Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Helvetia Medan
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Helvetia Medan
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
di Puskesmas Helvetia Medan
Artikel Info
Diterima: November 2018
Revisi: Desember 2018
Online: Januari 2019
18
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
19
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
20
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
Instrumental
Tidak Mendukung 18 81,8 4 18,2 22 100 16,943 <0,001
Mendukung 4 19,0 17 81,0 21 100
Informasi
Tidak Mendukung 16 84,2 3 15,8 19 100 14,880 <0,001
Mendukung 6 25,0 18 75,0 24 100
21
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam walaupun tidak ada keluhan, Saya
pendidikan kesehatan mengenai DM.4 juga menganjurkan Bapak agar
Ungkapan informan [M] sebagai istri keluar rumah mengikuti berbagai
penderita DM tipe 2 menyatakan: kegiatan organisasi.”
”Ya.., saya sebagai istrinya ingin Adanya penghargaan yang baik dari
bapak lekas sembuh, Saya selalu keluarga kepada penderita DM tipe 2 sehingga
menerima kenyataan ini dan penderita juga dapat melakukan segala kegiatan
berusaha untuk bapak tidak kambuh di lingkungannya akan membuat penderita
penyakitnya itu.” merasa diakui atau dihargai. Perasaan takut
Dukungan emosi/empati keluarga tidak diharga dari lingkungan sebaya atau
membantu penderita DM tipe 2 untuk dapat lingkungan sosial dapat diminimalisasi
meningkatkan keyakinan akan kemampuannya sehingga penderita mampu mengaktualisasi diri
melakukan perawatan diri. Penderita dengan di lingkungannya sesuai kemampuan dan
dukungan ini yang baik akan memiliki perasaan keterbatasan yang dimilikinya.
aman dan nyaman sehingga akan tumbuh rasa Hubungan Instrumental dengan Kualitas
perhatian terhadap diri sendiri dan Hidup Penderita DM Tipe 2
meningkatkan motivasi untuk melakukan Ada hubungan instrumental dengan
pengelolaan penyakit. Kondisi ini juga akan kualitas hidup penderita DM tipe 2dengan
mencegah munculnya stres pada penderita DM nilai0,001<0,05. Sejalan dengan penelitian
tipe 2.12 Awadallah15 meyakini bahwa pemberian
Hubungan Penghargaan dengan Kualitas dukungan dari keluarga terhadap pasien DM
Hidup Penderita DM Tipe 2 tipe 2 akan meningkatkan kualitas hidup
Ada hubungan penghargaan dengan mereka.
kualitas hidup penderita DM tipe Dimensi instrumental yang diberikan
2dengan0,001<0,05. Sejalan dengan penelitian tidak mendukung kepada penderita DM tipe 2
Goz menjelaskan bahwa dukungan dari untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti
keluarga merupakan salah satu faktor yang kurang memberikan dorongan kepada penderita
berhubungan secara signifikan dengan kualitas DM tipe 2 agar melakukan olahraga sesuai
hidup pasien DM tipe 2. Keluarga memberikan anjuran tenaga kesehatan. Keluarga juga jarang
dukungan berupa perhatian terutama pasangan mengingatkan diet agar menghindari makanan
penderita untuk meningkatkan kualtias rasa manis atau makanan mengandung banyak
hidupnya.12 gula karena dapat menyebab kadar gula darah
Pemberian penghargaan bagi keluarga meningkat.
yang sakit juga dapat membuat respon emosi Ungkapan informan [S] sebagai istri
yang baik akan memberikan antisipasi penderita DM tipe 2 menyatakan:
penanganan yang baik terhadap berbagai tanda ”Saya menyiapkan makanan suami setiap hari
sakit namun jika respon emosinya buruk sesuai dengan anjuran dokter supaya suami
kemungkinan besar akan terjadi penyangkalan tidak kambuh gejala DMnya”
terhadap gejala penyakit yang ada. Emosi dan Manfaat dari dukungan ini adalah
depresi merupakan faktor psikologis yang mengembalikan energi atau stamina dan
memengaruhi kualitas hidup penderita.13 semangat yang menurun dan memberikan rasa
Pemberian harapan yang baik akan perhatian dan kepedulian pada seseorang yang
meningkatkan kesehatan fisik penderita DM mengalami kesusahan atau penderitaan.
Tipe 2 dengan menurunkan gejala stres atau Terakhir adalah dukungan emosional yaitu
depresi sebagai indikator psikologis kualitas dukungan yang menempatkan keluarga sebagai
hidup. Selain itu, pengharapan juga dapat tempat aman dan damai untuk istirahat dan
meningkatkan kemampuan adaptif dari kognitif dapat membantu penguasaan terhadap emosi.16
termasuk meningkatkan optimisme penderita Namun dalam penelitian ini, adanya
DM tipe 2, mengurangi kesepian dan dukungan instrumental yang tidak baik
meningkatkan kemampuan diri dalam membuat penderita tidak ingin mengikuti
pengelolaan DM tipe 2. Hal ini akan berbagai kegiatan sosial di lingkungannya.
menurunkan risiko komplikasi dan Penderita lebih banyak berdiam diri dalam
meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kata rumah memikirkan penyakit yang tidak dapat
lain, semakin baik keluarga memberikan sembuh. Biasanya alasan penderita karena
pengharapan maka akan semakin baik pula mudah lelah dan letih jika beraktivitas. Tidak
kualitas hidup pasien DM tipe 2.14 baiknya dukungan instrumental menyebabkan
Ungkapan informan [W] sebagai anak kualitas hidup penderita DM tipe 2 juga tidak
penderita DM tipe 2 menyatakan: baik. Diharapkan dukungan instrumental oleh
”Saya sering mengingatkan Bapak keluarga dapat ditingkatkan dengan
agar selalu memeriksanakan memberikan motivasi kepada keluarga melalui
kesehatan minimal sebulan sekali pendidikan kesehatan.
22
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
Hubungan Informasi dengan Kualitas lagi sehingga dapat menerima dan memiliki
Hidup Penderita DM Tipe 2 kesadaran agar dapat melakukan diet setiap hari
Ada hubungan informasi dengan kualitas dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
hidup penderita DM tipe 2dengan p Maha Esa.
0,0001<0,05. Sejalan dengan penelitian Issa & Promosi Kesehatan
Baiyewu17 bahwa dukungan keluarga Kegiatan yang dapat dilakukan untuk
berhubungan secara signifikan dengan kualitas memperbaiki dukungan keluarga kepada
hidup pasien DM tipe 2. penderita DM tipe 2 dengan kegiatan promosi
Pemberian informasi kesehatan oleh kesehatan tentang dampak yang terjadi
keluarga kepada penderita DM tipe 2 rendahnya dukungan keluarga terhadap kualitas
memungkinkan penderita dapat memahami hidup penderita DM tipe 2 dari segi fisik,
tentang penyakitnya sehingga timbul atau ingin psikologis, sosial, dan lingkungan. Terutama
melakukan perawatan dan pengobatan yang dari segi psikologis seperti gejala stres atau
baik pula. Hal ini disebabkan sewaktu depresi sangat memicu peningkatan kadar gula
mendampingi penderita ke puskesmas, tenaga darah sehingga keluarga sebagai orang yang
kesehatan memberikan informasi tersebut merawat penderita DM tipe 2 diberikan
melalui konseling kepada keluarga seputar DM motivasi agar selalu memperhatikan diet
tipe 2. penderita. Penderita DM tipe 2 pada lansia juga
Ungkapan informan [MN] sebagai istri dapat mengganggu postur tubuh pada
penderita DM tipe 2 menyatakan: keseimnagan lansia. Ada hubungan bermakna
“Sewaktu ke puskesmas, petugas efek postur tubuh terhadap keseimbangan statik
kesehatan memberikan pendidikan mata tertutup pada lanjut usia di Desa Suka
kesehatan kepada suami ku (penderita DM Raya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
tipe 2), dan juga kepada ku serta Serdang19.
menganjurkan kepada anggota keluarga Tenaga Kesehatan
lainnya agar mengingatkan keluarga Besarnya peran dukungan keluarga kepada
mengikuti kontrol ulang, mengikuti penderita DM tipe 2 dalam meningkatkan
pendidikan kesehatan serta informasi- kualitas hidupnya, maka tenaga kesehatan
informasi baru tentang DM.” dapat mengambil intervensi keperawatan yang
Kualitas hidup penderita DM tipe 2
cenderung tidak baik. Hal ini disebabkan tepat. Cara yang dapat dilakukan oleh perawat
penderita tidak memiliki pekerjaan lain. untuk meningkatkan dukungan keluarga ini
Aktivitas keseharian hanya mengisi waktu adalah dengan memberikan
luang di rumah seperti menonton TV dan pengetahuan berupa pendidikan
membaca koran pada pagi hari yang dapat kesehatan dan konseling pada penderita dan
membuat penderita DM tipe 2 mudah merasa keluarga. Dalam memberikan pendidikan dan
bosan dan malas tinggal di rumah. mengevaluasi dukungan tersebut untuk
mempermudah dalam memberikan pendidikan
Dukungan keluarga merupakan variabel dan konseling.
yang paling kuat keeratan hubungannya Keterbatasan Penelitian
dibandingkan dengan variabel yang lain yakni 1) Penetapan lokasi penelitian hanya pada 1
sebesar 0,309. Keluarga diharapkan juga (satu) puskesmas di Kota Medan,
memberikan dukungan konkrit seperti sementara masih ada beberapa puskesmas
mengantar jemput lansia18. Sehingga gangguan lainnya yang mempunyai kasus DM tipe 2
DM tipe 2 dapat dicegah pada penderita lanjut yang tidak sanggup dijangkau peneliti,
usia. sehingga belum sepenuhnya dapat
Implikasi Penelitian mengeksplorasikan masalah-masalah
Masyarakat atau Penderita DM Tipe 2 rendahnya dukungan keluarga dalam
Masyarakat dapat lebih mengetahui meningkatkan kualitas hidup penderita DM
risiko yang ditimbulkan oleh penyakit DM tipe tipe 2.
2 sehingga masyarakat dapat memperbaiki KESIMPULAN
perilaku seperti kontrol ulang, dan diet sesuai Ada hubungan dukungan keluarga dimensi
anjuran tenaga kesehatan supaya dapat lebih empati/emosi, penghargaan, instrumental dan
memahami, dan mampu melakukan informasi dengan kualitas hiduppenderita DM
pengelolaan secara mandiri terhadap penyakit tipe 2. Keluarga yang memberikan dukungan
DM tipe 2. berdasarkan empati/emosi, penghargaan,
Tenaga kesehatan dapat memberikan instrumental dan informasi dalam proses
promosi kesehatan kepada masyarakat perawatan dan pengobatan dapat meningkatkan
khususnya penderita DM tipe 2 melalui kualitas hidupnya.
kunjungan rumah minimal 1 bulan sekali secara
rutin agar wawasan dan pengetahuan lebih baik
23
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP
24