You are on page 1of 17

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 14%

Date: Saturday, June 13, 2020


Statistics: 468 words Plagiarized / 3450 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA S1 DI


KOTA MAKASSAR ASSESING HIV/AIDS KNOWLEDGE RELATED TO SEXUAL BEHAVIOUR
AMONG UNDERGRADUATE STUDENTS IN MAKASSAR CITY Framita Rahman1, Sri
Wahyuni2 1Universitas Hasanuddin, Makassar (framita2rahman@gmail.com)
2Universitas Mega Rezky, Makassar ABSTRACT Since it was first discovered HIV / AIDS
has become a very serious global challenge.

Indonesia is one of the countries that have a high percentage of people living with HIV /
AIDS (PLWHA). A quarter of the total cases of HIV / AIDS in Indonesia are in the
adolescences, range of 15-24 years, where most of the undergraduate students (S1) are
in this vulnerable age group. Adolescence is a developmental stage that being marked
by a great curiosity about the problem of sexuality.

This great curiosity is usually not accompanied by adequate knowledge about the issue
of sexuality. The purpose of this study was to determine the relationship between
knowledge about HIV / AIDS and sexual behavior of undergraduate students in
Makassar City. The research method used was cross-sectional, using stratified random
sampling method to determine the research sample.

There are 536 respondents from 3 universities in Makassar City. The results of this study
found that the level of knowledge of students about HIV / AIDS was good at 75.4% (404
respondents) and 24.6% (132 respondents) were poorly informed. Students with no-risk
sexual behavior were 346 respondents (64.6%) and 190 respondents were at risk (35.4).

Bivariate test results found no relationship between knowledge about HIV / AIDS with
sexual behavior of undergraduate students with p value 0.155. From this study it can be
concluded that knowledge about HIV / AIDS does not affect the sexual behavior of
undergraduate students in Makassar City. It is important to look at other factors that
might influence undergraduate student sexual behavior.

Keywords: HIV / AIDS knowledge; Sexual Behavior; undergraduate students ABSTRAK


Sejak pertama kali ditemukan HIV/AIDS telah menjadi tantangan global yang sangat
serius. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah orang hidup
dengan HIV/AIDS (ODHA) yang cukup tinggi. Seperempat dari total kasus HIV/AIDS di
Indonesia berada pada rentang usia remaja 15 – 24 tahun, dimana sebagian besar
mahasiswa strata 1 (S1) berada pada kelompok usia rentan ini. Pada masa remaja juga
ditandai dengan keingintahuan yang besar mengenai masalah seksualitas.

Keingintahuan yang besar ini biasanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang
memadai mengenai masalah seksualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual
mahasiswa S1 di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah
cross-sectional, dengan menggunakan metode stratified random sampling untuk
menentukan sampel penelitian.

Terdapat 536 responden dari 3 universitas yang ada di Kota Makassar. Hasil dari
penelitian ini ditemukan bahwa tingakat pengetahuan mahasiswa tentang HIV/AIDS
baik sebesar 75.4% (404 responden) dan 24.6% (132 reponden) berpengetahuan kurang
baik. Mahasiswa dengan perilaku seksual tidak beresiko sebanyak 346 responden
(64.6%) dan beresiko 190 responden (35.4).

Hasil uji bivariate ditemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS
dengan perilaku seksual mahasiswa p value 0.155. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan tentang HIV/AIDS tidak mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa
S1 di Kota Makassar. Penting untuk melihat faktor-faktor lain yang mungkin
mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa.

Kata Kunci: Pengetahuan HIV/AIDS; Perilaku Seksual; Mahasiswa


PENDAHULUAN Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1981, HIV/AIDS menjadi
tantangan global yang serius dan menjadi salah satu penyakit utama dalam sistem
kesehatan global (Oppong, 2013). Sejak pertama kali dinyatakan sebagai salah satu
masalah global, banyak langkah-langkah strategis yang telah dilakukan dalam upaya
untuk lebih memahami proses penyakit, dampak dan respon manusia terhadap
penyebaran HIV/AIDS (Ugarte, Högberg, Valladares, & Essén, 2013).

Usaha-usaha yang dilakukan tersebut menjadi sangat penting dalam menentukan


populasi yang paling rentan terkena penyakit HIV/AIDS, serta menentukan faktor-faktor
yang dibutuhkan sekaligus tantangan yang mungkin dihadapi dalam menyelesaikan
masalah HIV/AIDS ini (Ugarte et al., 2013). Secara global, banyak usaha telah dilakukan
untuk menekan dan menurunkan angka kejadian HIV/AIDS.

Data dari United Nation for AIDS commission (UNAIDS) menunjukkan bahwa secara
global terjadi penurunan pada prevelensi penyakit HIV/AIDS yaitu dari 11,2% pada 2002
menjadi 6.6% pada 2010 dan menjadi 4.6% pada 2018. Hal ini menekankan bahwa
progress yang significan telah dicapai secara global. Namun, meskipun telah terjadi
progress yang signifikan, hal ini dirasakan tidak cukup untuk mencapai target 2030
untuk mengakhiri AIDS sebagai masalah kesehatan global (UNAIDS, 2019). Hal ini
dipengaruhi oleh kebijakan dan respon dari tiap-tiap negara yang berbeda-beda (Abdu
et al., 2015).

Kawasan Asia-Pasifik menjadi salah satu kawasan yang mengalami progress yang
signifikan dalam upaya pengendalian penyebaran HIV/AIDS. Beberapa negara seperti
Thailand, Cina dan India berhasil menekan penyebaran HIV/AIDS pada
populasi-populasi beresikonya. Namun, beberapa negara seperti Afganistan,
Bangladesh, Filipina bahkan Indonesia cenderung mengalami fenomena sebaliknya
dimana persentasi penyebaran penyakit ini cenderung meningkat tiap tahunnya
(UNAIDS, 2019).

Menurut Kementerian Kesehatan (2018), epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia


menempati urutan ke 5 di Asia sebagai negara paling beresiko dalam penularan
HIV/AIDS. Meskipun mengalami penurunan dalam jumlah kasus baru HIV yaitu terdapat
1366 kasus pada 2017 menjadi 1174 pada 2018, namun terdapat peningkatan yang
signifikan pada jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS; 620.000 pada 2015 menjadi
640.000 pada tahun 2018.

Hal ini diperparah dengan angka statistik bahwa seperempat dari total kejadian kasus
baru di Indonesia terjadi pada kelompok usia remaja ke dewasa muda yaitu 15-24 tahun
(UNAIDS, 2019) dimana sebagian besar dari mahasiswa S1 berada pada usia rentan ini,
yaitu berada pada usia 18 – 24 tahun. Menurut Mulu, Abera, & Yimer (2014) secara
global, setiap harinya 6000 anak muda (dengan kisaran umur 15 -24 tahun) terinfeksi
HIV/AIDS, dimana setiap menitnya terdapat lebih dari 5 anak muda yang terinfeksi virus
ini.

Kelompok remaja menjadi kelompok yang rentan terkena penyakit HIV/AIDS


dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Hal ini ditandai dengan beberapa perubahan secara fisik, emosional dan
psikologis (Mulu et al., 2014). Usia remaja merupakan periode pertumbuhan yang
sangat kritis dikarenakan pada masa ini para remaja berusaha untuk menemukan jati
dirinya.

Keingintahuan yang besar, serta terpaparnya remaja dengan budaya asing dan
kemajuan teknologi yang menyebabkan kemudahan dalam mengakses informasi
menjadi factor yang menyebabkan kerentanan remaja dalam hal terjerumus dalam
pergaulan bebas (Hidayat, 2012). Pada masa remaja juga ditandai dengan keingintahuan
yang besar mengenai masalah seksualitas.

Keingintahuan yang besar ini biasanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang
memadai mengenai masalah seksualitas. Menurut Dalimunthe & Nadeak (2013) banyak
remaja yang mengenal permasalahan seksual tidak dari sumber yang tepat. Sebesar
50% remaja mengenal seks dari teman sebayanya, 35% mengenal seks dengan
mengakses film porno, dan hanya sekitar 15% remaja yang merasa nyaman
mendiskusikan masalah seksual dengan orang tuanya.

Data menunjukkan bahwa banyak remaja yang tidak memahami konsekuensi dari
perilaku seksual yang mereka lakukan sehingga menimbulkan dampak-dampak yang
tidak diinginkan , seperti remaja yang hamil diluar nikah, aborsi, terkena penyakit
kelamin maupun terjangkit HIV/AIDS (Dalimunthe & Nadeak, 2013; Hidayat, 2012).
Kurangnya pengetahuan mengenai penyebaran HIV/AIDS juga menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan tingginya angka penyebaran penyakit ini.

Pengetahuan mengenai HIV/AIDS dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori (1)


pengetahuan secara general mengenai penyakit HIV/AIDS dan (2) pengetahuan
mengenai bagaimana proses transmisi penyakit tersebut (Fraim, 2014). Meskipun telah
banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai
HIV/AIDS, namun pemahaman yang kurang tepat mengenai penyakit HIV/AIDS masih
dalam persentasi yang tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Fraim (2014) terhadap mahasiswa di Universitas Fatih,
Turki menemukan bahwa 21% mahasiswa percaya bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit
keturunan, dan 71% mahasiswa percaya bahwa HIV/AIDS dapat di diagnosa melalui
pemeriksaan urin, x ray dan pemeriksaan darah rutin. Penelitian lain juga menemukan
bahwa mayoritas sampel penelitiannya percaya bahwa nyamuk dan semut menjadi
penyebab penyakit HIV/AIDS (Duyan, 2009).

Pengetahuan menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai kesehatan yang
optimum. Agar dapat membuat perubahan dalam perilaku hidup sehat dibutuhkan
pengetahuan yang memadai. Pengetahuan yang memadai mengenai HIV/AIDS dapat
menjadi faktor yang dapat membantu terbentuknya sikap yang lebih positif dan
membangun praktek perilaku seksual yang lebih aman bagi remaja (Mulu et al., 2014).

Oleh karena itu pengetahuan yang memadai mengenai sikap dan perilaku seksual yang
aman bagi semua populasi kunci sangat penting untuk mengendalikan penyebaran
penyakit HIV/AIDS. Di Indonesia sendiri telah banyak penelitian yang membahas
mengenai pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS dengan perilaku seksual. Namun,
tidak ada yang secara spesifik berusaha untuk menggali dan mengukur sejauh mana
tingkat pemahaman mahasiswa S1 tentang HIV/AIDS dan perilaku seksualnya.

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual mahasiswa di Kota Makassar.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif dalam menjawab pertanyaan penelitian. Pendekatan kuantitatif
yang digunakan adalah deskriptif cross sectional study.

Penelitian deskriptif cross sectional study digunakan untuk menjelaskan hubungan


antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pada mahasiswa S1.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiwa S1 yang ada di Kota Makassar, Sulawesi
Selatan. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Mahasiwa yang
terdaftar aktif di universitas Berusia 17-25 tahun Bersedia menjadi responden dalam
penelitian Penentuan besar sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
probability sampling, dengan multistages sampling technique.Populasi target dari
penelitian adalah seluruh mahasiswa S1 di institusi Perguran Tinggi di Makassar.

Namun karena pertimbangan populasi target yang terlalu heterogen maka populasi
terjangkau ditentukan dengan menggunakan sistem stratified random sampling.
Stratified random sampling digunakan ketika peneliti mengetahui bahwa dalam
kelompok tertentu (seperti kelompok usia) memiliki kemungkinan yang tinggi untuk
mewakili populasi (Grove et al, 2013).
Selain itu, stratified random sampling juga digunakan untuk mempuat sampel lebih
homogeny karena berada pada kelompok yang sama (Grove et al, 2013). Sehingga
penelitian ini dilakukan di 3 universitas di Kota Makassar yaitu Universitas Hasanuddin,
Universitas Muslim Indonesia dan Universitas Kristen Paulus, Makassar yang dianggap
dapat merepresentasikan sampel.

Penelitian ini diadakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Agustus hingga Oktober 2019
dengan total sampel 536 mahasiswa S1 baik dari fakultas ilmu sosial maupun ilmu
eksak/alam. Dalam pelaksanaan penelitian ini telah mendapatkan izin dari Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden tanpa melakukan intervensi.

Instrumen Penelitian Pada penelitian ini digunakan 3 item kuesioner, selain kuesioner
mengenai data demografi yang meliputi; usia, institusi, agama dan jenis kelamin. Untuk
mengukur perilaku seksual remaja digunakan instrument penelitian yang diadopsi dari
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Stulhofer & Landripet (2011) pada
mahasiswa S1 di Kroasia yang mengalami proses translasi dan adaptasi ke bahasa
Indonesia.

Kuesioner perilaku seksual ini terdiri dari 7 pertanyaan yang diukur dengan
menggunakan skala Likert ( 1 Sangat Tidak Setuju sampai 4 Sangat Setuju) yang
dikelompokkan dalam 2 kategori, beresiko dan tidak beresiko. Sebelumnya kuesioner
mengenai perilaku seksual ini juga telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan
nilai Cronbach’s Alpa 0,655.

Sedangkan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai HIV/AIDS


digunakan kuesioner yang diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Alwafi et al.,(
2018) yang dilakukan di Jeddah, Arab Saudi. Kuesioner ini juga mengalami proses
translasi dan adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpa 0,558.

Kuesioner ini terdiri dari 8 item pertanyaan yang dinilai dengan menggunakan skala
Gutman, dimana jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0 yang
kemudian dikategorikan ke dalam 2 kategori yaitu baik dan kurang. Data kemudian
diolah secara komputerisasi dengan menggunkan computer SPSS (Statistical Product
and Service Solution) versi 21.0 dengan beberapa data.

HASIL PENELITIAN Dari analisa data mengenai data demografi responden didapatkan
bahwa mayoritas responden adalah perempuan (64.7%), dengan rerata kisaran usia 17 –
20 tahun (63.4 %) dan mayoritas responden tinggal bersama dengan keluarga lain,
selain saudara kandung dan orang tua (34.7%). Analisa data mengenai perilaku seksual
mahasiswa S1 di 3 kampus yang berada di Kota Makassar menunjukkan bahwa
kebanyakan mahasiswa memiliki perilaku seksual yang tidak beresiko sebanyak 346
mahasiswa (64.6%). Hasil analisis univariat mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa
mengenai HIV/AIDS memperlihatkan bahwa 96.5% mahasiswa S1 memiliki pengetahuan
yang baik terhadap HIV/AIDS.

Dari hasil analisis chi-square mengenai pengetahuan mahasiswa tentang HIV/AIDS


dengan perilaku seksualnya ditemukan nilai p-value sebesar 0,155, dimana nilai ini lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan terhadap HIV/AIDS dengan perilaku seksual mahasiswa. Hasil analisis
bivariate ini juga memperlihatkan bahwa terdapat 150 mahasiswa S1 yang memiliki
pengetahuan mengenai HIV/AIDS yang baik, tetapi perilaku seksualnya cenderung
beresiko. PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dianggap
sangat penting dalam menentukan bagaimana seseorang akan berperilaku.

Pengetahuan dianggap sebagai faktor yang penting dalam membentuk perilaku


seseorang, dimana perilaku yang terbentuk berdasarkan pengetahuan akan dapat
bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang tidak berdasarkan pengetahuan
(Rokhmah, 2015). Pengetahuan yang dikur dalam penelitian ini adalah pada domain
tahu. Domain tahu merupakan level domain pengetahuan terendah dimana responden
memperlihatkan gambaran bahwa responden telah pernah mendengar dan
mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS sebelumnya.

Pengetahuan mengenai HIV/AIDS yang dikur dalam penelitian ini meliputi cara transmisi
penyakit HIV/AIDS, cara pencegahan dan tanda serta gejala dari HIV/AIDS. Dalam
penelitian ini ditemukan bahwa 75.4% responden memiliki tingkat pengetahuan
mengenai HIV/AIDS yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Talwar & Fadzil (2015) yang juga menemukan tingginya tingkat pengetahuan pada
mahasiswa di Malaysia.

Prevelensi responden yang memiliki pengetahuan yang cukup tinggi juga ditemukan
pada penelitian yang dilakukan oleh Yuliantini (2012) yang menemukan bahwa
tingginya tingkat pengetahuan ini kemungkinan dipengaruhi oleh kemudahan dalam
mengakses informasi. Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia
dengan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi baik informasi cetak maupun
elektronik.

Kemudahan dalam mengakses informasi bagi para mahasiswa yang menjadi responden
juga dipengaruhi oleh fasilitas yang disediakan oleh kampus masing-masing, seperti
perpustakan, akses jaringan internet gratis dan penyediaan ruangan multimedia yang
dapat diakses seluruh mahasiswa. Mahasiswa dikategorikan sebagai remaja yang telah
dapat berpikir operasional.

Berpikir operasional yang dimaksud adalah telah memiliki kemampuan dalam


mengelolah dan memproses informasi yang mereka terima sehingga dapat memberikan
analisa dan mempertimbangkan segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum kemudian
membuat sebuah keputusan. Sehingga mahasiswa dapat dikategorikan sebagai remaja
yang telah mencapai proses berpikir yang tertinggi sehingga mampu menganalisis
berbagai informasi mengenai HIV/AIDS yang mereka terima (Chodidjah, Agustini, &
Ungsianik, 2004).

Kemampuan dalam menganalisis berbagai informasi mengenai HIV/AIDS ini diharapkan


dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam melakukan pencegahan untuk tertular
HIV/AIDS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan mengenai HIV/AIDS dengan perilaku seksual mahasiswa S1 di Kota
Makassar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Lestari, Ayu Ika;
Fibriana, Ika Arulita; Prameswari, 2014) yang menemukan bahwa mahasiswa yang
memiliki pengetahuan yang baik cenderung melakukan hubungan seksual pranikah.
Penelitian yang dilakukan oleh (Heralita et al.,

2011) juga menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan mengenai AIDS
dengan perilaku seksual pranikah mahasiswa. Heralita et al., (2011) menyimpulkan
bahwa sebanyak apapun pengetahuan mahasiswa mengenai AIDS, tidak akan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seksual pranikah mahasiswa.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo & Rini (2015) bahwa pengetahuan
mahasiswa mengenai HIV/AIDS biasanya cukup tinggi, namun hal ini juga sejalan
dengan tingkat permisivitas mahasiswa terhadap perilaku seksual pranikah. Sehingga
sebanyak apapun informasi mengenai HIV/AIDS yang diperoleh oleh mahasiswa belum
tentu dapat mempengaruhi perilaku seksual mereka secara signifikan Hal ini dapat
disebabkan karena pengetahuan mengenai HIV/AIDS bukan merupakan satu-satunya
faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual seseorang.

Faktor emosional dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual
seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh (Anandita, 2011) mengasumsikan bahwa
meskipun remaja memiliki pengetahuan yang cukup tinggi mengenai HIV/AIDS tetapi
pengaruh emosional dapat mempengaruhi seseorang membuat keputusan sehingga
memungkinkan remaja untuk melakukan perilaku seksual yang beresiko.
Faktor lain yang dianggap mempengaruhi perilaku seksual remaja antara lain, agama,
perkembangan fisik, sosial, dan hubungan dengan orang tua. Penelitian yang dilakukan
oleh (Chodidjah et al., 2004) menemukan bahwa perkembangan fisik merupakan faktor
yang sangat berpengaruh dalam menentukan perilaku seksual remaja.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan tentang


HIV/AIDS dengan perilaku seksual mahasiswa S1 di Kota Makassar dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan tidak dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku seksual mahasiswa (p value 0.155). Faktor lain seperti pengaruh emosional,
komunikasi dengan orang tua, agama, sosial dan perkembangan fisik mungkin saja
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa. DAFTAR
PUSTAKA Abdu, M., Umar, A., Hj, B., Faisal, I., Hassan, S., Tajuddin, S., … Garba, M. (2015).

HIV & AIDS Review Effectiveness of HIV / AIDS educational intervention in increasing
knowledge , attitude and practices for primary school teachers in some part of Africa.
HIV & AIDS Review. https://doi.org/10.1016/j.hivar.2015.05.004 Alwafi, H. A., Meer, A. M.
T., Shabkah, A., Mehdawi, F. S., El-haddad, H., Bahabri, N., & Almoallim, H. (2018). Journal
of Infection and Public Health Knowledge and attitudes toward HIV / AIDS among the
general population of Jeddah , Saudi Arabia.

Journal of Infection and Public Health, 11(1), 80–84. https://doi.org/


10.1016/j.jiph.2017.04.005 Anandita, E. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja
Tentang Hiv / Aids Dengan Sikap Seks Pra Nikah Di SMU N 1 Seyegan Sleman
Yogyakarta Tahun 2011 Karya Tulis Ilmiah. Chodidjah, S., Agustini, N., & Ungsianik, T.
(2004).

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang HIV / AIDS Dengan Perilaku Seksual Pranikah
Pada Remaja Hubungan Antara Pengetahuan Tentang HIV / AIDS, 8(2). Dalimunthe, C.
R., & Nadeak, K. (2013). Tingkat Pengetahuan Pelajar SMA Harapan-1 Medan Tentang
Seks Bebas Dengan Risiko HIV / AIDS Level of Knowledge of Students SMA Harapan-1
Medan About Free Sex With Risk HIV / AIDS, 1(1), 1–4. Duyan, V. G. Ç. D. (2009). HIV /
AIDS knowledge among a group of youngsters under social protection in Turkey,
39(197), 429–437.

https:// doi.org/10.3906/sag-0809-48 Fraim, N. L. (2014). Knowledge Levels and


Misconceptions about HIV / AIDS?: What do University Students in Turkey Really
Know?? Knowledge Levels and Misconceptions about HIV / AIDS?: What do University
Students in Turkey Really Know??, (September). Heralita, R., Nurliana, A., Purnomo, H.,
Kusuma, A. I., Fauzia, S. R., & Rahardjo, W. (2011).
Pengetahuan Akan AIDS dan Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa. Hidayat, O. (2012).
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tentang Bahaya Penyakit
AIDS, 159–166. Kementerian Kesehatan. (2018). InfoDatin-HIV-AIDS-2018.pdf. Lestari,
Ayu Ika; Fibriana, Ika Arulita; Prameswari, N. G. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa UNNES, 3(4), 27–38.

Mulu, W., Abera, B., & Yimer, M. (2014). Knowledge , attitude and practices on HIV /
AIDS among students of Bahir Dar University, 2(2), 78–86. https://doi.org/ 10.11648/
j.sjph.20140202.16 Oppong, A. K. O.-B. M. (2013). HIV / AIDS knowledge among
undergraduate university students?: implications for health education programs in
Ghana, 13(2). Rahardjo, W., & Rini, K. Q. (2015).

Pengetahuan Akan AIDS Pada Mahasiswa: Sampai Sejauh Mana?, 8(1), 8–17. Rokhmah,
D. (2015). The Role of Sexual Behavior in the Transmission of HIV and AIDS in
Adolescent in Coastal Area. Procedia Environmental Sciences, 23(Ictcred 2014), 99–104.
https:// doi.org/10.1016/j.proenv.2015.01.015 Stulhofer, A., & Landripet, I. (2011).

Religiosity and Sexual Risk Behavior among Croatian College Students , (July),
1998–2008. https://doi.org/10. 1080/00224499.2010.494257 Talwar, P., & Fadzil, M.
(2015). Assessment of HIV knowledge among university students using the HIV-KQ-18
scale?: A cross-sectional study, 5(1), 33–38. Ugarte, W. J., Högberg, U., Valladares, E., &
Essén, B. (2013).

Sexual & Reproductive Healthcare Assessing knowledge , attitudes , and behaviors


related to HIV and AIDS in Nicaragua?: A community-level perspective. Sexual &
Reproductive Healthcare, 4(1), 37–44. https://doi.org/10.1016/j.srhc.2012.11.001
UNAIDS. (2019). UNAIDS DATA 2019. Yuliantini, H. (2012). Tingkat Pengetahuan
HIV/AIDS Dan Sikap Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Di SMA “X” Di Jakarta
Timur.
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1 Data Demografi Mahasiswa S1 di Kota
Makassar _N _% _ _Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan _ 189 347 _ 35.3 64.7 _ _Umur 17
– 20 tahun 21 – 25 tahun _ 340 196 _ 63.4 36.6 _ _Tempat Tinggal Bersama orang tua
Bersama saudara kandung Bersama keluarga (selain orang tua dan saudara kandung)
Kos-kosan/sendiri _ 138 64 186 148 _ 25.7 11.9

34.7 27.6 _ _ Dari analisa data mengenai data demografi responden didapatkan bahwa
mayoritas responden adalah perempuan (64.7%), dengan rerata kisaran usia 17 – 20
tahun (63.4 %) dan mayoritas responden tinggal bersama dengan keluarga lain, selain
saudara kandung dan orang tua (34.7%). Tabel 2 Hasil Analisis Univariat Perilaku Seksual
_N _% _ _Tidak Beresiko _346 _64.6 _ _Beresiko _190 _35.4

_ _Total _536 _100 _ _Analisa data mengenai perilaku seksual mahasiswa S1 di 3 kampus
yang berada di Kota Makassar menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa memiliki
perilaku seksual yang tidak beresiko sebanyak 346 mahasiswa (64.6%) Tabel 3 Hasil
Analisis Univariat tentang Pengetahuan terhadap HIV/AIDS _N _% _ _Kurang _132 _24.6 _
_Baik _404 _75.4 _ _Total _536 _100 _ _Hasil analisis univariat mengenai tingkat
pengetahuan mahasiswa mengenai HIV/AIDS memperlihatkan bahwa 96.5% mahasiswa
S1 memiliki pengetahuan yang baik terhadap HIV/AIDS.
Tabel 3 Hasil Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS dengan
Perilaku Seksual Mahasiswa S1 Pengetahuan Tentang HIV/AIDS _Perilaku Seksual _Total
_p-value _ _ _Tidak Beresiko _Beresiko _ 132 _0,155 _ _Kurang _92 _40 _ _ _ _Baik _254
_150 _404 _ _ _Total _346 _190 _536 _ _ _ Dari hasil analisis chi-square mengenai
pengetahuan mahasiswa tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksualnya ditemukan nilai
p-value sebesar 0,155, dimana nilai ini lebih besar dari 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
terhadap HIV/AIDS dengan perilaku seksual mahasiswa. Hasil analisis bivariate ini juga
memperlihatkan bahwa terdapat 150 mahasiswa S1 yang memiliki pengetahuan
mengenai HIV/AIDS yang baik, tetapi perilaku seksualnya

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://www.avert.org/professionals/hiv-around-world/asia-pacific/overview
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/288732710_HIVAIDS_Related_Knowledge_and
_Risk_Behavior_among_Methadone_Recipients_in_Liuzhou_China
<1% -
https://infooterkinii.blogspot.com/2016/04/makalah-pertumbuhan-penduduk-dan.html
<1% -
https://dyahayuwidiarti.blogspot.com/2017/04/peran-dan-tugas-bidan-dalam-phc-untu
k.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/30523/1/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/15528/6/S_MTK_1003117_chapter3.pdf
<1% - http://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/download/7871/pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/318396566_HUBUNGAN_TINGKAT_PENGETA
HUAN_TENTANG_HIVAIDS_DENGAN_PERILAKU_SEKSUAL_PRANIKAH_PELAJAR
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/317904775_Faktor_Predisposisi_Pendukung_d
an_Pendorong_Pemanfaatan_Pelayanan_Kesehatan_Peduli_Remaja_di_Kuta_Selatan
<1% - http://eprints.ums.ac.id/27630/22/02._Naskah_Publikasi.pdf
<1% -
https://igemiracle.weebly.com/uploads/1/4/3/9/14390416/irwan-buku-kearifan-lokal-da
lam-pencegahan-hivaids-pada-remaja.pdf
<1% -
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465842-4tahunan-2018-07-1
6-133.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/30945/3/BAB_I.pdf
<1% -
http://www.akbidmuhammadiyahmadiun.ac.id/backsite/file_download/WIDA%20sertifik
at_EC00201825832-digabungkan.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/profil-kesehatan-indonesia-tahun-2012_59c17e511723ddd1fb9d3
35d.html
<1% -
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2279/1/naskah%20publikasi_Aunana%20Finnajakh%2
0%281%29.pdf
<1% - https://tuanmuda8.blogspot.com/2016/05/pergaulan-sehat-remaja.html
<1% -
https://www.slideshare.net/IyasImnida/psikologi-perkembangan-ii-perkembangan-fisik-
dan-kognitif-pada-masa-remaja
<1% - https://misbahulilmi.blogspot.com/2015/10/bimbingan-istruktur-klinik.html
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_psi_0704334_chapter2x.pdf
<1% - https://sexremaja-jhon.blogspot.com/2010/09/sex-remaja.html
<1% - https://www.padamu.net/pengertian-sumber-daya-manusia
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/897/2/BAB%20I.pdf
<1% - https://mtanto.blogspot.com/2011/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif.html
<1% -
https://munalova.blogspot.com/2014/08/contoh-proposal-penelitian-kuantitatif.html
<1% - https://basoabdulhamit.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://www.slideshare.net/fredikaayulestari/pengertian-dan-urgensi-penelitian
<1% -
http://digilib.uinsby.ac.id/6498/1/KAPASITAS%20PRODI%20PGMI%20DALAM%20PELAK
SANAAN%20PEMBELAJARAN%20MATA%20KULIAH%20MIPA%20DI%20FT%20UINSA.P
DF
<1% -
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-sherlyamal-5893-3-babiii.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68950/Chapter%20III-VI.pdf?se
quence=3&isAllowed=y
<1% -
https://pt.scribd.com/document/323704171/Prosiding-Seminar-Nasional-2nd-Fe-Umj-2
016
<1% -
https://id.123dok.com/document/yrd5e9vq-hubungan-self-efficacy-dengan-subjective-
well-being-pada-dewasa-muda-positif-hiv-yang-tergabung-dalam-kelompok-dukungan
-sebaya-repository-unair-repository.html
<1% - https://www.agoda.com/id-id/travel-guides/saudi-arabia/jeddah
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzwvgkvq-peramalan-jumlah-perusahaan-dan-jumlah
-tenaga-kerja-yang-masuk-di-pt-jamsostek-cabang-medan-tahun-2011-2014.html
1% - https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4126
1% - http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/download/336/271
<1% - http://scholar.unand.ac.id/33034/2/BAB%20I.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/283174722_POLA_ASUH_DAN_PEMBENTUKA
N_PERILAKU_SEKSUAL_BERISIKO_TERHADAP_HIVAIDS_PADA_WARIA
<1% - http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/download/5033/pdf
<1% -
https://gulasabublog.files.wordpress.com/2017/05/laporan-penelitian-eksperimen.pdf
<1% -
https://bidan-sitinurbaya.blogspot.com/2013/06/hubungan-konsumsi-tablet-tambah-da
rah.html
<1% -
https://aminiharistik.blogspot.com/2012/11/tugas-tik-perkembangan-teknologi_17.html
<1% -
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2062/BAB%20I.pdf?sequence
=1
<1% - http://mannasorgawi.net/artikeld.php?kid=2&id=995
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57746/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=5
<1% - http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/download/459/557
<1% - https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/download/2829/2884
<1% -
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/49120f312bc568a153044f077440cec8.pdf
<1% - https://karyatulisilmiah-skripsi.blogspot.com/2012/03/
<1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00018-PL%202.pdf
<1% -
https://agarereksikerasdantahanlamategangnya.blogspot.com/2013/01/faktor-terjadiny
a-penyimpangan-seksual.html
<1% -
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/132580-T%2027739-Analisis%20pengaruh-Metodologi.
pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/328741465_Pengaruh_Pengetahuan_Kontrol_
Diri_terhadap_Perilaku_Seksual_Pranikah_di_Kalangan_Remaja_SMK_di_Surabaya
<1% - https://ehp.niehs.nih.gov/doi/10.1289/ehp.1002727
<1% - http://repository.unjaya.ac.id/view/subjects/BR.html
<1% - https://jurnal.ugm.ac.id/jmpf/article/view/36414
<1% - http://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonabidan/article/view/39
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327896275_The_Perception_of_Sex_for_Teena
ger_and_Application_of_Behavior_A_Case_Study_at_Department_of_Islamic_Education_of
_University_of_Muhammadiyah_Sumatera_Utara
<1% - https://staff.final.edu.tr/linda.fraim
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/317262141_Asertivitas_Seksual_dan_Perilaku_
Seks_Pranikah_pada_Mahasiswa
<1% -
https://skripsi-tesis-ptk-kti-gratis.blogspot.com/2011/10/kumpulan-referensi-skripsi-tesi
s-bag-2.html
<1% - https://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13104-017-2584-y
<1% - https://www.aimspress.com/article/10.3934/publichealth.2017.4.347
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327014922_Sosial_determinan_kesehatan_kas
us_HIVAIDS_pada_pegawai_negeri_sipil_di_kabupaten_Nunukan_tahun_2017
<1% - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00224499.2010.494257
1% -
http://eprints.umm.ac.id/26037/1/jiptummpp-gdl-yanuarrefa-38107-1-pendahul-n.pdf
<1% -
http://docshare.tips/jurnal-masy-epid-vol1-no-2_5849022db6d87fa7438b47dc.html
<1% - https://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/download/23250/20542

You might also like