Professional Documents
Culture Documents
Berbasis Client-Server
Artikel Ilmiah
Peneliti:
1)
Benny Setiawan, 2)Suprihadi, 3)Ramos Somya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1)8ee@mail.com, 2) suprihadi@staff.uksw.edu, 3) ramos.somya@gmail.com
Abstract
Village Government in this case the village chief and village official, has the task
of organize and take care of the interests of local communities in the population. One of
the task is to help the Civil Registration Department to records the community
events,which are kinds of events experienced by the people which must be reported since
may bring changes to the Family Card, Identity Card and / or other residence certificate.
Problems faced by the village government is the unavailability of an information system
that supports the conditions of existing resources. The results of this condition are bad
documentation of demographic administration, such as, letters numbering and
duplicating. In this study designed a web application of Village Service Information
System. A client-server web applications model with a three-tier Model View Controller
design, and implemented using the CodeIgnitier framework the PHP programming
language and MySQL database. The Impact of the implementation of the Village Service
Information System is the capability Village Government to provide administrative
services to the people of population in online network.
Keywords: Village Government, Population, Web, Client-Server, Model View Controller
Abstrak
Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa dan Perangkat Desa, memiliki tugas
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat di wilayahnya. Salah satu
tugas tersebut adalah membantu Dinas Catatan Sipil di dalam mencatat peristiwa
kependudukan, yaitu kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena
membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda
Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya. Permasalahan yang dihadapi
pemerintahan desa adalah belum tersedianya suatu sistem informasi yang mendukung dan
sesuai dengan kondisi sumber daya yang ada. Hal ini berdampak pada dokumentasi
administrasi kependudukan yang kurang baik, antara lain penomoran surat tidak teratur
dan terjadi duplikasi penerbitan surat. Pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi web
Sistem Informasi Pelayanan Desa. Aplikasi web yang dirancang berbasis client-server
model three-tier dengan arsitektur Model View Controller, dan diimplementasikan
menggunakan framework CodeIgnitier dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data
MySQL. Dampak implementasi dari Sistem Informasi Pelayanan Desa adalah Pemerintah
Desa dapat memberikan pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakatnya
secara online.
Kata Kunci: Pemerintah Desa, Penduduk, Web, Client-Server, Model View Controller
1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
3
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
1
dalam pembuatan surat keterangan dan laporan kependudukan, dengan demikian
dapat mengefektifkan kinerja pegawai kelurahan dalam pengolahan data
penduduk [1].
Pada penelitian berjudul Analisis Dan Perancangan Sistem Administrasi
Kependudukan Pada Kantor Kelurahan Desa Banyuroto Dengan Menggunakan
Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000. Hasil Penelitian berupa aplikasi yang
dapat membantu pihak pegawai di kantor Kelurahan Banyuroto dalam pembuatan
laporan kependudukan, dengan demikian dapat mengefektifkan kinerja pegawai
kelurahan dalam pengolahan data penduduk [2].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait dalam pelayanan
desa, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang suatu aplikasi web
sistem informasi pelayanan desa. Aplikasi web yang dirancang berbasis client-
server menggunakan arsitektur Model View Controller. Penelitian ini diharapkan
memudahkan kinerja pemerintah desa dalam hal mengelola data dan informasi
pelayanan administrasi desa, sehingga dalam pelayanan administrasi terhadap
masyarakat dapat dilakukan secara cepat dan tepat, serta mengurangi penggunaan
kertas dalam pembuatan surat keterangan dan laporan data kependudukan. Di
samping itu juga memudahkan pemerintah desa dalam hal pencarian data
kependudukan karena memiliki basis data kependudukan.
Penelitian yang dilakukan membahas tentang sistem informasi pelayanan
desa, client server dan Model View Controller.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, guna mendukung
operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [3].
Sedangkan dalam sistem informasi pelayanan desa membantu Dinas Catatan Sipil
di dalam mencatat peristiwa kependudukan, yaitu kejadian yang dialami
penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan
atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan
kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status
tinggal terbatas menjadi tinggal tetap [4].
Arsitektur client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client
dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari
server [5]. Pada arsitektur client-server terdapat model two-tier dan model three-
tier/multi-tier.
Model two-tier merupakan lingkungan client/server secara tradisional.
Pada model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua entitas, yaitu aplikasi client dan
aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi
pembagian perangkat lunak dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya
diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server
merupakan suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan [6].
Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Layanan Presentasi (Client Tier)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin
client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi user dengan aplikasi.
- Layanan Data (Data Source Tier)
2
Layanan data merupakan sebuah database server atau DBMS (Database
Management Systems) yang menyediakan data bagi lapisan layanan client atau
presentasi. Skema model two tier dapat dilihat pada Gambar 1.
3
yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak
developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan
lingkungan framework yang digunakan [8].
Sebuah framework selain menyediakan lingkungan pengembangan sendiri-
sendiri juga menyediakan berbagai macam fungsi siap pakai yang bisa digunakan
dalam pembuatan situs web. Fungsi tersebut merupakan pengembangan atau
penyesuaian fungsi asli PHP agar lebih mudah digunakan atau agar lebih sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut panduan
penggunaan adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan
untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan kode
program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang
dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan
struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter
membiarkan developer untuk memfokuskan diri pada pembuatan situs web
dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatan situs
web.
4
digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan
kebutuhan user. Tahap ini dilakukan kepada pemerintah desa di Kabupaten
Demak. Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara. Jika hasil uji dan evaluasi
prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan
dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Dalam tahap perancangan sistem terdapat perancangan arsitektur dan
perancangan proses. Pada Gambar 5 dijelaskan bahwa perancangan arsitektur
Client-Server pada aplikasi sistem informasi pelayanan desa menggunakan tiga
layer, yaitu client layer, middle layer, server layer. Pada client layer digunakan
untuk kebutuhan interface, antara lain bagi admin, penduduk, operator, kepala
desa dan sekretaris desa. Pada middle layer berisi bussines logic dari sistem
informasi pelayanan desa, antara lain proses login, proses buat surat, penomoran
surat dan cetak surat. Sedangkan pada server layer berisi sumber-sumber data dan
tempat penyimpanan data yang terdapat pada database server. Aplikasi client-
server model three-tier sangat tepat jika dipadukan dengan arsitektur MVC,
dimana aplikasi view diletakkan pada client layer, model dan controller diletakkan
pada middle layer, sedangkan data pada server layer. Dengan menggunakan
arsitektur MVC maka proses pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat karena hanya merubah struktur class yang terkait dengan
pengembangan aplikasi.
5
Gambar 6 Diagram Alir Proses Pelayanan Administrasi Desa
6
Perancangan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Desa ini dirancang
menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai pemodelan sistem.
UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam
sistem yang akan dibuat akan digunakan beberapa diagram, yaitu: use case
diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Sebuah use case
merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan juga
mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibangun serta
menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user. Use
case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem
yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti:
Actor, Use Case dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak
sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses-proses yang
terjadi dalam suatu software. Use Case juga menggambarkan apa yang sedang
dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan
use case.
7
admin (aparat desa), actor operator (aparat desa), actor kepala desa, actor
sekretaris desa dan actor penduduk. Actor admin memiliki hak akses untuk input
profil desa, input data kartu keluarga, edit jenis surat, input jenis surat, input daftar
pimpinan desa, input data penduduk, dan mengganti password. Actor operator
memiliki hak akses untuk membuat surat keterangan, menerima dan menolak
daftar surat permohonan penduduk, mencetak surat permohonan yang sudah
divalidasi pimpinan desa, dan mengganti password. Actor kepala desa dan
sekretaris desa memiliki hak akses memvalidasi surat permohonan yang
dikirimkan oleh operator. Actor penduduk memliki hak akses membuat surat
permohonan, mencetak surat permohonan yang sudah divalidasi oleh pimpinan
desa dan mengganti password.
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram admin merupakan
aktifitas yang biasa dilakukan oleh petugas pemerintahan desa. Aktivitas-aktivitas
tersebut di antaranya adalah: melakukan proses login; update profil desa; input,
edit dan melihat data kartu keluarga; mengedit jenis surat yang berhak
menandatangani surat permohonan penduduk; input, edit dan melihat daftar
pimpinan desa; melihat, input, edit dan hapus data penduduk; mengganti
password; serta melakukan proses logout. Activity diagram operator merupakan
aktifitas yang biasa dilakukan oleh petugas pemerintahan desa. Aktivitas-aktivitas
tersebut diantaranya adalah: membuat surat keterangan secara offline; menerima
dan menolak daftar surat permohonan penduduk; mencetak surat keterangan yang
sudah divalidasi pimpinan desa; mengganti password; serta melakukan proses
logout. Activity diagram pimpinan merupakan aktifitas yang biasa dilakukan oleh
kepala desa dan sekretaris desa. Aktivitas-aktivitas tersebut di antaranya adalah
memvalidasi surat permohonan penduduk yang dikirimkan oleh operator dan
melakukan proses logout.
8
Pada Gambar 9 merupakan Activity diagram penduduk yang biasa
dilakukan masyarakat desa. Aktivitasnya membuat surat permohonan secara
online, mencetak surat permohonan yang sudah divalidasi oleh kepala desa atau
sekretaris desa, dan mengganti password, serta melakukan proses logout.
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
9
Gambar 11 Class Diagram Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Desa
10
Prototype I: Listen to Customer: pada tanggal 16-18 Desember 2012 di
Desa Mlatiharjo Kab. Demak. Pada tahap ini dilakukan information gathering
tentang aplikasi yang akan dibangun, melalui metode interview dengan
pemerintah desa; Build / Revise Mock-Up: pada tahap ini dilakukan perancangan
sistem dan web design untuk aplikasi sistem informasi pelayanan desa. Tahap ini
menghasilkan prototype I berupa design sistem informasi pelayanan desa;
Customer Test-Drives Mock-Up: Pada tahap ini, prototype I diuji coba oleh tim
riset menghasilkan beberapa evaluasi, antara lain: aplikasi sistem informasi
pelayanan desa telah dibangun dan dapat diimplementasikan untuk melakukan
input data penduduk dan cetak permohonan surat keterangan, pada proses input
data penduduk diperlukan penambahan field foto, cap jempol dan tanda tangan,
pada proses input pimpinan desa diperlukan penambahan masa jabatan tanggal
awal dan tanggal akhir, pada proses kelola administrasi diperlukan penambahan
kelola dukuh, RT dan RW, masih terdapat kesalahan dan kekurangan pada
prototype 1, yaitu masih terdapat error pada proses format cetak surat KK dan
format surat permohonan KTP.
Prototype II: Build / Revise Mock-Up: Pada tahap ini dihasilkan prototype
II sistem informasi pelayanan desa; Customer Test-Drives Mock-Up: Uji coba
prototype II oleh tim riset menghasilkan beberapa evaluasi, antara lain: pada
proses input pimpinan desa penambahan masa jabatan tanggal awal dan tanggal
akhir sudah tersedia, pada proses kelola administrasi penambahan kelola dukuh,
RT dan RW sudah tersedia, pada proses format cetak surat KK dan format surat
permohonan KTP sudah benar.
Prototype III: Build / Revise Mock-Up: Perancangan dan implementasi
aplikasi tahap ke-3. Pada tahap ini dilakukan untuk menyempurnakan kekurangan
prototype II dan menyelesaikan web design yang baru; Customer Test-Drives
Mock-Up: pada tanggal 2 Mei 2013 uji coba prototype III oleh pemerintah desa.
Uji coba prototype III dilakukan di Desa Mlatiharjo Kab. Demak.
Gambar 12 merupakan arsitektur Model View Controller (MVC) pada
sistem informasi pelayanan desa. Pada client layer digunakan untuk kebutuhan
interface, pada layer ini memiliki aplikasi web bagi penduduk, admin, operator
dan pimpinan. Pada middle layer berisi logic process dan manajemen data, pada
middle layer memiliki aplikasi web server. Pada server layer berisi sumber-
sumber data yang terdapat pada database server.
11
Mekanisme kinerja MVC pada aplikasi yang dibuat terlilhat pada gambar
12, ketika suatu alamat URL dibuka maka akan mengakses controller (yang ada
dalam folder controllers) untuk menjalankan fungsi. Sebagai contoh, penerapan
skema arsitektur MVC pada aplikasi adalah saat proses login, yaitu user masuk ke
halaman awal Sistem Informasi Pelayanan Desa. Saat melakukan pilihan pada
login akan dipanggil controller depan.php dan controller depan.php memanggil
view depan.php. Setelah user mengisi data dan melakukan pilihan login
selanjutnya controller melakukan pengecekan username apakah sudah pernah
digunakan oleh user yang lain atau belum, jika belum maka controller akan
masuk ke bagian model. Pada bagian model data registrasi yang di-input akan
disimpan di database, setelah tersimpan kembali lagi ke controller.
Aplikasi yang dibangun berbasis web dan dibuat menggunakan
Framework CodeIgniter. Framework CodeIgniter adalah framework yang berbasis
Model View Conttroller yang memisahkan aplikasi logika dengan presentasi pada
halaman web. Oleh sebab itu diperlukan perancangan untuk masing-masing
model, view dan controller.
Model banyak berisikian bagian-bagian yang mengelola data dengan
sistem query database, mengambil dan menyimpan data, menghapus data,
mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya yang berhubungan dengan
pengelolaan data. View bertugas mengelola tampilan aplikasi. Sesuai dengan
namanya, view merupakan bagian yang dapat dilihat dan dikelola oleh user.
Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs, check list, combo box, teks,
audio, button, list, table, dan lain-lain. Perancangan yang dilakukan pada bagian
View dikelompokkan dalam package-package untuk lebih memudahkan dalam
pengembangan. Controller bertugas untuk menghubungkan antara bagian model
dan bagian view. Bagian ini umumnya menangani request yang disampaikan saat
user melalui bagian view untuk mencari padanan model yang sesuai dengan
request tersebut. Controller juga bertugas untuk menyampaikan hasil request
kembali kepada user melalui bagian view, misalnya dalam bentuk list, text, table,
atau grafik.
12
Gambar 13 menjelaskan proses permohonan surat keterangan secara
online pada sistem informasi pelayanan desa yang dilakukan oleh penduduk.
Proses permohonan surat keterangan online diatur dalam tampilan
tambah_surat.php pada folder views/penduduk dan kode program tersebut dapat
dilihat pada Kode Program 1.
Kode Program 2 Proses Permohonan Surat Keterangan Online pada Controller penduduk.php
1. $id = $this->input->post('id');
2. $kk = $this->input->post('kk');
3. $jenis = $this->input->post('jenis');
4. $keterangan = $this->input->post('keterangan');
5. $tanggal = date('Y-m-d');
6. $data = array(
7. "penduduk"=>$id,
8. "no_kk"=>$kk,
9. "jenis_surat"=>$jenis,
10. "keterangan"=>$keterangan,
11. "tanggal_buat"=>$tanggal
12. );
13. $this->mpenduduk->insertDataSurat($data);
14. redirect('penduduk/cetak_surat');
13
Kode Program 3 Proses Permohonan Surat Keterangan Online pada Models Class
mod_penduduk.php
1. function insertDataSurat($data) {
2. $this->db->insert('tbl_surat', $data);
3. }
14
Proses validasi permohonan surat pada sistem informasi pelayanan desa
diatur dalam mod_penduduk.php pada folder models dan kode program tersebut
dapat dilihat pada Kode Program 6.
Kode Program 6 Proses Validasi Permohonan Surat pada Models Class mod_penduduk.php
1. function updateDataSurat($id, $data) {
2. $this->db->where('id', $id);
3. $this->db->update('tbl_surat', $data);}
Penjelasan Kode Program 6 sebagai berikut: baris 1 nama fungsi, baris 2-3 proses
mengubah data ke tbl_surat.
Kode Program 8 Proses Validasi Permohonan Surat Keterangan pada Controller lurah.php
1. $tanggal = date("Y-m-d");
2. $data = array(
3. "tanggal_acc_pemimpin"=>$tanggal,
4. "acc_pimpinan"=>1
5. );
6. $this->mpenduduk->updateDataSurat($id,$data);
7. redirect('lurah/validasi_surat');
15
Penjelasan Kode Program 8 sebagai berikut: baris 1 mengambil tanggal
sistem hari ini, baris 2-6 proses mengubah data surat ke data base melalui model,
baris 7 mengembalikan ke halaman lurah validasi surat.
Proses validasi permohonan surat keterangan pada sistem informasi
pelayanan desa diatur dalam mod_penduduk.php pada folder models dan kode
program tersebut dapat dilihat pada Kode Program 9.
Kode Program 9 Proses Validasi Permohonan Surat pada Models Class mod_penduduk.php
1. function updateDataSurat($id, $data) {
2. $this->db->where('id', $id);
3. $this->db->update('tbl_surat', $data);}
Penjelasan Kode Program 9 sebagai berikut: baris 1 nama fungsi, baris 2-3
proses mengubah data ke tbl_surat.
16
4 Operator Buat Surat Input Jenis Surat dan Daftar Surat Valid
draft Surat Permohonan Penduduk
Menu Terima dan Tolak Daftar Surat Valid
Permohonan Permohonan
Surat
Cetak Surat Pilih Cetak Cetak Permohonan
Surat Keterangan
5 Pimpinan Validasi Terima dan Tolak Daftar Surat Valid
Surat Permohonan
17
5. Simpulan
6. Pustaka
18