You are on page 1of 6

PENGGUNAAN MEDIA COCOPEAT BEKAS SEBAGAI MEDIA DAUR ULANG

TERHADAP PERTUMBUHAN STEK ACACIA CRASSICARPA A. CUNN. EX


BENTH ', 3(/$/$:$1 &(175$/ 1856(5< 3&1 ´

The Use of Ex Cocopeat as the Recycle Media toward the Growing of Leaf Cutting of
Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex Benth. in Pelalawan Central Nursery (PCN)

Abdul Tuah1, M. Mardhiansyah2, Tuti Arlita2


Forestry Department, Agriculture Faculty, University of Riau
Address Bina Widya, Pekanbaru, Riau
(abdultuah@gmail.com)

ABSTRACT

As the raw material of making papers, the need for wood always increases in everyday lives.
There is one alternative to overcome that case; it is by advancing woods plants industry
(HTI). Accacia crassicarpa is a kind of plant grown for HTI, hence it is necessary for
providing a high quality of Accacia crassicarpa seeds and adding some vegetative plants by
cutting a tip of leaf. For increasing the productivity, 100% of cocopeat media is used. This
research used 100% of ex cocopeat. The problem raised is that the cocopeat media in PCN
used only once in nursery so that it becomes a compost heap. Furthermore, in this research ex
cocopeat is used as the alternative to fulfill the need for seedling media in PCN, hence the
improvement of the quality of ex cocopeat with some tested treatment scientifically is so
much required. The aim of this research is to find out the effects of using ex cocopeat as
recycle media toward the growth of leaf cutting and determine the finest treatment for seeds
growing of Acacia crassicarpa. The research method arranged in complete random program
(RAL). The result revealed that using ex cocopeat media with the frying treatment can
increase the growth of leaf cutting of Acacia crassicarpa. Fried ex cocopeat media and added
with some dolomite are able to show the growth of leaf cutting of the finest Acacia
crassicarpa with the living percent (86.66%), bud height (5.52%) and the diameter of leaf
cutting (1.37).

Keywords : Ex Cocopeat Media, Leaf Cutting, Acacia crassicarpa

PENDAHULUAN
Kebutuhan kayu sebagai bahan dilakukan perbanyakan tanaman Acacia
utama pembuatan kertas terus mengalami crassicarpa. Tanaman Acacia crassicarpa
peningkatan. Mengatasi hal tersebut salah dapat menghasilkan bibit tanaman dengan
satu alternatif pemecahannya adalah cara perbanyakan tanaman secara vegetatif
dengan pengembangan Hutan Tanaman dengan cara stek. Salah satu faktor yang
Industri (HTI). mempengaruhi tingkat keberhasilan stek
Acacia crassicarpa adalah salah adalah media tanam cocopeat.
satu jenis yang dikembangkan untuk HTI Permasalahannya adalah media cocopeat
sehingga perlu disediakan bibit yang hanya digunakan satu kali dalam
cukup dan berkualitas, untuk itu perlu persemaian. Tujuan Penelitian ini yaitu
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 1
untuk Mengetahui pengaruh penggunaan P6 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
cocopeat bekas sebagai media pembibitan bekas digongseng + pupuk.
dan Menentukan perlakuan terbaik P7 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
terhadap cocopeat bekas untuk bekas digongseng + pupuk + dolomit.
Keterangan : Semua perlakuan ditambahkan serbuk
pertumbuhan bibit Acacia crassicarpa A. serabut kelapa sebanyak 7 gram pada bagian atas
Cunn. ex benth media.
Respon yang diukur untuk melihat
METODE PENELITIAN pengaruh perlakuan dari pemberian media
Penelitian dilaksanakan di Unit tanam yang berbeda adalah persen hidup
Kebun Percobaan dan Laboratorium stek, pertambahaan tinggi stek,
Ekologi perairan Fakultas Perikanan dan pertambahan diameter stek. Data yang
kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. diperoleh dari penelitian dianalisis secara
Penelitian ini dilakukan pada Bulan statistik menggunakan sidik ragam
November sampai Januari 2015. (Anova). Model linier dengan
Bahan yang digunakan dalam menggunakan SPSS versi 17.0. Data yang
penelitian ini adalah media cocopeat diperoleh kemudian dilakukan uji lanjut
standar, media cocopeat bekas, tanaman dengan menggunakan Duncan New
induk (mother plant) Acacia crassicarpa, Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf
hormon akar (Hormon IBA), pupuk, 5%.
dolomit dan air. Alat yang digunakan dalam Pelaksanaan penelitian terdiri dari
penelitian adalah ayakan 5 mesh, lempengan persiapan tempat penelitian, persiapan
kuali, kompor, tube dan tray atau rak, media perakaran, pembersihan tube, tray
gunting stek, alat untuk mengontrol waktu dan pengisian tube, pemanenan coppice,
penyiraman (water timer control), ember, pemberian hormon akar, penanaman,
timbangan digital, gelas ukur, oven, pemeliharaan, pengamatan dan Parameter
caliper, penggaris, amplop padi, pisau, alat Penelitian. Parameter Penelitian yang
tulis serta kamera. dilakukan yaitu persen hidup stek (%),
Metode penelitian yang digunakan pertambahan tinggi stek (cm),
dalam penelitian ini adalah Rancangan pertambahan diameter stek (mm).
Acak Lengkap (Completely Randomized
Design) yang terdiri dari 8 perlakuan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan 3 ulangan sehingga terdapat 24
unit percobaan. Setiap unit percobaan A. Persen Hidup Stek (%)
terdiri dari 20 bibit sehingga terdapat 480 pengamatan terhadap persen hidup
jumlah bibit. stek Acacia crassicarpa yang diberikan
Perbandingan jenis media tanam untuk 8 perlakuan, setelah dianalisis sidik
yang diuji adalah : ragam memberikan pengaruh yang nyata
P0 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10% terhadap persen hidup stek Acacia
standar persemaian. crassicarpa. Persen hidup stek Acacia
P1 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10% crassicarpa dapat dilihat pada Tabel 1.
bekas tanpa perlakuan.
P2 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
bekas tanpa perlakuan + pupuk.
P3 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
bekas tanpa perlakuan + pupuk +
dolomit.
P4 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
bekas diayak + pupuk.
P5 : Media cocopeat 90% + sekam padi 10%
bekas diayak + pupuk + dolomit.

Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 2


Tabel 1. Persen hidup stek Acacia dalam media tanam. Pemanasan dapat
crassicarpa dilakukan dengan menjemur di bawah
Persen hidup sinar matahari, mengukus dan perebusan
stek Acacia (Anonim, 2015). Dwidjoseputro (1994)
Perlakuan
crassicarpa menyatakan bahwa penggongsengan
(%) terhadap media cocopeat bekas
P7 : Media cocopeat 90% + 86.66 a
mempengaruhi terhadap persen hidup pada
sekam padi 10% bekas
digongseng + pupuk + stek Acacia crassicarpa pemberian zat
dolomit. pengatur tumbuh seperti hormon IBA
P6 : Media cocopeat 90% + 86.66 a (Indole Butyric acid) hormon auksin yang
sekam padi 10% bekas dibutuhkan oleh tanaman berfungsi
digongseng + pupuk.
mempercepat pertumbuhan akar, tunas,
P0 : Media cocopeat 90% + 70.00 ab
sekam padi 10% standar pembentukan buah dan juga
persemaian. mengembangkan sel. Persen hidup Acacia
P3 : Media cocopeat 90% + 61.66 b crassicarpa juga dipengaruhi oleh faktor
sekam padi 10% bekas lingkungan. Kemampuan hidup stek yang
tanpa perlakuan + pupuk
tinggi menunjukkan bahwa faktor
+ dolomit.
P4 : Media cocopeat 90% + 53.33 b lingkungan telah memberikan berbagai
sekam padi 10% bekas sarana yang cukup bagi tanaman, seperti
diayak + pupuk. air, hara dan udara serta bebas dari
P1 : Media cocopeat 90% + 53.33 b gangguan hama dan penyakit yang dapat
sekam padi 10% bekas
menyerang tanaman (Junaidah, 2003).
tanpa perlakuan.
P2 : Media cocopeat 90% + 50.00 b Perlakuan P5 menunjukkan bahwa
sekam padi 10% bekas hasil persentase hidup stek Acacia
tanpa perlakuan + crassicarpa terendah dari pada perlakuan
pupuk. lainnya. Hal ini dikarenakan P5 mengalami
P5 : Media cocopeat 90% + 48.33 b
pengendapan air pada media secara terus
sekam padi 10% bekas
diayak + pupuk + menerus pada saat penyiraman, sehingga
dolomit. batang stek Acacia crassicarpa bagian
Perlakuan (P7) menunjukkan bawah membusuk. Nopiyanto dan
hasil persen hidup lebih baik dari Sulhaswardi (2014) menyatakan bahwa
perlakuan lainnya, bahkan lebih baik dari media sekam padi yang memiliki daya
pada media cocopeat (P0) terhadap simpan air tinggi menyebabkan penguraian
pertumbuhan stek Acacia crassicarpa dan pelarutan hara menjadi maksimal
untuk mendorong peran hidup. Begitu juga sehingga tersedia dengan baik untuk
dengan P6 tidak berpengaruh nyata hal ini pertumbuhan tanaman.
diduga karena media cocopeat bekas yang
disterilkan dengan cara menggongseng B. Pertambahan Tinggi Tunas (cm)
media lebih bersih dari patogen-patogen Hasil pertambahan tinggi tunas
yang ada di dalam media cocopeat bekas. stek Acacia crassicarpa terbaik pada
Sterilisasi medium merupakan kegiatan perlakuan P7. Hal ini diduga perlakuan
wajib dilakukan, salah satu cara yang penggongsengan media cocopeat bekas
dapat dilakukan adalah dengan fumigasi yang sangat berpengaruh terhadap proses
pada medium perakaran hal ini penting penambahan tinggi stek Acacia
untuk menjamin kebersihan media yang crassicarpa karena memberikan perlakuan
digunakan agar terbebas dari jamur dan terhadap media bekas yang sudah tidak
biji-biji gulma (Anonim, 2015). steril menjadi steril dengan cara
Pemanasan media tanam terbukti menggongseng media cocopeat sehingga
efektif mematikan bakteri, cendawan, media cocopeat yang sudah steril ditambah
serangga dan patogen yang terkandung di dengan pemberian unsur hara kedalam

Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 3


media sehingga penyerapan unsur hara terhadap pertumbuhan dan perpanjangan
dibutuhkan untuk penambahan tinggi tunas tunas Acacia crassicarpa.
dapat dilakukan dengan baik oleh bibit Trisna (2013) menyatakan bahwa
stek Acacia crassicarpa. Hasil zat pengatur tumbuh yang terkandung di
pengamatan terhadap pertambahan tinggi dalam tubuh tanaman maupun hormon
tunas stek Acacia crassicarpa dapat dilihat yang diberikan mampu memacu proses
pada Tabel 2. pertambahan tinggi. Menurut Baker (1950)
Tabel 2. Pertambahan tinggi tunas stek dalam Suryo dkk., (2010) Pertumbuhan
Acacia crassicarpa tinggi suatu jenis pohon dipengaruhi oleh
Pertambahan nutrisi, air dan intensitas cahaya matahari.
tinggi tunas stek Beberapa faktor yang mempengaruhi
Perlakuan
Acacia crassicarpa
(cm)
terhadap pertumbuhan tanaman, antara lain
P7 : Media cocopeat 90% 5.52 a sinar matahari, suhu udara, air dan unsur-
+ sekam padi 10% unsur hara dalam tanah (Hardjowigeno,
bekas digongseng + 1987 dalam Suryo dkk., 2010).
pupuk + dolomit.
P6 : Media cocopeat 90% 4.24 ab
+ sekam padi 10%
C. Pertambahan Diameter Stek (mm)
bekas digongseng + Hasil pengamatan terhadap
pupuk. pertambahan diameter stek Acacia
P0 : Media cocopeat 90% 3.52 bc crassicarpa yang diberikan perlakuan
+ sekam padi 10% beberapa media tanam dapat dilihat pada
standar persemaian.
Tabel 3.
P3 : Media cocopeat 90% 2.59 cd
+ sekam padi 10% Tabel 3. Pertambahan Diameter Stek
bekas tanpa
Pertambahan
perlakuan + pupuk
Perlakuan Diameter Stek
+ dolomit.
(mm)
P5 :Media cocopeat 2.47 cd
90% + sekam padi P7 : Media cocopeat 90% + 1.37
10% bekas diayak sekam padi 10% bekas
+ pupuk + dolomit. digongseng + pupuk +
P4 : Media cocopeat 2.02 de dolomit.
90% + sekam padi P5 : Media cocopeat 90% + 1.34
10% bekas diayak sekam padi 10% bekas
+ pupuk. diayak + pupuk +
P2 : Media cocopeat 1.11 de dolomit.
90% + sekam padi P6 : Media cocopeat 90% + 1.33
10% bekas tanpa sekam padi 10% bekas
perlakuan + pupuk. digongseng + pupuk.
P1 : Media cocopeat 0.98 e P0 : Media cocopeat 90% + 1.32
90% + sekam padi sekam padi 10% standar
10% bekas tanpa persemaian.
perlakuan. P2 : Media cocopeat 90% + 1.28
Menurut Wattimena (1988) dalam sekam padi 10% bekas
tanpa perlakuan + pupuk.
Sunarti dkk (2009), sitokinin dan auksin
pada tumbuhan sangat erat kaitannya P4 : Media cocopeat 90% + 1.24
dengan proses pembelahan sel dan sekam padi 10% bekas
morfogenesis yang berpengaruh pada diayak + pupuk.
pembentukan tunas dan perpanjangan P1 : Media cocopeat 90% + 1.16
sekam padi 10% bekas
tunas. Hormon akar yang menyebabkan tanpa perlakuan.
akar pada tanaman dapat tumbuh dengan P3 : Media cocopeat 90% + 1.14
baik sehingga dapat menyerap unsur hara sekam padi 10% bekas
makro dan mikro yang berpengaruh tanpa perlakuan + pupuk
+ dolomit.

Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 4


Hasil penelitian menunjukkan dan penyakit yang ditimbulkan akibat
bahwa hasil pertambahan tinggi tunas stek penggunaan media bekas tersebut dan
Acacia crassicarpa terbaik pada perlakuan melihat apakah hasil penggunaan
P7 berbeda nyata terhadap penambahan media cocopeat bekas lulus seleksi
tinggi tunas Acacia crassicarpa dengan untuk dibawa keareal tanam dengan
perlakuan media cocopeat. Perlakuan P7 SOP PCN tinggi diatas 20 cm,
dan P4 menunjukkan perlakuan diameter diatas 2.5 mm, daun sehat 3
menggongseng media cocopeat bekas helai dan perakaran kompak diatas
menunjukan perlakuan lebih baik. hal ini 85%.
diduga bahwa media cocopeat yang 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dihaluskan dengan cara mengayak media mengenai berapa kali media cocopeat
tersebut kurang baik untuk pertumbuhan bekas tersebut bisa digunakan dengan
stek Acacia crassicarpa. diberi perlakuan.
Begitu juga dengan tanpa
memberikan perlakuan terhadap media DAFTAR PUSTAKA
cocopeat seperti pada perlakuan P1, P2, P3 Anonim. 2015. a.
bahkan lebih unggul dengan (P0) media https://www.diperta.books.google.co
cocopeat stantar PCN untuk pertumbuhan .id/book?id: Pemanasan Media.
tinggi tunas stek Acacia crassicarpa. Diakses tanggal 20 januari 2016.
Menurut Baker (1950) dalam Suryo dkk., Anonim. 2015. b.
(2010) Pertumbuhan tinggi suatu jenis https://book.google.co.id/books?id.
pohon dipengaruhi oleh nutrisi, air dan Fungsi dari sterilisasi media.
intensitas cahaya matahari. Beberapa [diakses tanggal 20 januari 2016].
faktor yang mempengaruhi terhadap Dwidjoseputro, D. 1994. Pengantar
pertumbuhan tanaman, antara lain sinar Tumbuhan. Gramedia pustaka
matahari, suhu udara, air dan unsur-unsur Utama. Jakarta
hara dalam tanah (Hardjowigeno, 1987 Junaidah. 2003. Respon Pertumbuhan
dalam Suryo dkk., 2010). Semai Meranti Kuning (Shorea
multiflora Sym.) terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN Pemberian Pupuk Daun Gandasil
D dan Mamigro Super N di Shade
Kesimpulan House Banjarbaru. Skripsi Fakultas
Kehutanan Universitas Lambung
Penggunaan media cocopeat bekas Mangkurat. (Tidak dipublikasikan).
dengan perlakuan menggongseng media Nopiyanto, D dan Sulhaswardi. 2014.
cocopeat bekas dapat meningkatkan Pengaruh Penggunaan Dosis
pertumbuhan stek Acacia crassicarpa A. Dolomit dan Pemberian
Cunn. Ex benth dan Media cocopeat bekas Amelioran Kca pada Berbagai
yang digongseng dan menambahkan Jenis Media Terhadap
dolomit mampu menunjukkan Pertumbuhan Mini Cutting.
pertumbuhan stek Acacia crassicarpa Dinamika Pertanian. Volume 29 (1):
yang terbaik untuk persen hidup yaitu 9-20.
(86.66 %), tinggi tunas (5.52 cm). Sunarti. S. Dan Asri. I. P. 2009. Inisiasi
Tunas Acacia Hibrid (Acacia
Saran
mangium X A. Auriculiformis)
1. Disarankan agar penggunaan media Secara In-Vitro. Balai Besar
cocopeat bekas sebagai media daur Penelitian Bioteknologi Pemuliaan
ulang terhadap pertumbuhan stek Tanaman Hutan. Yogyakarta.
Acacia crassicarpa dilanjutkan diopen
area untuk melihat adanya patogen

Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 5


Suryo. H. Dkk. 2010. Media Kompos
Serbuk Gergaji Kayu Sengon Dan
Pupuk Lepas Lambat Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan
Semai Pinus Merkusii Di KPH
Banyumas Timur. Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Trisna. N. 2013. Pengaruh Berbagai
Jenis Zat Pengatur Tumbuh
terhadap Pertumbuhan Stump
Jati (Tectona grandis L.S). Jurnal
Warta Rimba Volume 1 Nomor 1
Desember 2013.

Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. 6

You might also like