Professional Documents
Culture Documents
Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Ling 714f1e7d PDF
Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Ling 714f1e7d PDF
Abstract
Broiler poultry farms in the residential area of Banjarbaru City has the potential to cause
negative impacts of pollution in the form of chicken droppings (faeses), the smell of
ammonia, the emergence of a lot of flies and rats, and the threat of outbreaks of diseases that
can be transmitted from poultry to humans (zoonoses). Based on the above issues, it is
necessary to investigate the public perception and the factors influencing the perception of the
environmental impact of broiler poultry farms in Banjarbaru. This perception problem is very
essential to be investigated in order to determine the level of public perception and the factors
that influence it. This study employed the data analysis with descriptive statistics that were
used to describe the public perception and the factors that influence the perception of the
environmental impact of broiler poultry farms in Banjarbaru. The results of this study
indicated that the perception of 23 respondents (72%) was negative while the perception of 9
respondents (28%) was positive. These results rejected the initial hypothesis (H0), which
suspected that the public perception of the environmental impact of broiler poultry farms was
positive and received the first hypothesis (H1), which suspected that the public perception of
the environmental impact of broiler poultry farms was negative. The significant factors
influencing public perception of the environmental impact of broiler poultry farms were the
education, the employment, the level of public health and the air pollution/ the odor of
chicken droppings with the significance probability value for each factor was 99% or 0.000 (p
<0.05), whereas the variable information (x5) and the environmental impact (x6) were not
significant, which was indicated by the probability value of the significance of each factor that
was 0.107 (p> 0.05) and 0.238 (p> 0,05).
lingkungan pada usaha peternakan ayam ayam ras pedaging (broiler) untuk
ras pedaging di Kota Banjarbaru. memperhatikan sanitasi lingkungan uaha
Hasil penelitian ini diharapkan dapat peternakan melalui penerapan konsep
bermanfaat sebagai salah satu bahan biosecurity.
pertimbangan dalam penyusunan kebijakan- Hipotesis dalam penelitian ini adalah
kebijakan yang berkaitan dengan penataan diduga persepsi masyarakat Kota
dan pengelolaan usaha peternakan ayam ras Banjarbaru terhadap dampak lingkungan
pedaging (broiler) di Kota Banjarbaru; pada usaha peternakan ayam ras pedaging
Informasi bagi masyarakat agar lebih adalah negatif (merugikan) dan faktor-
mengenal dan peduli terhadap lingkungan faktor yang mempengaruhi adalah
sehingga partisipasi dalam menjaga pendidikan, pekerjaan, tingkat kesehatan
keberlangsungan lingkungan yang sehat masyarakat, polusi usara (bau kotoran
dapat terus ditingkatkan; Bahan ayam), informasi dan dampak terhadap
pertimbangan bagi pengusaha peternakan lingkungan.
Metode Penelitian
x 100 %
149 Heri Purwanto, et al/EnviroScienteae 9 (2013) 147-155
Tabel 3. Tabel interval kelas dan kriteria Fh = (Total kolom) x (Total baris)
nilai persepsi Total pengamatan
Dengan persamaan :
Dimana : Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Fo = frekuensi observasi
Fh = frekuensi harapan
Heri Purwanto, et al/EnviroScienteae 9 (2013) 147-155 150
Tabel 8. Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Kota
Banjarbaru terhadap dampak lingkungan pada usaha peternakan ayam ras
pedaging.
Nama variabel Koefisien Regresi Uji-t
Intersep 1.531 1.159
Pendidikan (x1) 1.134 5.213
Pekerjaan (x2) 1.604 4.679
Tingkat Kesehatan Masyarakat (x3) 1.384 5.824
Polusi Udara (x4) 1.088 5.722
Informasi (x5) .894 1.670
Dampak Terhadap Lingkungan (x6) .392 1.209
R2 0.834
F- hitung 20,954
153 Heri Purwanto, et al/EnviroScienteae 9 (2013) 147-155
Persentase (%)
80
demikian berarti konstanta tidak sama 100
60
dengan nol atau garis regresi tidak melalui
titik pusat. Hasil analisis regresi faktor- 40
80
99% atau 0,000 (p<0,05), pekerjaan (x2) 81,25
60
sebesar 99% atau 0,000 (p<0,05), tingkat 40
20
kesehatan masyarakat (x3) sebesar 99% atau 0 18,75
0,000 (p<0,05) dan polusi udara/bau kotoran
Sehat Kurang Tidak
ayam (x4) sebesar 99% atau 0,000
sehat sehat
(p<0,005).
Tingkat kesehatan responden
Sedangkan variabel informasi (x5) dan Berdasarkan aspek tingkat kesehatan
dampak terhadap lingkungan (x6) tidak masyarakat, terdapat 26 orang (81,25%)
signifikan, hal ini terlihat dari nilai responden yang menyatakan sehat , 6 orang
probabilitas signifikansi informasi (x5) (18,75%) responden menyatakan kurang
sebesar 0,107 (p>0,05) dan dampak terhadap sehat dan tidak ada (0%) responden yang
lingkungan (x6) sebesar 0,238 (p>0,05). menyatakan tidak sehat terhadap keberadaan
dan dampak dari usaha peternakan ayam ras
a. Pendidikan pedaging di Kota Banjarbaru.
80 d. Polusi Udara (bau kotoran ayam)
Persentase (%)
60 71,87
40 70
20 60
Persentase (%)
28,13 50
0 59,38
SMP/SD SMA/sederajat Akademi/S1
40
Sederajat 30
Tingkat pendidikan responden 20 40,62
10
Terdapat 23 orang (71,87%) 0
berpendidikan SMP/SD, 9 orang (28,13%) Bau Kurang bauTidak bau
berpendidikan SMA sederajat dan tidak ada Polusi udara (bau kotoran ayam)
yang berpendidikan Akademi/ S1 sederajat. Berdasarkan aspek polusi udara (bau
kotoran ayam), terdapat 19 orang (59,38%)
responden yang menyatakan bau, 13 orang
(40,62%) responden menyatakan kurang bau
Heri Purwanto, et al/EnviroScienteae 9 (2013) 147-155 154
dan tidak ada (0%) responden yang datang, maka disarankan beberapa hal
menyatakan tidak bau terhadap dampak sebagai berikut :
berupa bau kotoran ayam pada usaha 1. Diperlukan penyusunan master plan
peternakan ayam ras pedaging di Kota kawasan usaha peternakan ayam ras
Banjarbaru. pedaging (broiler) yang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
e. Informasi Kota Banjarbaru.
2. Dalam upaya pencegahan pencemaran
100
lingkungan, perlu dilakukan beberapa
Persentase (%)
80
84,38 tindakan, yaitu :
60
40
- Mencegah timbulnya erosi serta
20 membuat pagar di sekeliling lokasi
0 15,62 peternakan, melakukan penghijauan di
Televisi Surat kabar Radio areal peternakan serta pada jarak
Tingkat Informasi
minimal 250 meter dari pemukiman
penduduk dapat dimanfaatkan untuk
Berdasarkan aspek informasi terdapat usaha budidaya tanaman pertanian,
27 orang (84,38%) responden yang perkebunan dan perikanan.
memperoleh informasi dari media televisi, 5 - Membuat unit pengolahan limbah
orang (15,62) responden yang memperoleh peternakan (padat, cair dan gas) yang
informasi dari media surat kabar dan tidak sesuai dengan kapasitas produksi
ada (0%) responden yang memperoleh limbah yang dihasilkan sehingga
informasi dari radio. dapat meminimalisir dampak
lingkungan berupa bau, lalat, tikus
f. Dampak Terhadap Lingkungan serta pencemaran air sungai/ air tanah
(sumur).
100
80
Persentase (%)
90,63
60 Kesimpulan
40
20 1. Persepsi masyarakat Kota Banjarbaru
0 9,37 terhadap dampak lingkungan pada usaha
peternakan ayam ras pedaging adalah
Dampak terhadap lingkungan negatif (merugikan) dengan jumlah
responden 23 orang (72%) sedangkan
Berdasarkan aspek dampak terhadap yang berpendapat positif
lingkungan terdapat 29 orang (90,63%) (menguntungkan) sebanyak 9 orang
responden yang menyatakan dampak responden (28%). Hasil ini menolak
lingkungan yang ditimbulkan dari usaha hipotesis awal (H0) yang menduga bahwa
peternakan ayam ras pedaging adalah negatif persepsi masyarakat Kota Banjarbaru
(merugikan), 3 orang (9,37) responden terhadap dampak lingkungan pada usaha
menyatakan dampak terhadap lingkungan peternakan ayam ras pedaging adalah
dari usaha ini positif (menguntungkan). positif (bermanfaat) dan menerima
Berdasarkan hasil analisis faktor hipotesis pertama (H1) yang menduga
dampak terhadap lingkungan yang bahwa persepsi masyarakat Kota
mempengaruhi persepsi masyarakat Kota Banjarbaru terhadap dampak lingkungan
Banjarbaru seperti tersebut diatas serta untuk pada usaha peternakan ayam ras pedaging
keberlanjutan usaha peternakan ayam ras adalah negatif (merugikan).
pedaging (broiler) di masa yang akan 2. Faktor-faktor yang signifikan
mempengaruhi persepsi masyarakat Kota
155 Heri Purwanto, et al/EnviroScienteae 9 (2013) 147-155