You are on page 1of 8

Jurnal MensSana

Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga


Edisi November
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020: 115-122
Survei Minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun dalam Melakukan Aktivitas
Fisik di Rumah Pada Pandemi COVID-19

Ravizah Eka Putri1, Muhamad Syamsul Taufik2, Ervan Kastrena3, Adi Rahadian4
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi, Universitas
Suryakancana. Indonesia
E-mail: vizzahazz@gmail.com1, syamsul@unsur.ac.id2, ervankastrena@unsur.ac.id3,
adira@unsur.ac.id4

Menerima: 19 September 2020; Revisi: 20 Oktober 2020; Diterima: 26 Oktober 2020


https://doi.org/10.24036/MensSana.050220.03

Abstract
This research was motivated by the problem of physical activity during the COVID-19
pandemic. This study aims to determine the interest of the OerangTjianzoeRun Running Community in
carrying out physical activities at home during the COVID-19 pandemic. This research is a
descriptive study in a quantitative form. The method used is a survey method. The subjects in the
research were 100 members of the OerangTjianzoeRun running community. The technique of data
collection is done using a closed questionnaire technique. The data analysis used the SPSS version 25
application. The results showed that the interest of the OerangTjianzoeRun running community in
doing physical activities at home fell into the high category seen from the average data of 59.47%. It
is undeniable that even with the limited space for movement, on average, members of the
OerangTjianzoeRun running community still do physical activities even at home. The COVID-19
pandemic is not a barrier to inactivity. As long as they comply with the applicable health protocol
rules, physical activity can be done at home by doing various kinds of physical activities such as: work
out, skipping, yoga, aerobic exercise, and others. By doing physical activity at home, we have followed
health protocols, one of which is physical distancing and social distancing and helping the
government by breaking the chain of the spread of COVID-19.
Key Words: Community, Run, COVID-19

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan aktivitas fisik pada masa pandemi COVID-
19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun
dalam melakukan aktivitas fisik di rumah pada pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dalam bentuk kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Subjek
dalam penelitian anggota komunitas lari OerangTjianzoeRun yang berjumlah 100 orang. Teknik
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik angket tertutup. Analisis data menggunakan
aplikasi SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan minat Komunitas lari OerangTjianzoeRun
dalam melakukan aktivitas fisik di rumah masuk ke dalam kategori tinggi dilihat dari data rerata
sebesar 59.47%. Tidak dipungkiri meski dengan keadaan ruang gerak yang terbatas, rata-rata anggota
komunitas lari OerangTjianzoeRun masih melakukan aktivitas fisik walaupun hanya dengan dirumah
saja. Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang untuk tidak beraktivitas fisik. Selama mematuhi
aturan protokol kesehatan yang berlaku aktivitas fisik dapat dilakukan di rumah dengan melakukan
berbagai macam aktivitas fisik seperti: Work out, skipping, yoga, senam aerobik, dan lain-lain. Dengan
melakukan aktivitas fisik di rumah kita sudah mengikuti protokol kesehatan salah satunya physical
distancing dan social distancing serta membantu pemerintah dengan memutus rantai penyebaran
COVID-19.
Jurnal Menssana, ISSN 2527-6451 (print), ISSN 2622-4917(online),
Penerbit Pusat Studi Pendidikan Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi
115 Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike seperti yang saat ini
ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike 4.0 (CC BY-SA).
Survei Minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun dalam Melakukan Aktivitas Fisik di
Rumah Pada Pandemi COVID-19
1 2 3 4
Ravizah Eka Putri , Muhamad Syamsul Taufik , Ervan Kastrena , Adi Rahadian
Kata kunci : Komunitas, Lari, COVID-19.
merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan
PENDAHULUAN untuk memutus rantai penularan virus ini.
Aktivitas fisik merupakan pergerakan Triangto (2020), mengungkapkan bahwa
tubuh yang dihasilkan oleh aktivitas sistem
latihan fisik dengan intensitas sedang dapat
musculoskeletal. Aktivitas fisik yang dilakukan menaikkan imunitas tubuh.
secara terstruktur dan terencana disebut latihan
Berolahraga atau melakukan aktivitas
jasmani, sedangkan aktivitas fisik yang tidak fisik lainnya bisa menjadi salah satu bagian
dilakukan secara terstruktur dan terencana
pendukung untuk meningkatkan sistem imunitas
disebut aktivitas fisik sehari-hari. (Thompson, tubuh yang dibutuhkan semua orang, terutama
2009). Aktivitas fisik terbagi atas aktivitas fisik saat pandemi virus Corona atau COVID-19
ringan, sedang, dan berat. Manfaat aktivitas fisik seperti saat ini. Para era wabah flu di Hongkong
adalah untuk mendapatkan kesehatan, kebugaran tahun 1998, latihan fisik tingkat sedang tiga kali
tubuh dan rekreasi. Aktivitas aerobik yang seminggu bisa mengurangi risiko seseorang
demikian akan memperbaiki dan memperlambat
sekarat karena penyakitnya.
proses penurunan fungsi organ tubuh, serta dapat
Di sisi lain, mereka yang sama sekali tidak
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi. berolahraga atau malah melakukannya secara
(Mooren, 2005). berlebihan justru memiliki resiko yang cukup
Novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) besar untuk terinfeksi penyakit tersebut.
atau yang dikenal dengan nama virus Corona Alexander Ellis, pendiri AR Wellness dan
merupakan virus yang dapat menyebabkan
Pembawa acara The Body Nerd Show,
gangguan sistem pernapasan, pheunomonia mengatakan masyarakat yang menghindari pusat
(infeksi paru-paru) yang bersifat akut, dan gagal kebugaran yang menghindari pusat kebugaran
ginjal. WHO secara resmi memberikan nama karena khawatir penyakit virus masih memiliki
COVID-19 (Coronavirus disease 2019) untuk
berbagai pilihan olahraga yang bisa dilakukan di
virus Corona ini. Pada masa ini virus Corona rumah tanpa peralatan khusus. (Yayuk Widiarti,
telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh
2020) .
dunia. Manusia sebagai makhluk sosial dalam
Di Indonesia sendiri, sudah lebih dari 1000 kesehariannya akan dihadapkan dengan
orang positif terkena COVID-19. Cepatnya
tanggungjawab dan kewajiban untuk
penyebaran virus ini di Indonesia menurut Juru mempertahankan kehidupannya sendiri,
bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, kehidupan orang lain, maupun lingkungannya.
karena banyak warga yang tidak mengikuti Oleh karena itu pemerintah Indonesia
himbauan untuk tetap di rumah. Virus Corona menyarankan masyarakat untuk melakukan
menular lewat lendir (droplet) manusia positif aktivitas fisik di rumah demi menjaga kondisi
COVID-19 bersin, batuk, atau berbicara lalu
tubuh dan pencegahan memutus rantai COVID-
terkena orang lain yang negatif. 19. Apalagi di Indonesia banyak
Setiap warga berperan untuk organisasi/komunitas olahraga yang dapat
memutuskan mata rantai penyebaran virus memberikan contoh bagaimana aktivitas fisik di
COVID-19. Caranya seperti instruksi pemerintah, rumah yang baik dan benar.
yakni: melakukan social distancing dan tidak Di Cianjur, terdapat komunitas lari yang
keluar rumah. Bagi para pekerja dihimbau untuk bernama “OerangTjiandzoeRun” yang fokus
bekerja dari rumah atau work from home, dan pada cabang olahraga lari. Komunitas lari
bagi para pelajar/mahasiswa untuk melakukan OerangTjiandzoeRun biasa melakukan aktivitas
kegiatan belajar dari rumah menggunakan fisik di luar rumah, seperti di lapangan
teknologi berbasis online. Hanya kedua Prawatasari Cianjur atau yang kita kenal dengan
himbauan itu cenderung membuat keterbatasan sebutan “Lapangan Joglo”. Namun dengan
ruang gerak. adanya pandemi COVID-19, Aktifitas fisik tidak
Studi menunjukkan bahwa kurang gerak
dapat dilakukan di luar rumah. Dampaknya
dapat menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah
risiko terinfeksi virus COVID-19 justru menjadi akan sia-sia, bila masih ada yang melakukan
lebih tinggi. Spesialis Kedokteran Olahraga aktivitas fisik di luar rumah.
menyarankan untuk tetap aktif selama tinggal di
Kondisi yang telah diuraikan dalam latar
rumah. Memperkuat sistem imunitas tubuh belakang membuat peneliti ingin mengetahui
116

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Jurnal MensSana
Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga
Edisi November
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020: 115-122
bagaimana minat Komunitas lari yang diteliti harus dapat menghasilkan gambaran
OerangTjiandzoerun dalam melakukan aktivitas yang dapat dipercaya. Dalam hal ini subjek yang
fisik di rumah pada pandemi COVID-19. Dengan akan dipilih harus bisa mepresentasikan keadaan
harapan dapat mengajak dan membuka pikiran sesungguhnya, oleh karena itu pemilihan subjek
orang disekitarnya untuk melakukan aktivitas yang ideal dapat menentukan ketepatan hasil
fisik di rumah meski pada pandemic COVID-19. penelitian dan memperoleh data yang sebenarnya
sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah
METODE penelitian ini.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Sumber data dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Cresweel (2010, hlm. 24) anggota komunitas lari OerangTjianzoeRun
menyatakan bahwa, “pendekatan kuantitatif sebanyak 100 orang untuk sampel dan hasil uji.
adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik Semua subjek dalam penelitian ini dianggap
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari dapat melakukan aktivitas fisik dirumah pada
sampel orang-orang atau penduduk yang diminta pandemi COVID-1.
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang Pengertian teknik pengumpulan data
survei untuk menentukan frekuensi dan menurut Arikunto (2002, hlm.134) adalah cara-
prasentase tanggapan mereka”. cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
Penelitian deskriptif kuantitatif adalah mengumpulkan data, di mana cara tersebut
penelitian dengan menggunakan metode survei menunjukkan pada suatu yang abstrak, tidak
dan pengumpulan informasi atau data dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata,
menggunakan kuesioner. Adapun yang dimaksud tetapi dapat dipertontonkan penggunaannya.
deskriptif disini adalah gambaran tentang Dalam hal pengumpulan data ini, penulis terjun
bagaimana minat komunitas lari langsung pada objek penelitian untuk
Oerangtjianzoeran dalam melakukan aktivitas mendapatkan data yang valid, maka peneliti
fisik di rumah pada pandemi COVID-19. menggunakan metode sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di provinsi Jawa Barat Instrumen menurut Arikunto (2010,
pada Komunitas Lari OerangTjiazoeRun, pada hlm.101) merupakan alat bantu yang dipilih dan
bulan Juni 2020 dengan menggunakan google digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
form. mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
Menurut Sugiyono (2008, hlm.116), sistematis dan dipermudah olehnya. Dalam
sampel adalah sebagian dari karakteristik yang penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian angket.
berjumlah 100 orang yang diambil secara acak Kuesioner merupakan teknik
tanpa adanya kesepakatan dengan peneliti. pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Teknik pengambilan sampel dalam peneliti ini memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
adalah Random Sampling yaitu teknik tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
pengambilan sampel di mana individu dalam Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
populasi, baik secara individual atau yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
berkelompok diberi kesempatan yang sama variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
untuk dipilih menjadi anggota sampel atau biasa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner
disebut dengan pengambilan sampel secara juga cocok digunakan bila jumlah responden
rambang atau acak yaitu tanpa pilih-pilih. Yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
dimaksud disini adalah anggota komunitas lari Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan
OerangTjianzoeRun. Teknik ini dilakukan karena tertutup dan terbuka, dapat diberikan kepada
sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri responden secara langsung atau dikirim melalui
sehingga dapat mewakili populasi pos atau internet ( Sugiyono, 2013, hlm. 199).
(Hendramarambak.blogspot.com : 5 Mei 2015). Menurut Malhotra (2009) kuesioner
Pada penelitian ini, syarat sampel yaitu individu merupakan suatu teknik yang terstruktur untuk
yang masuk dalam anggota komunitas lari memperoleh data yang diperlukan dari
OerangTjianzoeRun. serangkaian pertanyaan atau secara verbal yang
Subjek penelitian ini adalah anggota dijawab oleh responden terpilih. Dalam
komunitas lari OerangTjianzoeRun. Dari subjek penelitian ini, instrumen berupa kuesioner
117

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Survei Minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun dalam Melakukan Aktivitas Fisik di
Rumah Pada Pandemi COVID-19
1 2 3 4
Ravizah Eka Putri , Muhamad Syamsul Taufik , Ervan Kastrena , Adi Rahadian

(angket) ditujukan kepada anggota komunitas sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan
lari OerangTjianzoeRun. Sebelum digunakan yang berlaku untuk populasi di mana sampel
untuk mengumpulkan data, kuesioner (angket) diambil.
perlu di uji coba dan dibuktikan validitas dan Hasil dari analisa data pada penelitian ini
reliabilitasnya. Kuesioner yang dirancang yaitu adalah berupa persentase, yang dapat ditentukan
kuesioner yang tertutup, didalamnya berisi item dengan rumus:
pernyataan yang mencangkup kebutuhan 𝑓
penelitian. Skala yang digunakan dalam 𝑃 = 𝑥 100 %
𝑁
kuesioner tertutup yaitu skala Likert. Keterangan :
Instrumen dikatakan valid apabila % = Persentase alternatif jawaban
instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur F = Frekuensi alternatif jawaban
yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas N = Jumlah responden
berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. (Sumber: Ali, M. 1982: 269)
Dengan instrumen yang vali akan menghasilkan
data yang valid pula atau dapat juga dikatakan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah Hasil Penelitian
instrumen itu juga valid (Widoyoko, 2012, hlm.
142). Pada instrumen angket harus dilakukan Pada saat data untuk melakukan
Pada instrumen angket harus dilakukan penelitian telah terkumpul selanjutnya dilakukan
analisis/ujicoba terhadap validitas butir angket, pembuatan instrumen penelitian berupa
hal ini dilakukan untuk mengetahui kepasihan kuesioner. Langkah-langkah yang dilakukan
setiap butir dalam angket tersebut. adalah membuat kisi-kisi instrumen penelitian,
Widoyoko(2012, p. 147)menyatakan bahwa menyusun instrument penelitian berupa
suatu butir instrumen dikatakan valid apabila kuesioner yang lalu diberikan kepada responden.
memiliki sumbangan yang besar terhadap skor Responden yang dipercaya untuk memberikan
total. penilaian pada instrument penelitian ini
Dengan kata lain dikatakan mempunyai berjumlah 100 responden yang berasal dari
validitas yang tinggi jika skor pada butir komunitas lari OerangTjianzoeRun. Kemudian
mempunyai kesejajaran dengan skor total. dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen,
Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, untuk mengetahui apakah data yang didapat valid
sehingga untuk mengetahui validitas butir atau tidak.
digunakan rumus korelasi product moment.Per- Pekerjaan terakhir adalah perhitungan
hitungan validitas butirsoal juga bisa dilakukan statistik dan pelaporan hasil. Data hasil angket
dengan bantuan komputer (SPSS Version 25). yang diperoleh dari responden keudian ditabulasi
Uji validitas dapat dilakuakn dengan ke dalam tabel yang dapat mendeskripsikan
menggunakan uji SPSS versi 25. Hasil uji coba semua nilai dan jumlah respon. Tabulasi data ini
instrumen menunjukan 22 butir soal yang valid dibuat untuk mempermudah perhitungan data
karena r hitung > r tabel da nada 3 butir soal statistic berikutnya, yaitu guna mengetahui nilai
yang tidak valid karena r hitung < r tabel, r tabel kecenderungan. Selanjutnya, hasil perhitungan
yang digunakan 0.1638 dan hasil uji reliabilitas yang telah dianalisis dituangkan dalam hasil
sebesar 0.813. pembahasan penelitian.
. Teknik analisis data ini menggunakan
statistik, sedangkan statistik yang digunakan Hasil Analisis
untuk analisis data dalam penelitian ini adalah Data Uji Coba Angket
statistic deskriptif. Pemilihan statistik ini Sebelum melakukan analisis terhadap
didasarkan pada tujuan penelitian dan rumusan hasil penelitian, akan dibahas pertama kali hasil
penelitian yang ini dicapai peneliti. uji coba/validitasbutir angket yang telah
Statistik deskriptif adalah statisti yang dilakukan sebelum dibagi kuesioner/angket
digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan google form kepada setiap anggota
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang komunitas lari OerangTjianzoeRun.
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa Uji coba instrumen dilaksanakan pada
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku tanggal 8 juni 2020 dengan menyebar
untuk umum. statistik deskriptif dapat digunakan kuesioner/angket ke 100 responden. Responden
bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data dalam uji coba ini adalah komunitas lari
118

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Jurnal MensSana
Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga
Edisi November
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020: 115-122
OerangTjianzoeRun secara Random Sampling A. Pengolahan dan Analisis Hasil
yaitu teknik pengambilan sampel di mana Pengolahan Data
individu dalam populasi, baik secara individual Secara keseluruhan minat komunitas lari
atau berkelompok diberi kesempatan yang sama OerangTjianzoeRun dalam melakukan aktivitas
untuk dipilih menjadi anggota sampel atau biasa fisik di rumah dengan rerata sebesar 59.47%
disebut dengan pengambilan sampel secara masuk ke dalam kategori tinggi. Untuk
rambang atau acak yaitu tanpa pilih-pilih. Yang memberikan deskripsi ketercapaian persentase
dimaksud disini adalah anggota komunitas lari berdasarkan rerata minat responden, maka
OerangTjianzoeRun. Teknik ini dilakukan karena persentase minat akan diinterpretasikan melalui
sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri kriteria deskriptif sebagai berikut : minat akan
sehingga dapat mewakili populasi diinterpretasikan melalui kriteria deskriptif
(Hendramarambak.blogspot.com : 5 Mei 2015). sebagai berikut :
Tabel 2 Kriteria Deskriptif
Uji Validitas Butir Angket No Kriteria Deskriptif Kategori
Penelitian ini dapat disimpulkan hasil uji 1 100% - 75% Tinggi Sekali
coba ternyata terdapat 22 pernyataan yang valid 2 74.9% - 50 % Tinggi
dan 3 pernyataan yang tidak valid, sehingga 3 3 49.9% - 25% Rendah
soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian 4 24.9% - 0% Rendah Sekali
karna masing-masing indicator telah terwakili.
1. Penyajian Data Jawaban Responden
Hasil Analisis Data Dari hasil pengolahan data yang
Sebelum melakukan analisa lebih lanjut dilakukan terhadap 100 sampel anggota
terhadap hasil uji hipotesis perlu dikaji terlebih komunitas lari OerangTjianzoeRun. Berdasarkan
dahulu statistik deskriptif dari variabel data jawaban responden maka setelah melalui
penelitian. perhitungan dapat diperoleh persentase jawaban
Tabel 1 Dekriptif Statistik responden, sebagai berikut:
Statistik Tabel 3 Hasil Persentase Minat
Minat Aktivitas Fisik
Valid 100
Persentase
N
Skor Total Skor
Missing 0 Jawaban
Jawaban Jawaban
Mean 59.4200 Responden
Mode 71.00 4 927 42%
Std. Deviation 8.88856
Minimum 33.00 3 323 15%
Maximum 77.00 2 315 14%
Sum 5947.00 1 635 29%
Total 2200 100%
Pada tabel deskriptif statistik, memberikan Tabel diatas menunjukkan nilai nilai
informasi tentang akumulasi rata-rata, standar total skor jawaban responden atas item
deviasi dan jumlah sampel yang dijadikan obyek pernyataan terkait aktivitas fisik di rumah. Skor 4
penelitian. Secara keseluruhan persentase rerata mempunyai total jawaban 927 dengan persentase
minat komunitas lari OerangTjianzoeRun dalam 42%, skor 3 mempunyai total jawaban 323
melakukan aktivitas fisik di rumah pada dengan persentase 15%, skor 2 mempunyai total
pandemic COVID-19 dengan jumlah data jawaban 315 dengan persentase 14%, dan skor 1
5947.00. Nilai rata-rata minimum adalah 33.00 mempunyai total jawaban 635 dengan persentase
dan nilai rata-rata maksimum adalah 77.00, 29%.
dengan standar deviasi 8.88856, menunjukkan Mengacu pada tingkat persentase diatas
bahwa minat komunitas lari OerangTjianzoeRun dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
dalam melakukan aktivitas fisik di rumah pada yang memberikan jawaban atas item pernyataan
pandemi COVID-19 pada kategori tinggi. yang diajukan menujukatingkat perilaku minat
sangat tinggi atau mendekati yang diharapkan
dalam pernyataan tersebut. Untuk lebih jelas lagi
119 dapat dilihat pada grafik berikut:

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Survei Minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun dalam Melakukan Aktivitas Fisik di
Rumah Pada Pandemi COVID-19
1 2 3 4
Ravizah Eka Putri , Muhamad Syamsul Taufik , Ervan Kastrena , Adi Rahadian

aktivitas fisik di rumah saja. Dengan mematuhi


MINAT AKTIVITAS FISIK
protokol kesehatan tentunya dapat memutus
1000 rantai penyebaran COVID-19 dan meminimalisir
Axis Title

800 ruang gerak masyarakat untuk melakukan


600
400 aktivitas fisik.
200 Berdasarkan hasil penelitian aktivitas
0 fisik yang dilakukan komunitas lari
Minat
Minat Minat
Minat Sangat OerangTjianzoeRun sangat bervariasi antara lain
Sangat Renda
Tinggi Renda : work out, naik turun tangga, yoga, zumba,
Tinggi h
h
aerobic, skipping, olahraga kardio, angkat beban,
Series1 927 323 315 635
dan hiit training. Work out dan naik turun tangga
Series2 42% 15% 14% 29%
merupakan aktivitas fisik yang sering dilakukan
Gambar 1 Histogram Distribusi Skor Minat pada pandemik COVID-19, hal ini dilakukan
Aktivitas Fisik di Rumah karna aktivitas tersebut sesuai dengan protokol
kesehatan.
Aktivitas fisik di rumah dengan cara
yang tepat dapat meningkatkan daya
Minat Aktivitas Fisik tahan/imunitas, dan juga membuat tubuh menjadi
Selama COVID19 sehat dan bugar terjauh dari COVID-19. Hal ini
sejalan dengan penelitian dalam British Journal
Minat Sangat of Sports Medicine, “orang yang olahraga lima
Tinggi hari atau lebih dalam seminggu memiliki risiko
29% 46 persen lebih kecil untuk terserang virus flu
42% Minat Tinggi
atau pernapasan. Berbeda dengan mereka yang
14% hanya olahraga seminggu sekali atau tidak sama
15% Minat Rendah sekali”.
“Olahraga teratur adalah cara terbaik
untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Gambar 2 Persentase Minat Aktivitas Fisik Karena olahraga membantu mendukung sirkulasi
di Rumah darah dengan baik. Kondisi ini memungkinkan
sel-sel kekebalan tubuh melakukan fungsinya
Pembahasan dengan baik”(Frankie Brogan, Ahli Nutrisi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Senior di Pharma Nord UK di kutip dari The
dilakukan, tingkat aktivitas fisik di rumah pada Sun).
pandemik COVID-19 yang dilakukan oleh Melakukan aktivitas fisik sangat
komunitas lari OerangTjianzoeRun dengan bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Lebih jauh
rerata persentase 59.47%. Dari data tersebut melakukannya secara rutin dapat mengurangi
dapat dilihat bahwa anggota komunitas lari tekanan darah tinggi, membantu mengelola berat
OerangTjianzoeRun tergolong tinggi dalam badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung,
melakukan aktivitas fisik di rumah pada stroke, diabetes, hingga kanker.
pandemic COVID-19, Tidak dipungkiri meski dengan keadaan
Namun ada beberapa anggota yang ruang gerak yang terbatas, rata-rata anggota
masih kurang bersemangat untuk beraktivitas komunitas lari OerangTjianzoeRun masih
khususnya aktivitas fisik di rumah. Hal tersebut melakukan aktivitas fisik walaupun hanya
disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya dengan dirumah saja. Pandemi COVID-19 tidak
adalah virus COVID-19. Virus COVID-19 ini menjadi penghalang untuk tidak beraktivitas
dapat membuat penularan yang sangat cepat dan fisik. Selama mematuhi aturan protokol
membuat terbatasnya ruang gerak dalam kesehatan yang berlaku aktivitas fisik dapat
melakukan aktivitas fisik. dilakukan di rumah dengan melakukan berbagai
Hal ini mengakibatkan aktivitas fisik macam aktivitas fisik seperti: Work out,
yang biasanya dilakukan di luar rumah karna skipping, yoga, senam aerobik, dan lain-lain.
adanya COVID-19 aktivitas fisik dapat dilakukan Meski di rumah saja, kegiatan aktivitas
dengan syarat harus mematuhi protokol fisik harus rutin dilakukan. Karena dengan
kesehatan salah satunya dengan melakukan melakukan aktivitas fisik di rumah tentunya
120

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Jurnal MensSana
Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga
Edisi November
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2020: 115-122
dapat menjaga imunitas tubuh dan membuat Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu
tubuh menjadi bugar. Dengan melakukan Kesehatan, 1(2), 68–73.
aktivitas fisik di rumah kita sudah mengikuti https://doi.org/10.24912/jmstkik.v1i2.951
protokol kesehatan salah satunya physical
distancing dan social distancing serta membantu Iv, B. A. B. (n.d.). Sugiyono, Metode Penelitian
pemerintah dengan memutus rantai penyebaran Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
COVID-19. Kualitatif dan RND , (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 120. 1 63, 63–90. (2010).
KESIMPULAN Qardhul Hasan. Iv, B. A. B., & Penelitian,
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan D. D.
kepada berbagai pihak sebagai berikut: Pada
penelitian selanjutnya dapat dilakukan juga Kemenkes. (2020). Pedoman kesiapan
penelitian pada variable variabel lain yang tidak menghadapi COVID-19. Pedoman
dibahas dalam penelitian ini. Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–115.
Aktivitas yang teratur juga dapat
meningkatkan kesehatan mental dan dapat Masyarakat, D. G., & Manusia, F. E. (2014).
menurangi risiko depresi, penurunan kognitif dan Kebiasaan minum dan aktivitas fisik pada
menunda timbulnya dimensia, serta mahasiswa hafidudin.
meningkatkan perasaan kesejahteraan secara
keseluruhan. Berdasarkan hasil data dan Mu, A. (2019). 済無No Title No Title. Journal
pembahasan di atas bahwa minat komunitas lari of Chemical Information and Modeling,
OerangTjianzoeRun dalam melakukan aktivitas 53(9), 1689–1699.
fisik pada pandemi COVID-19 memiliki rerata https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
yang memuaskan. 4.004
Oleh karena itu, peneliti menarik
simpulan bahwa secara keseluruhan dapat ditarik Nama, P., Koronavirus, P. T., & Pranala, R.
hasilnya bahwa minat komunitas lari (2020). Koronavirus.
OerangTjianzoeRun dalam melakukan aktivitas
fisik pada pandemi COVID-19 masuk pada Nurvidiana, R. (2015). Pengaruh Word Of
kriteria tinggi. Penulis merekomendasikan Mouth Terhadap Minat Beli Serta
melakukan penelitian dengan mengklasifikasikan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian
variabel yang terkait. (Survei Pada Konsumen Republica Cafe
Malang Jalan Mt. Haryono Gg.XI Malang).
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
N. D. C. (2016). Minat siswa dalam mengikuti Brawijaya, 22(2), 85918.
kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah
menengah atas negeri 2 playen kabupaten Oktawan, T. (2010). Survei Minat Bermain
gunungkidul. E-Journal Pendidikan Sepakbola Pada Siswa Putra Kelas V ( Lima
Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, ) Sd / Mi Di Gugus Wr . Supratman
(10601241060) Kecamatan Kepil

FAO. (2020). COVID-19 dan Keamanan P2PTM Kemenkes RI. (2018). Manfaat Aktivitas
Pangan: Panduan untuk otoritas yang Fisik. Kementerian Kesehatan Republik
berwenang atas sistem pengawasan Indonesia. Retrieved from
keamanan pangan nasional, (April), 1–5.
Retrieved from https://www.who.int/news- http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-
Harahap, R. A., Rochadi, R. K., & Sarumpae, S. pembuluh-darah/manfaat-aktivitas-fisik.
(2018). Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap
Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Dewasa Parnell, D., Widdop, P., Bond, A., & Wilson, R.
Awal (18-40 Tahun) Di Wilayah Puskesmas (2020). COVID-19, networks and sport.
Bromo Medan Tahun 2017. Jurnal Muara Managing Sport and Leisure, 0(0), 1–7.
121

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).
Survei Minat Komunitas Lari OerangTjianzoeRun dalam Melakukan Aktivitas Fisik di
Rumah Pada Pandemi COVID-19
1 2 3 4
Ravizah Eka Putri , Muhamad Syamsul Taufik , Ervan Kastrena , Adi Rahadian

https://doi.org/10.1080/23750472.2020.175 Jenis Kelamin terhadap Kebugaran Jasmani


0100 Siswa SMP di Banjarmasin. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(3), 380.
PD. a N., & Statistik, D. (2013). Hasil penelitian https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i3.152
dan pembahasan, (1), 1–16.
Syafrida, S. (2020). Bersama Melawan Virus
Pengabdian, P., Masyarakat, P., Keolahragaan, F. Covid 19 di Indonesia. SALAM: Jurnal
I., & Yogyakarta, U. N. (2010). Sebagai Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6).
Narasumber Workshop Pengembangan dan https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15325
Pembudayaan Hidup Aktif pada Masyarakat
Sekolah tahun 2010 Dinas Pendidikan Kab . Ui, F. K. M. (2009). Faktor-faktor yang..., Enita
Sleman, 1–6. Trihapsari, FKM UI, 2009.

Penjelasan, L., Calon, K., & Penelitian, S. (n.d.). WHO. (2020). Coronavirus Disease 2019
Lampiran 1. (COVID-19) Situation Reports. April 1
2020. WHO Situation Report, 2019(72), 1–
Report, M. W. (2020). Severe Outcomes Among 19. Retrieved from
Patients with Coronavirus Disease 2019 https://www.who.int/docs/default-
(COVID-19) — United States, February 12– source/coronaviruse/situation-
March 16, 2020. 2020;69:343-346. DOI: reports/20200324-sitrep-64-covid-
http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.mm6912e 19.pdf?sfvrsn=703b2c40_2%0Ahttps://ww
2. MMWR Morb Mortal Wkly Rep, 69(12), w.who.int/docs/default-
343–346. source/coronaviruse/situation-
https://doi.org/10.15585/mmwr.mm6912e2 reports/20200401-sitrep-72-covid-
19.pdf?sfvrsn=3dd8971b_2
Riza, Muhammad Fatikhur, S. A. (2018). Survei
Tentang Minat Aktivitas Olahraga Di Widiyatmoko, F., & Hadi, H. (2018). Tingkat
Madrasahaliyah Al-Ma’Arif Singosari Aktivitas Fisik Siswa di Kota Semarang.
Kabupaten Malang. Jurnal Sport Science, Journal Sport Area, 3(2), 140.
8(1). https://doi.org/10.25299/sportarea.2018.vol3
(2).2245
Rizky, M. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan
Dan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Wikipedia.org. (2019). Penyakit Koronavirus
Pada Lansia Di Kelurahan Darat, 4–16. 2019. Www.Wikipedia.Org. Retrieved from
Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koro
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456 navirus_2019
789/27419/4/Chapter II.pdf

Sonia, V., & Arifin, M. (2015). Aktivitas


Olahraga Di Gor Tri Lomba Juang
Semarang Tahun 2015 Skripsi Universitas
Negeri Semarang Tahun 2015.

Sulikan, S. (2019). Survei Minat dan Motivasi


Mahasiswa Terhadap Ekstrakurikuler
Futsal. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains,
Teknologi, Dan Sosial Budaya, 25(1), 22–
30.
https://doi.org/10.33503/paradigma.v25i1.4
79

Sulistiono, A. A. (2014). Prediksi Aktivitas Fisik


Sehari-Hari, Umur, Tinggi, Berat Badan dan
122

Penggunaan artikel akan diatur oleh Lisensi Creative Commons Attribution - ShareAlike
seperti yang saat ini ditampilkan di Creative Commons Attribution - Lisensi Internasional ShareAlike
4.0 (CC BY-SA).

You might also like