Professional Documents
Culture Documents
1 Tahun 2015
Oleh
Novita Lestari1
Abstract
1
Novita Lestari, Dosen Fakultas Hukum Universitas Dehasen Bengkulu
46
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
46
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
47
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
2
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan
Syari’ah, Sinar Grafika, Jakarta,
4
2010. hlm. 1. Gemala Dewi, Aspek-Aspek Dalam
Perbankan Dan Perasuransian Syari’ah Di
3
Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Indonesia, Kencana Prenada Media Group,
Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Jakarta, 2004, hlm. 54.
Syari’ah.
48
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
49
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
imbalan atas tempo pembayaran yang sama kuantitasnya, dan sama waktu
jelas dipersyaratkan. Maka riba penyerahannya.
mengandung tiga unsur :8 b. Riba Nasi’ah; riba yang timbul
1. Kelebihan dari pokok pinjaman akibat hutang-pihutang yang tidak
2. Kelebihan pembayaran sebagai memenuhi kriteria untung muncul
imbalan tempo pembayaran bersama risiko dan hasil usaha
3. Jumlah tambahan yang diisyaratkan muncul bersama biaya.
di dalam transaksi. c. Riba Jahiliyah; hutang yang dibayar
Aturan keharaman riba terdapat harus lebih dari pokok pinjaman
dalam empat surat yang berbeda dalam karena peminjam tidak mampu
Al-Qur’an, yaitu dalam Al-Qur’an Surat mengembalikan dana pinjaman pada
Ar-Rum (30) : 39, Al-Qur’an Surat An- waktu yang telah ditetapkan.
Nisa (4) : 161, Al-Qur’an Surat Ali Bagi hasil merupakan prinsip
Imran (3) : 130, Al-Qur’an Surat Al- yang paling banyak digunakan dalam
Baqarah (2) : 275, 276, 278, 279. perbankan syari’ah, menjadi
Keharaman riba dijelaskan karakteristik umum dan landasan dasar
dalam Sunnah Rasulullah Saw, operasional bank syari’ah secara
diantaranya adalah sabda Rasulullah keseluruhan. Bagi hasil menurut
Saw dari Abu Hurairah yang artinya: pandangan Islam biasanya dikenal
“Rasulullah Saw melaknat pemakan dengan istilah Al-Mudharabah.
riba, orang yang diberi makan riba, Istilah mudharabah dipakai oleh
orang yang mencatat (perjanjian) riba, ulama Irak, sedangkan ulama Hijaz
serta kedua saksi riba” (Hadist Riwayat menyebutkan qiradh, berasal dari al-
Ahmad).9 qardhu yang berarti potongan. Yang
Dalam ilmu fiqih, dikenal tiga berarti memotong sebagian harta
jenis riba, yaitu :10 sebagai modal untuk menjalankan
a. Riba Fadhl; riba yang timbul akibat usaha. Sedangkan secara terminologi,
pertukaran barang sejenis yang tidak istilah mudharabah dapat diartikan :
memenuhi kriteria sama kualitasnya, suatu akad persekutuan yang
membolehkan shahibul mal
8
Abu Sura’i Abdul Hadi, Bunga Bank
Dalam Islam, Diterjemahkan oleh : M. Thalib,
Penerbit Al-Ikhlas, Surabaya, 2000, hlm. 23.
9
Euis Amalia, Op. Cit., 138.
10
Ibid., hlm. 139-141.
50
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
51
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
52
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
53
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
54
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
55
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
56
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
57
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
58
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
59
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
60
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
61
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
62
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
63
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
64
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
Artikel
65
Novita Lestari Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015
Peraturan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008tentang Perbankan
Syari’ah.
66