You are on page 1of 8

Kerjasama Publik Dan Swasta Dalam Pengelolaan Parkir Di Kota Makassar

Novayanti Sopia Rukmana, Gita Susanti


Jurusan Ilmu Administrasi, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah Sinjai;
Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin
novasopiaa@yahoo.com

Abstrak
Kerjasama Pemerintah-Swasta (Public Private Partnership) dipandang penting untuk memenuhi
ketersediaan sarana prasarana dan peningkatan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat termasuk dalam
pengelolaan parkir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penentuan kontrak dalam
kemitraan pengelolaan parkir dan pelaksanaan kemitraan pengelolaan parkir antara RSUP dR Wahidin
Sudirohusodo dengan PT ISS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
ditempuh melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi terhadap informan yang terlibat langsung
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penentuan kontrak dalam kemitraan
pengelolaan parkir antara RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dengan PT ISS membawa dampak baik dan
saling menguntungkan. (2) Pelaksanaan kemitraan dalam pengelolaan parkir antara RSUP dR Wahidin
Sudirohusodo dengan PT ISS belum sepenuhnya berjalan secara maksimal.

Kata kunci: Public Private Partnership, Penentuan Kontrak Kemitraan, Pengelolaan parkir.

Abstract

Public private partnership (Public Private Partnership) is viewed essential to meet the availability of
infrastructure and improvement of the service of the basic needs of the community are included in the
management of the parking lot. The aim of the study was to observe how the contract in partnership and
implementation of parking management between DR.Wahidin Sudirohusodo hospital and PT ISS was
determined. This research employed qualitative approach. Data were collected through observation,
interviews and documentation of informants directly involved in the implementation of these activities,
and analyzed with reduction, presentation, and conclusion. The resuts of the research indicated that: (1)
Determination of the parking management contract in partnership between the department DR Wahidin
Sudirohusodo Hospital and PT ISS brought good impact and mutual benefit between the parties involved.
(2) The implementation of parking management partnerships between DR Wahidin Sudirohusodo
Hospital and PT ISS had not run optimally.

Keywords: Public Private Partnership, Partnership contract determination, Parking management.

127
I. PENDAHULUAN ketidakteraturan pengunjung dalam memarkir-
Kerjasama antara pemerintah daerah kan kendaraanya. Masalah keamanan dan tarif
dan swasta merupakan terobosan yang bisa di parkir yang terkadang tidak sesuai dengan
lakukan dalam rangka menunjang pemban- aturan yang ditetapkan juga menjadi salah satu
gunan daerah. Pelibatan swasta dan sorotan dalam perparkiran di rumah sakit
masyarakat dalam pembangunan sejalan deng- wahidin. RSUP DR Wahidin Sudrohusodo
an prinsip tata kepemerintahan yang baik atau selaku rumah sakit bertaraf internasional
good governance yang dewasa ini telah harusnya mampu menyediakan kondisi
menjadi trend atau kecenderungan global perparkiran yang dapat menampung semua
sebagai model dalam penyeleng-garaan kendaran yang datang berkunjung ke rumah
pemerintahan secara umum. Tata kepemerin- sakit, menjamin keamanan kendaraan serta
tahan yang baik menekankan bahwa penye- kenyaman pengunjung dalam memarkirkan
lenggaraan kepemerintahan negara diperlukan kendaraanya.
adanya keseimbangan interaksi dan keter- Berdasarkan fenomena yang telah
libatan antara pemerintah, dunia usaha diuraikan sebelumnya, maka penelitianini
(swasta) dan masyarakat (civil society). dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan
Upaya peningkatan pelayanan dan menganalisa penentuan kontrak dalam
kesejahteraan masyarakat yang ditawarkan pengelolaan parkir dan pelaksanaan kemitraan
oleh Osborne (1992), adalah konsep kemitraan pengelolaan parkir di RSUP DR Wahidin
pemerintah dan swasta. Pendekatan Kerjasama Sudirohusodo.
Pemerintah-Swasta (Public Private
Partnership) dipandang penting untuk II. Kajian Literatur
memenuhi ketersediaan sarana prasarana dasar Beberapa penelitian mengenai aplikasi
perkotaan dan peningkatan pelayanan Public Privat Partnership di Indonesia. Studi
kebutuhan dasar masyarakat. Mengingat yang dilakukan oleh Zulfan (2013) bertujuan
keterbatasan kemampuan pemerintah, baik untuk menganalisis kemitraan dalam
berupa keterbatasan sumber daya keuangan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan
dan sumber daya manusia maka keterlibatan Akhir (TPA) Kota Makassar antara pemerintah
sektor privat penting dalam urusan publik kota Makassar dan PT Gikoko Kogyo. Studi
untuk memenuhi ketersediaan sarana prasarana ini menyimpulkan pelaksanaan kemitraan
dasar perkotaan dan peningkatan pelayanan antara pemerintah kota Makassar dan PT
kebutuhan dasar masyarakat salahsatunya Gikoko Kogyo belum efektif dalam mengatasi
adalah urusan pengelolaan persampahan yang masalah persampahan di TPA Tamangapa
sering menjadi masalah di kota-kota besar. dilihat dari belum maksimalnya. Menurut
Parente (2006) mengartikan Public Private Zulfan (2013), kemitraan ini hanya mampu
Partnerships (PPPs) merupakan suatu melakukan pengurangan efek rumah kaca dan
persetujuan atau kontrak, antara kesatuan pelestarian lingkungan dan mengurangi bau
masyarakat yang diwakili oleh pemerintah sampah namun belum bisa mengatasi masalah
dengan sektor swasta untuk menyediakan persampahan secara keseluruhan. Studi
layanan publik. selanjutnya terkait dengan aplikasi public
Permasalahan perparkiran yang terjadi privat partnership juga dilakukan oleh
di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo yang Chairuddin (2012) yang fokus pada skema
dikelola oleh perusahaan swasta yaitu PT ISS kerjasama pembangunan infrastruktur antara
adalah kondisi perparkiran yang masih belum pemerintah dengan pihak swasta. Menurut
memadai, ini bisa dilihat dari lahan parkir Chairuddin (ibid), pemahaman tentang
yang masih sangat sempit jika kemudian di distribusi risiko terutama di dalam
bandingkan dengan volume kendaraan yang pendistribusian risiko diantara para pihak yang
datang dan memarkirkan kendaraanya. bekerjasama menjadi suatu hal yang krusial.
Kondisi fisik lahan parkir yang juga Dalam pendistribusian risiko tersebut sangat
sudah banyak berlubang menyebabkan diperlukan state of the art dalam

127
mengidentifikasi risiko sehingga risiko yang alternatif yang pembuatan keputusan. (2)
mungkin timbul dapat dikelola dengan sebaik- Pengetahuan tentang konsekuensi: menyadari
baiknya (Ibid). konsekuensi dari tindakan dalam pembuatan
Penelitian lain mengenai public privat keputusan. Elemen yang ke(3) konsisten :
partnership di Indonesia adalah Muthu Saily dalam pembuatan keputusan memiliki nilai-
(2012) yang menganalisis kemitraan nilai yang konsisten dalam membandingkan
pemerintah daerah dan swasta dalam alternatif dan konsekuensi. Dan elemen ke(4)
penyediaan pelayanan jasa transportasi laut Keputusan aturan: pembuatan aturan dalam
(Ferry penyeberangan) di Kabupaten pengambilan keputusan yang berdasar pada
Bengkalis. Penelitian ini menggunakan jenis preferensi dan konsekuensi.
penelitian deskriptif dengan metode analisa
kualitatif. Menurut Muthu (ibid) kerjasama III. METODOLOGI PENELITIAN
yang dilakukan ini memberikan manfaat yang Penelitian ini dilaksanakan di Kota
positif bagi Pemerintah, swasta, dan Makassar, dengan lokasi Penelitian di RSUP
masyarakat. Tetapi kerjasama ini belum Dr Wahidin Sudirohusodo. RSUP Dr.
sepenuhnya merupakan suatu kemitraan Wahidin Sudirohusodo sebagai rumah sakit
(kerjasama kolaboratif). Ini dapat dilihat dari Pemerintah yang bekerja sama dengan
ciri kemitraan yang belum semuanya sesuai Perusahaan Swasta dalam pengelolaan
dengan kerjasama yang dilakukan. Sehingga parkir. Desain riset ini menggunakan
dapat mempengaruhi keberlangsungan dari pendekatan kualitatif dengan strategi
kerjasama itu sendiri (ibid). penelitian studi kasus tipe eksplanantif.
Berdasarkan berbagai studi yang Desain dan strategi riset yang digunakan ini
menganalisis pelaksanaan public privat bertujuan untuk memperoleh informasi
partnership di Indonesia tersebut, secara secara mendalam mengenai kerja sama
umum memperlihatkan kemitraan yang sangat pemerintah swasta (atau publik privat
rentan dengan kegagalan dalam mencapai partnership ) dalam pengelolaan parkir di
kinerja yang baik sesuai harapan sebelumnya. Kota Makassar. dengan estimasi waktu
Studi ini dilakukan untuk ikut memberikan pelaksanaannya daribulan April - Juni 2015.
kontribusi pengembangan public privat Penentuan informan menggunakan
partner ship dengan perspektif teori pilihan teknik purposive sampling. Adapun informan
rasional dalam pelaksanaan pelayanan publik dalam penelitian ini yaitu yakni dengan
di salah satu rumah sakit di Kota Makassar. informan terkait langsung dalam kegiatan
Dalam penelitian ini, penulis pengelolaan perparkiran, diantaranya:
menggunakan teori pilihan dari Coleman daripihak RSUP DR Wahidin Sudirohusodo
(1994) untuk menganalisis aplikasi konsep yaitu, Direktur Umum dan Operasional,
PPP di pengelolaan parker RS Wahidin Sudiro Direktur Keuangan, Kepala Bagian Humas,
Husodo Makassar. Lebih lanjut Coleman Kasubag Hukum dan kemitraan dan dari pihak
(Ibid;166-180) menjelaskan bahwa ide sentral PT ISS yaitu, Koordinator wilayah dan
dari pilihan yang rasional teori adalah bahwa Koordianator area Parkir di RSUP DR
"orang bertindak rasional untuk memenuhi Wahidin Sudirohusodo.
preferences, atau untuk memaksimalkan Semua informan yang disebutkan
utilitas". Coleman (Ibid) menawarkan delapan diwawancarai secara mendalam dan berbagai
element dalam rational choice, empat dari dokumen seperti regulasi, laporan aktivitas
paham neoklasik ekonomi dan empat dari terkait pelaksanaan program dikumpulkan
paham sosiologi. untuk menunjang data penelitian ini. Studi ini
Dalam pengambilan keputusan yang menggunakan analisis data yang dikemukakan
rasional March (1999), menawarkan model oleh Miles dan Huberman (1992), meliputi
rasionalitas sederhana dalam pengambilan reduksi data, penyajian data dan penarikan
keputusan, yang meliputi: (1) Pengetahuan kesimpulan/ verifikasi.
alternatif: menyadari serangkaian tindakan

128
IV. HASIL PENELITIAN DAN Pelaksanaan Kemitraan Dalam Pengelolaan
PEMBAHASAN Parkir
Penentuan Kontrak dalam kemitraan Aspek ekonomi atau pembagian
pengelolaan parkir keuntungan dalam pelaksanaan kemitraan
Latar belakang RSUP DR Wahidin antara RSUP DRWahidin Sudirohusodo
Sudirohusodo mempihakketiga kan pengelo- dengan PT ISS dalam pengelolaan parkir dapat
laan parkirnya adalah bahwa pengelolaan kita lihat dari unsur benefitnya. Berdasarkan
perparkiran ini bukan menjadi fokus dari Tabel.1 Bagi Hasil Atas Laba Operasioanal
RSUP DR Wahidin Sudirohusodo namun antara RSUP DR Wahidin Sudirohusodo
perparkiran ini merupakan penunjang dari dengan PT ISSyang Penulislampirkan dapat di
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di lihat bahwa pembagian laba operasioanal yang
rumah sakit wahidin dan dengan di dapatkan oleh RSUP DR Wahidin Sudiro
mempihakketigakan pengelolaan parkirnya husodo dari tahun ke tahun cenderung
RSUP DR Wahidin tidak lagi menyediakan mengalami peningkatan namun tidak secara
sumberdaya manusia untuk mengelola signifikan. Misalnya laba Operasional dari
perparkiran serta tidak menyediakan modal bulan Maret 2015 sebanyak Rp.65.633.438
yang besar untuk mengelola perparkiran turunmenjadi 49.605.063 pada bulan April
karena ketika bekerja sama dengan pihak 2015. Besaran keuntungan yang didapatkan
swasta penyediaan sumberdaya manusia, didasarkan pada pendapatan perbulan dalam
finansial serta infrastruktur sudah menjadi pengelolaan parkir. begitupun dengan PT ISS
tanggung jawab pihak swasta. yang besaran keuntungganya didasarkan pada
Tahapan tahapan dalam penentuan pembagian laba operasional yaitu 70% untuk
kontrak kerjasama di RSUP DR Wahidin RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dan 30%
Sudirohusodo yaitu, RSUP DR Wahidin untuk PT ISS.
Sudirohusodo membuka proses pelelangan Adapun manfaat yang diperoleh oleh
kepada perusahaan swasta, melakukan RSUP DR Wahidin Sudirohusodoyaitu (1)
tendering, membentuk tim seleksi dan evaluasi RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dapat
kemitraan kerja sama yang akan memeriksa melaksanakan kewajibannya sebagai
dan menelaah profil perusahaan yang akan penyelenggara pelayanan kesehatan serta
dijadikan sebagai mitra kerja., kemudian memenuhi kebutuhan masyarakat akan
selanjutnya kasubag hukum dan kemitraan fasilitas perparkiran serta pengelolaan parkir
dengan berbagai pertimbangan mengusulkan yang teratur. (2) Pemerintah dapat melakukan
kepada Direksi. Selanjutnya diadakan rapat penghematan pengeluaran biaya dalam
dewan direksi untuk menentukan dan menyediakan fasilitas perparkiran.Manfaat
memutuskan perusahaan yang akan menjalin yang di dapatkan PT ISSyaitu: (1)
kerja sama tersebut. Namun yang terjadi di Memberikan manfaat ekonomi bagi
lapangan tidak demikian, PT ISS sebagai perusahaan masing-masing. Dengan adanya
perusahaaan swasta yang mengelola kerjasama ini dapat meberikan keuntungan
peprarkiran tersebut tidak melewati tahapan profit kepada kedua bela pihak. (2)
tahapan dalam penentuan kontrak melainkan Memberikan manfaat ekonomi bagi
peninjukan secara langsung. perusahaan masing-masing. Dengan adanya
Penentuan PT ISS sebagai perusahaan kerjasama ini dapat meberikan keuntungan
swasta yang mengelola perparkiran di RSUP profit kepada kedua bela pihak.
DR Wahidin Sudirohusodo ditentukan melalui Tanggung jawab dan kewajiban RSUP
rapat direksi berdasarkan rekomendasi dari DR Wahidin Sudirohusodo dengan PT ISS
kasubag hukum dan kemitraan. Rekomendasi dalam pelaksanaan kemitraan pengelolaan
ini didasarkan atas pertimbangan pada parkir tercantum dalam MOU. Salah satu
pengalaman kerja PT ISS, sistem transparansi tanggung jawab dari PT ISS selaku pengelola
serta penghargaan penghargaan yang telah perparkiran adalah melakukan pemeliharaan
diraiholeh PT ISS. dan perbaikan di lokasi parkir, namun

129
berdasarkaan hasil penelitian masih banyaknya alternatif dalam pembuatan keputusan,
lahan parkir yang berlubang dan tidak menyadari konsekuensi dari tindakan dalam
dilakukan perbaikan. Sumber daya manusia pembuatan keputusan, kemudian dalam
yang dipekerjakan pada lokasi parkir RSUP pembuatan keputusan memiliki nilai nilai yang
DR Wahidin Sudirohusodo merupakan konsisten dalam membandingkan alternatif
karyawan yang disediakan oleh PT ISS dengan dan konsekuensi serta pembuatan aturan dalam
jumlah 42 karyawan sesuai dengan pengambilan keputusan yang berdasar pada
kesepakatan yang tercantum dalam MOU preferensi dan konsekuensi. Berdasarkan teori
antara kedua belapihak. Jumlah 42 orang ini model rasional dalam pengambilan keputusan,
dinilai belum cukup melihat banyaknya dapat disimpulkan bahwa RSUP DR Wahidin
kendaraan yang harus diatur serta sempitnya Sudirohusodo dalam mengambil keputusan
lahan parkir dengan volume kendaraan yang pengelolaan parkir yang tidak melewati
cukup banyak menjadi alasan untuk tahapan tahapan yang menjadi ketentuan pihak
mengharuskan adanya penambahan sumber RSUP Wahidin Sudirohusodo tidak rasional.
daya manusia. Berdasarkan teori dari Rational choice
Luas lahan parkir di RSUP DR Wahidin (pilihan rasional), dengan menggunakan
Sudirohusodo yang sangat sempit menjadi metode-metode ekonomi, maka akan bisa
kendala dalam pengelolaan perparkiran ini. dijelaskan mengapa seseorang, atau
Luas lahan parkir tidak seimbang dengan sekelompok orang lebih memilih perusahaan
jumlah kendaraan yang A dibanding perusahaan B. Seseorang atau
setiapharinyadatanguntukparkir.Tarifparkir sekelompok orang tersebut memiliki
yang diberlakukanoleh PT ISS berdasarkan kepentingan, dan mereka dihadapkan pada
MOU antara kedua belapihak. Namun dalam pilihan perusahaan A atau perusahaan B.
realisasinya banyak masyarakat sebagai Setelah dibandingkan dan dipertimbangkan,
pengguna jasa parkir yang mengeluhkan tarif orang atau sekelompok orang tersebut
parkir yang terkadang tidak sesuai dengan berkesimpulan bahwa kepentingan mereka
ketentuan. akan lebih terakomodasi jika perusahaani A
berkuasa, dari pada jika perusahaan B yang
Diskusi Hasil Penelitian berkuasa. Sama halnya dengan RSUP DR
Penelitian ini menemukan bahwa Wahidin Sudirohusodo yang memeilih PT ISS
penentuan kontrak dalam pelaksanaan sebagai mitra kerja telah didasrkan pada
kemitraan pengelolaan parkir antara RSUP DR analisis tentang alternative alternative lain
Wahidin Sudiro husodo dengan PT ISS sebelum mengambil keputusan bermitra
membawa dampak yang baik.Hal ini bisa deNgan PT ISS. Pelaksanaan kemitraan
dilihat dari Keputusan untuk mempihak perpakiran di RSUP DR Wahidin
ketigakan pengelolaan parkir kepada pihak Sudirohusodo belum maksimal dalam
swasta merupakan keputusan yang tepat pengelolaanya. Dalam pelaksanaan kerja sama
karena dengan kerja sama ini dapat ini memang memberikan keuntungan kepada
memberikan keuntungan dan manfaat bagi kedua bela pihak namun kurang
kedua bela pihak.dari segi penetuan Penentuan memperhatikan kenyamanan pasien.Ini bisa
PT ISS sebagai mitra kerja yang tidak dlilihat dari Kondisi lahan yang sangat sempit
melewati proses tendering tetapi penunjukan tidak mampu menampung semua kendaaran
secara langsung tidak sesuai dengan ketentuan yang akan parkir yang merupakan kendaraan
yang ditetapkan oleh pihak RSUP DR Wahidin pegawai,dokter serta pasien serta pengunjung
Sudirohusodo bahwa semua kerja sama rumah sakit lainnya. Selanjutnya tarif parkir
kemitraan harus melewati proses tendering dan yang diberlakukan terkadang tidak sesuai
seleksi oleh tim evaluasi kemitraan. March dengan ketentuan tarif parkir yang telah
(1999) yang menjelaskan tentang adanya disepakati secara bersama sama antara pihak
model rasional dalam pengambilan keputusan RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dengan PT
yaitu : menyadari serangkaian tindakan

130
ISS, serta kurangnya jaminan kendaraan bagi pemberian kewenangan kepada pihak swasta
pengunjung. untuk mengelola perparkiran di rumah sakit
Dalam New public management meka- wahidin. Keputusan RSUP DR Wahidin
nisme pasar digunakandalam terminologi di Sudirohusodo untuk mempihakketigakan
sektor publik. Bahwa dalam melakukan pengelolaan parkirnya berdampak baik
hubungan antara instansi instansi pemerintah terhadap RSUP DR Wahidin Sudirohusodo.
dengan pelanggannya (customers) dipahami PT ISS sebagai mitra kerja tidak
sama dengan proses hubungan transaksi yang melalui proses tendering melainkan
dilakukan oleh mereka dunia pasar (market penunjukan secara langsung oleh pihak RSUP
place). Dengan mentransformasikan kinerja DR Wahidin Sudirohusodo. Ini jelas tidak
pasar seperti ini maka dengan kata lain akan sesuai dengan aturan yang sebelumnya
mengganti atau mereform kebiasaan kinerja dikemukan oleh pihak RSUP DR Wahidin
sektor publik dari tradisi berlandaskan aturan Sudirohusodo yang menjelaskan ada beberapa
(rule-based) dan proses yang menggantungkan tahapan tahapan dalam pemilihan perusahaan
pada otoritas pejabat (authority-driven swasta sebagai mitra kerja. Secara teoritis,
processes) menjadi orientasi pasar (market- rasionalitas terjadi ketika sesorang pembuat
based), dan dipacu untuk berkompetisi sehat keputusan akan memilih alternatif terbaik dari
(competition-driven tactics). sekian banyak alternatif yang tersedia.
Dalam konsep New Public Management Pemilihan sasaran saran alternative harus
semua pimpinan (manajer) didorong untuk dipikirkan oleh pembuat keputusan sebagai
menemukan cara cara baru dan inovatif untuk sebuah proses yang menyangkut pemilihan
memperoleh hasil yang maksimal atau atau pengambilan sebuah keputusan.
melakukan privatisasi terhadap fungsi fungsi Penentuan PT ISS sebagai mitra kerja dari
pemerintahan. Mereka tidak lagi melakukan RSUP DR Wahidin Sudirohusodo yang tidak
“rowing” menyapu bersih semua pekerjaan. melalui tahapan tahapan dalam melakukan
Melainkan mereka melakukan “steering” kerja sama dengan RSUP DR Wahidin
membatasi terhadap pekerjaan atau fungsi Sudirohusodo sesuai dengan ketentuan yang
mengendalikan, memimpin, mengaraahkan telah ditetapkan tidak bisa dikatakan rasional
yang strategis saja. Dengan demikian, kunci dalam pengambilan keputusan.
dari New Public Management adalah sangat Terdapat banyak faktor yang berperan
menitikberatkan pada meka-nisme pasar dalam dalam mendorong perkembangan kemitraan
mengarahkan program program publik. antara pemerintah dan swasta. Keterbatasan
Secara teoritis, manajer ataupun akses terhadap sumberdaya yang dimiliki para
pimpinan didorong untuk menemukan cara aktor atau institusi dalam mewujudkan publik
cara baru yang lebih inovatif untuk values dan publik tasks telah mendorong
memperoleh hasil yang maksimal misalnya mereka untuk saling bekerjasama (Dwiyanto,
dengan melakukan privatisasi terhadap fungsi 2010). Dengan melakukan kerjasama, kedua
fungsi pemerintahan. Pimpinan tidak lagi pihak berharap segala kekurangan yang
melakukan rowing atau menyapu bersih semua dimiliki oleh kedua pihak dapat tertutupi
pekerjaan melainkan melakukan steering atau dengan kelebihan yang juga dimiliki oleh
membatasi pekerjaan atau fungsi pengen- masing-masing pihak yang bekerjasama.
dalian, memimpin dan mengarahkan yang Pihak swasta yang terlibat dalam bisnis
strategis saja. Dalam konsep New Public perparkiran ini tidak menerima subsidi dari
Management Organisasi publik dituntut untuk pemerintah sehingga tidak ada cara lain untuk
mengadopsi manajemen sektor swasta serta tetap dapat berbisnis di bidang ini dan
mengembangkan inisiatif pengaturan sistem mendapatkan profit. Hal inilah yang perlu
seperti deregulasi, privatsasi dan kontrak mendapatkan pengawasan dari pemerintah
manajemen. Ketidakmampuan RSUP DR dalam pelaksanaannya, sebab penerapan tarif
Wahidin Sudirohusodo dalam mengelola oleh pengelola yang tujuannya adalah untuk
perparkirannya sendiri berdampak pada mendapatkan keuntungan akan menerapkan

131
tarif yang lebih tinggi dari tarif yang
seharusnya. Hal ini tentu akan merugikan
masyarakat sebagai pengguna jasa parkir dan
mengurangi kenyamanan dalam penggunaan-
nya.

V. PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Dari penelitian tentangpublic privat
partnership dalam pengelolaan parkir di kota
Makassar (Studi kemitraan antara RSUP DR
Wahidin Sudirohusodo dengan PT ISS) dapat
di simpulkan beberapa hal. Pertama,
penentuan kontrak dalam kemitraan
pengelolaan parkir antara RSUP DR Wahidin
Sudirohusodo dengan PT ISS membawa
dampak baik dan saling menguntungkan dan
pelaksanaa kemitraan dalam pengelolaan
parkir antara RSUP dR Wahidin Sudirohusodo
dengan PT ISS belum sepenuhnya berjalan
secara maksimal.
Kedua, dibutuhkan regulasi dari pihak
RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dalam
penentuan kerjasama dengan pihak swasta.
Regulasi tersebut terkait dengan aturan untuk
melakukan proses tender serta melewati tim
seleksi dan evaluasi kemitraan yang telah di
bentuk oleh BagianHukum RSUP dan
kemitraan.
Ketiga, perlunya pengawasan
pengenaan tarif parkir yang tidak merugikan
konsumen. Hal ini dilakukan supaya tidak
terjadi pengenaan parkir yang tidak sesuai
dengan ketentuan tarif parkir yang telah
disepakati.
Saran penelitian ini bahwa diperlukan
regulasi yang tegas dari Pihak RSUP DR
Wahidin Sudirohusodo dalam penentuan
kontrak dengan pihak swasta, serta
penambahan lokasi parkir harus segara
direalisasiakan melihat lokasi parkir yang ada
tidak mampu menampung volume kendaraan
yang ada.

132
DAFTAR PUSTAKA

Coleman J. S.(1994). A rational Choice perspective on Economic Sociology. Pp.166-180 in the


Handbook of Economic Sosiology, edited by Neil J. Smelser and Richard
Swedberg.Princeton: Princeton University Press.

Dwiyanto Agus. (2010). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.

LitmanT.A. (2011). Parking Management: comprehensive implementation Guide. Victoria Transport


Policy Institute.

March James & Zur Shapira. (1992).”Behavioral decision Theory and Organizational decision
Theory.” Pp.273-303 in Decision making: alternatives to rational Choice Models, edited by
Mary Zey. Newbury Park: Sage.

Osborne D,& Ted G.(1992).Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is


Transforming the Public Sector, Addison-Wesley.

Parente W. J. (2006). ”Public Private Partnerships” dalam Workshop on “Fundamental Principles


and Techniques for Effective Public Privat e Partnerships in Indonesia”, Jakarta.

Saily Muthu.(2012). Kemitraan Pemerintah daerah dan swasta dalam penyediaan pelayanan jasa
transportasi laut.Yogyakarta. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Sudibyo Sidiq. (2006). Pelayanan air bersih melalui kemitraan pemerintah swasta. Semarang.
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Vestikowati Endah. (2012). Model Kemitraan Pemerintah dengan Sektor Swasta dalam
Pembangunan Daerah.Yayasan Pendidikan Galuh pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Galuh Ciamis.

Zulfan. (2013). Kemitraan pemerintah dan swasta dalam pengelolaan sampah di kota Makassar.
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

133

You might also like