You are on page 1of 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI LUBUKLINGGAU

JURNAL

Oleh:

Nama : Rati Oktavia


NPM : 4010094
Program Studi : Pendidikan Matematika
Dosen Pembimbing : 1. Anna Fauziah, M.Pd.
2. Drajat Friansah, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2015
2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL


BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI LUBUKLINGGAU

Oleh: Rati Oktavia1, Anna Fauziah2, Drajat Friansah3.

ABSTRACT
This thesis entitled "The influence of media use power point on learning
outcomes mathematics class VII MTs Lubuklinggau". The formulation of
the issues examined in this study is whether there is a significant influence
on the results of the use of Power Point learning mathematics class VII MTs
Lubuklinggau 2013/2014 school year? The objective of the study to
determine the effect of using Power Point on learning outcomes
mathematics class VII MTs Lubuklinggau. This type of research is used in
the form of pure experiment that compares learning by using media Power
Point with conventional learning. The population around the seventh grade
students of MTs Negeri Lubuklinggau 398 students and a sample is graders
VII.6 and VII.7 are taken randomly by random sampling technique. VII.6
given learning by using Power Point media while VII.7 given class learning
with conventional learning models. Data collection techniques used were
shaped test technique descriptions as much as 6 matter. The average value
of students for classes taught using Power Point media at 70.27 while for
classes taught by the conventional model of 65.48. Data were analyzed
using t-test at the level of α = 0.05. Based on the results of t-test analysis,
obtained tcount (1.804) < ttable (1.668) so that it can be concluded that there is
significant influence media Power Point on learning outcomes mathematics
class VII MTs Lubuklinggau.

Keywords: Media Power Point, Learning Outcomes.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam
menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional terutama diera teknologi khususnya di
indonesia pada saat ini. Adapun tujuan pendidikan indonesia menurut UU RI No.20 tahun
2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di
dalam pendidikan, matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting
dipelajari karena matematika mampu mengembangkan kreativitas dan proses berpikir anak
mulia dari usia dini sampai perguruan tinggi.
Matematika sebagai suatu mata pelajaran yang diajarkan disekolah merupakan
faktor penting dalam menujang perkembangan ilmu pengetahuan dan tekologi. Keberadaan
3

matematika di harapkan memberikan kekuatan untuk menghadapi perubahan keadaan


kehidupan didunia yang senantiasa berubah tak menentu. Matematika merupakan salah
satu bidang yang memiliki ciri khas dibandingkan dengan bidang ilmu lainnya.
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang teroganisir secara sistematis
dalam matematika juga terdapat pengetahuan tentang bilangan, kalkulasi, pengetahuan
tentang fakta-fakta kuantitatif, masalah ruang dan bentuk serta struktur yang logik.
Berdasarkan pengamatan di MTs Negeri Lubuklinggau, pembelajaran matematika
yang dilakukan di kelas VII menggunakan pembelajaran konvensional. Pada umumnya
pembelajaran konvensional lebih didominasi oleh guru, guru menerangkan konsep di
depan kelas kemudian diterapkan dalam contoh soal dan latihan-latihan. Peserta didik
cenderung pasif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru cenderung hanya
mengandalkan sarana-sarana standar seperti buku-buku pegangan atau buku pengajaran.
Guru jarang menggunakan Power Point sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan studi pendahuluan di MTs Negeri lubuklinggau didapatkan data bahwa
nilai hasil belajar matematika siswa masih rendah. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal
( KKM ) yang ditetapkan sebesar 70. Dari 398 siswa, yang mendapat nilai mencapai KKM
hanya 163 (40,95%) siswa dan 235 ( 59,05% ) siswa yang belum tuntas. Rata–rata nilai
yang diperoleh siswa hanya 63,57, sehingga mereka harus mengikuti program remedial
untuk memenuhi KKM tersebut.
Saat ini perkembangan teknologi menyediakan peluang bagi guru untuk
mengembangkan dan memfaatkan media pendidikan untuk pembelajaran, salah satunya
adalah media Power Point. Menurut Suhendi (2009:1) Microsoft office Power Point
merupakan program aplikasi kantor berslide show ( lembar kerja yang merupakan kaca
objek yang menampilkan objek bergantian) yang digunakan untuk mempresentasikan
konsep dan argumen yang ingin anda tunjukan pada orang lain dengan tampilan grafis
yang menarik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh penggunaan power point terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Negeri lubuklinggau tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media power point terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau tahun pelajaran
2013/2014?”.
4

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau pada materi Bilangan Pecahan.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah (1) Bagi siswa, setelah
menggunakan power point dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa (2) Bagi
guru, untuk dijadikan masukan dan alternatif bagi guru mata pelajaran matematika di MTs
Negeri lubuklinggau dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai masukan untuk
berinovasi dalam pengembangan media pembelajaran di sekolah (3) Bagi sekolah, sebagai
masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dalam pengembangan media
pembelajaran untuk membantu proses pengajaran di sekolah terutama pada pelajaran
matematika (4) Bagi peneliti, penelitian ini akan menjadi sebuah pengetahuan, pengalaman
dan meningkatkan keterampilan peneliti dalam usaha mengembangkan pembuatan media
dalam pengajaran.
LANDASAN TEORI
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaran jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di
sekolah dan lingkungan sekitarnya (Jihad, 2010).
Djamarah (2008:175) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang
terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu, yang
prosesnya tidak dapat dilihat karena bersifat psikologis dan hanya dapat disimpulkan dari
hasilnya.
Menurut Sadiman ( dalam sukiman, 2010:6) Media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan.
Microsoft office Power Point merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
Corporation dalam program aplikasi presentasi.Yang paling banyak digunakan saat ini.Hal
ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan yang disediakan.
Razaq (dalam Sukiman, 2012:213) mengemukakan bahwa denganMicrosoft Office
Power Pointini kita dapat merancang dan membuat presentasi yang lebih menarik dan
profesional. Suhendi (2009:1) mengemukakanMicrosoft Office Power Point merupakan
program aplikasi kantor bertipe bertipe slide show (lembar kerja yang merupakan kaca
objek yang menampilkan objek bergantian) yang digunakan untuk mempresentasikan
5

konsep dan argumen yang ingin ditunjukkan pada orang lain dengan tampilan grafis yang
menarik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwaMicrosoft
OfficePower Point adalah program aplikasi kantor bertipe slides show (Lembar kerja yang
merupakan kaca objek yang menampilkan objek bergantian) yang banyak digunakan saat
ini untuk berbagai kepentingan presentasi, mempresentasikan konsep dan argumen yang
ingin anda tunjukan pada orang lain dengan tampilan grafis yang menarik.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika menggunakan Power
Point yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya adalah sebagai berikut :
1)Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 2)Membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3)Yakinkan bahwa media Power Point telah lengkap
dan siap digunakan, jelaskan tujuan yang akan dicapai, jelaskan lebih dahulu apa yang
harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, hindari kejadian-kejadian
yang sekiranya dapat mengganggu perhatian /kosentrasi dan ketenangan peserta didik.
4)Tindak lanjut, kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta
didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan diantaranya latihan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunanakan penelitian eksperimen murni yaitu dengan
menggunakan metode True Experimental Design tipe random, Pretes, Post–test desain,
yaitu jenis penelitian dengan adanya kelas pembanding atau kelas kontrol dan subjeknya
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrolnya telah ditentukan secara random dan
diobservasi dua kali (pretest dan Post–test).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015. Setelah di lakukan undian secara acak maka
berdasarkan hasil pengundian terpilih kelas VII6 sebagai kelas eksperimen yang diberi
perlakuan menggunakan media power point dan kelas VII7 sebagai kelas kontrol yang
diberi perlakuan dengan menggunakan model konvensional.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Tes dalam
penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum (pre-tes) dan sesudah (post-tes)
pada materi yang diajarkan.Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan tes akhir diberikan untuk memperoleh data
tentang hasil belajar siswa baik dikelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
6

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif.
Data yang telah terkumpul setelah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen akan
dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) Menentukan nilai rata-rata dan
simpangan baku (2) Uji normalitas (3) Uji homogenitas (4) Uji hipotesis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Lubuklinggau yang dimulai dari tanggal
16 Agustus sampai dengan 19 September 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII MTs negeri Lubuklinggau yang berjumlah 398 siswa.dari sebelas
kelas diambil dua kelas untuk dijadikan sampel. Kelas yang terpilih sebagai sampel yaitu
kelas VII6 dengan jumlah siswa 37 orang dan kelas VII7 dengan jumlah siswa 37 orang.
Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai terlebih dahulu melakukan uji coba
instrumen pada kelas yang lebih tinggi yaitu kelas VIII.Pre-test digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa, apakah kedua kelas memiliki kemampuan yang sama
atau berbeda. Sedangkan post-test digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media Power Point yang diberikan pada kelas eksperimen. Dalam pelaksanaannya, peneliti
melakukan lima kali pertemuan, satu kali mengadakan tes kemampuan awal (pre-test), tiga
kali mengadakan pembelajaran atau pemberian perlakuan dengan menggunakan media
Power Point dan dilanjutkan satu kali mengadakan tes kemampuan akhir (post-test) pada
akhir pembelajaran.
a. Data Hasil Pre-Test (Tes Awal)
Pre-test dilaksanakan pada pertemuan pertama yang diikuti oleh 37 siswa.
Pemberian Pre-Test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi
Bilangan Pecahan dengan menggunakan media Power Point. Soal Pre-test yang
digunakan berbentuk essay sebanyak enam soal. Berdasarkan hasil perhitungan data Pre-
test, rekapitulasi data Pre-test dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1
Rekapitulasi Data Hasil Pre-Test
Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 55 50
Nilai Terendah 0 0
Nilai Rata-rata 18,67 14,5
Simpangan baku 11,31 10,57
Siswa Yang Tuntas 0 siswa 0 siswa
Siswa Yang Belum Tuntas 37 siswa 37 siswa
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa belum ada siswa yang mendapatkan nilai
lebih dari atau sama dengan 70, semuanya mendapatkan nilai kurang dari 70. Nilai
tertinggi pada Pre-test pada kelas eksperimen adalah 55 sedangkan nilai tertinggi pada
7

kelas kontrol adalah 50. Nilai terendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0.
Rata-rata ( ̅ ) pada kelas ekperimen adalah 18,67 dan Rata-rata ( ̅ ) pada kelas kontrol
adalah 14,5. Sedangkan simpangan baku ( ) pada kelas eksperimen adalah 11,31 dan
simpangan baku ( ) pada kelas kontrol 10,57. Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa
tes awal pada kelas eksperimen sebelum menggunakan model Power Point belum tuntas
karena nilai rata-rata pada kelas eksperimen masih kurang dari 70.
b. Data Hasil Post-Test ( Tes Akhir)
Post-Test digunakan untuk untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.
Kemampuan akhir siswa adalah kemampuan dalam penguasaan materi Bilangan Pecahan
yang merupakan hasil belajar setelah mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
perhitungan data Post-Test , rekapitulasi Post-test dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2
Rekapitulasi Data Hasil Post-Test
Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi 86 86
Nilai Terendah 36 36
Nilai Rata-rata 70,27 65,48
Simpangan baku 11,32 10,79
Siswa Yang Tuntas 27 siswa 14 siswa
Siswa Yang Belum Tuntas 10 siswa 23 siswa
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah sisa yang mendapatkan nilai
lebih dari atau sama dengan 70 pada kelas eksperimen sebanyak 27 siswa dalam kelas
kontrol sebanyak 14 siswa dan yang mendapatkan nilai kurang dari 70 pada kelas
eksperimen sebanyak 10 siswa dan kelas kontrol sebanyak 23 siswa. Dan nilai tertinggi
pada kelas eksperimen adalah 86 dan terendah 36, dan nilai tertinggi pada kelas kontrol
adalah 86 dan terenda 36.
Adapun Grafik perbandingan skor rata-rata Pre-Test dan Post-test dapat dilihat
pada gambar I sebagai berikut.

70.27
65.48
80

60
Eksperimen
40 18.67 Kontrol
14.5
20

0
Pre-Test Post-Test

Grafik 1: Nilai rata-rata hasil pre-test dan post-test


8

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat nilai rata-rata ( ̅ ) pre-test kelas eksperimen
adalah 18,67, sedangkan nilai rata-rata ( ̅ ) post-test adalah 70,27, berarti terjadi
peningkatan nilai rata-rata ( ̅ ) pada kelas eksperimen adalah sebesar 51,6. Nilai rata-rata
( ̅ ) pre-test kelas kontrol adalah 14,5, sedangkan nilai rata-rata ( ̅ ) post-test adalah 65,48
berarti terjadi peningkatan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah sebesar 50,98. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan nilai rata-rata ( ̅ ) hasil belajar kelas eksperimen lebih
tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata ( ̅ ) kelas kontrol.
c. Analisis Inferensial Data Penelitian
Data penelitian yang diperoleh dari hasil Post-test dianalisis secara inferensial
untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media Power Point
secara signifikan kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional ( ≤ ).
Ha : Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media Power Point
secara signifikan lebih dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional ( > ).
Kriteria pengujiannya adalah terima jika dengan
Sebelumnya menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan diuji normalitas data.
1) Uji Normalitas
Setelah perhitungan skor rata-rata dan simpangan baku dari tes awal dan tes akhir,
selanjutnya diadakan uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau
tidak. Rumus yang digunakan adalah uji kecocokan chi kuadrat ( ) dengan taraf
kepercayaan , jika maka data dinyatakan berdistribusi

normal. Hasil uji normalitas tes akhir untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir
Kelas Kesimpulan
Eksperimen
12,3087 12,6 Normal
Post-test
Kontrol
1,3802 12,6 Normal
Post-test
Tabel 3 menunjukkan bahwa untuk data tes akhir kelas eksperimen dan

kelas kontrol kurang dari pada . Hal ini berarti data tes awal dan tes akhir untuk
kedua kelas berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
9

Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan


pengujian homogenitas varians yang bertujuan untuk mengtahui apakah varians sampel
yang diambil dari kelas VII6 dan VII7 homogen (sama) atau tidak. Hasil uji homogenitas
varians tes akhir dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas Varians Data Tes Akhir
Tes Kesimpulan
Post-test 1,05 1,78 Homogen
Berdasarkan tabel 4 diatas diperoleh informasi bahwa varians kedua kelompok
untuk tes akhir adalah homogen, karena
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata
yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis dan mendapatkan suatu kesimpulan.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan,maka data pada
post-tes berdistribusi normal dan homogen. Maka untuk menguji hipotesis pada tes awal
digunakan rumus uji-t. Rekapitulasi hasil uji hipotesis antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk data tes akhir dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 5
Uji Hipotesis Tes Akhir
Tes dk Kesimpulan
Post-test 1,804 37 1,668 , Ho ditolak
Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari data hasil pre-test setelah
dianalisis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) pada taraf signifikan α = 0,05
dan dk = 72 menunjukkan nilai = 1,588 < = 1,668 sehingga dapat
disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari data hasil post-test menunjukkan
nilai = 1,804 < = 1,668 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti. Jadi
“ada pengaruh yang signifikan media Power Point terhadap hasil belajar matematika kelas
VII MTs Negeri Lubuklinggau”.
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah terdapat
pengaruh yang signifikan media Power Point terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau?” maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
adalah “ ada pengaruh yang signifikan media Power Point terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau”.
10

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, guru mengajar pada dua kelas yakni VII6
untuk kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan media Power Point dan VII7
untuk kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan media Power Point.
Sebelum penelitian dilaksanakan media yang akan digunakan dalam penelitian dilakukan
uji validasi media terlebih dahulu. Validasi media tersebut bertujuan untuk mengetahui
apakah media layak untuk digunakan atau tidak. Uji validasi ini dikoreksi oleh ahli
media.
Pada awal pertemuan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran
menggunakan media Power Point pada kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa
menggunakan media Power Point pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen ketika
pertemuan pertama siswa masih terlihat ribut dan belum terarah karena siswa harus pindah
ruangan belajar kelas VII6 ke ruang laboratorium, akan tetapi setelah proses belajar
mengajar berlangsung perlahan-lahan mereka mulai tertarik dan memusatkan perhatian
mereka pada slide Power Point yang ditampilkan dengan beragam permainan warna dan
animasi pada slide. Disamping tetap mendengarkan penjelasan dari guru tentang isi slide
tersebut mereka juga memperhatikan sendiri materinya dari slide. Jadi proses
pembelajarannya melibatkan dua indra sekaligus menyerap pelajaran yang diberikan yaitu
indra penglihatan dan pendengaran.
Pada pertemuan selanjutnya baik pertemuan kedua dan ketiga mereka sudah lebih
terarah ketika masuk jam pelajaran matematika mereka langsung mempersiapkan diri dan
bergegas pindah ruang kelas ke ruang laboratorium dengan lebih tertib dan tidak terlalu
ribut lagi. Ketika proses belajar mengajar dimulai pada sesi tanya jawab guru dengan
murid siswa-siswi yang ditanya kebanyakan langsung bisa menjawab kalau pun ada yang
belum bisa menjawab siswa lainnya langsung menawarkan diri untuk menjawab pertayaan
dari guru tersebut dalam hal ini peneliti sendiri.
Berbeda dengan kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan media
Power Point mereka tidak begitu tertarik dengan penjelasan dari papan tulis hanya siswa-
siswa tertentu saja yang terlihat tertarik pada penjelasan guru selebihnya mereka hanya
mencatat dan mendengarkan saja. Sehingga ketika sesi pertanyaan banyak siswa yang tidak
bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Sangat berbeda sekali dengan menggunakan
media Power Point memberikan pengaruh positif bagi minat belajar dan aktifitas siswa
selama pembelajaran berlangsung. Siswa jadi lebih berminat dalam memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan dari guru sehingga siswa dapat menyerap pelajaran yang
diberikan secara maksimal yang berpengaruh pada penguasaan pelajaran siswa itu sendiri.
11

Selanjutnya pada pertemuan terakhir diadakan post-test untuk mengetahui hasil tes
kemampuan akhir kedua kelas.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata dalam skala penilaian dari 0-100, jika
ia dibandingkan nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pre-test dan post-
test secara signifikan terdapat peningkatan. Sedangkan dari data hasil post-test pada kelas
eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan media Power Point siswa
yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 27 orang (72,97%). Untuk kelas kontrol yang
diberi pembelajaran tanpa menggunakan media Power Point dari data hasil post-test
diketahui siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 orang (37,84%). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen secara signifikan lebih dari pada peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol.
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian di atas maka penggunaan media Power
Point ini dapat dijadikan alternatif dalam variasi proses belajar mengajar untuk menarik
minat belajar siswa agar tidak mudah bosan dalam belajar disamping itu juga dapat
memaksimalkan daya serap pelajaran pada siswa karena melibatkan indra penglihatan dan
pendengaran secara lebih menarik. Sejalan dengan pendapat Sanaky (dalam Raras,
2012:12) Microsoft Office power point memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas, memberikan kemungkinan tatap
muka dan mengamati respon siswa, memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan
tidak membosankan, dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi
dan suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dan dapat dipergunakan
berulang-ulang.
Hambatan yang dijumpai selama peneliti melakukan penelitian di kelas VII6 MTs
Negeri Lubuklinggau adalah dikarenakan adanyan perubahan cara mengajar guru
dirasakan siswa sebagai hal yang baru dalam pembelajaran matematika dan memerlukan
penyesuaian terhadap pembelajaran matematika yang akan dilakukan dan masih banyak
siswa yang kurang aktif pada pertemuan pertama maka guru melakukan pendekatan
kepada siswa untuk terlibat aktif dikelas dengan cara meminta siswa mengerjakan contoh
soal dan membahas latihan bersama. Hambatan selanjutnya adalah dikarenakan dikelas
tidak ada kabel menghubung listrik sehingga siswa harus bolak balik pindah ruangan. Dan
gorden didalam ruangan tidak mencukupi untuk menutup semua jendela yang ada
diruangan mengakibatkan keadaan kelas terang membuat tampilan Power Point pada
pertemuan pertama kurang terlihat jelas, melihat kondisi ini maka peneliti mendesain
tampilan power point dengan backgroung gelap agar tulisannya dapat terlihat jelas.
12

PENUTUP
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa “ada pengaruh yang signifikan media Power Point terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau”. Rata-rata hasil belajar siswa yang
diberikan pembelajaran dengan media Power Point secara signifikan lebih dari rata-rata
hasil belajar siswa tanpa media Power Point. Rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan
menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 65,48 dan rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen dengan menggunakan media Power Point sebesar 70,27.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Renika Cipta.

http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/1019/T1
292008519 Judul.pdf?sequence=1 [6 mei 2014]
Jihad, Asep. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press.

Raras, Katrina Lebra Hanggana. 2012. Pengaruh Media Power Point. [online]
http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/1019/T1
292008519 BAB%20II.pdf?sequence=3 [6 mei 2014]
Suhendi, Edi. 2009. Membuat Presentasi Cantik dengan Microsoft Power Point 2007
untuk Pemula. Bandung : Yrama Widya.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogja

You might also like