus Derayun sedlkit di étas'0,7 V untuk menyalakan dioda etniter seentar pada setiap ppuncak positifnya (lihailah Gaumbar 3.13a). Deogan demikian, sudut hantaran arus basis dan kolekior, jauh lebih kecif daripada 180°. Itulah sebabaya arus kolektor berbentuk deretan pulsa-pulsa sempit seperti Gambar 3.136 3.58 Sildus Kerja (Duty Cycle) . Penyalaan dioda emiter sesaat pada setiap puncak positif menghasilkan pulsa-pulsa arus kolektor yang sempit. Dengan pulsa-palsa seperti ii, eps sekeali digunakan siktus kerja, yang ditetapkan sebagai 6-40) dimana —D-=siklus kerja W = Iebar pulsa T= waktu edar/periode pulse Misalaye, bila sebuah osiloskop menunjukken febar pulsa sebesar 0,2 petite dan poriode sebesar 1,6 ydetik, siktus kerjanya 0,2 acetik pe 6 pdetik 125 Artinya sama dengan 12,5 % Ettvonife Fomdey Buku Ajar 2011 PSTE tH F-LEBIH KECIL DARIPADA 180° Ganbar 3.13 (a) Penjepitan negatif pada basis. (b) Pulsa-pulsa sempit dari arus kolektor. (c) Rangkaian ckivalen ae, (d) Tegangan kolektor. 3.5.9 Menapis Frekwensi-frekuensi Harmonik Scperti telah dibahas sebelumnya, tiap bentuk gelombang yang bukan sinusoidal adalah ckivalen dengan frckuensi dasar f, harmonik kedun 2, harmonike kctiga 3f, dan seterusnya, Pada Gambar 3.13¢, dapat dilihut bahwa sumber arus kolekior menggefakkan rangkaian bejan dengan aus buken sinusoidal pada Gambar 3.138. Jika bejana beresonansi pada frekuensi dasar f- maka semua harmonik akan ditapis, dan tegangan beban adatah gelombang sinus pada frekuensi dasar f, seperti dipertihatkan pada Gambar 3.13¢. Seperti telah dibahas sebelumnya, ayunan tegangan maksimum sepanjang garis beban ac adalah sekitar Vcc. Dengan demikian, pada keadaan sinyal penuh, tegangan beban berayun sekitar Veegey sampai 2Voc, Karena Vera) mendekati nol, maka kepatuhan keluaran ac penguat kelas C adalah PP=Woy, G41) Penguat kelas C agak aneh. Pertama, penguat ini memotong sinyal masuk ‘yang negatif untuk mendapatkan pulsa-pulsa arus yang mengalami distorsi cukup berat Kemudian, ia menggunakan rangkaian resonansi dengan harga Q yang tinggi untuk memulihkan frekuenst dusar, Mengapa pendekstan ini dilakukan’? « -Bulgu Ajar 2011. PSTE @ Alasan yang utama adalah untuk memperbaili efisiensi tabapan. Tidak edanye tahapan pemberi prategangan berarti-babwa penguras arus makin Kec Selenjutnya, kerena pulsa arus sempit, disipasi daya transistor lebih rendeh aripada penguat kelas A atau penguiat kélas B. Sebagai akibatnya, penguras arus semakin kecit. Hal ini becart: bahwa efisiensi tahapan semakin tinggi. Seperti ‘yang akan dibehas, efisiensi kelas C dapat mendekati 100 persen. 3.5.10 Pemecahan Kesulitan ‘Ada cara pengujian perbaikan yeng amat bak dan dapat digunakan pada penguaras Kelas C Karena penguat mempunyai sinyal yang: terjopit negetif pada sisi masuknya, anda dapat mengminakan voltmeter dc untuk mengukur tegangan rata-rata yang melintas dioda emiter. Bila rangkaian bekerja dengan baik, anda horus meadapatkan tegangan negatif yang -hampir sama dengan puncak sinyal masuk. (Anda dapat melihat kebenaramiya dengan mengamati Gambar 3.134; tegangan de sckitar -V). Bila anda mencoba pengujian ini pada penguat kelas C, pastikan untuk menggunakan voltmeter impedansi tinggi untuk menghindari pembebanan dan perubahan tetapan wakta. Pengujian voltmeter yang bare saja dibalas berguna kalau osilaskop:tidak ada. Tetapi bila anda mempunyai osiloskop, pengujian yang lebih baik alah dengan melihat tegangan yang melintas dioda emiter. Bila rangkaian bekerja dengan baik, anda harus mendapatkan bentuk gelombang yang terjepit negatif Contoh 3-6 Jelasken benfuk gelombang yang ditunjukkan pada Gambar 3.14, Beek Aol? 105 Buku Ajar 2011 PSTE, Gambar 3.14 Renguat kelas C tertata. Penyelesaian, Sinyal sumber ac mempunyai harga puscak-ke-puncak 10 V. Karena diacukan tethadap tanah, harga rata-ratanya 0 V. Sinyal ini dijepit negatif pada basis transistor. Tegangan basis de adalah -4,3 V knrena tegangan basis harus berayun sainpai sckitar +0,7 V untuk menyalakan dioda emiter pada setiap puncak positif. Perhatikan bahwa harge puncak-ke-puncak dati sinyal yang dijepit adalah 10 V, ‘sama dengan sinyal sumber, Karena digunakan hubungan CE, sinyal paca kolektor dibalik. Tegangan de atau tegangan rata-rata bentuk gelombsng kolektor adalah +15 ¥, yaitu tegangan caiu. (Dari pembahasan mnya kita ketahui bahwa titik Q diletakkan pada titik putus, yang berarti bahwa tegangan tenang adalah Vc). Kita mendapatkan sinyal terbalik yang sama melintasi tahanan beban, ‘kcouali bila diacukan terhadap tanah, Mengapa? Karena kapasitor melewatkan ac tetapi menahan do. Oleh karen itu, bukan tegangan de tetapi tegangan ac yang sampai pada tahanan beban _Contgh 3-7, Beier Sha ce Pada. Gambar 3.14, tary. Q pan ash 50. ftfanglh eepot sesonaasi, arus jenuh ac, tegangan putus ac, lebar pita, dan kepatuban keluaran ac. Penyelesatan, a Frekvensi resonansi adalah q r . 5 IME 2efQutl (ATOR) ‘ ‘Dengan demikian, eektansiinduktor adalah y= 2n(5,19 MHZ)(2 pH} =65,20. Dari Pers. (3-37), Rp=50(652.0)=3,26 KA Resistansi beban ac ekivalon dengan Re paralel Ry: 2% 3,26 KOJLKO=765 KO. Anus jenuh ac adalah Veegay15V Hlarga Q dari rangkaian keseluruhan adalah 7652 yy 6520 dan lebar pitanya SA9-KHS 9 544 Kets 17 Dengan menegunakan Pers, (3-41) , kepanuhan keluaran ac-nya adalah PP=205 V)=30 3.6 Hubungan-hubungan Daya pada Kelas C Daya beban disipasi transistor, pengguras arus, dan efisiensi tahapen penguat Kelas C berbeda dengan yang dimiliki penguat kelas A dan kelas 8. arena sudut hanlaran kureng daripada 180°, maka analisis matematike meugenai hubungan-hubungan daya penguat Kelas C menjadi amat rumit, dan di Iuar ExhvoritsBoadeg? 107 © Buku Ajar 2011 PSTE jangkauan: buku ini. Pasal ini secara ringkas akan mengursikan hubungan- huburigan daya pada penguat kelas C tanpa penurumannya. 3.61 Daya Beban Daya beban ac pengaut kelas C diberikan oleh Vip BR, dimana Pr =dayabeban ac f Vp = tegangan beban puncak-ke-puncak Ry =resistansi beban, Persaiman ini amat berguna bila anda mengukur tegangan beban dengan osiloskop. Daya beban maksinuun texjadi bila seluruh garis beban aac digunakan, Karena PP adalah harga tak terpotong maksimum, yaitu Vp, kita dapat menulis daya beban maksimum schubungan dengan kepatuban keluaran ac sebagai berikut: cl 8R, Penguatpenguat kelus C hampir slau digerkkan oukup berst dengan P, G43) menggunakan seluruh garis beban ac. Ini menghasilkan daya beban maksimum dan efisiensi terhadap maksimum. 3.6.2 Disipasi Days Transistor Gambar 3.15a memperlihatkan tegengan kolektor-emiter ideal dari penguat transistor kelas C. Karena adanya rangkaian bejana resonansi, maka ‘semua harmonik ditapis untuk mendapatkan tegangan sinusoidal dengan [rekuensi dasar f, Karena fegangan maksimum sekitar 2¥cc, maka transistor hans mempunyai batas kemampuan Vezo lebit besar daripada 2Yec. ‘Gambar 3.15 memperlihatkan arus kolektor watuk penguat Kelas C. Sudut hantaran ¢ lebih kecil daripada 180°, Perhatikan bahwa arus kolektor mencapai harga maksimurinya, yaitu fy. Transistor hares mempunyai batas kemampuan ans punesk lebih tinge Bagiansiklus yang bertthttk mengganbarkan waktu ‘mati dari transistor. “ Gambar 3.15 (@)Tegangasholekioe teil. (GY Arus kolektor. (6) Disipasidayn ‘ransisor. (d) Pengaras aris searah: (0 Efsiansi tahapan, Dengea menggunkan kalalus kita dapat mennrunken disipast aya dari Messer, Disvast daya int berubal-ubsh terhadap gudut afntaran, seperti Gieunjukkan yada Gambar 3.15c. Perhatikan bahwa disipasi daya nail terhadap Sui Hantaran sampat 180°, yaitu pada penguat kelas B. Pada tik in, disipasi aya wansistor yang terburek adalah PP*40r, Dengan demikian, lebih wnan bite dalam merancang kita mengeuakan transistor dengan betas kemampuan daya {ebIh beste daipada PPO, Dalam keadaan penggerak biasa, sat hantaran akan Kurang daripada 180° dan transistor masilijauh di bewah baias kemampuan aye itu. 3.63 Penguras Arus Pada Gamibar 3.156, tecihat bahwa harga de stay raterata anus kolekdor ‘ergantung dari sudut hantaran. Untuk sudut-hantaran 180°, arus rate-ratanya 0.318cpen Untuk sudut hantaran yaug lebih kecil, asus raarata lebih kecil arpada harga ie, seperti ditunjukkan pada Gumibar 3.15¢ Aras de atau anus ‘ateratainleh satu-satunya penguras arus pada penguat kelas C Daya de yang diberikan ke beban adelah ike Haag? “109 Boku Ajar 2011 PSTE, eee Se P=Veels G4) di mana Ps =daya de dari catu Veo =tegangan catu Js. = penguras arus de Disipasi daya yang terjadi pada. beban, wansistor, dan kumparan, Dengan mengabaikan daya sinyal ac kecil yang.memasuki transistor, maka Py = P+ Fy + Fpaog Gas) dimana | Ps: =daya de dari catu P, ~daya beban ac Pp =disipasi daya di dalam transistor Pang) daya yang hilang pada kumparan Persamaan (3-45) mengatakan bahwa berapapua daya dc yang masuk ke dalam rangkaian harus keluar lagi dalam bentuk daya beban atau day yang lerbuang pada transistor dan kumparan. 3.6.4 Bfisienst Tabapan Fffstensi tahapan keles C diberikat oleh B, ip Ex 100% (G46) & aca penguat Kelas C, sebagian besar daya dc yang berasaldari cats diubah ke dalam daya beban ac; daya yang hilang pads transistor dan kumparan cukup Keil sehingga dapat diataikan, Oteh karcna itt, penguat Kelas C mempunyai efisterst tahapau yang tinggi Gambar 3.15e imemperlihatkan bagaimans efisiensi tabapan optiomum berubah terhadap sudht hantaran. Bila sudutnya 180°, efisionsi tahapannya 78,5 persen yaitu harge maksimum tcoritis untuk penguat Kelas B. Bilt sudut hantaran tnenurun, efisiensi tahapan naik Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, penguat elas © memponyai efisiensi maksimum 100 persen, dan dapat didekati pada sudut hantaran yang emat keel 7 3.65 Penggerak Siuyal Peau : iae@ieeede jal Untuk miencapai efisiensi yang tinggi, sinyal amsuk ce, dibuat cukup besar untuk menggerakkan peuguat Kelas C agar meucapai scluruh gars beban ac-nya, Dengan demikian, tegangan Keluar mempuayai ayunan puncak-ke-puncak sekitar 2¥ec. Dalam hal ini, penguat kelas C adalah penguat yang paling efisien karena ‘menyaturkan lebih banyak daya beban untuk dayatcatu yang sama. Tetapi ingat, ‘onda hanya memperolelrefisiens! ini di dalam pita yang gempit sa, ‘ 3.6.6 Kesimpuilan Tabel 3-3 merangkum nimus-rumus. yang penting untuk penguat RF tertala kkelas C. yang penting untuk dicatat adalah bakwa barga Q pada rumus-rumus ini telah melibaten kumparan dan beben. Harga Q rangkaian ini lebih rendab daripada hargé Q umparaa. Pada banyak penguat RF tertala, harga Q rangkaian lebih besar daripada 10 digunakan untuk memastikan bahwa’vangkaian’bekeija sebagai pengniat dengan pita sempit. Perlu juga dicatat bahwa disipasi daya tfansistor maksimum mempunyai fktor keamanan. ‘Tabel 3-3 Rumus-rumus Kelas C rekvenstetonane pada tohapa RF tla Menggenuikan ares) eangaiam,tecraeik ‘beter dan humparan ° Menggunakan resisans ekitalon dati beban dan umparan Fegeey Menggunaken testans parse dani babon aa Ferou Terangan puss [Kepatunan kelaran 2¢ n ve Tegangan dela vol ms a eagle, epangar: dalam volt pneat ke puns Fees relia, Diya Reuse tak terete main Paes 0 Mebbatkan faktorkesmmanan ka baka e Veells Daya eats ® Fifaglte Etisens hapan: dikals 100% Contoh 3-8 Avalisislalh Kembali Gambar 3.14 untuk menentukan daya beban maksimum daa daya yang hilang pada kumparan, Bila disipasi daya transistor 7,5 mW, berapa penguras arus dan efisiensi tabapan? Lhtienihe Hols? Buku Ajar 2011 PSTE Penyelesaian. Karena Voc berharga 15 V, PP=2(15 V)=30 V dan (30 VY 2 =113. mi sees)“ $(1000 2) Resistansi paralel kumparan adalah 3,26 KQ, telah ditemukan scbelumnya, Dengan demikian, daya yang hilang pada kumperan adalah Pe ey YY 34,5 mi ‘wv) 8(3260 2) ‘Dengan Pers. (3-45), Ps= 113 mW+7,5 mW + 34,5 mW = 155 mW Penguras arus adalah 15 WE iad ae dan efisiensi tehapan adalah 100% =72,9% 3.7 Pelipatgarida Brekwensi Selain kegunaannya sebagai penguatan daya yang efisien, rangkaian penguat Kelas C tertala dapat pula digunakan sebagai pelipatganda frekuensi, Gagasannya ialah menala bejana resonansi pada harmoaik atau perbaayekan dati fickuensi masoknya. Gambar 3.16a memperlihatken pulse-pulsa arus yang sempit menggerakkan rangkaian tertala, Pulsa-pulsa ini mempunyai frekuensi dasar 1 Miz, Pada penguat kelas C tertala biasa, kita menala rangkaian resonansi pada frokuensi dasamya. Lalu seifap pulsa arus memuati kembali Kapasitor sekali per siklus keluaran (Gambar 3.16) Anggap kita mengubah frekuensi resonansi bejana menjadi 2 MHz. Ini adalah perbanyaken kedue atau harmonik kedua dari 1 MHz, Sekarang kapasitor dan induktor saling bertukar energi pada kecepatan 2 MHz dan menghasilkan regangan beban 2 MHz, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.16¢. Dalam hal ini, pulsa-pulsa arus Miz memuati kernbali kapasitor untuk setian dua sildus keluar. Hal ini akan mengimbangi kehilangan daya pada ace dan beban, A\]\ preGancan Shean hapa ” Gambar3.16 Pelipstganda frekueasi. (a) Arus pulsa penggerak bejana reconansi. (0) Tertata dasar. () Tertala harmonik. (d) Tertala harmonik ketiga. Bila kita menala bejana 3 MHz (hormonik Ketign dari 1 M2), maka kita akan emndapatkan frekuensi sinyal Keluar sebesar 3 Miz (Gambar 3.16d). Kali ini pulsa-pulsa aris 1 MHz, memuati kembali kapasitor pada setiap tiga siklus kohuar. Sclama harga Q raugkaian resonansi tinggi, teganyen beban tampak hhampir seperti gelombang sinus yang sempurna. tee i Gambar3.17 Pelipatganda feokuensi. EilirntheTnaig? ® acl ‘Gambar 3.17 memperlihatkan salah satu cara untuk membangun pelipatganda frekuensi, Sinyal masuk mempunyai fiekuensi f Sinyal ini dijepit negatif pada basis. Arus kolekior yang terjadi berbentuk sederetan pulsa-pulsa arus yang sempit dengan frekuensi dasar f Dengan menala bejana resonansi pada harmonik ke-n, kita akan mendapatkan tegangan-beban dengan frekuensi nf. (catatan: » adalah integer atau bilangan bulat.) Pada Gambar 3.17, pulsa-pulsa arus memuati Kembali kapasitor setiap » siklus keluar. Oleh karena itu, daya beban turun bila kita menala pada harmoriik yang lebih tinggi. Makin tingei , makin rendah daya bebannya. Karena efisiensi menurun pada harminik yang tinggi, maka pelipatganda frckuensi penguat kelas C tertala seperti Gambar 3.17 biasanya digunakan hanya untuk harmonik-harmonik yang vendab, seperti yang kedua atau yang ketiga, Untuk » lebih besar daripada 3, biasanya kita gunakan alat semikonduktor yang lebib efisien seperti dioda Jangkah pemulihan. a fatinad tutta i hn TT ‘Latihan Soal 3 1. Apa yang dimaksud dengan penguat daya? 2. Jelaskan keguanaan rangkaian penguat daya? 3, Jelaskan perbedaan antara penguat daya kelas A, kelas B dan kelas C? : 4, Tentukan geris boban ac dan PP dari rengkaian di bawah ini jka transistor memiliki 6 i =100 5. Pada rangkaian di soal no 4, tentukan pengutan éaya dan efisiensi tahapan yang dinasitkan. 7, Tentukan garis beban ac dan PP dasi cangkaian di baweh ini ka transistor memiliki B = 100 -—! us Eiehiroie Foal Bukw Ajar 2011 PS! 8, Pada rangkaian di soal no 7, tentukun pengutan daya dan efisiensi tahapan yang dihasitkan,” : 9. Tentukan penguatan daya, disipasi daye maksimum den efisionsi tabapan dari! rangkaian di bawah ini jika transistor memiliki B ~ 200 10. Tentukan pengustan days, disipasi daya maksimum dan efisiensi tehapan dari rangkaian di bawah ini jika transistor memiliki B= £00

You might also like