You are on page 1of 8

Vol. 1 No.

1 Januari 2019 | JHSP

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
di Puskesmas Helvetia Medan

The Correlation of Family Support, Viewed from the Dimensions of Emphaty/Emotion,


Recognition, Instrumental, and Information with the Life Quality of DM Type 2 Patients at
Helvetia Health Center, Medan
Nuryatno1
1
Staf Pengajar Atro Sinar Amal Bhakti Medan
Email: nuryatno66@gmail.com
Abstract
The number of Diabetes Mellitus (DM) patients in Indonesia was 5,6 million people in 2001
and if increased to 9 million people in 2014. The data from Medan Health Service revealed that the
number of DM patients was 27,075 people in 2013 and it was 3,607 people only from January to
February, 2014.The objective of the research was to analyze the correlation of family support,
viewed from the dimensions of emphaty/emotion, recognition, instrumental, and information with the
life quality of DM type 2 patients at Helvetia Health Center, Medan. The research was a survey with
cross sectional design. The populasi was 43 DM Type 2 patients, and all of them were used as the
samples. The data were gathered by using questionnaries and analyzed by using univariate,
analysis, bivariate analysis with chi square test at the significance level of 95%.The result of the
research showed the there was the correlation of family support with the dimensions of
empathy/emotion, recognition, instrumental, and information with the life quality of DM type 2
patients.It is recommended that Helvetia Health Center, Medan, empower health care providers in
providing health promotion like education and counseling for DM Type 2 patients and their familier.
The patient familier should pay serious attention and give information about DM in order that DM
Type 2 patients can improve their life quality and will be able to accept their own condition patiently
in medication and their own life.
Key Words : Family Support, Life Quality, DM Type 2

Artikel Info
Diterima: November 2018
Revisi: Desember 2018
Online: Januari 2019

18
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

PENDAHALUAN mengakibatkan timbulnya komplikasi dengan


Menurut data WHO pada tahun 2000
jumlah penderita DM dunia mencapai 171 juta
jiwa dan terus meningkat menjadi 387 juta
jiwa (8,33%) pada tahun 2014. Negara-negara
Eropa jumlah penderita DM mencapai 51 juta
jiwa (7,87%). Pada negara Asia jumlah
penderita DM lebih rendah dibandingkan
dengan negara Eropa berkisar 74 juta jiwa
(8,33%).1
Indonesia pada tahun 2013 telah
melakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
yang meliputi 33 provinsi. Hasil Riskesdas
dilaporkan bahwa prevalensi DM pada tahun
2013 adalah 2,1%. Angka tersebut lebih tinggi
dibanding dengan tahun 2007 (1,1%). Dari 33
provinsi yang diteliti sebanyak 31 provinsi
(93,9%) menunjukkan kenaikan prevalensi
DM yang cukup berarti.2
Data yang diperoleh dari laporan Data
Surveilans Terpadu Penyakit (STP) tahun
2012 terlihat jumlah kasus yang paling banyak
setelah diare dan ISPA adalah penyakit DM
dengan jumlah kasus 3.717 pasien rawat jalan
yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas
kabupaten/kota. Untuk rawat jalan penyakit
DM ini mencapai 2.918 pasien yang dirawat
di 123 rumah sakit dan 809 pasien yang
dirawat di 487 puskesmas yang ada di 28
Kabupaten/Kota seluruh Sumatera Utara.
Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 3.948
pasien yang dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa
penderita DM di Sumatera Utara masih sangat
tinggi.3
Data Dinas Kesehatan Kota Medan
jumlah penderita DM pada tahun 2013
sebanyak 27.075 jiwa dan tahun 2014 bulan
Januari dan Februari sebanyak 3.607 jiwa,
dari jumlah tersebut penderita berusia di atas
55 tahun berjumlah hampir 85 % dan dari
jumlah tersebut 70% adalah wanita. Penderita
DM di 39 puskesmas di Kota Medan pada
tahun 2013, Puskesmas Helvetia menduduki
peringkat terbanyak yaitu sebanyak 212 jiwa
disusul Puskesmas Sentosa Baru sebanyak
193 jiwa, Puskesmas Sunggal sebanyak 192
jiwa, Puskesmas Glugur Darat sebanyak 175
jiwa dan Puskesmas Darussalam sebanyak
159 jiwa.4
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit
metabolisme yang merupakan suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah di
atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan
gangguan metabolisme glukosa akibat
kekurangan insulin baik secara absolut
maupun relatif. Ada 2 tipe DM yaitu DM tipe
1/diabetes juvenile yaitu diabetes yang
umumnya didapat sejak masa kanak-kanak
dan DM tipe 2 yaitu diabetes yang didapat
setelah dewasa.5
Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 apabila
tidak ditangani dengan baik akan
19
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

penyakit serius lainnya, di antaranya: mengatakan datang berobat kadang-kadang


jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, diantar oleh keluarga dan sering datang
dan kerusakan sistem syaraf.4 sendiri. Selanjutnya pasien tersebut
Dukungan keluarga terhadap mengalami luka pada telapak kaki dan lainnya
penderita DM tipe 2 merupakan bantuan mengalami penurunan penglihatannya.
yang berupa perhatian emosi, bantuan Kemudian pasien mengatakan sudah bosan
instrumental, maupun penilaian yang dengan pasien DM tipe.
diberikan oleh sekelompok anggota METODE
penyakitnya dan
keluarga. Tujuan dari dukungan keluarga PENELITIAN
tersebut untuk merasa membebani
keluarga, Jenis
meningkatkan kesejahteraan fisik penelitian ini adalah
dan psikisnya serta sedangkan yang survei dengan
merupakan salah satu bentuk dukungan lain mengatakan pendekatan cross
sosial.6 Penyakit DM tipe 2 ini akan sulit beribadah sectional
menyertai seumur hidup penderita karena sakit yang study.Penelitian ini
sehingga sangat memengaruhi dideritanya serta dilaksanakan bulan
terhadap penurunan kualitas hidup penderita merasa kurang Februari sampai
bila tidak mendapatkan bantuan dari dengan April
keluarga. Kualitas hidup penderita DM tipe 2 diperhatikan oleh
keluarganya. 2015di Puskesmas
merupakan perasaan puas dan bahagia akan Helvetia
hidup secara umum khususnya hidup Dengan demikian
Medan.Populasi
dengan diabetes. Kualitas hidup telah kondisi penyakit dalam penelitian
digambarkan oleh WHO pada tahun 2004 DM tipe 2 yang adalahpasien DM
sebagai sebuah persepsi individu dialaminya tipe 2 sebanyak 43
terhadap posisi mereka menimbulkan orangdan
dalam kehidupan pada konteks berbagai jenis seluruhnya
budaya dan sistem nilai dimana mereka dijadikan sampel
masalah fisik dan
tinggal dan hidup dan dalam hubungannya penelitian.Data
dengan tujuan hidup, harapan, psikologis yang
bermuara pada yang digunakan
standar dan fokus hidup mereka.7 adalah data primer
Penelitian di Puskesmas Kokap I pentingnya dan sekunder. Data
Kulon Progo dengan 26 penderita DM dukungan orang- dianalisis dengan
bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan orang disekitarnya uji chi square pada
dengan selisih rata-rata 12,97 tentang terutama keluarga. taraf kemaknaan
konseling keluarga terhadap perbaikan peran Rendahnya 95%.
keluarga dalam pengelolaan anggota dukungan keluarga HASIL DAN
keluarga dengan DM di wilayah kerja akan berdampak PEMBAHASAN
Puskesmas Kokap.8 terhadap A
Berdasarkan penelitian di Poliklinik pengelolaan DM n
Interna RSUP dapat disimpulkan bahwa tipe 2 yang a
terdapat kontribusi yang signifikan antara berisiko terhadap l
dukungan sosial terhadap kualitas hidup penurunan kualitas i
sebesar 95,5 % (p= 0,000). Semakin tinggi hidup. Oleh karena s
dukungan sosial, maka akan semakin tinggi itu peneliti tertarik i
pula kualitas hidup penderita DM tipe 2.9 untuk mengetahui s
DM tipe 2 tidak menggunakan insulin hubungan
disebabkan selain faktor keturunan dukungan keluarga U
juga berisiko tinggi karena gaya ditinjau dari empat n
hidup kurang sehat seperti orang yang dimensi dukungan i
tidak mempedulikan masalah keluarga dengan v
kegemukan (obesitas) lebih mudah terserang kualitas hidup a
DM tipe 2. Kurang beraktivitas akan pasien DM tipe 2. r
menjadikan obesitas, selanjutnya obesitas Tujuan i
akan menyebabkan orang terserang DM tipe penelitian adalah a
2. Kebiasaan makan tidak sehat, pola makan untuk menganalisis t
yang tidak terkontrol merupakan kontribusi hubungan antara
besar untuk obesitas. Terlalu banyak lemak, dukungan keluarga K
tidak cukup serat, dan terlalu banyak ditinjau dari a
karbohidrat dapat memicu terjadinya dimensi r
penyakit DM.10 Berdasarkan hasil empati/emosi, a
wawancara di Puskesmas Helvetia penghargaan, k
instrumental dan t
dengan penderita DM tipe
informasi dengan e
2 didapatkan bahwa pasien kualitas hidup
20
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

r Dukungan selebihnya baik


Dukungan
i keluarga yaitu 21 orang
keluarga untuk
s berdasarkan (48,8%).
mendorong
t pemberian Analisis Bivariat
meningkatkan
i informasi untuk Hubungan
kualitas hidup
k mendorong Dukungan
penderita DM tipe
Penderita meningkatkan Keluarga dengan
lebih banyak
DM tipe 2 lebih kualitas hidup Kualitas Hidup
mendapatkan
banyak berumur penderita DM tipe Penderita DM
dukungan agar
dewasa madya 2 lebih banyak Tipe 2
keluhan penyakit
(41-60 tahun) mendapatkan Hubungan
dapat berkurang
yaitu 35 orang dukungan agar dukungan
yaitu 24 orang
(81,4%), keluhan penyakit keluarga
(55,8%).
perempuan yaitu Empati/ Emosi dapat berkurang berdasarkan
23 orang (53,5%), yaitu 24 orang empati/emosi,
Dukungan
menamatkan (55,8%). penghargaan,
keluarga
berpendidikan Kualitas Hidup instrumental dan
berdasarkan
SMA yaitu 24 Hasil informasi dengan
empati/emosi
orang (55,8%), pengukuran kualitas hidup
untuk mendorong
lama menderita kualitas hidup penderita DM
meningkatkan
selama 5 tahun penderita DM tipe Tipe 2 di
kualitas hidup
yaitu 11 orang 2 lebih banyak Puskesmas
penderita DM tipe
(25,6%) dan orang tidak baik yaitu 22 Helvetia Medan
lebih banyak
yang merawat orang (51,2%), pada tabel 1.
mendapatkan
penderita saat ini
dukungan agar
adalah istri yaitu Tabel 1. Hubungan Dukungan
keluhan penyakit
17 orang (39,5%). Keluarga Dengan Kualitas Hidup
dapat berkurang
Dukungan yaitu 25 orang Penderita DM Tipe 2 di Puskesmas
Keluarga (58,1%). Helvetia Medan
Penghargaan Kualitas Hidup
Dukungan
χ2 Nilai P
keluarga Tidak Baik Baik %
berdasarkan Total n N
Dukungan Keluarga penghargaan
Tidak Mendukung 17
untuk mendorong 89,5 %2 10,5 19 100 19,996 n
<0,001
Mendukung 5
meningkatkan 20,8 19 79,2 24 100
Empati/Emosi %
kualitas hidup
Tidak Mendukung 15 tipe 83,3
penderita DM 3 16,7 18 100 12,824 <0,001
Mendukung 2 lebih 7banyak 28,0 18 72,0 25 100
Penghargaan tidak
Tidak Mendukung 19
mendapatkan 76,0 6 24,0 25 100 12,824 <0,001
Mendukung dukungan 3 agar 16,7 15 83,3 18 100
keluhan penyakit
dapat berkurang
yaitu 25 orang
(58,1%).
Instrumental
Dukungan
keluarga
berdasarkan
instrumental
untuk mendorong
meningkatkan
kualitas hidup
penderita DM tipe
2 lebih banyak
tidak
mendapatkan
dukungan agar
keluhan penyakit
dapat berkurang
yaitu 22 orang
(51,2%).
Informasi
21
Instrumental
Tidak Mendukung 18 81,8 4 18,2 22 100 16,943 <0,001
Mendukung 4 19,0 17 81,0 21 100
Informasi
Tidak Mendukung 16 84,2 3 15,8 19 100 14,880 <0,001
Mendukung 6 25,0 18 75,0 24 100

Penderita DM tipe 2menyatakan lebih


Ada hubungan dukungan keluarga
banyak kualitas hidupnya tidak baik yaitu 17
dengan kualitas hidup penderita DM Tipe
orang (89,5%). Keluarga mendukung terhadap
2.Sejalan dengan penelitian Murwan8 bahwa
kualitas hidupnya lebih banyak dengan tidak
faktor peran keluarga merupakan salah satu
baik yaitu 19 orang (79,2%). Ada hubungan
faktor yang paling berhubungan dengan
antara dukungan keluarga dengan kualitas
kualitas hidup pasien DM di wilayah kerja
hidup penderita DM tipe 2 dengan nilai
Puskesmas Kokap I tahun 2007. Peran
χ2hitung19,996<χ2tabel(dk=k-1) 3,84 dan nilai keluarga dalam perencanaan makan anggota
probabilitas 0,001<0,05. keluarga dengan DM setelah dilakukan
Keluarga tidak memberikan perhatian konseling hasilnya baik yaitu 21 penderita
dalam meningkatkan kualitas hidupnya lebih atau 80,8% dari 26 sampel yang diteliti.
banyak dengan tidak baik yaitu 15 orang
Keluarga yang baik cenderung membuat
(83,3%). Keluarga memberikan perhatian
dalam meningkatkan kualitas hidupnyalebih kualitas hidup penderita DM tipe 2 baik.
banyak dengan baik yaitu 18 orang (72%). Sebaliknya keluarga mendukung terhadap
Ada hubungan antara empati/emosi kualitas hidup penderita DM tipe 2, lebih
dengan kualitas hidup penderita DM tipe 2 banyak kualitas hidupnya tidak baik. Maka
dengan nilai χ2hitung12,824< χ2tabel(dk=k-1) 3,84 dari itu, dukungan keluarga sangat diperlukan
dan nilai probabilitas 0,001<0,05. dalam menunjang kesehatan penderita DM
Keluarga tidak memberikan tipe 2. Penderita merasa perlu adanya
penghargaan dalam meningkatkan kualitas dukungan keluarga yang membuat mereka
hidupnya lebih banyak dengan tidak baik
memiliki semangat positif dalam menjalani
yaitu 19 orang (76%). Keluarga memberikan
penghargaan dalam meningkatkan kualitas hidup dengan DM tipe 2. Keluarga dapat
hidupnya lebih banyak dengan baik yaitu 15 memberikan dukungan berupa perhatian atau
orang (83,3%). Ada hubungan antara dorongan dalam melaksanakan diet untuk
penghargaan dengan kualitas hidup penderita mempertahankan kadar gula darah,
2
DM tipe 2 dengan nilai χ hitung12,824< mendampingi ke dokter untuk memeriksa
2
χ tabel(dk=k-1) 3,84 dan nilai probabilitas kesehatan, dan membantu dalam membiayai
0,001<0,05. pengobatan dan perawatan sehingga rasa
Keluarga tidak memberikan bantuan cemas, gelisah, depresi, murung karena tidak
aktivitas dan perawatan untuk meningkatkan mampu bekerja lagi atau berperan dalam
kualitas hidupnya, lebih banyak dengan tidak keluarga tidak menjadi menyebab keparahan
baik yaitu 18 orang (81,8%). Keluarga penyakit penderita
memberikan bantuan aktivitas dan perawatan
untuk meningkatkan kualitas hidupnya, lebih Hubungan Empati/Emosi dengan Kualitas
banyak dengan baik yaitu 17 orang (81%).Ada Hidup Penderita DM Tipe 2
hubungan antara instrumental dengan kualitas Ada hubungan empati/emosi dengan
hidup penderita DM tipe 2 dengan nilai kualitas hidup penderita DM Tipe 2. Sejalan
dengan penelitian Azmi11 bahwa ada
χ2hitung16,943< χ2tabel(dk=k-1) 3,84 dan nilai
hubungan dukungan keluarga dengan kualitas
probabilitas 0,001<0,05. hidup pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik
Keluarga tidak memberikan informasi Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr.
kesehatan tentang DM untuk meningkatkan Zainoel Abidin Banda Aceh. Rumah sakit
kualitas hidupnya, lebih banyak kualitas khususnya bagi perawat pelaksana
hidupnya tidak baik yaitu 16 orang (84,2%). memberikan penyuluhan dan penjelasan
Keluarga memberikan informasi kesehatan tentang pentingnya dukungan keluarga pada
tentang DM untuk meningkatkan kualitas pasien DM tipe 2 untuk meningkatkan
hidupnya, lebih banyak kualitas hidupnya baik semangat hidupnya.
yaitu 18 orang (75%). Ada hubungan antara Soegondo berpendapat bahwa keluarga
informasi dengan kualitas hidup penderita DM
mempunyai pengaruh kepada sikap dan
tipe 2 dengan nilai χ2hitung14,880< χ2tabel(dk=k-1)
kebutuhan belajar bagi penderita DM dengan
3,84 dan nilai probabilitas 0,001<0,05. cara menolak atau memberikan dukungan baik
Hubungan Dukungan Keluarga dengan secara fisik, psikologis, emosional, dan sosial.
Kualitas Hidup Penderita DM Tipe 2 Pasien DM akan memiliki sikap lebih positif
untuk mempelajari DM apabila keluarga
memberikan dukungan dan berpartisipasi walaupun tidak ada keluhan, Saya
dalam pendidikan kesehatan mengenai DM.4
juga menganjurkan Bapak agar
Ungkapan informan [M] sebagai istri keluar rumah mengikuti berbagai
penderita DM tipe 2 menyatakan:
kegiatan organisasi.”
”Ya.., saya sebagai istrinya ingin Adanya penghargaan yang baik dari
bapak lekas sembuh, Saya selalu
keluarga kepada penderita DM tipe 2 sehingga
menerima kenyataan ini dan
penderita juga dapat melakukan segala
berusaha untuk bapak tidak
kegiatan di lingkungannya akan membuat
kambuh penyakitnya itu.”
penderita merasa diakui atau dihargai.
Dukungan emosi/empati keluarga Perasaan takut tidak diharga dari lingkungan
membantu penderita DM tipe 2 untuk dapat sebaya atau lingkungan sosial dapat
meningkatkan keyakinan akan diminimalisasi sehingga penderita mampu
kemampuannya melakukan perawatan diri. mengaktualisasi diri di lingkungannya sesuai
Penderita dengan dukungan ini yang baik kemampuan dan keterbatasan yang
akan memiliki perasaan aman dan nyaman dimilikinya.
sehingga akan tumbuh rasa perhatian terhadap
Hubungan Instrumental dengan Kualitas
diri sendiri dan meningkatkan motivasi untuk
Hidup Penderita DM Tipe 2
melakukan pengelolaan penyakit. Kondisi ini
Ada hubungan instrumental dengan
juga akan mencegah munculnya stres pada
kualitas hidup penderita DM tipe 2dengan
penderita DM tipe 2.12
nilai0,001<0,05. Sejalan dengan penelitian
Hubungan Penghargaan dengan Kualitas Awadallah15 meyakini bahwa pemberian
Hidup Penderita DM Tipe 2
dukungan dari keluarga terhadap pasien DM
Ada hubungan penghargaan dengan tipe 2 akan meningkatkan kualitas hidup
kualitas hidup penderita DM tipe mereka.
2dengan0,001<0,05. Sejalan dengan
Dimensi instrumental yang diberikan
penelitian Goz menjelaskan bahwa dukungan tidak mendukung kepada penderita DM tipe 2
dari keluarga merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti
yang berhubungan secara signifikan dengan kurang memberikan dorongan kepada
kualitas hidup pasien DM tipe 2. Keluarga penderita DM tipe 2 agar melakukan olahraga
memberikan dukungan berupa perhatian sesuai anjuran tenaga kesehatan. Keluarga
terutama pasangan penderita untuk juga jarang mengingatkan diet agar
meningkatkan kualtias hidupnya. 12 menghindari makanan rasa manis atau
Pemberian penghargaan bagi keluarga makanan mengandung banyak gula karena
yang sakit juga dapat membuat respon emosi dapat menyebab kadar gula darah meningkat.
yang baik akan memberikan antisipasi
Ungkapan informan [S] sebagai istri
penanganan yang baik terhadap berbagai penderita DM tipe 2 menyatakan:
tanda sakit namun jika respon emosinya buruk
kemungkinan besar akan terjadi penyangkalan ”Saya menyiapkan makanan suami setiap hari
terhadap gejala penyakit yang ada. Emosi dan sesuai dengan anjuran dokter supaya suami
depresi merupakan faktor psikologis yang tidak kambuh gejala DMnya”
memengaruhi kualitas hidup penderita.13 Manfaat dari dukungan ini adalah
Pemberian harapan yang baik akan mengembalikan energi atau stamina dan
meningkatkan kesehatan fisik penderita DM semangat yang menurun dan memberikan rasa
Tipe 2 dengan menurunkan gejala stres atau perhatian dan kepedulian pada seseorang yang
depresi sebagai indikator psikologis kualitas mengalami kesusahan atau penderitaan.
hidup. Selain itu, pengharapan juga dapat Terakhir adalah dukungan emosional yaitu
meningkatkan kemampuan adaptif dari dukungan yang menempatkan keluarga
kognitif termasuk meningkatkan optimisme sebagai tempat aman dan damai untuk
penderita DM tipe 2, mengurangi kesepian istirahat dan dapat membantu penguasaan
dan meningkatkan kemampuan diri dalam terhadap emosi.16 Namun dalam penelitian
pengelolaan DM tipe 2. Hal ini akan ini, adanya dukungan instrumental yang
menurunkan risiko komplikasi dan tidak baik membuat
meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kata penderita tidak ingin mengikuti berbagai
lain, semakin baik keluarga memberikan kegiatan sosial di lingkungannya. Penderita
pengharapan maka akan semakin baik pula lebih banyak berdiam diri dalam rumah
kualitas hidup pasien DM tipe 2.14 memikirkan penyakit yang tidak dapat
Ungkapan informan [W] sebagai anak sembuh. Biasanya alasan penderita karena
penderita DM tipe 2 menyatakan: mudah lelah dan letih jika beraktivitas. Tidak
”Saya sering mengingatkan Bapak baiknya dukungan instrumental menyebabkan
agar selalu memeriksanakan kualitas hidup penderita DM tipe 2 juga tidak
kesehatan minimal sebulan sekali baik. Diharapkan dukungan instrumental oleh
keluarga dapat ditingkatkan dengan
memberikan motivasi kepada keluarga
melalui
pendidikan kesehatan.
Hubungan Informasi dengan Kualitas
lagi sehingga dapat menerima dan memiliki
Hidup Penderita DM Tipe 2 kesadaran agar dapat melakukan diet setiap
Ada hubungan informasi dengan hari dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
kualitas hidup penderita DM tipe 2dengan p Yang Maha Esa.
0,0001<0,05. Sejalan dengan penelitian Issa & Promosi Kesehatan
Baiyewu17 bahwa dukungan keluarga
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk
berhubungan secara signifikan dengan
memperbaiki dukungan keluarga kepada
kualitas hidup pasien DM tipe 2.
penderita DM tipe 2 dengan kegiatan promosi
Pemberian informasi kesehatan oleh kesehatan tentang dampak yang terjadi
keluarga kepada penderita DM tipe 2
rendahnya dukungan keluarga terhadap
memungkinkan penderita dapat memahami
kualitas hidup penderita DM tipe 2 dari segi
tentang penyakitnya sehingga timbul atau
fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan.
ingin melakukan perawatan dan pengobatan
Terutama dari segi psikologis seperti gejala
yang baik pula. Hal ini disebabkan sewaktu
stres atau depresi sangat memicu peningkatan
mendampingi penderita ke puskesmas, tenaga
kadar gula darah sehingga keluarga sebagai
kesehatan memberikan informasi tersebut
orang yang merawat penderita DM tipe 2
melalui konseling kepada keluarga seputar
diberikan motivasi agar selalu memperhatikan
DM tipe 2.
diet penderita. Penderita DM tipe 2 pada
Ungkapan informan [MN] sebagai istri lansia juga dapat mengganggu postur tubuh
penderita DM tipe 2 menyatakan:
pada keseimnagan lansia. Ada hubungan
“Sewaktu ke puskesmas, petugas bermakna efek postur tubuh terhadap
kesehatan memberikan pendidikan keseimbangan statik mata tertutup pada lanjut
kesehatan kepada suami ku (penderita usia di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur
DM tipe 2), dan juga kepada ku serta Batu Kabupaten Deli Serdang19.
menganjurkan kepada anggota keluarga
Tenaga Kesehatan
lainnya agar mengingatkan keluarga
mengikuti kontrol ulang, mengikuti Besarnya peran dukungan keluarga kepada
pendidikan kesehatan serta informasi- penderita DM tipe 2 dalam meningkatkan
informasi baru tentang DM.” kualitas hidupnya, maka tenaga kesehatan
Kualitas hidup penderita DM tipe 2 dapat mengambil intervensi keperawatan yang
cenderung tidak baik. Hal ini disebabkan tepat. Cara yang dapat dilakukan oleh perawat
penderita tidak memiliki pekerjaan lain. untuk meningkatkan dukungan keluarga ini
Aktivitas keseharian hanya mengisi waktu adalah dengan memberikan
luang di rumah seperti menonton TV dan pengetahuan berupa pendidikan
membaca koran pada pagi hari yang dapat kesehatan dan konseling pada penderita dan
membuat penderita DM tipe 2 mudah merasa keluarga. Dalam memberikan pendidikan dan
bosan dan malas tinggal di rumah. mengevaluasi dukungan tersebut untuk
mempermudah dalam memberikan pendidikan
Dukungan keluarga merupakan variabel dan konseling.
yang paling kuat keeratan hubungannya Keterbatasan Penelitian
dibandingkan dengan variabel yang lain yakni 1) Penetapan lokasi penelitian hanya pada 1
sebesar 0,309. Keluarga diharapkan juga (satu) puskesmas di Kota Medan,
memberikan dukungan konkrit seperti sementara masih ada beberapa puskesmas
mengantar jemput lansia18. Sehingga lainnya yang mempunyai kasus DM tipe 2
gangguan DM tipe 2 dapat dicegah pada yang tidak sanggup dijangkau peneliti,
penderita lanjut usia. sehingga belum sepenuhnya dapat
Implikasi Penelitian mengeksplorasikan masalah-masalah
Masyarakat atau Penderita DM Tipe 2 rendahnya dukungan keluarga dalam
Masyarakat dapat lebih mengetahui meningkatkan kualitas hidup penderita
risiko yang ditimbulkan oleh penyakit DM DM tipe 2.
tipe KESIMPULAN
2 sehingga masyarakat dapat memperbaiki Ada hubungan dukungan keluarga dimensi
perilaku seperti kontrol ulang, dan diet sesuai empati/emosi, penghargaan, instrumental dan
anjuran tenaga kesehatan supaya dapat lebih informasi dengan kualitas hiduppenderita DM
memahami, dan mampu melakukan tipe 2. Keluarga yang memberikan dukungan
pengelolaan secara mandiri terhadap penyakit berdasarkan empati/emosi, penghargaan,
DM tipe 2. instrumental dan informasi dalam proses
Tenaga kesehatan dapat memberikan perawatan dan pengobatan dapat
promosi kesehatan kepada masyarakat meningkatkan kualitas hidupnya.
khususnya penderita DM tipe 2 melalui
kunjungan rumah minimal 1 bulan sekali
secara rutin agar wawasan dan pengetahuan
lebih baik
SARAN 11. Azmi N. Hubungan dukungan keluarga
Pimpinan puskesmas memberdayakan tenaga dengan kualitas hidup pada pasien
kesehatan memberikan promosi kesehatan diabetes mellitus tipe II di Poliklinik
berupa pendidikan dan konseling kepada Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah
keluarga dan penderita DM tipe 2.Keluarga Zainoel Abidin Banda Aceh. [Skripsi].
tetap memberikan dukungan perhatian dan Banda Aceh: Fakultas Kedokteran
informasi tentang DM agar penderita DM tipe Universitas Syiah Kuala Banda Aceh;
2 meningkatkan kualitas hidup dan mampu 2012.
menerima keadaan dirinya dengan sabar 12. Goz F, Karaoz S, Goz M, Ekiz S, Cetin I.
menjalani pengobatan dan kehidupannya. Effect ot the diabetic patient’s perceived
DAFTAR PUSTAKA sosial support on their quality of life.
1. IDF. Country summary table: estimates Journal of Clinical Nursing. 2009; 3 (16):
for 2014 [dokumen di internet]. 2014 1353-1360.
[diunduh 13. Yusra A. Hubungan antara dukungan
2 Februari 2015]. Tersedia keluarga dengan kualitas hidup pasien
dari:www.idf.org/sites/default/files diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik
/EN_6E_Atlas_Full_0. Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
2. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar Pusat Fatmawati Jakarta. [Tesis]. Jakarta:
(Riskesdas). Jakarta; 2013. Universitas Indonesia; 2012.
3. Dinkes Kota Medan. Laporan 14. Rahmawati F. Pengaruh dukungan
pertanggung jawaban. Medan; 2014. keluarga terhadap kualitas hidup pasien
4. Soegondo. Penatalaksanaan diabetes diabetes mellitus tipe 2.
mellitus terpadu. Panduan [Tesis].Bandung:Magister Keperawatan
penatalaksanaan diabetes melitus bagi Fakultas Keperawatan Universitas
dokter dan edukator. Jakarta: Balai Padjadjaran; 2014.
Penerbit FK-UI; 2011. 15. Awadallah AW, Ohaer, JUl, Al-Awadi
5. Hasdianah HR. Mengenal diabetes melitus SA, & Tawqin AA. Diabetes mellitus
pada orang dewasa dan anak-anak dengan patients family caregiver subjective
solusi herbal. Yogyakarta: Nuha Medika; quality ot life. Journal of The National
2012. Medical Assocation. 2010; 98 (5) : 727-
6. Sarafino EP. Health psychology: 736.
biopsychosocial interaction. New York: 16. Friedman MMBVRJEG. Buku ajar
John Wilky and Sons Inc; 2006. keperawatan keluarga : riset, teori dan
7. WHO. The world health organization praktik. Jakarta: EGC; 2010.
quality of life (WHO qol-Bref) [dokumen 17. Issa BA, Baiyewu O. Quality of life
di internet]. 2004 [diundah 3 Februari patient with diabetes mellitus in a
2015]. Tersedia dari: http://www.who. Nigerian Teaching Hospital. Hongkong
int/sunstanceabuse/ researchtools/ Journal Psychiatry. 2010; 16: 27-33
whoqolbref /en/ index. 18. Sulaiman. Faktor-faktor yang
8. Murwan A. Pengaruh konseling keluarga Berhubungan dengan Pemanfaatan
terhadap perbaikan peran keluarga dalam Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Desa
pengelolaan anggota keluarga dengan DM Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Jurnal
di wilayah kerja Puskesmas Kokap I ilmiah Research Sains. Vol.2 No.
Kulon Progo. [Tesis]. Yogyakarta: 2 Juni 2016,
Univeristas Gajah Mada; 2007. http://www.jurnalmudiraindure.com/wp-
9. Antari G. Besar pengaruh dukungan sosial content/uploads/2016/07
terhadap kualitas hidup pada penderita 19. Sulaiman, Anggriani. Efek Postur Tubuh
DM Tipe 2 di Poliklinik Interna RSUP Terhadap Keseimbangan Lanjut Usia di
Sanglah. Jurnal of Diabets Nursing; 2012. Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu.
5 (6). Jumantik (Jurnal Ilmiah Penelitian
10. Arisman. Obesitas, diabetes melitus & Kesehatan. Vo. 3 No. 2 November 2018.
dislipidemia konsep teori dan penanganan Hal. 127-140.
aplikatif. Jakarta: Penerbit Buku http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/
Kedokteran EGC; 2011. article/view/2875/1714
20.

You might also like