EPIDEMIOLOGY OF OBESITY IN

INDONESIA:
FROM UNDER TO OVER NUTRITION

Hamam Hadi

Alma Ata Center for Healthy Life and Food (ACHEAF)

Yogyakarta, Indonesia.
 Epidemiology: CDC Definition
“The study of the distribution and determinants
of
health-related states in specified populations, and
the application of this study to control health
problems.”
Distribution
Determinants
Health-related States
specified Population
Application
(Last, 2001)

Introduction to NCD Epidemiology 19

 Introduction

Ø  Malnutrition is still main health problem in

Indonesia
Ø  >37,2% under five children are stunted
Ø  19,6% under five children are underweight
Ø  >35% school children are anemic
Ø  >40% pregnant women are anemic
 0
10
20
30
40
50
60
DKI Jakarta

17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten

≥-3SD s/d <-2SD

Kalimantan Utara
Lampung
Riau
Papua Barat

⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD

Bengkulu
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Barat

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):

Jambi
INDONESIA

2013
30.8
37.2

⋆ Pendek: TB/U
Jawa Barat
Jawa Tengah
Maluku Utara

2018
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
PROVINSI, 2013-2018

Gorontalo
Jawa Timur
Papua
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
DAN PENDEK PADA BALITA MENURUT

Nusa Tenggara Barat

PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK

Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
4

Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
51.7
 The Prevalence of Underweight, Stunting, and
Percent underweight, stunting & wasting wasting in Indonesian Preschool Children
50
46.7
Underweight
45
Stunting
40
36.8 Wasting
35 33.6 33
31
30 27.6
25
21.4 22.1
20
20 18.4
15 13.6
11.4 10 10.9
10
9

National Bali NTT Yogya Riau

Source: Riskesdas 2007

Over Nutrition in Indonesia

How our data look like?

RISKESDAS
RISKESDAS
RISKESDAS
RISKESDAS
 Persentase Balita Menurut Status Gizi (BB/TB)
dan Karakteristik Tingkat Pengeluaran per Kapita
di NTT

14 13.3
11.6
12 10.8
10 9.7 10 9.5
10 8.4 8.9
8.1 7.9
8 7.3 7 6.7
5.6
6
4
2
0
kuintil 1 kuintil 2 kuintil 3 kuintil 4 kuintil 5

sangat kurus kurus gemuk

Prevalensi Obesitas pada Anak SD
menurut Wilayah Tempat Tinggal

Hadi H et al, 2013

Prevalensi Obesitas pada Anak SD
menurut Tipe Wilayah Tempat
Tinggal

Hadi H et al, 2013

 The Prevalence of Underweight, Overweight, and
Obesity in Urban Indonesian Boys
30
Percent underweight, overweight

28 Underweight
26.3
26
23.8 Overweight
24
Obese
22

20
& obese

18

16 14.4
14

12
9.8
10 8.6 8.4
8
6.5 7.1
6
4 2.8
2

13 14 15+
Age Group (year)
HADI H 2004
 The Prevalence of Underweight, Overweight, and
Obesity in Urban Indonesian Girls
30
Percent underweight, overweight

28 Underweight
26
Overweight
24
22 Obese
20
& obese

18
16 15.2
14 12.8
14
12
10
8
6.2
6
3.8 4.3
4 2.8 3.3 2.6
2
0

13 14 15+
Age Group (year)
HADI H 2004
Prevalensi Obesitas pada Anak SD
di DIY menurut Kepemilikan TV

Hadi H et al, 2013

Nurwanti E, Hadi H, et al. 2018
Nurwanti E, Hadi H, et al. 2018
Nurwanti E, Hadi H, et al. 2018
Nurwanti E, Hadi H, et al. 2018
 PROPORSI BERAT BADAN LEBIH
DAN OBESE PADA DEWASA >18
TAHUN, 2007-2018
Berat badan lebih Obese
(overweight) 21.8
13.6
11.5 14.8
8.6 10.5

2007 2013 2018 2007 2013 2018

Indikator berat badan lebih dewasa yaitu IMT ≥25,0 s/d Indikator berat badan lebih dewasa yaitu
<27,0 IMT ≥ 27,0

21
 0
5
10
15
20
25
30
35
Nusa Tenggara Timur

10.3
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Jambi
Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Maluku
Bengkulu

Indikator obesitas dewasa yaitu IMT ≥ 27

Papua
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
DI Yogyakarta
INDONESIA
21.8
UMUR

Banten
Jawa Timur
Jawa Barat
Bali
Bangka Belitung
Riau
Aceh
Gorontalo
Maluku Utara
Sumatera Utara
PROPORSI OBESITAS PADA DEWASA

>18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Kalimantan Utara
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
22

Sulawesi Utara
30.2
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA DEWASA
≥15 TAHUN, 2018

2007 2013 2018

31.0
26.6

18.8

2007 2013 2018

Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu >
23
90 cm
 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Nusa Tenggara Timur

19.3
Jambi
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Bengkulu
Aceh
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Banten
INDONESIA
31

Sulawesi Selatan
Papua
Maluku
Jawa Barat
DI Yogyakarta

Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu > 90 cm
PROVINSI, 2018

Maluku Utara
Riau
Kalimantan Utara
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
DEWASA ≥15 TAHUN MENURUT

Kepulauan Riau
Bangka Belitung
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA

Papua Barat
Sumatera Utara
Gorontalo
Bali
Kalimantan Timur
24

DKI Jakarta
Sulawesi Utara
42.5
HOW DID WE GET HERE?
 CDC Framework for Preventing Obesity
(adapted from IOM 2005)
Social Norms
§  Home and Family and Values §  Food and
Beverage Industry
§  School
Sectors of §  Agriculture
§  Community
Influence §  Education
§  Work Site
§  Media
§  Healthcare
§  Government
Behavioral
Settings §  Public Health
Systems
§  Genetics §  Healthcare
Industry
§  Psychosocial Individual
Factors §  Business and
§  Other Personal Workers
Factors
§  Land Use and
Food and Physical Transportation
Beverage Intake Activity
§  Leisure and
Recreation

Energy Intake Energy Expenditure

Energy Balance

Prevention of Overweight and Obesity

Among Children, Adolescents, and Adults
 Perilaku Diet

•  Konsumsi yang tinggi thd minuman

yang manis (berguIa)

•  Konsumsi makanan tinggi kalori

•  Konsumsi buah dan sayur yang
rendah
•  Frekwensi makan di luar rumah yang terus meningkat
 The Odds of Obesity in Indonesian
Adolescents by Energy Intakes
9 8,1
8
7
6
Odds Ratio

5
4 3,1
3
2 1,8
1 1
0
<2200 2200-2399 2400-2599 2600+

Energy Intakes kcal/ day

HADI H: 2003
 Layanan Makanan oleh Lingkungan

Industri fast food yang meningkat tajam di

Indonesia dalam 2 dekade terakhir

Kurangnya akses pelayanan penuh ke

“grocery stores” yg menjual makanan sehat
yang murah

Kurangnya iklan makanan & minuman yg

sehat ditujukan pd anak
 The Odds of Obesity in Indonesian
Adolescents by Fast food
Consumption
4

3
3
Odds Ratio

1 1

0
<3 times 3+ times

Frequency of Fast food Consumption (per-month)

HADI H: 2003
 Aktivitas Fisik

Budaya hidup masyarakat kita cenderung kepada

kehidupan yang malas beraktifitas fisik
Infra-struktur lingkungan dikembangkan dengan pola
leisure-driven i.e. pengembangan bus shelter, tempat
parkir, etc
Peraturan lalu lintas & transportasi, parkir, dll yg ada
belum banyak mendukung terbentuknya manusia
berbudaya berjalan (aktif)
Rendahnya aktivitas fisik di masyarakat mempunyai
kontribusi besar terhadap meningkatnya kegemukan
Ratio Population: vehicles in
Indonesia

1992 1997 2002

18.2: 1 11.9: 1 9.1:1

Yogyakarta in 2003
Urban 1.6: 1
Rural 4.8: 1
 The Odds of Obesity in
Indonesian Adolescents by Mild
Activities
4

3
2,4
Odds Ratio

2
1,7

1 1

0
<8.0 8.0-8.59 9.0+

Duration of Mild Activities (hours/ day)

HADI H: 2003
 The Odds of Obesity in Indonesian
Adolescents by Moderate Activities
1 1

0,8
0,72

0,6
Odds Ratio

0,4 0,36

0,2

0
<72 72-101 102+

Duration of Moderate Activities (minutes/ day)

HADI H: 2003
 The Odds of Obesity in Indonesian
Adolescents by Vigorous Activities
1 1

0,8

0,6
Odds Ratio

0,45
0,4

0,18
0,2

0
<23.00 23.00-37.00 38.00+

Duration of Vigorous Activities (minutes/ day)

HADI H: 2003
 The Odds of Obesity in Indonesian
Adolescents by Duration of TV
Viewing
5 4,7

2,9
3
Odds Ratio

2,2
2

1 1

0
<180 180-239 240-299 300+

Duration of TV viewing (minutes/ day)

HADI H: 2003
 KESIMPULAN
ü  Prevalensi stunting menurun signifikan
dalam lima tahun terakhir
ü  Kegemukan dan obesitas terus
meningkat dari thaun ketahun
ü  Prevalensi kegemukan dan obes
cenderung lebih tinggi pada generasi
muda
ü  Prev kegemukan lebih banyak di kota
dibandingkan di desa
 KESIMPULAN
ü  Kegemukan lebih banyak pada kelompok
ekonomi tinggi dibandingkan pada
kelompok ekonomi rendah
ü  Perubahan pola hidup dan perubahan pola
makan serta menurunnya aktivitas fisik
berkontribusi terhadap meningkatnya
kegemukan
 KESIMPULAN
ü  Untuk menurunkan prevalensi stunting diperlukan:
ü  leadership yang tangguh
ü  komitment yang kuat dari semua pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah
ü  sinergi dan konvergensi program dari semua
kementrian dan sektor terkait
ü  Untuk menurunkan prevalensi kegemukan diperlukan:
ü  Pendidikan dan promosi kesehatan
ü  Seperangkat aturan (legislasi) yang mengatur
produksi, distribusi, dan pelabelan makanan
ü  Regulasi pajak makanan dan minuman
ü  Reorientasi pelayanan publik yg dapat memacu
aktivitas fisik masyarakat
THANK YOU