You are on page 1of 10

Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KEKERASAN DALAM


RUMAH TANGGA (KDRT) TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA
TENTANG KDRT

Tina Yuli Fatmawati1*, Mila Triana Sari2


1
Program Studi D3 Keperawatan, STIKes Baiturrahim Jambi
*
tinayulifatmawati@yahoo.com
2
Program Studi Profesi Ners, STIKes Baiturrahim Jambi

Submitted :05-04-2018, Reviewed:09-05-2018, Accepted:30-05-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.3322

ABSTRACT
Approximately 10-50% of women have experienced domestic violence, such as being hit or hurt by
their partners followed by psychological aberrations. In Jambi, violence against women and children
is increasing every year (123 people in 2016).The purpose of this study is to determine the effect of
health education on domestic violence (KDRT) on family knowledge about domestic violence. This
research is a quantitative research with pre experimental design with one group pre and post test
design approach. The samples is 20 respondents. Sampling technique is purposive sampling. Data
obtained by interview using questioner and univariate and bivariate analyzed by paried t-test. The
result of the research from 20 respondents got the knowledge of the family before the health education
as much as 6 respondents (30%) have poor knowledge and as many as 14 respondents (70%) have
good knowledge, after health education as many as 20 respondents (100%) have knowledge the good
one. The result of statistical test obtained (p-value = 0,000 <0,05) means that there is influence of
health education about domestic violence (KDRT) to family knowledge about domestic violence (CID)
in Lebak Bandung . Conclusion health education is very influential on increasing knowledge of
respondents about domestic violence. Therefore need to be increased preventive and promotive
efforts, especially in the community in Lebak Bandung.

Keywords: Health Education, Knowlegde, Domestic Violence

ABSTRAK
Sekitar 10-50% wanita pernah mengalami kejadian kekerasan dalam rumah tangga, seperti dipukul atau
disakiti oleh pasangannya yang diikuti oleh penyimpangan secara psikologis. Di Propinsi Jambi,
kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan tiap tahun (123 orang tahun 2016).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) terhadap pengetahuan keluarga tentang KDRT.Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain pra eksperimendengan pendekatan one group pra dan post test
design. Jumlah sampel yaitu 20 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Data diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat
dan bivariat dengan uji paried t-test. Hasil penelitian dari20 responden didapat pengetahuan keluarga
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 6 responden (30%) memiliki pengetahuan yang
kurang baik dan sebanyak 14 responden (70%) memiliki pengetahuan yang baik, sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan sebanyak 20 responden (100%) memiliki pengetahuan yang baik. Hasil uji
statistik didapat (pvalue = 0,000 < 0,05) artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) terhadap pengetahuan keluarga tentang kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) di kelurahan Lebak Bandung. Simpulan pendidikan kesehatan sangat berpengaruh terhadap

LLDIKTI Wilayah X 547


peningkatan pengetahuan responden tentang KDRT. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya preventif dan
promotif khususnya pada masyarakat di kelurahan Lebak Bandung.

Kata kunci : Pendidikan Pesehatan, Pengetahuan, KDRT

Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)


PENDAHULUAN menurut para ahli dalam Prastowo (2007)
Rumah Tangga merupakan wadah dimana anatara lain Dendam yang umumnya
dua orang anak manusia yang berbeda bersumber dari adanya perlakuan kekerasan
dipersatukan dalam sebuah ikatan yang pernah diterima oleh pelaku, Stabilitas
perkawinan. Terkadang perkawinan tersebut emosi yang rendah yaitu adanya tekanan
dibumbui dengan kebahagiaan dan tidak emosi (stres) yang tidak mampu ditoleransi
sedikit pula yang selalu dibumbui dengan lagi oleh pelaku sehingga menyebabkan
pertengkaran bahkan menimbulkan kekerasan hilangnya kendali diri, Cara mendidik anak
terhadap salah satu pihak. Penyebab yang otoriter dan menggunakan cara
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga kekerasan sehingga menjadi model bagi anak
(KDRT) oleh suami terhadap isteri antara lain dalam berperilaku, orang tua yang otoriter
adalah dimana laki-laki dianggap paling cenderung menggunakan aturanaturan yang
dominan daripada perempuan dalam rumah kaku dalam mendidik anak, Tradisi yang
tangga, sehingga mempunyai kewenangan dirasakan sebagai keharusan untuk
penuh terhadap istri dan berhak melakukan dilaksanakan. Hal ini biasanya muncul pada
apa saja sesuka hatinya, karena himpitan institusi tertentu yang mewajibkan adanya
ekonomi keluarga, himpitan masalah kota kekerasan, seperti ospek disekolah yang
besar yang mendorong stress, kondisi cenderung mengeksplorasi ketakutan siswa
lingkungan dan pekerjaan yang berat baru melalui hukuman atau acara-acara yang
mendorong tingginya temperamental keras, Modelling yang diperoleh dari media
seseorang maupun karena kondisi kejiwaan massa, seperti adegan ditelevisi, cerita silat,
seseorang.(Gusliana, 2010). dan action games.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Menurut data dari World Health Organization
adalah suatu bentuk tindakan perilaku (WHO) dalam world report pertamanya
menyimpang yang dilakukan didalam rumah mengenai kekerasan dan kesehatan ditahun
tangga baik oleh suami, isteri maupun anak 2002, menemukan bahwa antara 40 hingga 70
dan mengakibatkan timbulnya dominasi dan persen perempuan yang meninggal karena
diskriminasi terhadap salah satu anggota pembunuhan, umumnya dilakukan oleh mantan
keluarga yang berdampak buruk terhadap dan pasangannya sendiri. Dikutip dari World
keutuhan psikis, keharmonisan dan hubungan Health Organization (WHO)
fisik (Soeroso, 2010). Berbagai bentuk Report “Women and Health”,dan data dari
kekerasan fisik kepada isteri tidak hanya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
bersifat fisik seperti melempar sesuatu, menyebutkan bahwa di Turki jumlah
memukul, menampar, sampai membunuh. perempuan yang mengalami kekerasan yang
Namun juga bersifat non fisik seperti dilakukan oleh suami tahun 1998 mencapai
menghina, berbicara kasar, ancaman. 57,9%, di India tahun 1999 mencapai 49%,
kekerasan seperti ini adalah dalam bentuk diBanglades tahun 2000 mencapai 60%
psikologis (Arfa, 2014). (Martha. 2012).
Beberapa faktor yang dapat Hasil survey penduduk diseluruh dunia
menyebabkan munculnya tindak kekerasan pada tahun 2010, sekitar 10-50% wanita
pernah mengalami kejadian kekerasan

LLDIKTI Wilayah X 548


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)
dalam rumah tangga, seperti dipukul atau waktu pengindraan sehingga menghasilkan
disakiti olehpasangannya yang diikuti pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
oleh penyimpangan secara psikologis. intensitas perhatian dan persepsi terhadap
Menurut Departemen objek (Notoatmodjo, 2014).
Kehakiman Amerika Serikat, antara tahun Pendidikan kesehatan merupakan salah
1998dan tahun 2002 : dari 3,5 juta kekerasan satu cara yang dapat digunakan untuk
yang dilakukan terhadap anggota keluarga meningkatkan pengetahuan masyarakat,
tercatat 49%, diantaranya kekerasan terhadap terutama tentang kekerasan dalam rumah
pasangan 89% tangga (KDRT). Tujuannya untuk mengubah
(Suprehatin, 2016).Sedangkan hasil survey perilaku individu, keluarga, serta masyarakat
Badan Pusat Statistik (BPS), data tentang dan perilaku tidak sehat menjadi sehat.
kekerasan terhadap perempuandi Indonesia perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
tercatatperilaku kekerasan terhadap perempuan kesehatan menjadi perilaku yang sesuai
di tahun 2010 adalah sebanyak 8725 kasus, dan dengan nilai-nilai kesehatan atau perilaku
kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 759 negatif ke perilaku yang positif (Widyanto,
kasus, dan pada tahun 2011, kekerasan 2014).
terhadap perempuan meningkat menjadi Berdasarkan hasil penelitian yang
10.619, dan kekerasan dalam rumah tangga dilakukan Suprehatin (2016) tentang hubungan
meningkat sebanyak 851 kasus (Diniyanti, pengetahuan dan sikap suami tentang kekerasan
2014).Ada banyak hal yang menyebabkan dalam rumah tangga di Kelurahan Kaliwungu
mereka melakukan kekerasan. Ketidaktahuan, Indah Jombang, Kecamatan Jombang,
penerimaan publik, serta kondisi psikologis menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan
pelaku sangat mempengaruhi tingkat sikap suami tentang kekerasan dalam rumah
kepatuhan. Oleh karenanya, sosialisasi yang tangga KDRT.Penelitian lain yang terkait
baik massif dan sangat penting untuk dilakukan tentang hubungan tingkat pengetahuan keluarga
oleh pemerintah.(Adicahya, Akmal, 2014) dengan tindakan perawatan pasien perilaku
Data Komisi Nasional perempuan (KOMNAS) kekerasan di ruangan IPC RSJ KO
menunjukkan bahwa pada awal tahun 2004 Soeprapto Bengkulu. Hasil penelitian pada 44
menunjukan peningkatan serius dalam jumlah responden menunjukkan ada hubungan antara
kasus kekerasan berbasis gender yang menimpa pengetahuan keluarga tentang perilaku
perempuan pada tahun 2001 terdapat 3.169 kekerasan dengan tindakan perawatan pasien
kasus yang dilaporkan ke lembaga pengada perilaku kekerasan (Purwati, 2015). Sedangkan
layanan tersebut. Pada tahun 2002 angka itu Mantiri & E., 2014, dalam penelitiannya
meningkat menjadi 5.163 kasus pada tahun menunjukan kasus KDRT banyak terjadi pada
2003 terdapat 5.934 kasus. sedangkan tahun rentan usia 15-20 tahun yaitu berjumlah 37
2006, catatan dari ketua komnas anti kekerasan kasus dengan persentase (68,52%), artinya pada
terhadap perempuan (kamala chandrakirana) penelitian ini menunjukkan bahwa banyak
menunjukkan kekerasan terhadap perempuan kasus KDRT terjadi pada usia waktu menikah
(KTP) sepanjang tahun 2006, mencapai 22.512 dini di bandingkan dengan usia waktu menikah
kasus, dan kasus terbanyak adalah kekerasan dewasa.
dalam rumah tangga sebanyak 16.709 kasus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
atau 76% (Purwati, 2015). Perempuan dan Anak (P2TP2A)Provinsi Jambi
Menurut Lawrance Green (1980), ada 2017 menyebutkan distribusi data Kekerasan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terhadap Perempuan dan Anak di Provinsi
perilaku seseorang, salah satunya adalah Jambi Tahun 2014-2017 terus mengalami
pengetahuan (Firmana, 2017). Pengetahuan peningkatan tiap tahun dan dalam tahun 2017
merupakan hasil pengindraan manusia, atau (Januari-Maret ) diperoleh 22 kasus. Data
hasil tahu seorang terhadap objek melalui tersebut belum mencerminkan keadaan yang
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga sebenarnya, mengingat masalah kekerasan
dan sebagainya) dengan sendirinya pada dalam rumah tangga masih dianggap tabu untuk

LLDIKTI Wilayah X 549


diungkapkan. Banyak isteri yang tidak
melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya,
bahkan cenderung menutup-nutupi masalah ini,
karena takut akan cemoohan dari masyarakat
maupun keluarga sendiri.

LLDIKTI Wilayah X 550


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

Hipotesis pada penelitian ini “Ada dalam rumah tangga (KDRT) terhadap
pengaruh pendidikan kesehatan tentang pengetahuan keluarga tentang kekerasan
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam rumah tangga (KDRT) di kelurahan
terhadap pengetahuan keluarga tentang Lebak Bandung kecamatan Jelutung kota
KDRT di Kelurahan Lebak Bandung Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan
Jambi”. Sedangkan tujuannya adalah pendekatan one group pra dan post test .
Diketahui pengaruh pendidikan kesehatan Desain penelitian yang dipakai dalam
tentang kekerasan dalam rumah tangga penelitian ini adalah pre eksperiment
(KDRT) terhadap pengetahuan keluarga dengan pendekatan one group pre test post
tentang kekerasan dalam rumah tangga test dimana pengukuran dilakukan
(KDRT) di kelurahan Lebak bandung. sebanyak 2 kali, sebelum diberikan
Kelurahan Lebak Bandung terbagi pendidikan (01) disebut pre test dan setelah
menjadi 40 RT, dari datapenduduk diatas diberikan kesehatan (02) disebut post test.
RT dengan pemukiman terpadat terdapat di Populasi dalam penelitian ini adalah warga
RT. 08, dan memiliki jumlah penduduk Kelurahan Lebak Bandung kecamatan
sebanyak 403orang. Dengan rata-rata status Jelutung Kota Jambi dengan Sampel
ekonomi penduduk diwilayah tersebut berjumlah 20 orang. Metode pengambilan
yaitu dikategorikan menengah kebawah, sampel dalam penelitian ini adalah
serta untuk tingkat pendidikan keluarga menggunakan purposive samplingyaitu
masih terbilang rendah.Hasil survey awal didasarkan pada suatu pertimbangan
peneliti pada bulan April 2017 dengan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
mewawancarai 5 orang isteri yang berada berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
di kelurahan Lebak Bandung Kecamatan yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun
Jelutung Kota Jambi, pengumpulan data menggunakan kuisioner,
didapatkanhasilbahwa kelima responden data akan diolah menggunakan analisis
belum pernah mendapatkan pendidikan secara univariat dan bivariat dengan uji
kesehatan tentang kekerasan dalam rumah paired t-test.
tangga (KDRT), 3 keluarga mengatakan
tidak mengetahui apa ituKDRT serta HASIL DAN PEMBAHASAN
dampak yang timbul dariKDRT, sedangkan Analisa univariat
2 keluarga lainnya hanya mengetahui Berdasarkan hasil penelitia
gambaran tentang kekerasan dalam rumah diperoleh :
tangga (KDRT).
Berdasarkan uraian diatas peneliti Tabel 1. Distribusi Frekuensi
tertarik untuk melakukan peneilitian yang Responden Berdasarkan umur.
berjudul Pengaruh pendidikan kesehatan Umur Jumlah Persen
tentang kekerasan dalam rumah No
tangga(KDRT) terhadappengetahuan (th) (orang) (%)
keluarga tentang kekerasan dalam rumah
tangga(KDRT) di kelurahan Lebak 1 20-30 4 20,0
Bandung. 2 31-40 13 65,0
3 41-50 3 15,0
METODE PENELITIAN
Jumlah 20 100
Penilitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, desain penelitian yang
Tabel di atas memperlihatkan bahwa
dilakukan yaitu pre eksperiment yang
sebagian besar keluarga berumur 31-40
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tahun yaitu sebanyak13 keluarga (65%).
pendidikan kesehatan tentang kekerasan

LLDIKTI Wilayah X 551


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

Penulis mengasumsikan bahwa semakin


tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
semakin mampu mengetahui, memahami
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan menganalisis apa yang telah
Responden Berdasarkan Pekerjaan disampaikan demikian juga sebaliknya
Keluarga semakin rendah tingkat pendidikan yang
Jumlah Persen No dimiliki maka semakin rendah atau tidak
Pekerjaan tahu seseorang mencerna/merespon isi
14
(orang) 70
(%) pesan yang disampaikan.
1 IRT
2 Wiraswasta 5 25 Tabel 4. Distribusi Frekuensi
3 PNS 1 5 Responden Berdasarkan Informasi
Jumlah 20 100 Yang Didapat Terkait KDRT
Informasi
Jumlah Persen
Data di atas memperlihatkan bahwa No Terkait
(orang) (%)
sebagian besar keluarga adalah bekerja KDRT
sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 1 TV 10 50,0
14 keluarga (70%).
2 Teman 4 20,0
Tabel 3. Distribusi Responden 3 Radio 1 5,0
Berdasarkan PendidikanKeluarga
4 Petugas
Kesehatan
Jumlah Persen No
5 25,0
Pendidikan
3 15 Jumlah 20 100
(orang) (%)
1 SD
2 SMP 8 40 Tabel diatas memperlihatkan bahwa
3 SMA 8 40 sebagian besar responden mendapat
4 PT 1 5 informasi terkait KDRT terbanyak adalah
Jumlah 20 100 dari TV yaitu sebanyak 10 keluarga (50%).

Data di atas memperlihatkan bahwa Tabel 5. Distribusi Frekuensi


sebagian besar keluarga dengan Responden Berdasarkan Kepemilikan
pendidikan SMP dan SMA yaitu Rumah
sebanyak 8 keluarga (40%). Kepemili
Pendidikan pada dasarnya Jumlah Persen
No kan
merupakan usaha dan tindakan yang (orang) (%)
Rumah
bertujuan untuk mengubah pengetahuan, 1 Rumah
sikap dan keterampilan manusia. Tingkat orang tua 2 10,0
pendidikan yang cukup merupakan dasar
2 Rumah
dalam pengembangan daya nalar serta
sarana untuk menerima pengetahuan. keluarga 1 5,0
Kemampuan menerima seseorang akan 3 Rumah
lebih cepat jika orang tersebut memiliki
Kontrakan 9 45,0
latar belakang pendidikan yang cukup.
(Fitriana, Pratiwi, & Sutanto, 2015.

LLDIKTI Wilayah X 552


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

4 Rumah 2 Baik 20 100


sendiri Jumlah 20 100
8 40,0
Tabel di atas menunjukkan bahwa
Jumlah 20 100
pengetahuankeluarga tentang kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) sesudah
Di atas memperlihatkan bahwa sebagian dilakukan pendidikan kesehatansebanyak
besar keluarga tinggal di rumahh kontrakan 20 keluarga (100%) memiliki pengetahuan
yaitu sebanyak 9 keluarga (45%). yang baik.
Hal ini menunjukkan
Tabel 6. Gambaran Pengetahuan bahwa pengetahuan keluarga tentang
Keluarga Sebelum Diberikan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Pendidikan Kesehatan Tentang setelah diberikan pendidikan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga kesehatan yang berpengetahuan baik
sebanyak 100% yang sebelumnya hanya
(KDRT)
70% responden yang berpengetahuan baik.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
No Pengetahuan Jum- Persen- Terhadap Pengetahuan Keluarga
Sebelum lah tase Tentang Kekerasan Dalam Rumah
(%) Tangga (KDRT) di kelurahan Lebak
1 Kurang baik 6 30,0 bandung .
2 Baik 14 70,0 Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah 20 100 diketahui pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan keluarga
Tabel di atas menunjukkan bahwa dapat
pengetahuankeluarga tentang kekerasan dilihat pada tabel berikut ini
dalam rumah tangga (KDRT) sebelum Tabel 8. Pengaruh pendidikan
dilakukan pendidikan kesehatansebanyak kesehatan terhadap pengetahuan
14 keluarga (70%) memiliki pengetahuan keluarga tentang kekerasan dalam
yang baik. Dari sejumlah pertanyaan 75% rumah tangga (KDRT)
responden tidak mengetahui dampak
tentang KDRT. p-
Hasil penelitian ini menunjukkan Me
bahwa pengetahuan responden masih ada Variabel SD SE val N
an
yang kurang, hal ini dikarenakan
ue
responden belum sepenuhnya
terpapar informasi mengenai KDRT
Pengetahu 0,28
terutama dari tenaga kesehatan.
an 1
sebelum 6,0 1,2
Tabel 7. Gambaran pengetahuan mengikuti 0 57
keluarga sesudah diberikan pendidikan pendidika n
kesehatan tentang kekerasan dalam kesehatan 0,0 2 (pre-test) 00 0
rumah tangga (KDRT)
Pengetahua 7,5 1,0 0,24 n
No. Pengetahuan Jumlah Persen setelah 5 99 6
sesudah (org) tase mengikuti pendidikan
(%) kesehatan
(Post-test)
1 Kurang baik 0 0

LLDIKTI Wilayah X 553


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)


Hasil analisis pada tabel 8. didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan
menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan sikap positif, maka prilaku tersebut
keluarga sebelum dilakukan pendidikan bersifat langgeng dan sebaliknya jika
kesehatan adalah 6,00 dengan standar prilaku tersebut tidak didasari oleh
deviasi 1,257 dan pengetahuan keluarga pengetahuan dan kesadaran, maka prilaku
setelah mengikuti pendidikan kesehatan tidak akan berlangsung lama. Selain
adalah 7,55 dengan standar deviasi 1,099. faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
Hasil uji statistik paired t-testdidapatkan keluarga diatas, terdapat juga faktor dari
nilai p-value = 0,000 < 0,05 dengan selisih luar yang mempengaruhi kesehatan
nilai mean 1,55, maka dapat disimpulkan keluarga seperti petugas kesehatan. Peran
bahwa secara statistik ada pengaruh petugas kesehatan sebagai pendidik
pendidikan kesehatan terhadap perubahan sangat berperan dalam usaha
pengetahuan keluarga sebelum dan meningkatkan pengetahuan keluarga
sesudahnya, yang berarti pengetahuan terhadap pengetahuan keluarga tentang
keluarga mengalami perubahan positif kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
setelah diberikan pendidikan kesehatan. terutama di kelurahan Lebak bandung .
Komnas Perempuan (2001) dalam Hasil penelitian ini sejalan
Sutrisminah, 2012menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Luluk
kekerasan terhadap perempuan adalah Suprehatin (2016) tentang hubungan
segala tindakan kekerasan yang dilakukan pengetahuan dan sikap suami tentang
terhadap perempuan yang berakibat atau kekerasan dalam rumah tangga di
kecenderungan untuk mengakibatkan Kelurahan Kaliwungu indah Jombang,
kerugian dan penderitaan fisik, seksual, kecamatan Jombang. Hasil penelitian
maupun psikologis terhadap perempuan, menunjukkan rata-rata pengetahuan
baik perempuan dewasa atau anak responden tergolong cukup (56%), hal ini
perempuan dan remaja. Termasuk kemungkinan karena mayoritas responden
didalamnya ancaman, pemaksaan maupun memiliki pendidikan yang tinggi (58%),
secara sengaja meng-kungkung kebebasan dengan nilai p-value 0,00<0.05 berarti ada
perempuan. hubungan pengetahuan dan sikap suami
Menurut Lawrance Green (1980), tentang kekerasan dalam rumah tangga
ada beberapa faktor yang dapat KDRT.
mempengaruhi perilaku seseorang, salah Penelitian lain yang dilakukan oleh
satunya adalah pengetahuan (Firmana, Ramadani (2015) tentang Kekerasan
2017). Pengetahuan merupakan hasil Dalam Rumah Tangga sebagai salah satu
pengindraan manusia, atau hasil tahu Isu kesehatab masyarakat secara Global,
seorang terhadap objek melalui indra yang Hasil penelitian menjelaskan ada hubungan
dimilikinya (mata, hidung, telinga dan antara riwayat kekerasan dimasa lalu, pola
sebagainya) dengan sendirinya pada asuh sewaktu kecil dengan kejadian
waktu pengindraan sehingga KDRT.
menghasilkan pengetahuan tersebut Dari penjelasan diatas menguatkan
sangat dipengaruhi oleh intensitas dugaan bahwa kejadian KDRT masih
perhatian dan persepsi terhadap objek banyak terjadi di masyarakat sekitar kita.
(Notoatmodjo, 2014). Untuk itu peningkatan Pengetahuan
Pengetahuan keluarga sangat keluarga sangat berperan dalam
berperan dalam menghadapi perilaku menghadapi perilaku kekerasan dalam
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). rumah tangga (KDRT). Dengan
Apabila pengetahuan keluarga tentang pengetahuan diharapkan masyarakat

LLDIKTI Wilayah X 554


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

Kelurahan Lebak bandung mengetahui dan Tangga Terhadap Uu Pkdrt No 23


memahami apa yang dimaksud dengan Tahun 2004. De Jure : Jurnal Hukum
kekerasan dalam rumah tangga baik Dan Syar’iah, 6(2), 148–156.
kekerasan terhadap isteri ataupun anak,
dari mulai penyebab, faktor pendorong, Agustina. (2015). Pengalaman
bentuk, dampak, serta cara untuk Isteri Mengalami Kekerasan
meminimalisir terjadinya kekerasan dalam Dalam Rumah Tangga di Kota
rumah tangga sehingga mengurangi resiko Jambi.
KDRT .
Arfa. (2014). Penanggulangan Kekerasan
SIMPULAN Dalam Rumah Tangga di Kota
Berdasarkan hasil penelitian diatas Jambi. Jurnal Hukum Universitas
diperoleh Ada pengaruh Jambi volume 25 No 1
pendidikan kesehatan tentang kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Diniyanti
pengetahuan keluarga tentang KDRT di 2014.KarateristikPotensiPelakuKDR
Kelurahan T.http://www.asafeplaceforhelp.org
Lebak Bandung. Pada Penelitian ini
peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan Firmana D., (2017). Keperawatan
kesehatan sangat berpengaruh terhadap Kemoterapi. Salmba Medika. Jakarta
peningkatan pengetahuan responden
tentang KDRT. Untuk itukepada pihak Gusliana, H. (2010). Penyebab Terjadinya
terkait seperti KUA, Dinas Kekerasan Dalam Rumah Tangga
kesehatan/petugas kesehatan, Lurah (KDRT) Yang Dilakukan Oleh Suami
ataupun pemuka agamalebih intens Terhadap Istri Di Kota Pekanb aru.
meningkatkan informasi khususnya dalam Ilmu Hukum Universitas Riau, 1(1),
upaya preventif dan promotif tentang 80–93.
perilaku kekerasan pada masyarakat
melalui pelaksanaan penyuluhan kesehatan Mantiri, & E., S. I. (2014). Hubungan
sehingga hal-hal yang tidak di inginkan Antara Usia Waktu Menikah Dengan
seperti tindakan kekerasan baik terhadap Kejadian Kekerasan Dalam Rumah
keluarga, lingkungan, maupun masyarakat Tangga Di Manado Periode
dapat hindari dan dicegah. September 2012 – Agustus 2013.
ECliniC, 2(1).
UCAPAN TERIMAKASIH
Terlaksananya penelitian ini tidak Martha E, A., (2012). Prempuan dan
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga di
kesempatan ini peneliti mengucapkan Indonesia dan Malaysia. FH UII
terimakasih kepada Bapak Ketua STIKes Press. Jakarta
Baiturrahim, Lurah Lebak Bandung serta
seluruh responden sehingga penulis dapat Notoatmodjo, S., (2014). Perilaku
menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

DATAR PUSTAKA Novita, F., (2011). Promosi Kesehatan


Adicahya, Akmal, J. (2014). Persepsi dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta
Pelaku Kekerasan Dalam Rumah : Salemba. Medika

LLDIKTI Wilayah X 555


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (547-555)

Prastowo, T., (2007). Waspadai Kekerasan Widyanto C, F., (2014). Keperawatan


di Sekitar Kita. Klaten Komunitas. Nuha Medika.
Yogyakarta
Prayudi, G., (2015). Berbagai Aspek
Tindak Pidana Kekerasan Dalam
Rumah
Tangga. Merkid press. Yogyakarta

Purwati. E., (2015). Dampak Kekerasan


Dalam Rumah Tangga Terhadap
Tingkat Perawatan Diri. Jurnal
Kesehatan Keperawatan volume 11
No 1

Ramadani, M., Fitri, Y., (2015). Kekerasan


Dalam Rumah Tangga (KDRT)
sebagai salah satu Isu Kesehatan
Masyarakat secara Global, Jurnal
Kesehatan Masyarakat,FKM Unand.
Diakses Desember 2017.

Soeroso, H.M. (2014). Kekerasan Dalam


Rumah Tangga Dalam Perspektif
Yuridis-Viktimologis. Sinar Grafika.
Jakarta

Suprehatin L, Pastria S, Dewi, R., Sari D..


(2016). Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Suami Tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Di Kelurahan
Kaliwungu Indah Jombang,
Kecamatan Jombang. jurnal
keperawatan Komunitas.Diakses Juli
2017.

Sutrisminah, E. (2012). Dampak Kekerasan


Pada Istri Dalam Rumah Tangga
Terhadap Kesehatan
Reproduksi.
Majalah Ilmiah Sultan Agung,
(Kekerasan Terhadap Perempuan).

Wawan, A., Dewi, M., (2010). Teori dan


Pengukuran Pengetahuan , Sikap
danPerilaku Manusia.. Yogyakarta :
Nuha Medika

LLDIKTI Wilayah X 556

You might also like