Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
PENDAHULUAN
Pewarnaan ulang pakaian dibuang ke perairan bebas, udara
khususnya jeans masih banyak bebas atau dikuburkan, harus dapat
dilakukan dari skala kecil sampai didegradasi oleh alam atau tidak
skala sedang atau dapat dikatakan mengandung bahan yang melebihi
sebagai usaha industri rumah ambang batas yang telah
(1)
tangga. Industri rumah tangga ditentukan. Di dalam kegiatan
kurang mendapat pengawasan pewarnaan ulang jeans di
terhadap penanganan limbah cair. Kecamatan Candi Mulyo Magelang,
Limbah secara umum memerlukan air limbah yang telah digunakan
teknologi tersendiri untuk dibuang langsung ke sungai, hal ini
mengolahnya. Air limbah sebelum
662
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dengan menggunakan metode
dalam jenis penelitian eksperimen penelitian eksperimen dalam skala
sesungguhnya (true experimental), laboratorium. Sedangkan rancangan
yaitu penelitian yang observasinya penelitiannya adalah rancangan
dilakukan terhadap efek dari eksperimen ulang (pretest and
manipulasi penelitian terhadap satu posttest with control group design).
atau sejumlah variabel penelitian Pengukuran dilakukan sebelum dan
663
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
post
post
post
gram gram
pre
pre
pre
pre
(mg/l)
Ke- (mg/l) (mg/l)
1 0,825 0,708 0,730 0,569 11 10 11 10 29 29 29 29
2 0,790 0,720 0.711 0,577 10 11 10 11 28 29 28 29
3 0,785 0,711 0,694 0,582 10 11 10 11 28 29 28 29
4 0,811 0,697 0,690 0,570 11 11 11 11 28 29 28 29
5 0,824 0,704 0,685 0,560 10 11 10 11 28 28 28 28
6 0,788 0,715 0,702 0,549 10 10 10 11 28 28,2 26 28
7 0,793 0,720 0,682 0,544 11 10 11 10 27,2 28 27 28
8 0,809 0,708 0,680 0,539 11 11 11 11 27,5 28 28 28
9 0,818 0,686 0,678 0,528 11 11 11 11 28 28 28 28
664
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Tabel 2. Hasil Uji Kadar Logam Mn Limbah Cair Pewarnaan Ulang Jeans Kabupaten
Magelang
Pen Perlakuan pH Suhu (oC)
Prete 4 gram 5 gram 4 gram 5 gram
gula Kontrol 4 5
st
ngan (mg/l)
post
post
post
post
gram gram
pre
pre
pre
pre
(mg/l)
Ke- (mg/l) (mg/l)
1 4,180 3,880 3,120 3,080 11 10 11 10 29 29 29 29
2 4,240 3,775 3,093 2,835 10 11 10 11 28 29 28 29
3 4,232 3,820 3,088 3,190 10 11 10 11 28 29 28 29
4 4,197 3,814 3,103 3,005 11 11 11 11 28 29 28 29
5 4,080 3,740 3,009 3,019 10 11 10 11 28 28 28 28
6 4,173 3,782 3,112 2,910 10 10 10 11 28 28,2 26 28
7 4,209 3,770 2,993 2,985 11 10 11 10 27,2 28 27 28
8 4,193 3,630 2,990 3,004 11 11 11 11 27,5 28 28 28
9 4,188 3,622 3,010 3,013 11 11 11 11 28 28 28 28
27,9 28,4
Rata 4,188 3,759 3,058 3,005 11 11 11 11 28,47 27,78
7 4
-rata
665
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
logam Mn malah lebih tinggi pada Tentang Baku Mutu Air Limbah
pemberian koagulan 4 gram dengan kadar maksimal untuk logam
dibandingkan dengan pemberian Mn yaitu 2 mg/l. Meskipun tidak
koagulan 5 gram. Terjadi kenaikan bersifat toksik, mangan dapat
kadar logam Mn ini dianggap mengendalikan kadar unsur toksik di
sebagai salah satu bentuk perairan, misalnya logam berat. Jika
penyimpangan perlakuan yang dibiarkan di udara terbuka dan
dipengaruhi oleh banyak hal seperti mendapat cukup oksigen, air dengan
pengendapan sebelum perlakuan kadar Mangan (Mn2+) tinggi (lebih
yang tidak efekif, kadar logam Mn dari 0,01 mg/liter) akan membentuk
sebelum perlakuan yang lebih tinggi, koloid karena terjadinya proses
ketidaktelitian dalam pemberian oksidasi Mn2+ menjadi Mn4+. Koloid
koagulan kapur. Pemberian ini mengalami persipitasi
koagulan kapur dapat menurunkan membentuk warna cokelat gelap
kadar logam Fe dan Mn, karena sehingga air menjadi keruh.(10)
kapur mengikat ion yang bervalensi Pada pengolahan air kotor,
+2, maka Fe2+ dan Mn2+. Sehingga kapur dapat mengurangi kandungan
kapur mengeleminasi logam besi bahan-bahan organik. Cara kerjanya
dan mangan. yaitu kapur ditambahkan untuk
Penurunan kadar logam Mn mereaksikan alkalibikarbonat serta
disebabkan oleh kurang optimalnya mengatur pH air sampai sehingga
proses presipitasi logam Mn. menyebabkan pengendapan. Proses
Kemungkinan hal yang dapat terjadi pengendapan ini akan berjalan
karena pembentukan flok tidak secara efektif apabila pH air antara
sempurna dan pengendapan 6-8.(11) Pemberian koagulan
presipitasi pada proses koagulasi- mempengaruhi kenaikan pH pada
flokulasi tidak berjalan dengan baik. sampel yang diuji. Pada penelitian
Pembentukan flokulan yang tidak yang dilakukan oleh Laela Novita
sempurna tersebut dapat dkk, pengaturan pH dapat
dipengaruhi oleh kurangnya dosis memberikan hasil koagulasi yang
koagulan, kecepatan pengadukan, baik dan pada umumnya,
dan pengendapan sebelum pengendapan untuk ion logam berat
perlakuan yang kurang efektif serta yang optimal diperoleh pH berkisar
waktu pengendapan setelah antara 6-9. Sedangkan untuk nilai
perlakuan selama 45 menit belum rata-rata suhu baik kelompok kontrol
cukup untuk terjadinya fase maupun kelompok perlakuan masih
pengendapan flokulan. Namun dari berada sesuai suhu optimum yaitu
data tersebut, diperoleh rata-rata tidak lebih dari 300C. Pada penelitian
penambahan dosis koagulan Zikri Rahimah, Heliyanur Heldawati,
ternyata dapat menurunkan nilai Isna Syauqiah, pada pH nilai
logam Mn yang terdapat dalam tergantung dari koagulan yang
limbah pewarnaan ulang jeans, digunakan karena kapur bersifat
semakin tinggi dosis koagulan yang basa sehingga pH menjadi naik yaitu
diberikan maka semakin tinggi nilai pada limbah deterjen buatan 10,39
penurunan kadar logam Mn pada air menjadi 12,64 pada massa koagulan
limbah. Namun, dari hasil tersebut 5 gram. Suhu berpengaruh terhadap
belum bisa mencapai angka yang daya koagulasi-flokulasi dan apabila
sesuai baku mutu menurut suhu limbah tinggi maka akan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa memerlukan pemakain bahan
Tengah Nomor 5 Tahun 2012 koagulan yang banyak, dari hasil
666
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
667
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
KESIMPULAN
Ada perbedaan penurunan Perlu adanya penelitian
kadar logam Fe pada air limbah lebih lanjut mengenai cara
pewarnaan ulang jeans di menurunkan nilai pH yang optimal
Kabupaten Magelang menggunakan dalam penurunan kadar logam pada
koagulan kapur tohor. Dan tidak ada air limbah pewarnaan ulang jeans di
perbedaan penurunan kadar logam Magelang menggunakan koagulan
Mn pada air limbah pewarnaan kapur dan perlu adanya penelitian
ulang jeans di Kabupaten Magelang lebih lanjut untuk menghilangkan
menggunakan koagulan kapur tohor. warna pekat pada limbah cair
Penurunan kadar logam Fe setelah pewarnaan ulang jeans di Magelang.
perlakuan sudah sesuai dengan Disarankan bagi pemilik
baku mutu, sedangkan penurunan industri tekstil sebelum limbah cair
kadar logam Mn setelah perlakuan pewarnaan ulang jeans dibuang ke
masih belum sesuai baku mutu air sungai, sebaiknya dilakukan
limbah yang di atur oleh Peraturan pengolahan terlebih dahulu sehingga
Daerah Provinsi Jawa Tengah kandungan logam yang terkandung
Nomor 5 Tahun 2012, kadar dalam air limbah sesuai dengan
maksimal untuk kadar logam Fe baku mutu yang telah ditetapkan dan
yaitu 5 mg/l dan Mn yaitu 2 mg/l. bagi pekerja di industri rumahan
Selain zat warna, ada faktor lain pewarnaan ulang jeans di Magelang
yang mempengaruhi adanya kadar harus menggunakan APD yang baik
logam Fe dan Mn pada air limbah sehingga menghindari gangguan
yaitu air tanah dan peralatan yang kesehatan.
digunakan saat proses produksi
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Widjajanti, E. Peran Kimia 5. Sunarto. Teknologi
Fisika dalam Industri. Pencelupan dan Pencapan
Makalah Pengabdian pada Jilid I. Jakarta: Departemen
Masyarakat. Fakultas MIPA. Pendidikan Nasional. 2008.
UNY.Yogyakarta. 2009. 6. Faujiah, Fitriany.
2. Rambe, A.M. Pemanfaatan Pemanfaatan Karbon Aktif
Biji Kelor Moringa Oleifera Dari Limbah Padat Industri
sebagai Koagulan Alternatif Agar-Agar Sebagai Adsorben
dalam Proses Penjernihan Logam Berat dan Bahan
Limbah Cair Industri Tekstil. Organik Dari Limbah Industri
Skripsi. Universitas Sumatera Tekstil. Departemen
Utara. 2009. Teknologi Hasil Perairan
3. Biro Pusat Statistik Tahun Fakultas Perikanan dan Ilmu
2010, Kelautan Institut Pertanian
(http://ejournal.uajy.ac.id/862 Bogor. 2012.
6/3/2BL01195.pdf, Diakses 7. Sugiharto. Dasar-dasar
pada 25 Oktober 2016) Pengelolaan Air Limbah.
4. Nugroho, R dan Ikbal. Jakarta: Penerbit Universitas
Pengolahan Air Limbah Indonesia. 1997.
Berwarna Industri Tekstil 8. Herlina A.,dkk.Pengaruh Fly
dengan Proses AOPs. Ash Dan Kapur Tohor Pada
JAI.vol 1 : 2. 2005. Netralisasi Air Asam
668
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
669